“PENJAHAT” BERSENJATA ITU… ( III-Akhir ) (Bermetaforanya Para “Penjahat” Menjadi Tentara) Jika para jenderal dan institusi militer selalu berteriak-teriak tentang komunisme dan terorisme, tetapi “menjilat” pantat negara-negara neo-imperialisme dan kaum pemilik modal, lalu membuang “muntahnya” kepada ketidakberdayaan dan kerentanan masyarakat sipil; bukankah hal itu merupakan bagian dari kejahatan esensial-kronis yang dilakukan oleh para “penjahat” yang bermetafora menjadi tentara? Kenapa “penjahat”? Hal ini dikarenakan oleh “ide-subyek-institusi” yang bersinergi inheren dalam mereproduksi nilai-nilai destruktif bagi kehidupan masyarakat marjinal, yang mana legalitas militer (dan subyek mayoritas didalamnya) merupakan salah satu institusi dalam merekonstruksi realita penghancuran sistemik kepada masyarakat. Dan merekondisi suatu tatanan masyarakat sipil terhadap realita riil “pembodohan dan ketakutan”. Setiap wacana politis yang dihembuskan ke tataran publik masyarakat, dalam realitasnya hanya suatu reproduksi tentang “kepahlawanan semu” kaum militer yang mencitrakan dirinya sebagai pelindung bangsa, dari segala bentuk ancaman potensial terhadap NKRI. Terlebih dari itu, hanyalah ungkapan agresif-sarkastik dan berpraksis brutal menyerang beberapa kelompok sipil dan oposisi. Senjata dan legalitas TNI hanya merupakan alat legitimasi sosial, tanpa pernah terjadi paradigma peningkatan profesionalisme di tubuh militer Indonesia. Hal ini dapat tervisualisasi oleh praksis oknum dan institusi tentara di daerah-daerah yang jauh dari perkotaan, termasuk di daerah pedalaman. Realita perubahan politik pasca ’98 di Indonesia, maka eksistensi kaum tentara dan institusinya mengalami perubahan cukup munafik dan manipulatif. Walaupun “kelicikan” institusional selalu memanfaatkan ruang kebebasan berbicara dan kerentanan partai politik kaum sipil, juga sistem perpolitikan sipil yang carut-marut dan kapitalistik. Praksis kejahatan masa lalu (bidang ekonomi, politik, kemanusiaan) dan upaya keadilannya, selalu berhadapan frontal dengan sikap resistensi oleh para “penjahat” bersenjata dan para petingginya yang tampil pengecut, jauh dari jargon liar tentang “kestariaan” yang notabene merupakan suatu pencitraan permanen (yang dikondisikan) oleh militer itu sendiri. Pertanyaan rasionalnya (atau sesuatu yang dianggap konyol?) adalah: “apa kegunaan TNI di Indonesia, selain mempraksiskan beberapa bentuk kejahatan dan sebagai alat kepentingan kekuasaan semata?”. Sedangkan jika dibandingkan dengan fungsi utamanya, sangatlah jauh dari esensinya. Dan saya anjurkan kepada Panglima TNI Republik Indonesia, agar mau belajar dari pengalaman negara Venezuela pada tatanan dunia masa kini, yang saat sekarang dipimpin oleh seorang pemimpin eks-militer dengan kejelasan ideologi dan praksisnya bagi seluruh masyarakat miskin di negaranya. Hugo Chavez bersama rakyatnya dan beberapa negara kawasan Amerika Latin, telah menjelaskan perlawanan ideologis kepada sistem neo-liberalisme, neo-imperialisme, dan globalisasi. Bagaimana dengan realita praksis militer di Indonesia? Kejahatan kemanusiaan, pebisnis, premanisme, praktik beking, kemaksiatan, pelanggaran hukum, mencari kambing hitam politik (komunis dan teroris), teori “pembenaran” dari masa lalu, dan berpolitik malu-malu; yang kesemuanya dipraksiskan sambil “panggul senjata”!*** Juni 2006, Leonowens SP
--------------------------------- Yahoo! Messenger with Voice. PC-to-Phone calls for ridiculously low rates. --------------------------------- Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail Beta. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Something is new at Yahoo! Groups. Check out the enhanced email design. http://us.click.yahoo.com/SISQkA/gOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/