jadi ini ceritanya lagi mencoba menyebarluaskan pengetahuan neh..., saya kira yang ikutan milis disini sudah pada berilmu pengetahuan. ngomong-ngomong, postingan topiknya kok nggak pernah ganti-ganti yah....
============= --- In ppiindia@yahoogroups.com, sFe <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Keharaman makanan tertentu seperti babi, ancaman terhadap > yang enggan menyebarluaskan pengetahuan, anjuran bersedekah, > kewajiban menegakkan hukum, wasiat sebelum mati, kewajiban > puasa, hubungan suami-istri, dikemukakan Al-Quran secara > berurut dalam belasan ayat surat Al-Baqarah. Mengapa > demikian? Mengapa terkesan acak? Jawabannya antara lain > adalah, "Al-Quran menghendaki agar umatnya melaksanakan > ajarannya secara terpadu." Tidakkah babi lebih dianjurkan > untuk dihindari daripada keengganan menyebarluaskan ilmu. > > Bersedekah tidak pula lebih penting daripada menegakkan > hukum dan keadilan. Wasiat sebelum mati dan menunaikannya > tidak kalah dari berpuasa di bulan Ramadhan. Puasa dan > ibadah lainnya tidak boleh menjadikan seseorang lupa pada > kebutuhan jasmaniahnya, walaupun itu adalah hubungan seks > antara suami-istri. Demikian terlihat keterpaduan > ajaran-ajarannya. > > Al-Quran menempuh berbagai cara guna mengantar manusia > kepada kesempurnaan kemanusiaannya antara lain dengan > mengemukakan kisah faktual atau simbolik. Kitab Suci > Al-Quran tidak segan mengisahkan "kelemahan manusiawi," > namun itu digambarkannya dengan kalimat indah lagi sopan > tanpa mengundang tepuk tangan, atau membangkitkan potensi > negatif, tetapi untuk menggarisbawahi akibat buruk kelemahan > itu, atau menggambarkan saat kesadaran manusia menghadapi > godaan nafsu dan setan. > > > Ketika Qarun yang kaya raya memamerkan kekayaannya dan > merasa bahwa kekayaannya itu adalah hasil pengetahuan dan > jerih payahnya, dan setelah enggan berkali-kali mendengar > nasihat, terjadilah bencana longsor sehingga seperti bunyi > firman Allah: > > > "Maka Kami benamkan dia dan hartanya ke dalam bumi" > (QS Al-Qashash [28]: 81). > > > Dan berkatalah orang-orang yang kemarin mendambakan > kedudukan Qarun, "Aduhai, benarlah Allah melapangkan > rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba- > hamba-Nya dan mempersempitkannya. Kalau Allah tidak > melimpahkan karuniaNya atas kita, niscaya kita pun > dibenamkannya. Aduhai benarlah tidak beruntung orang- > orang yang kikir (QS Al-Qashash [28]: 82). > > > Dalam konteks menggambarkan kelemahan manusia, Al-Quran, > bahkan mengemukakan situasi, langkah konkret dan > kalimat-kalimat rayuan seorang wanita bersuami yang dimabuk > cinta oleh kegagahan seorang pemuda yang tinggal di > rumahnya, > > > Maksudnya, > > "(Setelah berulang-ulang kali merayu dengan berbagai > cara terselubung). Ditutupnya semua pintu dengan amat > rapat, seraya berkata (sambil menyerahkan dirinya > kepada kekasihnya-setelah berdandan), "Ayolah kemari > lakukan itu!" (QS Yusuf [12]: 23). > > > Demikian, tetapi itu sama sekali berbeda dengan ulah > sementara seniman, yang memancing nafsu dan merangsang > berahi. Al-Quran menggambarkannya sebagai satu kenyataan > dalam diri manusia yang tidak harus ditutup-tutupi tetapi > tidak juga dibuka lebar, selebar apa yang sering > dipertontonkan, di layar lebar atau kaca. > > > Al-Quran kemudian menguraikan sikap dan jawaban Nabi Yusuf, > anak muda yang dirayu wanita itu, juga dengan tiga alasan > penolakan, seimbang dengan tiga cara rayuannya, > > > Yang pertama dan kedua adalah, > > "Aku berlindung kepada Allah, sesungguhnya suamimu > adalah tuanku, yang memperlakukan aku dengan baik" > (QS Yusuf [12]: 23). > > > Yang ketiga, khawatir kedua alasan itu belum cukup. > > "Dan sesungguhnya tidak pernah dapat berbahagia orang > yang berlaku aniaya" (QS Yusuf [12]: 23). > > > Dalam bidang pendidikan, Al-Quran menuntut bersatunya kata > dengan sikap. Karena itu, keteladanan para pendidik dan > tokoh masyarakat merupakan salah satu andalannya. > > > Pada saat Al-Quran mewajibkan anak menghormati orangtuanya, > pada saat itu pula ia mewajibkan orang-tua mendidik > anak-anaknya. Pada saat masyarakat diwajibkan menaati Rasul > dan para pemimpin, pada saat yang sama Rasul dan para > pemimpin diperintahkan menunaikan amanah, menyayangi yang > dipimpin sambil bermusyawarah dengan mereka. > > Demikian Al-Quran menuntut keterpaduan orang-tua, > masyarakat, dan pemerintah. Tidak mungkin keberhasilan dapat > tercapai tanpa keterpaduan itu. Tidak mungkin kita berhasil > kalau beban pendidikan hanya dipikul oleh satu pihak, atau > hanya ditangani oleh guru dan dosen tertentu, tanpa > melibatkan seluruh unsur kependidikan. > > Dua puluh dua tahun dua bulan dan dua puluh dua hari > lamanya, ayat-ayat Al-Quran silih berganti turun, dan selama > itu pula Nabi Muhammad Saw. dan para sahabatnya tekun > mengajarkan Al-Quran, dan membimbing umatnya. Sehingga, pada > akhirnya, mereka berhasil membangun masyarakat yang di > dalamnya terpadu ilmu dan iman, nur dan hidayah, keadilan > dan kemakmuran di bawah lindungan ridha dan ampunan Ilahi. > > Kita dapat bertanya mengapa 20 tahun lebih, baru selesai dan > berhasil? Boleh jadi jawabannya dapat kita simak dari hasil > penelitian seorang guru besar Harvard University, yang > dilakukannya pada 40 negara, untuk mengetahui faktor > kemajuan atau kemunduran negara-negara itu. > > Salah satu faktor utamanya -menurut sang Guru Besar- adalah > materi bacaan dan sajian yang disuguhkan khususnya kepada > generasi muda. Ditemukannya bahwa dua puluh tahun menjelang > kemajuan atau kemunduran negara-negara yang ditelitinya itu, > para generasi muda dibekali dengan sajian dan bacaan > tertentu. Setelah dua puluh tahun generasi muda itu berperan > dalam berbagai aktivitas, peranan yang pada hakikatnya > diarahkan oleh kandungan bacaan dan sajian yang disuguhkan > itu. Demikian dampak bacaan, terlihat setelah berlalu dua > puluh tahun, sama dengan lama turunnya Al-Quran. > > Kalau demikian, jangan menunggu dampak bacaan terhadap > anak-anak kita kecuali 20 tahun kemudian. Siapa pun boleh > optimis atau pesimis, tergantung dari penilaian tentang > bacaan dan sajian itu. Namun kalau melihat kegairahan > anak-anak dan remaja membaca Al-Quran, serta kegairahan umat > mempelajari kandungannya, maka kita wajar optimis, karena > kita sepenuhnya yakin bahwa keberhasilan Rasul dan generasi > terdahulu dalam membangun peradaban Islam yang jaya selama > sekitar delapan ratus tahun, adalah karena Al-Quran yang > mereka baca dan hayati mendorong pengembangan ilmu dan > teknologi, serta kecerahan pikiran dan kesucian hati. > > Kita wajar optimis, melihat kesungguhan pemerintah menangani > pendidikan, serta tekadnya mencanangkan wajib belajar. > > Ayat "wa tawashauw bil haq" dalam QS Al-'Ashr [103]: 3 bukan > saja mencanangkan "wajib belajar" tetapi juga "wajib > mengajar." Bukankah tawashauw berarti saling berpesan, > saling mengajar, sedang al-haq atau kebenaran adalah hasil > pencarian ilmu? Mencari kebaikan menghasilkan akhlak, > mencari keindahan menghasilkan seni, dan mencari kebenaran > menghasilkan ilmu. Ketiga unsur itulah yang menghasilkan > sekaligus mewarnai suatu peradaban. > > Al-Quran yang sering kita peringati nuzulnya ini bertujuan > antara lain: > > 1. Untuk membersihkan akal dan menyucikan jiwa dari > segala bentuk syirik serta memantapkan keyakinan > tentang keesaan yang sempurna bagi Tuhan seru sekalian > alam, keyakinan yang tidak semata-mata sebagai suatu > konsep teologis, tetapi falsafah hidup dan kehidupan > umat manusia. > > 2. Untuk mengajarkan kemanusiaan yang adil dan beradab, > yakni bahwa umat manusia merupakan suatu umat yang > seharusnya dapat bekerja sama dalam pengabdian kepada > Allah dan pelaksanaan tugas kekhalifahan. > > 3. Untuk menciptakan persatuan dan kesatuan, bukan saja > antar suku atau bangsa, tetapi kesatuan alam semesta, > kesatuan kehidupan dunia dan akhirat, natural dan > supranatural, kesatuan ilmu, iman, dan rasio, kesatuan > kebenaran, kesatuan kepribadian manusia, kesatuan > kemerdekaan dan determinisme, kesatuan sosial, politik > dan ekonomi, dan kesemuanya berada di bawah satu > keesaan, yaitu Keesaan Allah Swt. > > 4. Untuk mengajak manusia berpikir dan bekerja sama > dalam bidang kehidupan bermasyarakat dan bernegara > melalui musyawarah dan mufakat yang dipimpin oleh > hikmah kebijaksanaan. > > 5. Untuk membasmi kemiskinan material dan spiritual, > kebodohan, penyakit, dan penderitaan hidup, serta > pemerasan manusia atas manusia, dalam bidang sosial, > ekonomi, politik, dan juga agama. > > 6. Untuk memadukan kebenaran dan keadilan dengan rahmat > dan kasih sayang, dengan menjadikan keadilan sosial > sebagai landasan pokok kehidupan masyarakat manusia > > 7. Untuk memberi jalan tengah antara falsafah monopoli > kapitalisme dengan falsafah kolektif komunisme, > menciptakan ummatan wasathan yang menyeru kepada > kebaikan dan mencegah kemunkaran. > > 8. Untuk menekankan peranan ilmu dan teknologi, guna > menciptakan satu peradaban yang sejalan dengan jati > diri manusia, dengan panduan dan paduan Nur Ilahi. > > Demikian sebagian tujuan kehadiran Al-Quran, tujuan > yang tepadu dan menyeluruh, bukan sekadar mewajibkan > pendekatan religius yang bersifat ritual atau mistik, > yang dapat menimbulkan formalitas dan kegersangan. > > Al-Quran adalah petunjuk-Nya yang bila dipelajari akan > membantu kita menemukan nilai-nilai yang dapat > dijadikan pedoman bagi penyelesaian berbagai problem > hidup. Apabila dihayati dan diamalkan akan menjadikan > pikiran, rasa, dan karsa kita mengarah kepada realitas > keimanan yang dibutuhkan bagi stabilitas dan > ketenteraman hidup pribadi dan masyarakat > > Itulah Al-Quran dengan gaya bahasanya yang merangsang > akal dan menyentuh rasa, dapat menggugah kita menerima > dan memberi kasih dan keharuan cinta, sehingga dapat > mengarahkan kita untuk memberi sebagian dari apa yang > kita miliki untuk kepentingan dan kemaslahatan umat > manusia. Itulah Al-Quran yang ajarannya telah merupakan > kekayaan spiritual bangsa kita, dan yang telah tumbuh > subur dalam negara kita. > > WAWASAN AL-QURAN > Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai Persoalan Umat > Dr. M. Quraish Shihab, M.A. > > > Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com > > [Non-text portions of this message have been removed] >