Sri Mulyani hebat... Sri Mulyani canggih...
Saya jadi terkagum2 pada pernyataan itu.
Cuma benarkah?
Jika dikatakan Sri Mulyani adalah ekonom/menkeu yang hebat, kenapa di Indonesia 
pada tahun 2009 saja ada 113 penduduk Yahukimo Papua yang mati kelaparan? Coba 
lihat, di Singapura atau di Malaysia tidak ada penduduk yang mati kelaparan. 
Padahal Menkeu/Ekonom mereka tidak "Sehebat" Sri Mulyani.

http://infoindonesia.wordpress.com/2008/03/17/foto-foto-anak-korban-busung-lapar-di-indonesia/

http://infoindonesia..wordpress.com/2008/03/17/dari-sabang-sampai-merauke-rakyat-indonesia-mati-kelaparan/

Menteri Sosial (Mensos), Salim Segaf Al-Jufri menyatakan, jumlah angka
kemiskinan di Indonesia yang saat ini mencapai 76 juta Kepala Keluarga
(KK).
http://www.surya.co.id/2009/12/22/mensos-angka-kemiskinan-di-indonesia-mencapai-76-juta-kk.html

Kalau 1 kk terdiri dari 2 orang, berarti ada 152 juta orang miskin di Indonesia 
atau separuh lebih!

Kenapa di Sulsel ada anak SD yang terpaksa melayani ibunya yang lumpuh karena 
stroke sementara pemerintah berdiam diri? Cukupkah uang yang Menkeu anggarkan 
untuk kesejahteraan rakyat ketimbang subsidi Bank Century atau perbankan 
lainnya?

Kenapa justru anggaran untuk mobil mewah rp 1,3 milyar, pesawat rp 700 milyar, 
renovasi rumah rp 700 juta (ini satu rumah!), pagar istana rp 12 milyar, laptop 
rp 16 juta begitu gampang dikucurkan sementara banyak rakyat yang kelaparan?


Data WHO menyebutkan, selama tiga tahun
terakhir (2005-2007) sedikitnya 50 ribu orang Indonesia melakukan bunuh
diri akibat kemiskinan dan himpitan ekonomi (Harian SIB). Di Yahukimo,
Papua, dikabarkan 113 orang meninggal dunia karena kelaparan
(Okezone..com). Berdasarkan data statistik kesehatan Departemen
Kesehatan tahun 2005, dari 241.973.879 penduduk Indonesia sebanyak enam
persen atau sekitar 14.500.000 orang menderita gizi buruk (baca:
kelaparan). Sebagian besar penderita gizi buruk tersebut berusia di
bawah lima tahun (Kompas.com). Sepertiga Balita di Indonesia mengalami
kurang gizi/busung lapar akibat kelaparan.
Sementara hutang Indonesia setiap tahun terus bertambah hingga saat ini 
melebihi Rp 1.600 
trilyun.http://infoindonesia.wordpress.com/2010/01/06/mobil-mewah-pejabat-rp-13-milyar-dan-jutaan-rakyat-yang-kelaparan/


Kenapa pemerintah ketimbang menyediakan anggaran untuk memodali industri 
nasional justru banyak mensubsidi perbankan sehingga kekayaan alam kita 90% 
dikuasai asing begitu pula dengan perekonomian?

http://infoindonesia.wordpress.com/2009/06/30/selama-kekayaan-alam-dirampas-asing-indonesia-akan-terus-miskin/

Kalau Sri Mulyani hebat, kenapa Di Indonesia harga2 barang selalu naik 
contohnya listrik, tarif tol, dsb sehingga nilai rupiah jadi turun dan rakyat 
bertambah miskin? Coba bandingkan dengan di Arab Saudi di mana dari tahun 1983 
hingga 2010 ini harga tidak berubah. Harga 1 minuman kaleng seperti Pepsi Cola 
tetap 1 real begitu pula dengan harga2 barang lainnya.

http://infoindonesia.wordpress.com/2009/10/12/kenaikan-harga-penyebab-turunnya-nilai-rupiah-dan-pemiskinan-massal
 

Dengan bunga SBI yang tinggi, industri perbankan memang maju karena dapat bunga 
tinggi. Tapi hey, bunga SBI itu berasal dari uang rakyat. Kemudian dengan 
tingginya bunga Perbankan, akhirnya uang yang ada justru ngendon di SBI 
sehingga pengusaha kesulitan untuk dapat pinjaman modal karena bunga yang 
tinggi.

Itukah kehebatan Sri Mulyani? Terharu saya membaca tulisannya...

===
Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits
http://media-islam.or.id
Milis Ekonomi Nasional: ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com


>
>Dari: Ratnayu Sitaresmi <rsitare...@bdg.centrin.net.id>
>Kepada: l...@yahoogroups.com
>Terkirim: Kam, 11 Februari, 2010 09:26:25
>Judul: [LISI] Dahlan - Sri Mulyani
>
> >
>
>
>
>
>  >
>>      
> 
>
>
>>____________ _________ _________ _________ _
>>From: mpcb...@yahoogroups .com [mailto:mpcb...@yahoogroups .com] On Behalf
>>Of Chandra Satyawirawan
>>Sent: Wednesday, February 10, 2010 11:28 PM
>>To: ti...@yahoogroups. com
>>Subject: [MPCB-P5] Dahlan - Sri Mulyani
>
>>Apakah Dahlan bentuk representasi masyarakat luas Indonesia - the silent
>>majority ...?? Anggota Dewan.. adalah  minority, yang mengusung
>>kepentingan politik sektarian... .
>
>>Hati Kecil Saya untuk Sri Mulyani
>
>>Hati kecil saya masih berharap mudah-mudahan hasil pemeriksaan investigasi
>>Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ataskasus Bank Century itu tidak seluruhnya
>>benar. Sebab, kalau memang tidak ada yang salah, akibatnya akan
>>sangatdramatis: kita bisa kehilangan menteri keuangan yang sangat kita
>>banggakan. Seorang menteri, Sri Mulyani, yangreputasinya begitu hebat..
>>Baik di dunia internasional maupun dalam mengendalikan keuangan negara.
>>Secarainternasional dia terpilih sebagai menteri keuangan terbaik di dunia
>>dua tahun berturut-turut. Di dalam negeri diadikenal sebagai menteri
>>pertama yang berani mereformasi birokrasi di departemennya. Juga menteri
>>yang sangat ketatmengendalikan anggaran negara. Bahkan, dialah
>>satu-satunya menteri yang berani minta berhenti ketika ada
>>gelagatpemerintah akan membela seorang konglomerat yang dia anggap tidak
>>seharusnya dibela.Hati kecil saya masih berharap, mudah-mudahan ada yang
>>tiba-tiba mengatakan: kesimpulan BPK itu diperoleh dengancara kerja yang
>>kurang benar. Maka kita tidak akan kehilangan menteri keuangan yang
>>pandainya bukan main itu.Pandai dalam ilmunya, pandai dalam menjelaskan
>>pikirannya, dan pintar bersilat kata. Saya melihat kecepatanberpikirny a
>>sama dengan kecepatan bicaranya. Kalau lagi melihat cara dia mengemukakan
>>pikiran, seolah-olah otak danbibirnya berada di tempat yang sama.Hati
>>kecil saya masih berharap, mudah-mudahan ada orang yang tiba-tiba
>>menemukan data bahwa BPK telah salahketik. Maka, kita tidak akan
>>kehilangan menteri yang mampu rapat dua hari dua malam nonstop untuk
>>menyelamatkankeuang an negara. Rapat itu tidak boleh berhenti karena lengah
>>sedikit berakibat pada kebangkrutan ekonomi nasional.Rapat itu tentu
>>melelahkan karena angka-angkalah yang akan terus berseliweran. Angka-angka
>>yang rumit: kurs, sukubunga, devisa, likuiditas, rush, neraca perdagangan,
>>stimulus, dan seterusnya. Angak-angka itu saling bertentangan, tapimenteri
>>tidak boleh memilih salah satunya. Dia harus membuat keputusan yang harus
>>memenangkan semua angka yangsaling merugikan itu. Padahal, dia baru saja
>>tiba dari Washington, AS, untuk berbicara di forum KTT G-20 yang
>>amatpenting itu. Di Washington dia tahu bahayanya ekonomi dunia. Tapi, dia
>>mampu memikirkan keuangan internasionalsekali gus keuangan nasional dalam
>>waktu yang sama di belahan dunia yang berbeda. Dia harus menghadiri KTT
>>G-20di Washington saat itu (kebetulan saya ikut di rombongan situ) saat
>>rupiah tiba-tiba melonjak menjadi Rp 12.000 perdolar AS. Dia harus tampil
>>cool di forum dunia yang Singapura pun tidak boleh ikut di dalamnya itu
>>sambil tegangbagaimana harus mengendalikan rupiah yang sudah membuat warga
>>negara Indonesia panik semuanya.Dialah menteri yang datang ke Washington
>>hanya untuk mengemukakan pikiran briliannya dan harus langsung kembalike
>>tanah air pada hari yang sama untuk mencurahkan perhatian pada ekonomi
>>yang hampir bangkrut itu.Hati kecil saya masih berharap, mudah-mudahan ada
>>orang yang mengatakan bukan dia yang harus bertanggung jawab.Tapi, ada
>>pihak lainlah yang harus mendapat hukuman. Kalau tidak, kita akan
>>kehilangan seorang menteri yang di saatibu kandungnya, Prof Dr Retno
>>Sriningsih Satmoko, sedang sakit keras menjelang ajalnya, dia tidak bisa
>>menengoksekejap pun. Dia memilih mencurahkan segala pikiran, tenaga, dan
>>emosinya untuk menyelamatkan ekonomi bangsa ini.Dia tidak bisa menjenguk
>>ibu kandungnya yang jaraknya hanya 45 menit penerbangan di Semarang
>>sana.Dia harus mencucurkan air mata untuk dua kesedihan sekaligus:
>>kesedihan karena ibundanya berada di detik-detik akhir hidupnyadan
>>kesedihan melihat negara dalam bibir kehancuran ekonomi. Dua-duanya tidak
>>bisa ditinggal sedetik pun. Rupiahlagi terus bergerak hancur dan detak
>>jatung ibunya juga lagi terus melemah. Dan, Sri Mulyani memilih
>>menungguirupiah demi nyawa jutaan orang Indonesia.Maka hati kecil saya
>>masih berharap ada data di kemudian hari bahwa kebijaksanaan itu sendiri
>>tidak salah. Sebab,sebuah kebijaksanaan bisa diperdebatkan salah benarnya.
>>Saya masih berharap yang salah itu dalam pelaksanaankebijaks anaannya.
>>Yakni, saat mendistribusikan uangnya yang Rp 6,7 triliun itu. Dan saya
>>sangat-sangat yakin dia tidakmendapatkan bagian serupiah pun.Maka saya
>>sangat bersedih karena sampai hari ini belum ada satu pihak pun yang
>>berhasil mengatakan bahwa hasilpemeriksaan BPK itu salah. Belum ada yang
>>membantah bahwa hasil pemeriksaan BPK itu keliru. Semua masihmengatakan,
>>hasil pemeriksaan BPK itu menunjukkan bahwa dia bersalah dalam mengambil
>>keputusan. Dan hukumharus ditegakkan. (*)
>>                                                                        
>> Powered
>>by
>>V-Twin
>>EngineĀ®
>
>
> 


      Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke