Refleksi : Wakil presiden meminta kepada siapa agar harga buku pelajaran tidak 
memberatkan murid dan orang tua? Meminta kepada angin ataukah tembok?

http://www.lampungpost.com/aktual/berita.php?id=17581

      Selasa, 18 Mei 2010 
     

      PENDIDIKAN 
     
     
     

Wapres Minta Harga Buku Pelajaran tak Beratkan Murid


      JAKARTA (LampostOnline): Komite Pendidikan yang dipimpin Wakil Presiden 
(Wapres) Boediono mulai menyiapkan rencana-rencana aksi untuk membenahi sektor 
pendidikan. 

      Secara spesifik, Wapres memita agar harga buku pelajaran tidak lagi 
memberatkan para murid dan orang tuanya.

      "Bapak Wapres memberi arahan yang agak spesifik mengenai pengadaan buku 
agar bukan hanya tidak memberatkan angggaran, tapi agar tidak memberatkan 
murid," kata Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat di Kantor Wapres, Jl Medan 
Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (18-5).

      Hal itu dikatakan Yopie usai rapat Komite Pendidikan di Kantor Wapres. 
Komite itu diketuai oleh wapres dan beranggotanan sejumlah menteri yang terkait 
dengan bidang pendidikan seperti Mendiknas, Menpora, dan Menteri Agama.

      Menurut Yopie, pengadaan buku banyak dikeluhkan oleh masyarakat terutama 
menyangkut harganya. Komite sedang mencarikan jalan pemecahan atas persoalan 
itu.

      "Tentu saja solusinya tidak hanya membentuk ad hoc atau mengorek 
kesalahan masa-masa lalu, tapi membuat sistem yang lebih baik mengenai hal 
ini," cetusnya.

      Yopie menjelaskan, evaluasi terhadap pengadaan buku ajar ini momentumnya 
tepat dengan akan datangnya tahun ajaran baru. Namun, pemerintah belum bisa 
memastikan harga buku itu dapat diturunkan dalam waktu ini.

      "Tentu saja kami tidak berani menjanjikan seperti itu, karena ini bulan 
Mei dan bulan depan tahun ajaran baru. Tapi setidaknya ada upaya untuk 
mempercepat atau mencari jalan keluar soal ini," ungkap dia.

      Lebih lanjut Yopie mengatakan, dalam rapat ditawarkan usulan agar 
murid-murid dapat mengunduh bahan ajar dari internet. Namun hal itu harus 
didukung dengan layanan internet yang memadai di tiap sekolah.

      "Tadi juga dibicarakan bagaimana membuat akses internet di 
sekolah-sekolah bukan hanya tersambung, tapi kualitasnya kayak apa. Mungkin 
kanalnya diperbesar, konektivitasnya diperbaiki, kapasitasnya dibesarkan lagi, 
misalnya," tutupnya. DTC/L-1
     




[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke