Refleksi : Pandangan rasis terhadap orang Papua adalah umum di masyarakat NKRI yang berkulit terang, dan kebetulan saja ada yang berani terang-terangan menulis. Hal ini tidak berbeda jauh dengan apa yang sering terjadi terhadap rumah-rumah ibadah kaum tertentu, singkatnya setali tiga uang.
http://www.klik-galamedia.com/indexnews.php?wartakode=20100521144342&idkolom=opinipendidikan Jumat, 21 Mei 2010 Pembuat Status FB Rasis Terancam Diskors BLK. FACTORY,(GM)- Secara tertulis, Rektor ITB, Prof. Akhmaloka belum menerima rekomendasi Komisi Penegakan Disiplin terkait kasus mahasiswa ITB yang membuat status berbau rasis di Facebook (FB). Namun secara lisan, rektor sudah mengetahui usulan tersebut. Berdasarkan hasil sidang, komdis mengusulkan mahasiswa yang bersangkutan diskors selama tiga semester. "Belum saya terima tertulisnya, kalau sudah kami terima secara tertulis segera kami lihat dan putuskan," ujar Akhmaloka, Kamis (20/5). Sementara Direktur Humas dan Alumni ITB, Marlia Singgih mengatakan, usulan komdis sudah diterima Rektor ITB. Namun untuk keputusan sanksi dalam bentuk surat keputusan (SK) rektor belum ada. Karena masih akan dikaji pihak rektorat, sehingga belum diputuskan sanksinya. "Pak Rektor belum memutuskan sanksinya. Memang usulan komdis sudah diterima, tapi belum ada SK rektor tentang itu," ujar Marlia saat dihubungi kemarin. Sebelumnya, komdis telah mengusulkan skors tiga semester bagi mahasiswa ITB yang menulis status rasis dalam akun FB-nya. "Memang diusulkan demikian, tapi belum pasti, secara resmi belum ada keputusannya," jelas Marlia. Usulan komdis, lanjutnya, bisa saja berubah karena akan ada banyak pertimbangan. Namun Marlia pun tak mengetahui secara pasti perubahannya. "Bisa saja berubah, tapi belum pasti," tandasnya. (B.95)** [Non-text portions of this message have been removed]