Refleksi : Kalau 40 juta penduduk NKRI dikatagorikan miskin, maka pertanyaannya 
berapa banyak keluarga yang berdiam seperti warga desa Branta di Pamekasan ini?


http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nusantara/10/05/22/116681-kasihankeluarga-terpaksa-tinggal-di-kandang-ayam

Kasihan..Satu Keluarga Terpaksa Tinggal di Kandang Ayam 
Sabtu, 22 Mei 2010, 10:24 WIB

     
REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN--Warga Desa Branta, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, 
Madura, Jawa Timur yang selama ini tinggal di bekas kandang ayam karena tidak 
punya rumah, Sabtu (22/5), dikunjungi Bupati Pamekasan Kholilurrahman.

Kholilurrahman datang melihat tempat tinggal pasangan suami istri Mohammad 
Tamim (35) dan Muslihah (32) warga Dusun Tenjang, Desa Branta Pesisir, 
Kecamatan Tlanakan itu. "Kondisi seperti ini kok bisa luput dari pendataan saat 
ada bantuan rumah tidak layak huni baru-baru ini," kata Bupati saat melihat 
secara langsung kondisi rumah tempat tinggal Tamim dan keluarganya itu.

Di kandang berukuran sekitar 3x4 meter inilah Tamim bersama istri dan tiga 
orang anaknya, Milda (5), Ulfia Narafifah (9) dan Luluk Agustinah (10) tinggal.

Dengan ukuran yang sangat sempit, disitu juga Tamim dan keluarganya memasak. 
Panci, kompor dan baju menyatu menjadi satu. "Ya beginilah kehidupan kami 
sehari-hari," kata Muslihat kepada Bupati Kholilurrahman, dengan wajah 
tertunduk lesu.

Sebelum menghuni rumah yang merupakan bekas kandang ayam milik warga di dusun 
Tenjang itu, Tamim bersama istrinya Muslihah dan anak-anaknya hidup 
berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain.

Tidak jarang mereka tidur di trotoar jalan dan seringkali diusir 
petugas."Setelah ada bekas kandang ayam yang kami tempati sekarang ini, 
kehidupan kami agak lebih tenang," kata suaminya Tamim.

Meski keluarga ini merupakan keluarga yang sangat miskin, ia luput dari 
pendataan bantuan rumah tidak layak huni yang dicanangkan pemerintah pada 2008 
. Bahkan, bantuan beras untuk keluarga miskin (raskin) saja, hanya menerima 
empat kali.

"Soalnya saat pendataan dulu, mereka belum tinggal di kampung ini masih 
berpindah-pindah. Setelah ada tempat bekas kandang ayam ini, Pak Tamim dan 
keluarganya menetap dan menjadi warga Desa Branta," kata Kepala Desa Branta 
Pesisir, Misbahul Laila.

Red: Ririn Sjafriani

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke