Berargumentasi dengan Lebih Efektif

Oleh: Hendry Risjawan

Sering ribut dengan rekan, entah dikantor atau di organisasi? Sering
mengakhiri pembicaraan dengan tingkat emosional (marah) yang tinggi dan
meletup-letup? Atau sering menyesal setelah mengeluarkan berbagai kalimat
atau kata-kata yang sebetulnya tidak ingin diucapkan?

Banyak sekali orang yang tahu dan paham, bahwa setiap orang punya persepsi
sendiri-sendiri terhadap berbagai masalah. Betul? Buktinya, pada saat
berargumentasi, banyak yang mengucapkan "itu khan menurut lu!" atau "kok lu
nggak bisa menangkap juga sih maksud gua?".

Lucunya, kendati banyak yang sudah tahu bahwa setiap orang bisa mempunyai
sudut pandang sendiri-sendiri, tapi masih banyak yang merasa orang lain
tidak berhak untuk mempunyai pendapat itu. Hmmmmhh...!

Ada ungkapan dalam NLP yang mengatakan bahwa "The MAP is not the TERRITORY".
Peta tidak mewakili daerah yang sebenarnya. Dan setiap orang mempunyai model
dunia atau peta pikiran sendiri-sendiri. Mau tahu kenapa orang lain tidak
bisa melihat yang kita lihat atau tidak bisa merasakan yang kita rasakan?
Yang kita lihat di peta kita tidak ada di peta mereka!  Dan kalau tidak ada
di peta mereka, bagaimana mereka bisa melihatnya? Jadi yang Anda lakukan
sebenarnya hanyalah mencoba membuat mereka percaya bahwa yang Anda lihat di
peta Anda ada juga di peta mereka. Yang bisa menjadi masalah besar adalah
apabila Anda ingin mereka segera bisa melihat itu!  Itu seperti Anda
dituntut untuk bisa menemukan dan melihat kota Surabaya di peta Kalimantan!
Apa yang kira-kira menjadi reaksi Anda? 

Coba ikuti tip berikut :

Pertama, selalu ingat bahwa hubungan Anda berdua jauh lebih penting dari
masalah yang ada! Tidak ada masalah yang bisa lebih penting dari hubungan
Anda berdua!  Prinsip ini tidak bisa ditawar, kecuali Anda memang tidak
berniat melanjutkan hubungan Anda dengan pasangan Anda lagi.

Kedua, pahami bahwa peta pikiran setiap orang tidak sama. Apa yang tergambar
dalam peta tersebut tergantung dari nilai-nilai yang dianut, misi hidup,
pengalaman hidup, memory, apa yang dipelajari, strategi hidup, habit, dan
lain-lain. Jadi Anda tidak akan pernah bisa memaksakan pendapat Anda. Tidak
akan pernah bisa, kecuali pasangan Anda yang akhirnya sendiri merubah sudut
pandangnya. INGAT: jika pasangan Anda akhirnya diam, bukan berarti bahwa dia
mengakui Anda benar.

Ketiga, coba belajar dari pengalaman bahwa mencoba untuk selalu menjadi
benar seringkali menambah keruh masalah. GANTI pendekatan Anda ke mencari
apa yang lebih bermanfaat untuk hubungan Anda daripada fokus pada siapa yang
benar dan salah.  Gunakan pendekatan asertif, akui dan hargai pandangan
pasangan Anda, dan utarakan pandangan Anda tanpa menyalahkan atau
menyudutkan pasangan Anda!  Kalau memang terjadi perbedaan pandangan, tetap
tidak perlu mencari siapa yang paling benar. Peran Anda dalam hubungan
adalah untuk saling melengkapi dengan perbedaan atau berkompetisi?

Keempat, selalu fokus pada hasil akhir yang berguna dari setiap argumentasi.
Argumentasi itu sehat, tapi argumentasi yang tidak mempunyai hasil akhir
yang jelas, adalah tidak sehat. Hanya akan jadi arena pelampiasan ego
masing-masing. Jika sudah terjadi pelebaran masalah atau berlarut-larut,
beranikan diri untuk menjadi yang me-review kembali hasil akhir yang
diinginkan dari argumentasi ini.  Tanyakan ke pasangan Anda: "Tunggu
sebentar, kita sudah terlalu lama berargumentasi dan tidak ada hasil yang
jelas, kita sebaiknya sepakat dahulu, apa yang ingin kita hasilkan dari
sini!"

Kelima, selalu tutup dengan ekspresi perasaan yang berguna untuk Anda
berdua. Ucapkan kalimat seperti "You know, kita memang berbeda pendapat, dan
hari kita memang sempat emosional. I just want you to know one thing: I love
you!" INGAT, kalimat ini akan dengan sekejap merubah mood Anda dan pasangan
Anda. Di akhir argumentasi, yang kita ingin pasangan kita bawa adalah bukan
bagaimana perlakuan kita yang tidak menghargai dia, tapi justru adalah
kendati dalam keadaan emosional, kita masih bisa menunjukkan rasa sayang.

So. next time, apabila terjadi argumentasi, kelima tips ini bisa Anda coba.
Beberapa sahabat dan klien saya memberikan feedback yang sangat baik untuk
kelima tips ini!

 

 
Life for Success
Regards,

HENDRY RISJAWAN - YC0LKJ

 


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke