mohon maaf jika kurang berkenan yah ... bacaan bagus ..

---------- Forwarded message ----------
From: setyanto <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Jul 7, 2008 10:46 PM
Subject: [milis-ika-unpad] FWD : Cerita Menarik Dari MILIS Sebelah :: UANG
RECEH-SRI SULTAN
To: Undisclosed-Recipient

   Silahkan dihayati dari Milis tetangga.

sps
+++



  Messages in this topic (6) ____________ _________ _________ _________
_________ _________ _________ ______

*Rekan-rekan dan sobat yth.,
Kemarin dalam acara yang diselenggarakan oleh The Ary Suta Center saya
mendapatkan pelajaran yang saya pikir dan rasanya harus saya bagi dengan
sebanyak-banyaknya yang mau mendengar. Sungguh suatu hal baru bagi saya yang
rasanya sangat menarik untuk direnungkan.
"Laporan" ini akan panjang. Jadi kepada rekan-rekan dan sobat yang kiranya
akan merasa terganggu, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Silakan segera
hit the delete button!
Terimakasih.
*


Acara dihadiri oleh banyak tokoh yang telah dikenal baik di dalam maupun
luar negeri.

Ada Christianto Wibisono. Ada Robby Djohan. Mooryati Sudibyo. Anton
Lesiangi. Anwar Fuadi. Hartojo Wignjowijoto. Sudjiwo Tedjo. Dan banyak lagi
dari berbagai kalangan yang saya kenal pribadi, sekedar tahu maupun tidak
kenal sama sekali.

Ruangan penuh. Banyak yang terpaksa berdiri di ruang yang memang tidak
begitu luas.

Pembicara utama ialah Sri sultan Hamengku Buwono X.

Yang dalam acara bulanan di ASC disebut 'mentor'.

Saya betul-betul terpesona mendengar Sri Sultan berbicara.

Setelah sedemikian sering mendengar tokoh-tokoh dari segala macam kalangan
baik pejabat-pejabat tinggi, agak tinggi, tinggi sekali maupun tidak tinggi
berbicara, juga berinteraksi dengan kalangan itu, maupun kalangan para
cerdik pandai yang seperti biasa saya tulis, gelarnya sejengkal ke kiri dan
ke kanan, kali ini untuk pertama kali saya mendengar seorang raja Jawa
berbicara.

Ampun, Mak!

Sang raja malah berbicara dengan sangat santun, rendah hati dan runtut.

Sangat runtut, dalam bahasa sederhana yang sangat mudah dimengerti orang
awam (seperti saya) pulak!

Padahal acara diawali oleh presentasi seorang Doktor dan PhD.yang sekaligus
adalah seorang wakil rektor bidang akademis di sebuah universitas di
Yogyakarta. Meskipun saya betul-betul mendengarkan dan mencoba mengerti
dengan sepenuh konsentrasi, saya tidak berhasil mengerti setitikpun
presentasinya Pak Doktor yang PhD ini. Padahal beliau ini pakai bantuan
layar lebar dan power point.

Kang Kemal Surianegara yang duduk sebelahan dengan saya berkali-kali jatuh
tertidur (di awal acara!).

Akhirnya Mas Djiwo (Tedjo) tidak tahan lagi dan menginterupsi. Dengan
suaranya yang bariton, jelas dan tegas beliau minta presentasi dipersingkat
karena "...maksud kedatangan kami ini untuk mendengarkan Sri Sultan...".

Wahhh....

Padahal selama sambutan-sambutan dan presentasi yang berjalan selama k.l.
satu jam ini (ada satu presentasi lagi oleh Dr. Adler Haymans Manurung
mengenai keuangan), Sri Sultan telah didudukkan di depan menghadap audiens
di atas semacam kursi bar yang agak tinggi.

Di sinipun saya sudah kagum melihat wajah Sri Sultan yang sama sekali tidak
berubah. Menunggu dengan sabar dan tidak sedikitpun ada rasa kesal di
wajahnya. Coba bandingkan kalau bukan beliau, melainkan salah satu pejabat
Republik yang diperlakukan seperti itu. Baik menteri maupun pejabat-pejabat
di tingkat bawahnya.

Mampukah untuk bersabar seperti beliau ini?

OK. Akhirnya Sri Sultan berbicara.

Dan bertaburanlah mutiara-mutiara hidup keluar dari mulut  beliau.

Beliau memulai dengan menguraikan tentang bentuk fisik dan lokasi keraton
Yogyakarta.

Lalu menjelaskan lambang-lambang  yang tersirat di dalamnya.

Filosofinya.

Dst.

Nah, berikut inilah sebagian uraian beliau yang sempat saya catat dan
mengerti.

Yang ingin saya bagi:

- Tugas Sultan Yogya ialah yang terkandung dalam filosofinya: Hamemayu
Hayuning Bawono. Artinya Menjaga keseimbangan dunia ciptaan Tuhan. Maka
tugas raja ialah mengantar rakyat secara spiritual untuk menuju Tuhan.
Karena itu dalam filosofi Sultan Yogya, yang penting itu adalah rakyat.
Bukan Sultannya. (Mari kita bandingkan dengan filosofi maupun kelakuan
pemimpin-pemimpin Republik ini. Maupun para "wakil" rakyat yang keserimpet
urusan uang haram melulu!)

- Orang-orang di sekeliling raja boleh memakai keris dengan sarung dari
perak, emas dan bertatahkan batu permata. Tetapi Sultan hanya boleh memakai
keris bersarung kayu! Ini menyatakan bahwa Sultan tidak boleh hanyut dalam
keduniawian. Harus selalu bersahaja.

- Almarhum HB IX selalu berbicara dalam Bahasa Indonesia dengan
anak-anaknya. Beliau menghindari berbahasa Jawa untuk menghindari tata
bahasa Jawa yang sangat bertingkat-tingkat dan feodal. (Mengenai ini, kita
sudah sama-sama mendengar bagaimana merakyatnya alm. Sri Sultan HB IX ini.
Yang belum tahu, saya anjurkan membaca biografi beliau berjudul Tahta Untuk
Rakyat.)

- Waktu hendak mempercayakan tongkat kepemimpinan keraton kepada beliau
menjadi HB X, alm. bertanya, kalau disuruh memilih "Mas Jun" (panggilan/nama
kecil HB X) akan memilih "MULIA" atau "MUKTI". Di sini saya kurang menangkap
karena masih sibuk mencatat uraian beliau sebelumnya mengenai filosofi
Sultan. Tapi saya menangkap bahwa "Mas Jun" ini memilih "MUKTI" daripada
'MULIA" yang disetujui oleh alam. Sang Ayah.

- (Karena pilihan itu?) maka belau diminta berjanji empat hal pada alm.
ayahnya. Saya tidak menangkap dua yang awal. Lagi-lagi karena kemampuan
multi tasking saya yang sudah terkenal luar-biasa rendahnya. Single-task
man! Tetapi saya mencatat dua yang terakhir, yaitu:

- "Mas Jun" harus LEBIH BERANI mengatakan dan mengemukakan yang salah itu
salah.

Ketika beliau mempertanyakan, mengapa bukan BERANI saja, tetapi kok LEBIH
berani, Alm. HB IX menerangkan. Beliau ini mengalami pemerintahan dua orang
Presiden RI. Selama itu beliau memilih bersikap diam kalau melihat sesuatu
yang salah (pada kedua presiden ini). Pada akhirnya beliau menyadari bahwa
ternyata sikap yang demikian itu salah. Karena buktinya rakyat masih tetap
miskin dan sengsara. (Lagi-lagi yang jadi ukuran HB IX adalah rakyat. BUKAN
dirinya!) Karena itulah maka HB X dituntut untuk lebih BERANI mengemukakan
yang salah itu salah. Jangan seperti dirinya, yang terlambat untuk menyesal
telah bersikap seperti itu.

- "Mas Jun" TIDAK BOLEH MEMPUNYAI AMBISI. Ini sangat mengejutkan. Sungguh
suatu tuntutan yang berat sekali. Di sini Sri Sultan menguatkan lagi
pernyataan beliau pada awal bicaranya tadi yang mengatakan rating beliau
dalam poll sebagai Calon Presiden RI  adalah "...itu 'kan kerjaannya orang
poll! Saya tidak pernah mencalonkan diri sebagai presiden!... ". Beliau
menjelaskan, bahwa janji kepada almarhum ayahnya yang dipegang teguh ini
tidak membolehkan dirinya untuk mencalonkan diri jadi presiden. Dan tidak
akan mencalonkan diri.

Lebih lanjut beliau menerangkan filosofinya bahwa kekuasaan itu BUKAN untuk
diperebutkan. Tetapi adalah AMANAH yang harus dijalankan dengan baik. Dengan
filosofi begini ini, tidak mungkin beliau akan mencalonkan diri sebagai
presiden.

- HB X lebih jauh menjelaskan pandangan beliau mengenai Republik Indonesia
yang harus berkonsep negara maritim dengan segala argumentasi yang sangat
kuat. Sangat mengagumkan bagi seorang HB X, yang sejak HB I kerajaannya
sudah masuk ke pedalaman tidak lagi jadi menjadi kerajaan maritim seperti
Majapahit!

Padahal bahkan tentara kita saja di jaman modern ini masih berkonsep negara
darat!

- Kebhinekaan yang dikonsep Founding Fathers kita harus dipertahankan
sebagai KEKUATAN BANGSA, bukan kelemahan. Di mana setiap etnis mempunyai
keistimewaan yang bisa (dan selama ini SUDAH) dikontribusikan kepada negara
persatuan Indonesia ini.

Acara diteruskan dengan tanya-jawab yang menarik juga untuk direnungkan.

Tapi akan saya tulis di posting berikut saja karena yang ini sudah terlalu
panjang.

Salam,

Iwan

----------
On Fri, 7/4/08, Iwan H. Suriadikusumah <[EMAIL PROTECTED] net.id> wrote:
From: Iwan H. Suriadikusumah <[EMAIL PROTECTED] net.id>

Acara diteruskan dengan tanya-jawab.
Banyak yang bicara, tapi saya cuma kutip sebisanya yang saya anggap
berkualitas saja. (He he he...padahal mungkin cuma yang menarik minat saya
saja. Atau yang bisa saya mengerti saja. Ingat, "Single Task Man". Very
limited capacity and capability:ME! )

Sudjiwo Tedjo termasuk yang awal bicara.

Bicaranya menyentak perhatian seluruh hadirin.

Termasuk saya yang duduk terhalang aisle selebar kurang dari setengah meter.

Saya coba kutip dengan gaya bicara beliau. Tentu saja kata-katanya tidak
akan sama.

Tapi insya Allah tidak akan menyeleweng dari konteksnya.

(Saya langsung komentari pendapat saya, ya? Yang dalam tanda kurung.)


"Ngarso Dalem/ Sri Sultan (he he he....rada salah tingkah beliau jadi 'orang
Jawa' di hadapan audiens campur-sari. ) kapan bersedia jadi raja Indonesia?
Saya tidak percaya akan sistem demokrasi bullshit yang kita impor dari mana
itu. Karena rakyat Indonesia itu tidak pernah mengerti dan memang tidak bisa
hidup dengan sistem demokrasi. Rakyat kita ngertinya cuma kerajaan. Mengenai
uraian tentang ancaman Amerika, saya tidak setuju dengan ide Ary Suta yang
bilang seharusnya orang-orang Indonesia itu kawin sama orang Amerika,
sehingga mereka semua punya mertua di Indonesia. Indonesia itu penuh
kerajaan, sehingga supaya adil, saya usul jadi rajanya giliran saja. Berapa
tahun sekali ganti, gitu. Republik Indonesia ini harus diganti jadi
kerajaan, di mana raja itu jadi Kepala Negara, sementara Kepala
Pemerintahannya itu Perdana Menteri saja. Di bawah raja."
Dhueeeerrrrrr. ......... ......... .....!!!

(Komentar saya terangkum pada giliran saya bicara sesudah Mas Djiwo ini.)

Saya kebagian entah langsung sesudahnya, entah sesudah orang lain.

Ini dia (ehm, ehmm....):

"Sri Sultan saya setuju sekali dengan segala uraian dan pandangan anda tadi.
(Gile, waktu ngetik ini baru nyadar saya memanggil Raja Jawa dengan
"anda"!!! Me and my big mouth!) Saya juga merasa anda (wuah..."anda" lagi,
euy!) pantas jadi presiden Indonesia.

Saya baru nyadar waktu Mas Djiwo tadi bilang bahwa Indonesia ini
sesungguhnya kerajaan.

Betul sekali itu.

Coba saja lihat di departemen-departem en (kalo sekarang mustinya
"kementrian" kali, ya? He he he....kemane ajeeee.....gue! ) kalau Menteri
baru datang dan turun dari mobil menuju ke kantornya.

Coba lihat kalau kita mau menghadap menteri Indonesia.

Kawan saya wanti-wanti mengajari saya kalau mau menghadap, (lalu ada yang
nyeletuk: "supaya tetap dapat tender!!!" dan beberapa orang lain tertawa
dengar komentar ini).

Mungkin bagus juga kalau kita jadi kerajaan dengan Perdana Menteri.

Karena untuk kampanye presiden di Benua Maritim seperti Indonesia, berapa
trilyun seorang calon presiden harus mengeluarkan uang?

Dan kalau akhirnya Calon ini mencapai kursi kepresidenan, yang pertama-tama
dia pikirkan ialah bagaimana membayar utang biaya kampanyenya itu tadi.!

Tapi anda (yakkk...."anda" !) itu nyatanya adalah seorang Raja Jawa.

Sementara meskipun mayoritas, 40% penduduk Indonesia itu orang Jawa, apakah
etnis yang lain mau dan bisa menerima dipimpin oleh seorang Raja Jawa? Apa
tidak muncul kecurigaan kita mau dijadikan Majapahit lagi???

Apa orang Batak mau?

Orang Aceh?

Atau yang paling dekat dengan Jawa, orang Sunda?

(Audiens ada yang ketawa, sehingga saya teruskan:) Saya ini orang Sunda.

Tahulah kita hubungan antara Jawa dan Sunda!

Bagaimana pendapat anda untuk menghindari, jangan-jangan maksud memilih Sri
Sultan untuk menyelamatkan dan mempersatukan Indonesia, yang terjadi malah
perpecahan karena ketakutan dan kecurigaan  tadi?"


Lalu ada Anton Lesiangi.

Tidak saya kutip karena bicranya panjang banget.

Tapi seluruh uraiannya 100% puja-puji dan kampanye untuk Sri Sultan jadi
Presiden.


Christianto Wibisono, seperti biasa berbicara dengan angka dan fakta.

2004 itu pemilih Golput mengalahkan Wiranto, karena Golput mencapai 40%
pemilih.

Tahun 2009 diperkirakan akan menjadi 60%.

Kalau Sri Sultan bisa memenangkan Golput ini, pasti Sri Sultan akan menang
(jadi presiden!)



Hartojo Wignjowijoto mengemukakan, bahwa Indonesia itu tidak perlu pemimpin.

Yang diperlukan itu adalah gembala.

Kalau pemimpin itu di depan.

Gembala di belakang, bawa pecut/ cambuk.

Tapi tidak pernah digunakan. (Wuah...., filosofis sekali, euy!)


Moorjati Sudibjo mempertanyakan (mungkin kalau nanti Sri Sultan sudah jadi
presiden, ya?) bagaimana sikap Sri Sultan terhadap kaum wanita? Karena
beliau (Moorjati Sudibjo) adalah salah seorang yang mendorong 'jatah'
perempuan 30% (atau 35%, ya? Ningrat euy, kalau bicara lemah lembut jadi
rada susah terdengar!) di parlemen/kabinet.

(Wah, konsep ini saya sama sekali tidak setuju.

Kalau dipaksa pakai kuota begini, tidak adil bagi yang bukan perempuan,
lebih mampu tapi tidak bisa terpilih karena 'bukan perempuan'.

Di mana rasa adilnya?

Kalo mau mah, kompetisi bebas saja. Tanpa prejudice.

Jangan hal yang salah dikoreksi dengan aturan yang lebih salah lagi!

Bukan level kita berpikir dengan cara begini!)



Sri Sultan giliran menjawab.

Sebetulnya ada dua session tanya-jawab.

Tapi karena kecanggihan saya mendengar SAMBIL mencatat, yang berlawanan
dengan desain generik alamiahnya saya, jadilah laporannya seperti ini. Tapi
insya Allah, tidak akan berlawanan dengan inti masalahnya, kok.

 Kalau adapun, 'beti'lah. Beda-beda tipis.

Tapi yakinlah, tidak akan melintir atau jadi bertolak belakang.

Atau jadi tendensius!



{Sore kemarin di KOMPAS Online saya baca "....Sultan menjawab dengan
diplomatis.. ..".

Wah, apa KOMPAS mengadakan wawancara khusus setelah acara itu, ya?

Tetapi kalau mengutip statement beliau (Sri Sultan) waktu menjawab
pertanyaan yang rata-rata mendorong beliau untuk jadi presiden, saya sih
merasa Sri Sultan menjawab dengan tegas dan jujur, kok.

Beliau memang menjelaskan, bahwa beliau TIDAK AKAN mencalonkan diri jadi
presiden, karena itu melanggar janjinya sendiri.

Tapi beliau juga menegaskan (supaya tidak ditafsirkan atau dipelintir oleh
politisi kita yang kita sama-sama tahulah kualitasnya) , statementnya bukan
berarti "..menolak dicalonkan jadi presiden.." .

Sesuai dengan filosofi yang diuraikan panjang-lebar sejak awal bicara bahwa
"Kekuasaan itu adalah amanah" dan "Sultan untuk kepentingan rakyat", maka
lain lagi soalnya kalau rakyat yang menghendaki beliau jadi presiden!

Pernyataan itu gamblang sekali. Dan sangat mudah dicerna.

Karena sebagai Sultan beliau memang wajib mengakomodasi kehendak rakyat.

Saya pribadi setuju sekali sikap beliau yang begini ini!}



OK, seperti pada session pertama, beliau jga merangkum semua jawaban dalam
satu uraian sekaligus.

Tidak, beliau tidak mau, tidak bersedia jadi raja Indonesia.

Beliau tidak setuju Republik dijadikan kerajaan.

(Beliau sangat tegas, meskipun tetap sangat santun waktu mengemukakan
sikapnya ini.)

Alasannya: Memang dulu ada Gajahmada dengan sumpah Palapanya sehingga
Indonesia bisa menjadi satu.

Tetapi menurut beliau, itu disebabkan oleh dominasi Majapahit lewat
penaklukan-penakluk an dan bukan kehendak rakyat Indonesia.

Jadi beliau mengajak kita menerima itu sebagai sejarah saja, yang memang
terjadi dan milik masa lalu.



Sejak 1928 yaitu setelah Sumpah Pemuda, konsep itu sudah lain sama sekali.

Sekarang Indonesia itu mengakui Bhineka Tunggal Ika.

Menerima kebhinekaan sebagai dasar negara.

Sumpah Pemuda sebagai dasar.

Yang ada Persatuan Indonesia di dalamnya.

Persatuan ini artinya mengakui, mengakomodasi bhineka, perbedaan, tadi.

Bukan kesatuan yang hendak melebur Indonesia menjadi seragam.



Sebagai contoh, kalau di Jawa Sultan diminta memukul gong dalam suatu
upacara, jangan di Papua juga beliau diminta melakukan hal yang sama. Karena
Papua itu tidak punya, tidak mengenal gong.



"Di Papua mungkin saya akan memukul tifa. Karena Papua punya tifa."


Makassar punya kontribusi buat Indonesia.

Batak punya kontribusa buat Indonesia.

Kalau saya mendengar lagu Anging Mamiri, saya merasa senang, Karena lagu itu
bagus. Dan saya tahu itu dari Makassar, meskipun tidak mengerti artinya,
tetapi tetap saya merasa senang. Demikian juga lagu Batak.

(Beliau banyak menerangkan tentang ini, dan sangat menggugah. Saya tidak
berani mengutip terlalu jauh karena nanti malah jadi ngaco.)



Jadi dalam Persatuan Indonesia, yang minoritas harus merasa comfortable.

Yang mayoritas juga tidak memaksakan kehendak.

Jadi tidak seperti yang terjadi sekarang, yang minoritas merasa terancam.

Yang mayoritas memaksakan kehendak.



Daerah-daerah sebetulnya sudah berubah.

Jakarta yang belum.

Buktinya:

Dulu pengertian "Putera Daerah" artinya ialah betul-betul orang asli daerah
yang bersangkutan.

Sekarang artinya ialah orang/penduduk yang hidup dan tinggal di daerah itu.

Sementara Jakarta masih tetap menganggap paling tahu mengenai
masalah-masalah di daerah!


Masih ada beberapa hal yang beliau singgung dan uraikan.

Dengan analisa yang sangat cerdas dan membumi.

Misalnya menjadikan Indonesia jadi Bangsa yang kompetitif.

Dan untuk itu Indonesia juga harus merubah etika dan moralitas.



Bahwa Indonesia itu (akan) dijadikan rayahan negara-negara maju karena
merupakan sumber daya alam dunia.

Dsb.



Ada satu contoh soal yang sangat sederhana yang sangat mempesona saya.

Atau mungkin dua.



Yang pertama dan paling berkesan ketika beliau bicara mengenai BLT, Bantuan
Langsung Tunai.

Beliau meminta supaya PT Pos membagikan uang Rp. 100 ribu itu berupa
recehan.

Rp. 1.000,-. Rp. 5.000,-, Rp. 10.000,-, Rp. 20.000,-an.

Mengapa?

Karena kalau uangnya Rp. 100.000,-, dan penerima BLT ini akan membelanjakan
di desanya, sulit sekali untuk mendapat kembalian.

Atau tidak mungkin.

Karena itu si penerima BLT ini akan membelanjakannya di kota.

Akibatnya uang BLT yang sangat berarti di desa, akhirnya hanya akan beredar
di kota.

Tidak akan memacu pertumbuhan ekonomi desa.

Maka sementara uang BLT akan memacu inflasi di kota, ekonomi di pedesaan mah
tidak akan berubah!



(Sungguh, saya melihatnya sebagai kepekaan seorang Pemimpin Sejati yang tahu
betul akan keadaan dan kepentingan rakyatnya.

Saya tidak pernah mendengar Menteri-menteri perekonomian kita yang
pintar-pintar dan berasal dari desa berpikir membumi seperti Raja Jawa ini!

Atau bahkan yang di atasnya menteri-menteri ini sekalipun!)





__._,_.___ Messages in this topic
<http://groups.yahoo.com/group/milis-ika-unpad/message/158;_ylc=X3oDMTMzbGd1ZjUxBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzIxODIzNjU3BGdycHNwSWQDMTcwNTA3OTYwNQRtc2dJZAMxNTgEc2VjA2Z0cgRzbGsDdnRwYwRzdGltZQMxMjE1NDQ1NzExBHRwY0lkAzE1OA-->
(1) Reply (via web post)
<http://groups.yahoo.com/group/milis-ika-unpad/post;_ylc=X3oDMTJwZWRiNzFmBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzIxODIzNjU3BGdycHNwSWQDMTcwNTA3OTYwNQRtc2dJZAMxNTgEc2VjA2Z0cgRzbGsDcnBseQRzdGltZQMxMjE1NDQ1NzEx?act=reply&messageNum=158>|
Start a new topic
<http://groups.yahoo.com/group/milis-ika-unpad/post;_ylc=X3oDMTJmbnY2NDZ0BF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzIxODIzNjU3BGdycHNwSWQDMTcwNTA3OTYwNQRzZWMDZnRyBHNsawNudHBjBHN0aW1lAzEyMTU0NDU3MTE->
Messages<http://groups.yahoo.com/group/milis-ika-unpad/messages;_ylc=X3oDMTJmYnFkYmM1BF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzIxODIzNjU3BGdycHNwSWQDMTcwNTA3OTYwNQRzZWMDZnRyBHNsawNtc2dzBHN0aW1lAzEyMTU0NDU3MTE->|
Files<http://groups.yahoo.com/group/milis-ika-unpad/files;_ylc=X3oDMTJnbGo0NXAyBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzIxODIzNjU3BGdycHNwSWQDMTcwNTA3OTYwNQRzZWMDZnRyBHNsawNmaWxlcwRzdGltZQMxMjE1NDQ1NzEx>|
Photos<http://groups.yahoo.com/group/milis-ika-unpad/photos;_ylc=X3oDMTJmcmw2MjlkBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzIxODIzNjU3BGdycHNwSWQDMTcwNTA3OTYwNQRzZWMDZnRyBHNsawNwaG90BHN0aW1lAzEyMTU0NDU3MTE->|
Links<http://groups.yahoo.com/group/milis-ika-unpad/links;_ylc=X3oDMTJnMDc5aTFoBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzIxODIzNjU3BGdycHNwSWQDMTcwNTA3OTYwNQRzZWMDZnRyBHNsawNsaW5rcwRzdGltZQMxMjE1NDQ1NzEx>|
Database<http://groups.yahoo.com/group/milis-ika-unpad/database;_ylc=X3oDMTJkY3ZvOXMyBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzIxODIzNjU3BGdycHNwSWQDMTcwNTA3OTYwNQRzZWMDZnRyBHNsawNkYgRzdGltZQMxMjE1NDQ1NzEx>|
Polls<http://groups.yahoo.com/group/milis-ika-unpad/polls;_ylc=X3oDMTJndmpqamk4BF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzIxODIzNjU3BGdycHNwSWQDMTcwNTA3OTYwNQRzZWMDZnRyBHNsawNwb2xscwRzdGltZQMxMjE1NDQ1NzEx>|
Members<http://groups.yahoo.com/group/milis-ika-unpad/members;_ylc=X3oDMTJmNHY1a2ZtBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzIxODIzNjU3BGdycHNwSWQDMTcwNTA3OTYwNQRzZWMDZnRyBHNsawNtYnJzBHN0aW1lAzEyMTU0NDU3MTE->|
Calendar<http://groups.yahoo.com/group/milis-ika-unpad/calendar;_ylc=X3oDMTJlZ3BwZW1lBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzIxODIzNjU3BGdycHNwSWQDMTcwNTA3OTYwNQRzZWMDZnRyBHNsawNjYWwEc3RpbWUDMTIxNTQ0NTcxMQ-->
 MARKETPLACE
 ------------------------------
Attention, Yahoo! Groups users!
<http://us.ard.yahoo.com/SIG=13rat8mvp/M=624381.12730922.13032918.10835568/D=groups/S=1705079605:MKP1/Y=YAHOO/EXP=1215452911/L=/B=ovJVAELaX9U-/J=1215445711438888/A=5396679/R=0/SIG=14efpdn06/*http://media.adrevolver.com/adrevolver/href?banner=197790&place=26143&url_=http://tc.deals.yahoo.com/tc/blockbuster/display.com?cid=bbi00027>Sign
up now for a one-month free trial from Blockbuster. Limited time offer.
<http://us.ard.yahoo.com/SIG=13rat8mvp/M=624381.12730922.13032918.10835568/D=groups/S=1705079605:MKP1/Y=YAHOO/EXP=1215452911/L=/B=ovJVAELaX9U-/J=1215445711438888/A=5396679/R=1/SIG=14efpdn06/*http://media.adrevolver.com/adrevolver/href?banner=197790&place=26143&url_=http://tc.deals.yahoo.com/tc/blockbuster/display.com?cid=bbi00027>
[image: Yahoo! 
Groups]<http://groups.yahoo.com/;_ylc=X3oDMTJlMWk3ZGllBF9TAzk3NDc2NTkwBGdycElkAzIxODIzNjU3BGdycHNwSWQDMTcwNTA3OTYwNQRzZWMDZnRyBHNsawNnZnAEc3RpbWUDMTIxNTQ0NTcxMQ-->
Change settings via the
Web<http://groups.yahoo.com/group/milis-ika-unpad/join;_ylc=X3oDMTJnMmhwam91BF9TAzk3NDc2NTkwBGdycElkAzIxODIzNjU3BGdycHNwSWQDMTcwNTA3OTYwNQRzZWMDZnRyBHNsawNzdG5ncwRzdGltZQMxMjE1NDQ1NzEx>(Yahoo!
ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily
Digest<[EMAIL PROTECTED]:+Digest>|
Switch
format to Traditional<[EMAIL PROTECTED]:+Traditional>
Visit Your Group
<http://groups.yahoo.com/group/milis-ika-unpad;_ylc=X3oDMTJlMDYwbXFjBF9TAzk3NDc2NTkwBGdycElkAzIxODIzNjU3BGdycHNwSWQDMTcwNTA3OTYwNQRzZWMDZnRyBHNsawNocGYEc3RpbWUDMTIxNTQ0NTcxMQ-->|
Yahoo! Groups Terms of Use <http://docs.yahoo.com/info/terms/>| Unsubscribe
<[EMAIL PROTECTED]>
 Visit Your Group
<http://groups.yahoo.com/group/milis-ika-unpad;_ylc=X3oDMTJmY2dzcTdyBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzIxODIzNjU3BGdycHNwSWQDMTcwNTA3OTYwNQRzZWMDdnRsBHNsawN2Z2hwBHN0aW1lAzEyMTU0NDU3MTE->
 Best of Y! Groups

Check it 
out<http://us.ard.yahoo.com/SIG=13o6nq85i/M=493064.12016306.12445698.8674578/D=groups/S=1705079605:NC/Y=YAHOO/EXP=1215452911/L=/B=o_JVAELaX9U-/J=1215445711438888/A=4763759/R=0/SIG=11ou7otip/*http://advision.webevents.yahoo.com/bestofyahoogroups/>

and nominate your

group to be featured.
 Yahoo! Groups

Familyographer 
Zone<http://us.ard.yahoo.com/SIG=13o4ava73/M=493064.12717544.13024012.8674578/D=groups/S=1705079605:NC/Y=YAHOO/EXP=1215452911/L=/B=pPJVAELaX9U-/J=1215445711438888/A=5370600/R=0/SIG=11lnr7bf1/*http://advision.webevents.yahoo.com/familyographer/>

Learn how to take

great pictures.
 Cat Groups

on Yahoo! 
Groups<http://us.ard.yahoo.com/SIG=13opb7ek6/M=493064.12016263.12445670.8674578/D=groups/S=1705079605:NC/Y=YAHOO/EXP=1215452911/L=/B=pfJVAELaX9U-/J=1215445711438888/A=4836037/R=0/SIG=11olbte0b/*http://advision.webevents.yahoo.com/catzone/index.html>

discuss everything

related to cats.
.

__,_._,___


-- 

Inu Subakto
Mail: [EMAIL PROTECTED]
Ph : 02130591547 - 08161117800
========================================
Diamond cannot be polished without friction.
Gold cannot be purified without fire.
Good people go through trials, but don't suffer.
With that experience their life become better not bitter

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-------------------------------------------------
Milisnya Pro28 - Milisnya Wong Edannn .... tapi Profesional .... Betull ???
Mo posting, send email to Pro28@googlegroups.com
Mo keluar, send email to [EMAIL PROTECTED]
--------------------------------------------------
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke