Tulisan ini ditulis pertama kali sebagai surat kepada Yth: Dosen dan Mahasiswa mata kuliah Kepribadian 1 di Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya ... =====================================================
Behaviour Modification : Reward & Punishment Perbedaan pola terapi di Fak. Psikologi dengan di luar Fak. Psikologi Selama beberapa minggu mengikuti kelas Kepribadian 1 di fakultas Psikologi Unika Atma Jaya, saya menemukan perbedaan antara yang saya pelajari di Fak. Psikologi dengan di luar Fak. Psikologi berkaitan dengan pembahasan Behaviour Modification ; Reward & Punishment. Dalam pembelajaran di Fak. Psikologi yang menggunakan beberapa contoh BiMod: * Tikus menekan pedal sehingga mendapat reward makanan. * Seorang sakit jiwa mau mandi asal dijanjikan dibelikan BH sebelah , dan lain sebagainya yang intinya: “Diberi hadiah atau diberi hukuman” Dalam kenyataannya di luar Fak. Psikologi yang saya temukan bahwa pola pemikiran demikian hanya bisa berlaku apabila individu object berhadapan dengan benda tidak hidup/tidak bernyawa. Baik Tikus, binatang lainnya dan manusia bila berhadapan dengan theraphist yang hidup/bernyawa maka hal bargaining dalam BiMod tidak hanya berlaku seperti transaksi dagang antara mesin penjual otomatis dan pembeli. Hal ini terjadi karena ketika dua makhkluk hidup berinteraksi maka tidak hanya komunikasi verbal yang terjadi, melainkan juga komunikasi melalui interaksi mental, empathy & emosional dan melalui acting badan fisik ; Mimik muka saja atau bahkan kerjasama keseluruhan anggota tubuh sekaligus. Berbeda dengan mesin yang tidak dianggap hidup oleh individu object, sehingga tidak dianggap memungkinkan adanya tawar-menawar/ bargain ; karena bargain hanya dapat dilakukan bila individu memiliki komunikasi mental, empathy & emosional. Hal tsb yang saya jelaskan di atas cenderung dapat dikuasai di praktek lapangan oleh lulusan dan mahasiswa sosiologi, komunikasi, filsafat, seni peran dan politik dibanding lulusan dan mahasiswa Psikologi yang cenderung mengerti dan mampu menjabarkan penjelasan on paper nya yang dibuat tampak lebih sistematis dengan banyak melupakan pentingnya praktek di lapangan. Dalam pengalaman dan pengamatan saya sebagai theraphist non sekolahan baik dari yang saya kerjakan atau dari rekan-rekan seprovesi hal teori reward & punishment biasa berlaku dalam logika stimulus dan respon adaptasi behaviour bawah sadar, sbb: (+) x (+) = (+) ; Pasien yang behaviournya sudah sesuai objective therapist, ditanggapi oleh theraphist secara positif menghasilkan efek positif pada pasien. (-) x (-) = (+) ; Pasien yang behaviournya tidak sesuai objective therapist, ditanggapi dengan prilaku atau behaviour dari theraphist yang menunjukkan ketidakcocokan/ tidak sinkron/ negatif, maka pada titik tertentu pasien akan melakukan adaptasi dengan mengubah behaviournya pada titik tertentu dengan harapan agar adaptasinya bisa cocok/ pas/ sinkron/ positif bagi hubungan theraphist dan dirinya. (+) x (-) = (-) ; Pasien yang behaviournya sudah sesuai objective theraphist tetapi tidak ditanggapi secara positif/ bersahabat/ menghargai usaha atau hal positif pada pasien, maka adaptasi pasien cenderung merubah hal yang sudah positif/ sesuai objective menjadi negatif/ keluar/ melenceng dari objective. (-) x (+) = (-) ; Pasien yang behaviournya tidak sesuai objective theraphist, ditanggapi positif/ dimanja/ diberi dealing/ diberi kado/ usaha bersahabat yang berlebihan untuk tujuan mau melakukan tindakan/ behaviour tertentu /dalam jumlah pengulangan tertentu sesuai keinginan theraphist maka beresiko bargainnya untuk mendapatkan hadiah/ perhatian lebih/ penanganan theraphist akan naik. Pasien hanya menurut jika diberi hadiah/dimanja/ diberi dealing / diberi perhatian saja dan kembali ke behaviour yang tidak sesuai objective setelah terapi dihentikan dengan efek samping bahwa di masa mendatang pasien akan meminta bargain yang lebih untuk prestasi yang sama bila terapi diulangi kembali. NOTE: Terapi tsb di atas dilakukan tanpa adanya hadiah dan hukuman/sangsi yang verbal, melainkan memainkan behaviour acting dan menumbuhkan kesadaran diri individu object sebagai makhluk hidup yang beradaptasi dengan lingkungan (rekan ber- komunikasinya) untuk melakukan sesuai BiMod yang ditargetkan. Semoga dengan penjelasan singkat saya ini, mahasiswa dan dosen yang membaca surat singkat saya terbuka agar tidak terkotak oleh sistem kurikulum yang banyak membahas on paper yang berbeda dengan on the field-nya sehingga di masa mendatang bila sudah lulus masih bisa bergaul dan menggunakan/ mengerti pola pikir masyarakat umum dan disiplin di luar yang digunakan dan dijelaskan melalui teori di fakultas Psikologi-nya sendiri saja. Jakarta, Rabu, 1 Maret 2006 Vincent Liong Mahasiswa Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya Nim: 2005-70-108 Untuk mengikuti diskusi dan tanya jawab dua arah mengenai Psikologi yang praktikal, kontekstual dan kritis secara online silahkan bergabung di Psikologi Transformatif; http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/join Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com posting : psikologi_net@yahoogroups.com berhenti menerima email : [EMAIL PROTECTED] ingin menerima email kembali : [EMAIL PROTECTED] keluar dari milis : [EMAIL PROTECTED] ---------------------------------------- sharing artikel - kamus - web links-downloads, silakan bergabung di http://psikologi.net ---------------------------------------- Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/psikologi_net/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/