Note: forwarded message attached.

Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 

posting : psikologi_net@yahoogroups.com
berhenti menerima email : [EMAIL PROTECTED]
ingin menerima email kembali : [EMAIL PROTECTED]
keluar dari milis : [EMAIL PROTECTED]
----------------------------------------
sharing artikel - kamus - web links-downloads, silakan bergabung di 
http://psikologi.net
---------------------------------------- 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/psikologi_net/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 
--- Begin Message ---

Note: forwarded message attached.


Do you Yahoo!?
Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail Beta.
--- Begin Message ---

Dear Vincent,
Trimakasih untuk kekhawatirannya, biasa aja deh he he he....
Yang membuat saya tertekan adalah ideal dalam pikiran saya dengan kenyataan bahwa lingkungan akademis itu memberikan ruang kebebasan untuk perkembangan ide, ilmu, inovasi, kebebasan untuk mendiskusikannya, sharing informasi yang bukan administratif, dlll......sampai surat resmi itu saya terima saya masih baik-baik saja, baru setelah surat resmi fakultas itu muncul saya sedikit shock, lho????? kenapa??? apalagi larangan membahas kompatiologi itu dengan alasan mengganggu "kenyamanan"komunitas dosen fpsi ui. Alasan itu yang membuatku shock dan tidak habis mengerti, tidak ada yang lain, jadi anda tidak perlu kuatir.
Saya baik-baik saja....Kitab Tanah hampir selesai dan kita masih banyak pekerjaan untuk menyusun Guidence book Kompatiologi...arah kompatiologi sudah benar (paling tidak sekarang ini empati harus diajarkan dan masuk kurikulum kedokteran) dan marilah kita menatap dan berpikir selangkah, dua langkah atau sepuluh langkah lebih maju dibanding yang lain...energi kita arahkan ke sana ke depan bukan ke masalah sekarang. Pro dan kontra itu biasa...kalau tidak ada tidak asik...
 
Thx...Istiani
 
 
UNTUK TEMPE BACEM,
mudah-mudahan semanis orangnya.
 
Mas Tempe Bacem (TB),
saya dan Anda sama-sama tertawa menanggapi tulisan vincent. Bedanya saya hanya tersenyum geli dengan berkata "Ah! dasar Vincent Norak!"..kalau anda tertawa ngakak.....saya kenal vincent dan anda tidak..jadi respon yang muncul sangat normal, meski sama-sama tertawa tapi maknanya berbeda...
 
Trimakasih tanggapannya apapun itu positif atau negatif, apalagi dalam menanggapi tulisannya Vincent. Semua tahu kalau saya selalu menyebut Vincent itu "norak", dan banyak sebutan  untuk Vincent misalnya sebagai orang gila (dalam arti sebenarnya), berbakat (juga dalam arti sebenarnya)..semua itu tergantung pada masing-masing orang melihatnya dari mana....Karena saya kenal vincent, saya bisa memahami dan mengerti apa yang dia tuliskan dan anda tertawakan...dalam perkembangannnya vincent dapat banyak tekanan dan caci maki dari orang-orang disekitarnya terutama lingkungan psikologi (karena dia kuliah di psikologi) dan sekarang sudah mulai berkurang seiring dengan berkembangnya kompatiologi...ketika saya sebagai salah satu timnya dan mendapat tekanan seperti itu otomatis dia bereaksi seperti itu karena dia tidak mau hal itu terjadi apalagi di lingkungan akademis dan hal itu dia lakukan tanpa saya minta. Dia keliahatan over protektif karena saya melihatnya lebih karena dia tidak bisa langsung berhadapan dengan orang-orang di fak psi ui dan bentuk tanggung jawabnya dia berkaitan dengan kompatiologi. Hanya itu tidak ada yang lain...ya itulah Vincent tetap aja "NORAK".
 
Kronologisnya begini;
setelah komunikasi empati ini didiskusikan di fak kedokteran untar dan mereka memang merencanakan pengajaran untuk empati jadilah kami punya peluang untuk berkembang lebih serius lagi..setelah itu tim mendeklarasikan dan diberi nama "Kompatiologi". Saya berpikir bahwa ini merupakan fenomena baru yang muncul dan berkembang di masyarakat maka saya memberanikan diri untuk sharing informasi ini dengan tujuan mendiskusikannya di kalangan dosen fak psi ui lewat milis [EMAIL PROTECTED]ups.com. Rupanya reaksi yang muncul adalah ketidaksukaan dari beberapa dosen...lalu saya pertanyakan alasan yang sebenarnya, apakah sharing informasi yang diperbolehkan di milis ini hanya informasi yang bersifat administratif belaka? (kalau ya, maka stop) karena dalam pikiran saya dosen itu mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan pemikiran yang mendalam, apalagi dalam menyikapi fenomena yang tumbuh dan berkembang di masyarakat...rupanya bukan jawaban yang saya dapatkan tapi respon lagi yang muncul menyatakan bahwa saya dipersilakan belajar etika dengan memberikan 8 link web..lalu muncul imel ke japri berkaitan dengan pelarangan membahas kompatiologi dengan alasan mengganggu "kenyamanan" komunitas dosen fpsi ui. Yang menjadi masalah buat saya adalah bukannya pelarangan tersebut atau tekanan atau caci maki...tapi alasannya; "mengganggu kenyamanan" dengan surat resmi fakultas. Saya melakukan apa? hanya forward imel tentang kompatiologi dengan tujuan sharing dan syukur kalau jadi bahan diskusi karena muatan psikologinya cukup besar. Tanya kenapa???? 
 
Tapi itulah kondisi pendidikan di negara tercinta kita ini, ternyata tidak hanya pendidikan dasar sampai menengah yang bermasalah tapi juga pendidikan tinggi, jadi tidak ada yang salah karena semua korban. Dan silakan anda menilai sendiri....
 
 
Salam,
Istiani

tempe bacem <tempe_bacem@hotmail.com> wrote:
Hahahahhahaa.... lucu banget nih email... bener2 jadi spammer ya nih
orang... Btw, spammer itu bukan julukan yang bergengsi lo... melainkan suatu
aib sebenernya.

Saya enggak tau persis kasusnya sih, cuma kalau baca dari sini kelihatannya
lucu juga. Ibu Cornelia Istiani yang mohon perlindungan kepada Vincent
Liong, ada tanggapan?



>From: Vincent Liong
>Reply-To: vincentliong@yahoogroups.com
>To: vincentliong@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED].com,
>psikologi_transform[EMAIL PROTECTED].com, komunikasi_empati@yahoogroups.com,
> komunikasi_empati@googlegroups.com, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]com
>Subject: [vincentliong] Tanggapan Vincent Liong terhadap kasus Memo dari
>Sekertaris Fakultas F.Psi. UI.
>Date: Fri, 4 Aug 2006 02:30:16 +1200 (NZST)
>
>Tanggapan Vincent Liong Pendiri / Penemu Kompatiologi
>terhadap kasus Memo dari Sekertaris Fakultas F.Psi.
>UI.
>
>
>Hal:
>I. Pendahuluan
>II. Saya tidak ingin pihak yang diperalat
>dikambinghitamkan untuk menutupi konspirasi
>kepentingan individu beberapa pihak di belakangnya.
>III. Intimidasi terhadap Cornelia Istiani dari
>beberapa staff yang berkepentingan.
>IV. Pesan-pesan dan nasehat saya secara pribadi
>terhadap F.Psi. UI pada khususnya dan
>Fakultas-fakultas Psikologi di Indonesia pada umunya.
>V. Lampiran "Memo dari Sekertaris Fakultas F.Psi. UI."
>
>
>I. Pendahuluan
>
>Surat tsb saya terima beberapa hari yang lalu per
>email yang ditujukan kepada Cornelia Istiani. Pada
>awalnya terlihat seperti surat dari pemilik maillist
>terhadap salah satu membernya, ketika membaca dan
>melihat, tertulis Sekertaris Fakultas dengan nama dan
>gelar jelas, saya baru tahu bahwa ini surat yang
>menggunakan kekuasaan jabatan secara dunia nyata
>sebagai sekertaris fakultas tidak sekedar sebagai
>moderator terhadap membernya. Saya bertambah kaget
>ketika hari ini saya baru tahu bahwa surat aslinya
>menggunakan:
>
>1. Amplop asli Fakultas Psikologi Universitas
>Indonesia dengan logo Universitas Indonesia berwarna
>biru muda, nama, alamat dan no telepon fakultas dalam
>warna hitam dan email & website fakultas dengan warna
>biru muda. Tertulis di sebelah kiri:
>“Nomor : 214 /F.Psi/Humas/U/2006” dan di sebelah
>kanan ”Kepada Yth. Ibu Istiani, S. Pd., M.Psi.T. Staf
>Pengajar Program Pascasarjana Fakultas Psikologi
>Kampus UI – Depok”
>
>2. Di bagian atas surat print out resmi dari fakultas
>tertulis:
>==============================================
>F.Psi.UI [pada surat asli diletakkan bagian atas
>kanan]
>
>Memo
>Dari Sekertaris Fakultas [bagian ini sepertinya
>cetakan percetakan bukan printer]
>
>
>Nomor : 214 /F.Psi/Humas/U/2006
>Kepada Yth : Ibu Cornelia Istiani
> Staf pengajar Fakultas
>Psikologi UI – Depok
>Hal : Himbauan
>Tanggal : 2 Agustus 2006
>==============================================
>bagian ini tidak tertulis di surat resmi yang dikirim
>per email entah memang tidak sengaja atau sengaja
>dihilangkan.
>
>3. Di bagian bawah surat print out resmi dari fakultas
>tertulis:
>==============
>Tembusan:
>- Pertinggal
>==============
>Artinya surat memo resmi dari Sekertaris Fakultas ini
>memang tidak perlu persetujuan petinggi-petinggi
>fakultas Psikologi Universitas Indonesia, artinya
>memang secara aturan mainnya tiap staf fakultas
>Psikologi Universias Indonesia berhak membuat
>keputusan dan surat resmi atas nama fakultas sesuai
>keinginan dan keputusan sendiri. Bagaimana prosedur
>sebenarnya?
>
>
>
>II. Saya tidak ingin pihak yang diperalat
>dikambinghitamkan untuk menutupi konspirasi
>kepentingan individu beberapa pihak di belakangnya
>yang sampai sekarang masih berlanjut.
>
>Dalam seminggu terakhir ada dua rencana dari dua
>kelompok berbeda dengan dua jenis konspirasi berbeda
>yang sama-sama adalah dosen di fakultas Psikologi
>Universitas Indonesia yang merancang jebakan untuk
>menggulingkan Kompatiologi dan segala antek-anteknya
>(yang menyukai Kompatiologi) dari fakultas Psikologi
>Universitas Indonesia, termasuk salah satu diantaranya
>yang terlanjur jadi Active Participant adalah Cornelia
>Istiani. Secara ringkas dua propaganda terpisah tsb
>adalah:
>
>Kasus 1 ; Kasus fitnah Vincent Liong menceritakan ke
>publik bahwa Vincent Liong diterima dengan hangat di
>ruang dosen Pascasarjana F.Psi. UI..
>Selasa, 1 Agustus 2006 di sebuah rapat… Seorang staf
>pengajar di Pascasarjana berinisial W, berkelamin pria
>memanas-manasi peserta rapat dengan fitnah tentang
>Vincent Liong bahwa: pada tanggal 31 Juli 2006 pada
>jam 17.00 – 18.00 WIB Vincent Liong mengaku-ngaku di
>maillist bahwa diterima dengan hangat di ruang dosen
>Pascasarjana F.Psi. UI dan ngobrol dengan para dosen,
>agar para dosen yang percaya isi propaganda melakukan
>tindakan preventive. Padahal Vincent Liong hanya duduk
>di sofa ngobrol dengan saudara angkatnya yang hitam
>yaitu Rizki Pradana dan Cornelia Istiani tanpa
>berbicara dengan dosen lain.
>
>Kasus 2 ; Kasus Memo Resmi dari Sekertaris Fakultas F.
>Psi. UI.
>Dari pengamatan kronologis historis dan felling saya
>yang tepat (saya mantan dukun tersohor di Jakarta)
>saya melihat bahwa pihak-pihak yang tercantum namanya
>yaitu: Dra. Surastuti Nurdadi, M.Si. dan Kien
>Wahyuningsih bukanlah pihak yang merencanakan dan
>merancang isi tulisan di surat tersebut. Dra.
>Surastuti Nurdadi, M.Si. terlibat karena beliau yang
>punya wewenang membuat surat resmi tersebut dimana
>pihak yang berkepentingan secara pribadi saya lihat
>tidak memiliki jabatan atau posisi yang berhak membuat
>surat tsb dan ada kecenderungan lebih hati-hati
>sehingga memilih lempar batu sembunyi tangan. Kien
>Wahyuningsih terlibat karena beliau sebagai staf
>fakultas bertugas memngirimkan email tsb ke Istiani
>dan mengurus maillist Dosen F.Psi. UI. . Perkiraan
>saya setidaknya ada 4 orang atau lebih, berkelamin
>wanita, sebagian besar / semuanya dosen bagian
>Psikologi Perkembangan Fakultas Psikologi Universitas
>Indonesia, Kalau mau ditelusuri bisa lihat mulai dari
>masalah ketidaksukaan pribadi dari Donny Hendrawan
>(yang lagi dapet beasiswa ke Jepang) yang memfitnah
>bahwa Istiani bukan dosen Pascasarjana UI dalam email
>sebulan yang lalu dan soal Kompatiologi dalam email
>beberapa hari yang lalu, disusul mbak Retno Pudjiati,
>Mayke Sugianto dan Ike Kuntoro, itu yang tampak bukti
>tertulisnya kalau yang tidak tampak saya tidak bisa
>sebutkan karena tidak ada bukti. Saya secara pribadi
>tidak kenal samasekali dengan semua orang-orang ini
>terapi karena namanya ilmu Psikologi maka secara resmi
>mereka memang dilatih untuk merasa memiliki hak
>menilai kejiwaan dan menyatakan kesukaan/ketidaksukaan
>dengan menggunakan kekuasaan jabatan sendiri atau
>milik teman sejawat, jadi memang hal yg ditanamkan,
>wajar lah… Meskipun di ilmupengetahuan tidak ada itu
>alasan suka atau tidak suka lalu bebas mengambil
>tindakan secara resmi atas nama fakultas.
>
>
>
>III. Intimidasi terhadap Cornelia Istiani dari
>beberapa staff yang berkepentingan.
>
>Saya kemarin (Rabu, 2 Agustus 2006) ketika pergi
>jalan-jalan dengan Cornelia Istiani melihat bahwa
>Cornelia sangat tertekan berhubung telah terjadi
>beberapa tindakan intimidasi berupa secara verbal face
>to face, memarah-marahi Istiani karena akbat Istiani
>melanggar etika yg dipakai orang tsb, sehingga
>memancing terjadinya “Kasus Memo Resmi dari Sekertaris
>Fakultas F. Psi. UI.” Ini sangat menekan Istiani.
>Beberapa pihak menganggap Istiani yang bersalah karena
>membawa Kompatiologi sehingga menancing masalah
>selanjutnya.
>
>Saya minta bantuan dari pihak fakultas dan teman-teman
>di fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan
>fakultas Psikologi lain untuk melindungi Istiani dari
>tindakan intimidasi dari oknum-oknum di fakultas
>Psikologi Universitas Indonesia baik verbal maupun non
>verbal. Bilamana hal ini berlanjut maka saya terpaksa
>akan mengumpulkan barang bukti dan pihak Vincent Liong
>akan melakukan konfrensi pers untuk meminta
>perlindungan ke segenap warga dunia Psikologi
>se-Indonesia untuk tidak semena-mena terhadap kami
>para pengembang ilmupengetahuan Kompatiologi.
>Bagaimana tindaklanjut para petinggi fakultas
>Psikologi Universitas Indonesia menghadapi kasus ini?
>Apakah hanya akan menjadikan Istiani sebagai tumbal
>antara pertengkaran satu kubu dengan yang lain?
>
>
>
>IV. Pesan-pesan dan nasehat saya secara pribadi
>terhadap F.Psi. UI pada khususnya dan
>Fakultas-fakultas Psikologi di Indonesia pada umumnya.
>
>1. Kepada para staf fakultas Psikologi baik
>Universitas Indonesia maupun yang di luar Universitas
>Indonesia harap sadar diri bahwa sebagai warga dari
>dunia Psikologi maka anda punya kewajiban untuk turut
>mengawasi berjalannya proses pendidikan dan provesi
>Psikologi. Baik yang baru asdos, dosen muda, dosen
>tua, drs, guru besar, atau apapun jabatan anda, harus
>saling mengawasi baik itu anak buah anda atau atasan
>anda sekalipun. Bilamana Psikologi hanya seperti
>birokrasi tertutup yang melindungi, menutupi kesalahan
>orang-orang di dalamnya maka apa dan dimana
>keprofesionalan untuk melayani masyarakat itu?
>Bilamana anda-anda warga Psikologi hanya
>menggantungkan diri pada orang di luar Psikologi atau
>warga Psikologi yang nekat seperti saya, Istiani dan
>rekan-rekan, Audifax, dlsb yang seringkali dikorbankan
>demi kepentingan konspirasi maka jangan harap
>Psikologi namanya akan baik. Lalu bagaimana anda cari
>uang dengan nama gelar Psikologi kecuali hanya jadi
>dosen Psikologi? Apakah masyarakat masih akan
>mempercayai hasil didikan birokrasi yang bernama
>Psikologi?
>
>2. Beberapa hari sebelum saya mendapatkan dua kasus
>dari fakultas Psikologi Universitas Indonesia yang
>dengan segala cara berusaha membuat konspirasi
>terencana mengganggu perkembangan ilmupengetahuan
>Kompatiologi baik dengan fitnah propaganda pengumpulan
>massa anti Kompatiologi, menggunakan Memo dari
>Sekertariat fakultas dan menggunakan intimidasi verbal
>maupun non verbal kepada Istiani, saya sempat
>menjelaskan hal ilmupengetahuan Kompatiologi yang
>sifatnya ke-“saya”-an dalan menjawab tulisan bp.
>Sarlito. Rupanya kasus nyata yang berhubungan dengan
>pembahasan tersebut benar-benar terjadi kurang dari
>seminggu setelah saya membahasnya.
>
>3. Menurut saya fakultas Psikologi selain hanya
>membahas ilmu yang sifatnya untuk anda juga perlu
>memikirkan bahwa seorang manusia harus mengobati
>dirinya sendiri dulu baru bisa mengobati orang lain.
>Bilamana kebaikan itu hanya yang sifatnya
>diproyeksikan ke luar untuk dilihat manusia lain tanpa
>memperhatikan hal-hal ke-“saya”-an maka yang terjadi
>adalah memang tampak sopan dan sombong sok profesional
>tetapi hal yang menjadi dasar pemilihan tindakan,
>moral mendasar seorang manusia yang sifatnya inheren
>bukan karena sekedar agar dianggap baik oleh budaya
>itu jadi tidak terlatih/jalan dengan baik.
>
>4. Saya selama masuk di fakultas Psikologi makin lama
>makin terlatih untuk kebal cacimakian dan gosip
>judgemental orang Psikologi. Pernah karena sebal ke
>saya seorang mahasiswa yang baru lulus membuat tulisan
>bahwa mama dan papa saya sakit jiwanya begini,
>pelacur, dlsb dan begini-begitu atau saya yang sakit
>jiwa ini dan itu dengan mencantumkan nama asli di
>maillist resmi sebuah fakultas Psikologi ; hal
>kebiasaan semacam ini saya lihat masih berlaku di
>hampir merata di dosen dan mahasiswa Psikologi yang
>dilakukan tanpa sadar bukan karena ada masalah pribadi
>dengan saya orangnya, kenalpun tidak, melainkan karena
>masalah iri dan dengki karena kemampuan saya di bidang
>pengembangan ilmu baru Kompatiologi, dlsb. Jadi karena
>punya hak mengatur ke-“anda”-an, tanpa mengerti
>mengatur diri sendiri seenaknya bertindak demikian.
>
>5. Maka dari itu saya meminta dengan sangat agar para
>manusia sok benar di fakultas Psikologi tidak
>mengulangi kesalahan yang sama. Sebentar saja kita
>merasakan sebagai manusia ke-“saya”-an yang menjadi
>terukur dan pengukur sekaligus dalam diri sendiri.
>Soal dua kasus tsb di atas saya sudah cuek kok, jangan
>sampai malah anda-anda masyarakat Psikologi yang
>mengintimidasi secara pribadi pihak yg ketahuan
>bersalah, seperti kelakukan orang-orang pemilik hak
>paten Psikologi terhadap saya dan kesukaan mencaci
>maki keluarga bahkan orangtua orang lain tanpa sebab.
>Cukup tahu saja siapa-siapa yang main konspirasi, yang
>kecewa boleh nulis kritik kelembagaan / birokrasi
>saja, tetapi jangan disudutkan / dikambinghitamkan
>orangnya secara pribadi, karena toh yang tampak itu
>hanya yang dikorbankan, yang bermain konspirasinya
>sudah melarikan diri dengan pura-pura tidak tahu. Saya
>kahwatir, khan mereka juga orang Psikologi yang
>dididik dengan ilmu ke-“anda”-an, yang tidak mampu
>menerima dengan ikhlas bilamana disudutkan meski
>karena perbuatan sendiri, tetapi mampu menyudutkan
>orang lain. Maka itu bila terlalu ditekan bisa
>menyimpang spt: butuh diri, dlsb nanti anda-anda kena
>karma-nya lho. Kecuali anda merasa tidak pernah
>berdosa. Saya yang dirugikan saja nga marah kok,
>maklum kalau ada teman yang sedang sakit, ya dimaklumi
>dan mendoakan semoga lekas sembuh.
>
>6. Yang terpenting saya minta secara sukarela agar
>anda-anda yang mahasiswa, asdos, dosen, dlsb
>meluangkan waktu untuk mengamati secara continue
>isu-isu dan tindak-tanduk orang-orang fakultas
>Psikologi Universitas Indonesia di lapangan,
>jangan-jangan ada pihak-pihak yang masih terus
>mengintimidasi Istiani. Bilamana Istiani atau ada
>orang lain yang lapor ke saya lagi dan saya cek benar
>terjadi hal tsb, maka kali ini saya tidak ada ampun
>lagi spt dua kasus ini. Saya akan kerahkan members
>saya dan para warga Psikologi yang care terhadap
>masalah ini untuk bertindak tegas dan akan mengumumkan
>dengan bomb mail ke sekitar 2000an maillist daftar
>nama, jabatan, dlsb-nya agar diintimidasi dech
>sekalian saja…
>
>
>Sekian,
>
>
>-Vincent Liong-
>Jakarta, Kamis, 3 Agustus 2006
>
>
>
>L A M P I R A N
>File Scan Picture *Jpg surat asli akan saya siapkan
>dan sebarluaskan menyusul.
>=====================================================
>
>
>F.Psi.UI [pada surat asli diletakkan bagian atas
>kanan]
>
>
>Memo
>
>Dari Sekertaris Fakultas
>
>
>Nomor : 214 /F.Psi/Humas/U/2006
>Kepada Yth : Ibu Cornelia Istiani
> Staf pengajar Fakultas
>Psikologi UI – Depok
>Hal : Himbauan
>Tanggal : 2 Agustus 2006
>
>==========================
>
>Dengan Hormat,
>
>Sehubungan dengan adanya keluhan dari beberapa Staf
>Pengajar, anggota milis Dosen F.Psi.UI tentang e-mail
>yang saudara kirimkan mengenai masalah ‘kompatiologi’,
>maka bersama ini selaku moderator milis Dosen F.Psi.
>UI menghimbau, agar saudara tidak lagi mengirim e-mail
>mengenai hal tersebut di milis
>dosenfpsiui@yahoogroups.com .
>
>Demi tetap terjaganya kenyamanan dan informasi yang
>ada antara Staf Pengajar F.Psi.UI tetap terjalin
>dengan baik, kami sarankan agar saudara
>membuka/membuat milis group dan mengundang individu
>yang berminat bergabung pada milis tersebut.
>
>Demikian kami sampaikan, atas perhatian dn kerjasama
>saudara kami ucapkan terima kasih.
>
>
>Sekertaris Fakultas,
>
>
>Dra. Surastuti Nurdadi, M.Si.
>
>Tembusan:
>- Pertinggal
>
>
>
>Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com
>
>
>
>Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>

_________________________________________________________________
Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE!
http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/




Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
vincentliong-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/





Groups are talking. We´re listening. Check out the handy changes to Yahoo! Groups.


--- End Message ---

--- End Message ---

Kirim email ke