untuk bahan renungan saja. salam Ephi =========================
Setelah Bupati Bagikan Peti Mati Jefry Noer Melawan Aksi Unjuk Rasa Masyarakat Senin, 16 Pebruari 2004 Bupati paling top se Indonesia minggu ini sudah tentu Jefry Noer. Dia lagi melawan demo yang dilakukan seluruh murid dan guru di ibukota kabupaten Kampar, Bangkinang. ??Saya tidak akan mundur,?? tegasnya. ??Kalau guru terus mogok, masih banyak orang yang mau menjadi guru di sini,?? tambahnya kepada pers. Catatan: Dahlan Iskan PUNCAKNYA Sabtu lalu ketika lautan guru dan murid dari semua tingkatan sekolah di sana berunjuk rasa minta Jefry turun jabatan. Bahkan sudah hampir seminggu ini mereka mogok mengajar-belajar. Baik demo maupun mogok itu, kata mereka, masih akan diteruskan sampai Jefry turun tahta. ??Saya tetap tidak akan mundur,?? ujar Jefry di depan DPRD setempat hari itu. Organisasi guru, tokoh-tokoh masyarakat dan pemberitaan media terus memberi angin pada gerakan menggulingkan Jefry. Tapi Jefry bergeming. ??Saya pilih kegiatan belajar mengajar di sini kacau sebulan dari pada masa depan Kampar rusak seterusnya,?? katanya. Saya yang minggu ini melakukan serangkaian perjalanan ke Manado, Makassar, Batam, Pekanbaru, Medan dan Pontianak akhirnya ingin juga mampir ke Bangkinang. Saya pernah beberapa kali melewati kota ini kalau lagi jalan darat dari Pekanbaru ke Padang. Kota Bangkinang terletak 60 Km dari Pekanbaru. Inilah kota di tepi sungai Kampar yang terkenal itu. Saya ingin merasakan suhu di kota itu, ketika pesawat yang akan membawa saya ke Medan baru akan terbang empat jam lagi. Begitu banyak suara-suara aneh yang saya dengar tentang bupati dari PAN ini. Mulai dari soal nama yang dikeren-kerenkan menjadi Jefry (konon nama asalnya Djapri), ijazah STM-nya yang diisukan palsu, isu sembarangannya memberhentikan dan mengangkat pejabat. Yang juga tidak kalah seru adalah mengenai instruksinya agar semua pejabat melakukan salat malam semalam suntuk setiap Kamis malam. Ibadah itu harus dilakukan bersama-sama sehingga ketahuan kalau ada yang absen. Dan yang paling mengherankan adalah kejutan yang dia buat selanjutnya: semua kepala dinas dia beri keranda agar mereka ingat mati. Saya ingin benar tahu apakah semua itu benar adanya. Terutama soal keranda itu. Maka meski pun kunjungan saya ke Bangkinang terjadi hari Ahad, saya mencoba masuk ke salah satu kantor dinas. Kantor dinas di sebuah kota kecil biasanya juga dilenghkapi rumah dinas beberapa pegawainya. Maka tak sulit mencari kantor dinas yang ada penghuninya di hari libur. Saya bertanya kepada pegawai di situ, diletakkan di mana keranda pemberian Jefry. ??Ditaruh di ruang kepala dinas??, katanya. Kebetulan kuncinya ada di situ sehingga saya bisa melihatnya. Benarlah adanya. Di atas meja si kepala dinas terdapat sebuah kotak kaca berukuran 10 x 20 cm. Di dalam kaca tersebut terlihat miniatur peti mati. Lalu di dalam peti itu ada mayat yang dipocong kain putih, seperti pocongan dalam cerita misteri. Di alas kayunya terdapat tulisan begini: ??Wahai sahabatku Ir?..(nama si kepala dinas sengaja tidak saya tulis). Kematian adalah suatu kepastian, sebagaimana adanya sorga dan neraka. Jabatan adalah merupakan amanah dari Allah swt. Gunakanlah untuk mendapatkan sorga??. Di bawah kalimat itu ada kata ??Wafat tanggal?.?? (masih belum diisi tanggal berapa). Setelah mengamati peti mati tersebut saya melihat-lihat papan pengumuman di kantor dinas itu. Di sini ternyata terdapat pengumuman mengenai kegiatan yang harus dilakukan seluruh kepala dinas pada hari Kamis malam yang lalu, yang rupanya belum dicopot. Tertempel di situ petunjuk di masjid mana saja para kepala dinas harus dibagi untuk melakukan ??malam muhasabah?? Kamis malam itu. Kegiatan itu dikoordinasikan oleh Lajnah Daurah Usbu?iyah (LDU) bentukan Jefry. Acara tersebut dilakukan sejak salat Maghrib. Bagi yang hari itu puasa Senin-Kamis, maka buka puasanya di masjid tersebut. Sejak maghrib itulah, para kepala dinas harus terus melakukan ibadah berupa salat, membaca Quran, pengajian, salat malam dan zikir sampai tiba waktu subuh. Setelah salat subuh berjamaah, mereka baru boleh pulang, untuk kemudian langsung masuk kantor. Profil Jefry sendiri dikenal oleh masyarakat sebagai pengusaha kayu yang kaya, lengkap dengan konotasi negatipnya dalam kaitan dengan kayu gelap. Kemudian dia insyaf dan taubat dan bahkan menjadi amat religius. Lalu, dua tahun lalu, agak setengah hati mencalonkan diri sebagai bupati. Namun karena dua calon kuat lainnya bersaing seru, akhirnya Jefry jadi kuda hitam dan terpilih. Maka dia ingin jadi bupati yang memegang amanah, menurut versinya sendiri. Dia sangat risau akan praktek korupsi yang terjadi di negeri ini sehingga terbetik niat untuk menginsyafkan para pejabatnya melalaui perbaikan akhlak. Kalau bupati sebelumnya naik Land Cruiser dia pilih naik Kijang. Dia giatkan peribadatan. Dia bangn pesantren. Dia juga sedang merencanakan membangun Islamic Center tercantik di Indoensia. Dia kemukakan juga bahwa Kabupaten Kampar akan dia jadikan Serambi Mekah. Tapi yang lebih dia risaukan adalah soal pendidikan. Menurut dia pendidikan di Indonesia jauh ketinggalan. Karena itu harus dirombak. Harus ada kurikulum terpadu dan sekolah terpadu. Dia tidak puas dengan aparat di dinas pendidikannya. Dia berhentikan kepala dinasnya yang lama, lalu dia angkat pelaksana tugas yang baru. Belum lama ini, si pelaksana tugas pun dia pecat pula. Ketidak puasannya akan pelaksanaan pendidikan itu lantas dia wujudkan dalam bentuk yang kontroversial pula. Dia kirim surat ke BPPT. Dia minta BPPT mengirimkankan ahli-ahlinya untuk membenahi pendidikan di Kampar. Lalau dia mengeluarkan ancaman aparat dinas pendidikan di Kampar lebih baik diserahkan ke ahli dari BPPT. Konstroversi inilah yang kemudian membawa sentimen yang panjang dan dalam dari kalangan pendidikan. Puncaknya ketika Jefry melakukan rapat dengan masyarakat pendidikan dua pekan lalu. Dalam dialog itu seorang kepala sekolah mengajukan pertanyaan. Pertama, terlalu berlebihan mengundang BPPT untuk memperbaiki pendidikan di Kampar. Kedua, mengapa anggaran pendidikan di APBD kecil. Ketiga, mengapa bupati yang terus menerus menegaskan akan memberantas korupsi tapi masyarakat masih mengkaitkan bupati dengan proyek yang dikorupsi. ??Saya tidak marah dengan pertanyaan itu. Yang saya marah adalah si penanya tidak mau mendengarkan ketika saya menjawab pertanyaan itu,?? katanya. Saat bupati memberikan jawaban si penanya justru bicara terus dengan orang yang duduk di kiri dan kanannya. Saat itulah Jefry marah dan mengusir si kepala sekolah. Nah. Bara yang sudah menyala lama, seperti disiram bensin saja. Isu terus meluas bahwa bupati menghina pendidik dengan cara mengusir seorang kepala sekolah. Buntutnya terus berkembang sampai sekarang. Bahkan kini DPRD akan membentuk pansus. Singkatnya DPRD akan meng-impeachnya. Itu bukan untuk yang pertama kalinya DPRD berusaha memecatnya. Tahun lalu DPRD Kampar sudah memecat Jefry melalui sebuah Sidang Pleno. Waktu itu bupati juga sedang didemo masyarakat. DPRD lantas menggunakan alasan demo itu untuk memecat Jefry. Tentu alasan itu tidak kuat. Dan lagi pemecatan dilakukan hanya lewat sekali sidang pleno itu saja. Maka Mendagri tidak mengesahkan pemecatan itu. Semula DPRD cuek dengan sikap Mendagri itu. Karena itu DPRD tidak mau mengesahkan APBD yang diajukan bupati. Karena jalan buntu akhirnya penetapan APBD dilakukan oleh gubernur. Maka inilah satu-satunya di Indonesia yang APBD-nya ditetapkan oleh Gubernur. Akankah kini DPRD berhasil memecatnya? Ketika menunggu boarding ke Medan di bandara Pekanbaru, saya bertemu Jefry. Saya tanyakan seluruh suara miring mengenai dirinya. Tentang kayu ilegal, dia bilang ??Saya dulu itu pedagang kayu. Saya beli kayu dari masyarakat. Saya tidak mencuri kayu. Saya tidak mungkin mencuri kayu karena saya tidak punya HPH??, katanya. Dia membenarkan dan bercerita panjang mengenai keprihatinannya akan korupsi dan buruknya pendidikan di Indoensia. Dia juga bercerita panjang mengenai sekolahnya yang tidak hanya STM tapi juga sampai menamatkan Akademi Teknik Mandala Bandung (meski hanya ikut ujian lokal). Lalu empat tahun menjadi pegawai IPTN (terakhir di bagian Quality Assurance). Lalu pulang ke Riau menjadi pedagang kecil. Kemudian menjadi kaya karena berdagang kayu. Waktu kaya itulah dia mengaku hidupnya tidak tenang. Siang malam terus saja risau. Maka dia ke seorang ustadz untuk mulai mendalami agama. Sejak saat itulah dia mengaku insyaf. Lalu menggalakkan salat malam. Tapi mengapa sampai kirim keranda segala? Terinspirasi perdana menteri RRC Zhu Rongzi? ??Oh itu sebenarnya hadiah ulang tahun saya yang ke 48 tahun lalu,?? katanya. Dia bercerita untuk bisa insyaf maka seseorang harus selalu ingat mati. Untuk itu, tahun 1999, sebelum jadi bupati, dia membuat miniatur peti mati dan ditaruh di tas meja kerjanya. Ukurannya empat kali lipat dari yang dia berikan kepada para kepala dinas. Dia merasakan manfaatnya. Maka ketika dia berulang tahun ke 48, dia buat banyak sekali peti mati untuk dibagi-bagikan ke para pejabat daerah. ??Itu uang pribadi. Bukan dari APBD,?? katanya. Saya juga bertanya, ??mengapa sudah dua tahun jadi bupati tapi kota Bangkinang masih tetap seperti tiga tahun lalu ketika saya ke sana???. ??Saya masih tiga tahun lagi. Lihat nanti tahun 2005. Semua berubah. Jangan lupa tahun 2005 ke Bangkibang lagi,?? katanya. Terakhir saya bertanya, apakah bersedia mengubah gaya kepemimpinanya itu agar gejolak tidak berlanjut. ??Oh, ya. Saya juga harus belajar dari semua ini. Saya bisa berubah,?? katanya. Tidak tahu apakah Jefry benar-benar bisa berubah. Dan apakah semua itu belum terlambat.(jpnn) ________________________________________________________________________ Yahoo! Messenger - Communicate instantly..."Ping" your friends today! Download Messenger Now http://uk.messenger.yahoo.com/download/index.html ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net ____________________________________________________