Waalaikumsalam.Wr.Wb.

Da Mulyadi,terimakasih atas pujian dan
sanjungannya.Alhamdulillah ( Segala pujian hanyalah
untuk Allah Tuhan Semesta Alam ).Semoga dengan segala
pujian yang selama ini diberikan pada saya,menjadikan
saya manusia yang selalu ingat Allah,menambah
ketawadhu'an dan keimanan saya padaNya.


Saya tahu betul,bila seseorang diberi suatu kelebihan
apa saja,pada hakikatnya semua itu merupakan karunia
dan rahmat Allah,sekaligus cobaan ujian keimanan kita
juga.Apakah kita semakin bersyukur dan sadar bahwa
semua ilmu,rezeki dan karunia Allah itu sumbernya
hanyalah dari Allah SWT.Yang mana bisa saja
sewaktu-waktu Allah akan mencabutnya dari kita
kelak.Apakah itu disebabkan oleh umur yang semakin
merambat tua,atau kita akan di panggil yang maha
kuasa.

Mungkin ini sebabnya,kalau saya di puji seseorang,ya
bisa jadi saya diam,bisa jadi saya ucapkan terimakasih
atas pujiannya,dan mengatakan Segala pujian itu hanya
untuk Allah dan bersumber dari Allah juga,semoga saja
pujian itu menambah keimanan saya pada Allah,dan
jangan sampai membuat saya lupa diri.


Saya ngak ingin mengatakan pada seseorang ,kalau saya
dipuji,lantas saya katakan," Itu karena kamu tidak
tahu kekurangan dan kejelekan saya ".( Sebagaimana
yang pernah di postingin oleh salah seorang netter
sebelum ini,tapi saya ngak mau tanggapi hal itu, )


Kenapa saya tak mau mengatakan hal ini ?.Karena saya
ngak mau membuat seseorang mencari-cari kejelekan dan
kekurangan seseorang,yang pada dasarnya hal ini sangat
dilarang oleh Allah SWT dalam FirmanNya ( " Wahai
orang-orang yang beriman jauhilah oleh kamu BURUK
SANGKA itu,karena buruk sangka itu adalah suatu
dosa,dan janganlah kamu suka MENCARI-CARI KESALAHAN (
KEJELEKAN SESEORANG ).

Dan janganlah kamu saling BERGUNJING akan
sesama,apakah kamu suka makan daging saudara kamu yang
telah mati,sedangkan kamu sangat membenci memakan
daging mati itu....dst..". 



 Dalam hal bergunjing ini ada beberapa hal yang di
bolehkan oleh ulama,salah satu contoh seorang istri
,atau suami,ia ingin meminta fatwa pada orang yang
alim ulama ,atau nasehat bagaimana sebaiknya ia
bertindak pada pasangannya,demi untuk menjaga
kelangsungan RT nya.


Misalkan saja seorang wanita yang pernah meminta fatwa
pada Rasulullah,wanita itu menyebutkan bahwa suaminya
sangat pelit,apakah boleh ia mengambil duit suaminya
tanpa sepemgetahuannya.ketika itu Rasulullah menjawab
" Boleh saja,sekedar kebutuhannya dan anak2nya ".

Di sini di bolehkan seorang istri menceritakan,dan
menggunjingkan aib suaminya,sebatas seperlunya
saja,dan tujuan untuk kebaikan,tidak membeberkan
segala aib nya.

Begitupun bergunjing tentang seseorang yang memang
sudah terkenal orangnya berbuat kejelekan di depan
umum,karena dia sudah terbiasa akan hal itu,bahkan
menjadi profesinya.Masyarakat boleh saja 
menggunjinginya,( menceritakan aibnya ),tapi tidak
terlalu berlebihan,sebatas apa yang ia lakukan yang
dapat merusak orang banyak saja.

Salah satu contoh,goyangan inul,atau para artis
lainnya,yang diri mereka sendiri sudah sengaja untuk
memamerkan profesi mereka itu ,dimana-mana manusia
menggunjingi,atas goyangan juga sikap artis lain nya
tersebut.

Musailamatul Al Kadzaab,Abu
Jahal,Bush,.Sharon,dimana-mana orang menggunjingi
kejelekan mereka.Di Dalam hal ini mereka sendiri yang
sudah sengaja dan siap untuk di pamerkan kejelekan
mereka.Jadi menurut ulama gunjingan hal semacam ini di
bolehkan,karena sudah menjadi rahasia umum,dan profesi
mereka memang sudah seperti itu.Tapi masyarakat tidak
terlalu berlebihan dalam hal ini.Cukup sebatas
mengingatkan permasalahan yang dapat merusak orang
banyak saja.

Begitulah da Mul,sekilas keterangan mengenai bagaimana
itu : Buruk sangka,mencari-cari kejelekan
seseorang,dan bergunjing yang terdapat di dalam surah
Al Hujurat yang saya pelajari .

Jadi sebaiknya kita itu berbuat,berkata dan menetapkan
sesuatu itu benar-benar berasal dari Allah,Rasulullah
SAW dan Ijma' ulama.Bukan sekedar,kata si Anu,kata si
Ani begini dan begitu.Tapi landasan tepat yang pantas
kita pakai adalah apa yang sudah di gariskan oleh
Allah dan RasulNya.

Itu sebabnya,kita di tuntut untuk belajar dan belajar
lagi,dari buaian hingga keliang lahat.Dan sebaik-baik
manusia adalah mereka yang mempelajari Al Qur'an dan
yang mengajarkannya.Ilmu Al Qur'an itu cukup banyak.

Yang paling utama kita pelajari adalah kandungan atau
isi dari Al Qur'an itu sendiri,berupa ilmu
tajuid,makhraj ( keluar huruf,atau lafaznya agar
tepat,benar dan enak di dengar ) ,bacaannya,kandungan
dan keagungan bahasa dan sastranya, ilmu
ibadah,muamalat,akhlak,tauhid,alam
raya,ekonomi,pertanian,perbesian,geologi,nujum (
perbintangan ) dan sebagainya yang mencakup ilmu dunia
dan akhirat. 

Manusia selalu di tuntut untuk selalu mengoreksi dan
intropeksi diri sendiri,sebaiknya saat-saat sebelum
tidur.Dan selalu di tuntut untuk selalu belajar-dan
belajar lagi,tidak sekedar asal belajar dan
tahu,tetapi benar-benar mendalami hakikat dan
kandungan ilmu itu sendiri.

Sebagaimana kita baca,dan dengar, tatkala orang lain
membaca ayat Al Qur'an :  " Waidza Qurial Qur aanu
fastami'uu " Apabila di bacakan pada kamu akan ayat Al
Qur'an,maka dengarkanlah dengan seksama ..semoga kamu
mendapat rahmat " ( Firman Allah ).

Kata yang dipakai dengan kata " Istama'a " ( Alif Sin
Ta,Ma,'ain ),bukan sekedar " Sami'a " ( Sin Ma.'Ain
),yang artinya sama-sama " mendengar ".tetapi Allah
mempergunakan kata " Istama'a ".Yang artinya adalah "
Mendengar dengan seksama ".

Banyak sekali ayat-ayat Allah yang perlu kita pelajari
dengan mendalam dan mendetail,semua ini adalah untuk
menambah ketaqwaan dan keimanan serta kekaguman kita
pada Allah SWT.

Contoh kata : " Al Khaasi'unn " ( Khusyu' ) dalam kata
Orang-orang yang dalam shalatnya " Khusyu' ",Kenapa
Allah tidak mempergunakan kata " Al Khaadhi'un ",yamg
keduanya mempunyai arti yang sama.(
Tunduk,patuh,kosentrasi ,penyerahan diri )

Dalam bahasa Arab kata yang sama artinya,tapi
penggunaannya berbeda,dan ini mempunyai kandungan
makna dan arti yang cukup dalam.Dengan apa kita
khusyuk ?.Karena Khusyuk adalah ketundukan dengan
hati,sementara Khudhu' adalah ketundukan dengan badan.

Maka Kyusu' hati akan membawa khusyuknya seluruh badan
dan jiwa raga,sementara belum tentu ketundukan badan
membawa ketundukan hati juga.makanya dalam shalat di
pakai kata " Khusyu',bukan Khudu',walaupun artinya
sama.tapi penggunaan berbeda dan kandungan  juga
berbeda.


Contoh lain kata " An Naba dan Al Khabar ".artinya
sama-sama " berita ".Lantas mengapa Allah memakai kata
" Annaba ",dalam ayat " Amma yatasaaalun,'aninnabil
Adziim ? " Dari apa-apa yang kamu tanya,..dari suatu
BERITA ( Yang sangat besar ).

Al Khabar dalah berita biasa saja,sementara An naba
adalah suatu berita yang sangat besar dan
dahsyat.Benar,yang di ceritakan dalam ayat tersebut
adalah ayat-ayat tentang hari Kiamat.,bagaimana
manusia kelak di hari kiamat dan sebagainya.

Nah semua ini butuh pelajaran dan pendalaman serta
butuh waktu dan kesiapan hati untuk
mempelajarinya,sehingga membawa kita bahagia dunia
akhirat.

Wassalam.Rahima 



 



 --- mulyadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Ass, wr, wb.
> 
> Wah.....wah.....wah...... ini merupakan suatu
> postingan dialogis dua anak
> manusia yang cukup menarik dan sentimentil, saya
> nggak bosan2 membacanya
> sampai ketitik terakhir.
> Semoga postingan dialogis ini memberi pencerahan
> bagi kita yang membacanya
> terutama dunsanak Adrisman.
> Salut ka Adinda Rahima yang telah menjawab postingan
> dari dunsanak Adrisman
> ko dengan piawai, romantis, sentimentil dan
> bersahabat.
> Selamat bermilis ria, jadikan milis ini untuk
> menambah pergaulan dan
> menambah ilmu dunia dan akhirat.
> 
> Wassalam.
> M.St.Bangsawan ( 47 th )
> di Internet plat sirah kadang2 ado juo nan dari
> dangau.
> 
> ----- Original Message -----
>

__________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! Finance Tax Center - File online. File on time.
http://taxes.yahoo.com/filing.html
____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke