Matematika golput.
        
Sebel sama semua partai yang ada?
Memang betul, tidak ada partai yang betul-betul okay
punya.
Lantas apa? Daripada memilih partai yang salah, lebih
baik golput saja dalam pemilu minggu depan ini?

Salah besar!
Lihat hitung-hitungan di bawah ini.
        
Misalkan jumlah pemilih baik yang golput maupun yang
tidak adalah 100 orang.
Dan ada tiga partai peserta pemilu, partai A, B dan C.
        
Katakanlah dari jumlah 100 orang itu perolehan suara
(votes) masing-masing partai adalah:
Partai A sebanyak 40 suara, yang berarti 40%
Partai B sebanyak 15 suara, yang berarti 15%
Partai C sebanyak 15 suara, yang berarti 15%
Yang tidak memilih (golput) sebanyak 30 orang, yang 
berarti 30%
        
Hasil di atas seharusnya menunjukkan tidak ada partai
dengan suara mayoritas (lebih besar dari 50%)
        
Tapi karena ada 30 orang yang golput maka yang
terhitung hanya 70 pemilih, sehingga persentase
perolehan masing-masing partai berubah menjadi:
Partai A memperoleh suara 40 dari 70 = 57,14%
(mayoritas)
Partai B memperoleh suara 15 dari 70 = 21,43%
Partai C memperoleh suara 15 dari 70 = 21,43%
        
Ini menyebabkan partai A memperoleh suara "semu"
sebanyak 57,14% dari 30 orang golput yaitu 57,14% x 30
= 17,14%. Coba bayangkan, berarti partai A memperoleh
suara sebesar ini dari orang-orang yang sama sekali
tidak memilih partai A.
        
Selain itu akibatnya partai yang mestinya tidak 
mayoritas akan menjadi mayoritas (57,14%), padahal
dalam kenyataannya partai tersebut tidak memperoleh
dukungan mayoritas pemilih (40%).
        
Jadi suara golput bukannya tidak ada, namun terpecah
berdasarkan komposisi yang terjadi.
        
Dalam kasus ini, satu suara non golput 100% akan 
menjadi milik partai yang dipilihnya... namun satu
suara golput akan terpecah 57,14% untuk partai A
dan masing-masing sebesar 21,43% untuk partai B dan C.
        
Semakin besar jumlah Golput maka komposisi suara yang
terjadi akan semakin jauh dari kenyataan.
        
Suara golput tidak akan berpengaruh hanya disebabkan
satu hal, yaitu jika seorang yang golput tersebut
memang tidak mempunyai hak memilih.
        
Jika partai yang leading adalah partai busuk, maka 
mereka yang golput itu, dengan tanpa memilih
sebetulnya telah ikut memilih partai busuk itu...
 
sebagai bahan renungan, bagi yang berencana golput..:)

adr
____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke