Isna Huriati writes:

Assalamu'alaikum wr wb

Wa 'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh,


Btw bersama ini saya ikutkan bagaimana pandangan seorang antropolog Amerika , Dr. Sanday dari Universitas Pennsylvania, yang dipublikasikan pada 9 May 2003.

http://www.eurekalert.org/pub_releases/2002-05/uop-imm050902.php

Ambo baru saja membaca tulisan Dr. Sanday tersebut secara sekilas. Namun ada satu bagian yang agak mengagetkan. Yakni:


"Today, matrilineal adat and Islam are accepted as equally sacred and inviolate, handed down from the godhead."

Sungguhkah begitu pandangan orang Minangkabau "yang benar"? Apakah benar adat dan Islam dianggap sama-sama suci, murni, diturunkan Tuhan?

Mengapa mengejutkan? Karena untuk mengatakan adat Minangkabau berasal dari-Nya tentu harus disertai dalil-dalil yang sah. Bahwa ada praktik adat yang tidak melanggar agama adalah benar namun tentunya tidak menjustifikasi ungkapan tersebut. Apalagi jika ternyata ada praktik adat yang tidak sesuai dengan Islam. Sedangkan Islam adalah sungguh-sungguh dari Allah subhanahu wa ta'ala dan tidak ada ajaran/agama yang diridhai-Nya selain Islam.

Semoga perkataan Dr. Sanday itu hanyalah kesalahpahamannya saja tentang masyarakat Minangkabau.

Allahu a'lam.

Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamim
(l. 1980 M/1400 H)



____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke