Spin Off Tak Semudah yang Dibayangkan
By padangekspres, Kamis, 17-Juni-2004, 01:28:45 WIB

Padang, Padek-Wacana kontrak politik yang digulirkan sebagian kalangan untuk
mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres/cawapres) yang
komit melaksanakan Spin Off PT Semen Padang (SP) dari PT Semen Gresik Group
(SGG), dinilai sebatas komoditi politik belaka dalam upaya merebut simpatik
masyarakat Sumatera Barat dalam momen pemilihan presiden (Pilpres).

"Menurut saya itu hanya cerita omong kosong. Untuk melaksanakan Spin Off itu
tidak bisa hanya dengan kontrak politik atau aksi-aksi demo untuk menuntut
PT SP agar bisa dipisahkan dari PT SG. Semua itu ada aturan mainnya. Karena
itu, siapapun presiden yang akan terpilih nantinya, juga akan melewati
prosedur yang sama. Karena itu, pasangan capres/cawapres saat ini menurut
saya tidak semudah itu untuk menerima tawaran kontrak politik yang coba
ditawarkan sebagian kalangan tersebut," tegas pengamat ekonomi Universitas
Andalas, Syafruddin Karimi kepada koran ini kemarin.

Syafruddin menjelaskan, proses Spin Off tidak semudah yang kita bayangkan,
jika Spin Off yang dimaksud tersebut adalah melepaskan saham Cemex
Internasional dari PT SG. Kalau memang Spin Off itu dengan mudah bisa
dilakukan, ia meyakini hal tersebut telah dilakukan pada rezim BJ Habibie
tahun 1998 lalu.

Berkaitan dengan itu, ia menyayangkan sikap yang ditempuh oleh sebagian
masyarakat Sumbar yang getol menuntut pelaksanaan Spin Off tanpa mendudukkan
terlebih dahului apa yang menjadi substansi dari perjuangan tersebut.
Menurutnya, kewenangan Spin Off tersebut adalah kewenangan pemerintah pusat
selaku pemegang saham dengan pihak Cemex, selaku pihak yang diminta untuk
hengkang dari komposisi kepemilikan saham PT SGG.

"Sepanjang Cemex belum bersedia melepaskan sahamnya yang telah dibeli
melalui proses privatisasi oleh pemerintah pusat pada tahun 1998 lalu, maka
tidak hak masyarakat Sumbar atau pemerintah pusat sekalipun-apalagi
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar-untuk memaksa pelaksanaan Spin Off
tersebut," ulas Syafruddin.

Karena itu, Syafruddin menilai bahwa yang paling tepat diperjuangkan oleh
masyarakat Sumbar itu adalah menuntut pemerintah atau PT SP untuk membayar
nilai kontribusi yang telah diberikan masyarakat Sumbar atas kelangsungan
produksi pabrik semen yang terletak di Indarung tersebut, ketimbang menuntut
Spin Off yang bukan menjadi wewenang masyarakat Sumbar, atapun Pemprov
Sumbar. "Ini kan tidak. Kita justeru sibuk mengurus urusan yang bukan
menjadi urusan kita, sedangkan yang menjadi urusan kita sendiri tidak pernah
diperjuangkan. Ini jelas keliru," tukas Syafruddin.

Di sisi lain, Syafruddin juga kecewa atas sikap yang ditampilkan Pemprov
Sumbar dalam merespon harapan masyarakat Sumbar tentang Spin Off tersebut.
Seharusnya, gubernur berterus terang kepada masyarakat mana yang menjadi
kewenangan Pemprov.

Sumbar dan mana yang bukan menjadi kewenangannya dalam hal Spin Off PT SP
itu. Dengan begitu, masyarakat tidak diberikan harapan-harapan oleh gubernur
tentang pelaksanaan Spin Off tersebut.

"Selama ini yang kita dengar selalu gubernur mengatakan pihaknya telah
melakukan upaya untuk memperjuangkan proses Spin Off tersebut. Padahal, kita
tahu itu bukan menjadi kewenangannya. Jadi, agar masyarakat tidak lagi
menuntut lebih banyak kepada gubernur soal perjuangan Spin Off tersebut,
sudah saatnya gubernur berterus terang kepada masyarakat Sumbar tentang
kewenangan-kewenangannya," pinta Syafruddin.

Jika itu terus dilakukan gubernur, Syafruddin menilai bahwa itu sama artinya
gubernur telah melakukan upaya pembodohan kepada masyarakat tentang Spin Off
itu. Karena itu, Syafruddin mengajak kepada semua pihak agar tidak lagi
membodoh-bodohi masyarakat dalam menyikapi persoalan Spin Off PT SP
tersebut. (nsr)Padang Ekspres

Online : http://localhost/endonesia
Versi online:
http://localhost/endonesia/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=28338



____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke