|| || o || _o_,_\ ,;: .'_o_\ ,;: (_|_;: _o_,_,_,_; ( .. / (_) / ( . As-Salaam 'Alaikum wa-Rahmatullahi wa-Barakatuhu +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ FYI...dikutip dari Republika Jum'at 27 Oktober 2000 GERAKAN MODERNISASI MINANG SURUTKAN PERAN SURAU Bagi orang Minang, surau bukanlah sekedar mushala. Surau di Sumatera Barat, adalan institusi sosial tempat pembelajaran agama, adat, dan perilaku sosial. Tapi itu cerita masa lalu "Surau nyaris hilang tidak hanya dari 'public discourse' masyarakat Minang sendiri, tapi juga dalam nomenklatur kontemporer kelembagaan pendidikan Islam" ujar Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra dalam seminar "Tantangan Mengembalikan Keunggulan Pendidikan di Sumatera Barat", di Taman Ismail Marzuki, Sabtu (21/10) Kini kata Azyumardi, banyak anggota masyarakat Minang khususnya generasi muda, tidak memiliki ide atau gagasan yang jelas tentang surau. "Oleh kalangan muda, surau hanya dipahami dalam pengertian mushala". Lebih celaka lagi ketika mendengar istilah surau yang terbayang dikepala mereka adalah 'pakiah saringik'(peminta-minta sumbangan-red), yang berkeliling dari rumah ke rumah, pekan ke pekan" tambah Azyumardi. Buya Hamka semasa hidupnya, pernah mengeluhkan soal meredupnya sinar surau, yang telah di cap sebagai gambaran keterbelakangan. Dalam bahasa Hamka, surau telah dianggap masyarakat Minang sebagai 'dunia tengkelek'(sandal-red) dan kain sarung. Sementara penampilam modernnitas telah berubah wajah menjadi 'dunia sepatu dan pentalon'. Kemunduran surau, dimungkinkan muncul lantaran gerakan modernisasi masyarakat Minang. Maka sejak 1870 hasrat kuat memasuki alam kemajuan terwujud melalui pembentukan 'sekolah nagari' (volkscholen), sebagai pengganti surau. "Modernisasi dan pembaruan keagamaan pada awal dasawrsa abad ke-20 semakin membuat surau dipandang banyak masyarakat Minang sebagi semakin tidak relevan dengan alam kemajuan" ujar Azyumardi Kemajuan-kemajuan modernitas itu, tampaknya membuat para ulama Minang menanggung kegusaran. Banyak ulama pindah dari Minang di era pasca kemerdekaan dan pasca PRRI. Kala itu para ulama dan juga kebanyakan orang Minang mengidap penyakit 'Padangitis' dan 'Minangitis'. Keadaan ini kata Azyumardi, pernah mengundang para ahli psikologi dari RSCM/UI dan juga mancanegara, meneliti mereka. Sumatera Barat, penduduknya sekitar 4 juta. Dakam pendidikan modern, angka partisipasi kasar (APK), kata Dirjen Dikdasmen Depdiknas Indra Djati Sidi, mencapai diatas 80 persen. Perbandingan guru dan murid pun sudah rasional. Tapi wakil bupati Solok, Elfi Sahlan, yang juga berbicara dalam seminar di TIM itu, mengakui Minang kekurangan guru agama. Karenanya di Solok harus mengangkat guru agama honorer sebanyak 130 orang. Maka Hamka ketika masih menjadi Ketua MUI, pun sering menunjukkan kesedihan, jika sering menerima laporan soal sering dibatalkannya shalat Jum'at lantaran tiadanya khatib. Padahal secara historis, surau-surau Minang dicatat sebagai pemasok ulama-ulama besar. "Tampaknya belum ada perubahan yang signifikan dalam hal ini, karena sampai sekarang masih ada laporan-laporan semacam itu" ujar Azyumardi. Tapi, banyak anggota masyarakat Minag yang tersinggung ketika akhir 1980-an Abdurrahman Wahid melontarkan konstatasinya, bahwa Minang tak lagi melahirkan ulama-ulama besar. Kala itu orang Minang catat Azyumardi, orang Minang menjadi gusar. Karenanya, mereka membela sebisanya dengan menyatakan Gus Dur telah menelanjangi dan menyinggung kebanggaan historis Minang. Padahal jauh sebelum Gus Dur menyatakan kritiknya itu, kata Azyumardi, banyak orang Minang yang menyatakan keprihatinannya. Maka, mengobati keprihatinan itu, Lembaga Pemikiran Hoerijah Adam, Padang Panjang, kini tengah menggarap proyek 'Seribu Surau'. Dalam proposal kerja yang dibagikan kepada peserta seminar di TIM itu disebutkan, surau adalah tempat pembinaan dan penempaan anak nagari dalam ilmu akhirat, ilmu dunia, adat istiadat, dan ilmu beladiri pencak silat. Dalam hal ini, disebutkan pula bahwa surau bukanlah menara gading. Dalam pandangan para penggagas 'Seribu Surau', surau sebenarnya belum hilang. "Yang ada, kita kehilangan konsep jati diri berbungkus 'Robohnya Surau Kami'". Diluar Minang, disebutkan banyak pihak yang menghidupkan konsep surau, melalui bentuk Pusat Dakwah Islam (Islamic Center). Maka oleh Lembaga Pemikiran Hoerijah Adam, IC akan dimaknakan dalam proyek 'Seribu Surau'. Artinya, dalam konsep modern 'Seibu Surau' itu, ya IC itu. Hidupnya institusi Surau di Minag masa lalu, dimata Rektor Universitas Negeri Jakarta Prof Dr.Sucipto, adalah bukti kemajuan pendidikan di Sumatera Barat disebabkan karena sikap masyarakatnya yang selalu ingin belajar, terbuka terhadap pembaruan, dan semangat kegotong-royongan" ujar Sucipto, dalam seminar yang sama. Membangkitkan institusi surau di Minang, tampaknya merupakan langkah yang perlu. Sebab banyak peristiwa yang telah mengguncang nurani masyarakat Minang. Peristiwa pengkristenan umat Islam Minang, telah sering terdengar. Tapi respon erhadap upaua-upaya itu, justru datang dari organisasi non Minang, yang berkedudukan di Jakarta, ada organisasi 'Fakta' (Jakarta) yang telah memberikan lampu merah gerakan Kristenisasi di Minang. Maka, kata Azyumardi, merekapun berupaya menggerakkan juru dakwah ke wilayah Minang, untuk membendung arus Kristenisasi itu. Eksperimen pendirian pondok Pesantren Modern Prof.Dr. Buya Hamka, tampaknya juga perlu dilakukan di banyak wilayah Sumatera Barat. Pondok Pesantren yang didirikan di Pasar Usang 20 km dari Padang, telah menjadi lembaga pendidikan unggulan di Sumatera Barat. NEM santri Ibtidaiyah dan Tsanawiyahnya ternyata memperoleh peringkat atas di Sumatera Barat. Pesantren secara historis adalah konsep pendidikan yang menjadi tradisi di Jawa. Reduplikasi pesantern ini diharapkan bisa mereproduksi ulama-ulama besar Minang, yang tetap berpegang adat dan budaya. Mailing List RantauNet http://lapau.rantaunet.web.id Database keanggotaan RantauNet: http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecord&tbl=1 ================================================= Mendaftar atau berhenti menerima dari RantauNet Mailing List, kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama: - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda] - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda] [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ================================================= WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id ------------------------------------------------------------------------------------------------- WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA =================================================