Server mailing list RantauNet berjalan atas sumbangan para anggota, simpatisan dan 
semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: 
http://www.rantaunet.com/sumbangan.php
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


"Asslamualaikum WW"

Aisyah Binti Abu Bakar r.a
Istri - istri Rasulullah SAW 
----------------------------

Rasulullah SAW membuka lembaran kehidupan rumah tangganya dengan Aisyah
r.a yang telah banyak dikenal. Ketika wahyu datang pada Rasulullah SAW,
Jibril membawa kabar bahwa Aisyah adalah istrinya didunia dan diakhirat,
sebagaimana diterangkan didalam hadits riwayat Tirmidzi dari Aisyah r.a,


"Jibril datang membawa gambarnya pada sepotong sutra hijau kepada Nabi
SAW, lalu berkata.' Ini adalah istrimu didunia dan di akhirat." 

Dialah yang menjadi sebab atas turunnya firman Allah SWT yang
menerangkan kesuciannya dan membebaskannya dari fitnah orang-orang
munafik. 

Aisyah dilahirkan empat tahun sesudah Nabi SAW diutus menjadi Rasul.
Semasa kecil dia bermain-main dengan lincah, dan ketika dinikahi
Rasulullah SAW usianya belum genap sepuluh tahun. Dalam sebagian besar
riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW membiarkannya bermain-main
dengan teman-temannya. 

Dua tahun setelah wafatnya Khadijah r.a datang wahyu kepada Nabi SAW
untuk menikahi Aisyah r.a. Setelah itu Nabi SAW berkata kepada Aisyah,
"Aku melihatmu dalam tidurku tiga malam berturut-turut. Malaikat
mendatangiku dengan membawa gambarmu pada selembar sutra seraya
berkata,' Ini adalah istrimu.' Ketika aku membuka tabirnya, tampaklah
wajahmu. Kemudian aku berkata kepadanya,' Jika ini benar dari Allah SWT
, niscaya akan terlaksana." 

Mendengar kabar itu, Abu Bakar dan istrinya sangat senang, terlebih lagi
ketika Rasulullah SAW setuju menikahi putri mereka, Aisyah. Beliau
mendatangi rumah mereka dan berlangsunglah pertunangan yang penuh berkah
itu. Setelah pertunangan itu, Rasulullah SAW hijrah ke Madinah bersama
para sahabat, sementara istri-istri beliau ditinggalkan di Makkah.
Setelah beliau menetap di Madinah, beliau mengutus orang untuk menjemput
mereka, termasuk didalamnya Aisyah r.a. 

Dengan izin Allah SWT menikahlah Aisyah dengan mas kawin 500 dirham.
Aisyah tinggal dikamar yang berdampingan dengan masjid Nabawi. Dikamar
itulah wahyu banyak turun, sehingga kamar itu disebut juga sebagai
tempat turunnya wahyu. Dihati Rasulullah SAW, kedudukan Aisyah sangat
istimewa, dan tidak dialami oleh istri-istri beliau yang lain. Didalam
hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik dikatakan, "Cinta pertama
yang terjadi didalam Islam adalah cintanya Rasulullah SAW kepada Aisyah
r.a." 

Didalam riwayat Tirmidzi dikisahkan
"Bahwa ada seseorang yang menghina Aisyah dihadapan Ammar bin Yasir
sehingga Ammar berseru kepadanya,' Sungguh celaka kamu. Kamu telah
menyakiti istri kecintaan Rasulullah SAW." 

Sekalipun perasaan cemburu istri-istri Rasulullah SAW terhadap Aisyah
sangat besar, mereka tetap menghargai kedudukan Aisyah yang sangat
terhormat. Bahkan ketika Aisyah wafat, Ummu Salamah berkata, 'Demi Allah
SWT, dia adalah manusia yang paling beliau cintai selain ayahnya (Abu
Bakar)'. 

Di antara istri-istri Rasulullah SAW, Saudah bin Zum`ah sangat memahami
keutamaan-keutamaan Aisyah, sehingga dia merelakan seluruh malam
bagiannya untuk Aisyah. 

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Aisyah sangat memperhatikan
sesuatu yang menjadikan Rasulullah SAW rela. Dia menjaga agar jangan
sampai beliau menemukan sesuatu yang tidak menyenangkan darinya. Karena
itu, salah satunya, dia senantiasa mengenakan pakaian yang bagus dan
selalu berhias untuk Rasulullah SAW. Menjelang wafat, Rasulullah SAW
meminta izin kepada istri-istrinya untuk beristirahat dirumah Aisyah
selama sakitnya hingga wafat. Dalam hal ini Aisyah berkata, "Merupakan
kenikmatan bagiku karena Rasulullah SAW wafat dipangkuanku." 

Bagi Aisyah, menetapnya Rasulullah SAW selama sakit dikamarnya merupakan
kehormatan yang sangat besar karena dia dapat merawat beliau hingga
akhir hayat. Rasulullah SAW dikuburkan dikamar Aisyah, tepat ditempat
beliau meninggal. Sementara itu, dalam tidurnya, Aisyah melihat tiga
buah bulan jatuh ke kamarnya. Ketika dia memberitahukan hal ini kepada
ayahnya, Abu Bakar berkata, "Jika yang engkau lihat itu benar, maka
dirumahmu akan dikuburkan tiga orang yang paling mulia dimuka bumi." 

Ketika Rasulullah SAW wafat, Abu Bakar berkata, "Beliau adalah orang
yang paling mulia diantara ketiga bulanmu." Ternyata Abu Bakar dan Umar
dikubur dirumah Aisyah. 

Setelah Rasulullah SAW wafat, Aisyah senantiasa dihadapkan pada cobaan
yang sangat berat, namun dia menghadapinya dengan hati yang sabar, penuh
kerelaan terhadap taqdir Allah SWT dan selalu berdiam diri didalam rumah
semata-mata untuk taat kepada Allah SWT. 

Rumah Aisyah senantiasa dikunjungi orang-orang dari segala penjuru untuk
menimba ilmu atau untuk berziarah kemakam Nabi SAW. Ketika istri-istri
Nabi SAW hendak mengutus Ustman menghadap khalifah Abu Bakar untuk
menanyakan harta warisan Nabi SAW yang merupakan bagian mereka, Aisyah
justru berkata, "Bukankah Rasulullah SAW telah berkata, 'Kami para nabi
tidak meninggalkan harta warisan. Apa yang kami tinggalkan itu adalah
sedekah." 

Dalam penetapan hukum pun, Aisyah kerap langsung menemui wanita-wanita
yang melanggar syariat Islam. Didalam Thabaqat, Ibnu Saad mengatakan
bahwa Hafshah binti Abdirrahman menemui Ummul Mukminin Aisyah r.a.
Ketika itu Hafshah mengenakan kerudung tipis. Secepat kilat Aisyah
menarik kerudung tersebut dan menggantinya dengan kerudung yang tebal. 

Aisyah tidak pernah mempermudah hukum kecuali jika sudah jelas dalilnya
dari Al Qur`an dan Sunnah. Aisyah adalah orang yang paling dekat dengan
Rasulullah SAW sehingga banyak menyaksikan turunnya wahyu kepada beliau.
Aisyah pun memiliki kesempatan untuk bertanya langsung kepada Rasulullah
SAW jika menemukan sesuatu yang belum dia pahami tentang suatu ayat.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ia memperoleh ilmu langsung dari
Rasulullah SAW. Aisyah termasuk wanita yang banyak menghapalkan
hadits-hadits Nabi SAW, sehingga para ahli hadits menempatkan dia pada
urutan kelima dari para penghapal hadits setelah Abu Hurairah, Ibnu
Umar, Anas bin Malik dan Ibnu Abbas. 

Dalam hidupnya yang penuh dengan jihad, Sayyidah Aisyah wafat pada usia
66 th, bertepatan dengan bulan Ramadhan,th ke-58 H, dan dikuburkan di
Baqi`. Kehidupan Aisyah penuh dengan kemuliaan, kezuhudan, ketawadhuan,
pengabdian sepenuhnya kepada Rasulullah SAW, selalu beribadah serta
senantiasa melaksanakan shalat malam. Selain itu, Aisyah banyak
mengeluarkan sedekah sehingga didalam rumahnya tidak akan ditemukan uang
satu dirham atau satu dinar pun. Dimana sabda Rasul, "Berjaga dirilah
engkau dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma." (HR. Ahmad
). 

Dikutip dari: Amru Yusuf/ Istri Rasulullah, contoh dan teladan. 



-- 
Wassalam,
Anaswir <[EMAIL PROTECTED]> 

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com 
Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php
----------------------------------------------------
Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: 
http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php
========================================

Kirim email ke