Assalamualaikum ww

Insya Allah sanak Rajo, semoga masyarakat kito semakin mengerti betapa kita benar2 inginkan perubahan, namun kalau kita tidak ikut terjun untuk merubahnya sama aja bo'ong, perubahan itu kan harus diciptakan, nggak bisa nunggu doang sambil nonton Pks bercucur keringat bersimbah peluh meng-usahakan perubahan untuk kita bersama, kecuali memang kita yang nggak ingin berubah bertahan dalam status quo, baa gak ati tu?

Tantu sajo jawek kito adolah insya Allah, karano Tuhan kito senang benar bila kita mengucapkan kata2 ini

Sanak & mamak R/N yang dirahmati Allah

Beberapa waktu sebelum pemilu berlangsung, baik saat masih jauh sebelum pemilu ataupun saat-saat sudah dekat hari H nya, ada satu gaya pembicaraan sebagian kita yang bernada optimisme yang sangat tinggi, yang menurut sebagian kita ini sudah bisa dikatakan sebagai over optimisme.

Sebenarnya, optimisme, atau yang dalam bahasa Islamnya disebut tafa-ul atau roja' memang salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang mukmin. Namun perlu diingat bahwa sifat tafa-ul itu harus selalu diimbangi dengan rasa 'adamul amni min makrillah (tidak merasa aman dari "makar" Allah SWT), dan roja' itu harus selalu diiringi dengan khauf (takut), bahkan, salah satu ciri seorang mukmin yang yusari'un fil khairat wahum laha sabiqun (bercepat-cepat dalam kebaikan dan menang dalam adu cepat meraih kebaikan itu) adalah waquluubuhum wajilatun (hati mereka senantiasa takut dan ngeri kalau-kalau kebaikan yang dilakukannya tidak diterima Allah SWT). (Lihat QS. Al Mukminun: 57-61)

Mungkin ada yang berkata, "Ooh, itu kan hanya oknum saja!" Akan tetapi, kita perlu mengingat bahwa suatu organisasi adalah bak satu tubuh, bukankah kisah tercerai berainya pasukan Islam pada awal gebrakan ghozwatu Hunain itu disebabkan oleh ucapan sebagian pasukan atau oknum yang menurut berbagai riwayat yang mengungkapkannya adalah orang-orang yang baru masuk Islam.

Oknum itulah yang mengatakan: "Karena jumlah kita banyak, kita tidak akan terkalahkan! Dan ternyata, ucapan oknum itulah yang diabadikan oleh Al Qur'an (QS. At Taubah: 25), mungkin karena over optimisme itu pulalah yang menyebabkan sebagian kita jarang sekali mengucapkan insya Allah setiap kali ia mengungkapkan optimismenya itu, padahal ucapan inysa Allah itu sangat sangat urgen bagi seorang mukmin, bahkan bisa dikatakan dharuri, artinya: kita akan hancur kalau tidak mengucapkan kata insya Allah itu, dan bahkan pula seharusnya ucapan insya Allah itu kita jadikan sebagai karakter, budaya, dan gaya berbicara yang membedakan kita dengan yang lainnya

Baa tu manuruik sanak Rahima, Bilo lah ka-tajajak dek awak Kahirah dan Luxor tu yooo ... ?

Wasalam

abp

-----Original Message-----
From: Rajo [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, December 10, 2003 11:42 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [RantauNet.Com] ==>PKS 16 PKS 16 PKS 16 PKS 16 PKS 16

Assalaamu'alaikum wr wb,
 
Memang batua Mak. Ambo banyak dan acok lo berinteraksi jo ikhwah-2 PKS tu.
Alhamdulillah pilihan ambo thn 99  dulu mambuek ambo maraso bangga dan indak sio-2 pilihan ambo tu ambo titipkan ka Ikhwah PK (saat itu).
 
Kisah-2 spektakuler nan mamak sampaikan di email sabalum ko, itu baru sebagian sajo. Labiah langkoknyo bisa di baco buku Bukan di Negeri Dongeng karya Helvy Tiana Rosa (bukan promosi).
 
Tapi memang itulah kenyataannya bahwa sampai kiniko ternyata masih ada orang-2 yang tidak hanya mementingkan perutnya sendiri bahkan banyak yang hanya mengambil sejumlah nilai (paling minimal) yg dibutuhkan dari operasional rumah tangganya saja dari hasil gajinya. Sedangkan lebihnya merupakan hak orang lain yang melalui tangan Ikhwah tersebut. Subhanallah....
 

Apa masih ada alasan kita tidak mau bergabung untuk ber-amar makruf dan ber-nahi munkar bersama2 Pks?

Insya ALLAH, tidak ada sedikit keraguan akan yang sangat fenomena ini Mak (sampai saat ini, kecuali kalau kemudian berputar haluan) untuk menitipkan harapan menuju kehidupan yang berlimpah  keberkahan dari Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

          Mari berlayar arungi lautan
          Syukuri nikmat Allah Yang Maha Luas
          Jika PK Sejahtera jadi idaman
          Pilih saja Nomor 16 (enam belas)

Wassalam,
 
Rajo1rst

abp malin bandaro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Assalamualaikum ww

Katanah Pasundan itu iyo juo, mintak tolonglah sanak Hendra yooo .... namun nan dari Minangkabau tantu paralu bana, kok indak tantu lupo katinggalan awak kecek urang beko, masih kami tunggu dari para mamak2 ta-utamo input dewan pakar adat r/n

Jelas dong PKS udah siap bahkan sejak pemilu 99 nan lalu dan terbukti berhasil menjebloskan "Muhammad Bob Hasan" sang raja hutan ke Nusa Kambangan ketika ketua PK(S) Dr. Nurmahmudi Ismail dipercayakan sebagai Mentri Kehutanan dan Perkebunan

Apa mampu pak kiyai Pks menghapus korupsi sebagaimana komintmen partainya?

Tentu saja pak Kiyai Pks tidak akan mampu membantras korupsi maupun penyelewengan lain-nya kalau dan sekali lagi kalau "kita2 ini" cuma hanya ikut nonton

Tanpa dukungan "kita semua" kita bersama Pks jelas nggak akan bisa berbuat banyak, walau Pks betekad akan menyelenggarakan tugas2 negara berlandaskan al Qur'an dan Sunnah (baca Syariah Islam), walau Pks telah memiliki SDM handal ditunjang hampir 300an S2 dan S3 yang diyakini memiliki kemampuan lebih termasuk Imtaq, nah kalau nggak didukung oleh sanak & mamak r/n dan seluruh kita yang mengaku mosleem hasilnya nggak bakalan maksimal, baa gak ati?

Pks tidak ngubar janji tapi memperlihatkan bukti, lihat dari hampir 200 orang Pks didewan tkt. 1, 2 dan Pusat nggak seorangpun yang terlibat korupsi, bahkan mereka dimusuhi oleh anggota dewan yang non Pks karena menolak "kepeang" dan fasilitas yang nggak jelas asal usulnya

Lihat juga 4 orang Pks di DPRD tingkat 1 Jawa Barat dimusuhi karena menolak dan menggagalkan rencana pemilikan rumah dan tanah kavlingan senilai Rp850 juta per anggota dewan mumpung belum pensiun jelang pemilu 2004 ini

Lhaa .. kalau baru  4 orang PKS aja udah berhasil menyelamatkan uang negara sebanyak itu (63 orang dikali 850 juta rupiah) bayangkan kalau mereka mayoritas

Apa masih ada alasan kita tidak mau bergabung untuk ber-amar makruf dan ber-nahi munkar bersama2 Pks?

Lihat juga berita Padang Ekspress berikut ini (dinagari awak pun  Pks membuktikan diri bersih)

Wasalam, abpmakmalinpks

Kirim email ke