Kanda Zulidamel nan budiman,
kalau kanda baca ulang kedua posting saya sebelumnya tentang Imam Syafii-Imam 
Malik, adakah saya pernah menyalahkan Imam Syafii rahimahullah? Tidak pernah, 
bukan? Jadi "kalau hanya salah dan benar Imam Syafe'i juga dapat kita 
persalahkan dst... " seperti kanda sebutkan di alinea kedua, justru itu yang 
tidak pas karena saya justru ingin menunjukkan betapa kayanya khazanah Islam 
dan tingginya kemuliaan perbedaan pendapat para Imam Mazhab (dalam hal ini 
tentang anjing, ayolah kita fokus ke subjek yang sedang dibahas). Bukankah 
dalam posting pertama saya justru yang saya sampaikan adalah betapa hebatnya 
tradisi pemikiran Islam sehingga Imam Syafii, sang murid, tak membeo seumur 
hidup kepada Imam Malik, sang guru, dan sebaliknya Sang Guru pun berbangga hati 
dengan kemandirian muridnya? Sila baca ulang posting awal saya menanggapi sanak 
Anwar.

Yang mencemaskan adalah justru sikap kita yang hidup belakangan ini dan 
berpatokan mentah-mentah pada pendapat satu mazhab seakan-akan tak ada lagi 
pendapat lain di luar itu. Padahal dari tiga imam saja (Abu Hanifah, Malik, 
Syafii, sesuai periode hidup) ada tiga fatwa berbeda (sekali lagi soal anjing 
lho ya? Jangan ditarik-tarik ke soal lain dulu).

Mindset kita yang sejak kecil dicecoki cara pengajaran Islam melulu soal 
"salah-benar" (itu pun dari satu mazhab tertentu saja), membuat wawasan kita 
terbatasi hanya pada cara pandang tertentu, dan mudah menutup pintu jika 
melihat ada cara pandang lain. Apakah mazhab itu Diin? Tidak! Islam itulah yang 
Diin. Mazhab adalah salah satu disiplin cara berpikir, school of thought. Salah 
satu metode untuk memahami Diin.  

Soal ayat ke-6 surat Al Kafirun, bukankah banyak sekali tafsir yang menyebutkan 
ayat ini sebagai bara'a (penolakan terhadap kemusyrikan) yang sangat tegas, 
sebuah "ultimate identifier", pembeda paling ultim antara orang yang beriman 
dengan kafir. 

Masak untuk kalimat yang sangat eksistensial seperti itu bisa dengan mudahnya 
dicomot untuk melabeli muslim lain, di dalam sebuah diskusi periferal pula, 
padahal berburuk sangka saja sesama muslim itu dilarang keras karena sama 
dengan memakan bangkai saudara sendiri (QS: 49: 12), apalagi ini menggunakan 
ayat yang diturunkan Allah untuk diucapkan kepada kaum musyrikin. Naudzubillah.

Terakhir, saya setuju sekali dengan kanda Zulidamel, semoga kita memperoleh 
pengampunan dari Allah atas salah dan dosa yang kita lakukan. Terutama dari 
dosa menggunakan ayat-ayat suci, kalam-Nya, dalam semangat main-main 
(desakralisasi), mencabut dari konteksnya, seakan-akan ayat mulia tak ada 
ubahnya dengan kalimat manusia biasa yang bisa dipelintir sesuai keinginan.

Salam,

Akmal Nasery Basral
Cibubur

On Aug 25, 2012, at 8:24 PM, Zulidamel Badri <zulida...@yahoo.co.id> wrote:

> Sanak Akmal!...
> Kebenaran Mutlak itu hanya Miliak Allah.
> Manusia tidak lepas dari salah dan dosa, hanya saja Allah maha pemgampun 
> sehingga saya berpendapat tidak pada tempatnya pula SAD melakukan shalat 
> taubat atas penggunaan ayat 6 Surat Al Kafirun itu. Semoga kita  memperoleh 
> pengampunan dari Allah atas salah dan dosa yang kita lakukan.
> 
> Kalau hanya salah dan benar Imam Safe'i juga dapat kita persalahkan karena 
> jelas  tidak sejalan dengan apa yang diajarkan gurunya Imam Malik. Apalagi 
> pendapat2 kita yang tidak punya kapasitas sebagai ulama. Karena itu kita 
> perlu belajar sesuai dengan yang telah di syari'atkan.

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



Kirim email ke