Assalamu'alaikum wr wb

Mamak, Bundo dan sanak di palanta

Maaf talambek mancigok email,
Kalau masih buka kesempatan
Ambo pasan duo buku, "Tadurus Cinta Buya"
Hari ko akan ambo transfer langsuang
Moga Bu Reni sudi untuak maagiah tahu baliak rekening yg akan di tuju.
Sakali lai, mhn maaf dek talambek ambo mancigok kaba di palanta.
Wassalam

Sesvil Malin Bungsu.
L (46+). Suku Jambak
Pekanbaru,Indonesia
On 18 Mar 2013 21:54, "Akmal Nasery Basral" <ak...@rantaunet.org> wrote:

> Kanda Jepe n.a.h.
>
> 1. Ambo indak bisa mengomentari soal produk lain yang dijual (dari, oleh,
> dan untuk) anggota RN yang kanda sebut "menaikkan dari harga pasaran".
>
> Kita berbaik sangka saja, barangkali karakter produk itu yang membuat
> harga produksi tidak bisa ditekan, dibandingkan dengan produk serupa di
> pasaran yang diproduksi secara masif. Sehingga mau tidak mau harganya
> menjadi sedikit lebih mahal. Apalagi kalau sudah menyangkut hasil bumi atau
> produk olahan, dan dikirimkan dari kampung (Minang) pula, sehingga ada
> tambahan komponen biaya transportasi.
>
> Sementara menyangkut harga buku ambo, karena dari penerbit ambo dapat
> diskon khusus penulis dan justru ada komponen biaya display toko buku yang
> bisa terpangkas, maka harga bisa turun. Seperti untuk novel ini dari harga
> sampul Rp. 64.000 menjadi Rp 50.000 yang ambo berikan kepada RN. Karena
> tujuan ambo bukan dagang (cari profit), tapi belum bisa memberikan secara
> gratis pulo :) maka ambo pangkas margin ambo.
>
> Jadi, alhamdulillah dan terima kasih bagi sanak palanta yang sudah
> bersedia melebihkan pembayaran dari harga Rp 64.000 karena justru
> memberikan lebih banyak bagi kacio RN, bukan
> untuk ambo. Mungkin ini penerapan "sekali berlayar, 2-3 pulau terlampau".
>
> 2. Berkaitan dengan promo/penjualan buku ko selalu banyak 'mukjizat' yang
> ambo rasakan, sebuah pengalaman relijius yang selalu menggetarkan karena
> tak pernah terbayangkan sebelumnya. Selalu ada saja cara Allah Yang Maha
> Pengasih 'menitipkan kemahapengasihan'-Nya itu dalam tindakan
> hamba-hambaNya. Contohnya hari ini, ada 4 kejadian yang akan ambo sharing
> dengan kanda Jepe dan sanak sapalanta nan budiman.
>
> 2.1. Hari masih belum lewat jam 10 pagi ketika seorang kawan lamo (kuliah)
> mengontak untuk pesan 50 novel. Untuk apa sebanyak itu? Ternyata  anaknya,
> kelas 1 SMA di sebuah SMA swasta terkenal dan non-muslim di Jakarta
> (Tarakanita) akan menjalani program student exchange ke Mexico. Dan sebagai
> tanda perpisahan (sementara) dengan kawan-kawannya itu novel "Tadarus Cinta
> Buya Pujangga" ini akan diberikan sebagai isi goody bag. "Semoga
> kawan-kawan si Kakak bisa lebih mengerti dan paham tentang tokoh-tokoh
> muslim yang banyak berjasa bagi negeri ini seperti Buya Hamka," ujar kawan
> ambo tu. "Dan semoga orang tua dari kawan-kawan si Kakak juga akan membaca
> novelmu ini sehingga mereka tahu siapa Buya Hamka lebih jauh," lanjutnya.
>
> Subhanallah! Luar biasa sekali 'kan kanda Jepe? Dulu saat kuliah, kawan
> ambo yang ambil pasca di Inggris ini bukan termasuk "anak musholla", malah
> lebih cocok disebut "anak cafe" bersama genk "anak Menteng dan Kebayoran
> Baru" yang jadi peer groupnya. Tapi kini dia menjadikan buku ambo sebagai
> sarana dakwah, lewat komunitas dan peer group anaknya.
>
> 2.2. Sekitar satu jam setelah itu, ada permintaan dari seorang mahasiswa
> S3 di Melbourne yang menanyakan bisakah ambo mengirimkan 20 novel ini
> secepatnya kiriman perdana karena akan dijadikan materi pengajian bagi
> komunitas muslim di Melbourne. Seluruh biaya (termasuk pengiriman) mereka
> tanggung. Subhanallah! Pengalaman "merinding" lainnya, kanda Jepe.
>
> 2.3. Puncaknya yang paling bikin "merinding" (setidaknya untuk hari ini)
> adalah ada seorang kawan lama (saat SMA) yang mengontak ambo mengenalkan
> dengan seorang lelaki 32 tahun, yang selama 10 tahun terakhir (sejak 2003)
> ginjalnya sudah tidak berfungsi dan beberapa penyakit lain yang membuat
> tubuhnya sangat ringkih. Kita sebut saja namanya "Kar".
>
> Menurut kawan ambo, semangat juang "Kar" ini luar biasa karena di tengah
> kondisi fisiknya itu dia  alhamdulillah mendapatkan istri, seorang mualaf,
> dan "Kar" jadi inspirasi bagi bagi banyak kawan-kawan yang mengenalnya
> karena sifat positifnya dalam membantu teman.
>
> Nah, yang membuat ambo "merinding" adalah karena salah satu faktor yang
> membuat "Kar" begitu adalah karena ... buku-buku ambo yang dibacanya selama
> ini. Dia tidak menyebutkan judul yang mana saja, tapi dugaan ambo mungkin
> yang berkaitan dengan novel historis/novel biografis seperti "Sang
> Pencerah" atau "Presiden Prawiranegara" yang pernah mengalami masa-masa
> sangat sulit dalam hidup mereka masing-masing untuk memperjuangkan
> idealisme mereka.
>
> "Kar" ini pesan 5 buku, dengan pesan saya menuliskan khusus untuk (1)
> ibunya, (2) istrinya, (3) tante/bibinya, (4) kakaknya, pasangan suami
> istri, dan (5) adiknya, pasangan suami istri. Dan "Kar" maunya ....
> membayar penuh untuk kelima buku! Dia tak mau "diistimewakan" sama sekali,
> baik lewat potongan harga apalagi diberikan cuma-cuma.
>
> Masya Allah! Ambo langsung ingin secepatnya bisa bertemu "Kar" ini, yang
> justru sangat inspiratif bagi ambo (meski dia bilang justru ambo salah
> seorang inspirasinya).
>
> Kawan ambo yang memperkenalkan dengan "Kar" ini, Bimo namanya, sampai
> bilang ke ambo, "Sejak kenal Kar, gue sering malu Mal kalau gampang ngeluh
> sakit ini-itu, apalagi sebagai pembenaran buat nggak melakukan sesuatu.
> Paling gampang aja, sebagai alasan buat nggak ngantor."
>
> 2.4. Dan habis Magrib tadi, seorang kawan ambo yang bekerja di Vietnam,
> mengontak juga minta disiapkan 10 buku. "Untuk kawan-kawan Pak Eril
> orang Indonesia di sana ya, Pak Eril?" tanya saya.  "Nggak Pak Akmal,
> justru buat mahasiswa asli Vietnam yang tertarik dengan Indonesia atau
> Islam. Saya dan beberapa kawan sedang merintis jurusan Sastra Indonesia di
> sini. Kami pikir, kalau mahasiswa Vietnam itu tahu siapa Buya Hamka akan
> lebih baik," ujar kawan ambo nan wong Plembang ini, kanda Jepe.
>
> Apakah Pak Eril ini akademisi, dan lebih lagi, seorang penulis, sehingga
> mau berpayah-payah mengenalkan Sastra Indonesia di lingkungan Francophone
> seperti Vietnam! Nehi, kanda Jepe, nehi!
>
> Kawan ambo ini seorang eksekutif di sebuah perusahaan apparel dengan brand
> global yang membawahi wilayah operasi di Nam, Laos, Myanmar, sampai
> Thailand. Seseorang yang masih "mencuri waktu" di tengah kesibukan rutinnya
> sebagai pekerja global untuk menggaungkan kemuliaan dan keteladanan tokoh
> nasional/internasional seperti Buya Hamka.
>
> Dengan melihat pada empat contoh pengalaman ambo hari ini kanda Jepe,
> rasanya masa depan Indonesia "tidak akan sial-sial amat" seperti banyak
> kita baca di media cetak dan kita tonton di TV sekarang, di mana hampir
> semua berita selalu membuat kita mengelus dada.
>
> Pengalaman-pengalaman seperti itulah yang sangat memperkaya ambo sebagai
> penulis, dan bersyukur kepada Allah bahwa selalu ada orang-orang yang bisa
> "menangkap" nilai tambah dari sebuah karya seperti "Tadarus Cinta Buya
> Pujangga" ini.
>
> 3. Satu-satunya hal yang 'kurang samparono' dari keempat pengalaman hari
> ini adalah, tak seorang pun  dari empat motor/sosok pada contoh-contoh di
> atas merupakan orang Minang, hehehe....
>
> Barangkali karena latar belakang etnis mereka non-Minang, mereka melihat
> Buya Hamka dalam konteks lebih luas sebagai tokoh Indonesia dan Islam
> (internasional). Sementara, mungkin, bagi orang-orang Minang melihatnya
> "Buya Hamka kan orang Maninjau, sementara ambo kan bukan Maninjau", hehehe
> ....
>
> (Jadi ingat diskusi soal nama bandara BIM, yang ternyata sejak awal
> sengaja menghindari nama tokoh Minang tertentu karena takut tidak diterima
> oleh masyarakat di luar dari asal wilayah tokoh itu. Padahal masyarakat
> "materialis" yang hidup di dunia postmodernis seperti di New York (yang
> sangat "melting pot/salad bowl" pun) atau Paris pun masih bangga
> menggunakan nama John F. Kennedy atau Charles de Gaulle sebagai nama
> bandara mereka).
>
> Wassalam,
>
> Akmal N. Basral
> 44+, Cibubur
>
>
> Pada Minggu, 17 Maret 2013, menulis:
>
>> **
>> ANB, Reni dan Ordap
>>
>> Semoga hal2 seperti ini bisa berlanjut dan bisa manambah2 kacio milist
>> palanta RN salah satunya jika ada karya2 atau usaha membersnya bisa
>> dipromosikan di RN seperti Novelnya ANB
>>
>> Bagusnya begitu, seperti yang disampaikan ANB, jika harga dipasaran (toko
>> buku) Rp 64 Ribu, maka penulis hanya menerima 50 ribu jadi paling tidak 14
>> rb diterima untuk kacio RN
>>
>> Jadi semisal ada produk2 members RN yang mau dipromosikan tetap
>> berpatokan pada harga pasar (retail) lalu RN membayarkan di bawah harga
>> pasaran tsb sesuai kesepakatan, bukan menaikan dari harga pasaran.
>>
>> oh yo ambo barusan alah transfer Ren, senilai 200 Ribu (untuak manandokan
>> dari ambo, ujuangnyo 1.050--» Rp 201.050.
>>
>> Terima kasih
>>
>> Wass-Jepe
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>> *
>> *
>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>>
>>>>
>>>
>>>
>>
>>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke