Wa'alaykumussalam Warahmatullaahi Wabarokaatuhu
 
Walau indak lamo, ambo lai sempat basawah di Brunei. Dan hasil pertemuan 
Mamanda Duta lah dishare di milis professional kuli minyak dan gas yang 
kebanyakan anggotanyo barado di Kuala Belait dan Seria. Satantang Pak Agus 
Djamil nan disabuik Pak Elthaf, lai pernah basuo dan diskusi jo beliau di 
salah satu acara PERMAI, ruponyo beliau pernah lamo di Chevron, samo-samo 
jo Pak Abdul Gafur menggagas sekolah Islam di lingkungan Chevron.
 
Maaf walau indak baminang-minang, berikut rangkuman acara Mamanda Duta di 
Bandar Seri Begawan patang ko
 
---

*Kunjungan Chief Executive Diaspora Indonesia-USA, Bapak Dutamardin Umar ke 
Brunei Darussalam*

Oleh: Efri Yoni Baikoeni

* *

Executive Director Indonesia Diaspora-USA Bapak Dutamardin Umar mengadakan 
kunjungan ke Brunei Darussalam tanggal 22-24 Maret 2013. Kunjungan tersebut 
dimaksudkan untuk sosialisasi kegiatan diaspora Indonesia khususnya di AS 
dan diskusi hal-hal terkait dengan persiapan Kongres ke-2 Diaspora 
Indonesia di Jakarta.

Kegiatan sosialisasi yang dikoordinir KBRI Bandar Seri Begawan tersebut 
dilaksanakan tanggal 23 Maret 2013 dan dihadiri sekitar 50 orang di aula 
KBRI Bandar Seri Begawan. Hadir dalam kesepatan tersebut, Ketua Persatuan 
Masyarakat Indonesia (Permai) Ir. Acep Prasojo dan beberapa perwakilan 
kelompok masyarakat seperti: dosen, seniman, pelatih olahraga, “Ocean 
Paradigm Study Group”, PPI-Brunei Darussalam, Ikatan Keluarga Minang (IKM), 
Ikatan Keluarga Sunda “Ronce”, Arek Malang (Arema).

Sebelum presentasi, kata sambutan disampaikan oleh koordinator sosialisasi 
yaitu Bapak Agus Sumitra, Fungsi Sosial Budaya. Selain itu Agus S Djamil 
(Mantan Ketua Permai) memberikan briefing mengenai gambaran profil dan 
sejarah masyarakat Indonesia di Brunei.

Selain sebagai Executive Director Indonesia Diaspora-USA, Bapak Dutamardin 
Umar merupakan tokoh masyarakat Indonesia di Amerika Serikat. Beliau 
bermukim di Virginia sejak 1991 dengan profesi sebagai pengusaha/importir 
barang kerajinan Indonesia. Lima tahun kemudian beliau menekuni bidang 
elektronik dan “mechanical engineering”. Sebagai orang yang suka 
bermasyarakat, beliau turut membidani lahirnya ICMI-Amerika dan bahkan 
terpilih sebagai ketuanya. Selain itu beliau juga mendirikan organisasi 
*Indonesian 
Muslim Association of America* (IMAA). Tidak hanya itu sebagai perantau 
Minang, pria asal Pariaman kelahiran 17 Agustus 1947 tersebut dikenal 
sebagai pendiri paguyupan “Minang-USA” yang berbentuk yayasan dan bergerak 
dalam upaya pelestarian dan promosi budaya daerah Indonesia.

Dalam presentasi dengan moderator Efri Yoni Baikoeni tersebut, Bapak 
Dutamardin Umar antara lain menjelaskan bahwa diaspora dimaksudkan sebagai 
“perpindahan, migrasi, pendudukan, atau penyebaran manusia jauh dari 
kampung halaman mereka”. Fenomena diaspora sudah menjadi proses alamiah 
karena berbagai kelompok bangsa dengan sebab tertentu telah berdiaspora 
dari tanah leluhur mereka.

Contohnya India yang saat ini memiliki 30 juta diaspora di berbagai belahan 
dunia. Di Amerika Serikat, diaspora India menempati berbagai jabatan 
penting dan banyak mempengaruhi opini publik. Begitu pula diaspora Cina 
yang memiliki sekitar 50 juta jiwa. Beberapa figur diaspora Cina 
diantaranya: Lee Kuan Yew (Menteri Senior Singapura), Lee Hsien-Loong (PM 
Singapura), Yingluck Shinawatra (PM Thailand), Michelle Yeoh (selebriti 
Malaysia), Gary Locke Elaine Chao dan lain-lain.

Terkait dengan diaspora Indonesia, terdapat 3 komponen pendukung yaitu WNI 
di luar negeri yang jumlahnya sekitar 4,4 juta jiwa (data Kemenlu dari 
jumlah lapor diri pada Perwakilan RI). Terdapat pula WNA yang asalnya WNI 
dengan jumlah 500 ribu–1 juta jiwa. Komponan lainnya yaitu individu yang 
punya keterkaitan dengan Indonesia dengan jumlah antara 100 ribu-250 ribu 
jiwa.

Kalau ditelusuri lebih jauh, diaspora Indonesia itu dapat dijumpai di 
berbagai benua seperti: Amerika Utara (Kanada, AS), Amerika Selatan 
(Suriname), Eropa (Belanda, dan negara lainnya), Timur Tengah (Saudi 
Arabia, UEA, Qatar, negara Teluk lainnya), Asia dan Australia (ASEAN, 
Jepang, Hongkong, Korea, Australia, New Zealand dan lainnya).

Beberapa figur diaspora Indonesia antara lain: Sehat Sutardja seorang 
pengusaha sukses di Amerika. Pria yang lahir tahun 1961 ini adalah pendiri “
*Marvell Technology 
Group*<http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Marvell_Technology_Group&action=edit&redlink=1>”
 
dan menjadi presiden, pemimpin eksekutif sejak 
*1995*<http://id.wikipedia.org/wiki/1995>. 
Ia juga menjadi presiden, pemimpin eksekutif dan direktur pada perusahaan 
semi-konduktor “Marvell”. Pada tahun 
*2007*<http://id.wikipedia.org/wiki/2007>majalah “
*Forbes* <http://id.wikipedia.org/wiki/Forbes>” memasukkannya sebagai 10 
orang terkaya di Amerika Serikat. Marvell Technology Group merupakan 
perusahaan semikonduktor terbaik ke-3 di dunia.

Selain itu, juga ada Ranomi Kromowidjojo, perenang tercepat dunia keturunan 
Jawa. Perenang puteri asal Belanda ini merebut medali emas dalam nomor 
bergengsi 100 meter gaya bebas puteri pada Olimpiade London 2012. 
Kromowidjojo, nama yang sangat familiar bagi orang Indonesia, khususnya 
orang Jawa. Gadis hitam manis kelahiran Sauwerd, Belanda itu pada usia 17 
tahun sudah berhasil meraih medali emas pada Olimpiade Beijing 2008. Dahulu 
kakek Ranomi pekerja perkebunan kontrak dari Jawa yang berimigrasi ke 
Suriname dan menetap di sana.

Ada lagi, Ananda Sukarlan,*pianis* <http://id.wikipedia.org/wiki/Piano>dunia 
asal 
*Indonesia* <http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia> yang menetap di *
Spanyol* <http://id.wikipedia.org/wiki/Spanyol>. Namanya lebih dikenal di 
kalangan*musik klasik* <http://id.wikipedia.org/wiki/Musik_klasik> karena 
menjadi satu-satunya orang Indonesia dalam buku "The 2000 Outstanding 
Musicians of the 20th Century", yang berisikan riwayat hidup 2000 orang 
yang dianggap berdedikasi pada dunia musik.

Last but not least, Presiden AS Barack Obama yang tinggal di Jakarta sejak 
1967 hingga 1971 dengan ibunya Ann dan ayah tirinya Lolo Soetoro. Ia 
tinggal di kawasan Menteng Dalam dan bersekolah di SDN 01 Menteng atau 
dikenal sebagai SDN Besuki. 

Menurut Dr. Dino Patti, Dubes RI-Washington yang juga penggagas Congress of 
Indonesian Diaspora (CID) menyatakan bahwa paradigma "diaspora" melihat 
seluruh insan Indonesia di luar negeri sebagai suatu kekuatan (*a force*), 
sebagai *agents of progress*, sebagai aset, sebagai potensi dan sebagai 
kekuatan dan bahkan sebagai tauladan. Diaspora Indonesia dihargai sebagai 
bagian penting dari Indonesia, sebagai unsur bangsa yang produktif, dinamis 
dan kunci penting dari sukses Indonesia di abad ke-21. Disini definisi 
"diaspora" sangat luas, yakni mencakup setiap orang Indonesia yang berada 
di luar negeri, baik yang*berdarah* maupun yang *berjiwa* dan 
*berbudaya*Indonesia-apapun status hukum, bidang pekerjaan, latar-belakang 
etnis dan 
kesukuannya dan tidak membedakan antara pribumi maupun non-pribumi. Lebih 
dari itu, orang asing yang mencintai budaya Indonesia atau mempunyai 
hubungan keluarga dengan warga Indonesia juga dianggap sebagai bagian dari 
diaspora Indonesia. Pendek kata, *selama di hatinya ada Indonesia-apapun 
warna kulit, warna paspor dan jenis visanya-maka ia adalah bagian dari 
diaspora Indonesia*. 

* *

Dalam CID di Los Angeles, California tanggal 6-8 Juli 2012 telah melahirkan 
4 organisasi yaitu: 1). “Networking” melalui IDN (Indonesian Diaspora 
Network). 2). “Philanthropic activities” melalui IDF (Indonesian Diaspora 
Foundation). 3). “Business opportunities” melalui IDBC (Indonesian Diaspora 
Business Council) dan 4). “Professional ties” melalui IDBB (Indonesian 
Diaspora Brain Bank). Kongres ini dapat dikatakan sebagai peristiwa 
bersejarah karena merupakan pertemuan akbar pertama di dunia yang dilakukan 
secara khusus untuk diaspora Indonesia. 

Dalam Misi Diaspora Indonesia yang pertama kali dipelopori Indonesia 
Diaspora-Amerika Serikat menyatakan untuk mengembangkan hubungan, 
melipatgandakan kesempatan dan mempromosikan kesejahteraan bersama demi 
Indonesia dan diasporanya. Misi Diaspora Indonesia dapat dijelaskan dengan 
3 kata kunci : 1). Connecting the dots 2). Broadening network 3). Expanding 
opportunities. Ungkapan “connecting the dots” dalam artian setiap diaspora 
Indonesia dimanapun berada, meski telah melakukan sesuatu untuk Indonesia 
namun selama ini belum diikat antara satu sama lain. Diaspora inilah yang 
akan menjembatani ibarat pertemuan antara satu titik dengan titik lainnya 
sehingga membentuk sebuah gambaran Indonesia yang lebih jelas dan sempurna. 
Melalui ikatan tersebut tentunya dapat pula memperluas jaringan sekaligus 
melipatgandakan peluang dan kesempatan.

Jaringan Diaspora Indonesia (Indonesia Diaspora Network) saat ini mempunyai 
5 wilayah (chapter) yaitu: IDN-Americas (IDN-USA, IDN-Canada dan IDN-Latin 
America), IDN-Asia (IDN-Japan, IDN-South Korea, IDN-Malaysia, 
IDN-Singapore, IDN-Hong Kong, IDN-Brunei), IDN-Europe (IDN-Netherlands, 
IDN-Germany, IDN France), IDN-Middle East & Africa (IDN-Qatar, IDN-Saudi 
Arabia, IDN-South Africa, IDN-Madagascar), IDN–Australia & Pacific 
(IDN-Australia & NZ dan IDN-New Caledonia).

Untuk memberikan kontribusi lebih nyata bagi pembangunan Indonesia, 
Diaspora Indonesia telah membentuk yayasan bernama Indonesia Diaspora 
Foundation (IDF) yang menitikberatkan programnya pada 4 kegiatan yaitu:

1. “Computer for School” berupa program penyediaan komputer di 
sekolah-sekolah

2. “Foster Family One-on-One Program” yaitu kegiatan satu keluarga sebagai 
orang tua asuh bagi satu siswa yang belum beruntung di Tanah Air.

3. “Quarter a Day Fundraising Program” yaitu mengumpukan uang “recehan” 
bagi kegiatan sosial.

4. “Diaspora for Diaspora Program” yaitu jalinan kegiatan bersama antara 
satu diaspora dengan diaspora lainnya.

Pertemuan Executive Director Indonesia Diaspora-USA yang berlangsung 
kritis-konstruktif tersebut telah menyepakai hal-hal sebagai berikut:

1. Memahami dan mendukung gerakan Diaspora Indonesia sedunia.

2. Menyatakan membentuk IDN-Brunei dengan kepengurusan secara ex-officio 
adalah pengurus Permai dengan Ketua Ir Acep Prasojo dan Sekretaris Hanafi 
Rustam.

3. Akan mengirim sebanyak mungkin diaspora ke Kongres ke-2 Diaspora 
Indonesia dan aktif di berbagai taskforces.

4. Dengan terbentuknya IDN-Brunei beberapa pengurusnya akan ikut berdiskusi 
di milis IDN.

Sebelum kegiatan sosialisasi berakhir, Ketua Permai Acep Prasojo 
menyerahkan cendera mata sebagai kenang-kenangan kepada Bapak Dutamardin 
Umar berupa buku “Kiprah 20 Tahun Permai di Brunei” karya Agus S Djamil dan 
Efri Yoni Baikoeni. 

 Bandar Seri Begawan, 25 Maret 2013

---

Pada Rabu, 20 Maret 2013 13:07:50 UTC+7, ajoduta menulis:

> Assalaamu'alaikum sanak ambo,
>
> Insya Allah dalam akhir pekan ko ambo akan berado di negeri tetangga
> Brunei menjadi tamu KBRI untuk memberi sosialisasi tentang "diaspora",
> kepada masyarakat Indonesia disinan.
>
> Ambo indak pasti apo ado warga RN di negeri jirantu. Salamoko iyo indak
> tadanga. Ma tahu ado nan jadi "sami'un 'alim" sajo.
>
> -- 
> Wassalaamu'alaikum
> Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
> suku Mandahiliang,
> lahir 17 Agustus 1947.
> nagari Gasan Gadang, Kab. Pariaman.
> rantau Deli, Jakarta, kini Sterling, Virginia-USA
> ------------------------------------------------------------
>  

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke