Pak Kusie jo adidunsanak,

 

Ambo alah mambaco buku Sakola Rimba ko beberapa bulan nan lewat.

Banyak hal nan menarik untuk disimak disitu

Sebab Si Bontet (Butet Manurung) menuliskan semua catatannyo ko pas kutiko
setelah terjadi  kisah tu waktu di rimbo.  Seperti menulis diary.

 

Satu hal nan ambo ingek bana adolah penghargaan Urang Rimba terhadap
perempuan.

Mereka sangat kaget dan tidak percaya katiko si Butet ko single dan
dipadiakn sajo masuak rimbo tanpa pengawalan laki-laki. Hal nan sangat
bertentangan jo adat dan adab rimba. Mereka tidak pernah membiarkan seorang
perempuan berkeliaran keluar rumah tanpa didampingi sebab bagi mereka hal
itu adalah perbuatan yg sangat kejam thd perempuan. Dan yang menggelikan
lagi, perempuan bisa begitu sangat berkuasa akan suaminya sehingga apabila
kembali dari berburu dan tidak mendapatkan hasil seperti yang diharapkan
akan dimaki habis-habisan dan ajaibnya si suami hanya menerimanya dengan
ikhlas, sabar dan tetap menyayangi istri mereka. Sangat nampak kalau
perempuan mendapat tempat khusus bagi masyarakat rimba.

 

Walaupun ternyata Butet Kristen tapi  inyo ndak nio urang rimbo jadi Kristen
pulo, tapi hanyo nio urang rimba tu pintar tidak 'lolo' sehingga gampang
dikerjain dan ditipu dek 'orang terang' bangsa awak nan beradab menurut awak
ko. Dimano hal iko banyak terjadi katiko terjadi transaksi dagang jo mereka.

 

Bahkan diceritakan di akhir buku kalau seorang muridnya yg pintar masuk
Islam, dia ikut senang dan gembira walaupun dia tidak mengerti apakah itu
baik dan bagus bagi mereka yang aslinya beragama Rimba.

 

Btw, menyenangkan juo membaca yg ringan2 ko dan mokasih info film lainnyo yg
direkomendaikan.

 

 

Wassalam

Rina, 36, Batam

 

 

From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] On
Behalf Of Akmal Nasery Basral
Sent: Monday, December 16, 2013 2:23 PM
To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Bunda Maria, Betawi Kristen & Kemampuan
Memberi

 

Sesekali menikung dari topik serius dan berat di Palanta ko, ambo ingin
sharing saketek pengalaman ambo kemarin seharian jo induak bareh dan
anak-anak di akhia pakan.

 

Satalah pekan lalu kami manonton "Sokola Rimba" dari buku (non-fiksi) bajua
samo karya Butet Manurung (versi Inggris bajudua "The Jungle School") yang
pernah masuk ke dalam Suku Kubu di Jambi dan mengajar anak-anak di sana,
pekan ini ado duo film Indonesia nan rancak, yakni "99 Cahaya di Langit
Eropa" dan "Soekarno". Timeline di social media agak lebih heboh dengan
"Soekarno" dek karano pado saat premiere hari Kamih kapatang, kalua pulo
keputusan Pengadilan Niaga untuk menghentikan peredaran film tu sabagai
akibat "cakak" Rachmawati dengan Hanung Bramantyo, sang sutradara. (Aa
problem utamo mereka silakan dibrowse, banyak linknyo).

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke