Ambo alah manakok jawaban dinda Adrinof sbb"
"Persoalan Jakarta adalah persoalan bangsa. Kalau jadi presiden akan
lebih efektif untuk membenahi Jakarta".

Kemudian politik itukan identik dengan "sekarang bicara tempe besok bisa
jadi tahu". Jadi bari maklum se lah awak.

Sabanyo ambo labiah suko sanak awak Adrinof dan Indra Piliang tetap
dalam posisi pengamat yang netral. Jadi kalau mangecek "tempe" kini,
bisuak tetap "tempe". Kredibilitas tetap terjaga. Tapi kalau meninggalkan
posisi sebagai pengamat demi "asok dapua", kamanga awak. Sato maklum se lah.

Wassalaamu'alaikum WW

Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
Jakarta - Sterling, Virginia USA
------------------------------------------------------------


2014-05-12 23:09 GMT-04:00 Asmardi Arbi <asmardi.a...@rantaunet.org>:

>  Pak Andrinof nan kito hormati,
>
> Sejarah pak Andrinof mencari dan meminta Jokowi sosok pemimpin yang bisa
> membenahi DKI sangat kita banggakan. Hampir semua kita di Palanta RN  waktu
> Pilkada 2012 lebih pro Jokowi ketimbang pro Foke. Begitu pula Prabowo yang
> berhasil membajak Ahok dari Golkar,  yang sebelum di DPR sukses menjabat
> sebagai Bupati di Bangka Belitung, sebagai  calon dari GERINDRA  untuk
> CAWagub mendampingi JOKOWI.  Selain pak Andrinof  kita juga mendengar
> pengakuan  bahwa pak JK lah yang meminta Jokowi untuk mau jadi Gubernur DKI.
>
> Terpilihnya Jokowi sebagai GUB DKI apakah benar sepenuhnya berkat tangan
> Tuhan? Atau berkat pemberitaan yang luarbiasa dari media massa yang juga
> menghasilkan  pooling elektabilitas yang tertinggi dari calon lain sehingga
> mempesona hampir seluruh rakyat Indonesia termasuk kita warga RN yang
> memang sedang mendambakan sosok pemimpin yang memiliki integritas pribadi
> yang jujur, sederhana dan  merakyat. .  Harapan  pak Andrinof benar sekali
> bahwa Jokowi sebaiknya menyelesaikan tugasnya dulu sebagai  Gubernur DKI
> sehingga dia betul2 membuktikan kehebatan dan keberhasilannya dan sesuai
> pula dengan janjinya yang akan menyelesaikan tugasnya sampai selesai.
> Berilah Jokowi kesempatan untuk memperluas cakrawala/wawasan  dan
> mematangkan diri sebagai calon pemimpin bangsa.
>
> Masyarakat juga mengetahui melalui pemberitaan media bahwa Megawati semula
> menolak usul pencalonan Jokowi yang disebut beliau biarlah "sikrempeng' itu
> ngurusin Jakarta dulu.  Lagi pula persoalan klasik DKI berupa kemacetan,
> banjir, transportasi umum dsb belum juga teratasi.  Namun setelah situasi
> berkembang Megawati diketahui pergi ke Singapura?  dan kemudian menugaskan
> puterinya Puan Maharani untuk mengumumkan Pencalonan Jokowi jadi Capres
> dari PDIP telah mengundang keingin- tahuan masyarakat  ada apa, siapa yang
> berada dibelakang keputusan yang tidak diduga itu, mengapa sikap Megawati
> mendadak berubah, Jokowi juga terpaksa melupakan janjinya intuk bertugas
> penuh 5 tahun..
>
> Spekulasi2 kemudian bermunculan ada yang didukung  fakta dan ada pula yang
> berupa opini dan bernuansa kampanye hitam dari kedua belah pihak. Fakta
> kunjungan Megawati bersama Jokowi kerumah Jacob Sutoyo yang diberitakan
> media menemui Dubes AS , Dubes Vatikan  dll justeru telah ikut memperkuat
> spekulasi2.terutama setelah Deklarasi para Capres dan Cawapres . Demkian
> pula spekulasi sekitar kasus Trans Jakarta  buatan Cina yang di mark up dan
> berkarat. itu. Lalu spekulasi tentang sulitnya Jokowi menemukan
> Cawapres.yang 'cocok'.
>
> Saya sependapat kita di palanta RN yang peduli dengan Pilpres yang
> menentukan nasib seluruh bangsa ini tidak saling menyerang pribadi,
> membawa2 soal agama dan suku, tidak mengembangkan yang bernuansa kampanye
> hitam.  Bila ada info yang belum jelas /meragukan kebenarannya mintalah
> klarifikasi dan yang merasa dirugikan cepat mengklarifikasi yang jujur..
> Dengan demikian silaturahim kita tetap terjaga.
> Hati nurani kita di RN pasti sama yaitu ingin menyelamatkan bangsa, agama
> dan  NKRI serta mensejahterakan rakyatnya.  Soal adanya kepentingan
> pribadi, kelompok, partai dll dibelakangnya biarlah Allah SWT dan orang itu
> saja yang tahu. Kita hanya bisa melihat tanda2 setelah  pelaksanaan PILPRES
> selesai dilaksanakan.
>
> Wassalam,
> A.A ( samo2 AA awak yo ),tapi ambo Kampai.
>
>
> .
>
> On 24/05/2014 01:32, Andrinof A Chaniago wrote:
>
>        Sanak ANB, kanda, dinda dan dunsanak sa Palanta
> Sejarahnya, saya mencari orang untuk membenahi Jakarta yang potensi
> uangnya sangat banyak tetapi pemerintahannya boros dan cara-cara korupsi di
> dalamnya saya sebut yang "terbaik" di dunia. (Mohon maaf untuk yang menjadi
> PNS DKI atau punya anggota keluarga di Pemprov DKI). Dengan sifat
> pribadinya, integritasnya, kegigihannya menerapkan tata kelola pemerintahan
> yang baik, dan peluang untuk menang, saya pergi ke Solo, Juni 2010, untuk
> meminta Jokowi mau maju manjadi calon Gubernur DKI. Singkat cerita, karena
> tangan Tuhan, Jokowi terpilih bersama pasangannya Basuki Tjahja Purnama.
> Basuki dicalonkan oleh Prabowo yang menjadi mitra koalisi PDIP dalam Pilgub
> DKI. PDIP dan Jokowi tidak bisa menolak pilihan Prabowo, karena kursi PDIP
> tidak cukup maju sendiri.
>  Saat Pilgub, jelas saya menjadi punya harapan tata kelola pemerintahan
> DKI akan berubah, jika Jokowi menang.
>  Dan, saya saat itu memang saya berharap Jokowi menyelesaikan jabatannya
> sebagai Gubernur satu periode. Karena, saya ingin kepastian Jakarta berubah
> di tangan seorang Jokowi. Saya tidak membayangkan situasi dan
> masalah-masalah lain yang akan terjadi, dan saya hanya membayangkan Jokowi
> akan mengatasi masalah-masalah Jakarta dengan lancar.
>  Selama satu tahun jelas sudah tampak langkah-langkah nyata Jokowi bersama
> Basuki mengubah tata kelola anggaran. Hasilnya juga nyata, kenaikan PAD dan
> APBD terjadi secara drastis karena perbaikan sistem pemungutan pajak dan
> mengontrol alokasi anggaran sejak direncanakan oleh para bawahannya. Tahun
> ini APBD DKI melonjak drastis menjadi Rp 72 Triliun. Kenaikan itu, terutama
> karena kenaikan drastis penerimaan pajak.
>  Bukti kongkret kerja Jokowi lainnya sangat banyak.
>  Menjelang memasuki tahun kedua, saya tidak peduli dengan permintaan yang
> mulai muncul dari berbagai daerah agar Jokowi maju mencalonkan diri menjadi
> Presiden di 2014. Buat saya, sampai saat itu, Jokowi tetap lebih baik terus
> memimpin DKI.
>  Tetapi, desakan yang terus makin bertambah, membuat saya ingin tahu lebih
> jauh. "Banyak kawan dari berbagai daerah mengirim SMS atau BB berbunyi,
> "Jokowi jangan hanya untuk warga DKI saja. Kami juga ingin punya Jokowi".
>  Saya tetap tidak mau berubah pikiran. Tetapi, saya kemudian kebetulan
> beberapa kali menemani Jokowi memberikan Kuliah Umum di
> Universitas-universitas, termasuk ke Unand dan Univ Bung Hatta. Saya
> terharu (silahkan dicross check) melihat kerinduan orang pada Jokowi
> benar-benar luar biasa. Tetapi, ini juga belum cukup untuk saya mengubah
> sikap untuk membiarkan Jokowi dicalonkan menjadi presiden.
>  Nah, yang mulai membuat saya goyah adalah beberapa kebijakan di Pusat,
> seperti keluarnya mobil LCGC. Jelas saya mangkel (kesal) dengan kebijakan
> ini karena bertabrakan dengan keinginan mengubah sistem transportasi publik
> Jakarta. Lalu, tampak lagi labatnya dukunga  pusat untuk proyek
> revitalisasi sungai yang menjadi salah satu penyebab banjir. Lalu, tampak
> lagi kebijakan perumahan (rusun) pusat yang tidak mendukung, dsb.dsb. Nah,
> karena fondasi sistem keuangan dan reformasi birokrasi sudah terbentuk,
> desakan agar Jokowi dicalonkan menjadi Presiden, dan alasan-alasan di atas,
> saya melihat memang ada manfaat yang lebih besar bila Jokowi menjadi
> Presiden, termasuk untuk mempercepat penataan Kota Jakarta.
>  Saya tanya ke yang agak paham soal agama, kalau saya mengubah sikap untuk
> alasan seperti di atas. Jawabannya itu bukan dosa, dan insya Allah,
> mendatangkan kebaikan. Itulah yang membuat saya akhirnya setuju Jokowi
> dimajukan. Sikap ini saya ambil kira-kira tiga bulan lalu.
>  Nah, sekarang mungkin ada orang yang lebih ingin melihat
> inkonsistensinya, bukan alasan-alasannya. Bukan soal sah atau tidaknya
> perubahan sikap itu. Ada yang mengecam dengan cara-cara dan kata-kata yang
> tidak patut. Termasuk yang membawa-bawa "atas nama orang Minang". Dalam
> hati, silahkan. Saya meyakini keputusan saya untuk kebaikan yang lebih
> besar. Soal tuduhan macam-macam yang kadang-kadang tidak patut, itu
> konsekuensi. Banyak juga anak-anak muda Minang yang berusaha mempermalukan
> saya di media sosial. Buat saya, itu tidak terlalu saya hiraukan. Soal
> motif saya, hanya saya dan Allah SWT yang tahu.
>  Tidak ada gunanya saya mememaksa orang untuk yakin dengan tujuan baik
> saya.
>  Demikian. Terima kasih.
>  Wassalam,
>
>  Andrinof A Chaniago
>
>
>
> 2014-05-23 21:32 GMT+07:00 taufiq rasjid <taufiqras...@gmail.com>:
>
>>
>>
>> Kan baliau suruah catat sajo...jadi catatan tingga catatan
>>
>> Atau buliah disamokan jo kecek rang Subarang :
>>
>> Like Son- Like Father, antah iyo antah indak
>>
>> TR/59-Pku
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===========================================================
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>>   1. Email besar dari 200KB;
>>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>   3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===========================================================
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>>  Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
>> Google Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>>  Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>
>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke