Bung Christianto Wibisono yang saya hormati. Tidak ada hubungan antara 
peristiwa yang terjadi pada tgl. 3 Juli 1946, dengan keluarnya jawatan 
Kepolisian dari lingkungan Depdagri. Keluarnya jawatan kepolisian dari Depdagri 
langsung dibawah Perdana Mentri, adalah berdasarkan Ketetapan Pemerintah No. 
11/SD/1946. Sedangkan untuk membedah peristiwa 3 Juli 1946,  memerlukan waktu 
khusus untuk mempelajari dokumen terkait, dengan peristiwa tersebut. yang 
menonjol adalah fakta-fakta sbb :1. Jend. Mayor (pada waktu itu tanda 
pangkatnya bintang satu) RP Soedarsono pemimpin gerakan tersebut, setelah 
menjalani masa hukumannya, kembali kekesatuan asalnya yakni Polri! beliau 
pensiun dengan pangkat KBP dan sebagai pendiri korps Polisi Perairan. Nama 
bapak RP Soedarsono di abadikan sebagai nama salah satu gedung, di komplek 
Markas Besar Polisi Perairan di Tanjung Priok.2. Salah satu tokoh yang terlibat 
peristiwa 3 Juli 1946 adalah Tan Malaka, yang hilang secara Misterius. namun 
bapak Tan Malaka di akui oleh bapak AH Nasution sebagai pemikir tentang perang 
grilya yang kemudian dikembangkan oleh Pak Nas, sebagai doktrin 
Sishankamrata.3. Tokoh politik yang terlibat dalam peristiwa 3 Juli 1946 adalah 
mereka yang kelak menjadi pimpinan partai Murba (Musyawarah Rakyat Banyak). 
4. Tokoh-tokoh partai Murba, ini yang kelak mempelopori lahirnya BPS (Badan 
Pendukung Soekarnoisme) yang oleh bung Karno disebut sebagai "To Kill Soekarno 
with Soekarnoism" BPS dibubarkan oleh bung Karno pada tahun 1964. oleh karena 
itu untuk membedah peristiwa 3 Juli 1946, diperlukan waktu yang sangat-sangat 
khusus, dan ini adalah urusannya para sejarahwan.
5. Tokoh-tokoh BPS yang kelak muncul kembali di era orde baru antara lain 
adalah bapak Adam Malik dan bapak Harmoko.6. Bung Karno membubarkan BPS namun 
merestui berdirinya MKGR (Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong) yang dipimpin 
oleh bapak Sugandi mantan ajudan bung Karno. namun ketika bapak Sugandi melapor 
kepada bung Karno, bahwa ada tanda-tanda PKI akan melakukan Coup, bapak Sugandi 
di bentak oleh bung Karno, bahwa bapak Sugandi sudah "di cekoi" oleh Pak Nas. 
jadi sekali lagi untuk membedah peristiwa 3 Juli 1946 dibutuhkan waktu lebih 
dari 1 hari.7. MKGR lah yang mempopulerkan istilah Gestapu. 
adalah sah-sah saja apabila ada pihak-pihak yang menafsirkan bahwa peristiwa 
penusukan di sekitar mabes Polri, "suatu hadiah ulang tahun bagi Polri". namun 
yang pasti Barack Obama tidak terusik dengan adanya peristiwa tersebut dan 
tetap menganggap indonesia sebagai contoh dari kehidupan berkebangsaaan yang 
penuh dengan tolerasi dalam kebhinekaan.

Demikian untuk menjadikan maklum.
Wassalam,
Jacky Mardono (83)


      From: Chris Wibisono <cwibis...@pdbionline.com>
 To: Jacky Mardono Tjokrodiredjo <jackymard...@yahoo.com> 
 Sent: Sunday, 2 July 2017, 16:01
 Subject: Re: Nilai strategis kunjungan Obama ke Indonesia.
   
Slmt Lebaran 1438 H Pak Jacky Mardono. Sejarah selalu menarik biL dicernakan 
dengan sukacita mirip baca cerita novel. Spt Hari Bhayangkara ini kalau 
ditelusuri kan akibat adanya penculikan thd PM Sutan Syahrir 27 Juni 1946 maka 
Presiden Sukarno amengambil alih kekuasaan darurat dan menempatkan polisi 
dibawah Presiden/PM.Penculikan itu terjadi meskipun Tan Malaka sudah ditahan 
sejak 17 Maret 1946 karena menggerakkan141 ormas dalam koalisi raksasa  
Persatuan  Perjuangan yang menolak perundingan dengan Belanda oleh PM Syahrir 
yang memang gagal di HOge Veloewe Belana April 1946.  Riwayat liika liku  
suksei kekuasaan  di Indonesia memang menarik dan selalu berulang penuh 
intrik.Itulah yang sedang saya persiapkan sebagai  proyek Menuju Indonesia 4.0 
( no 4 sedunia dalam kualitas ) pada Seabad Indonesia 2045  Belajar dari 
sejarah masa lampau menyusun Road Map optimis bahwa transformasi Indonesia dari 
no 4 dalam kuantitas menjadi negara supers Indonesia 4.0 dapat terjadi dalam 
satu generasi sejak sekarang ini,Asal Indonesia 4.0 dibawah Presiden ke-7 tidak 
diganggu oleh ochlocracy dan hypochondria, massa anarki dan tidak percaya diri, 
 kurang assertive dan suka "bunuh diri kolektif" ikut "teroris radikal ISIS". 
Christianto WibisonoFounder Chairman
Pusat Data Bisnis IndonesiaMenara BCA 50th FloorJl. MH Thamrin no. 1Jakarta 
10310, INDONESIATel: +62 21 2358 4675
Fax: +62 21 2358 4401Email: CWibisono@pdbionline.comWebsite: www.pdbionline.com
2017-07-02 11:27 GMT+07:00 Jacky Mardono Tjokrodiredjo <jackymard...@yahoo.com>:

Referensi  :



Kronologi Penusukan Polisi di Masjid Falatehan Dekat Mabes PolriJAKARTA, 
KOMPAS.com - Aksi teror kembali menimpaKepolisian, Jumat (30/6/2017). Hanya 
berjarak 200 meter dari Markas BesarPolri, dua anggota polisi yang sedang 
menunaikan ibadah di Masjid Falatehanditusuk oleh seorang pria.  "Tiba-tiba 
kedengaran gaduh-gaduh dari dalammasjid. Ada yang teriak, 'Allahu Akbar, Allahu 
Akbar'. Jemaah dari dalamlangsung kocar-kacir sambil teriak-teriak teroris," 
kata seorangpengendara ojek online bernama Edo, Jumat malam.  Pada saat 
kejadian, Edo sedang nongkrong tepat diseberang Masjid Falatehan.  Beberapa 
saat kemudian, pelaku yang mengenakan kemejaberlengan pendek terlihat keluar 
masjid. Pelaju berjalan santai ke arahTerminal Blok M di kanan masjid."Dia 
tenang. Pas keluar dari masjid, kayak carimangsa lain," kata Edo.  Setelah 
pelaku berjalan ke arah terminal, seorangpolisi dari dalam masjid keluar 
mengejarnya. Namun, pelaku malah mendekat danmenghampiri anggota yang siap 
menembaknya.  Dua tembakan ke udara dilepas untuk memperingatkan pelaku,tetapi 
pelaku tak mengindahkan.  Polisi pun menembak dada dan kepala korban. 
Tembakanitu tidak menghentikan langkah pelaku, tetapi akhirnya ia jatuh juga ke 
aspalsekitar 50 meter dari pagar Terminal Blok M lajur Transjakarta.  Kepala 
Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasistomengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar 
pukul 19.40 WIB saat sekitar 20anggota korps brimob selesai menunaikan shalat 
Isya berjamaah.  "Selesai melakukan salam, tiba-tiba seorang orangtak dikenal 
melakukan penyerangan dengan pisau ke arah anggota," kataSetyo di lokasi.  
Korban serangan itu adalah anggota Resimen 1 Gegana AKPDede Suhatmi dan anggota 
Resimen 3 Pelopor Briptu M Syaiful Bakhtiar.  Keduanya ditusuk menggunakan 
sebilah sangkur merekCobra di pipi kanan. Sebelum menusuk, pelaku diketahui 
ikut shalat. Saatmenyerang ia juga meneriakkan takbir sambil mengibaskan 
sangkurnya.  Anggota polisi yang terluka sempat dibawa ke RumahSakit Pusat 
Pertamina, sebelum dipindah ke RS Polri Kramat Jati.  Polisi menemukan sebuah 
tas yang diduga milik korban.Tas tersebut diledakkan di depan masjid sekitar 
pukul 23.42 WIB oleh timGegana.  http://megapolitan.kompas.com/ 
read/2017/07/01/08030881/ kronologi.penusukan.polisi.di. 
masjid.falatehan.dekat.mabes. polri
Peristiwa tersebut terjadi pada saat mantan presiden ke – 44Barack Obama berada 
di Jakarta. Sebelum ke Jakarta, Barack Obama mengunjungiBali dan Jawa Tengah.  
Atas dasarperistiwa diatas, saya mengirimkan SMS kepada beberapa rekan yang 
berisi  sbb:
“Perlu di adakan kajian strategismengenai motif kunjungan Obama ke 
Indonesia.Apakah sekedar kunjungan yangbersifat nostalgia, atau ada motif lain, 
menjajagi potensi Indonesia, dalamrangka pelaksanaan politik LN Amerika, 
sebagai " Polisi Dunia ".Amerika memberikan bantuan kepadaTaiwan, untuk 
membendung arus kekuatan militer RRC Apakah peristiwa penusukanyang terjadi , 
ada hubungannya dengan kunjungan Obama.Ini termasuk disiplin ilmustrategi 
Global.Pelaku2 teror di Indonesia,adalah penduduk lokal.Ini suatu bukti, bahwa 
infiltrasiidiologi ke Indonesia, tidak secara pisik tetapi menggunakan kemajuan 
teknologidi bidang teknologi informasi elektronika.Tidak bisa di cegah, 
denganpatroli secara pisik di perbatasan.”  Walaupun terjadi insidenpenusukan 
di dekat Mabes Polri, dan sebelumnya terjadi aksi terror di kampungmelayu dan 
Mapolda Sumut, namun rupanya Barrack Obama menilai bahwa situasikeamanan di 
NKRI masih kondusif, tidak terpengaruh oleh gerakan – gerakan radikaldi LN. 
Tindakan reaksi cepat terhadap peristiwa yang terjadi didekat MabesPolri, 
menunjukkan kesigapan anggota Polri dalam menanggulangi aksi terror 
yangterjadi.    Dibawah ini adalah sambutanBarrack Obama pada kongres ke 4 
Diaspora dan tidak menyinggung insiden yangterjadi karena sudah tertanggulangi 
dengan cepat oleh anggota Polri. Sambutannyaadalah sbb:  "Saatsaya mengunjungi 
Yogyakarta beberapa waktu lalu, bagi saya Candi Prambanan danBorobudur 
merupakan contoh bagi pluralisme dan toleransi di Indonesia,"kata Barack Obama 
di The Hall Kasablanka, Sabtu (1/6/2017).  "Candiitu menjadi simbol bahwa 
Indonesia, meski dominan Muslim,  tetap menghargai keberagaman dan 
toleransikeagamaan," tambahnya.  Obama jugamenyebut bahwa setiap orang harus 
menghargai keberagaman, perbedaan,pluralisme, dan toleransi. "Jika orang tidak 
menghargai toleransi, masyarakatakan runtuh. Jika kita tidak mengatasi 
perbedaan, kemanusiaan akan hancur. Kitaharus toleran dan menghargai 
perbedaan," kata Obama.  "Sayabangga dengan agama yang saya anut, tapi bukan 
berarti saya intoleran denganagama lain," ucap dia.  Bahkan, kataObama, banyak 
gereja dan masjid yang berdiri berdampingan di Indonesia.  "Semuaitu jadi 
simbol khas Indonesia, bahwa mereka Bhinneka Tunggal Ika, bersatudalam 
keberagaman. Hal itu dapat dijadikan contoh untuk negara Muslim lain didunia, " 
kata dia.  Namun, Obamamengingatkan, toleransi dan keberagaman bukan hal yang 
otomatis terjadi, tapiharus dijaga dan dilestarikan.  "Jikaorang tidak lagi 
menghargai toleransi, masyarakat akan runtuh," tegasObama.  "Jikakita tidak 
mengatasi perbedaan, kemanusiaan akan hancur. Kita harus toleran,menghargai 
perbedaan."  Penilaian Obama terhadap situasi di Indonesia, adalahpenilaian 
dari seorang negarawan yang politik LN negaranya menganut azas “polisidunia”. 
Karena memerankan polisi dunia lah maka Amerika Serikat sering terlibatdalam 
konflik – konflik di luar negara AS semenjak perang Korea, Perang Vietnam, dst.
Peran AS sebagai “Polisi Dunia” dapat dipelajari di linkdibawah ini.  
https://www.google.co.id/ search?q=peran+amerika+ serikat+sebagai+polisi+dunia& 
rlz=1C1ASVB_enID637ID637&oq= peran+as+sebagai+polisi+dun& 
aqs=chrome.2.69i57j0l2. 22723j0j8&sourceid=chrome&ie= UTF-8  Masalah AS sebagai 
“polisi dunia,” perlu kiranyadisandingkan dengan salah satu tujuan nasional 
NKRI yang tercantum dalampembukaan UUD 1945, yang menyatakan: “ …ikut 
melaksanakan ketertiban dunia yangberdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan 
keadilan sosial…”Dengan demikian peristiwa penusukan yang terjadi beberapajam 
sebelum pidato Barrack Obama di The Hall Kasablanka, membuktikan bahwa 
Indonesiadapat dengan cepat menuntaskan aksi – aksi radikal.  Karena itu saya 
sependapat dengan Prof.DrSalim Said, yang lengkapnya sbb:  “Gagasan ini.Tolong 
diusulkan kepada KAPOLRI untuk memanfaatkan penasehat ahli dan staf ahliKAPOLRI 
beliau manfaatkan utk kajian strategis itu. Laporan/ masukan inteldiperlukan 
untuk studi demikian.”  Masalah kemampuan Polri dalam menanggulangi aksi – aksi 
subversivetidak perlu diragukan lagi, sejak masa Orla, Orba dan masa kini. Pada 
masalalu, semenjak ABRI pada umumnya, Polri pada khususnya menangani kasus 
subversiveselalu ada isyu – isyu, bahwa ABRI/Polri di hinggapi oleh beberapa 
“Phobi.”   Antara lain : Komunisto  Phobi, Islamo Phobi, Separatisme 
Kolonial/Liberal Phobi.  Dan sekarang dirasakanadanya “Ulama phobi.” Juga 
terdapat “Phobi” lain yang merisaukan, yakni : “HoaxPhobi.”   Hoax Phobi ini 
dihembuskan oleh mereka – mereka  yang tidak mampu memberikan solusi atas 
semuapendapat yang berbeda.  Marilah kita bersama–  sama melakukan 
“brainstorming”  (urun rembug)  dalam mengatasi aksi – aksi subversive di 
Indonesia.  Demikian untuk menjadikan maklum.  Wassalam,  Jacky Mardono (83)

|  | Virus-free. www.avast.com  |



   



   

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke