Dear Bpk Epy Yang Mulia,

1. Terima kasih atas reply Bpk. Skrg saya sdh lebih paham dan mengerti pola 
bahasa komunikasi Bpk. Sedangkan persoalan esensi pesan dlm tulisan Bpk adalah 
tidak masalah bagi saya. 

2. Jika reaksi saya Bpk anggap "keras" maka dengan setulus hati SAYA MOHON 
MAAF. 

Dengan setulus hati saya minta  maaf adalah : 

a). Bukan karena saya menyatakan Bpk yg benar atau saya yg salah, tapi  karena 
saya memberlakukan filsafat minang  yg berbunyi "se salah salah yg kecil, maka 
yg salah adalah yg gadang, namun demikian yg meminta maaf adalah yg kecil 
kepada yg gadang.  

b). Karena sebagai manusia biasa saya tidak ingin Bpk berkecil hati, marah 
atupun bersedih atas reaksi saya yg Bpk anggap keras tsb.. Mudah2an suatu hari 
Bpk bisa mempunyai perspektif baru ttg itu, dan/atau menjadi mahfum kenapa itu 
harus terjadi pd Bpk. 

3. Dengan dua butir di atas, maka saya fikir "polemik" antar kita berdua ini 
bisa kita TUTUP. Sama halnya dengan Bpk, maka email pribadi saya pun bisa Bpk 
akses jika Bpk masih menganggap ada hal yg masih perlu diteruskan. 

Salam,
r.a.
avenzor...@yahoo.com


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: bandarost <epybuch...@gmail.com>

Date: Tue, 28 Apr 2009 01:48:50 
To: RantauNet<RantauNet@googlegroups.com>
Subject: Re: QUO VADIS GENERASI BARU MINANG??? Re: Bls: [...@ntau-net] Re: 
 TOURDE SINGKARAK.Mari kita berpatisipasi dansusseskan.



Assalamu'alaikum WrWb,

Bung Ricky dan sanak sapalanta Yth,

Sehubungan dengan posting saya tanggal 27 April 2009 jam 08:09 yang
mendapat tanggapan keras dari bung Ricky, bersama ini saya jelaskan
hal-hal sebagai berikut :

AA.. Saya mohon maaf kepada sanak sapalanta karena pembahasan tentang
Tour de Singkarak ini menjadi melenceng ke hal yang bersifat pribadi.
Saya tadinya akan mengirim posting yang meminta agar hal ini
dibicarakan saja melalui Japri. Ternyata bung Riri sudah memasukkan
posting dengan isi yang sama, yang segera dijawab oleh bung Ricky
bahwa saya punya "hak jawab" atas postingannya tersebut, dstnya,
dstnya. Tapi untuk seterusnya kalau bung Ricky masih ingin meneruskan
polemik ini, saya sarankan untuklebih baik  langsung saja ke email
saya.
BB. Di milis RantauNet ini saya sejauh mungkin menempatkan diri saya
sebagai penikmat, dalam pengertian pertama, saya menikmati suatu
"pojok Minang" yang bermanfaat di dunia cyber ini, dan kedua, saya
bisa belajar banyak hal terkait ranah Minang dan budayanya. Saya asli
Minang dari nenek-nenek buyut saya, tapi 60 tahun dari 66 tahun usia
saya saya habiskan di luar Minang. Sejumlah diskusi dan informasi yang
disuguhkan milis ini merupakan makanan bagi otak dan bathin saya.
Karena keterbatasan ilmu tentang adat dll, saya selama ini membatasi
diri mengirimkan posting hanya untuk hal2 yang saya anggap penting
saja, antara lain kalau ada diskusi bermanfaat yang terganggu oleh
sesuatu hal yang saya rasa kurang pantas.
CC. Sebelum menulis posting yang dipermasalahkan oleh bung Ricky ini,
saya telah membaca berkali kali posting awal dari bung Muzirman, dan 2
posting tanggapan dari bung Ricky. Pertama, saya tidak melihat sesuatu
ancaman dalam wawancara Singgalang tersebut. Yang ada adalah jawaban
jelas dan fair dari seorang Menteri yang bertanggung jawab atas
penggunaan dana dari departemennya, dan kesinambungan dari event balap
sepeda yang dikaitkan dengan pariwisata Nasional. Sumbar diberi
kesempatan emas untuk memulai dan mengembangkannya lebih lanjut (andai
mampu). Bagaimana kalau event ini tidak berhasil dan siapa yang
menilai berhasil atau tidaknya ini ? Secara gamblang dikatakan bahwa
yang akan menilai adalah pembalap, officials, dan wisatawan yang
menghadirinya. Menurut saya adalah sangat logis kalau salah satu
konsekuensi dari kegagalan ini maka daerah lain yang juga punya
potensi wisata diberi pula kesempatan yang sama. Kesimpulannya, saya
tidak melihat suatu yang salah apalagi yang namanya ancaman dalam
berita tersebut. Kata "ancaman" adanya adalah dalam postingan bung
Muzirman yang mengirimkan berita dari Singgalang ini.
DD. Setelah mencermati hal pada point 3 diatas, barulah saya
mencermati posting dari bung Ricky. Isinya antara lain adalah sebagai
berikut : 1) "sebelum MenBudPar mempermalukan masyarakat Minangkabau
dgn aksi ancamannya...", 2) permintaan klarifikasi atas 4 hal, 3)
pengakuan bung Ricky bahwa dia memiliki info yang terbatas : "dengan
segala keterbatasan info yg saya dptkan "  4) kepercayaan dan
keyakinan pribadi atas kesiapan Pemda dan masyarakat : "dan percaya
atas info ttg kesiapan kawan2 Pemda dan masyarakat kita " 5)
kepercayaan dan keyakinan bahwa Pemda dan masyarakat telah all out :
"maka saya PERCAYA bhw PEMDA dan MASYARAKAT MINANG telah bekerja all-
out melebihi kemampuan mereka",    6) staement yang dapat digolongkan
sebagai ultimatum atau provokasi : "Jika memang Menteri BudPar
mengancam, maka MARI KITA BOIKOT acara tour tsb", 7) "rumusan"
bahwa :  "Sa salah, salah yg ketek, yang SALAH adalah yang
GADANG,....dlm hal ini tentu MENBUDPAR itu sendiri", 8) "percaya diri"
dan "anggap enteng" penyelesaian permasalahan dalam kalimat pada
posting berikutnya : "Hahaha....sapakat ambo jo Bpk, .....sekalian aja
kita ganti Mentri kali ya......hahaha..."
EE.  posting saya berisi : 1) sikap ketidak setujuan saya dengan cara2
yang sepintas seperti militan ini, 2) menyarankan sabar, 3) saran utk
mencerna terlebih dahulu isi berita Singgalang tersebut secara cermat,
4) saran introspeksi, mungkin memang ada/banyak kekurangan kita dalam
persiapan, 5) penginformasian bahwa sekitar minggu2 lalu sdh ada
pembahasan tentang ketidak siapan ini ( bertolak dari kekhawatiran pak
Saaf atas langkah persiapan ini, informasi tentang tanggung jawab
pendanaan yang ternyata tidak bisa kita penuhi, informasi dari bung
Nofrins tentang websites Tour de Singkarak dll, dll) 6) pendapat saya
bahwa "semangat"dan "harga diri" berlebihan dapat menenggelamkan
Minang kembali, 7) fakta sejarah bahwa kelebihan orang Minang bukan
pada sikap gagah-gagahan/kekerasan dalam menyelesaikan suatu
permasalahan, tapi pada kemampuan diplomasinya, 8) pertanyaan Quo
Vadis pada  generasi baru Minang. Kalau menurut anda generasi baru
Minang sudah Oke2 saja, no problem. Anda bebas berpendapat, sayapun
demikian.

Saya harapkan dengan pikiran jernih tanpa suatu prasangka negatif (suu
zhan), khronologis yang saya uraikan diatas rasanya telah cukup jelas.
Bung Ricky, pengetahuan saya tentang ilmu bahasa, filosofi, adat, dan
juga agama mungkin agak terbatas. Saya tidak berminat dengan debat-
debat sejenis ini, dan dalam forum seperti ini. Jadi kalau ditanyakan
"kaji", kayaknya memang "kaji" kita tidak sama, dalam pengertian
mungkin kaji anda memang lebih tinggi.
Juga tentang keberanian berkurban, berjuang, keteguhan hati, dll. Saya
tidak punya sesuatu comment atas hal itu.

Kalau jawaban ini terasa belum memuaskan, silahkan kemukakan dalam
email langsung kepada saya. Saya belum pernah lari dan menghindar dari
tanggung jawab atas apa yang saya perbuat dan ucapkan.

Mohon maaf kepada dunsanak sapalanta, polemik ini mungkin terasa
menganggu, karena sudah jauh lari dari topik asalnya.

Wassalam,

Epy Buchari
(66-L)
Ciputat Timur
epybuch...@gmail.com


 avenzor...@yahoo.com wrote:
> Dear Pak Riri Yang Mulia,
>
> 1. Mohon maaf, saya tidak melihat adanya hal yg perlu disembunyikan atau 
> ditakutkan dlm komunikasi saya dgn Bpk Epy, shg harus dilanjutkan via Japri.
>
> 2. Spt yg saya tulis, bhw komunikasi panjang yg saya buka dgn beliau adalah 
> dlm rangka kami bisa saling mengenal lebih baik, sehingga bisa dengan TULUS 
> saling menyayangi ibarat spt "bapak dan anak" atau "mamak dan kemanakan".
>
> Hal ini saya fikir perlu sebagai contoh utk menarik pelajaran bagi generasi 
> muda (terserah contoh baik kah atau contoh buruk kah) dlm berkomunikasi antar 
> generasi.
>
> 3. Saya yakin bhw Bpk Epy adalah berjiwa sangat besar untuk ikut menuntun 
> generasi muda dgn cara beliau sendiri, dan saya sangat menghargai (dan akan 
> tetap menghargai) apapun cara yang akan beliau pakai.
>



--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi;
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

  • ... Muzirman --
    • ... Darul Makmur
    • ... avenzora19
      • ... zul amri
        • ... avenzora19
          • ... bandarost
            • ... avenzora19
              • ... Riri Chaidir
                • ... bandarost
                • ... avenzora19
        • ... Muzirman --
        • ... asfarinal, asfarinal, asfarinal, asfarinal nanang, nanang, nanang, nanang
          • ... avenzora19
          • ... avenzora19
          • ... avenzora19
            • ... Dewis Natra
              • ... Nofiardi
                • ... Nofiardi
                • ... Sjamsir Alam
                • ... sjamsir_sjarif

Kirim email ke