Tinggi na kaji pak Lawrence M Friedman ko yo pak Andi
Kalau kenyataan no pisau hukum tu tumpul dek kepeang, masuak dalam kelompok ma 
tu dari nan tigo tadi?




________________________________
Dari: andi ko <andi.ko...@gmail.com>
Kepada: rantaunet@googlegroups.com
Terkirim: Sel, 12 April, 2011 12:58:30
Judul: Re: [R@ntau-Net] Kondisi Hutan Sumbar Sangat Memperihatinkan

Pak Eri jo sanak palanta

Kalau berkaca ka kecek sanak jauah kito si Lawrence M. Friedman, bekerjanyo 
hukum dapek kito caliak 3 hal:
1. Isi Hukumnyo
2. Struktur Hukumnyo
3. Budaya hukumnyo

Kalau kegagalan alah ado di tigo unsur itu, yo alah kalam bakatuik alam nangko 
mah, manunggu runtuah se lai tuh.

Salam

andiko


2011/4/12 Eri Bagindo Rajo <siano...@yahoo.com>

Pak Andi
>Kondisi hutan nan tergambar dalam photo, kondisi "situasi" nan tagambar dalam 
>tulisan adolah
> kenyataan/ realita nan alah berlangsung sekian puluh tahun.
>Pihak yang di untung kan oleh kondisi ko... akan mempertahan kan status quo..
>pihak yang merasa dirugikan akan berbuat apa, tagantuang dari kekuatan yang di 
>miliki.
>
>Undang undang nyo jaleh, peraturan nyo ado, perangkat penegak hukum nyo ado...
>baa mangko masih terjadi ? WALLAHU'ALAMBISSAWAB
>
>Ironis, realita ditengah hari siang bolong , dimana logika nya?
>
>EBR (53, jkt/Pku)
>
>
>
>
________________________________
Dari: andi ko <andi.ko...@gmail.com>
>Kepada: RantauNet <RantauNet@googlegroups.com>
>Terkirim: Sel, 12 April, 2011 12:21:01
>Judul: [R@ntau-Net] Kondisi Hutan Sumbar Sangat Memperihatinkan
>
>
>
>Kondisi Hutan Sumbar Sangat Memperihatinkan
>Senin, 11 April 2011 06:05 WIB | 595 Views
>Oleh: Derizon Yazid  
>(Ilustrasi) Hutan rusak akibat penebangan pohon  terlihat di kaki Bukit 
>Barisan, 
>Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang,  Sumatera Barat   (FOTO ANTARA/Iggoy el 
>Fitra )
>Berita Terkait
>       * Walhi Sumsel : Pembangunan Sarana SEA Games Ke-26 Langgar Hukum
>       * RUU Pengadaan Tanah Berpotensi Jadi Pemicu Konflik
>       * Menhut Tidak Pernah Keluarkan Izin Tol Kaltim Bukit Soeharto
>       * Walhi: Jangan Buka Kebun Sawit di HST
>       * Dua Aktivis Walhi Divonis Tiga Bulan Penjara
Padang (ANTARA News) - Aksi pembalakan liar menyebabkan kondisi  hutan di 
Sumatera Barat (Sumbar) sangat memperihatinkan, para pelaku  pembalakan liar 
hanya mencari keuntungan saja tanpa memikirkan dampak  yang ditimbulkan, 
bencana 
pasti saja akan mengancam. 

>
>Sebagimana diketahui bencana seperi tanah longsor dan banjir sering  terjadi 
>di 
>Sumbar. Tidak sedikit menelan korban jiwa bahkan kerugian  material akibat 
>ulah 
>manusia tidak lagi mau menjaga hutan lindung.
>
>Sekarang ini kondisi hutan di Sumbar semakin memprihatinkan dengan  tingkat 
>kerusakan diperkirakan telah mencapai 50 persen dari luas area  yang ada. 
>Akibat 
>tingginya tingkat tindak pembalakan liar dan sistem  perladang berpindah 
>dilakukan oknum tidak bertanggung jawab.
>
>"Laju kerusakan hutan di Sumbar kini mencapai 60 ribu hektare per  tahun atau 
>meningkat dari tahun sebelumnya 52 ribu hektare per tahun, "  kata Manajer 
>Program Walhi Sumbar, Khalid Syaifullah. 
>
>
>Dia mengatakan hal tersebut terkait terjadinya sejumlah bencana  banjir dan 
>tanah longsor pada sejumlah daerah di Sumbar yang hampir  sebagian besar 
>disebabkan kondisi hutan kritis.
>
>"Hutan kritis di Sumbar kini semakin meluas dengan terus terjadi  tindak 
>penebangan liar dan lemahnya pengawasan dari instansi terkait dan  aparat 
>keamanan," katanya. 
>
>
>Selain menyebabkan terjadinya sejumlah bencana akibat hutan kritis  di Sumbar, 
>juga mengancam daerah tetangganya, Provinsi Riau dan Jambi,  karena hutan di 
>Sumbar merupakan daerah penyangga bagi daerah lain,  sehingga jika kawasan 
>tersebut rusak akan berdampak terjadinya bencana  di daerah lain.
>
>"Sebagian besar sungai-sungai di provinsi tetangga seperti Jambi  dan Riau 
>bermuara di Sumbar, seperti sungai Batanghari di Jambi,"  katanya. 
>
>
>Kerusakan hutan di Sumbar hampir terjadi merata di seluruh  kabupaten/kota, 
>dengan total kerusakan diperkirakan mencapai 60 persen  dari 2,6 juta luas 
>areal 
>hutan yang ada.
>
>Beberapa daerah yang kondisi hutannya telah kritis tersebut di  antaranya 
>sepanjang Bukit Barisan, Dharmasraya, Pesisir Selatan, dan  Solok. 
>
>
>Kerusakan hutan tersebut terjadi akibat masih terusnya penebangan  liar 
>dilakukan pihak tidak bertanggung jawab, dan kondisi itu terjadi  akibat 
>lemahnya penegakan hukum aparat, serta minimnya pengawasan.
>
>"Pemerintah perlu memberikan perhatian serius tentang kondisi ini,  jika hutan 
>kritis terus dibiarkan tanpa adanya upaya reboisasi akan  berdampak rusaknya 
>peradaban manusia di masa depan," kata Khalid  Syaifullah.
>
>Sementara itu kawasan Hutan konservasi pada dua daerah yang ada di  Sumbar, 
>yakni daerah Sijunjung dan Pasaman mengalami kerusakan cukup  parah.
>
>Keberadaan hutan konservasi di Sumbar ini terus digoroti para  perambah hutan 
>dan aksi pembalakan liar. Menyebabkan hilangnya fungsi  kawasan hutan 
>konservasi 
>akibat perambah hutan dan aksi pembalakan liar  tersebut, kata Kepala Balai 
>Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi  Sumbar, Gusril.
>
>Fungsi kawasan hutan tersebut seakan terabaikan dan luput dari  perhatian 
>masyarakat sebagai penyangga resapan air dan kehidupan  berbagai satwa dan 
>biota 
>dilindungi berada dalam hutan.
>
>"Kawasan hutan lindung itu sebagian besar sudah berubah fungsi  menjadi 
>perkebunan hutan tanaman industri dan kelapa sawit baik yang  berada di 
>wilayah 
>pantai maupun pada lokasi perbukitan," katanya.
>
>Luas hutan konservasi di Provinsi Sumbar 250.000 hektare, menurut  Gusril, 
>namun 
>pihak belum tahu pasti berapa persen mengalami kerusakan  akibat perambah 
>hutan 
>dan aksi pembalakan liar.
>
>Akibat kerusakan kawasan hutan konservasi tersebut, sejumlah hewan  dilindungi 
>seperti populasi harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae)  terancam punah.
>
>Berkurangnya luas habitat tersebut telah memicu terjadi `konflik`  antara 
>satwa 
>langka tersebut dengan penduduk yang bermukim di sekitar  kawasan hutan itu. 
>"Tidak sedikit harimau Sumatera mati dan warga  meninggal dunia diterkam 
>harimau, "kata Gusril.
>
>Kawasan hutan konservasi di Sumbar yang rusak perlu diselamatkan  berbagai 
>pihak, termasuk masyarakat, karena fungsinya sangat besar bagi  kehidupan 
>manusia dan hewan langka serta biota lainnya.
>
>Dalam dua tahun terakhir kawasan tersebut kembali dipertahankan,  baik kawasan 
>hutan yang masih utuh maupun sudah dibuka secara liar oleh  perambah.
>
>Untuk mengantisipasi kerusakan kawasan hutan konservasi yang ada di  Sumbar, 
>pihak BKSDA mengupayakan penghijauan kembali hutan tersebut.
>
>"Kita juga melakukan pengamanan kawasan hutan konservasi dengan cara 
>pendekatan 
>kekeluargaan,"kata Gusril.
>
>
>Kondisi Hutan Gunung Singgalang 
>
>Ketika Tim Ekspedisi Bukit Barisan melakukan penjelajahan dan  penelitian di 
>sekitar kawasan hutan Gunung Singgalang, Kabupaten Agama,  Sumatera Barat. 
>Kondisi hutan di kawasan tersebut sangat memprihatinkan,  kata Sub.Korwil 
>Sumbar 
>Tim Ekspedisi Bukit Barisan, Mayor Inf Benny  Rahadian Chaniago.
>
>Selama satu bulan penjelajahan dan penelitian di kawasan hutan di  Gunung 
>Singgalang menemukan hutan lindung sudah banyak gundul akibat  penebangan 
>liar. 
>"Ada beberapa titik hutan lindung di kawasan Gunung  Singgalang sudah gundul 
>akibat penebangan hutan,"kata Benny Rahadian  Chaniago.
>
>Tim Ekspedisi menemukan kayu serta pohon sudah ditebang secara liar  oleh 
>orang 
>tak bertanggungjawab di kawasan hutan lindung Gunung  Singgalang. 
>
>
>"Diperkirakan pohon bekas penebangan liar yang ditemukan kawasan Gunung 
>Singgalang tersebut sudah lama terjadi,"katanya.
>
>Menurut Benny Rahadian Chaniago, penebangan hutan dilakukan secara  liar orang 
>tak bertanggungjawab sangat berdampak sekali dalam kehidupan  manusia.
>
>"Jika pohon besar terus saja ditebang secara liar ketika hujan  lebat 
>mengguyur 
>bencana tanah longsor akan mengancam,"katanya.
>
>Disamping itu juga berakibat rusaknya ekosistem di dalam hutan  lindung 
>kawasan 
>Gunung Singgalang. "Sejumlah hewan yang hidup di dalam  hutan lindung 
>dikhawatirkan akan punah akibat penebangan hutan  tersebut,"kata Benny 
>Rahadian 
>Chaniago.
>
>Benny menambahkan tim ekspedisi Bukit Barisan memang baru satu  bulan memulai 
>tugas penjelajahan dan penelitian di Gunung Singgalang.   Masih ada waktu 
>sekitar empat bulan lagi untuk melanjutkan ekspedisi.
>
>"Walau begitu, kami telah berhasil menembus puncak Singgalang ,  menemukan 
>sejumlah flora dan fauna langka, sekaligus melihat sejumlah  kawasan hutan 
>terkelupas akibat penebangan secara liar, " kata Benny  Rahadian Chaniago.
>
>Selian itu beberapa daerah di Kabupaten Agam juga kita melihat  kondisi hutan 
>sangat kritis, juga sangat rawan terjadinya bencana tanah  longsor dapat 
>mengancam keselamatan manusia, jika sewaktu hujan turun  lebat mengguyur.
>
>Benny mengatakan, prihatin melihat kondisi hutan lindung di berada  kawasan 
>Gunung Singgalang, Kabupaten Agama, sehingga dilakukan aksi  penanam 592 
>batang 
>pohon.
>
>"Aksi penanaman pohon tersebut dilakukan pada kaki serta pinggang  kawasan 
>Gunung Singgalang, aksi ini melibat masyarakat di kawasan Gunung  Singgalang 
>serta Kodim, Kormil, serta pemerintahan Kabupaten  Agam,"katanya.
>
>Menurutnya, kegiatan ini berguna sekali untuk mengingatkan kembali  peran 
>penting penghijauan di perbukitan dan di pegunungan, selain tempat  sumber 
>air, 
>juga sebagai penghalang terjadinya bencana longsor.
>
>Selain memberikan penyuluhan tentang penghijauan secara tindak  lanjut juga 
>mengingatkan kembali kesadaran masyarakat agar bisa merawat  dan menjadikan 
>gunung yang tidak gundul sebagai sumber pencarian, bukan  hanya dinikmati 
>saja, 
>diharapkan akan bisa menjaga dan melestarikan  sumber daya alam.
>
>Disamping itu mensosialisasikan keindahan serta keunikan adanya  faura dan 
>fauna, bunga angrek khas serta hewan yang telah dinyatakan  punah ternyata 
>masih 
>ada di sana. masyarakat harus mengetahui bahaya  dari kegundulan,"kata Benny 
>Rahadian Chaniago.
>
>
>Sumbar Rawan Bencana 
>
>Wilayah Sumbar merupakan daerah rawan banjir dan longsor karena memiliki 
>topografi perbukitan dan pegunungan.
>
>Hampir semua kawasan ini umumnya terjadi bencana. Ibaratnya Sumbar  ini 
>etalase 
>bencana. Apapun bencananya terjadi di Sumbar. Mulai dari  banjir, gempa, 
>longsor, angin puting beliung, letusan gunung api, abrasi  pantai.
>
>Bencana bukan hanya karena kondisi geografis seperti terletak di  jalur gempa, 
>atau dekat dengan pantai. "Bencana juga dipicu ulah  manusia, karena tidak 
>ramah 
>lingkungan. Banjir dan tanah longsor menjadi  bencana paling sering melanda 
>sebagian besar kawasan Sumbar,"kata  Kabid.Penanggalang Bencana BPBD Sumbar, 
>Ade 
>Edwar.
>
>Bencana banjir sendiri paling sering terjadi di Agam, Pesisir  Selatan, Padang 
>dan Padangpariaman. Sedangkan untuk longsor menjadi  langganan di Agam, 
>Padang, 
>Padangpariaman dan Tanahdatar.
>
>"Hampir dua tahun terakhir kejadian bencana di Sumbar terus  mengalami 
>peningkatan. Terlebih lagi dengan kejadian gempa pada 30  September 2009 yang 
>melanda hampir kawasan Sumbar,"kata Ade Edwar.
>
>Sangat khawatir masyarakat yang tinggal di tebing maupun perbukitan  terkena 
>tanah longsor dan banjir bandang. "Kebanyakan masyarakat Sumbar  senang 
>mendiami 
>daerah rawan bencana (longsor dan banjir),"katan Ade  Edwar.
>
>
>Komit Berantas Illegal Logging
>
>Pihak kepolisian tetap komit untuk memberantas aksi illegal logging  
>(Pembalakan 
>liar)."Kita akan tetap komit untuk memberantas para pelaku  pembalakan liar 
>yang 
>terjadi di wilayah hukum Sumbar," kata Kabid.Humas  Polda Sumbar.AKBP.Kawedar.
>
>Ilegal loging menjadi salah satu prioritas kegiatan yang  diberantas."Dampak 
>dari ilegal logging di Sumbar sudah terasa dengan  hawa panas yang cukup 
>menyengat serta terjadinya bencana  dimana-mana,"katanya.
>
>Untuk itu komitmen bersama semua pihak dalam menjaga kelestarian  lingkungan 
>dari tangan-tangan jahil juga sangat diharapkan.
>
>"Bagaimanapun tanpa dukungan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah di sini, 
>kami tidak dapat berbuat banyak," tandasnya.
>
>Jika hutan telah gundul akibat pembalakan liar imbasnya pasti ke  masyarakat 
>juga jika terjadi bencana tanah longsong maupun banjir.
>
>Siapa saja yang terlibat dalam aksi pembalakan liar di wilayah  hukum Sumbar 
>pasti akan ditangkap. Hal ini terlihat beberapa waktu lalu  jajaran Polresta 
>Solok Selatan berhasil menangkap oknum anggota Brimob  dari Polda Jabar diduga 
>membawa kayu illegal.
>
>"Untuk memberantas aksi pembalakan liar yang sering terjadi di  wilayah hukum 
>Sumbar, kita juga berkoordinasi dengan pihak terkait  seperti Dinas 
>Kehutanan," 
>katanya. (ZON/K005/K004)
>Editor: B Kunto Wibisono
>COPYRIGHT © 2011 
-- 
>.
>* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>wajib 
>mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
>http://groups.google.com/group/RantauNet/~
>* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>===========================================================
>UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
>- DILARANG:
>1. E-mail besar dari 200KB;
>2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
>3. One Liner.
>- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
>http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
>- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
>subjeknya.
>===========================================================
>Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>http://groups.google.com/group/RantauNet/
>
-- 
>.
>* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>wajib 
>mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
>http://groups.google.com/group/RantauNet/~
>* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>===========================================================
>UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
>- DILARANG:
>1. E-mail besar dari 200KB;
>2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
>3. One Liner.
>- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
>http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
>- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
>subjeknya.
>===========================================================
>Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>http://groups.google.com/group/RantauNet/
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib 
mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke