Sanak Palanta RN nan ambo hormati.

Memang budaya bangsa saat ini alah takabek dek urang bagak di jalan atau
preman jalanan nan bisa manjadi pemimpin. Seluruh kegiatan dikaitkan dengan
mancari suaro untuak dipiliah baliak atau mancari pitih mamulangkan
investasi nan alah kalua untuak duduak diateh kurisi angek.

Kalau bidang2 nan untuak jangko panjang disarahkan sajolah ka rumpuik nan
bagoyang.

Mudah2an NKRI iko lai bisa batahan 60 tahun lai.

Salam, Darwin Chalidi, Tangerang Selatan

2011/4/13 Dr Saafroedin Bahar <saafroedin.ba...@rantaunet.org>

> Ajo Sur dan para sanak sapalanta,
> Kegiatan Malaysia dalam menyerap unsur-unsur kebudayaan Indonesia, dan
> mengklaimnya sbg 'kebudayaan Melayu' telah berlangsung lama, sistematis, dan
> berkelanjutan. Sekarang kebudayaan Kerinci. Sebelum ini reyog Ponorogo,
> sebelum
> Itu naskah-naskah kuno Melayu di provinsi Riau, disusul oleh akuisisi
> naskah-naskah kuno Minangkabau di Sumatera Barat. Seluruhnya itu didukung
> oleh ketersediaan anggaran yg cukup.
> Bagaimana reaksi kita orang Indonesia? Biasanya kaget, lalu marah-marah, yg
> kemudian melenyap begitu saja dengan cepat.  Adalah jelas bahwa kita tidak
> punya politik dan strategi kebudayaan, sedangkan kebudayaan itu sendiri kita
> kaitkan secara picik dengan pariwisata.
> Jangan berharap banyak kepada Pemerintah, yg bukan saja  tidak mempunyai
> wawasan kenegarawanan berskala besar dan berjangka panjang, tetapi juga
> hanya asyik dengan dirinya sendiri: pencitraan, kenaikan gaji presiden,  KPK
> vs Polri, cicak dan buaya, travel check pemilihan DGS BI Miranda Goeltom,
>  Bank Century, reshuffle kabinet, koalisi, gedung baru DPR, dan hal-hal
> seperti itu.
> Secara sinis kita malah bisa bersyukur bhw Malaysia telah 'turun tangan'
> menyelamatkan unsur-unsur kebudayaan kita, daripada berdebu dan melapuk
> tidak ada yg memperhatikan.
> Layak kita bertanya: kok kita menjadi bangsa yg berfikiran kerdil seperti
> ini, yg hanya berkutat dgn hal-hal remeh dan mengabaikan hal-hal yg agung
> dan mendasar ? Wallahualambissawab.
> Wassalam,
> Wassalam,
>
> -------Original Email-------
> Subject :[R@ntau-Net] Takicuah tagak (dek taruih maota babuiah2 juo):
> MuseumKerinci dibangun di Malaysia
> From  :mailto:niadil...@yahoo.co.id
> Date  :Tue Apr 12 23:39:50 Asia/Bangkok 2011
>
>
> Duh! Museum Kerinci Dibangun di Malaysia
>
>
> JAMBI, KOMPAS.com--Museum Kerinci yang dibangun di Kuala Lumpur dengan
> bantuan dana dari Pemerintah Malaysia akan diresmikan Bupati Kerinci
> Murasman, pekan depan. Dikhawatirkan, benda-benda bersejarah yang ada di
> Kabupaten Kerinci akan dibawa ke negeri jiran tersebut.
>
> Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi,
> Arlis, Senin (11/4), mengatakan, Museum Kerinci dibangun di dalam kompleks
> Sekolah Kebangsaan di Kuala Lumpur. Pemerintah Kabupaten Kerinci telah
> mengirimkan sejumlah benda peninggalan budaya dan sejarah Kerinci untuk
> dipamerkan, seperti alat musik gong ketuk, rebana sikek, sandu (sejenis
> seruling), dan gendang kerinci dari kayu surian.
> Selain itu, juga beragam jenis alat pertanian, seperti tangkai beliung
> untuk menebang kayu, luka belut (alat menangkap belut di sungai) dari bambu,
> dan jangki dari rotan (untuk menyimpan benda bawaan). Pemerintah Kabupaten
> Kerinci juga menyiapkan sejumlah naskah beraksara kuno serta berbagai jenis
> pakaian adat.
> ”Barang asli tetap disimpan di Kabupaten Kerinci, sedangkan di museum
> tersebut nantinya hanya duplikatnya,” kata Arlis.
> Menurut Arlis, dalam peresmian pembukaan Museum Kerinci pekan depan akan
> ditampilkan sejumlah tarian asli Kabupaten Kerinci, seperti tari Ranggut,
> tari Pengobatan, dan Ngaji Adat. Museum akan diresmikan Bupati Kerinci
> Murasman dan disaksikan sejumlah pejabat Pemerintah Malaysia, termasuk
> Menteri Kebudayaan Malaysia.
> Arlis menambahkan, keberadaan Museum Kerinci akan mempererat hubungan
> antara Kabupaten Kerinci dan Malaysia. Selama ini banyak warga Kerinci yang
> telah menjadi warga negara Malaysia rindu menyaksikan budaya khas Kerinci.
> ”Ada kedekatan budaya antara Kerinci dan Malaysia,” tuturnya.
>
>
> Disesalkan
> Ketua Harian Dewan Kesenian Jambi Naswan Iskandar menyayangkan tindakan
> Pemkab Kerinci yang sangat antusias menyiapkan Museum Kerinci di Malaysia.
> Padahal, hingga saat ini Kerinci belum memiliki museum di daerahnya sendiri.
> ”Itu namanya pemkab ceroboh. Kenapa tidak membangun museum sendiri, malah
> membantu pembangunannya di Malaysia?” kata Naswan.
> Ia menduga keberadaan Museum Kerinci di Kuala Lumpur akan diikuti dengan
> diboyongnya benda-benda pusaka milik Kerinci. Ia juga mengkhawatirkan bakal
> adanya klaim budaya Kerinci oleh Malaysia.
> Padahal, Kerinci selama ini dikenal memiliki budaya tertua di Jambi, serta
> memiliki kekayaan peninggalan bersejarah yang cukup lengkap. Salah satu
> peninggalan tersebut adalah naskah Melayu tertua berupa Kitab Undang-Undang
> Tanjung Tanah yang membuktikan bahwa peradaban setempat telah memiliki
> aksara dan sistem hukum sendiri setidaknya mulai abad XIV.
> Selain itu, Kerinci juga memiliki bentuk budaya lainnya, seperti seni Tale
> (bersenandung) dan tradisi Kunoun (tutur). Ada juga pertunjukan seni budaya
> megalitik sastra mantra, pantun, seloko, penno, dan tambo.
>
> __._,_.___
>
> Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
>  1. E-mail besar dari 200KB;
>  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi;
>  3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke