Dear All:

FYI, Kok baru sekarang ya? Better late than never...

Jumat, 22/01/2010 13:07 WIB
6 Universitas Siapkan Mata Kuliah Wirausaha
Whery Enggo Prayogi - detikFinance

http://www.detikfinance.com/read/2010/01/22/130705/1283958/4/6-universitas-siapkan-mata-kuliah-wirausaha

Jakarta - Enam perguruan tinggi siap menambahkan kurikulum wirausaha.
Dengan tambahan mata kuliah wirausaha tersebut, diharapkan jumlah
entepreneur akan melonjak menjadi 4 juta jiwa.

Demikian disampaikan Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Sudjarwadi
dalam penyelanggaraan Wirausaha Mandiri di Jakarta Convention Center
(JCC) Senayan, Jakarta Jumat (22/1/2010).

"Wirausaha kita saat ini hanya 400 ribu. Nantinya akan diajarkan
kurikulum dalam perguruan tinggi, harapanya bisa jadi 4 juta, naik 10
kali lipat," tuturnya.

Ditambahkannya, lulusan perguruan tinggi ke depan tidak hanya berpikir
untuk mencari kerja, namun menciptakan peluang dan menghasilkan
pekerjaan. Kurikulum telah disusun dan siap diajarkan kepada
mahasiswa.

Kurikulum telah disusun oleh tim yang terdiri dari enama perguruan
tinggi, diantaranya Univesitas Indonesia (UI), Institut Pertanian
Bogor (IPB), Universitas Padjajaran (Unpad), Institut Teknologi
Bandung (ITB), Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Teknologi
Surabaya (ITS).

"Kurikulum akan diajarkan di keenam perguruan tinggi ini," ujarnya.

Kurikulum akan diajarkan dalam berbagai bentuk diantaranya softskill,
yang meliputi etika berbisnis. Selain itu juga keterampilan teknis.

"Siapa saja bisa jadi enterpreneur. Teknik Nuklir juga bisa, yang saat
ini dapat mengembangkan teknologi farmasi," tambah Direktur Bank
Mandiri Budi Gunadi.

Masing-masing perguruan tinggi diberi kebebasan dalam mengajarkan
modul enteprenuer ini. Bisa dimasukan dalam sistem kredit semester
(SKS) yang diiwajibkan, atau menjadi suatu pilihan.

"Ada pula perguruan tinggi yang tidak memasukkan dalam kurikulim, non
akademis," kata salah satu tim penyusun.

Sementara Dirut Bank Mandiri Agus Martowardojo menambahkan, Indonesia
membutuhkan lebih banyak wirausaha agar pengangguran yang ada saat ini
bisa berkurang. Dengan memanfaatkan ancaman yang dihadapi menjadi
tantangan, menjadikan para lulusan perguruan tinggi dapat bekerja
sacara mandiri.

Ia menjelaskan, jumlah pengangguran di Indonesia saat ini berjumlah
8,9 juta jiwa, dari jumlah penduduk yang mencapai 230 juta jiwa.

"Indonesia kurang beruntung. Jumlah pengangguran kita 8,9 juta, dari
jumlah angkatan kerja yang mencapai 80 juta. Kita harus lebih banyak
yang berwirausaha," kata Agus.

Untuk menciptakan wirausaha, perlu jiwa dan karakteristik yang berani
mengambil risiko yang terkalkulasi. Selain itu mereka diwajibkan
memiliki inovasi serta kreatifitas yang tinggi.

"Contoh pak Sudamek (pelaku wirausaha boga-Garuda Food). Yang  bekerja
di bawah pak Sudamek mencapai 22 ribu orang. Yang utama adalah harus
inovatif, berani ambil risiko, kerja keras, jujur dan utamakan
kepercayaan," paparnya.

Sudamek pun mengiyakan pendapat Agus. Namun, dia menambahkan, dalam
wirausaha yang juga tidak kalah penting adalah eksekusi serta
jaringan.

"Harus eksekusi. Punya keahlian, tapi tidak cukup. Juga networking,
untuk itu butuh commercial partner. Jika butuh  modal atau uang, bisa
mengundang partner. Kalau pemula bisa orang tua atau mertua,"
imbuhnya.
(wep/qom)

Kirim email ke