Assalamu'alaikum..... Yang terhormat Pengirim e-mail tsb.... memang seharusnnya begitu bagi para ulama jika terjadi perbedaan pendapat bukan yang satu malah memaksakan kehendak kepada yang lain. Saya juga sekarang sebagai orang awam bingung karena Manhaj Salafy ada beberapa ibadah yang berbeda dgn ajaran yang di pelajari di dalam Pesantren di beberapa tanah jawa ( Tebu Ireng, Gontor, Suralaya ) yang mana ajaran itu di sampaikan oleh kyai besar di pesantren tsb, sebut saja perbedaan yang masih mendasar tentang ibadah yang menurut Manhaj Salafy di katagorikan Bid'ah Dholalah sedangkan di pesantren tsb di katagorikan Bid'ah Hasanah seperti : 1. Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW 2. Merayakan Hari Besar Islam yang lain 3. Bersalaman dgn imam sesudah sholat Fardhu 4. Berdo'a & berdzikir bersama sesudah sholat Fardhu di pimpin oleh Imam 5. Berdzikir berjama'ah dalam Majlis Dzikir 6. Berziarah Kubur ke makam orang sholeh. 7. Berdo'a dgn mengangkat tangan 8. Bercelana di atas mata kaki 9. Berjanggut & tidak berkumis 10. Mendengarkan Lagu atau nyanyian termasuk Nasyid & Salawat Nabi 11. Bertakbiran malam hari raya 12. Menggunakan Tasbih dilarang 13. Membaca Lafadz Niat dalam Sholat dll 14. Duduk Tahyad awal & akhir dgn mengerak gerakan telunjuk 15. Dan beberapa perbedaab pendapat yang lain. Tolong pak Ustadz mana yang harus saya pilih karena kalau kita lihat ada beberapa Kyai di pesantren yang meninggal dunia dalam keadaan sholat ( Khusnul khotimah ) apakah itu suatu tanda Hujjah dari Allah Azza Wa Jalla mengenai jalan yang lurus. Mohon kiranya Pak Ustadz berikan pencerahan kepada saya. Mohon juga jawabannya di forward ke alamat : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> [EMAIL PROTECTED] Terima Kasih, Wassalamu'alaikum............. Abu Rakha