"BHINNEKA TUNGGAL IKA TAN HANA DHARMA MANGRWA" Oleh: Achmad Chodjim
Bhinneka = beraneka, berbeda-beda. Tunggal = satu, siji. Ika = itu (orang Jawa Timur menyebutnya iko, bunyi antara a dan o). Tan = tidak Hana = ada, ana. Dharma = kebenaran. Mangrwa = mendua, ganda. "Beraneka ragam itu satu, tiada kebenaran ganda". Itulah pandangan Mpu Tantular dalam Suta Soma. Dari asalnya bangsa ini memang beraneka ragam, baik beragam budayanya, agamanya, kepercayaannya, maupun etnisnya. Dalam bahasa manajemen, keragaman itulah yang menjadi faktor kekuatan dan sekaligus kelemahan bangsa ini. Bila dikelola dengan baik, maka keragaman itu akan menjadikan bangsa yang jaya. Tetapi, bila tidak dapat dimanajemeni dengan baik, yang terjadi adalah kehancuran. Di negara yang beragam ini hendaknya dijauhi sikap hidup mau "menyeragamkan". Kalau dipaksa diseragamkan, akan terjadi kondisi "menang dadi areng, kalah dadi awu" (menang akan menjadi arang, dan kalah akan menjadi abu). Artinya, hancur semua. Memahami aspek tersebut, para penyebar agama Islam di negeri ini amat bijak dan melakukan akulturasi dengan adat setempat. Bahkan, di beberapa tempat terbentuklah "asimilasi". Bila terjadi pemaksaan, pasti akan terjadi huru-hara. Jangankan pemaksaan, upaya untuk memengaruhi kelompok lain saja amat sensitif. Masih ingat kan ketika Pak Amin Rais akan beranjang sana ke Pasuruan dan Malang. Massa di sana menghadang dan menyebabkan Pak Amin membatalkan diri tidak ke Pasuruan. Yang perlu dijaga adalah kemarahan "orang Jawa". Sebagai orang Jawa saya biasa mendengarkan kasak kusuk dan sikap mereka dalam menghadapi situasi sekarang ini. Kata mereka, "lha sudah ngalah koq dipepet terus; sabar ada batasnya". Hal semacam ini harus dijaga. Mungkin ada yang berpikiran, "lha kita yang harakah ini kan Islam dan mayoritas orang Jawa juga Islam, jadi tak mungkin orang Jawa memusuhi kami para harakah." Jangan berpikiran naif semacam itu. Tahun 30-an di jawa Timur terjadi pembunuhan terhadap orang-orang MD. Tahun 70-an terjadi perusakan terhadap rumah orang-orang Islam Jamaah. Jadi, akar rumput yang kering itu gampang dibakar. Maka, harus dihindarkan sikap mau mendominasi Indonesia dengan idiologi atau agama tertentu. Pancasila adalah pencerminan semboyan di atas, dan harus ditegakkan untuk keutuhan bangsa ini. Ingat masa pra-G30S. Di berbagai kampung di Jawa, memang banyak kader PKI waktu itu yang menyakitkan. Begitu terjadi peristiwa G30S orang Jawa yang Islam tradisional itu diprovokasi. Akhirnya terjadi pembunuhan terhadap orang-orang yang dituduh sebagai anggota atau simpatisan secara mengerikan. Mengenang peristiwa itu sampai-sampai Gus Dur meminta maaf terhadap keluarga korban. Semoga tetap Eling (memiliki kesadaran penuh) dan Waspada! [Non-text portions of this message have been removed] Donasi Dana untuk Sarikata.com : No Rek : 145-118-2990 Atas Nama : Yudhi Aprianto BCA KCP : Gatot Subroto Jkt Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas donasi yang telah Anda berikan demi kelangsungan Sarikata.com di dunia maya ini. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/sarikata/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/