?
8 Juni 2010 12:26:19 |


kesiur angin dan gemercik gelombang diterjang lancip hidung perahuku
kukira kelakar mereka yang menggunjingkan mabukku padamu
maka bintang-bintang yang berkedip-kedip di langit seperti mengejekku
tapi tak kuhiraukan aku tetap mengayuh sambil menutup dengan jemarikakiku
lobang-lobang pada dinding-dinding perahuku
yang dibuat khidir mengecoh lanun yang akan merampokku
sebelum ikan pepes sisa bekal musa meloncat ke samodera takjubku
haruskah aku membunuh bocah tak berdosa
menegakkan tembok nyaris runtuh secara sukarela
atau sekedar terus bertanya akan makna-makna
sebelum aku memutuskan akan ikut siapa
khidir atau musa?



Rembang, 15042010


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke