Bertanya Pada Keheningan
Oleh: Adi W Gunawan *

Judul artikel ini terkesan "aneh", bukan? Mengapa bertanya pada keheningan
dan bukan kepada seseorang? Apakah keheningan bisa memberikan jawaban? Kalau
bisa dari mana jawaban itu muncul?

Pembaca, keheningan yang saya maksudkan di sini bukan keheningan malam saat
kita semua pulas dalam tidur atau keheningan di puncak gunung saat kita
hanya seorang diri menatap langit malam penuh bintang. Keheningan ini juga
bukan saat berhentinya aktifitas kehidupan. Keheningan yang saya maksudkan
adalah keheningan atau ketenangan pikiran yang penuh hingar bingar.

Untuk lebih memahami apa yang saya tulis di atas maka ijinkan saya untuk
menjelaskan sekilas mengenai kesadaran (consciousness). Untuk bisa memahami
kesadaran maka ada dua hal yang perlu kita ketahui. Pertama adalah kondisi
kesadaran (state of consciousness) dan muatan kesadaran (content of
consciousness).

Kondisi kesadaran ditentukan oleh pola gelombang otak seseorang pada satu
waktu tertentu. Kondisi ini dinamis dan bisa berubah setiap saat. Sedangkan
muatan kesadaran adalah isi atau buah pikir (thought) yang muncul bersamaan
atau pada suatu keadaan kesadaran tertentu.

Dengan bantuan teknologi EEG yang telah dimodifikasi untuk kebutuhan khusus
maka kini kita bisa melihat secara real time kondisi kesadaran seseorang
dengan mengamati komposisi gelombang otak yang terdiri dari gelombang beta,
alfa, theta, dan delta.

Beta adalah gelombang otak yang paling banyak ditemukan saat seseorang dalam
kondisi sadar. Beta juga dikenal dengan gelombang pikiran sadar. Beta
dihasilkan oleh aktifitas berpikir. Kisaran frekuensinya antara 12 – 15 Hz.
Ada lagi yang disebut dengan High Beta yang lebih tinggi frekuensinya. Beta
yang sangat tinggi berhubungan dengan kecemasan atau perasaan panik. Orang
yang menjalani hidup dominan dengan gelombang beta, khususnya beta yang
tinggi, akan dipenuhi dengan perasaan cemas, takut, dan tidak mampu
memfokuskan pikirannya.

Alfa adalah gelombang otak saat kita rileks, melamun, atau berfantasi.
Frekuensi alfa berkisar antara 8 – 12 Hz dan berfungsi sebagai jembatan
penghubung antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar/nirsadar. Alfa
sangat penting karena membuat kita mampu menyadari apa yang sedang terjadi
dengan diri kita saat dalam kondisi meditasi yang sangat dalam ataupun saat
kita bermimpi.

Theta adalah gelombang otak yang dihasilkan oleh pikiran bawah sadar. Theta
muncul saat kita bermimpi dan pada fase REM (rapid eye movement). Pikiran
bawah sadar mempunyai banyak fungsi, antara lain sebagai tempat menyimpan
memori, emosi, persepsi, kepribadian, intuisi, dan masih banyak lagi. Muatan
pikiran bawah sadar ini hanya bisa diakses bila kita mempunyai kombinasi dan
porsi yang tepat dari frekuensi lainnya. Jadi, jika hanya theta saja yang
aktif dan tidak ada alfa atau beta maka informasi dari pikiran bawah sadar
tidak bisa diakses dan dimengerti.

Theta juga merupakan frekuensi yang menentukan level kedalaman meditasi atau
khusyuk seseorang. Melalui gelombang theta kita menciptakan dan mengalami
hubungan spiritual yang paling kuat, paling dalam, dan berkesan.

Delta adalah gelombang yang paling lambat dan rendah frekuensinya dan
merupakan pikiran nirsadar (unconscious). Pada orang tertentu gelombang
delta mereka sangat aktif walaupun mereka dalam kondisi bangun/sadar dan
bertindak sebagai radar yang selalu melakukan scanning. Kemampuan ini yang
mendasari intuisi, empati, dan insting kita. Melalui delta kita bisa
mengetahui kesejatian diri.

Delta banyak dijumpai pada orang yang bekerja di bidang yang berhubungan
dengan terapi, misalnya psikiater, psikolog, dokter, atau siapa saja yang
biasa memberikan bantuan pada orang lain dalam hal yang berhubungan dengan
masalah mental, psikologi, atau emosi. Satu hal yang sangat menarik dari
delta yaitu gelombang ini merupakan gerbang untuk mengakses collective
unconscious (nirsadar kolektif).

Singkat kata begini. Beta memberikan kerangka konspetual dan gambaran
melalui kata-kata yang menentukan secara tepat pemahaman suatu situasi
melalui proses berpikir. Alfa memberikan input sensori dan memberikan gambar
pada muatan yang berasal dari pikiran bawah sadar dan atau nirsadar. Theta
adalah gelombang pikiran bawah sadar, menyediakan informasi "orang dalam"
atau kebijaksanaan. Informasi yang berasal dari theta dialami seperti gambar
yang kabur, gelap, kelam, dan buram. Pada saat alfa dan theta aktif
bersamaan maka informasi ini akan dimengerti secara mendalam dan dengan
gambar yang jelas. Delta memberikan input yang bersifat instingtif dan
intuitif yang dipercaya berasal dari Kecerdasan Universal atau Kecerdasan
Koletif.

Lalu apa hubungan penjelasan saya yang panjang lebar mengenai gelombang otak
dan judul artikel ini?

Begini ya, banyak orang berusaha mendapatkan jawaban dari masalah mereka
dengan mencari di luar diri mereka. Sebenarnya tanpa mereka sadari atau
ketahui jauh di dalam pikiran mereka ada "kesadaran" yang mampu memberikan
jawaban yang mereka cari.

Untuk bisa mengakses "kesadaran" ini maka kita perlu mengerti pola gelombang
otak. Umumnya orang mencari jawaban dengan berpikir keras. Ini kurang baik
atau kurang tepat karena hanya akan mengaktifkan pikiran sadar atau
gelombang beta.

Yang perlu kita lakukan adalah dengan memikirkan masalah kita dan
selanjutnya membiarkan pertanyaan yang berhubungan dengan masalah kita turun
dan masuk ke pikiran bawah sadar atau nirsadar.

Untuk bisa melakukan ini maka kita perlu menenangkan atau mendiamkan pikiran
sadar kita. Saat kita masuk ke kondisi hening yang pasrah maka pada saat itu
jawaban yang kita cari akan muncul dari pikiran bawah sadar/nirsadar dan
naik ke pikiran sadar. Dan tiba-tiba kita akan berkata, "Aha…saya tahu
jawabannya". Inilah proses yang terjadi atau dialami seseorang yang mendapat
jawaban saat berdoa atau sholat tahajud.

Proses jawabannya seperti ini. Pertama, pikiran nirsadar akan memberikan
intuisi atau pemahaman yang bersifat nirsadar. Kita tahu bahwa ada jawaban
untuk masalah kita. Tapi kita tidak tahu apa jawabannya.

Selanjutnya dari pikiran nirsadar (delta) informasi naik ke pikiran bawah
sadar (theta) yang memberikan kita kesadaran atau pemahaman yang mendalam.

Dari pikiran bawah sadar (theta) informasi ini naik ke jembatan atau gerbang
pikiran bawah sadar yaitu alfa. Di sini informasi ini dibungkus dengan
gambar atau sensasi tertentu sehingga dapat dialami atau dirasakan.

Dari alfa informasi yang telah mengambil bentuk tertentu naik ke pikiran
sadar atau beta. Beta menambahkan pemahaman, penjelasan, interpretasi, dan
kata-kata. Dan kita akhirnya tahu apa jawaban yang kita dapatkan. Kita bisa
mengolah dan mengingat jawaban ini dengan pikiran sadar kita.

Anda jelas sekarang? Kita mengatur pola gelombang otak untuk bisa masuk ke
kondisi kesadaran (state of consciousness) dengan tujuan mengakses muatan
kesadaran (content of consciousness) tertentu.

Untuk bisa melakukan proses ini dengan mudah maka seseorang perlu bisa
menghasilkan empat jenis gelombang otak, beta-alfa-theta-delta, secara
bersamaan dengan komposisi yang tepat.

Lalu bagaimana caranya?

Ada teknik khusus yang bisa kita lakukan untuk melatih diri. Pertama kita
bisa mengurangi atau menambah gelombang beta. Selanjutnya bila alfa kita
kurang banyak maka kita bisa melatih untuk menghasilkan alfa yang lebih
banyak. Demikian juga dengan theta dan delta. Jadi kita bisa melatih satu
gelombang pada satu waktu tertentu. Dan setelah itu menggabungkannya sesuai
kebutuhan.

Pola di mana keempat gelombang otak hadir bersamaan dan dalam komposisi yang
tepat disebut dengan The Awakened Mind atau Pikiran Yang Terbangun. Pola ini
sebenarnya adalah pola gelombang otak saat seseorang dalam kondisi meditasi
atau khusyuk namun ada beta untuk memproses informasi yang mereka dapatkan
dari pikiran bawah sadar dan nirsadar mereka. Dengan kata lain informasi
dari "luar" bisa lancar masuk ke "dalam" dan demikian sebaliknya.

Jadi, sesungguhnya bila kita mengerti cara bertanya kepada keheningan maka
kita bisa mendapatkan jawaban yang luar biasa. Bayangkan, kita bisa mendapat
jawaban baik dari pikiran bawah sadar (conscious mind) maupun dari pikiran
nirsadar (unconscious mind) yang mampu mengakses data dari collective
unconscious.

Inilah yang dimaksdukan oleh seorang bijak di jaman dahulu saat ia berkata,
"You do nothing you achive everything"

* Adi W. Gunawan, lebih dikenal sebagai Re-Educator and Mind Navigator,
adalah pakar pendidikan dan mind technology dan bio-feedback, pembicara
publik, dan trainer yang telah berbicara di berbagai kota besar di dalam dan
luar negeri.


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

-------------------------------------------------
Donasi Dana untuk Sarikata.com :
BCA : 145-131-0238 | BNI : 001-432-7613 
BRI : 0206-0100-0020-501 | A/N : Yudhi Aprianto
-------------------------------------------------
Sarikata @ Facebook : 
http://www.facebook.com/group.php?gid=49585017711
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/sarikata/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/sarikata/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    sarikata-dig...@yahoogroups.com 
    sarikata-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    sarikata-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke