Merokok : Simbol Kejantanan Biang Kerok Ketidakjantanan

Banyak pria merokok karena ingin terlihat lebih `jantan'. Rokok 
dianggap sebagai simbol kejantanan. Kesan ini pula yang ditonjolkan 
pada berbagai iklan rokok. Model iklannya selalu digambarkan sebagai 
pria jagoan, cool, dikelilingi banyak wanita yang menyukai tantangan.
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa merokok merupakan faktor risiko 
dari berbagai penyakit, seperti jantung, darah tinggi, 
aterosklerosis, paru-paru, berbagai jenis kanker serta penurunan 
kualitas dan kuantitas sperma. Walaupun demikian, simbol kejantanan 
yang satu ini tetap saja digemari. Sebagian besar perokok tidak mau 
berhenti merokok untuk menjaga kesehatan dan menyelamatkan nyawa 
mereka.
Kim Belshe dari California Department of Health Science mengatakan, 
mungkin para pria perokok perlu mempertimbangkan untuk menghentikan 
kebiasaan yang satu ini guna menyelamatkan kejantanannya. Karena 
ternyata, rokok yang selama ini dianggap sebagai simbol kejantanan 
justru merupakan penyebab ketidakjantanan pria. Penelitian yang 
dilakukan oleh Mannino dkk. menyimpulkan bahwa kelompok perokok 
memiliki persentase kejadian disfungsi ereksi lebih besar 
dibandingkan kelompok yang tidak merokok. 
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk membuktikan pengaruh rokok 
terhadap disfungsi ereksi. Hirskowitz M, Karacan I, Howell JW, 
Arcasoy MO, Williams RL dalam Journal of Urology edisi 1992 
melaporkan hubungan antara merokok dengan fungsi ereksi pada 314 
pria perokok yang mengalami disfungsi ereksi. Dari penelitian 
tersebut didapatkan adanya keterkaitan antara ketegangan penis 
(penile rigidity) selama ereksi malam (nocturnal tumescence) 
berkorelasi terbalik dengan jumlah rokok yang dikonsumsi per hari. 
Jadi makin banyak rokok yang dikonsumsi per hari penile rigidity 
semakin lemah. 
Penjelasan mengenai bagaimana rokok dapat menimbulkan disfungsi 
ereksi dapat dijelaskan sebagai berikut. Rokok mengandung nikotin, 
suatu zat yang berbahaya bagi tubuh manusia. Pajanan terhadap 
nikotin untuk jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan kerusakan 
pembuluh darah perifer (pembuluh darah tepi). Kerusakan ini dapat 
berupa penyempitan yang disebabkan oleh pengerasan dinding dan/ atau 
sumbatan pada pembuluh darah tersebut. Semakin tinggi kadar nikotin 
dalam rokok, semakin parah kerusakan yang mungkin ditimbulkan. 
Kerusakan pembuluh darah ini tentu akan mengurangi aliran darah ke 
penis, yang akhirnya menyebabkan disfungsi ereksi. Namun penelitian-
penelitian yang telah dilakukan juga membuktikan bahwa jika 
kerusakan pembuluh darah tidak parah, maka penghentian merokok dapat 
kembali memulihkan fungsi ereksi ke kondisi normal.









 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/satuXsatu/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke