Saya rada heran di era Nutrigenomics (Nutrigenomics is the science of how your
genes interact with nutrients. It is the study of how DNA and your genetic code
affect your need for certain nutrients and help maintain optimal health
throughout your life) saat ini masih
ada pihak yang menggunakan undur undur untuk
menyembuhkan penyakit ,
--- Dr.(Naturopathy) Ir. Donny Hosea MBA. PhD.
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Hello,
Sekitar tahun 70-80 an abat ke 19 alias tahun
1970-80an, beredar yg
namanya kutu jepang.
Banyak org kemudian makan sang kutu hidup2 dg
ditaroh dipisang atau di
bungkus dg sesuap nasi dan dimakan alias ditelan.
Tahun 90 an, para pemakan kutu tersebut lalu tetap
saja meninggal dg
penyakitnya yg katanya sdh disembuhkan segalanya
oleh sang kutu Jepang.
Tahun 200an saya dengar bahwa kutu tersebut ternyata
adalah kutu mayat,
yg kemudian ternyata juga bisa bermutasi dlm perut
dan tetap hidup
sampai ybs meninggal dan karena stu dan lain hal
jenasah ybs akan
dipindahkan ditemukan sang kutu sendang menikmati
mayat ybs di dlam peti
matinya.
Bersamaan dg pudarnya sang kutu mayat, maka muncul
hal baru jamur
camphucia, yg juga di ceritakan dapat menyembuhkan
berbagai penyakit dan
sempat diminum oleh saudara saya yg termasuk bandel
dan lebih percaya
kepada pemberitaan2 semacam ini.
Hasilnya 2004 saudara saya tersebut operasi pasang
stem karena jantung
terjadi pneyempitan, setelah sebelumnya menyatakn
diri sembuh dari
segala macam penyakit.
Didalam search engine, saya temukan direction ke
Republika online yg
kemudian sdh dihapus, berita ttg undur2 ini.
Didalam TCM, tdk saya temukan undur ini, mungkin
karena undur2 tdk bisa
tahan dingin sehingga tdk ada dlm ururtan binatang
yg bisa dipakai utk
obat, atau barangkali literatur saya yg kurang
komplet, karena saya
memang hanya sekedar tau TCM tetapi tdk
mendalaminya; yg ada adalah
kecoa, kaki seribu, kalajengking, tokek dlsbnya,
termasuk lalat hijau
sebagai sumber obat penguat libido.
Sebagai Naturopath, saya lebih cendrung bukan
sembarangan back to
natural, tetapi perlu dsar2 ilmiah ttg kandunga,
efek di tubuh dan efek2
jangka panjang dlm korelasi dg reaksi tubuh terhadap
berbagai zat
terkandung didalamnya.
Saya ingat ketika masih kecil, Ibu saya menderita
eksim yg cukup parah,
di kaki, sampe2 semua sendal sdh digantikan dan
dicoba, masih juga
nongol, dan terakir karena kata org bisa baik, dia
makan pisang dg
sedikit belerang yg dihaluskan.
jelas belerang mengandung sulfur, dan beracun,
tetapi cukup ajaib kaerna
lukannya pada eksim berangsung membaik.
Aakn tetapi sembuh setelah beliau pindah hidup di
jakarta dg air yg
berbeda dg yg didaerah, jadi apakah sang belerang,
atu pisang atau air
yg menyembuhkannya, saya tdk tau karena waktu itu
saya masih bloon,
alias belum belajar ttg hal2 medical seperti
sekarang; yg jelas,
Setelah sekian tahun dan beliau menginjak usia 80
an, muncul rekasi
terpendam di hampir sekujur tubuhnya berupa semacam
cacar air, tetapi
tdk ada infeksi tubuh, tdk ada panas, dan menjadi
langganan dokter kulit
sampai akirnya keracunan obat dan pingsan.
So, back to natural, dg fresh air, dg intensif step
by step, semua
kendal diperbaiki, akirnya beliau bisa menikmati
hidup sampai kini
berusia 85 tahun dg sehat.
Jadi some time kita tdk tau apa kandungan dan reaksi
tubuh bahan2
tersebut tetapi kita nekat makan juga dan hasilnya
kelihatnnya ada
perbaikan, tetapi apakah perbaikan itu merupakan
hasil dari apa yg kita
pakai, ataukah hanya kmuflase hasil, yg kemudian
bisa menjerumuskan
kedalam hal yg lain lagi??
Kutu mayat dimakan karena propaganda menyembuhkan,
minyak kelapa jadi
mahal harganya karena bisa jadi obat ajaib, jamur
air di biakan dan
diminum mentah setiap hari?? dan masih banyak hal
lainnya seperti
unduru2 ini.
Itulah maka judul tulisan saya ganti, mesti ada yg
salah
Kalau ada yg kuat, hebat tegar, seperti kuku macan,
tulang badak, ekor
pari, semua dipakai sebagai obat kuat, apa ia bisa
membuatnya jadi kuat
karena yg empunya juga kuat?
Mengenai undur2 sendiri, kalau dimatikan berkurang
kasiatnya, maka sukar
juga utk mendeteksi kandungannya, akrena hampir
semua alat ukur perlu di
bom dg sinar radioaktif yg berarti sdh mati dulu
baru bisa dideteksi
kandungannya berdasarkan konsentrasi bahan2 yg
bereaksi tersebut.
Apakah nasib undur2 akan bertambah baik setlah
menmghuni rongga perut
dan bercampur dg asam lambung???
Nak tau juga, apakah sempat tercerna atau nasibnya
seperti kutu mayat yg
kemudian menjadi berubajh utk tetap hidup didalam
perut yg memakannya???
juga tdk tau, akrena hampir 30 tahun kemudian baru
ketahuan bahwa kutu
itu adalah kutu mayat, dan tetap hidup dlm perut
korban yg terprofokasi
utk memakannya.
Jadi utk pertanyaan ini, masih tanda tanya kandungan
undur2, dan bukan
hanya sekedar mengukur penurunan gula darah