RE: [Keuangan] Posting tentang Dressel di milis ini...
Cari duit itu susah. Kalau ternyata gampang -- pasti ada yang salah... Majalah Fortune, edisi April 2004, kalau gak salah, pernah ditulis kurang lebih gini; in Indonesia, behind every great fortune, there is awlays a hidden crime... Makanya gak heran kalau di Indonesia makin banyak orang yang naruh duitnya di instrumen investasi yang gak masuk akal model Dressel ini. Ini bukan yg kedua atau ketiga kalinya, tapi yang kesekian belas kali...!!! Karena memang banyak orang yg nyari duitnya gampang!!! mBra. _ Need a break? Find your escape route with Live Search Maps. http://maps.live.com/default.aspx?ss=Restaurants~Hotels~Amusement%20Parkcp=33.832922~-117.915659style=rlvl=13tilt=-90dir=0alt=-1000scene=1118863encType=1FORM=MGAC01
[Keuangan] Re: Posting tentang Dressel di milis ini...
Awalnya, saya menduga orang yang ikut investasi irrasional semacam ini hanyalah orang-orang yang kepepet atau dalam kondisi kesulitan keuangan, jadi kalap, tidak bisa berpikir jernih, dan cepat2 cari shortcut karena ingin keluar dari masalah. Melihat daftar beberapa korban dari pak Poltak dibawah ini, dugaan saya itu salah besar. Kalau udah menyangkut uang, tidak kenal lagi pintar/bodoh, kaya/miskin atau pejabat/non pejabat, semuanya bisa terjerembab dalam kesalahan sama. Kenapa ya? salam, rio --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Poltak Hotradero [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan-rekan, Berikut adalah posting tentang penawaran Dressel Investment dan tanggapan saya - yang muncul di milis AKI empat tahun yang lalu (2003). Perlu empat tahun sampai apa yang saya katakan - menjadi terbukti. Dan sebagaimana kita tahu, investasi bodong model begini sudah bikin amblas duit trilyunan rupiah... Sedemikian banyak yang terseret -- Ketua DPR Agung Laksono, Emis Moeis (Panitia Anggaran DPR), Theo Sambuaga (Ketua Komisi I DPR), pengacara OC Kaligis, Mira Lesmana, Sandy Harun, dll. Kadang terpikir oleh saya: Agak sulit bagi saya untuk bisa empati terhadap para korban. Mengapa? Karena lebih sering terjadi bahwa motif utama seseorang ikut-ikutan dalam investasi seperti ini - cuma satu: yaitu karena serakah... Cari duit itu susah. Kalau ternyata gampang -- pasti ada yang salah... Greed is bad. Message ini ada di archieve milis AKI link berikut: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/message/13257 == HATI-HATI.. (was : Reksadana Fixed Income 24%/Th (Sejak Thn 1994) At 10:21 PM 8/14/2003 -0700, you wrote: HATI-HATI dan EXTRA HATI-HATI terhadap tawaran Reksa Dana yang mengatakan hasil sampai 24% per tahun. Apalagi dalam US Dollar. Mengapa kita harus EXTRA HATI-HATI...? Because it's too good to be true. Alasannya : - Yield US Bond 30 Tahun saja yang hampir pasti Risk Free -- adalah cuma 5,43% p.a. - Pimco sebagai penyelenggara Reksa Dana Fixed Income TERBESAR di dunia (Asset USD 360 Billion) dan telah beroperasi sejak tahun 1970-an -- cuma bisa mencetak hasil sekitar 10,5% p.a. - Saya pernah juga mendapat tawaran Reksa Dana USD dari luar negeri yang rata-rata mencetak hasil sekitar 9% p.a. (dan tidak berani memberi jaminan performa), di mana didalamnya diinvestasikan pada US Agencies Bond (FNMA, GNMA, dll, yang dijamin pemerintah Amerika) dan sudah disertakan instrumen hedging yang menurut saya sungguh luar biasa. Anda tahu berapa investasi minimalnya...? USD 100.000 (Seratus Ribu US Dollar). Nah, sekarang tinggal kita pertimbangkan sendiri Apa iya Reksa Dana Fixed Income dengan yield yang diclaim 24% per tahun (padahal prime rate / suku bunga pinjaman di Amerika cuma 4%) - dan kita bisa ikut cuma dengan menyetor sebesar USD 5000...? dalam mata uang lokal lagi...!!! Honestly this is just too good to be true. And maybe it is. Salam, Poltak Hotradero. = Surabaya, 15 Agustus 2003 Dengan Hormat, Terima kasih sekali atas kiriman emailnya.. Saya senang sekali dapat menjalin relasi dengan sesama rekan-rekan anggota milis. Melalui email ini, saya mencoba untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman saya sebagai nasabah Reksadana sejak th 1999. Reksadana yang Dapat saya Rekomendasikan Untuk Bpk/.Ibu : 1. Pilihlah jenis reksadana yang tepat dan memang telah terbukti mampu memberikan return bunga fix STABIL. 2. Kenali Manajer Investasi-nya. Terus terang, sejak th 1999, saya telah berinvestasi di Reksadana. Hingga saat ini, nominal dana yang telah saya investasikan di Reksadana telah mencapai hampir Rp 1M. Reksadana yang salah pilih adalah Reksadana Asing Fixed Income (Pendapatan Tetap), karena return/bunganya tinggi 24%/thn, dana pokok dapat ditarik kapan saja setiap saat, dan yang jelas track recordnya sejak th 1994 stabil. Saya juga coba Reksadana di Citibank, namun bunganya turun naik (bukan naik turun lho...:), malah terkadang bunganya negatif. Mungkin Bpk/Ibu dapat mempertimbangkan dan dengan bijaksana mengambil keputusan untuk ikut berinvestasi di Reksadana. Reksadana Fixed Income (Pendapatan Tetap) Reksadana SPORTMANS (Strategic Portfolio Management Scheme) - Fund Manager : Dressel Investment Limited - USA - Custodian Bank : Cypurs Credit Union Bank - USA - Yield/Bunga/Return : 24%/thn (dibayarkan 2% per bulan) - Minimum Setoran : USD 5000 (setoran bisa dalam Rp/Euro/Yen). - Initial Fee : 2% dari nilai minimum setoran. (ASURANSI, biaya account, management fee, dll). - Bukti Jaminan : Certificate, Agreement (Surat Perjanjian). - Kontrak : Dana dapat ditarik setiap saat. Penarikan kurang dari 6 (enam) bulan dikenakan penalti. - Website : www.dressel-inv.com - Representative Agent : PT Wahana Bersama Globalindo Wisma BII Lantai 11 Suite 1112 - 1115 Surabaya. (contact person
[Keuangan] Mengambil-alih bisnis pendidikan apakah mungkin?
Dear comrades, Saya ingin menanyakan apakah kiranya suatu bisnis pendidikan yang dimiliki satu yayasan pendidikan tertentu dapat kita ambil alih? Kami memiliki kurikulum tertentu yang masih dalam tahap kursus, dan ingin ditingkatkan menjadi sekolah yang dapat mengeluarkan ijazah S-1. Seandainya bekerjasama dengan suatu yayasan pendidikan yang sudah memiliki ijin sekolah tersebut, dan dapat bekerjasama dalam pengembangan kurikulum tersebut, apakah: 1. Kita perlu masuk ke dalam yayasan tersebut dengan menjadi anggota Pengurus ataupun Pembina, lalu menjalankan usaha lewat yayasan tersebut? Jika demikian, apakah bagi hasil atas usaha dapat dilakukan kemudian? 2. Atau kita dirikan suatu PT baru terpisah, dimana Yayasan tersebut dan kita masuk sebagai para pemegang saham. Lalu usaha pendidikan kita jalankan bersama, dengan meminjam ijin usaha yayasan dan dapat mengeluarkan ijazah S-1? PT dianggap sebagai pelaksana operasional kegiatan sekolah, dimana akan mendapatkan fee jasa manajemen. Jadi yayasan semacam meng-outsource kurikulum tertentu tersebut kepada PT itu. Lalu bagi hasil akan dilakukan melalui pembagian dividen. Kiranya rekan-rekan dapat turut menyumbangkan pengetahuan dan pikiran atas hal tersebut di atas, kami sangat berterimakasih. Salam, Ray [Non-text portions of this message have been removed]
[Keuangan] Urgently Needed For Service Associate/Receptionist (221-31)
Dear All Our Client is urgently seeking for candidates for the position of (221-31) Service Associate/Receptionist With the following requirements: Female, pleasant personality 20 25 years of age Ability to speak fluent English Good communication skill Guest Service Oriented 1 2 years of experience in the similar job If you meet the qualification, please send your resume and your resent photograph to: [EMAIL PROTECTED] and do not forget to mention the code number of this position. An attractive remuneration will be offered.
Re: [Keuangan] Re: Posting tentang Dressel di milis ini...
Kalau saya sih lihatnya simpel saja. Seperti orang sudah tahu hukum gravitasi, benda kalau jatuh pasti ke arah pusat gravitasi. Tapi toh ada juga orang yang tetap mencoba-coba untuk menaklukkan hukum gravitasi. Kenapa? karena adanya rasa ingin tahu dan penasaran manusia. Jadilah penemuan pesawat terbang, roket, dll. Di dunia keuangan berlaku hukum high risk high return. Tapi toh tetap saja ada orang-orang yang berusaha menaklukkan hukum tersebut. Kenapa? sama juga, karena adanya rasa ingin tahu dan penasaran tersebut (ekstrimnya mungkin jadi greedy). Itulah manusia (hari Jumat sedikit berfilosofi) : gabungan dari emosi dan nalar. Emosinya (lewat iming-iming seller, word of mouth success story, greedy) terkadang bisa mengalahkan nalar. :) Bang Poltak, apakah dalam kesempatan ini mau juga berkomentar mengenai investment vehicle yang lagi trend : swisscash dan option trading ala Abraham Lembang (yang beberapa kali siaran di SMART FM). Katanya beli saham/option tersebut bisa disewakan dapat return sekitar 4% per bulan. ruarrr biasa... On 4/26/07, rioquiserto [EMAIL PROTECTED] wrote: Awalnya, saya menduga orang yang ikut investasi irrasional semacam ini hanyalah orang-orang yang kepepet atau dalam kondisi kesulitan keuangan, jadi kalap, tidak bisa berpikir jernih, dan cepat2 cari shortcut karena ingin keluar dari masalah. Melihat daftar beberapa korban dari pak Poltak dibawah ini, dugaan saya itu salah besar. Kalau udah menyangkut uang, tidak kenal lagi pintar/bodoh, kaya/miskin atau pejabat/non pejabat, semuanya bisa terjerembab dalam kesalahan sama. Kenapa ya? salam, rio --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com, Poltak Hotradero [Non-text portions of this message have been removed]
[Keuangan] Konggres Luar Biasa IKATAN AKUNTAN INDONESIA
FYI. -- Forwarded message -- From: indra_jabrix Date: Apr 27, 2007 11:08 AM Subject: Konggres Luar Biasa IKATAN AKUNTAN INDONESIA Apakah Akuntan Berperan bagi Bangsa Indonesia saat ini ? Hmm pertanyaan demikian boleh jadi ada dibenak kalangan yang berprofesi akuntan di Indonesia.Kalau punya peran, sebagai apa ? seberapa besar perannya ? atau bahkan tidak berperan sama sekali ? Tema tersebut diatas akan diusung oleh Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI ) dalam Gelaran Konggres Luar Biasa IAI 2007 yang mencakup antara lain serangkaian acara seminar untuk anggota dan non anggota IAI pada : Hari/Tanggal : Selasa-Rabu, 22-23 Mei 2007 di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta. Seminar Profesional Akuntan di Tengah Turbulensi Perekonomian Indonesia Pembicara : Kwik Kian Gie, Airlangga Hartarto (Ketua Umum AEI), Ahmadi Hadibroto (Ketua Dewan Pengurus Nasional - Ikatan Akuntan Indonesia), Moderator : Helmi Yahya. Seminar Recent Development in The Accounting Profession Pembicara : Paul Meiklejohn (President CPA Australia), Herwidayatmo (Ketua Dewan Konsultatif Standar Akuntansi Keuangan - IAI). Moderator : Dudi M.Kurniawan. Seminar Peran Akuntan dalam Meningkatkan Efisiensi Perekonomian Pembicara : Paskah Suzeta (Kepala Bappenas), Didi Widayadi (Kepala BPKP), Emirsyah Satar (CEO Garuda Indonesia) Moderator : Tito Sulistyo. Open Forum Peran Akuntan dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa. Fasilitator : Farid Bachtiar / Edwar Sianipar Consurent Session Global Qualification for Professional Accountants Pembicara : Mr. Rhys Johnson, ACCA, Mr. Tay Kay Luan (Director ASEAN and Australia ACCA). Moderator : Rosita Uli Sinaga. Renungan Hiburan Profesi Akuntan di Republik Mimpi Oleh Effendi Ghazali dan Tim Republik Mimpi. Biaya Kegiatan Seminar : Rp.1.500.000,- (Anggota IAI), Rp.1.750.000,- (Non Anggota IAI) Early Bird sd 30 April 2007 : Rp.1.350.000,- (Anggota IAI), Rp.1.575.000,- (Non Anggota IAI) Informasi dan Pendaftaran Panitia Konggres Luar Biasa IAI 2007, Graha Akuntan, Jl. Sindanglaya No.1 Menteng, Jakarta Pusat 10310. Telpon. 021-31904232 (ext 122,411,777) dan 021- 3919089. SMS. 081388441067 Fax. 021- 7245078, 021-3148110 Email : [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] Website : www.iaiglobal.or.id Transfer Rekening ke : IAI Konggres a/c No.122-0004387414 Bank Mandiri KCP Cik DiTiro Jakarta Atau Membayar Tunai pada Panitia Konggres Luar Biasa IAI 2007 Daftar diri Anda dengan mengirimkan data melalui fax/email yang menyebutkan : Nama, Perusahaan/Instansi, Alamat, Telpon, Fax, Email, dan No Anggota IAI (Kalau ada). Terima Kasih atas kesediannya mem Forward ke email/milis komunitas2 Anda Indra Jabrix Publication - KLB IAI 2007 [Non-text portions of this message have been removed] = Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com/ - Ingin improve kemampuan English Anda? Atau berbagi dgn berinteraksi atau mengkoreksi English dgn sesama? Join for free lifelong english lesson di sharing_english_lesson-subscribe@@yahoogroups.com - Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[Keuangan] Soeparno, Eddy Soeparno dan Tommy Tampatty
http://mega-dosa-garuda.blogspot.com/ http://mega-dosa-garuda.blogspot.com/ http://mega-dosa-garuda.blogspot.com/ Friday, April 27, 2007 Soeparno, Eddy Soeparno dan Tommy Tampatty Eddy Soeparno VP di Merrill Lynch Indonesia, nampak sibuk kesana kemari melobby beberapa pejabat. Eddy rupanya merasa perlu mengklarifikasi posisi ayahnya, Soeparno, saat menjabat Dirut Garuda dan terkait dengan skema pembelian Airbus A330. Dia menjelaskan panjang lebar tentang posisi ayahnya yang bersih dari tuduhan korupsi Mark Up Airbus A330 di Garuda Indonesia lewat skema ECA pada tahun 1995. Eddy, pada tahun 1995 bekerja di Bank Credit Lyonaise, saat itu ayahnya Soeparno menjabat Dirut Garuda. Sebagaimana diketahui banyak pihak -- Bank Credit Lyonaise adalah salah anggota konsorsiun pendanaan pesawat Airbus A330 itu lewat skema ECA -- bersama dengan Deutsche Bank dan Bank Paribas di tahun 1995. Jadi, secara implisit, dan ini perlu diselidiki lebih dalam oleh aparat hukum penegak KKN, mengindikasikan keterlibatan Eddy Suparno sendiri dalam menggolkan proyek ECA ini. Sementara Tommy Tampatty yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Humas Serikat Karyawan Garuda (Sekarga), juga sibuk melobby pihak internal Garuda Indonesia, untuk mencoba mengaburkan titik fokus penyidikan para aparat hukum terhadap kasus korupsi Mark Up Airbus A330 di Garuda Indonesia. Hal ini tidak mengherankan karena Tommy Tampatty adalah anak angkat Soeparno. Ketiga orang ini sering terlihat berkumpul bersama dan saling mengirim sms. Beberapa kali Tomy Tampatty mengusulkan agar melakukan demonstrasi dengan membayar massa dari luar, tetapi tidak disetujui Soeparno. Soeparno khawatir masyarakat akan dengan mudah mengatahui perbedaan penampilan karyawan Garuda Indonesia dan massa yang mereka bayar untuk demonstrasi. Hal ini dilakukan Tommy setelah berbagai upaya untuk menghasut rekan-rekan karyawan Garuda untuk berdemo gagal dilakukan Tommy Tampatty. Apakah pihak aparat pemberantas korupsi di Republik ini tidak dapat menemukan bukti-bukti pada tiga orang yang sangat lihai ini? Kita lihat saja nanti. Apakah karyawan Garuda Indonesia tidak bisa melihat konspirasi ini? Kita juga lihat saja nanti. Sekarga Minta Usut Kasus Mark Up Pesawat A-330-300 Sebagai upaya kamuflase Tommy Tampatty seolah-olah mendukung diusutnya kasus penggelembungan harga (mark up) dari transaksi pembelian pesawat Airbus A-330-300 pada periode 1988-1992 silam. Kami sangat mendukung pengusutan kasus mark up itu karena sangat membebani perusahaan, kata Ketua Sekarga Tommy Tampaty di Jakarta, Kamis (12/4). Namun Tommy berusaha keras untuk mengalihkan isu korupsi Mark Up Pesawat A-330-300 Garuda oleh Soeparno, dengan mencoba menebarkan berbagai isu-isu lain. Menurut Tommy, hanya melalui pembenahan berbagai kasus korupsi itu kinerja Garuda Indonesia bisa membaik. Oleh karena itu, semua kasus yang merugikan perusahaan penerbangan negara itu harus diusut hingga tuntas, katanya. Di bagian lain, anggota Masyarakat Profesional Madani (MPM) sebelumnya juga menyoroti kasus pengadaan pesawat Airbus A-330-300 semasa direktur utama Garuda Indonesia dijabat M Soeparno tersebut. Menurut MOM yang juga pengamat penerbangan, pada tahun 1989 pesawat Airbus 330-300 dibeli Garuda sekitar US$ 214 juta per pesawat dengan nilai kontrak US$ 1,2 miliar untuk enam pesawat. Padahal, pada tahun 2003, jika dilihat di website Airbus, harga A-330-300 adalah US$ 140 juta. Dari data tersebut ada penggelembungan harga cukup besar. Persetujuan kontrak ini dibuat sepihak dan tidak transparan. Ini harus diusut karena sebesar US$ 470 juta dari US$ 748 juta utang Garuda berasal dari pembelian A330-300 tersebut. Artinya, Garuda hingga kini membayar utang hasil mark up, bukan membayar utang karena kebutuhan ekonomisnya, tambah MPM. (kbn)
[Keuangan] Fw: Ujian CPMA
- Original Message - From: lely To: iai.kam ; lely Sent: Monday, April 23, 2007 4:26 PM Subject: Ujian CPMA Mungkin ada teman,saudara, kakak, adik yang butuh info ini. Mohon bantuannya untuk disebarluaskan. Terimakasih YTH. PIMPINAN PERUSAHAAN, DIREKTUR KEUANGAN, DIVISI AKUNTANSI/KEUANGAN, DIVISI PELATIHAN/SDM Mohon didistribusikan kepada yang bersangkutan Berikut kami informasikan mengenai lokakarya yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Manajemen : 1. Ujian CPMA (Certified Professional Management Accountant) 2. State-of-The Art Balance Scorecard utk Rumah Sakit 3. Traditional Budgeting, Better Budgeting dan Beyond Budgeting 4. Contemporary Corporate; Getting The Balance Right 5. Internal Audit, SPI dan Komite Audit UJIAN CPMA Certified Professional Management Accountant Pengurus IAI-KAM mengucapkan SELAMAT ATAS KELULUSAN PESERTA UJIAN CPMA Angkatan Pertama 1 Periode Ujian Desember 2006 berikut : 1. Yayas Murdowo - PT. Guna Group 2. Iwan - PT. Schering Indonesia 3. Michael Romero Virga - PT. Nestle Indonesia 4. Hotma Timbul Gultom - PT. SAC Nusantara 5. Desti Fitriani - Universitas Indonesia 6. M. Malik - Universitas Indonesia 7. Tidar Manggolo Putro - PT. Unilever Indonesia, Tbk 8. Sancoyo Antarikso - PT. Unilever Indonesia, Tbk 9. Indra Pratama - PT. Total E P Indonesia 10.Gregorius Rudy Antonio - Universitas Surabaya Tujuan Ujian CPMA 1. Meningkatkan penguasaan (proficiency) peserta atas pengetahuan dan kompetensi di bidang akuntansi manajemen dan bidang lainnya yang terkait. 2. Menjadi ukuran mutu bagi para stakeholders atas penguasaan bidang ilmu akuntansi manajemen dengan segala aspeknya yang terkait. 3. Mendorong mutual recognition atas sertifikasi sejenis dari negara-negara lain 4. Memberikan peluang bagi peserta dengan latar belakang non-akuntansi untuk mendapatkan kompetensi dalam bidang akuntansi manajemen dan bidang lain yang terkait Waktu Ujian 6 - 7 Juni 2007 Periode Pendaftaran 16 April – 25 Mei 2007 Batas Akhir Pendaftaran Langsung 25 Mei 2007 Batas Akhir Pendaftaran via Pos 11 Mei 2007 Masa Potongan Harga16 April – 27 April 2007 Pembatalan dikenakan Denda: - 25% dari biaya ujians.d. 16 Mei 2007 - 50% dari biaya ujian16 Mei 2007 – 30 Mei 2007 - 100% dari biaya ujian Setelah 30 Mei 2007 Batas Akhir Pengambilan Kartu Ujian 4 Juni 2007 STATE - OF - THE ART BALANCE SCORECARD RUMAH SAKIT Pembicara : Mulyadi, MSc (Universitas Gajah Mada) 13-14 JUNI 2007 Pk. 09.00-16.30 WIB (16 SKP) GRATISS BUKU “Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personel Berbasis BSC” TUJUAN LOKAKARYA; Lokakarya State-of-the Art Balanced Scorecard untuk RS akan membahas tahap perkembangan terkini Balanced Scorecard. Lokakarya dimaksudkan agar peserta : - Terekspose ke state-of-the art Balanced Scorecard sebagai basis sistem terpadu pengelolaan kinerja personel. - Terinspirasi untuk menerapkan Balanced Scorecard dalam mendongkrak kinerja keuangan institusi layanan kesehatan. - Termotivasi untuk membangun daya saing organisasi RS melalui customer driven performance management system yang menggunakan Balanced Scorecard sebagai basis. TARGET AUDIENCE : Direksi ,Manajemen menengah dan Profesional MATERI HARI PERTAMA - Perubahan lingkungan bisnis dan dampaknya terhadap manajemen RS - Balanced Scorecard: Konsep, Evolusi Perkembangan, dan Keunggulannya - Sistem Pengukuran Kinerja dalam Manajemen Tradisional dan Keterbatasannya - Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personel Berbasis Balanced Scorecard MATERI HARI KEDUA - Sistem Perencanaan Kinerja Berbasis Balanced Scorecard - Pendesainan Sistem Penghargaan Personel Berbasis Balanced Scorecard - Case: RS KXT - Strategi Pengimplementasian Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personel Berbasis Balanced Scorecard TRADITIONAL BUDGETING, BETTER BUDGETING AND BEYOND BUDGETING PEMBICARA : THOMAS SECOKUSUMO, MBA (UNIVERSITAS INDONESIA) 17 Juli 2007 Pk. 09.00-16.00 WIB (8 SKP) Konsep-konsep Dasar Dalam Penyusunan Anggaran : - Mengapa ”Anggaran yang Benar ” penting bagi perusahaan? - Konsep biaya langsung dan tidak langsung - Objek biaya - Cara penyusunan Anggaran secara tradisional. - Kelemahan penyusunan anggaran secara tradisional. - Traditional Budgeting, Better Budgeting atau Beyond Budgeting. - Sumber daya Fleksibel dan Sumber daya commited. Menyusun Anggaran yang Efisien : - Skema penyusunan anggaran Induk (Master Budget). - Syarat penyusunan anggaran yang efisien. - Jenis-jenis biaya yang dapat dianggarkan secara efisien. - Activity-Based budgeting Menghubungkan Anggaran
[Keuangan] Taming “Speculative Capitalism” (Robert J. Shiller of Yale)
Taming Speculative Capitalism Robert J. Shiller Nicolas Sarkozy, the leading contender in the French presidential election, recently lashed out against what he called speculative capitalism, and says he wants to moralize the financial zone created by the euro. What does Sarkozy mean by speculative capitalism? Something immoral, apparently, but what? The term has rarely been used before, and seems to be redundant. After all, capitalism is practically a synonym for speculation, isnt it? Sarkozy is expressing a wave of sentiment that is neither unique to his party nor to France. At stake with his comments are emerging ideas and attitudes that will inform the twenty-first century economy. So we should think hard about what speculative capitalism means. Sarkozy has called free trade a policy of naiveté, and wants to take a number of steps that would stand in the way of economic globalization. Although he does want to make the French labor market less rigid, he would block foreign takeover bids of French companies and protect Airbus workers from possible job losses. Protecting France from speculative capitalism seems to mean interfering with free trade to protect local jobs. To be sure, Sarkozy is right to note the enormous risks that workers and their communities face in this rapidly globalizing world. But putting this problem center stage should not mean protecting existing jobs come what may. Capitalists put their money where they think it can get the highest return; that is what we call speculation. They buy companies, break them up, recombine them, fire some employees, and hire others. To do this profitably, they cannot afford to let patriotism or sentiment interfere. They do business in whatever country is most advantageous. Rewarding successful ventures is the basic idea of capitalism a dynamic process that Joseph Schumpeter called creative destruction. Under capitalism, one is immoral if one reneges on a contract or breaks the law, but not if one speculates. Planned economies were never able to flourish because uncertainty about the future is just too high, something that is best left to the speculators, with the potential of reward if they are right and the disciplining whip of the market if they are wrong. Concerns about free trade similar to Sarkozys are gaining strength around the world. In an article last year in the US journal Foreign Affairs , Alan Blinder, a former advisor to President Bill Clinton and Vice-Chair of the US Federal Reserve Board, argued that the process of globalization has the potential to cause massive job loss in the future. Given that electronic communications technology has a powerful potential to replace employees with others who are thousands of miles away, we may now be seeing only the beginning of this process. Blinder is absolutely right that the problem could get worse. Deniers of the problem such as economist Jagdish Baghwati cannot prove that the worst will not happen. We ought to prepare for the possibility of massive turmoil in our economies in coming years, even if we cannot prove that it will happen, just as we should take steps against global warming, even if some scientists doubt that it is a problem. According to Blinder, governments should encourage education for jobs that are harder to outsource overseas. He wants the government to subsidize personally-delivered service jobs, which cannot be delivered over the Internet, to encourage the expansion of such jobs instead of impersonally-delivered services. Subsidies, of course, interfere with free trade. But Blinders solution appears to be a creative new idea, and one may think of legitimate justifications for the government to interfere with free markets this way. His idea certainly is more focused and theoretically sound than Sarkozys plans to protect existing jobs. In fact, Blinders proposal is only one of many possible government policies aimed at dealing with the Internet-age turmoil in the market for jobs and livelihoods. Capitalist institutions include risk-management schemes that provide insurance, hedging, and diversification. Government can promote the democratization of such institutions so that they protect people from the very risks that they are worrying most about. Such possibilities include livelihood insurance, home equity insurance, income-linked loans, and GDP-linked and home-price-linked securities. Moreover, government can make our social insurance (a government institution that complements private insurance) more incentive-compatible and better at managing risks and not just the risks of the extreme losers by, say, launching inequality-indexation of the tax system. And governments should improve our information infrastructure, so that financial contracts can better capture the outcomes of economic risks. So Sarkozy shouldnt be lashing out against speculative capitalism. On the contrary, he should be asking how
Re: [Keuangan] Re: Posting tentang Dressel di milis ini...
At 10:33 AM 4/27/2007, you wrote: Bang Poltak, apakah dalam kesempatan ini mau juga berkomentar mengenai investment vehicle yang lagi trend : swisscash dan option trading ala Abraham Lembang (yang beberapa kali siaran di SMART FM). Katanya beli saham/option tersebut bisa disewakan dapat return sekitar 4% per bulan. ruarrr biasa... Hai Herman, Saya baru tahu kalau option bisa disewakan :D (jangan-jangan sewaannya out of money semua). Cuman setahu saya sih -- pasar option itu isinya kan bukan cuma para amatiran -- tetapi juga para jawara-jawara kelas berat yang sanggup mempekerjakan ratusan Ph.D matematika sebagai full time traders. Kalau kita bahkan Black-Scholes aja nggak ngerti tapi masih mau ikut nyemplung -- ya itu sama efeknya seperti petinju kelas nyamuk juara RT dari daerah rawan pangan -- berhadapan dengan Nikolai Valuev, Lennox Lewis (sebelum pensiun), Mike Tyson (sebelum masuk penjara), Muhammad Ali (sebelum kena Parkinson), George Foreman (sebelum di-KO Ali), Rocky Marciano (sebelum pesawatnya jatuh), dan Joe Louis (sebelum kalah oleh Max Schmeling) -- secara sekaligus. Kalau semuanya tumplek di satu ring -- kira-kira siapa yang mereka gebukin duluan? Tentu anda. Logikanya sih begini: Kalau ada orang yang punya angsa yang tiap hari bertelur emas 1 ons -- kira-kira berapa harga jual angsa demikian? Apakah setara 1 kg emas? atau 1 ton emas? (catatan: umur angsa kira-kira 10-15 tahun -- dan tentu harus ikut kita perhatikan fluktuasi harga emas, Time Value of Money (TVM) dan tentu juga resiko penyakit angsa sebagai faktor diskon arus kas :) Tapi sangat jelas -- dengan harga emas Rp. 200 ribu per gram setidaknya arus kas dari angsa tersebut bernilai Rp. 20 Juta sehari... (1 ons = 100 gram). Nah sekarang kalau ada orang yang mengatakan punya angsa bertelur emas -- dan ingin menjualnya kepada anda seharga Rp. 10 juta -- apakah patut dipercaya? Apa iya orang yang punya penghasilan Rp. 20 Juta sehari sedemikian butuh duit anda yang Rp. 10 juta...? Kemungkinannya: 1. Angsa tersebut nggak bertelur emas - atau dengan kata lain angsanya memang cuman cocok buat dijadikan angsio... 2. Emasnya ternyata sedikit sekali. Entah karena telurnya sangat-sangat kecil sekali (sampai perlu mikroskop) -- atau telurnya berukuran normal - tapi cuman kulitnya disepuh emas. 3. Satu jam lagi angsa itu mati Hanya berdasarkan skenario-skenario di atas - si penjual angsa tersebut bisa lebih untung daripada kita...sehingga cukup waras untuk menjualnya kepada kita. Sekarang tinggal kita analisa saja : kalau dia cukup waras -- maka mungkin kita yang tidak cukup waras. (catatan: orang tidak waras SEHARUSNYA cuma minoritas).
Re: [Keuangan] Re: Posting tentang Dressel di milis ini...
Hi Poltak, Thanks utk penjelasannya. Saya pikir ada baiknya juga kalau lewat kesempatan ini kita juga bisa membahas fenomena yang lagi trend saat ini, yaitu investasi lewat vehicle option. Saat ini banyak sekali seminar yang menawarkan kesempatan investasi melalui option, exchange traded fund (?), reksadana index. Terus terang saya sendiri belum pernah ikut seminarnya, hanya denger di radio dan teman saya yang ikut seminar. Kemasan penjualannya sangat menarik, yang paling simple adalah kombinasi antara beli saham dan beli put option. Jadi kalau harga saham naik, kita untung. Kalau harga saham turun, kita juga untung (karena kita bisa exercise put option-nya). Bermain option hanya butuh capital yang kecil, dan resikonya pun hanya sebatas preminya saja. Hanya saja apakah as simple as that? Kalau ditinjau dari teori (mudah-mudahan tidak salah ingat), option itu digunakan sebagai tools untuk hedging atau spekulasi. Sedangkan untuk investasi? Tidak pernah disinggung. Apakah teori tersebut sudah basi, seiring dengan pesatnya perkembangan option atau saya yang salah menafsirkannya. Akan tetapi, teman saya yang kerja di Singapore, di salah satu bank terbesar, memilih untuk resign dan mencoba peruntungannya di option trading. Dengan standar hidup di Singapore, dan keputusan dia untuk menghentikan penghasilan tetap dia, membuat saya menjadi berpikir ulang dan bertanya-tanya, apakah peruntungan di option trading ini memang benar-benar dahsyat?? Sekali lagi emosi mulai mempengaruhi nalar... Saya pribadi setuju dengan yang diilustrasikan Poltak, investasi tanpa knowledge yang benar, ibarat petinju kelas rt yg rawan pangan menghadapi kumpulan petinju kelas berat dunia. :) Happy Friday. On 4/27/07, Poltak Hotradero [EMAIL PROTECTED] wrote: At 10:33 AM 4/27/2007, you wrote: Bang Poltak, apakah dalam kesempatan ini mau juga berkomentar mengenai investment vehicle yang lagi trend : swisscash dan option trading ala Abraham Lembang (yang beberapa kali siaran di SMART FM). Katanya beli saham/option tersebut bisa disewakan dapat return sekitar 4% per bulan. ruarrr biasa... Hai Herman, Saya baru tahu kalau option bisa disewakan :D (jangan-jangan sewaannya out of money semua). Cuman setahu saya sih -- pasar option itu isinya kan bukan cuma para amatiran -- tetapi juga para jawara-jawara kelas berat yang sanggup mempekerjakan ratusan Ph.D matematika sebagai full time traders. Kalau kita bahkan Black-Scholes aja nggak ngerti tapi masih mau ikut nyemplung -- ya itu sama efeknya seperti petinju kelas nyamuk juara RT dari daerah rawan pangan -- berhadapan dengan Nikolai Valuev, Lennox Lewis (sebelum pensiun), Mike Tyson (sebelum masuk penjara), Muhammad Ali (sebelum kena Parkinson), George Foreman (sebelum di-KO Ali), Rocky Marciano (sebelum pesawatnya jatuh), dan Joe Louis (sebelum kalah oleh Max Schmeling) -- secara sekaligus. Kalau semuanya tumplek di satu ring -- kira-kira siapa yang mereka gebukin duluan? Tentu anda. Logikanya sih begini: Kalau ada orang yang punya angsa yang tiap hari bertelur emas 1 ons -- kira-kira berapa harga jual angsa demikian? Apakah setara 1 kg emas? atau 1 ton emas? (catatan: umur angsa kira-kira 10-15 tahun -- dan tentu harus ikut kita perhatikan fluktuasi harga emas, Time Value of Money (TVM) dan tentu juga resiko penyakit angsa sebagai faktor diskon arus kas :) Tapi sangat jelas -- dengan harga emas Rp. 200 ribu per gram setidaknya arus kas dari angsa tersebut bernilai Rp. 20 Juta sehari... (1 ons = 100 gram). Nah sekarang kalau ada orang yang mengatakan punya angsa bertelur emas -- dan ingin menjualnya kepada anda seharga Rp. 10 juta -- apakah patut dipercaya? Apa iya orang yang punya penghasilan Rp. 20 Juta sehari sedemikian butuh duit anda yang Rp. 10 juta...? Kemungkinannya: 1. Angsa tersebut nggak bertelur emas - atau dengan kata lain angsanya memang cuman cocok buat dijadikan angsio... 2. Emasnya ternyata sedikit sekali. Entah karena telurnya sangat-sangat kecil sekali (sampai perlu mikroskop) -- atau telurnya berukuran normal - tapi cuman kulitnya disepuh emas. 3. Satu jam lagi angsa itu mati Hanya berdasarkan skenario-skenario di atas - si penjual angsa tersebut bisa lebih untung daripada kita...sehingga cukup waras untuk menjualnya kepada kita. Sekarang tinggal kita analisa saja : kalau dia cukup waras -- maka mungkin kita yang tidak cukup waras. (catatan: orang tidak waras SEHARUSNYA cuma minoritas). [Non-text portions of this message have been removed]