RE: [Keuangan] Form 1721
Pak Yasa cetak laporan dari e-SPT? coba di set default printernya ke PDF kemudian pada saat mencetak rubah manual printernya (di printer properties) ke printer yang benar dan rubah juga ukuran kertasnya (Printer Option) ke ukuran A4 misalnya (Scale to A4 Size) pasti hasil cetakannya bener Form tidak perlu dicetak ukuran Folio atau Legal -ardhi- -Original Message- From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of F.X. Gianto Setiadi Sent: 06 Agustus 2008 10:49 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Form 1721 Kita bisa pakai form dalam bentuk excel yang di bisa download dari website pajak. Kalau kita pakai program aplikasi sendiri maka form bisa dicetak sendiri, yang penting sesuai dengan standard form dari Dirjen Pajak. Semoga membantu. BR, Gianto - Original Message - From: Yasa Yap To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, August 06, 2008 9:53 AM Subject: [Keuangan] Form 1721 Rekan2...maaf agak OOT. Kalo hendak mencetak form 1721,1721A1 melalui komputer, apakah bisa model formnya didesain sendiri (yang penting sesuai dengan standar dari dirjen pajak)? ataukah kita harus memakai form cetakan 1721 yg beli dr toko buku lalu dengan susah payah memposisikan printer agar bisa tercetak dengan posisi yang pas? Terima kasih,...
Re: [Keuangan] mohon info mekanisme hyper inflation di zimbabwe
Intinya sih, masyarakat umum tidak bisa produksi. Satu karena politik tidak jelas (mugabe diktator), dua karena tidak ada impor (mau bayar pake apa?). Tiga investasi tidak ada. Yang parahnya lagi, pemerintahnya pemerintah pikir dia bisa atasi masalah dengan mencetak uang (begitu saja). Akibatnya pemerintah bisa beli barang, tapi rakyat yang terima uang tidak ada barang yang bisa dibeli. Akibatnya uang jadi tidak berharga. Satu biji roti naek naek terus nilainya. Kenapa? Karena yang namanya uang itu sebenarnya diciptakan dengan utang. Yang berutang harus berupaya (produksi) supaya bisa mengembalikan uang tersebut ke bank ditambah juga bunganya. Nah sekarang pemerintah bikin hutang tapi tidak niat bayar (bayar pake apa, mau pajakin siapa.. mau jual apa?)... Tiap kali selalu buat uang baru (bikin utang) tanpa ada kemampuan bayar... yah inilah akibatnya, inflasi ribuan persen. --- On Tue, 8/5/08, teddy_mulianto [EMAIL PROTECTED] wrote: From: teddy_mulianto [EMAIL PROTECTED] Subject: [Keuangan] mohon info mekanisme hyper inflation di zimbabwe To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Tuesday, August 5, 2008, 10:13 PM Selamat malam rekan2, sebagai orang awam saya sangat kaget dengan kabar hyper inflation di zimbabwe sebesar 2,2jt % (cmiiw) yg berarti 22rb kali.. pemahaman saya berarti uang yg dulunya bernilai 22rb sekarang menjadi 1 apakah barang yg waktu sebelum inflasi senilai 22rb juga ikut turun menjadi 1? sepertinya tdk begitu karena saya dengar mata uang terkecil nya sudah dalam satuan milyard. apakah dengan begitu artinya daya beli orang turun 22rb kali lipat.. yg tadinya bisa membeli 22rb barang sekarang hanya bisa membeli 1 barang? setahu saya indonesia pernah mengalami pemotongan uang dari 1000 menjadi 1..kasusnya mungkin sama (karena saya belum lahir) mohon pencerahan dari rekan2 sekalian. rgds, teddy [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Fw: Nonton Bung Poltak Hotradero
mm. Cucok... Sent from my BlackBerry� powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: jeff_andra [EMAIL PROTECTED] Date: Thu, 07 Aug 2008 03:26:52 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Fw: Nonton Bung Poltak Hotradero Memang perekrutan PNS selama ini jauh dari efisiensi.. tapi disini dilemanya: Pengurangan PNS berarti penciptaan Pengangguran baru sekian ribu( walau mungkin ada yg punya job sampingan beberapa diantaranya)... Kemudian pengurangan juga berarti imaje bahwa Pemerintah dalam kondisi keuangan seret tersebab tidak mampu gaji sekian juta karyawan yg bisa beri sinyal pada lembaga keuangan, pasar modal dll bahwa anggaran pemerintah lagi menipis dan ini bisa berujung tidak stabilnya mata uang rupiah.. Kalo saya pribadi, jika saya adalah presiden tuh ya, mendingan saya dinilai ngga mampu ngegaji (karena sejujurnya emang ngga mampu ya...) daripada dinilai sebagai PEMERINTAH (maaf) TOLOL yang mau ngegaji makhluk-makhluk (maaf lagi) PEMALAS dan KORUP. Lagipula ada apa dengan market? saya rasa market udah cukup cerdas n realistis ya, dan justru menurut saya akan malah mendukung perampingan jumlah PNS, yang substansinya perampingan birokrasi (bobrok) yang membuat hi cost economy itu. lalu ini berarti juga bahwa pemerintah gagal dalam program penciptaan lapangan kerja baru, malahan sebaliknya PHK besar- besaran.. Ini bertentangan dgn janji Politik dulu.. Lah ya kudu diakui demikian koq ya, kalo mau cari lusi sebaiknya pakai slogan pegadaian itu loh atasi masalah tanpa masalah, bukan dengan menciptakan masalah baru. Seterusnya bahwa ini bisa berarti berkurangnya dukungan politik bagi yg berkuasa saat ini.. sekian ratus ribu suara bisa beralih ke tokoh baru.. Dan tentunya ini bisa berarti goyangnya kursi kabinet oleh orang- orang yg tidak puas, dan bisa terjadi class action dan pergerakan besar-besaran dijalanan oleh demonstrasi.. ini bisa dimanfaatkan lawan Politik.. Saya pada dasarnya sependapat bahwa pengurangan karyawan nongkrong memang perlu, tapi bagaimana cara terbaik??? kasi pesangon besar? pelatihan kewiraswastaan? Buat PNS yang tidak produktif tapi jujur ya, diberi pesangon dan pelatihan itu fair enough kali yeee. Buat males n korup apa kata dunia, gini aja, beri voucher menginap gratis di hotel mewah (tapi Bareng Ryan van Jombang), hehehehe. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Paperless di Akuntansi bisa gak yah ???
Nimbrung dikit ya... Ke depannya kudunya sih bisa ya, tapi mungkin key word-nya sosialisasi n inovasi teknologi teru. Untuk sekarang, mungkin kita kudu jujur kalo belom siap untuk totally paperless, terutama ntuk kepentingan audit n taxation. Go green by paperless... :)