[Keuangan] Re: Pengaruh multipartai dlm kebijakan ekonomi

2009-04-13 Terurut Topik Bali da Dave
Seharusnya, multi partai itu tidak banyak pengaruhnya terhadap kebijakan 
ekonomi. Ilmu ekonomi seharusnya adalah ilmu yang mulai mendapatkan tempat 
sebagai ilmu, bukannya vodoo atau mantra yang hasilnya sangat tergantung dari 
pemimpin/orang yang membaca mantranya.

Jadi kalau kita bicara dengan pakar-pakar ekonomi yang banyak bilang, setuju 
setuju setuju, kalau ini baik untuk ekonomi negara dan itu buruk buat ekonomi 
negara, maka partai manapun yang menang harusnya menggunakan ilmu ekonomi yang 
sama juga. Dan harusnya hasilnya sama juga.

Jadi kalau menurut saya, negara atau pemerintahan itu harus berupaya 
sebaik-baiknya untuk menyediakan 'sarana prasarana dan infrastruktur' yang akan 
sangat mendukung partisipasi masyarakat yang maksimal dalam bidang ekonomi. 
Negara tidak perlu dan memang tidak seharusnya menjadi pelaku ekonomi itu 
sendiri. Ia cukup menciptakan iklim keadilan berusaha, keadilan kesempatan, 
infrastruktur listrik yang cukup, kompetisi yang sehat, dan pengaturan moneter 
yang sehat. Jalan yang lebar dan tidak bolong-bolong, perlindungan hak milik 
pribadi yang tidak cacat, dan lain sebagainya yang masih banyak lagi...

--- On Mon, 4/13/09, wkasman1 wkasm...@gmail.com wrote:

From: wkasman1 wkasm...@gmail.com
Subject: Re: Pengaruh multipartai dlm kebijakan ekonomi. was Re: [Keuangan] 
Sekelumit tentang multipartai
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Monday, April 13, 2009, 3:11 AM
















  
  Bung Heri Setiono:

Untuk mencari hubungan antara multi-partai dengan masalah ekonomi, memang sulit 
dan bisa-bisa akan terjerumus ke spekulasi. Tapi biarlah saya mencoba untuk 
ber-spekulasi - barangkali akan ada pakar yang dapat memberi pencerahan. Begini:



1. Kembali - flashback - ke tahun-tahun 1993'an saat negosiasi globalisasi 
diproses untuk disepakati dunia. Pada saat itu, dikenal suatu slogan bahwa 
globalisasi adalah proses re-institutionalisa si perdagangan internasional. 
Untuk itu, setiap negara perlu menata kembali tatanan perekonomian dalam 
negerinya sebelum proses negosiasi disepakati dengan pembentukan WTO tahun 
2005. Setiap negara wajib memiliki kepastian tentang 'national-interest' -nya, 
mengetahui posisinya dan memiliki kebijakan nasional. Barulah proses komitmen 
antar negara untuk liberalisasi dimulai dengan perundingan- perundingan yang 
menyertai pembentukan dan dimulainya WTO. Saya mencoba flashbach ke 1993 ini 
untuk mengangkat istilah 'institutional' ini agar terkait dengan hubungan 
antara politik / kekuasaan dan ekonomi. 



2. Bersamaan dengan proses dimulainya globalisasi ini, berkembang pemikiran 
baru (atau madzab) ekonomi yang lebih dikenal dengan institutional economic 
yang dipelopori oleh Douglas C. North yang memenangkan hadiah Nobel tahun 1993. 
Prinsip teorinya adalah bahwa kemajuan perekonomian suatu negara tidaklah 
tergantung pada besaran-besaran ekonom seperti investasi, tingkat bunga, 
anggaran belanja dan sebagainya. Tetapi lebih bergantung pada apakah ada suatu 
tatanan sosial dan hukum yang sehat atau tidak. Teori ini kemudian dikembangkan 
dengan metode analisis tentang 'cost of transaction' atau biaya transaksi. 
Semakin besar biaya untuk memperoleh informasi dan melaksanakan transaksi, maka 
suatu negara tidak akan maju.



3. Teori ekonomi institutional ini juga dikenal dengan pemikiran tentang rule 
of the game. Dalam suatu Pemerintahan memang harus ada suatu upaya untuk 
membangunan sistem regulasi yang sehat (bukan sekedar de-regulasi) dan dalam 
masyarakat harus terjadi kekuatan masyarakat (yang diorganisir bekerja mandiri) 
untuk memberikan dorongan untuk menekan pemerintah ke arah 'fair pactices' dan 
ikut menahan terjadinya penyimpangan- penyimpangan dalam pelaksanaan 
law-enforcement.



4. Kekuatan masyarakat yang dimaksud lebih dapat diistilahkan dengan 
''civil-society' dan itulah yang dalam politik dapat disebut sebagai 
infrastruktur politik. Struktur politik yang terdiri dari partai, DPR, 
Pemerintah (sering juga disebut suprastruktur) untuk dapat berkomunikasi dengan 
rakyat, memerlukan infrastruktur politik yang kuat. Kondisi yang ada saat ini, 
menunjukkan gejala bahwa infrastruktur politik masih sangat lemah. Gejala bahwa 
caleg yang tidak mampu berkomunikasi dengan klien-nya (pemilihnya) merupakan 
kemandekan komunikasi politik. Akhirnya, rakyat tidak bertindak rasional - dan 
pencontrengan lebih berorientasi ke tokoh utama (capres) dan di lain pihak juga 
bersifat promordial.



5. Dari uraian tersebut di atas, banyaknya partai menunjukkan gejala mandeknya 
proses artikulasi aspirasi politik dan karena banyak yang merasa bahwa sangat 
banyak kepentingan yang tidak tersalurkan - maka semuanya berebut 'to the top' 
melalui saluran partai politik.



6. Lalu apa dampaknya ke ekonomi? Ini ada beberapa spekulasi yang dapat 
dikembangkan, yaitu:



(a) Ekonomi kita tidak biasa dengan pemahaman 'institutional economic'. Oleh 
karenanya pekerjaan-pekerjaan 

Re: [Keuangan] Seputar pemilu 2009

2009-04-13 Terurut Topik nazar
O ya sedikit tambahan. Bagi pelaku bisnis, dimana nilai kejujuran menjadi dasar 
utama keamanan berspekulasi bisnis, harus berhati2x dalam membaca situasi ini. 
Pernyataan will bulo yang membolehkan ketidak jujuran berkembang, menjadi 
indikator ketidak amanan spekulasi bisnis. Yang butuh informasi lebih detil PM 
Saya.


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, nazar nazart...@... wrote:

 Jika memang itu yang di kehendaki masyarakat banyak, ya sudah. Terima saja 
 hasil pemilu itu. Toh baik buruknya masyarakat itu sendiri yang 
 menanggungnya. Kita-kita ini hanya sekedar mengingatkan.
 
 
 Dan diskusi seputar pemilu ini di stop saja. 
 
 
 Salam
 Balik kanaaan grak!
 Bye..
 
 
 --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, will_bulo@ wrote:
 
  Jujur gak jujur,
  Serangan fajar atau bukan,
  The war already done,
  Selama prosedur hukumnya sah,
  Tidak ada yang ribut selama proses,
  Maka semua sah
  
  Kalau baru ribut sekarang,
  Setelah yang menang dinyatakan...
  Oooo come on, man.
  Jelas kan ributnya kenapa...
  Bukan karena proses salah,
  Tapi karena kalah
  
  Ya oke lah
  Biar warganya pinter2 , 
  namanya juga baru belajar demokrasi
  Hihihi.
  
  Salam damai,
  
  WBO.
  
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT
  
  -Original Message-
  From: nazar nazartebo@
  
  Date: Sun, 12 Apr 2009 03:48:54 
  To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
  Subject: Re: [Keuangan] Seputar pemilu 2009
  
  
  Tambahan, 
  Anda jangan salah tanggap dulu. Didunia ini selalu berpasang2xan. 
  Baik-buruk, jujur-tidak jujur. Demikian juga dengan parpol yang unggul.
  
  --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, nazar nazartebo@ wrote:
  
   Anda pernah mendengar serangan pajar? Dalam pemilu serangan pajar 
   dilakukan pada malam sebelum pemilu. Rumah2x penduduk di datangi door to 
   door, lalu disebarlah uang 20ribu sd 100ribu perkepala. Ya, persis 
   seperti BLT. Masyarakat awam mau saja memakan umpan tersebut, yang 
   penting ada koceknya.  Hal2x semacam inilah yang merusak demokrasi (dulu 
   saya posting DEMOCRAT - ION TO DAY GOING TO GRAZY). 
   
   
   --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, si Nung sinung4milis@ 
   wrote:
   
On 11 Apr 2009 at 11:22, nazar wrote:

 50% yg dimaksud adalah pemilih yang hanya
 ikut-ikutan. Tidak menggunakan rasionalnya. Sama
 seperti yang saya posting dahulu, pemilu = orang
 awam memilih orang pintar. 
 
 Jadi dasar memilih seseorang cenderung like dan
 dislike (emosional/ego/nafsu). Apalagi pada masa
 krisis ini, materi menjadi ukuran kemampuan caleg.
 Jadi ya siapa yg banyak modal itulah yang unggul. 

bagaimana alokasi/pemanfaatan modal untuk menarik memilih partai / 
caleg tertentu ?

bukannya akan dicap sebagai politik_uang to :D

bukannya kesimpulan di atas akan mendiskreditkan semua partai yg unggul 
perolehan suaranya ?

aha... sepertinya suara-suara ini dari partai yg kalah suara deh 

cmiiw

sinung
   





[Keuangan] Sekelumit tentang multipartai

2009-04-13 Terurut Topik Muratno
Pemerintah tidak bisa melarang dalam proses demokrasi. Adalah hak tiap warga
negara untuk berorganisasi, termasuk membuat partai. Harapannya, banyaknya
partai yang ada seperti sekarang, akan melatih masyarakat untuk berdemokrasi
dan sejalan dengan waktu, akan terjadi seleksi alam terhadap kelangsungan
hidup partai partai itu sendiri. Nah, dalam proses seleksi alam itu,
masyarakat akan dilatih kritis, saling mengawasi, dan mengoreksi. Dengan
kondisi tersebut, adalah satu keharusan membangun sistem peradilan yang baik
dan benar dalam menegakkan aturan karena akan banyak perkara yang berujung
pada peradilan. Penegakkan supremasi hukum inilah yang belum optimal,
sehingga kekecewaan demi kekecewaan terus bertumpuk. Kalau hukum sudah tegak
dengan benar, perbuatan curang akan tereliminir dengan ketat, dan
sportifitas dari partai yang berkompetisi dapat terbangun, sehingga
kekalahan tidak harus mengorbankan rasa dan semangat nasionalisme, yang
punya program kerja yang sama dapat melebur kedalam partai yang menang,
tidak melihat siapa, tetapi apa yang akan diperjuangkan.

===

http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/message/35436;_ylc=X3oDMTJyb2ZhdmdqBF9TAzk3MzU5NzE1BGdycElkAzIyNzQ2NDEEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDQzNjk1BG1zZ0lkAzM1NDM2BHNlYwNkbXNnBHNsawN2bXNnBHN0aW1lAzEyMzk2MDE2NjQ-
Posted
by: nazar nazart...@gmail.com
nazart...@gmail.com?subject=+re%3asekelumit%20tentang%20multipartai   nazarjb
http://profiles.yahoo.com/nazarjb  Sun Apr 12, 2009 6:30 am (PDT)
Salah satu akibat dari keteledoran pemerintah dengan memberikan peluang
multi partai adalah semakin banyaknya masyarakat yang anti kepada negara.
Jika diasumsikan pada satu dapil ada 500 orang massa partai yang kalah di
kalikan 20 partai = 10.000 orang. Mereka-mereka ini akan kecewa terhadap
pemerintahan karena calonnya kalah. Jika di satu kabupaten terdapat 3 dapil,
maka ada 30.000 orang yg akan kecewa. Jika dalam satu provinsi terdapat 8
kabupaten, maka ada 240.000 orang. Jika ada 30 provinsi, maka ada 7.200.000
orang yang kecewa. Dan itu akibat kesalahan sistim kepartaian di negeri ini.
Hm, sebenarnya perpecahan itu muncul akibat keteledoran pemerintah itu
sendiri.

NB: Manusia itu jika tidak mengalami, tidak akan percaya. Toh saya dari
dulu-dulunya sudah anti dengan multi partai yang terlalu banyak.


[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] Re: Pengaruh multipartai dlm kebijakan ekonomi.

2009-04-13 Terurut Topik Ignace I. Worang
Politik tidak bisa dinilai secara baku apakan itu brutal, materialistis atau
irrasional karena tergantung dengan keadaan, kultur, tingkat intelektual
dimana politik ini akan dijalankan.  Contohnya seperti yang anda katakan
bahwa masyarakat daerah gampang dimobilisasi dengan umpan2 politik yang
tidak edukatif, ya mungkin kalau umpannya edukatif, masyarakatnya tidak
termobilisasi.  Politik adalah cara pencapaian tujuan, caranya bagaimana ya
bebas saja.

 

 

 

From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Poltak
Hotradero
Sent: 13 April 2009 04:24
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Re: Pengaruh multipartai dlm kebijakan ekonomi.

 






At 07:01 AM 4/13/2009, you wrote:

Hmm, dalam dunia politik, tidak semua individu pemenang mempunyai 
kemampuan ketata negaraan, ekonomi dan etika. Politik di daerah2x 
terbelakang cenderung brutal (diktator), materialistis (kapitalis), 
rasis, irrasional (kurang berprinsif), dan ortodok. Begitu mudahnya 
masyarakat terbelakang ini di mobilisasi dengan umpan-umpan politik 
yang tidak edukatif.

Kenapa anda merasa bahwa orang lain lebih terbelakang...?
Apa yang anda jadikan ukuran bahwa orang lain lebih terbelakang 
ketimbang anda sendiri?

Atau ini hanya karena selera mereka berbeda dengan anda?
Kalau ini cuma masalah selera - lalu siapa sih yang sebenarnya diktator?

Dengan kata lain, mereka mau di bujuk dengan satu buah permen karet 
agar tidak meminta sebuah pembangunan dan kemajuan. Karena itu, 
nilai-nilai akademis dan intelektualitas dianggap tidak terlalu 
penting. Mereka tidak terbiasa memikirkan kepentingan umum. Yang 
penting apa yang didapat oleh tiap-tiap individu. Dan celah ini 
dimanfaatkan oleh mereka-mereka yang terbiasa melakukan politik yang 
tidak santun, demi kepentingan pribadi. Politik di daerah terpencil 
sangat mengerikan, karena pola pikir masyarakatnya masih primitif.

Akibatnya, prosesi pemilu hanya menjadi momentum permainan dan 
egoisme. Hubungannya dengan pelaku bisnis adalah: berhati-hatilah 
untuk terjun ke are dimana pola pikir politik masyarakatnya yang 
masih ortodok dan tidak mempunyai prinsif.

Dan anda sendiri punya prinsif (?)...?



No virus found in this incoming message.
Checked by AVG - www.avg.com
Version: 8.0.238 / Virus Database: 270.11.53/2054 - Release Date: 04/11/09
10:51:00



[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Re: Pengaruh multipartai dlm kebijakan ekonomi.

2009-04-13 Terurut Topik nazar
O bgtu. Hmm, bagaimana jika ada orang yang mau mendirikan partai rampok maling 
indonesia? Apakah Anda akan menyetujui orang tersebut?


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Ignace I. Worang 
ignacewor...@... wrote:

 Politik tidak bisa dinilai secara baku apakan itu brutal, materialistis atau
 irrasional karena tergantung dengan keadaan, kultur, tingkat intelektual
 dimana politik ini akan dijalankan.  Contohnya seperti yang anda katakan
 bahwa masyarakat daerah gampang dimobilisasi dengan umpan2 politik yang
 tidak edukatif, ya mungkin kalau umpannya edukatif, masyarakatnya tidak
 termobilisasi.  Politik adalah cara pencapaian tujuan, caranya bagaimana ya
 bebas saja.
 
  
 
  
 
  
 
 From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 [mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Poltak
 Hotradero
 Sent: 13 April 2009 04:24
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: Re: [Keuangan] Re: Pengaruh multipartai dlm kebijakan ekonomi.
 
  
 
 
 
 
 
 
 At 07:01 AM 4/13/2009, you wrote:
 
 Hmm, dalam dunia politik, tidak semua individu pemenang mempunyai 
 kemampuan ketata negaraan, ekonomi dan etika. Politik di daerah2x 
 terbelakang cenderung brutal (diktator), materialistis (kapitalis), 
 rasis, irrasional (kurang berprinsif), dan ortodok. Begitu mudahnya 
 masyarakat terbelakang ini di mobilisasi dengan umpan-umpan politik 
 yang tidak edukatif.
 
 Kenapa anda merasa bahwa orang lain lebih terbelakang...?
 Apa yang anda jadikan ukuran bahwa orang lain lebih terbelakang 
 ketimbang anda sendiri?
 
 Atau ini hanya karena selera mereka berbeda dengan anda?
 Kalau ini cuma masalah selera - lalu siapa sih yang sebenarnya diktator?
 
 Dengan kata lain, mereka mau di bujuk dengan satu buah permen karet 
 agar tidak meminta sebuah pembangunan dan kemajuan. Karena itu, 
 nilai-nilai akademis dan intelektualitas dianggap tidak terlalu 
 penting. Mereka tidak terbiasa memikirkan kepentingan umum. Yang 
 penting apa yang didapat oleh tiap-tiap individu. Dan celah ini 
 dimanfaatkan oleh mereka-mereka yang terbiasa melakukan politik yang 
 tidak santun, demi kepentingan pribadi. Politik di daerah terpencil 
 sangat mengerikan, karena pola pikir masyarakatnya masih primitif.
 
 Akibatnya, prosesi pemilu hanya menjadi momentum permainan dan 
 egoisme. Hubungannya dengan pelaku bisnis adalah: berhati-hatilah 
 untuk terjun ke are dimana pola pikir politik masyarakatnya yang 
 masih ortodok dan tidak mempunyai prinsif.
 
 Dan anda sendiri punya prinsif (?)...?
 
 
 
 No virus found in this incoming message.
 Checked by AVG - www.avg.com
 Version: 8.0.238 / Virus Database: 270.11.53/2054 - Release Date: 04/11/09
 10:51:00
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[Keuangan] Re: Pengaruh multipartai dlm kebijakan ekonomi.

2009-04-13 Terurut Topik nazar
Trims bung admin, maksud saya:

Hmm, lalu bagai mana dengan falsafah sebuah partai yang haru berlandaskan pada 
pancasila? Yang menjadi dasar ketuhanan, moralitas, persatuan, kemanusiaan dan 
keadilan? Jika cara-cara yang ditempuh justru bertentangan dengan kelima sila 
ini.


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Ignace I. Worang 
ignacewor...@... wrote:

 Politik tidak bisa dinilai secara baku apakan itu brutal, materialistis atau
 irrasional karena tergantung dengan keadaan, kultur, tingkat intelektual
 dimana politik ini akan dijalankan.  Contohnya seperti yang anda katakan
 bahwa masyarakat daerah gampang dimobilisasi dengan umpan2 politik yang
 tidak edukatif, ya mungkin kalau umpannya edukatif, masyarakatnya tidak
 termobilisasi.  Politik adalah cara pencapaian tujuan, caranya bagaimana ya
 bebas saja.
 
  
 
  
 
  
 
 From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 [mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Poltak
 Hotradero
 Sent: 13 April 2009 04:24
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: Re: [Keuangan] Re: Pengaruh multipartai dlm kebijakan ekonomi.
 
  
 
 
 
 
 
 
 At 07:01 AM 4/13/2009, you wrote:
 
 Hmm, dalam dunia politik, tidak semua individu pemenang mempunyai 
 kemampuan ketata negaraan, ekonomi dan etika. Politik di daerah2x 
 terbelakang cenderung brutal (diktator), materialistis (kapitalis), 
 rasis, irrasional (kurang berprinsif), dan ortodok. Begitu mudahnya 
 masyarakat terbelakang ini di mobilisasi dengan umpan-umpan politik 
 yang tidak edukatif.
 
 Kenapa anda merasa bahwa orang lain lebih terbelakang...?
 Apa yang anda jadikan ukuran bahwa orang lain lebih terbelakang 
 ketimbang anda sendiri?
 
 Atau ini hanya karena selera mereka berbeda dengan anda?
 Kalau ini cuma masalah selera - lalu siapa sih yang sebenarnya diktator?
 
 Dengan kata lain, mereka mau di bujuk dengan satu buah permen karet 
 agar tidak meminta sebuah pembangunan dan kemajuan. Karena itu, 
 nilai-nilai akademis dan intelektualitas dianggap tidak terlalu 
 penting. Mereka tidak terbiasa memikirkan kepentingan umum. Yang 
 penting apa yang didapat oleh tiap-tiap individu. Dan celah ini 
 dimanfaatkan oleh mereka-mereka yang terbiasa melakukan politik yang 
 tidak santun, demi kepentingan pribadi. Politik di daerah terpencil 
 sangat mengerikan, karena pola pikir masyarakatnya masih primitif.
 
 Akibatnya, prosesi pemilu hanya menjadi momentum permainan dan 
 egoisme. Hubungannya dengan pelaku bisnis adalah: berhati-hatilah 
 untuk terjun ke are dimana pola pikir politik masyarakatnya yang 
 masih ortodok dan tidak mempunyai prinsif.
 
 Dan anda sendiri punya prinsif (?)...?
 
 
 
 No virus found in this incoming message.
 Checked by AVG - www.avg.com
 Version: 8.0.238 / Virus Database: 270.11.53/2054 - Release Date: 04/11/09
 10:51:00
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: kenapa milis keuangan bicara politik?!!! Re: [Keuangan] Seputar pemilu 2009

2009-04-13 Terurut Topik si Nung
On 13 Apr 2009 at 13:49, Dedy Hikmat, SE wrote:

 
 Kenapa milis keuangan jadi bicara politik ya?
 kayaknya ngak nyambung tuh.. 
 mungkin kalau mau nyambung. ya bicara tentang
 keuangan parpol, peraturan pajak untuk parpol,
 akuntansi untuk parpol dll...  
 
 gitu  

member milis ysh,

selama dua bulan sebelum kampanye 
hingga sebulan setelah pemilu legislatif 2009,
apa ada Transaksi di Luar Profile Nasabah ?

terkait politik_uang ?

atau transaksi biasa untuk men-danai kampanye ?

ada yang tahu 

:D

tia

sinung






-- sig
mega.ancam.pindahkan.makam.bung.karno
http://perempuan.kompas.com/read/xml/2008/07/15/20431926/
-- sig








Re: kenapa milis keuangan bicara politik?!!! Re: [Keuangan] Seputar pemilu 2009

2009-04-13 Terurut Topik Dedy arman

Sent from Dedy'A Berry ®


-Original Message-
From: si Nung sinung4mi...@yahoo.com.sg

Date: Tue, 14 Apr 2009 06:47:16 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: kenapa milis keuangan bicara politik?!!! Re: [Keuangan] Seputar 
pemilu 2009


On 13 Apr 2009 at 13:49, Dedy Hikmat, SE wrote:

 
 Kenapa milis keuangan jadi bicara politik ya?
 kayaknya ngak nyambung tuh.. 
 mungkin kalau mau nyambung. ya bicara tentang
 keuangan parpol, peraturan pajak untuk parpol,
 akuntansi untuk parpol dll...  
 
 gitu  

member milis ysh,

selama dua bulan sebelum kampanye 
hingga sebulan setelah pemilu legislatif 2009,
apa ada Transaksi di Luar Profile Nasabah ?

terkait politik_uang ?

atau transaksi biasa untuk men-danai kampanye ?

ada yang tahu 

:D

tia

sinung






-- sig
mega.ancam.pindahkan.makam.bung.karno
http://perempuan.kompas.com/read/xml/2008/07/15/20431926/
-- sig









[Non-text portions of this message have been removed]





=
Join Facebook AKI dimana Anda bisa ber social interactive sambil bermain games 
atau just have fun together. Compulsory bagi new members start 1 Jan 2008. 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
=
Perhatian: Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. 
Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas.
=
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
-
Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting 
sebelumnyaYahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: kenapa milis keuangan bicara politik?!!! Re: [Keuangan] Seputar pemilu 2009

2009-04-13 Terurut Topik Arif Sanjaya M

menurut saya itu wajar saja ketika milis keuangan membicarakan masalah tentang 
perpolitikan, apalai hawa percaturan puncak 
perpolitikan Indonesia baru saja dimulai.
 
pembicaraan ini tentu ada hubunganya dengan milis keuanagn,, karena 
perpolitikan selalu berhubungan dengan ekonomi dan keuangan. perkembangan 
ekonomi membutuhkan suasana perpolitikan yang kondusif untuk terciptanya 
stabilitas keamanan dan stabilitas perekonomian.


sebagai contoh,,, menjelang pemilu saja harga - harga barang kebutuhan 
sehari-hari menjadi naik,, tentu ini adalah dampak dari perpolitikan di 
Indonesia walaupun dalam jangka waktu yang singkat.

perpolitikan juga bisa mengacaukan laju pertumbuhan oerekonomian bangsa kita, 
perpolitikan bisa saja membuat bangsa kita untuk memulai suatu era baru, 
mengingat pemerintah ( legislatif ataupun eksekutif ) merupakan orang-orang 
m\yang memebrikan keputusan dan membuat regulasi regulasi di negeri ini.

perpolitikan juga wajar kita perhatikan untuk melihat arah laju perekonomian 
negeri kita apakah kita sebaiknya berlaku safe atau bermain secara hard semua 
mengindikasikan apakah pemimpin kita orang orang berpengetahuan ekonomi 
atau hanya orang yang bisa memegang senjata apalagi hanya bisa tebar pesona 
atau janji capability yang kita butuhkan.


perpolitikan selalu adahubunganya dengan perekonomian jadi wajar jika milis 
keuangan membicarakan perpolitikan yang nantinya membawa dampak dan mengarahkan 
laju pertumbuhan ekonomi bangsa ini

semoga bermanfaat.





  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] letter of credit

2009-04-13 Terurut Topik teguh pramesti
selamat siang smuanya,

Saya mau tanya tentang LC dong..
dokumen2 LC itu apa saja ya?
saya masih aga blank dengan yg namanya LC..
Mohon pencerahannya..

Makasi..



  New Email names for you! 
Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]