Re: [Keuangan] AIG and Systemic Risk: Memang Tak Mudah Melakukan Bail-Out

2009-11-27 Terurut Topik winarto sugondo
PSAK 50-55 Pak, tergantung banknya untuk kesuksesannya.

Salam,


Winarto Sugondo

2009/11/24 Wahyoe Soedarmono wahyoe_indone...@yahoo.com





 Yang diperlukan tentunya adalah kebijakan manajemen kredit perbankan

 yang bersifat counter-cyclical, yaitu pengetatan saat ekonomi sangat

 bagus - dan pelonggaran saat ekonomi memburuk.

 Setidaknya ada dua mekanisme agar manajamen kredit (kapital) tdk
 pro-siklis. Penelitian saya untuk perbankan di Indonesia sejak 2004-2007
 menggunakan monthly data, menunjukkan bahwa bank-bank besar dan bank yang
 lebih terikat dengan aktivitas pasar finansial cenderung mengurangi modal
 saat ekonomi turun (sehingga meningkatkan alokasi kredit) dan meningkatkan
 modal saat ekonomi naik (untuk berjaga-jaga terhadap risiko kredit di saat
 boom).

 Konsolidasi bank-bank kecil dan penguatan disiplin pasar menjadi penting.
 Di Indonesia, pasar finansial sudah mulai bekerja dengan baik untuk
 mendisiplinkan bank agar risk management tidak procyclical. Tetapi, BI
 nampaknya belum memulai memikirkan penguatan market discipline ini sampai
 dengan 2010.

 Salam,

 Wahyoe Soedarmono
 PhD candidate, specialised in Banking  Corporate Finance
 Teaching Assistant at the Department of Economics
 Université de Limoges, France

 --- On Mon, 11/23/09, Poltak Hotradero 
 hotrad...@gmail.comhotradero%40gmail.com
 wrote:

 From: Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com hotradero%40gmail.com

 Subject: Re: [Keuangan] AIG and Systemic Risk: Memang Tak Mudah Melakukan
 Bail-Out
 To: 
 AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com
 Date: Monday, November 23, 2009, 10:54 PM




 At 12:23 PM 11/24/2009, you wrote:

 Resiko kredit sangat mudah mengalami underestimasi, karena bersifat

 pro-cyclical.

 Ketika ekonomi sedang bagus, maka portofolio kredit akan kelihatan

 bagus-bagus sehingga resiko terlihat lebih kecil dari sebenarnya. Di

 saat ekonomi bagus, bank pun dapat dengan lebih mudah menggalang dana

 - mulai dari right issue sampai dengan penerbitan obligasi dan subdebt.

 Sementara pada saat ekonomi terganggu - maka dengan cepat kredit yang

 asalnya kelihatan bagus, menjadi terlihat jelek (dan biasanya menjadi

 jelek secara menyuluruh)- - dan provisi/pencadangan di level perbankan

 akan meningkat. Padahal semakin tinggi provisi, maka semakin kecil

 juga ruang yang tersedia bagi perbankan untuk memperbaiki profil

 portofolio mereka. Padahal justru di keadaan seperti itulah paling

 sulit untuk melakukan penggalangan dana -- mau right issue harga

 sahamnya langsung jeblok dan bisa-bisa nggak laku... mau terbitkan

 obligasi -- bunganya malah bisa jadi lebih tinggi dari seharusnya --

 mau terbitkan subdebt -- bisa lebih nggak mungkin lagi.

 Bank memang selalu dalam posisi ekstreme -- pas ekonomi bagus banjir

 duit -- tetapi pas ekonomi jelek, bukan cuma duitnya seret (karena

 ditarik nasabah) -- tetapi kredit yang sudah disalurkan pun bisa

 macet, padahal modal makin cekak...

 Yang diperlukan tentunya adalah kebijakan manajemen kredit perbankan

 yang bersifat counter-cyclical, yaitu pengetatan saat ekonomi sangat

 bagus - dan pelonggaran saat ekonomi memburuk.

 Tetapi seperti yang terjadi saat Great Depression -- kita tidak

 pernah tahu kapan dan di mana batas ekonomi memburuk dan akan sampai
 kapan

 Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua

 http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com

 =

 Perhatian :

 - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor
 posting sebelumnya

 - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
 yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas

 - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan
 ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comahlikeuangan-indonesia-owner%40yahoogroups.com

 MARKETPLACE


 Parenting Zone: Your community resource for family and home




 Switch to: Text-Only, Daily Digest • Unsubscribe • Terms of Use

 .

 [Non-text portions of this message have been removed]

  



[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:

Re: [Keuangan] AIG and Systemic Risk: Memang Tak Mudah Melakukan Bail-Out

2009-11-27 Terurut Topik Bali da Dave
BTW, mengutip pesan di bawah:

 Konsolidasi bank-bank kecil dan penguatan disiplin pasar menjadi penting.

Ini saya rasa agak relatif. Deregulasi Bank tahun 88 bertujuan menciptakan 
BANYAK bank, yang artinya mengurangi monopoli perbankan. Banyaknya bank ini 
akan membantu mengurangi sistemik risk yang terkait dengan masalah too big too 
fail. Kalau satu kecil yang gagal, masih banyak yang bisa menutupi/menopang.

Masalahnya, yang kecil-kecil banyak ini ternyata cuma bank kerupuk/keropos yang 
kosong. Terlalu banyak pinjaman pada pihak terkait/grup konglomerasi pemilik 
bank. Akibatnya pinjaman kepada konglomerasinya sendiri kurang bermutu (proyek 
banyak yang kurang profitable tetap saja dikucurkan) sehingga kegagalan bank 
lebih mudah terjadi.

Bank-bank yang banyak muncul ini juga menimbulkan persaingan yang sangat ketat 
sehingga banyak bank (di Amerika misalnya) mengeluarkan produk-produk derivatif 
beresiko tinggi yang kadang-kadang mereka sendiri tidak mengerti resikonya. 

Sebaliknya, kalau bank yang ada cuma bank-bank besar saja, masalahnya adalah 
too big too fail dan masalah manipulasi harga karena sifatnya yang relatif 
monopoli. Memberikan kuasa monopoli pada pihak yang fokus utamanya mencari 
keuntungan tentu berarti masyarakat umum akan rugi.

Jadi memang perlu dicari formula yang tepat agar ada banyak bank (relatively 
independent untuk mencegah sistemik risk) tapi mereka harus sehat dan juga 
profitable tanpa membuat masyarakat/konsumen dirugikan. Gimana caranya?  
Silahkan kalau mau diskusi teknis..

- apakah ada jumlah bank optimal untuk satu propinsi. Apa variable penentunya?
- Apakah ada jumlah aset bank yang optimal untuk per daerah (atau per 10 juta 
penduduk misalnya?) Bagaimana cara mencari nya?
- 


--- On Fri, 27/11/09, winarto sugondo sugondo.wina...@gmail.com wrote:

From: winarto sugondo sugondo.wina...@gmail.com
Subject: Re: [Keuangan] AIG and Systemic Risk: Memang Tak Mudah Melakukan  
Bail-Out
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Received: Friday, 27 November, 2009, 6:53 PM

2009/11/24 Wahyoe Soedarmono wahyoe_indone...@yahoo.com


 Konsolidasi bank-bank kecil dan penguatan disiplin pasar menjadi penting.
 Di Indonesia, pasar finansial sudah mulai bekerja dengan baik untuk
 mendisiplinkan bank agar risk management tidak procyclical. Tetapi, BI
 nampaknya belum memulai memikirkan penguatan market discipline ini sampai
 dengan 2010.

 Salam,




  
__
Win 1 of 4 Sony home entertainment packs thanks to Yahoo!7.
Enter now: http://au.docs.yahoo.com/homepageset/

[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] talkshow art of best win (becoming smarter, tougher wiser investor) di 92,4 FM

2009-11-27 Terurut Topik rsembel
rekan-rekan netter ahlikeuangan,

Senin 1 desember 2009 jam 6 sore di 92,4 FM Pas FM akan ada talkshow the art of 
best win (becoming smarter, tougher, and wiser investor).
Juga bagi rekan-rekan yang perlu bacaan pada long weekend, buku saya terbaru 
(the art of best win) telah terbit dan tersedia di Gramedia.
Mohon bantuan/dukungan rekan-rekan semua.

terimakasih.

have a pleasant long weekend friends.

salam,
roy sembel



Re: [Keuangan] Energi Arus Laut

2009-11-27 Terurut Topik Bali da Dave
Wow, baru lihat yang seperti ini sepertinya promising...  Asalkan kapal 
nelayan tidak lewat dan nabrak/mencurinya, sepertinya sangat menjanjikan.

Untuk turbin yang dipasang dalam air, penelitian efek suara/wave yang 
ditimbulkan dalam air tentu sangat sulit dilakukan. Sangat sulit mengetahui 
efek diletakkannya turbin ini bagi habitat fauna laut. Tapi toh harus diakui 
banyak kapal motor yang lalu lalang di atas permukaan tidak ada orang yang 
komplain dengan suaranya/efeknya bagi penangkapan ikan/habitat laut.

Dari segi teknis, saya tidak bisa membayangkan bagaimana caranya menjaga karet 
sepanjang 200 meter agar tidak sobek saat digoyang oleh ombak, namun cukup 
tipis/fleksibel untuk dapat menerima tepukan ombak dan menekan air yang ada di 
dalam tabung karet tersebut. 
Tapi tentu saja saya bukan engineer ahli. Saya tidak tahu bagaimana teknisi 
pembangkit listrik dari generator bisa menjaga suhu tungku pembakarannya tanpa 
merusak pabrik, atau bagimana pabrik baja bisa meleburkan besi tanpa membuat 
kehancuran alat-alat pembuatnya. Saya yakin teknisi-teknisi Indonesia tentu 
bisa mencari pemecahan atas masalah-masalah yang ada berkaitan dengan 
operasional sistem ini sehingga biaya pemeliharaannya bisa semurah mungkin.

Info yang sangat menarik pak...  terima kasih.

--- On Sat, 28/11/09, Hok An ho...@t-online.de wrote:

From: Hok An ho...@t-online.de
Subject: Re: [Keuangan] Energi Arus Laut
To: Bali da Dave dfa...@yahoo.com
Received: Saturday, 28 November, 2009, 1:28 AM

Yang cantumkan dua isi saja:

proyek seagen/seaflow untuk arus laut dan proyek anaconda untuk ombak.
Kedua proyek ini dimensi dana masih belum besar, jadi Indonesia kalau mau masih 
bisa ikut (maksudnya beli atau lebih murah lagi tiru perusahaan yang terlibat 
dalam proyek2 ini).
Anaconda sangat menarik, sebab bahan baku utama adalah karet, jadi yang masalah 
adalah komponen2 lain yang juga harus tahan air laut.
Jadi yang punya semangat silahkan investasi.

Salam

Hok An


Seagen:
http://en.wikipedia.org/wiki/SeaGen
http://www.marineturbines.com/3/news/article/26/marine_current_turbines_reveals_details_of_seagen_s_operating_performance/

Anaconda:

http://www.newscientist.com/article/dn14258
Giant rubber snake could be the future of wave power

   * 14:09 04 July 2008 by *Tom Simonite*
     http://www.newscientist.com/search?rbauthors=Tom+Simonite
   * Video: Giant rubber snake could be the future of wave power
     http://www.youtube.com/watch?v=VamSAbwgJKk

A giant rubber snake could be the future of renewable energy. The rippling 
Anaconda produces electricity as it is squeezed by passing waves. Its 
developers say it would produce more energy than existing wave-energy devices 
and be cheaper to maintain.

Retired physicist Francis Farley and Rod Rainey of Atkins Global 
http://www.atkinsglobal.com/ dreamed up a flexible tube filled with seawater 
and sealed at both ends like a giant sausage. The structure streams out in the 
waves like a windsock pushed by the wind.

The passage of each wave squeezes the rubber and produces a bulging pressure 
wave that travels down its length. When the bulge reaches the end it sets 
turbines spinning to generate electricity.


     Slippery customer

Eventually, full-scale versions should be 7 metres across, 200 m long and be 
anchored at one end in water between 40 m and 100 m deep.

For now, however, engineers John Chaplin 
http://www.soton.ac.uk/mediacentre/guidetoexpertise/john_chaplin.html and 
Grant Hearn at the University of Southampton are testing mini Anacondas, a few 
metres long, in a wave tank. The top barely breaks the surface, and you can 
see the bulges moving down the tube, says Chaplin.

In engineering terms, it is unlike any other offshore structure, he told *New 
Scientist*. It's not a solid structure like an oil platform and it doesn't 
behave like a boat either.

Preliminary results are promising, says Chaplin. By tuning the diameter, 
flexibility and thickness of the rubber tube it is possible to make the 
Anaconda's pressure bulges travel at roughly the same speed as the waves 
outside. As a result they gradually gather more energy from the waves as they 
travel down the tube.


     Snake scales

A full-scale device should produce 1 megawatt - enough to power around 2000 
houses.

By comparison, each jointed steel cylinder of the Pelamis wave power system 
http://www.newscientist.com/article/mg19425996.400-eel-feel-helps-wave-power-go-with-the-flow.htmlMovie
 Camera which is being trialled in Portugal generates just 0.75 MW.

Anaconda's unique design should also handle the greatest challenge of wave 
energy better. The ocean is a very hostile environment, says Chaplin. The 
structure has got to be there and still working after the largest storms. 
What's more, saltwater corrodes metal structures, making maintenance costs 
high, he says.

A rubber structure with few mechanical parts exposed to the sea should be more 
resilient. Chaplin hopes to have a one-third scale 

Re: [Keuangan] Energi Arus Laut

2009-11-27 Terurut Topik Bali da Dave
O iya, barusan juga sempat lihat di wikipedia tentang wave power:

http://en.wikipedia.org/wiki/Wave_energy

Menurutnya, di laut ada beberapa macam gerakan air:
1: Tidal Power (air pasang surut karena pengaruh bulan) - lebih mudah 
diprediksi daripada angin/wave
2. Arus laut, artinya gerakan air dimana air panas bergerak di atas ke arah 
yang lebih dingin, dan bergerak ke bawah...  sementara air dingin yang biasanya 
di bawah bergerak ke atas atau ke arah daerah tropis yang lebih panas. (umumnya 
lebih banyak di daerah samudera besar (pasifik, atlantis, dll) Karena Indonesia 
banyak pulaunya, arus laut ini kemungkinan tidak sekuat arus di laut bebas.
3. Ombak (wave power), yakni gerakan di permukaan air.

Sangat menarik

--- On Sat, 28/11/09, Bali da Dave dfa...@yahoo.com wrote:

From: Bali da Dave dfa...@yahoo.com
Subject: Re: [Keuangan] Energi Arus Laut
To: Ahli Keuangan AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Received: Saturday, 28 November, 2009, 6:32 AM







 



  



  
  
  Wow, baru lihat yang seperti ini sepertinya promising...  Asalkan 
kapal nelayan tidak lewat dan nabrak/mencurinya, sepertinya sangat menjanjikan.



U

 



  






  
__
Win 1 of 4 Sony home entertainment packs thanks to Yahoo!7.
Enter now: http://au.docs.yahoo.com/homepageset/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Kiamat 2012

2009-11-27 Terurut Topik si Nung
On 27 Nov 2009 at 15:34, Christovita Wiloto wrote:

 Di tahun 2012, Tuhan memanggil Presiden AS, Cina,
 dan Indonesia untuk menyampaikan bahwa Ia
 memutuskan dalam tiga hari dunia akan kiamat. 
 
 Tiga pemimpin ini disuruh kembali ke negaranya
 untuk menyampaikan kepada rakyat mereka
 masing-masing. 

apa yg terjadi setelah kiamat ?

bagaimana persiapan menghadapi setelah kiamat ?


tia

sinung










/*-sig-

http://www.radarjogja.co.id/berita/internasional/5218-pseudo-democracy-demokrasi-kedoknya-demokrator-muaranya.html

http://www.republika.co.id/koran/14/60867/Hari_Jilbab_Dunia_Mengenang_wafatnya_Sahidah_Pembela_Jilbab

-sig-*/