Re: [Keuangan] Kapitalisme Global Mengancam Bumi!
Sistem ekonomi manapun punya plus dan minus.. sosialisme biasanya bikin investor get out... Kapitalisme mengundang tumbuhnya investasi dan pertumbuhan... sementara sistem lainnya kebanyakan berkutat diantara dua sisi ini... kapitalisme sekarang sedang diperlunak dgn adanya CSR, pajak tinggi, tunjangan sosial, kesehatan, asuransi dan mungkin demonstrasi para buruh... Rata-rata negara eropa menganut sistem kombinasi kedua hal ini... Tapi persaingan ala Kapitalisme bikin mati banyak usaha... patah tumbuh hilang berganti... mati satu tumbuh beberapa lalu mati lagi dan yg tumbuh makin besar-makin besar adalah yg kuat modal,produk inovatif kreatif berharga murah dan bernilai plus.. Yg lain mati satupersatu... Apa ini yg jadi tujuan dr sistem ini.. Surfival is the fittest??? Kolusi pengusaha dgn penguasa adalah semacam synergi yg harus terjadi...Dalam Pilpres Negara sebesar AS juga ada semacam penggalangan dana bagi kandidat bersaing.. dan Korporasi bisa sumbang dana disini yg tujuannya adalah semacam kemudahan-kemudahan kedepan dalam berusaha.. Dan penguas bisa kasi banyak proyek nantinya bagi para penyandang dana kampanye semacam tanda terima kasih atas dukungan dana... Sementara korupsi adalah buah dari semangat kejayaan yg ingin dipercepat secara instant ... sesegeranya... yg mana ini adalah buah dari pengomporan semangat konsumtifisme ala kapitalisme... kita disuguhi iklan, produk-produk apapun dan tentunya ini membangkitkan basic instink kita untuk mendapatkannya sesegeranya dan korupsi adalah jalan tercepat jadi budaya konsumsi juga turut andil memperparah semangat 45 dalam hal korupsi... Maka untuk bikin efek jera saya kira tidak ada salahnya pengurangan beberapa orang yg sudah sampai ditingat ketagihan berlaku korup.. toh kita tidak akan kekurangan orang-orang yg punya kompetensi yg sama nantinya... Dan apa yg disampaikan oleh Amien Rais yg walau memang tidak anti kapitalisme tapi punya semangat sosialisme pemerataan patut kita dukung bersama... Sila ke 5 Pancasila Keadilan Sosial harus jadi inspirasi yaitu tegakkan keadilan ekonomi bagi semua warga dan beri masing-masing bagian.. Sang --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave [EMAIL PROTECTED] wrote: Nah justru di sinilah banyak yang jadi repot Sebab banyak pemimpin sebenarnya tau dan setuju dengan filosofinya ini. Maksudnya CSR (company social responsibility?)... banyak yang sudah mau. Di daerah terpencil perusahaan mining bikin sekolah SD, Rumah Sakit, dll (yang selain perlu buat karyawan setempat yang berkeluarga di sana, juga membantu masyarakat)... Pembagian hasil kerja di minyak misalnya sekian persen produksi (revenue penjualan - jadi bukan cuma profit) yang disetujui di setor ke pemerintah. Secara mekanismenya sudah ada... bahkan sudah rumit dan dianggap investor bikin susah (hambatan). Nah bicara dilema... apa perlu sistemnya dibikin lebih susah lagi buat investor asing, atau diperlemah? Bicara korupsi atau biaya entertainment yang di charge untuk cost recovery barangkali banyak kejadiannya. Perusahaan pengelola hutan yang diwajibkan melakukan penanaman kembali sering tidak melakukan apa - apa, tapi di buku akuntansinya sudah kelihatan biayanya keluar (nah yang macam ini auditornya perlu di cek? -- padahal mereka yang mengaudit itu kan orang-orang kita juga...) Koruptor hukum mati? Rasanya kurang praktis... Untuk show-off saja barangkali justru kasihan... sebab orang-orang pertama yang bakalan kena adalah kambing-hitam yang oon, terjebak disuru pasang badan dan kagak bisa bikin apa-apa. Sama seperti kasus kriminal... yang pertama kena adalah maling sandal, maling ayam, dan pengemis miskin. Kalau mereka sudah habis, barulah mulai naik ke atas... sampai penduduk indonesia tinggal separuh, isinya koruptor semua dan akhirnya melalui pemilu demokratis mereka mengubah undang-undang supaya hukuman mati di tiadakan. Akhirnya hukuman mati tersebut hanya membantai daun-daun atas tanpa bisa merusak akarnya Yah ini sih andai-andai saja... yang menurut pikiran saya sih hukuman mati itu tidak praktis. Di Cina satu atau dua orang ada saja yang dihukum mati, tapi kalau ada kesempatan bicara dengan penduduk cina, katanya sih koruptor yang gak ketangkap itu masih banyak. Secara ide, ini bagus... tapi praktisnya susa... Kedengarannya pandangan saya pesimis sekali yah... tapi kalau saya lihat sih rasanya sudah mulai maju Yah sering-sering saja kita dengungkan perlunya hati yang bersih bagi aparat negara dari atas sampai bawah... Soal ngurus KTP, iuran sampah... dll dll... Kalau cuma disuru bayar iuran sampah yang 20ribu sebulan masih mengelak, lah bagaimana dengan urusan pajak perusahaan yang sampai miliayaran atau triliunan itu??? Kalau ngantre loket atau jalan di jalan raya buat 5 atau 10 menit lebih cepat ke rumah sudah susah... apakah mungkin membuat bid proyek tanpa sogok kiri sogok kanan???
Re: [Keuangan] Kapitalisme Global Mengancam Bumi!
Nah justru di sinilah banyak yang jadi repot Sebab banyak pemimpin sebenarnya tau dan setuju dengan filosofinya ini. Maksudnya CSR (company social responsibility?)... banyak yang sudah mau. Di daerah terpencil perusahaan mining bikin sekolah SD, Rumah Sakit, dll (yang selain perlu buat karyawan setempat yang berkeluarga di sana, juga membantu masyarakat)... Pembagian hasil kerja di minyak misalnya sekian persen produksi (revenue penjualan - jadi bukan cuma profit) yang disetujui di setor ke pemerintah. Secara mekanismenya sudah ada... bahkan sudah rumit dan dianggap investor bikin susah (hambatan). Nah bicara dilema... apa perlu sistemnya dibikin lebih susah lagi buat investor asing, atau diperlemah? Bicara korupsi atau biaya entertainment yang di charge untuk cost recovery barangkali banyak kejadiannya. Perusahaan pengelola hutan yang diwajibkan melakukan penanaman kembali sering tidak melakukan apa - apa, tapi di buku akuntansinya sudah kelihatan biayanya keluar (nah yang macam ini auditornya perlu di cek? -- padahal mereka yang mengaudit itu kan orang-orang kita juga...) Koruptor hukum mati? Rasanya kurang praktis... Untuk show-off saja barangkali justru kasihan... sebab orang-orang pertama yang bakalan kena adalah kambing-hitam yang oon, terjebak disuru pasang badan dan kagak bisa bikin apa-apa. Sama seperti kasus kriminal... yang pertama kena adalah maling sandal, maling ayam, dan pengemis miskin. Kalau mereka sudah habis, barulah mulai naik ke atas... sampai penduduk indonesia tinggal separuh, isinya koruptor semua dan akhirnya melalui pemilu demokratis mereka mengubah undang-undang supaya hukuman mati di tiadakan. Akhirnya hukuman mati tersebut hanya membantai daun-daun atas tanpa bisa merusak akarnya Yah ini sih andai-andai saja... yang menurut pikiran saya sih hukuman mati itu tidak praktis. Di Cina satu atau dua orang ada saja yang dihukum mati, tapi kalau ada kesempatan bicara dengan penduduk cina, katanya sih koruptor yang gak ketangkap itu masih banyak. Secara ide, ini bagus... tapi praktisnya susa... Kedengarannya pandangan saya pesimis sekali yah... tapi kalau saya lihat sih rasanya sudah mulai maju Yah sering-sering saja kita dengungkan perlunya hati yang bersih bagi aparat negara dari atas sampai bawah... Soal ngurus KTP, iuran sampah... dll dll... Kalau cuma disuru bayar iuran sampah yang 20ribu sebulan masih mengelak, lah bagaimana dengan urusan pajak perusahaan yang sampai miliayaran atau triliunan itu??? Kalau ngantre loket atau jalan di jalan raya buat 5 atau 10 menit lebih cepat ke rumah sudah susah... apakah mungkin membuat bid proyek tanpa sogok kiri sogok kanan??? Mungkin perlu dibuat proyek kota (atau lebih tepatnya desa) percontohan untuk masyarakat yang tertib tidak korup? Apakah ada? Apakah ada satu kota atau desa di Indonesia ini yang bisa dijadikan teladan atau proyek percontohan bagi tempat-tempat lainnya??? Kalau kita tidak bisa mengubah satu negara, barangkali kita bisa mulai dengan mengubahnya di satu desa dulu? MUNGKINKAH?? Apakah ini cuma mimpi saja??? Harapan sih banyak yang akan berkata... We can do it Just Do It No... it is not a dream --- On Wed, 8/13/08, Sang [EMAIL PROTECTED] wrote: .. Jadi perlu ada pembagian keuntungan antara investor dgn Negara... termasuk disini Investor orang Indonesia sendiri... Ini baru CSR sistem sosial perusahaan.. . [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Kapitalisme Global Mengancam Bumi!
Beberapa waktu kemarin, hampir semua negara-negara dikawasan Amerika Latin sepakat terapkan sistem sosialisme diwilayah itu... kesenjangan pendapatan membikin keyakinan mereka menguat untuk terapkan sistem ini... Sosialisme tidak identik dgn komunisme Dalam sistem sosial ada kontrol dan semangat kebersamaan bukan persaingan walau punya wilayah geografis berbeda sistem kapitalisme dgn pasar bebas bikin persaingan jadi dikuasai korporasi besar sementara pemain kecil harus turun gelanggang atau kalau masih harus bersaing tidak ada jalan lain kecuali main sogok, suap dan kolusi dgn pejabat berwenang untuk dapat proyek, tender dan kemudahan berusaha... Saya kira ini bisa mengilhami pemimpin kita untuk punya nyali meniti jalan serambut dibelah tujuh ini yaitu melakukan pembalikan atas apa yg jadi nasehat-nasehat orang-orang yg ada di IMF maupun World Bank... Bikin kebijakan yg pro rakyat jangan pro investor asing.. seandainya ada yg masuk invest, keluarkan beberapa regulasi dan aturan-aturan bahwa apa yg mereka lakukan hanyalah mitra dari pemerintah bukan pembeli hak.. selama ini yg terjadi adalah pengalihan kekuasaan kepada pemodal secara penuh dan yg terjadi adalah bahwa keuntungan besar mereka bawa pulang tanpa mereka beri kontribusi bagi penduduk setempat kecuali yg keluar adalah limbah, polusi, dan gaji kecil mencekik buruh sistem Kapitalisme mencari efisiensi biaya tanpa pikirkan dampak bagi rakyat setempat dan buruh adalah korban... Pemimpin yg berikutnya memang harus berani pasang badan layaknya Hugo Chaves si pembangkang jagoan Amerika Latin.. Siapa berani??? Amien Rais? atau tunggu aja Satrio Piningit atau Poltak hotradero? Sang In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, rangga almahendra [EMAIL PROTECTED] wrote: Judul: *Agenda-Mendesak Bangsa: Selamatkan Indonesia!* Penulis: Mohammad Amien Rais Penerbit: Mizan PPSK, Yogyakarta Cetakan: I, Maret 2008 Tebal: xiv + 298 halaman Dengan kondisi demikian, menurut Amien Rais,diperlukan agenda yang mendesak untuk menyelamatkan bangsa Indonesia. Pertama, mempersiapkan kepemimpinan nasional alternatif (baru).Kepemimpinan yang bermental bebas, merdeka, dan mandiri,bukan inlander.Punya wawasan nasional dan internasional serta sifat kepemimpinan kolektif. Kepemimpinan yang bukan bagian dari state capture corruption, mampu menancapkan kemandirian dan kedaulatan nasional. Tegas dalam penegakan hukum dan membuat kebijakan ekonomi yang pro-rakyat dan pro-pelaku ekonomi. Kedua, membuka diri dan bekerja sama dengan negara lain atas dasar kesetaraan, kesederajatan, kesejajaran, dan dibangun atas dasar saling menguntungkan. Diperlukan ekonom tangguh ke dalam keanggotaan KPK. Ketiga, seluruh kontrak kerja sama (KKS) di bidang migas dan kontrak karya (KK) di bidang nonmigas harus ditelaah lagi secara jujur dan rasional. Keempat, menghentikan kegiatankorporasiya ngmerusak kelestarian lingkungan. Termasuk peninjauan ulang terhadap semua HPH. Sebab, hutan kita makin rusak akibat para pemegang HPH yang bermental hedonis dan tidak bertanggung jawab. Kelima, menghilangkan penyakit kecanduan utang. Dalam kaitan ini, diperlukan pembuatan APBN dengan built in deficit seminimal mungkin. Keenam,semua UU yang bersifat strategis untuk bangsa harus dikaji ulang. Setiap UU di bidang pertambangan, penanaman modal, BUMN, pertanian, perkebunan, kelistrikan, keairan, kehutanan, dan sebagainya yang begitu jelas merugikan bangsa sendiri perlu dikaji ulang dan diganti dengan UU yang lebih menjamin tercapainya kepentingan bangsa. Ketujuh, media massa sebagai the fourth estate sekaligus watch dog selalu siap mengambil alih peran DPR sebagai kontrol sosial bila DPR terlalu lemah untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.
Re: [Keuangan] Kapitalisme Global Mengancam Bumi!
Pemimpin yg berikutnya memang harus berani pasang badan layaknya Hugo Chaves si pembangkang jagoan Amerika Latin..--- Saya banyak setuju juga dengan isu kapitalisme yang cenderung mengarah pada peningkatan kesenjangan sosial. Perbandingan angka kesenjangan sosial menurut Gini index, menunjukkan angka yang bagus buat Jepang (merata pembangunannya), dibandingkan Amerika yang kesenjangan sosialnya makin meningkat. Indonesia sendiri sebenarnya masih lumayan bagus sebab angka gini masih 0.36 (sekitar itu - sementara jepang 0.36). Artinya pemerintah dulu masih berupaya meningkatkan kesejahteraan yang merata. Pemerataan bukn cuma bisa dicapai lewat sosialisme macam Hugo Chaves. Keberaniannya memang patut dipuji, tapi nasionalisasi sih sudah kelewatan. Reputasi yang sangat penting bagi perkembangan iklim investasi sudah rusak di sana dan akan sangat susah diperbaiki nantinya. Mudah-mudahan pemerintahan indo tidak ada yang belagak anti asing semua. Segala-gala asing di tendang... bisa-bisa jadi mirip cina jaman the great leap tahun 60-an... ratusan bahkan jutaan orang meninggal miskin dan kelaparan gara-gara segala teknologi dan investasi asing yang diperlukan untuk pembangunan ditendang keluar. Rakyat terpaksa jadi budak karena mereka tidak punya ekskavator atau buldozer untuk mengerjakan hal-hal besar seperti pembangunan rel kereta dan jalan raya [Non-text portions of this message have been removed]
[Keuangan] Kapitalisme Global Mengancam Bumi!
Kapitalisme betul-betul adalah sebuah sistem merusak disamping juga punya nilai plus yaitu pertumbuhan luarbiasa bagi yg mampu menjalankannya.. Ini sistem adalah pedang bermata dua mempercepat pertumbuhan ekonomi tapi juga mempercepat kiamatnya bumi.. kita sedang berlari tunggang langgang menuju akhir dunia.. runaway world katanya Anthony Gidden.. Konsumsi adalah tujuan sistem ini.. tanpa konsumsi yg meningkat maka tidak ada pertumbuhan, tidak ada akumulasi keuntungan, tidak juga ada kemakmuran... Maka upaya melecut pertumbuhan adalah hal kunci disistem ini... Itulah sebabnya negara-negara kaya terutama AS menolak menandatangani protokol Kyoto thn 1997 lalu bahkan hingga sekarang sebab efek utama dari dipatuhinya protokol ini adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi Negeri ini yg harus keluar biaya ekstra bagi tiap perusahaan AS untuk meredam dampak polusi dan itu berarti ongkos produksi akan lebih mahal dan berujung harga produk lebih tinggi dan otomatis bisa kalah bersaing dipasar bebas... AS masih tarik ulur sambil gencarkan melakukan riset ttg upaya meredam efek polusi yg keluar dari negari ini.. misinya adalah gimana pertumbuhan tetap tinggi sementara efek gas rumah kaca bisa teratasi Saya lihat hal ini akan mustahil dilakukan sebab hal ini adalah bertolak belakang.. pabrik tiap detik kepulkan CO2 yg kalau tidak itu sama artinya dgn bangkrut alias stop produksi..produsen kendaraan tujuannya ingin produksi kendaraan sebanyak-banyaknya sesuai dgn permintaan pasar, dealer pemasar juga ingin jual sebanyak-banyaknya, pemakai semuanya bermimpi punya kendaraan pribadi yg jikapun sudah punya masih ingin tambah model baru.. busyet... Sementara udara panas diluar rumah akan memotivasi orang untuk beli AC pendingin dan otomatis akan keluat hawa panas dari AC tsb tiap rumah.. dan Ibu rumah tangga merengek-rengek pada suami supaya bisa beli kulkas... paa, mama capek keluar masuk pasar tiap hari, beliin dhonk kulkas biar mama belanja sekali seminggu saja... si papa yg sayang istri harus putar otak dapatin duit kalau perlu korup asal dapat kulkas, AC dan Mobil...adudududuuu... Dan semua produk ini adalah penyumbang pemanasan global.. Sementara itu ditingkat atas, pemodal telah bikin sensasi dgn terjadinya kenaikan harga BBM yg menyiksa orang kecil... Orang-orang yg ada di bursa minyak telah mengendalikan proses permintaan penawaran yg jadi kunci utama pergerakan harga minyak semakin besar permintaan maka akan semakin gampang mereka bikin khawatir pasar ttg kelangkaan pasokan, maka harga bisa dinaikkan seenak udel... Dana luarbiasa besar bisa dipergunakan untuk menahan pasokan yg ada ditangan hingga pasar kekurangan dan harga bisa ditentukan... Maka bisa dikalkulasi kelemahan-kelemahan sistem Kapitalisme ini: 1. Kapitalisme dgn konsumsi Massal bisa mengkiamatkan bumi ini lebih cepat dari jadwal.. 2. Prinsip Permintaan-penawaran bisa dikendalikan oleh sekelompok Invisible Hands dgn modal luar biasa besar.. 3.Pasar bisa dibikin panik oleh permainan pasokan.. 4. Tidak ada yg bisa kendalikan pasar kecuali pemodal besar... bahkan Otorita AS juga mulai khawatir dgn kekuatan Hedge Funs dan pengelola dana Investasi yg butuh penyaluran modal. 5. Pemodal besar pada sektor bissniss yg sama akan matikan pemodal kecil satu persatu... 6. Investasi pemodal bermental spekulan bisa mengancam mata uang negara manapun dan ini bisa menghancurkan kesejahteraan global.. krisis Asia thn 98 adalah bukti kuat ttg ini.. 7. Jurang kaya-miskin akan makin melebar bukannya makin merata sebab bissnis sikecil tidak bisa eksis oleh pemodal dgn harga diskon ditiap swalayan, supermarket dan ditingkat produsenmungkin ongkos produksi bisa ditekan lebih besar dgn produksi massal.. maka produsen besar bisa bikin gulung tikar produsen kecil dan perusahaan mini bubar maka yg terjadi adalah pengangguran dan kemelaratan... 8. efisiensi yg merupakan proses produksi ala kapitalisme akan berujung program padat modal daripada padat karya.. mesin mesin yg terus menerus diperbarui akan jauh lebih baik, lebih murah daripada pekerja-pekerja yg merengek-rengek minta kenaikan upah, tunjangan, kesehatan dsb.. maka Mesin akan lebih bernilai dibanding manusia... mesin tidak pernah mengeluh, tidak pernah minta istirahat dan tidak pernah cuti terkecuali operatornya matikan mesin tsb... Maka manusia akan tersingkir sedikit demi sedikit dan yg dominan adalah pasti: mesin dan nanti robot artificial intelligence.. Maka tidak ada pilihan lain.. segera usulkan pada dunia global supaya sistem ini ditinjau ulang terutama liberalisasi pasar... Sang == Krisis Kapitalisme Global Kompas: Sabtu, 12 Juli 2008 | 00:43 WIB by: Syamsul Hadi KTT G-8 di Toyako, Hokkaido, Jepang, yang baru saja berakhir terasa istimewa dengan kehadiran para pemimpin negara berkembang, seperti China, India, Meksiko, dan Indonesia. Pernyataan di akhir KTT