Re: [Keuangan] Neo-liberlism ?

2008-10-10 Terurut Topik irfanmaulana79
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Hadi Pranggono
[EMAIL PROTECTED] wrote:

mungkin yang bikin kondisi nya jadi kayak gini, karena yg kebanyakan
literatur men-state untuk untuk mendapatkan gain secara maximal bukan
optimal ?

 Bukannya konsep itu yang mendasari hampir seluruh literatur keuangan
di seluruh dunia. 
 
 Khan pelajaran Corporate Finance 101 sudah di tulis dengan jelas
bahwa tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan wealth dari para
shareholder.
 
 hm.. konsep yang serakah yah ??
 
 
 --- Pada Kam, 9/10/08, irfanmaulana79 [EMAIL PROTECTED] menulis:
 Dari: irfanmaulana79 [EMAIL PROTECTED]
 Topik: Re: [Keuangan] Neo-liberlism ?
 Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Tanggal: Kamis, 9 Oktober, 2008, 2:15 PM
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 saya tertarik dengan statement anda bahwa liberalisasi
berhasil jika
 
 terjadi equilibrium dimana apabila pihak A melakukan sesuatu yg
 
 merugikan pihak B maka pihak B pun bisa melakukan hal yang sama. kalau
 
 hal itu memang yang menjadi tujuan dari neo-liberalism. ..kira2
 
 bagaimana nasib perekonomian negara2 kecil dan berkembang menghadapi
 
 hegemoni negara maju? bukankah akan sangat sulit bagi industri negara
 
 kecil untuk bersaing dengan para pemain global/ korporasi negara maju? 
 
 
 
 Dan pertanyaan saya selanjutnya adalah apakah konsep dari
 
 neo-liberalism yang mendorong investor2 untuk menjadi tidak bermoral
 
 (serakah) atau justru investor2 yang tidak bermoral itulah yang
 
 menyebabkan neo-liberalisme menjadi terkesan tidak bermoral?
 
 
 
 thanks
 
 
 
 --- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, Bali da Dave
 
 dfaj21@ wrote:
 
 
 
  bentuk kelemahan neo-liberalisme adalah liberalisme tidak bermoral.
 
 Neo liberalisme berupaya kembali ke jaman sebelum keynes, yakni
 
 jamannya adam smit. Setelah jaman keynes, di sekitar tahun 70, banyak
 
 yang mulai lagi skeptis dengan peran pemerintah. Rupanya banyak
 
 korupsi atau penyalahgunaan wewenang dari aparat negara
 
 (tahun-tahunnya JF Kennedy kan tahun flower generation, banyak yang
 
 tidak suka dengan perang vietnam, hapuskan pemerintah.. .  yang semacam
 
 itu).
 
  
 
  Maka kembalilah ke jaman liberalisme, dengan pengetahuan tambahan
 
 yang dulunya tidak dimiliki adam smit, disebutlah sebagai
 
 neo-liberalisme. Tapi toh masalah utamanya liberalsime ini masih belum
 
 bisa terus terpecahkan. Siapa yang berani jamin bahwa dengan
 
 undang-undang antitrust (monopoli) juga pasarnya Amerika masih
 
 efisien? Saingannya microsoft di amerika apa? Di eropa juga microsoft
 
 pernah kena denda gara-gara bundling internet eksplorernya. .. 
 
  
 
  Liberalisme berhasil jika pihak A melakukan sesuatu yang merugikan
 
 pihak B, maka pihak B atau C bisa merugikan pihak A juga (ekuilibrium
 
 katanya). Pdahal kan tidak selalu begitu.
 
  
 
  Adam Smit juga termasuk seorang filsuf, jadi kalau ada pihak yang
 
 kesannya kriminal, yang menekan tindakan kriminal tersebut adalah
 
 pelaku pasar yang lainnya. Kenyataannya kan justru karena tindakan
 
 kriminal jadi kaya, maka pelaku pasar yang lain malah berbondong
 
 bondong meniru, bukannya menekan perilaku tersebut. Rupanya jaman
 
 sudah beda. Kehormatan dan integritas manusia di jaman Adam Smith
 
 lebih tinggi daripada kita sekarang ini (benarkah?()
 
  
 
  --- On Thu, 10/9/08, irfanmaulana79 irfanmaulana79@ ... wrote:
 
  From: irfanmaulana79 irfanmaulana79@ ...
 
  Subject: [Keuangan] Neo-liberlism ?
 
  To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com
 
  Date: Thursday, October 9, 2008, 11:42 AM
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  Dear All,
 
  
 
  
 
  
 
  Apakah krisis keuangan kali ini bisa dikatakan sebagai salah satu
 
  
 
  bentuk kelemahan dari Neo-liberalisme? 
 
  
 
  
 
  
 
  bukankah dengan adanya program bailout dari sejumlah pemerintahan
 
  
 
  negara2 maju dan seperti yang sering terlihat selama ini menunjukkan
 
  
 
  bahwa pada akhirnya pasar akan selalu butuh intervensi dari
pemerintah?
 
  
 
  
 
  
 
  Thanks
 
  
 
   
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 

 
  
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
 
 
 
   
 
 
 
   

   
   
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
   
   
 
 
  
___
 Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download
sekarang juga.
 http://id.toolbar.yahoo.com/
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [Keuangan] Neo-liberlism ?

2008-10-09 Terurut Topik irfanmaulana79
saya tertarik dengan statement anda bahwa liberalisasi berhasil jika
terjadi equilibrium dimana apabila pihak A melakukan sesuatu yg
merugikan pihak B maka pihak B pun bisa melakukan hal yang sama. kalau
hal itu memang yang menjadi tujuan dari neo-liberalism...kira2
bagaimana nasib perekonomian negara2 kecil dan berkembang menghadapi
hegemoni negara maju? bukankah akan sangat sulit bagi industri negara
kecil untuk bersaing dengan para pemain global/ korporasi negara maju? 

Dan pertanyaan saya selanjutnya adalah apakah konsep dari
neo-liberalism yang mendorong investor2 untuk menjadi tidak bermoral
(serakah) atau justru investor2 yang tidak bermoral itulah yang
menyebabkan neo-liberalisme menjadi terkesan tidak bermoral?

thanks

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 bentuk kelemahan neo-liberalisme adalah liberalisme tidak bermoral.
Neo liberalisme berupaya kembali ke jaman sebelum keynes, yakni
jamannya adam smit. Setelah jaman keynes, di sekitar tahun 70, banyak
yang mulai lagi skeptis dengan peran pemerintah. Rupanya banyak
korupsi atau penyalahgunaan wewenang dari aparat negara
(tahun-tahunnya JF Kennedy kan tahun flower generation, banyak yang
tidak suka dengan perang vietnam, hapuskan pemerintah...  yang semacam
itu).
 
 Maka kembalilah ke jaman liberalisme, dengan pengetahuan tambahan
yang dulunya tidak dimiliki adam smit, disebutlah sebagai
neo-liberalisme. Tapi toh masalah utamanya liberalsime ini masih belum
bisa terus terpecahkan. Siapa yang berani jamin bahwa dengan
undang-undang antitrust (monopoli) juga pasarnya Amerika masih
efisien? Saingannya microsoft di amerika apa? Di eropa juga microsoft
pernah kena denda gara-gara bundling internet eksplorernya... 
 
 Liberalisme berhasil jika pihak A melakukan sesuatu yang merugikan
pihak B, maka pihak B atau C bisa merugikan pihak A juga (ekuilibrium
katanya). Pdahal kan tidak selalu begitu.
 
 Adam Smit juga termasuk seorang filsuf, jadi kalau ada pihak yang
kesannya kriminal, yang menekan tindakan kriminal tersebut adalah
pelaku pasar yang lainnya. Kenyataannya kan justru karena tindakan
kriminal jadi kaya, maka pelaku pasar yang lain malah berbondong
bondong meniru, bukannya menekan perilaku tersebut. Rupanya jaman
sudah beda. Kehormatan dan integritas manusia di jaman Adam Smith
lebih tinggi daripada kita sekarang ini (benarkah?()
 
 --- On Thu, 10/9/08, irfanmaulana79 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 From: irfanmaulana79 [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [Keuangan] Neo-liberlism ?
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Date: Thursday, October 9, 2008, 11:42 AM
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Dear All,
 
 
 
 Apakah krisis keuangan kali ini bisa dikatakan sebagai salah satu
 
 bentuk kelemahan dari Neo-liberalisme? 
 
 
 
 bukankah dengan adanya program bailout dari sejumlah pemerintahan
 
 negara2 maju dan seperti yang sering terlihat selama ini menunjukkan
 
 bahwa pada akhirnya pasar akan selalu butuh intervensi dari pemerintah?
 
 
 
 Thanks
   

   
   
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
   
   
 
 
   
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [Keuangan] Neo-liberlism ?

2008-10-09 Terurut Topik Bali da Dave
Sulit bagi pihak negara berkembang? --  memangnya sekarang ini kita tidak 
sedang kesulitan?

Mana penyebab mana? Sama dengan nanya mana keluar dulu, ayam apa telor? susah 
jawabnya ya.. Ada konsep vicious circle (lingkaran setan), atau glorious 
circle. Kedua-duanya sama sama muter. Yang satu kebawah, lainnya ke atas. Tidak 
terlalu perlu pusing yang mana duluan. Yang perlu dipusingi adalah muternya ke 
atas atau ke bawah.

--- On Thu, 10/9/08, irfanmaulana79 [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: irfanmaulana79 [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Keuangan] Neo-liberlism ?
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Thursday, October 9, 2008, 4:15 PM











saya tertarik dengan statement anda bahwa liberalisasi berhasil jika

terjadi equilibrium dimana apabila pihak A melakukan sesuatu yg

merugikan pihak B maka pihak B pun bisa melakukan hal yang sama. kalau

hal itu memang yang menjadi tujuan dari neo-liberalism. ..kira2

bagaimana nasib perekonomian negara2 kecil dan berkembang menghadapi

hegemoni negara maju? bukankah akan sangat sulit bagi industri negara

kecil untuk bersaing dengan para pemain global/ korporasi negara maju? 



Dan pertanyaan saya selanjutnya adalah apakah konsep dari

neo-liberalism yang mendorong investor2 untuk menjadi tidak bermoral

(serakah) atau justru investor2 yang tidak bermoral itulah yang

menyebabkan neo-liberalisme menjadi terkesan tidak bermoral?



thanks



--- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, Bali da Dave

[EMAIL PROTECTED] wrote:



 bentuk kelemahan neo-liberalisme adalah liberalisme tidak bermoral.

Neo liberalisme berupaya kembali ke jaman sebelum keynes, yakni

jamannya adam smit. Setelah jaman keynes, di sekitar tahun 70, banyak

yang mulai lagi skeptis dengan peran pemerintah. Rupanya banyak

korupsi atau penyalahgunaan wewenang dari aparat negara

(tahun-tahunnya JF Kennedy kan tahun flower generation, banyak yang

tidak suka dengan perang vietnam, hapuskan pemerintah.. .  yang semacam

itu).

 

 Maka kembalilah ke jaman liberalisme, dengan pengetahuan tambahan

yang dulunya tidak dimiliki adam smit, disebutlah sebagai

neo-liberalisme. Tapi toh masalah utamanya liberalsime ini masih belum

bisa terus terpecahkan. Siapa yang berani jamin bahwa dengan

undang-undang antitrust (monopoli) juga pasarnya Amerika masih

efisien? Saingannya microsoft di amerika apa? Di eropa juga microsoft

pernah kena denda gara-gara bundling internet eksplorernya. .. 

 

 Liberalisme berhasil jika pihak A melakukan sesuatu yang merugikan

pihak B, maka pihak B atau C bisa merugikan pihak A juga (ekuilibrium

katanya). Pdahal kan tidak selalu begitu.

 

 Adam Smit juga termasuk seorang filsuf, jadi kalau ada pihak yang

kesannya kriminal, yang menekan tindakan kriminal tersebut adalah

pelaku pasar yang lainnya. Kenyataannya kan justru karena tindakan

kriminal jadi kaya, maka pelaku pasar yang lain malah berbondong

bondong meniru, bukannya menekan perilaku tersebut. Rupanya jaman

sudah beda. Kehormatan dan integritas manusia di jaman Adam Smith

lebih tinggi daripada kita sekarang ini (benarkah?()

 

 --- On Thu, 10/9/08, irfanmaulana79 irfanmaulana79@ ... wrote:

 From: irfanmaulana79 irfanmaulana79@ ...

 Subject: [Keuangan] Neo-liberlism ?

 To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com

 Date: Thursday, October 9, 2008, 11:42 AM

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 Dear All,

 

 

 

 Apakah krisis keuangan kali ini bisa dikatakan sebagai salah satu

 

 bentuk kelemahan dari Neo-liberalisme? 

 

 

 

 bukankah dengan adanya program bailout dari sejumlah pemerintahan

 

 negara2 maju dan seperti yang sering terlihat selama ini menunjukkan

 

 bahwa pada akhirnya pasar akan selalu butuh intervensi dari pemerintah?

 

 

 

 Thanks

   



   

   

 

 

 

 

 

 

 

 

   

 

 

   

   

 

 

   

 

 [Non-text portions of this message have been removed]






  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Neo-liberlism ?

2008-10-09 Terurut Topik Hadi Pranggono
Bukannya konsep itu yang mendasari hampir seluruh literatur keuangan di seluruh 
dunia. 

Khan pelajaran Corporate Finance 101 sudah di tulis dengan jelas bahwa tujuan 
utamanya adalah untuk meningkatkan wealth dari para shareholder.

hm.. konsep yang serakah yah ??


--- Pada Kam, 9/10/08, irfanmaulana79 [EMAIL PROTECTED] menulis:
Dari: irfanmaulana79 [EMAIL PROTECTED]
Topik: Re: [Keuangan] Neo-liberlism ?
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 9 Oktober, 2008, 2:15 PM











saya tertarik dengan statement anda bahwa liberalisasi berhasil jika

terjadi equilibrium dimana apabila pihak A melakukan sesuatu yg

merugikan pihak B maka pihak B pun bisa melakukan hal yang sama. kalau

hal itu memang yang menjadi tujuan dari neo-liberalism. ..kira2

bagaimana nasib perekonomian negara2 kecil dan berkembang menghadapi

hegemoni negara maju? bukankah akan sangat sulit bagi industri negara

kecil untuk bersaing dengan para pemain global/ korporasi negara maju? 



Dan pertanyaan saya selanjutnya adalah apakah konsep dari

neo-liberalism yang mendorong investor2 untuk menjadi tidak bermoral

(serakah) atau justru investor2 yang tidak bermoral itulah yang

menyebabkan neo-liberalisme menjadi terkesan tidak bermoral?



thanks



--- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, Bali da Dave

[EMAIL PROTECTED] wrote:



 bentuk kelemahan neo-liberalisme adalah liberalisme tidak bermoral.

Neo liberalisme berupaya kembali ke jaman sebelum keynes, yakni

jamannya adam smit. Setelah jaman keynes, di sekitar tahun 70, banyak

yang mulai lagi skeptis dengan peran pemerintah. Rupanya banyak

korupsi atau penyalahgunaan wewenang dari aparat negara

(tahun-tahunnya JF Kennedy kan tahun flower generation, banyak yang

tidak suka dengan perang vietnam, hapuskan pemerintah.. .  yang semacam

itu).

 

 Maka kembalilah ke jaman liberalisme, dengan pengetahuan tambahan

yang dulunya tidak dimiliki adam smit, disebutlah sebagai

neo-liberalisme. Tapi toh masalah utamanya liberalsime ini masih belum

bisa terus terpecahkan. Siapa yang berani jamin bahwa dengan

undang-undang antitrust (monopoli) juga pasarnya Amerika masih

efisien? Saingannya microsoft di amerika apa? Di eropa juga microsoft

pernah kena denda gara-gara bundling internet eksplorernya. .. 

 

 Liberalisme berhasil jika pihak A melakukan sesuatu yang merugikan

pihak B, maka pihak B atau C bisa merugikan pihak A juga (ekuilibrium

katanya). Pdahal kan tidak selalu begitu.

 

 Adam Smit juga termasuk seorang filsuf, jadi kalau ada pihak yang

kesannya kriminal, yang menekan tindakan kriminal tersebut adalah

pelaku pasar yang lainnya. Kenyataannya kan justru karena tindakan

kriminal jadi kaya, maka pelaku pasar yang lain malah berbondong

bondong meniru, bukannya menekan perilaku tersebut. Rupanya jaman

sudah beda. Kehormatan dan integritas manusia di jaman Adam Smith

lebih tinggi daripada kita sekarang ini (benarkah?()

 

 --- On Thu, 10/9/08, irfanmaulana79 irfanmaulana79@ ... wrote:

 From: irfanmaulana79 irfanmaulana79@ ...

 Subject: [Keuangan] Neo-liberlism ?

 To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com

 Date: Thursday, October 9, 2008, 11:42 AM

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 Dear All,

 

 

 

 Apakah krisis keuangan kali ini bisa dikatakan sebagai salah satu

 

 bentuk kelemahan dari Neo-liberalisme? 

 

 

 

 bukankah dengan adanya program bailout dari sejumlah pemerintahan

 

 negara2 maju dan seperti yang sering terlihat selama ini menunjukkan

 

 bahwa pada akhirnya pasar akan selalu butuh intervensi dari pemerintah?

 

 

 

 Thanks

   



   

   

 

 

 

 

 

 

 

 

   

 

 

   

   

 

 

   

 

 [Non-text portions of this message have been removed]






  




 

















  
___
Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download sekarang juga.
http://id.toolbar.yahoo.com/

[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Neo-liberlism ?

2008-10-08 Terurut Topik irfanmaulana79
Dear All,

Apakah krisis keuangan kali ini bisa dikatakan sebagai salah satu
bentuk kelemahan dari Neo-liberalisme? 

bukankah dengan adanya program bailout dari sejumlah pemerintahan
negara2 maju dan seperti yang sering terlihat selama ini menunjukkan
bahwa pada akhirnya pasar akan selalu butuh intervensi dari pemerintah?

Thanks



Re: [Keuangan] Neo-liberlism ?

2008-10-08 Terurut Topik Bali da Dave
bentuk kelemahan neo-liberalisme adalah liberalisme tidak bermoral. Neo 
liberalisme berupaya kembali ke jaman sebelum keynes, yakni jamannya adam smit. 
Setelah jaman keynes, di sekitar tahun 70, banyak yang mulai lagi skeptis 
dengan peran pemerintah. Rupanya banyak korupsi atau penyalahgunaan wewenang 
dari aparat negara (tahun-tahunnya JF Kennedy kan tahun flower generation, 
banyak yang tidak suka dengan perang vietnam, hapuskan pemerintah...  yang 
semacam itu).

Maka kembalilah ke jaman liberalisme, dengan pengetahuan tambahan yang dulunya 
tidak dimiliki adam smit, disebutlah sebagai neo-liberalisme. Tapi toh masalah 
utamanya liberalsime ini masih belum bisa terus terpecahkan. Siapa yang berani 
jamin bahwa dengan undang-undang antitrust (monopoli) juga pasarnya Amerika 
masih efisien? Saingannya microsoft di amerika apa? Di eropa juga microsoft 
pernah kena denda gara-gara bundling internet eksplorernya... 

Liberalisme berhasil jika pihak A melakukan sesuatu yang merugikan pihak B, 
maka pihak B atau C bisa merugikan pihak A juga (ekuilibrium katanya). Pdahal 
kan tidak selalu begitu.

Adam Smit juga termasuk seorang filsuf, jadi kalau ada pihak yang kesannya 
kriminal, yang menekan tindakan kriminal tersebut adalah pelaku pasar yang 
lainnya. Kenyataannya kan justru karena tindakan kriminal jadi kaya, maka 
pelaku pasar yang lain malah berbondong bondong meniru, bukannya menekan 
perilaku tersebut. Rupanya jaman sudah beda. Kehormatan dan integritas manusia 
di jaman Adam Smith lebih tinggi daripada kita sekarang ini (benarkah?()

--- On Thu, 10/9/08, irfanmaulana79 [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: irfanmaulana79 [EMAIL PROTECTED]
Subject: [Keuangan] Neo-liberlism ?
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Thursday, October 9, 2008, 11:42 AM











Dear All,



Apakah krisis keuangan kali ini bisa dikatakan sebagai salah satu

bentuk kelemahan dari Neo-liberalisme? 



bukankah dengan adanya program bailout dari sejumlah pemerintahan

negara2 maju dan seperti yang sering terlihat selama ini menunjukkan

bahwa pada akhirnya pasar akan selalu butuh intervensi dari pemerintah?



Thanks

 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]