[Keuangan] Re:[OOT] Transportasi Massal Versus Kemacetan

2010-02-27 Terurut Topik nazarjb
Yup, itu benar sekali. tapi yang naifnya mungkin intansi terkait  orang yang 
berada didalam instansi tersebut sedang enak-enak tertidur pulas. tidak 
memikirkan hal itu? :-)

Sama kayak di tempat saya, cukup dengan membuldoser tanah pinggir jalan terus 
disiram batu-batu, tapi itu tidak cukup untuk memotivasi sebuah pembangunan. 
Banyak faktor lainnya yg secara sistematis (sistemik :-) ) mempengaruhi dan 
memotivasi pembangunan.

NB:
Kutipan status seorang teman facebook saya:
Ya Allah, ada suara petir yang bersahut-sahutan. Sepertinya mau turun hujan 
lebat. Arahkanlah petir itu kepada pejabat yang mendzhalimi masyarakatnya. 
Amiin.

Salam
Nazar
On: Tebo-Jambi


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Hardi Darjoto hardi...@... 
wrote:

 Menambahkan pak Bali da Dave,
 
 Sistem angkutan massal sangat terkait dngan tata kota. Misalnya permukiman 
 letaknya harus terkonsentrasi cukup di bbrp titik saja, sehingga memudahkan 
 perencanaan titik2 pengumpulan dan penyebaran penumpang; yg akhirnya membantu 
 menurunkan biaya pembangunan MRT dan meningkatkan tingkat pelayanannya.
 
 Untuk Jakarta yg sudah menyebar seperti amuba, membangun MRT akan lebih sulit 
 dan mahal dibanding kota2 lainnya di dunia. Tapi menunda pembangunannya lebih 
 lama lagi hanya akan membuat masyarakat kota pada akhirnya kolaps dan pada 
 saat itu biayanya juga menjadi sangat luar biasa mahal (ekonomi dan sosial).
 
 Salam
 Hardi
 drivit av Telkomsel Björnbär®





[Keuangan] Re:[OOT] Transportasi Massal Versus Kemacetan

2010-02-25 Terurut Topik Budi Sudarsono
Para Anggota ML AKI Yth.,

Kami sependapat bahwa infrastruktur transportasi massal perlu digalakkan di 
Indonesia, khususnya di kota-kota besar. Dalam jangka panjang, bukan saja akan 
membuat perjalanan ke dan dari tempat kerja lebih cepat dan nyaman, tetapi juga 
lebih hemat energi. Inilah pertimbangan di balik kebijakan Orde Baru dahulu 
ketika memutuskan untuk menaikkan rel kereta api Manggarai-Jakarta Kota ke 
atas, mengurangi kemacetan di persimpangan jalan-jalan KA dan menghemat BBM. 
Salut kepada Ir. Suwarto, mantan KaBaLitBang Dep Hub, yang dengan gigih 
memperjuangkan peninggian rel kereta api Manggarai-Jakarta Kota.

Budi Sudarsono
Ketua, Masyarakat Peduli Energi dan Lingkungan (MPEL); Sekretariat Tel. 62-021 
75906564 ; Blog: http://feea3.blogspot.com/,
Anggota, Komisi Ahli Tenaga Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional. 
Res.: +6221-7243291 Fax: +6221-7396189 Mob. +62812-9601614


--- On Thu, 2/25/10, anton ms wardhana ari.am...@gmail.com wrote:

 From: anton ms wardhana ari.am...@gmail.com
 Subject: [Keuangan] [OOT] Transportasi Massal Versus Kemacetan
 To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
 Date: Thursday, February 25, 2010, 8:21 PM
 RR sekalian,
 
 topik ini mungkin sedikit OOT untuk milis keuangan, tapi
 saya melihatnya
 dari sisi bisnis-nya
 
 secara awam,  sisi pembebasan lahan, agaknya
 membebaskan lahan untuk  jalur
 kereta yang di atas lebih murah dibanding jalan tol dan
 membangun jalur
 kereta di bawah. jalur kereta di atas juga menghindari
 masalah lintasan
 kereta kalo dia memotong jalan raya, yang artinya jalan
 raya ngga perlu ada
 perhentian tambahan selain lampu merah.
 tapi saya tidak tahu ongkos teknologi dan harga gerbong
 keretanya, soalnya
 kalo mau efektif jumlah gerbongnya mesti benar2 cukup agar
 bisa ontime jalan
 meskipun tidak penuh..  dan semoga juga ngga ada
 ongkos di atas kertas alias
  mark up  :)
 
 dari sisi awam juga, kereta harusnyanya ada peningkatan
 omzet karena yang
 tol pendapatan hanya 5.000 per mobil (contoh saja),
 sekarang 5.000 per
 orang. kalo satu mobil yang lewat tol rata2 isinya 2-3
 orang, pengusaha
 kereta udah dapat 2-3x lipatnya.
 di sisi lain, kereta butuh pemeliharaan ngga cuman dari
 sisi jalan-nya, tapi
 juga kereta nya sendiri dan fasilitas/sarana prasarana.
 maka saya belum
 boleh bersorak gembira ada peningkatan pendapatan 3x, sebab
 saya belum tau
 sisi biaya kereta berapa kalinya jalan tol :(.
 
 tapi, lagi-lagi ini jalan pikiran awam, kalo LRT / MRT bisa
 dibuat nyaman (
 semoga lebih nyaman dari KRL Express :) mestinya sih jumlah
 mobil pribadi
 berkurang. jalanan jadi lebih
 nyaman   --nah, problemnya.. entah apa
 memang
 bisa sebegitu drastis (jumlahnya) dan dramatis (efek)
 perbedaannya--
 
 baidewe eniwe baswe, ini baru khayalan awam, tawwa :)
 sebenarnya kurang tau mi saya, inie.. ini hanyalah tebak2an
 logika.. mungkin
 dengan sedikit bumbu pembenaran :)
 tapi lepas dari itu, menurut saya  tulisan di bawah
 ini layak
 dipertimbangkan di kota besar macam  medan, jakarta,
 bandung, semarang,
 surabaya, dan makassar...  toh ?
 
 tabik, ki
 *ari.ams*
 
 
 artikel asli:
 http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/02/16/09082479/Transportasi.Massal.Versus.Kemacetan
 
 Transportasi Massal Versus Kemacetan
 Selasa, 16 Februari 2010 | 09:08 WIB
 *Oleh HARYO DAMARDONO
 *
 *KOMPAS.com* - ”*Light rail transit *(kereta) ini
 merupakan contoh lain
 pembangunan di Malaysia,” kata Sazally Saidi, Chief
 Executive Officer
 Lingkaran Trans Kota Holdings Berhad. Saidi adalah CEO
 perusahaan jalan tol,
 sementara *light rail transit *merupakan ”saingan”
 jalan tol. Bukan masalah.
 
 Pada Desember 2009, Saidi memperlihatkan sistem jaringan
 jalan tol dalam
 Kuala Lumpur, Malaysia, mendatangi pusat pemantauan tol,
 dan mencermati
 sistem elektronik tol. Bagaimana pengoperasian jalan tol di
 sana.
 
 Kuala Lumpur juga macet. Perlu dua polisi lalu lintas
 pembuka jalan. Waktu
 yang masih ada, membuat Saidi perlu memperkenalkan light
 rail transit (LRT)
 kepada Kuala Lumpur Convention Center.
 
 Perjalanan dimulai dari emplasemen Stasiun LRT Kelana Jaya.
 Konstruksinya
 sebangun dengan Stasiun Gambir dan Cikini, sama-sama
 elevated, tetapi lebih
 bersih, lebih terang, dan kedatangan kereta lebih pasti.
 
 Di emplasemen Stasiun Kelana Jaya itu, masyarakat berbaur.
 Ada buruh,
 mahasiswa, pasangan suami istri dengan empat anak, turis
 beransel, serta
 seorang pramugari AirAsia yang menyeret kopernya. Maukah
 seorang pramugari
 naik kereta rel listrik di Jakarta?
 
 LRT canggih. Melaju tanpa masinis, seperti kereta
 antarterminal di Bandara
 Changi, Singapura, atau Bandara Barajas di Madrid, Spanyol.
 LRT Kuala Lumpur
 buatan Bombardier.
 
 LRT ini bukti nyata pembangunan transportasi massal Kuala
 Lumpur. Terlebih,
 pada pagi dan petang hari, kemacetan menghantui jalan tol.
 ”Seperti di
 Jakarta, kami repot oleh keluhan pengguna tol. Mereka
 protes mengapa macet
 meski sudah membayar tol,” kata Manager Traffic Safety
 Lingkaran Trans Kota
 Sdn Bhd 

Re: [Keuangan] Re:[OOT] Transportasi Massal Versus Kemacetan

2010-02-25 Terurut Topik Bali da Dave
Transportasi massal itu menurut saya adalah suatu SISTIM yang komponennya 
banyak sekali. Yang pertama tentu 1. jalur MASSAL nya itu, misalnya naik kereta 
yang ber-gerbong-gerbong. Dan ke 2 tentu jalur PENYEBARAN/PENGUMPULANNYA. 
Maksudnya tentu orang yang dari rumah mau ke tempat kereta perlu di 
transportasikan juga. Demikian pula setelah sampai di stasiun tujuan harus bisa 
di sebar dengan cepat ke tujuannya masing-masing. 

Ini berarti ada pergerakan massal dari point A ke B (atau anggaplah dari daerah 
pinggiran ke pusat kota dan sebaliknya) dan bukannya tersebar merata di 
sepanjang daerah. Ya ini tentu berarti kalau mau menikmati sistem gerakan 
massal ini, harus ada banyak orang yang mengikuti gerakan massal dari titik 
titik yang dilayani tersebut. Atau dari segi tata kotanya memang cocok seperti 
itu. Entah jakarta atau kota besar lainnya memiliki pergerakan transportasi 
massal ini atau sebenarnya lebih menyebar?

Tentu saja setelah sampai di stasiun tujuan, mencari bis penghubung atau taksi 
yang tidak memalak penumpang merupakan juga faktor signifikan untuk kesuksesan 
sistem massal

--- On Fri, 26/2/10, Sonny Ardi sonny.a...@yahoo.co.id wrote:

From: Sonny Ardi sonny.a...@yahoo.co.id
Subject: Re: [Keuangan] Re:[OOT] Transportasi Massal Versus Kemacetan
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Received: Friday, 26 February, 2010, 2:02 AM







 



  



  
  
  Dear all,



urun rembuk juga boleh ya oom sekalian..

sepakat banget untuk infrastruktur transportasi massal memang sangat 

perlu di rangsang dan di galakan..

tapi itu perlu di dukung juga dengan edukasi pada masyarakat supaya 

orang2 beralih ke transportasi masal dari pada pribadi



 Para Anggota ML AKI Yth.,

 

 Kami sependapat bahwa infrastruktur transportasi massal perlu digalakkan di 
 Indonesia, khususnya di kota-kota besar. Dalam jangka panjang, bukan saja 
 akan membuat perjalanan ke dan dari tempat kerja lebih cepat dan nyaman, 
 tetapi juga lebih hemat energi. Inilah pertimbangan di balik kebijakan Orde 
 Baru dahulu ketika memutuskan untuk menaikkan rel kereta api 
 Manggarai-Jakarta Kota ke atas, mengurangi kemacetan di persimpangan 
 jalan-jalan KA dan menghemat BBM. Salut kepada Ir. Suwarto, mantan 
 KaBaLitBang Dep Hub, yang dengan gigih memperjuangkan peninggian rel kereta 
 api Manggarai-Jakarta Kota.

 

 Budi Sudarsono

 Ketua, Masyarakat Peduli Energi dan Lingkungan (MPEL); Sekretariat Tel. 
 62-021 75906564 ; Blog: http://feea3. blogspot. com/,

 Anggota, Komisi Ahli Tenaga Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional. 

 Res.: +6221-7243291 Fax: +6221-7396189 Mob. +62812-9601614

 

 



-- 

Preserve our money

Prevent global warming

Use bicycle to better world and better earth






 





 



  






  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Re:[OOT] Transportasi Massal Versus Kemacetan

2010-02-25 Terurut Topik Hardi Darjoto
Menambahkan pak Bali da Dave,

Sistem angkutan massal sangat terkait dngan tata kota. Misalnya permukiman 
letaknya harus terkonsentrasi cukup di bbrp titik saja, sehingga memudahkan 
perencanaan titik2 pengumpulan dan penyebaran penumpang; yg akhirnya membantu 
menurunkan biaya pembangunan MRT dan meningkatkan tingkat pelayanannya.

Untuk Jakarta yg sudah menyebar seperti amuba, membangun MRT akan lebih sulit 
dan mahal dibanding kota2 lainnya di dunia. Tapi menunda pembangunannya lebih 
lama lagi hanya akan membuat masyarakat kota pada akhirnya kolaps dan pada saat 
itu biayanya juga menjadi sangat luar biasa mahal (ekonomi dan sosial).

Salam
Hardi
drivit av Telkomsel Björnbär®



=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/