Re: Bls: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-03 Terurut Topik fredyalimin
Iya, mungkin karena dokternya banyak, jadi orangnya sehat2 kali yah

Tapi kalau generasi mudanya sehat2 malah lebih gampang kabur ke US :), yang 
tinggal di Kuba tinggal senior citizennya?

regards,
fredy alimin

-Original Message-
From: prastowo prastowo sesaw...@yahoo.com
Date: Fri, 2 Oct 2009 17:23:19 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Bls: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat  Kuota 
Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

Ini saya kutip dari Laporan salah satu lembaga PBB, nanti di rumah coba saya 
buka sumbernya.
Begini mas, indikator HDI kan terbatas, saya sudah jawab, bahwa soal kebebasan 
politik dan individual akhirnya berpengaruh.
Kuba adalah salah satu negara dg rasio jumlah dokter dan rakyat terbesar di 
dunia, mungkin ini berpengaruh.
Tapi soal kebebasan politik, saya sepakat bahwa itu jadi salah satu pendorong. 
Hidup kan tak sekedar cukup makan minum, tapi juga ada self-flourishing yang 
perlu dijamin.

salam





Dari: fredyali...@yahoo.com fredyali...@yahoo.com
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Jum, 2 Oktober, 2009 01:48:14
Judul: Re: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota 
Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

Gak salah cuba punya Human Development Index nya bisa di atas US?

Saya nonton film dokumenter di salah satu TV asing, mengenai generasi muda Kuba 
yang cita2nya kabur ke US.

Gimana bisa bagus HDInya, kalau generasi muda suatu negara pada kabur ke negara 
tetangga?

regards,
fredy alimin

-Original Message-
From: prastowo prastowo sesaw...@yahoo.com
Date: Fri, 2 Oct 2009 16:20:29 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat  Kuota 
Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

Bang Poltak, Kuba itu peringkat Human Development Index-nya nomor 11, di atas 
Amerika Serikat. Ini kalau saya bicara satu indokator.
Indonesia sekian lama ini diarsiteki ekonom2 macam apa ya Bang, kok menurut 
Anda jadi buruk sekali ini?
Kita mau contoh Hongkong? ekonominya sajakah? atau termasuk politiknya ya 
sebenarnya di bawah Cina?

salam





Dari: Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Jum, 2 Oktober, 2009 00:56:21
Judul: Re: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota 
Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

  
At 02:32 PM 10/2/2009, you wrote:

Terima kasih atas bantuannya.

(saya kok nggak ketemu negara berazas Pancasila ya di posisi Top 
Ten...? Top 20 mungkin? atau jangan-jangan adanya di Bottom 20? ya 
asal jangan Bottom 10 saja, karena tempat itu sudah penuh diisi 
negara-negara sosialis)

Cuma bantu jawab,
Kalai menurut The Heritage:
http://www.heritage .org/Index/ TopTen.aspxhttp://www.heritage .org/Index/ 
TopTen.aspx

1 Hong Kong
2 Singapore
3 Australia
4 Ireland
5 New Zealand
6 United States
7 Canada
8 Denmark
9 Switzerland
10 United Kingdom

--- In 
mailto:AhliKeuang an-Indonesia% 40yahoogroups. comAhliKeuangan- Indonesia@ 
yahoogroups. com, 
prastowo prastowo sesaw...@.. . wrote:
 
  Bung Poltak kasih aja contoh negara kapitalis yg menurut Anda 
 paling berhasil dan bisa dijadikan contoh.
 
  salam





      Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke 
Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer 

[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links




  Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. Tambah lebih banyak teman 
ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid

Re: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-02 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 11:40 AM 10/2/2009, you wrote:
Bang Poltak keliru! Yang 90% itu sudah hak supplayer, dan karyawan 
yang dibeli keringatnya. Aspek sosial itu baru dihitung dari 10% 
bagian laba operasi itu.


Lha supplier itu sendiri kan bentuknya perusahaan -- yang pada 
gilirannya punya fungsi sosial lanjutan dalam mempekerjakan dan 
membayar gaji pegawai (plus tunjangan kesehatan dan pensiun) yang 
secara agregat akan meliputi fungsi sosial yang lebih luas dan orang 
yang jumlahnya lebih banyak lagi.

Secara bergilir, terus begitu...

Kalau hak yang sisa 10% (milik pemegang saham) itu dihilangkan -- 
maka akan lenyap pula komponen yang 90%  Mana ada orang yang mau 
berbisnis kalau ia tidak boleh menikmati hasil kerjanya...


Pemegang saham cuma rugi 10% (ketika seluruh saham nilainya dianggap 
NOL) -- tetapi masyarakat luas yang kehilangan pekerjaan dan 
penghidupan, dll (dan termasuk penerimaan pajak pemerintah) - akan 
menderita sebesar komponen yang 90%...

Fungsi sosial perusahaan itu unik - karena sifatnya seperti payung 
(atau ban serep).
Kenapa seperti payung?  Karena ketika hujan dan tidak ada payung -- 
baru orang merasa betapa berharganya sebuah payung.  (Atau seperti 
ketika ban gembos dan kita nggak punya ban serep).

Ketika ada tidak disadari - tetapi ketika lenyap menjadi bencana.




Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-02 Terurut Topik prastowo prastowo
Bukannya Indonesia dibikin seperti ini, 'crony-capitalism', supaya modal bisa 
masuk, mendapat buruh murah, sumber daya alam melimpah, regulasi didikte? Tidak 
usah kura-kura dalam perahu lahIMF dan Bank Dunia saja sudah mengakuinya.
Jika demikian, bagaimana Anda menilai kasus Freeport, apakah mereka sebagai 
anak perusahaan dari sebuah negara kapitalis tetap dibenarkan berinvestasi di 
negeri ini? Melihat kasus2 ini, yang salah siapa?

Kapitalis mana akan dan telah tersinggung Bung...Anda ini sungguh mengada-ada. 
Pelarian pajak ke luar sangat besar, Indonesia jadi 'cost-center' saja. Bangsa 
ini tidak salah, yang keliru pemimpin yang dulu berkolusi menciptakan kebijakan 
yang merugikan kepentingan bersama. 

salam





Dari: Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Kam, 1 Oktober, 2009 22:35:25
Judul: Re: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth 
Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

  
At 12:23 PM 10/2/2009, you wrote:
--- In 
mailto:AhliKeuang an-Indonesia% 40yahoogroups. comAhliKeuangan- Indonesia@ 
yahoogroups. com, 
Poltak Hotradero hotrad...@. .. wrote:
 
  At 11:06 AM 10/2/2009, you wrote:
 
...
 
  Nah bagaimana dengan Indonesia dengan
  pengadilannya yang sedemikian bobrok - di mana
  kontrak antara konsumen dan produsen tidak
  dihormati? Apakah itu kapitalisme? Tentu saja bukan.
 
  Indonesia jelas bukan negara kapitalis. Nggak
  tau apa jelasnya (Ekonomi Pancasila mungkin?)
 
 


Indonesia negara dengan landasan keadilan soaial yang berbau 
sosialis dengan pratek yang sangat amat kapitalistik.

Hush jangan sembarangan. .. :P
Para kapitalis jelas nggak mau kualitasnya disamakan dengan negeri 
seperti Indonesia... wong di Indonesia hukumnya nggak jalan... (di 
tempat yang hukumnya mandeg - mana ada orang yang bisa menjadi 
kapitalis? Baru mulai dagang udah dipalakin dan dicuri orang. Mana 
sempat jadi kapitalis?)

Para kapitalis jelas berhak untuk tersinggung.
Kok tega-teganya dijadikan biang kerok masalah di Indonesia. Wong 
yang bikin hukum berantakan di Indonesia itu orang Indonesia 
sendiri... kok malah enak aja nyalahin orang lain.

Disaat orang kesusahan akibat bencana gempa di Padang, masih tega 
juga naikan harga yang konon ikut hukum permintaan dan penawaran :-(

Salam

RM





  
___
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-02 Terurut Topik prastowo prastowo
Bung Poltak kasih aja contoh negara kapitalis yg menurut Anda paling berhasil 
dan bisa dijadikan contoh.

salam





Dari: Rachmad M rachm...@yahoo.com
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Kam, 1 Oktober, 2009 22:23:24
Judul: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, 
Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

  


--- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, Poltak Hotradero hotrad...@. 
.. wrote:

 At 11:06 AM 10/2/2009, you wrote:
 
...
 
 Nah bagaimana dengan Indonesia dengan 
 pengadilannya yang sedemikian bobrok - di mana 
 kontrak antara konsumen dan produsen tidak 
 dihormati? Apakah itu kapitalisme? Tentu saja bukan.
 
 Indonesia jelas bukan negara kapitalis. Nggak 
 tau apa jelasnya (Ekonomi Pancasila mungkin?)
 
 


Indonesia negara dengan landasan keadilan soaial yang berbau sosialis dengan 
pratek yang sangat amat kapitalistik.

Disaat orang kesusahan akibat bencana gempa di Padang, masih tega juga naikan 
harga yang konon ikut hukum permintaan dan penawaran :-(

Salam

RM





  Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang 
Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-02 Terurut Topik mr_w4w

Cuma bantu jawab,
Kalai menurut The Heritage:
http://www.heritage.org/Index/TopTen.aspx

1 Hong Kong 
2 Singapore 
3 Australia 
4 Ireland 
5 New Zealand 
6 United States 
7 Canada 
8 Denmark 
9 Switzerland
10 United Kingdom


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, prastowo prastowo sesaw...@... 
wrote:

 Bung Poltak kasih aja contoh negara kapitalis yg menurut Anda paling berhasil 
 dan bisa dijadikan contoh.
 
 salam
 
 
 
 
 
 Dari: Rachmad M rachm...@...
 Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Terkirim: Kam, 1 Oktober, 2009 22:23:24
 Judul: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth 
 Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi
 




Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-02 Terurut Topik prastowo prastowo
Pandangan Bang Poltak soal nilai ( value ) bagaimana?
Ikut Smith dan Marx, bahwa nilai itu objektif, ada pada barang sebagai 
ekstraksi sumber daya ( bahan baku+variabel cost+buruh);
atau ikut Neoklasik, yakni subjektif, dibentuk oleh mekanisme supply dan demand?

Kritik Marx soal ini saya kira masih relevan, berapa yg diperoleh tenaga kerja?

Karena ini terkait redistribusi pendapatan juga. Kapitalis dalam mengakumulasi 
modal, sedangkan buruh tidak. Apakah buruh lalu hanya bisa dibilang kasian deh 
lu? Rasio perbandingan upah CEO:Buruh juga berubah tajam, dari 

After the implementation of neoliberal policies in the late 1970s, the share of 
national income of the top 1 per cent of income earners in the US soared, to 
reach 15 per cent (very close to its pre-Second World War share) by the end of 
the century. The top 0.1 per cent of income earners in the US increased their 
share of the national income from 2 per cent in 1978 to over 6 per cent by 
1999, while the ratio of the median compensation of workers to the salaries of 
CEOs increased from just over 30 to 1 in 1970 to nearly 500 to 1 by 2000. ( 
saya kutip dari A Brief History of Neoliberalism, David Harvey, p.16 ).

Ini kutipan dari laporan UNDP:
The world’s richest 1 per cent of people receive as much income as thepoorest 
57 per cent. The richest 10 per cent of the US population has an income equal 
to that of the poorest 43 per cent of the world. Put differently, the income of 
the richest 25 million Americans is equal to that of almost
2 billion people. 

Bagaimana pendapat Anda? Apakah ini adil? hasil mekanisme pasar, kedunguan 
pemerintah, atau apa?

salam





Dari: Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Kam, 1 Oktober, 2009 23:01:55
Judul: Re: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth 
Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

  
At 11:40 AM 10/2/2009, you wrote:
Bang Poltak keliru! Yang 90% itu sudah hak supplayer, dan karyawan 
yang dibeli keringatnya. Aspek sosial itu baru dihitung dari 10% 
bagian laba operasi itu.

Lha supplier itu sendiri kan bentuknya perusahaan -- yang pada 
gilirannya punya fungsi sosial lanjutan dalam mempekerjakan dan 
membayar gaji pegawai (plus tunjangan kesehatan dan pensiun) yang 
secara agregat akan meliputi fungsi sosial yang lebih luas dan orang 
yang jumlahnya lebih banyak lagi.

Secara bergilir, terus begitu...

Kalau hak yang sisa 10% (milik pemegang saham) itu dihilangkan -- 
maka akan lenyap pula komponen yang 90% Mana ada orang yang mau 
berbisnis kalau ia tidak boleh menikmati hasil kerjanya...

Pemegang saham cuma rugi 10% (ketika seluruh saham nilainya dianggap 
NOL) -- tetapi masyarakat luas yang kehilangan pekerjaan dan 
penghidupan, dll (dan termasuk penerimaan pajak pemerintah) - akan 
menderita sebesar komponen yang 90%...

Fungsi sosial perusahaan itu unik - karena sifatnya seperti payung 
(atau ban serep).
Kenapa seperti payung? Karena ketika hujan dan tidak ada payung -- 
baru orang merasa betapa berharganya sebuah payung. (Atau seperti 
ketika ban gembos dan kita nggak punya ban serep).

Ketika ada tidak disadari - tetapi ketika lenyap menjadi bencana.





  
___
Nama baru untuk Anda! 
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-02 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 02:32 PM 10/2/2009, you wrote:

Terima kasih atas bantuannya.

(saya kok nggak ketemu negara berazas Pancasila ya di posisi Top 
Ten...?  Top 20 mungkin?  atau jangan-jangan adanya di Bottom 20?  ya 
asal jangan Bottom 10 saja, karena tempat itu sudah penuh diisi 
negara-negara sosialis)


Cuma bantu jawab,
Kalai menurut The Heritage:
http://www.heritage.org/Index/TopTen.aspxhttp://www.heritage.org/Index/TopTen.aspx

1 Hong Kong
2 Singapore
3 Australia
4 Ireland
5 New Zealand
6 United States
7 Canada
8 Denmark
9 Switzerland
10 United Kingdom

--- In 
mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com,
 
prastowo prastowo sesaw...@... wrote:
 
  Bung Poltak kasih aja contoh negara kapitalis yg menurut Anda 
 paling berhasil dan bisa dijadikan contoh.
 
  salam



Re: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-02 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 02:15 PM 10/2/2009, you wrote:

Anda sepertinya nggak bisa membedakan antara kapitalisme dan kleptokrasi.
Keduanya berlawanan dalam soal perlakuan terhadap hukum.

Kalau kita tidak bisa tunduk dan menaati hukum yang kita buat sendiri 
-- ya jangan mimpi orang lain mau patuh pada hukum kita.




Bukannya Indonesia dibikin seperti ini, 'crony-capitalism', supaya 
modal bisa masuk, mendapat buruh murah, sumber daya alam melimpah, 
regulasi didikte? Tidak usah kura-kura dalam perahu lahIMF dan 
Bank Dunia saja sudah mengakuinya.
Jika demikian, bagaimana Anda menilai kasus Freeport, apakah mereka 
sebagai anak perusahaan dari sebuah negara kapitalis tetap 
dibenarkan berinvestasi di negeri ini? Melihat kasus2 ini, yang salah siapa?

Kapitalis mana akan dan telah tersinggung Bung...Anda ini sungguh 
mengada-ada. Pelarian pajak ke luar sangat besar, Indonesia jadi 
'cost-center' saja. Bangsa ini tidak salah, yang keliru pemimpin 
yang dulu berkolusi menciptakan kebijakan yang merugikan kepentingan bersama.



Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-02 Terurut Topik prastowo prastowo
Kalau data ini di literatur juga banyak mas. Maksud saya, di antara itu yang 
PALING itu siapa, biar bisa kita jadikan contoh.
Nanti kita bisa analisis satu2, biar jelas juga.
Setahu saya, 
Singapura -- ada problem dg demokrasi/kebebasan.
UK/USA -- coraknya neoliberal ( LME)
Switzerland/Denmark -- welfare-state capitalism ( CME)

belum lagi model 'state-led capitalism' ala Jepang, dll. Apa iya negara2 itu 
bisa begitu saja di-copy paste ke sini?

salam




Dari: mr_w4w mr_...@yahoo.com
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Jum, 2 Oktober, 2009 00:32:33
Judul: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth 
Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

  

Cuma bantu jawab,
Kalai menurut The Heritage:
http://www.heritage .org/Index/ TopTen.aspx

1 Hong Kong 
2 Singapore 
3 Australia 
4 Ireland 
5 New Zealand 
6 United States 
7 Canada 
8 Denmark 
9 Switzerland
10 United Kingdom

--- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, prastowo prastowo 
sesaw...@.. . wrote:

 Bung Poltak kasih aja contoh negara kapitalis yg menurut Anda paling berhasil 
 dan bisa dijadikan contoh.
 
 salam
 
 
 
 
  _ _ __
 Dari: Rachmad M rachm...@.. .
 Kepada: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com
 Terkirim: Kam, 1 Oktober, 2009 22:23:24
 Judul: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth 
 Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi
 





  Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke 
Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-02 Terurut Topik mr_w4w


Lha itu kan ada kriteria nya boss, dari BUSINESS freedom, sampe LABOR freedom.

Jadi bisa saja denmark yang goverment-nya oversize tapi skor kriteria yang lain 
investment,proerty right protection bagus ya masuk top 10.

dan ini ECOMOMIC FREEDOM bukan POLITICAL FREEDOM.

Jadi Hongkong dan Singapore masuk teratas.

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, prastowo prastowo sesaw...@... 
wrote:

 Kalau data ini di literatur juga banyak mas. Maksud saya, di antara itu yang 
 PALING itu siapa, biar bisa kita jadikan contoh.
 Nanti kita bisa analisis satu2, biar jelas juga.
 Setahu saya, 
 Singapura -- ada problem dg demokrasi/kebebasan.
 UK/USA -- coraknya neoliberal ( LME)
 Switzerland/Denmark -- welfare-state capitalism ( CME)
 
 belum lagi model 'state-led capitalism' ala Jepang, dll. Apa iya negara2 itu 
 bisa begitu saja di-copy paste ke sini?
 
 salam
 
 
 
 
 Dari: mr_w4w mr_...@...
 Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Terkirim: Jum, 2 Oktober, 2009 00:32:33
 Judul: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth 
 Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi
 
   
 
 Cuma bantu jawab,
 Kalai menurut The Heritage:
 http://www.heritage .org/Index/ TopTen.aspx
 
 1 Hong Kong 
 2 Singapore 
 3 Australia 
 4 Ireland 
 5 New Zealand 
 6 United States 
 7 Canada 
 8 Denmark 
 9 Switzerland
 10 United Kingdom
 
 --- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, prastowo prastowo 
 sesawi04@ . wrote:
 
  Bung Poltak kasih aja contoh negara kapitalis yg menurut Anda paling 
  berhasil dan bisa dijadikan contoh.
  
  salam
  
  
  
  
   _ _ __
  Dari: Rachmad M rachmadm@ .
  Kepada: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com
  Terkirim: Kam, 1 Oktober, 2009 22:23:24
  Judul: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth 
  Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi
  
 
 
 
 
 
   Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser 
 ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! 
 http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Bls: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-02 Terurut Topik prastowo prastowo
Oke, kita contoh model ekonomi Hongkong, lalu model politiknya dari mana?
perkawinan dlm praksisnya bagaimana? masuk akal tidak bicara business fredoom 
tapi tak sekaligus memasukkan political freedom?
atau sederhananya:
lebih rasional mana menurut anda orang yg memilih jd WNI dg alasan kebebasan 
politik meski ekonomi bobrok, dengan yg memilih jadi Wn Singapura yg ekonominya 
bagus tp politiknya tak bebas?

pras





Dari: mr_w4w mr_...@yahoo.com
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Jum, 2 Oktober, 2009 01:32:22
Judul: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota 
Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

  


Lha itu kan ada kriteria nya boss, dari BUSINESS freedom, sampe LABOR freedom.

Jadi bisa saja denmark yang goverment-nya oversize tapi skor kriteria yang lain 
investment,proerty right protection bagus ya masuk top 10.

dan ini ECOMOMIC FREEDOM bukan POLITICAL FREEDOM.

Jadi Hongkong dan Singapore masuk teratas.

--- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, prastowo prastowo 
sesaw...@.. . wrote:

 Kalau data ini di literatur juga banyak mas. Maksud saya, di antara itu yang 
 PALING itu siapa, biar bisa kita jadikan contoh.
 Nanti kita bisa analisis satu2, biar jelas juga.
 Setahu saya, 
 Singapura -- ada problem dg demokrasi/kebebasan .
 UK/USA -- coraknya neoliberal ( LME)
 Switzerland/ Denmark -- welfare-state capitalism ( CME)
 
 belum lagi model 'state-led capitalism' ala Jepang, dll. Apa iya negara2 itu 
 bisa begitu saja di-copy paste ke sini?
 
 salam
 
 
 
  _ _ __
 Dari: mr_w4w mr_...@...
 Kepada: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com
 Terkirim: Jum, 2 Oktober, 2009 00:32:33
 Judul: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth 
 Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi
 
   
 
 Cuma bantu jawab,
 Kalai menurut The Heritage:
 http://www.heritage .org/Index/ TopTen.aspx
 
 1 Hong Kong 
 2 Singapore 
 3 Australia 
 4 Ireland 
 5 New Zealand 
 6 United States 
 7 Canada 
 8 Denmark 
 9 Switzerland
 10 United Kingdom
 
 --- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, prastowo prastowo 
 sesawi04@ . wrote:
 
  Bung Poltak kasih aja contoh negara kapitalis yg menurut Anda paling 
  berhasil dan bisa dijadikan contoh.
  
  salam
  
  
  
  
   _ _ __
  Dari: Rachmad M rachmadm@ .
  Kepada: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com
  Terkirim: Kam, 1 Oktober, 2009 22:23:24
  Judul: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth 
  Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi
  
 
 
 
 
 
 Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke 
 Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! 
 http://downloads. yahoo.com/ id/internetexplo rer
 
 [Non-text portions of this message have been removed]






  Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-02 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 03:11 PM 10/2/2009, you wrote:


Kalau data ini di literatur juga banyak mas. Maksud saya, di antara 
itu yang PALING itu siapa, biar bisa kita jadikan contoh.
Nanti kita bisa analisis satu2, biar jelas juga.

Sudah cukup jelas kok.
Bukan Indonesia.
dan juga bukan negara penganut Ekonomi Pancasila.

Setahu saya,
Singapura -- ada problem dg demokrasi/kebebasan.
UK/USA -- coraknya neoliberal ( LME)
Switzerland/Denmark -- welfare-state capitalism ( CME)

belum lagi model 'state-led capitalism' ala Jepang, dll. Apa iya 
negara2 itu bisa begitu saja di-copy paste ke sini?


Lha sebaliknya mas, KENAPA ada lusinan negara bisa sukses dalam 
mencapai kemakmuran TANPA harus tahu apa itu artinya Ekonomi Pancasila...?

Dari mana anda bisa yakin Indonesia bisa melebihi negara-negara itu 
bila menerapkan Ekonomi Pancasila?

Di sisi lain, saya 100% yakin seyakin-yakinnya bahwa Indonesia bisa 
menjadi negara paling makmur di alam semesta bila kita menggunakan 
Ekonomi Mukjizat.




Re: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-02 Terurut Topik fredyalimin
Gak salah cuba punya Human Development Index nya bisa di atas US?

Saya nonton film dokumenter di salah satu TV asing, mengenai generasi muda Kuba 
yang cita2nya kabur ke US.

Gimana bisa bagus HDInya, kalau generasi muda suatu negara pada kabur ke negara 
tetangga?

regards,
fredy alimin

-Original Message-
From: prastowo prastowo sesaw...@yahoo.com
Date: Fri, 2 Oct 2009 16:20:29 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat  Kuota 
Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

Bang Poltak, Kuba itu peringkat Human Development Index-nya nomor 11, di atas 
Amerika Serikat. Ini kalau saya bicara satu indokator.
Indonesia sekian lama ini diarsiteki ekonom2 macam apa ya Bang, kok menurut 
Anda jadi buruk sekali ini?
Kita mau contoh Hongkong? ekonominya sajakah? atau termasuk politiknya ya 
sebenarnya di bawah Cina?

salam





Dari: Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Jum, 2 Oktober, 2009 00:56:21
Judul: Re: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota 
Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

  
At 02:32 PM 10/2/2009, you wrote:

Terima kasih atas bantuannya.

(saya kok nggak ketemu negara berazas Pancasila ya di posisi Top 
Ten...? Top 20 mungkin? atau jangan-jangan adanya di Bottom 20? ya 
asal jangan Bottom 10 saja, karena tempat itu sudah penuh diisi 
negara-negara sosialis)

Cuma bantu jawab,
Kalai menurut The Heritage:
http://www.heritage .org/Index/ TopTen.aspxhttp://www.heritage .org/Index/ 
TopTen.aspx

1 Hong Kong
2 Singapore
3 Australia
4 Ireland
5 New Zealand
6 United States
7 Canada
8 Denmark
9 Switzerland
10 United Kingdom

--- In 
mailto:AhliKeuang an-Indonesia% 40yahoogroups. comAhliKeuangan- Indonesia@ 
yahoogroups. com, 
prastowo prastowo sesaw...@.. . wrote:
 
  Bung Poltak kasih aja contoh negara kapitalis yg menurut Anda 
 paling berhasil dan bisa dijadikan contoh.
 
  salam





  Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke 
Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-02 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 03:40 PM 10/2/2009, you wrote:


Praktik Enron, Lehman Brothers, dll yg memanipulasi terjadi di 
negara apa dan memiliki hukum tidak?


Enron dihukum nggak?
Lehman Brothers dihukum nggak? (setidaknya dibiarin bangkrut).

Kalau nggak dihukum, ya jadinya persis seperti Indonesia.



Bls: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-02 Terurut Topik prastowo prastowo
Sebelum saya rujuk data sumbernya nanti, link ini bisa membantu 
http://www.monthlyreview.org/080401li.php

salam





Dari: fredyali...@yahoo.com fredyali...@yahoo.com
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Jum, 2 Oktober, 2009 01:48:14
Judul: Re: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota 
Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

Gak salah cuba punya Human Development Index nya bisa di atas US?

Saya nonton film dokumenter di salah satu TV asing, mengenai generasi muda Kuba 
yang cita2nya kabur ke US.

Gimana bisa bagus HDInya, kalau generasi muda suatu negara pada kabur ke negara 
tetangga?

regards,
fredy alimin


[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links




  Selalu bisa chat di profil jaringan, blog, atau situs web pribadi! Yahoo! 
memungkinkan Anda selalu bisa chat melalui Pingbox. Coba! 
http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-02 Terurut Topik prastowo prastowo
Ini saya kutip dari Laporan salah satu lembaga PBB, nanti di rumah coba saya 
buka sumbernya.
Begini mas, indikator HDI kan terbatas, saya sudah jawab, bahwa soal kebebasan 
politik dan individual akhirnya berpengaruh.
Kuba adalah salah satu negara dg rasio jumlah dokter dan rakyat terbesar di 
dunia, mungkin ini berpengaruh.
Tapi soal kebebasan politik, saya sepakat bahwa itu jadi salah satu pendorong. 
Hidup kan tak sekedar cukup makan minum, tapi juga ada self-flourishing yang 
perlu dijamin.

salam





Dari: fredyali...@yahoo.com fredyali...@yahoo.com
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Jum, 2 Oktober, 2009 01:48:14
Judul: Re: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota 
Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

Gak salah cuba punya Human Development Index nya bisa di atas US?

Saya nonton film dokumenter di salah satu TV asing, mengenai generasi muda Kuba 
yang cita2nya kabur ke US.

Gimana bisa bagus HDInya, kalau generasi muda suatu negara pada kabur ke negara 
tetangga?

regards,
fredy alimin

-Original Message-
From: prastowo prastowo sesaw...@yahoo.com
Date: Fri, 2 Oct 2009 16:20:29 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat  Kuota 
Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

Bang Poltak, Kuba itu peringkat Human Development Index-nya nomor 11, di atas 
Amerika Serikat. Ini kalau saya bicara satu indokator.
Indonesia sekian lama ini diarsiteki ekonom2 macam apa ya Bang, kok menurut 
Anda jadi buruk sekali ini?
Kita mau contoh Hongkong? ekonominya sajakah? atau termasuk politiknya ya 
sebenarnya di bawah Cina?

salam





Dari: Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Jum, 2 Oktober, 2009 00:56:21
Judul: Re: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota 
Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

  
At 02:32 PM 10/2/2009, you wrote:

Terima kasih atas bantuannya.

(saya kok nggak ketemu negara berazas Pancasila ya di posisi Top 
Ten...? Top 20 mungkin? atau jangan-jangan adanya di Bottom 20? ya 
asal jangan Bottom 10 saja, karena tempat itu sudah penuh diisi 
negara-negara sosialis)

Cuma bantu jawab,
Kalai menurut The Heritage:
http://www.heritage .org/Index/ TopTen.aspxhttp://www.heritage .org/Index/ 
TopTen.aspx

1 Hong Kong
2 Singapore
3 Australia
4 Ireland
5 New Zealand
6 United States
7 Canada
8 Denmark
9 Switzerland
10 United Kingdom

--- In 
mailto:AhliKeuang an-Indonesia% 40yahoogroups. comAhliKeuangan- Indonesia@ 
yahoogroups. com, 
prastowo prastowo sesaw...@.. . wrote:
 
  Bung Poltak kasih aja contoh negara kapitalis yg menurut Anda 
 paling berhasil dan bisa dijadikan contoh.
 
  salam





      Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke 
Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer 

[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links




  Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. Tambah lebih banyak teman 
ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-02 Terurut Topik oka
Saya kira benar, bahwa kapitalisme hanya bisa berhasil jika hukum tegak. Jangan 
bicara moral dalam kapitalisme, melainkan hukum. Karena moral, sesuatu yg tak 
jelas batasnya, sedangkan hukum mestinya jelas.

Saya bilang mestinya, karena toh dalam penegakan hukum, ada aspek judgment dari 
manusia penegak hukum. Artinya, ini membuka peluang juga adanya ketidak adilan 
penegakan hukum. 
 
Bahkan dalam ekonomi berlandas agama (baca: ekonomi syariah), hukum atau 
perjanjian (akad) menjadi penentu dari halal atau haramnya transaksi. Kalo 
begitu apa bedanya kapitalisme (ekonomi barat) dengan ekonomi syariah, toh 
keduanya hanya bisa tegak jika hukum tegak?

Ah kok saya malah buka front

Oka
 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com
Date: Fri, 02 Oct 2009 16:13:08 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat
   Kuota  Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

At 03:40 PM 10/2/2009, you wrote:


Praktik Enron, Lehman Brothers, dll yg memanipulasi terjadi di 
negara apa dan memiliki hukum tidak?


Enron dihukum nggak?
Lehman Brothers dihukum nggak? (setidaknya dibiarin bangkrut).

Kalau nggak dihukum, ya jadinya persis seperti Indonesia.




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-02 Terurut Topik Rachmad M
Wah, di Komunis seperti Cina, hukum juga harus ditegakkan kalau tidak ya gak 
bisa tuh cina begitu maju. Hanya saja titik beratnya mungkin kepada moral. 
Pelaku korupsi dihukum berat bahkan dihukum mati. Sementara jiplak menjiplak 
mungkin belum jadi prioritas hukum yang ketat :-)

Salam

RM

--- On Fri, 10/2/09, o...@ahlikeuangan-indonesia.com 
o...@ahlikeuangan-indonesia.com wrote:

From: o...@ahlikeuangan-indonesia.com o...@ahlikeuangan-indonesia.com
Subject: Re: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat  Kuota  
Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi
To: Millis AKI ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
Date: Friday, October 2, 2009, 6:30 PM

Saya kira benar, bahwa kapitalisme hanya bisa berhasil jika hukum tegak. Jangan 
bicara moral dalam kapitalisme, melainkan hukum. Karena moral, sesuatu yg tak 
jelas batasnya, sedangkan hukum mestinya jelas.

Saya bilang mestinya, karena toh dalam penegakan hukum, ada aspek judgment dari 
manusia penegak hukum. Artinya, ini membuka peluang juga adanya ketidak adilan 
penegakan hukum. 
 
Bahkan dalam ekonomi berlandas agama (baca: ekonomi syariah), hukum atau 
perjanjian (akad) menjadi penentu dari halal atau haramnya transaksi. Kalo 
begitu apa bedanya kapitalisme (ekonomi barat) dengan ekonomi syariah, toh 
keduanya hanya bisa tegak jika hukum tegak?

Ah kok saya malah buka front

Oka
 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com
Date: Fri, 02 Oct 2009 16:13:08 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat
   Kuota  Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

At 03:40 PM 10/2/2009, you wrote:


Praktik Enron, Lehman Brothers, dll yg memanipulasi terjadi di 
negara apa dan memiliki hukum tidak?


Enron dihukum nggak?
Lehman Brothers dihukum nggak? (setidaknya dibiarin bangkrut).

Kalau nggak dihukum, ya jadinya persis seperti Indonesia.




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links






  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-02 Terurut Topik prastowo prastowo
Bli,
Ya gak buka front-lah,ini kan diskusi biasa saja.Soal moral,sejauh pernah sy 
baca,kapitalisme,atau katakan ilmu ekonomi,justru lahir dari refleksi filsafat 
moral Smith. Hukum dan moral hemat sy tdk bisa dipisah,krn thd hukum jg akan 
muncul masalah moral: mengapa hukum harus ditaati?atau apa yg membuat hukum 
dapat memaksa?
Sy setuju dg hukum yg tegak,dan di tengah pluralitas nilai,justru Pancasila 
makin relevan sbg nilai acuan. Sy tdk anti ekonomi pasar,tp anti 
self-regulating market system. Ada di salah satu ekstrem,kapitalisme 
laissez-faire maupun ekonomi komando adalah kekeliruan historis. Jika kita 
hendak ambil jalan tengah,rasanya bukan jg krn banci atau bukanisme,tp tak 
hendak memeluk satu ekstrem,yg terbukti hanya sebagian dari sebuah realitas 
paradoksal manusia dan hidup.

salam,



pras

o...@ahlikeuangan-indonesia.com wrote: 
 Saya kira benar, bahwa kapitalisme hanya bisa berhasil jika hukum tegak. 
 Jangan bicara moral dalam kapitalisme, melainkan hukum. Karena moral, sesuatu 
 yg tak jelas batasnya, sedangkan hukum mestinya jelas.
 
 Saya bilang mestinya, karena toh dalam penegakan hukum, ada aspek judgment 
 dari manusia penegak hukum. Artinya, ini membuka peluang juga adanya ketidak 
 adilan penegakan hukum. 
  
 Bahkan dalam ekonomi berlandas agama (baca: ekonomi syariah), hukum atau 
 perjanjian (akad) menjadi penentu dari halal atau haramnya transaksi. Kalo 
 begitu apa bedanya kapitalisme (ekonomi barat) dengan ekonomi syariah, toh 
 keduanya hanya bisa tegak jika hukum tegak?
 
 Ah kok saya malah buka front
 
 Oka
  
 
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 -Original Message-
 From: Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com
 Date: Fri, 02 Oct 2009 16:13:08 
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: Re: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat
Kuota  Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi
 
 At 03:40 PM 10/2/2009, you wrote:


Praktik Enron, Lehman Brothers, dll yg memanipulasi terjadi di 
negara apa dan memiliki hukum tidak?
 
 
 Enron dihukum nggak?
 Lehman Brothers dihukum nggak? (setidaknya dibiarin bangkrut).
 
 Kalau nggak dihukum, ya jadinya persis seperti Indonesia.
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 =
 Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
 -
 Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
 http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
 -
 Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
 http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
 =
 Perhatian :
 - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
 posting sebelumnya
 - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
 yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
 - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
 ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
 Individual Email | Traditional
 http://docs.yahoo.com/info/terms/



  Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari 
Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/


Trs: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-02 Terurut Topik prastowo prastowo

Bli,
Ya gak buka front-lah,ini kan diskusi biasa saja, itung2 mensyukuri milis yg 
tak dimoderasi, heheSoal moral,sejauh pernah sy baca,kapitalisme,atau 
katakan ilmu ekonomi,justru lahir dari refleksi filsafat moral Smith. Hukum dan 
moral hemat sy tdk bisa dipisah,krn thd hukum jg akan muncul masalah moral: 
mengapa hukum harus ditaati?atau apa yg membuat hukum dapat memaksa?
Sy setuju dg hukum yg tegak,dan di tengah pluralitas nilai,justru Pancasila 
makin relevan sbg nilai acuan. Sy tdk anti ekonomi pasar,tp anti 
self-regulating market system. Ada di salah satu ekstrem,kapitalisme 
laissez-faire maupun ekonomi komando adalah kekeliruan historis. Jika kita 
hendak ambil jalan tengah,rasanya bukan jg krn banci atau bukanisme,tp tak 
hendak memeluk satu ekstrem,yg terbukti hanya sebagian dari sebuah realitas 
paradoksal manusia dan hidup.

salam,



pras

o...@ahlikeuangan-indonesia.com wrote: 
 Saya kira benar, bahwa kapitalisme hanya bisa berhasil jika hukum tegak. 
 Jangan bicara moral dalam kapitalisme, melainkan hukum. Karena moral, sesuatu 
 yg tak jelas batasnya, sedangkan hukum mestinya jelas.
 
 Saya bilang mestinya, karena toh dalam penegakan hukum, ada aspek judgment 
 dari manusia penegak hukum. Artinya, ini membuka peluang juga adanya ketidak 
 adilan penegakan hukum. 
  
 Bahkan dalam ekonomi berlandas agama (baca: ekonomi syariah), hukum atau 
 perjanjian (akad) menjadi penentu dari halal atau haramnya transaksi. Kalo 
 begitu apa bedanya kapitalisme (ekonomi barat) dengan ekonomi syariah, toh 
 keduanya hanya bisa tegak jika hukum tegak?
 
 Ah kok saya malah buka front
 
 Oka
  
 
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 
 -Original Message-
 From: Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com
 Date: Fri, 02 Oct 2009 16:13:08 
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: Re: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat
    Kuota  Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi
 
 At 03:40 PM 10/2/2009, you wrote:


Praktik Enron, Lehman Brothers, dll yg memanipulasi terjadi di 
negara apa dan memiliki hukum tidak?
 
 
 Enron dihukum nggak?
 Lehman Brothers dihukum nggak? (setidaknya dibiarin bangkrut).
 
 Kalau nggak dihukum, ya jadinya persis seperti Indonesia.
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 =
 Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
 -
 Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
 http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
 -
 Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
 http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
 =
 Perhatian :
 - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
 posting sebelumnya
 - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
 yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
 - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
 ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
    Individual Email | Traditional
    http://docs.yahoo.com/info/terms/



      Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari 
Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/



  
___
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-02 Terurut Topik prastowo prastowo
Persoalannya bukan di sini Bang, Anda kan minta dibedakan kapitalisme dan 
kleptokrasi. Mas Rahmad memberi contoh bahkan di RRC sanksi hukum lebih keras: 
hukuman mati.
Yang mau saya problematisir adalah, bagaimana pasar secara self-sufficient 
dapat mengatur diri dan mendeteksi secara dini soal pelanggaran. Atau dalam 
bahasa Smith, 'how to direct self-interest with self-command', dan ini berarti 
sebuah mekanisme kontrol-internal dlm diri pelaku ekonomi. Anda menyebut etika 
ada di mana-mana, lalu mengapa ini tak pernah bisa diatasi tanpa regulasi post 
factum?
Ia tetap butuh institusi di luarnya bukan? Inilah utopia self-regulating market 
system, yang akhirnya kontradiktif, menyingkirkan negara dengan cara menguasai 
negara.

salam





Dari: Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Jum, 2 Oktober, 2009 16:13:08
Judul: Re: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota 
Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

  
At 03:40 PM 10/2/2009, you wrote:


Praktik Enron, Lehman Brothers, dll yg memanipulasi terjadi di 
negara apa dan memiliki hukum tidak?

Enron dihukum nggak?
Lehman Brothers dihukum nggak? (setidaknya dibiarin bangkrut).

Kalau nggak dihukum, ya jadinya persis seperti Indonesia.





  Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang 
Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-02 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 09:16 PM 10/2/2009, you wrote:
Bli,
Ya gak buka front-lah,ini kan diskusi biasa saja.Soal moral,sejauh 
pernah sy baca,kapitalisme,atau katakan ilmu ekonomi,justru lahir 
dari refleksi filsafat moral Smith. Hukum dan moral hemat sy tdk 
bisa dipisah,krn thd hukum jg akan muncul masalah moral: mengapa 
hukum harus ditaati?atau apa yg membuat hukum dapat memaksa?
Sy setuju dg hukum yg tegak,dan di tengah pluralitas nilai,justru 
Pancasila makin relevan sbg nilai acuan. Sy tdk anti ekonomi 
pasar,tp anti self-regulating market system.

Apakah anti-self regulating market system berarti harus ada yang 
mengawasi SELURUH dan SEMUA kegiatan ekonomi?  Pertanyaannya:  Apa 
mungkin dilakukan?

Bukankah itu mengorbankan efisiensi?
Bukankah itu mengorbankan inisiatif?
Bukankah itu mengorbankan inovasi?
Bukankah itu menumpulkan mekanisme risk and reward?

Ekonomi itu selalu terkait dengan trade-off.
Bila suatu langkah diambil -- maka akan ada harga yang harus dibayar 
/ dikorbankan.
Kita mustahil dapat semua dan segala hal.
Itu sebabnya disebut ilmu tentang kelangkaan.
(Nggak seperti ilmu politik, yang nggak pernah memikirkan biaya 
semuanya dianggap gratis)
Itu sebabnya politik itu titik berangkatnya adalah angan-angan - 
sementara ekonomi adalah kenyataan.

Dan ngomong Pancasila tanpa ada hal konkrit untuk menegakkannya - 
menurut saya sama saja dengan omong kosong.  Dan bila hal konkrit itu 
ternyata mengurangi kebebasan ekonomi masyarakat, sebelah mana yang 
akan dikurangi?  Sejauh apa?  Dan akan apa bedanya dengan sosialisme komunis?

Itu sebabnya dari awal saya selalu tanya : Ekonomi Pancasila itu 
konkritnya APA...?
Apa konsep yang berbeda dari Ekonomi Pancasila tentang PAJAK 
misalnya.  Menuju setinggi-tingginya?  atau serendah-rendahnya?  Apa 
yang akan disubsidi?

Selama hal tadi tak terjawab - selama itu juga Ekonomi Pancasila cuma 
ada di angan-angan. Dan segala konsep yang ada di kepala anda akan sia-sia.

Seperti kencing melawan arah angin...



Ada di salah satu ekstrem,kapitalisme laissez-faire maupun ekonomi 
komando adalah kekeliruan historis.

Ekonomi global menjadi jauh lebih baik dengan tingkat taraf hidup 
yang meningkat adalah ketika perdagangan dunia meningkat AKIBAT 
kebebasan ekonomi berasas kapitalisme semakin meluas.

Anda bilang kekeliruan historis?  Bagaimana bisa anda mengatakan itu 
atas fakta 2 Milyar manusia yang terangkat dari garis kemiskinan 
absolut sejak 30 tahun terakhir..?




Re: Bls: Bls: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-02 Terurut Topik Bayu Wirawan
hi all,

saya mendapat kesan bahwa ekonomi pancasila lebih merupakan gerakan moral
daripada merupakan sebuah bagian dari teori ekonomi...


regards,
bayu


2009/10/3 Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com



 At 09:16 PM 10/2/2009, you wrote:
 Bli,
 Ya gak buka front-lah,ini kan diskusi biasa saja.Soal moral,sejauh
 pernah sy baca,kapitalisme,atau katakan ilmu ekonomi,justru lahir
 dari refleksi filsafat moral Smith. Hukum dan moral hemat sy tdk
 bisa dipisah,krn thd hukum jg akan muncul masalah moral: mengapa
 hukum harus ditaati?atau apa yg membuat hukum dapat memaksa?
 Sy setuju dg hukum yg tegak,dan di tengah pluralitas nilai,justru
 Pancasila makin relevan sbg nilai acuan. Sy tdk anti ekonomi
 pasar,tp anti self-regulating market system.

 Apakah anti-self regulating market system berarti harus ada yang
 mengawasi SELURUH dan SEMUA kegiatan ekonomi? Pertanyaannya: Apa
 mungkin dilakukan?

 Bukankah itu mengorbankan efisiensi?
 Bukankah itu mengorbankan inisiatif?
 Bukankah itu mengorbankan inovasi?
 Bukankah itu menumpulkan mekanisme risk and reward?

 Ekonomi itu selalu terkait dengan trade-off.
 Bila suatu langkah diambil -- maka akan ada harga yang harus dibayar
 / dikorbankan.
 Kita mustahil dapat semua dan segala hal.
 Itu sebabnya disebut ilmu tentang kelangkaan.
 (Nggak seperti ilmu politik, yang nggak pernah memikirkan biaya
 semuanya dianggap gratis)
 Itu sebabnya politik itu titik berangkatnya adalah angan-angan -
 sementara ekonomi adalah kenyataan.

 Dan ngomong Pancasila tanpa ada hal konkrit untuk menegakkannya -
 menurut saya sama saja dengan omong kosong. Dan bila hal konkrit itu
 ternyata mengurangi kebebasan ekonomi masyarakat, sebelah mana yang
 akan dikurangi? Sejauh apa? Dan akan apa bedanya dengan sosialisme komunis?

 Itu sebabnya dari awal saya selalu tanya : Ekonomi Pancasila itu
 konkritnya APA...?
 Apa konsep yang berbeda dari Ekonomi Pancasila tentang PAJAK
 misalnya. Menuju setinggi-tingginya? atau serendah-rendahnya? Apa
 yang akan disubsidi?

 Selama hal tadi tak terjawab - selama itu juga Ekonomi Pancasila cuma
 ada di angan-angan. Dan segala konsep yang ada di kepala anda akan sia-sia.

 Seperti kencing melawan arah angin...

 Ada di salah satu ekstrem,kapitalisme laissez-faire maupun ekonomi
 komando adalah kekeliruan historis.

 Ekonomi global menjadi jauh lebih baik dengan tingkat taraf hidup
 yang meningkat adalah ketika perdagangan dunia meningkat AKIBAT
 kebebasan ekonomi berasas kapitalisme semakin meluas.

 Anda bilang kekeliruan historis? Bagaimana bisa anda mengatakan itu
 atas fakta 2 Milyar manusia yang terangkat dari garis kemiskinan
 absolut sejak 30 tahun terakhir..?

  



[Non-text portions of this message have been removed]



Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-01 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 11:06 AM 10/2/2009, you wrote:

Di dunia ini, terdapat bukti kuat bahwa semakin 
kapitalistik suatu negeri - semakin tinggi 
kualitas pengadilan dan semakin tinggi independensinya.

Kenapa begitu?  Karena iklim ekonomi kapitalistik 
memberi penghargaan sangat tinggi terhadap 
kepastian penegakan hukum.  Penegakan hukum ini 
sangat penting karena terkait kontrak, yang 
merupakan landasan hukum bagi setiap kehidupan ekonomi bercorak kapitalistik.

Disamping itu ada aspek reputasi.  Reputasi itu 
harganya mahal dan sangat berharga.  Tidak ada 
bisnis tanpa adanya reputasi yang baik - terutama 
terkait dengan hukum dan kontrak.  (Siapa sih 
yang mau dagang sama orang yang kerjanya nggak 
pernah tepat janji dan cidera hukum melulu?)

Jadi, kalau nggak ada kepastian hukum, maka nggak ada kapitalisme.

Nah bagaimana dengan Indonesia dengan 
pengadilannya yang sedemikian bobrok - di mana 
kontrak antara konsumen dan produsen tidak 
dihormati?  Apakah itu kapitalisme?  Tentu saja bukan.

Indonesia jelas bukan negara kapitalis.  Nggak 
tau apa jelasnya (Ekonomi Pancasila mungkin?)


Inilah sisi kelam dari ekonomi kapitalis. Sudah 
waktunya memang Ekonomi Pancasila dilaksanakan di negeri ini.

Sunat Kuota Bandwidth Flash Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

Ardhi Suryadhi – detikinet

Jakarta - Buntut disunatnya kuota bandwidth 
layanan mobile broadband Flash, Telkomsel 
terancam dilaporkan ke pihak berwajib oleh 
Indonesia Telecommunication Users Group (IdTUG).

Dalam somasi yang dilayangkan, IdTUG tidak bisa 
menerima alasan Telkomsel yang memangkas kuota 
bandwidth Flash didasarkan pada keinginan untuk 
membatasi 10% abusive user yang secara dominan 
menghabiskan resources network dengan penggunaan 
hingga puluhan bahkan ratusan GB yang 
mengakibatkan gangguan terhadap pengguna lain 
karena menyebabkan penurunan kualitas secara signifikan.



Re: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-01 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 11:50 AM 10/2/2009, you wrote:


Jika memang terdapat bukti nyata bahwa semakin tinggi kapitalistik 
suatu negeri berkorelasi dengan semakin tinggi kualitas pengadilan 
dan semakin tinggi independensinya, terus penyebabnya apa?

Penyebabnya?  Lha itu kan sudah self-explanatory.  Bahwa keduanya 
saling memerlukan dan saling meningkatkan.  Positive sum-game.

Dan itu semua sudah tergambarkan secara empiris.  Negara paling 
bobrok secara kualitas hukum ternyata adalah negara yang paling tidak 
kondusif untuk berkembangnya kapitalisme.

Coba anda tanya diri sendiri:  anda lebih suka berdagang dengan 
perusahaan asal Belanda atau perusahaan asal Somalia?


Bukannya sistem kapitalis liberal berarti pemegang modal bisa 
berkuasa penuh tanpa memperhatikan fungsi sosial?

Coba perhatikan:

Perusahaan kan butuh pegawai.
Perusahaan kan butuh supplier.
Perusahaan kan butuh bahan baku.
Perusahaan kan butuh pembeli.
Perusahaan kan butuh penyedia modal kerja (bank, pasar obligasi, dll)
Perusahaan kan bayar pajak.

Apa iya itu semua bukan aspek sosial???

Dan sudah jelas bahwa SEBELUM pemegang saham dapat bagiannya (berupa 
dividen) - maka dia harus membayar: bahan baku, gaji pegawai, 
perusahaan supplier, bank serta pemegang obligasi, dan pemerintah 
(berupa pajak).

KALAU ada sisa-nya barulah jadi hak pemegang saham.  (dan itupun 
masih dipotong pajak sekali lagi...)


Kita lihat saja suatu bisnis seperti PT. Astra International.
Operating Profit Marginnya adalah 12,32%.
Ini berarti 87,68% dari nilai bisnis PT. Astra International adalah 
milik dan hak pihak lain.
Ini belum ditambah dengan bagian pemerintah berupa pajak - baik 
langsung maupun tidak langsung.

Kalau anda harus memberi kepada orang lain hampir 90% dari segala 
yang anda terima dan sisa yang 10% itu pun masih dipotong pajak 
30%  -- apa iya masih kurang juga aspek sosialnya



Fungsi sosial inilah yang selalu gencar disuarakan kaum anti 
kapitalis sebagai sisi kelemahan fungsi kapitalis.


...dan mereka salah besar.




--- In 
mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com,
 
Poltak Hotradero hotrad...@... wrote:
 
  At 11:06 AM 10/2/2009, you wrote:
 
  Di dunia ini, terdapat bukti kuat bahwa semakin
  kapitalistik suatu negeri - semakin tinggi
  kualitas pengadilan dan semakin tinggi independensinya.
 
  Kenapa begitu? Karena iklim ekonomi kapitalistik
  memberi penghargaan sangat tinggi terhadap
  kepastian penegakan hukum. Penegakan hukum ini
  sangat penting karena terkait kontrak, yang
  merupakan landasan hukum bagi setiap kehidupan ekonomi bercorak 
 kapitalistik.
 
  Disamping itu ada aspek reputasi. Reputasi itu
  harganya mahal dan sangat berharga. Tidak ada
  bisnis tanpa adanya reputasi yang baik - terutama
  terkait dengan hukum dan kontrak. (Siapa sih
  yang mau dagang sama orang yang kerjanya nggak
  pernah tepat janji dan cidera hukum melulu?)
 
  Jadi, kalau nggak ada kepastian hukum, maka nggak ada kapitalisme.
 
  Nah bagaimana dengan Indonesia dengan
  pengadilannya yang sedemikian bobrok - di mana
  kontrak antara konsumen dan produsen tidak
  dihormati? Apakah itu kapitalisme? Tentu saja bukan.
 
  Indonesia jelas bukan negara kapitalis. Nggak
  tau apa jelasnya (Ekonomi Pancasila mungkin?)
 
 
  Inilah sisi kelam dari ekonomi kapitalis. Sudah
  waktunya memang Ekonomi Pancasila dilaksanakan di negeri ini.
  



Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-01 Terurut Topik Rachmad M


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Poltak Hotradero hotrad...@... 
wrote:

 At 11:06 AM 10/2/2009, you wrote:
 
...
 
 Nah bagaimana dengan Indonesia dengan 
 pengadilannya yang sedemikian bobrok - di mana 
 kontrak antara konsumen dan produsen tidak 
 dihormati?  Apakah itu kapitalisme?  Tentu saja bukan.
 
 Indonesia jelas bukan negara kapitalis.  Nggak 
 tau apa jelasnya (Ekonomi Pancasila mungkin?)
 
 


Indonesia negara dengan landasan keadilan soaial yang berbau sosialis dengan 
pratek yang sangat amat kapitalistik.
 
Disaat orang kesusahan akibat bencana gempa di Padang, masih tega juga naikan 
harga yang konon ikut hukum permintaan dan penawaran :-(

Salam

RM










Re: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-01 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 12:23 PM 10/2/2009, you wrote:
--- In 
mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com,
 
Poltak Hotradero hotrad...@... wrote:
 
  At 11:06 AM 10/2/2009, you wrote:
 
...
 
  Nah bagaimana dengan Indonesia dengan
  pengadilannya yang sedemikian bobrok - di mana
  kontrak antara konsumen dan produsen tidak
  dihormati? Apakah itu kapitalisme? Tentu saja bukan.
 
  Indonesia jelas bukan negara kapitalis. Nggak
  tau apa jelasnya (Ekonomi Pancasila mungkin?)
 
 


Indonesia negara dengan landasan keadilan soaial yang berbau 
sosialis dengan pratek yang sangat amat kapitalistik.

Hush jangan sembarangan...  :P
Para kapitalis jelas nggak mau kualitasnya disamakan dengan negeri 
seperti Indonesia... wong di Indonesia hukumnya nggak jalan... (di 
tempat yang hukumnya mandeg - mana ada orang yang bisa menjadi 
kapitalis?  Baru mulai dagang udah dipalakin dan dicuri orang.  Mana 
sempat jadi kapitalis?)

Para kapitalis jelas berhak untuk tersinggung.
Kok tega-teganya dijadikan biang kerok masalah di Indonesia.  Wong 
yang bikin hukum berantakan di Indonesia itu orang Indonesia 
sendiri... kok malah enak aja nyalahin orang lain.


Disaat orang kesusahan akibat bencana gempa di Padang, masih tega 
juga naikan harga yang konon ikut hukum permintaan dan penawaran :-(

Salam

RM



Re: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-01 Terurut Topik link2hamfa
Bang Poltak keliru! Yang 90% itu sudah hak supplayer, dan karyawan yang dibeli 
keringatnya. Aspek sosial itu baru dihitung dari 10% bagian laba operasi itu. 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com
Date: Fri, 02 Oct 2009 12:22:02 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota
  Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

At 11:50 AM 10/2/2009, you wrote:


Jika memang terdapat bukti nyata bahwa semakin tinggi kapitalistik 
suatu negeri berkorelasi dengan semakin tinggi kualitas pengadilan 
dan semakin tinggi independensinya, terus penyebabnya apa?

Penyebabnya?  Lha itu kan sudah self-explanatory.  Bahwa keduanya 
saling memerlukan dan saling meningkatkan.  Positive sum-game.

Dan itu semua sudah tergambarkan secara empiris.  Negara paling 
bobrok secara kualitas hukum ternyata adalah negara yang paling tidak 
kondusif untuk berkembangnya kapitalisme.

Coba anda tanya diri sendiri:  anda lebih suka berdagang dengan 
perusahaan asal Belanda atau perusahaan asal Somalia?


Bukannya sistem kapitalis liberal berarti pemegang modal bisa 
berkuasa penuh tanpa memperhatikan fungsi sosial?

Coba perhatikan:

Perusahaan kan butuh pegawai.
Perusahaan kan butuh supplier.
Perusahaan kan butuh bahan baku.
Perusahaan kan butuh pembeli.
Perusahaan kan butuh penyedia modal kerja (bank, pasar obligasi, dll)
Perusahaan kan bayar pajak.

Apa iya itu semua bukan aspek sosial???

Dan sudah jelas bahwa SEBELUM pemegang saham dapat bagiannya (berupa 
dividen) - maka dia harus membayar: bahan baku, gaji pegawai, 
perusahaan supplier, bank serta pemegang obligasi, dan pemerintah 
(berupa pajak).

KALAU ada sisa-nya barulah jadi hak pemegang saham.  (dan itupun 
masih dipotong pajak sekali lagi...)


Kita lihat saja suatu bisnis seperti PT. Astra International.
Operating Profit Marginnya adalah 12,32%.
Ini berarti 87,68% dari nilai bisnis PT. Astra International adalah 
milik dan hak pihak lain.
Ini belum ditambah dengan bagian pemerintah berupa pajak - baik 
langsung maupun tidak langsung.

Kalau anda harus memberi kepada orang lain hampir 90% dari segala 
yang anda terima dan sisa yang 10% itu pun masih dipotong pajak 
30%  -- apa iya masih kurang juga aspek sosialnya



Fungsi sosial inilah yang selalu gencar disuarakan kaum anti 
kapitalis sebagai sisi kelemahan fungsi kapitalis.


...dan mereka salah besar.




--- In 
mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com,
 
Poltak Hotradero hotrad...@... wrote:
 
  At 11:06 AM 10/2/2009, you wrote:
 
  Di dunia ini, terdapat bukti kuat bahwa semakin
  kapitalistik suatu negeri - semakin tinggi
  kualitas pengadilan dan semakin tinggi independensinya.
 
  Kenapa begitu? Karena iklim ekonomi kapitalistik
  memberi penghargaan sangat tinggi terhadap
  kepastian penegakan hukum. Penegakan hukum ini
  sangat penting karena terkait kontrak, yang
  merupakan landasan hukum bagi setiap kehidupan ekonomi bercorak 
 kapitalistik.
 
  Disamping itu ada aspek reputasi. Reputasi itu
  harganya mahal dan sangat berharga. Tidak ada
  bisnis tanpa adanya reputasi yang baik - terutama
  terkait dengan hukum dan kontrak. (Siapa sih
  yang mau dagang sama orang yang kerjanya nggak
  pernah tepat janji dan cidera hukum melulu?)
 
  Jadi, kalau nggak ada kepastian hukum, maka nggak ada kapitalisme.
 
  Nah bagaimana dengan Indonesia dengan
  pengadilannya yang sedemikian bobrok - di mana
  kontrak antara konsumen dan produsen tidak
  dihormati? Apakah itu kapitalisme? Tentu saja bukan.
 
  Indonesia jelas bukan negara kapitalis. Nggak
  tau apa jelasnya (Ekonomi Pancasila mungkin?)
 
 
  Inilah sisi kelam dari ekonomi kapitalis. Sudah
  waktunya memang Ekonomi Pancasila dilaksanakan di negeri ini.
  




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group

RE: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-01 Terurut Topik Ignace I. Worang
Bang Poltak,

 

Indonesia memang bukan kapitalis tapi oknum yang menjalankan Negara inilah
yang Kapitalis.  Hakim, Jaksa, Polisi, pejabat Pemda, dll semuanya Kapitalis
dimana seharusnya dalam menjalankan role kenegaraan mereka seharus bersikap
Sosialis.

 

Salam..

 

From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Poltak
Hotradero
Sent: 02 October 2009 07:35
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota
Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

 

  

At 12:23 PM 10/2/2009, you wrote:
--- In 
mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.comahlikeuangan-indone...@yah
oogroups.com mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com , 
Poltak Hotradero hotrad...@... wrote:
 
  At 11:06 AM 10/2/2009, you wrote:
 
...
 
  Nah bagaimana dengan Indonesia dengan
  pengadilannya yang sedemikian bobrok - di mana
  kontrak antara konsumen dan produsen tidak
  dihormati? Apakah itu kapitalisme? Tentu saja bukan.
 
  Indonesia jelas bukan negara kapitalis. Nggak
  tau apa jelasnya (Ekonomi Pancasila mungkin?)
 
 


Indonesia negara dengan landasan keadilan soaial yang berbau 
sosialis dengan pratek yang sangat amat kapitalistik.

Hush jangan sembarangan... :P
Para kapitalis jelas nggak mau kualitasnya disamakan dengan negeri 
seperti Indonesia... wong di Indonesia hukumnya nggak jalan... (di 
tempat yang hukumnya mandeg - mana ada orang yang bisa menjadi 
kapitalis? Baru mulai dagang udah dipalakin dan dicuri orang. Mana 
sempat jadi kapitalis?)

Para kapitalis jelas berhak untuk tersinggung.
Kok tega-teganya dijadikan biang kerok masalah di Indonesia. Wong 
yang bikin hukum berantakan di Indonesia itu orang Indonesia 
sendiri... kok malah enak aja nyalahin orang lain.

Disaat orang kesusahan akibat bencana gempa di Padang, masih tega 
juga naikan harga yang konon ikut hukum permintaan dan penawaran :-(

Salam

RM



No virus found in this incoming message.
Checked by AVG - www.avg.com
Version: 8.5.409 / Virus Database: 270.14.1/2407 - Release Date: 10/01/09
06:34:00



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi

2009-10-01 Terurut Topik lubeckym
Saya setuju dengan respon bang poltak dibawah ini.

justru karena kapitalisme/pasar bebas menjunjung kompetisi, maka para 
entreprenuer [jg kapitalis/pemilik modal] akan berlomba-lomba menyediakan 
barang/jasa yg terbaik buat konsumennya. Kompetisi akan men-drive 
inovasi-inovasi baru dan inovasi akan membawa kemajuan/progress. Pada akhirnya, 
Konsumenlah yg akan menikmati semua kemajuan ini. misal HP, PC, laptop sekarang 
jauh lebih murah dan lebih mudah diakses dibandingkan bbrp th lalu. Bagi saya, 
ini juga fungsi sosial yg benefitnya dinikmati konsumen [rakyat]. Di sisi lain, 
entrepreneur/produsen yg berhasil melayani konsumen dng baik, dia akan diganjar 
sukses dan kaya.

[btw, saya lebih percaya self interest/motive profit para entrepreneur 
dibandingkan pihak2 spt politisi/birokrat GOVT yang selalu berkoar-koar soal 
kepentingan sosial/umum yg sebenarnya untuk menutupi self interest mereka] 

peace,
lubeck

  - Original Message - 
  From: Poltak Hotradero 
  To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, October 02, 2009 12:22 PM
  Subject: Re: Kapitalisme dan Hukum (was: Re: [Keuangan] Sunat Kuota Bandwidth 
Flash, Telkomsel Diancam Dilaporkan ke Polisi


At 11:50 AM 10/2/2009, you wrote:
  
  
  Jika memang terdapat bukti nyata bahwa semakin tinggi kapitalistik 
  suatu negeri berkorelasi dengan semakin tinggi kualitas pengadilan 
  dan semakin tinggi independensinya, terus penyebabnya apa?

  Penyebabnya? Lha itu kan sudah self-explanatory. Bahwa keduanya 
  saling memerlukan dan saling meningkatkan. Positive sum-game.

  Dan itu semua sudah tergambarkan secara empiris. Negara paling 
  bobrok secara kualitas hukum ternyata adalah negara yang paling tidak 
  kondusif untuk berkembangnya kapitalisme.

  Coba anda tanya diri sendiri: anda lebih suka berdagang dengan 
  perusahaan asal Belanda atau perusahaan asal Somalia?

  Bukannya sistem kapitalis liberal berarti pemegang modal bisa 
  berkuasa penuh tanpa memperhatikan fungsi sosial?

  Coba perhatikan:

  Perusahaan kan butuh pegawai.
  Perusahaan kan butuh supplier.
  Perusahaan kan butuh bahan baku.
  Perusahaan kan butuh pembeli.
  Perusahaan kan butuh penyedia modal kerja (bank, pasar obligasi, dll)
  Perusahaan kan bayar pajak.

  Apa iya itu semua bukan aspek sosial???

  Dan sudah jelas bahwa SEBELUM pemegang saham dapat bagiannya (berupa 
  dividen) - maka dia harus membayar: bahan baku, gaji pegawai, 
  perusahaan supplier, bank serta pemegang obligasi, dan pemerintah 
  (berupa pajak).

  KALAU ada sisa-nya barulah jadi hak pemegang saham. (dan itupun 
  masih dipotong pajak sekali lagi...)

  Kita lihat saja suatu bisnis seperti PT. Astra International.
  Operating Profit Marginnya adalah 12,32%.
  Ini berarti 87,68% dari nilai bisnis PT. Astra International adalah 
  milik dan hak pihak lain.
  Ini belum ditambah dengan bagian pemerintah berupa pajak - baik 
  langsung maupun tidak langsung.

  Kalau anda harus memberi kepada orang lain hampir 90% dari segala 
  yang anda terima dan sisa yang 10% itu pun masih dipotong pajak 
  30% -- apa iya masih kurang juga aspek sosialnya

  Fungsi sosial inilah yang selalu gencar disuarakan kaum anti 
  kapitalis sebagai sisi kelemahan fungsi kapitalis.

  ...dan mereka salah besar.

  --- In 
  
mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com,
 
  Poltak Hotradero hotrad...@... wrote:
   
At 11:06 AM 10/2/2009, you wrote:
   
Di dunia ini, terdapat bukti kuat bahwa semakin
kapitalistik suatu negeri - semakin tinggi
kualitas pengadilan dan semakin tinggi independensinya.
   
Kenapa begitu? Karena iklim ekonomi kapitalistik
memberi penghargaan sangat tinggi terhadap
kepastian penegakan hukum. Penegakan hukum ini
sangat penting karena terkait kontrak, yang
merupakan landasan hukum bagi setiap kehidupan ekonomi bercorak 
   kapitalistik.
   
Disamping itu ada aspek reputasi. Reputasi itu
harganya mahal dan sangat berharga. Tidak ada
bisnis tanpa adanya reputasi yang baik - terutama
terkait dengan hukum dan kontrak. (Siapa sih
yang mau dagang sama orang yang kerjanya nggak
pernah tepat janji dan cidera hukum melulu?)
   
Jadi, kalau nggak ada kepastian hukum, maka nggak ada kapitalisme.
   
Nah bagaimana dengan Indonesia dengan
pengadilannya yang sedemikian bobrok - di mana
kontrak antara konsumen dan produsen tidak
dihormati? Apakah itu kapitalisme? Tentu saja bukan.
   
Indonesia jelas bukan negara kapitalis. Nggak
tau apa jelasnya (Ekonomi Pancasila mungkin?)
   
   
Inilah sisi kelam dari ekonomi kapitalis. Sudah
waktunya memang Ekonomi Pancasila dilaksanakan di negeri ini.




  


  __ Information from ESET Smart Security, version of virus signature 
database 4474 (20091001) __

  The message was checked by ESET Smart Security.

  http://www.eset.com


[Non-text portions of this message have been removed]