[assunnah] Re: Tanya: penyandangan gelar Nabi dan para sahabatnya

2008-02-21 Terurut Topik Abu Ghazi
--- In assunnah@yahoogroups.com, Umm echa [EMAIL PROTECTED]
wrote:

Kalau lihat dari pengangungannya terhadap Ali Radiallahu'anhu dan
Husein Radiallahu'anhu, ana suspect masjid yg anti datangi itu adalah
masjid salah satu sekte Syi'ah.

Penggunaan kata Shalallahu 'alaihi wa sallam sejauh sepengetahuan ana
hanya disandarkan pada para nabi. Sedangkan pada para sahabat
sebutannya Radiallahu 'anhu 

Kalau anti mau coba selidiki lebih lanjut coba amati ketika hari
Asyurra (10 Muharram) apakah ada acara khusus yg mereka lakukan. 

Dan dapat juga anti lihat dari bagaimana mereka shalat dengan cara
menjuntaikan lengan dan mengangkat tangan ketika I'tidal sambil
mendongakkan kepala dalam waktu yg cukup lama (sikap seperti berdo'a)

Atau ketika mereka salam mereka sering memukulkan telapak tangan
sebanyak 3 kali ke kedua paha mereka.

Mengenai menempelkan Lafadz Allah Atau Muhammad pada dinding dapat
antum search di http://www.almanhaj.or.id   


Wallahu'alam bishawab
Abu Ghazi 



Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/mlbios.php/aturanmilis/ 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[assunnah] Innalillahi wa inna ilahi Raj'iun

2007-11-25 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum warahmatullah 

Telah meninggal dunia salah satu sumber ilmu kami terutama yg di
daerah Pekanbaru, Batam dan sekitarnya 

Pada Hari Senin, tgl 26 Nov 2007 kurang lebih pukul 10.00 AM 

Al Ustad Armen Halim Naro. Lc 

Allahumaghfirlahu warhamhu wa afihi wa'fuanhu.

Wassalamu'alaikum warahmatullah  



Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/mlbios.php/aturanmilis/ 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[assunnah] (Re: Do'a setelah shalat)

2007-02-13 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh

Semoga Allah menambahkan 'ilmu kepada kita semua dan meneguhkan kaki
kita di atas Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya.

Dari Abu Umamah Al Bahali radiallahuanhu ia berkata :
Ada seseorang  bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam : Ya Rasulullah doa yg bagaimanakah yang cepat di dengar?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab : Pada tengah malam
terakhir dan pada setiap (bagian) akhir shlat fardhu.
(Hadist riwayat Tirmidzi (3499), Ad Da'wat, Nasa'i dalam amalul Yaumi
wa Lailati (108) hal. 187 bab doa-doa yang dianjurkan pada setiap
selesai shalat fardhu)

Ya Allah, tolonglah aku untuk selalu mengingat-Mu dan bersyukur
kepada-Mu serta beribadah kepada-Mu dengan cara yang benar.
(Hadist riwayat ABu Dawud di dalam As-Shalatu (1522) bab Istighfar,
Nasa'i (3/53)dalam As-Sahw bab jenis-jenis lain dari doa. Hadist ini
dihshihkan oleh Ibnu Hibban (2345))

Namun dalam hal ini ada perbedaan pendapat seputar lafadzh wa duburu
kulla shalat (Pada setiap [bagian] akhir Shalat fardhu), apakah
waktunya sebelum salam atau setelah salam?

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata : Ada kemungkinan maksud dari wa
duburu kulla shalat adalah sebelum atau sesudah salam  Ia berkata
Guru kami (Ibnu Taimiyyah rahimahullah) berkata : Lebih sependapat
dengan pendapat yang mengatakan sebelum salam. Kemudian aku
menegaskannya dan beliau berkata Setiap bagian akhir dari sesuatu,
seperti bagian belakang hewan (Zadul Ma'ad)

Syaikh Muhammad bin Utsaimin rahimahullah berkata : Ad Dubur adalah
sesuatu yang terletak di bagian belakang sesuatu atau apa yg terletak
setelah bagian belakang tersebut

Setelah itu beliau (Syaikh Utsaimin) menguatkan pendapat yang
mengatakan bahwa maksud dari doa wa duburu kulla shalat ialah sebelum
salam

Selanjutnya beliau berkata :Doa yang dikaitkan dengan kata Dubur,
maka maksudnya ialah sebelum salam. Sedang doa yang dikaitkan dengan
kata Dzikr maksudnya ialah setelah shalat/ salam sesuai dengan
Firman Allah Subahana wa ta'ala :
Maka apabila kamu menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu
berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. (An Nisa : 103)
(Dari catatan pengajaran Kitab Zadul Ma'ad oleh Syaikh Muhammad bin
Utsaimin)

Wallahu ta'ala 'alam

Untuk lebih lengkapnya antum bisa rujuk pada buku Berdoa sesuai
Sunnah pada Bab Waktu, Tempat, Kondisi dan Keadaan Doa Diterima, yang
disusun oleh Syaikh Muhammad bin Ibrahim Al Hamd yang di
Ta'liq Oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Rahimahullah.
Penerbit Pustaka At - Tazkia hal 97.

Wallahul Musta'an
Wassalamu'alaikum warahmatullah


 --- In assunnah@yahoogroups.com, Junindar, : Mr. junindar@
 wrote:
 
  Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
 
  Ya Akhi, Tidak ada larangan berdoa selepas sholat fardhu... setelah
  sholat fardhu juga termasuk waktu yang mustajab dalam berdoa...
 
  Dari Abu Umamah, sesungguhnya Rasulullah r ditanya tentang doa yang
  paling didengar oleh Allah , beliau menjawab.
 
  Artinya : Di pertengahan malam yang akhir dan setiap selesai shalat
  fardhu.
  [Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da'awaat 13/30. Dishahihkan oleh
  Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi 3/167-168 No. 2782].
 
  Allahu A'lam..
 
  Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
 
  
 
  From: assunnah@yahoogroups.com
  Sent: Monday, February 12, 2007 12:18 PM
  To: assunnah@yahoogroups.com
  Subject: [assunnah] Do'a setelah shalat
 
  Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu,
 
  Mohon penjelasan dari ikhwa sekalian, tentang dalil larangan berdoa
  setelah shalat, karena kebetulan ba'da subuh tadi ada ikhwa yang
 menegur
  ana, kalau berdoa setelah shalat dilarang.
 
  Jazakallahu khair.
 
  Badar


Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[assunnah] Re: siapakah syaikh hisyam kabbani?(jawaban)

2006-11-09 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Buat akhi Mokh. Nasikhi, semoga Allah Azza wa jalla menjaga antum dari
setiap perbuatan yang tercela dan semoga Allah ta'ala menjaga antum
untuk selalu meniti dien yang agung dan mudah ini.

Sekedar menambahkan apa yg sudah ditulis oleh Al Akh Joko Untoro

Tulisan ini ana Nukil dari situsnya Al Akh Abu Salma (Semoga Allah
menjaganya) dalam tulisan Menjawab Tuduhan 1, dan apabila antum mau
silahkan kunjungi link ini
http://abusalma.wordpress.com/2006/10/11/menjawab-tuduhan-1/
Di dalam tulisan beliau ini banyak sekali bantahan-bantahan yg bijak,
berdalil dan komprehensif tentang syubhat-syubhat yg dilancarkan oleh
orang yg tidak menyukai dakwah yang Haq ini berkembang.

Ini sedikit tulisan/ nukilan di dalamnya mengenai sifat dakwah Salafiyin

Adapun akhlak salafiyin adalah sebagaimana yang telah disebutkan oleh
Syaikh Samir Mabhuh al-Kuwaiti di dalam risalahnya yang berjudul Hiyas
Salafiyyah fa'rifuuha :

Mereka adalah manusia yang paling baik akhlaknya, paling banyak
bersikap lembut, lapang dan tawadhu'-nya. Mereka adalah yang paling
bersemangat berdakwah menyeru kepada akhlak yang mulia dan amal yang
paling bagus, dengan wajah yang ceria, menyebarkan salam, memberikan
makan, menahan marah, menghilangkan kesusahan manusia, mendahulukan
kepentingan kaum muslimin dan berusaha memenuhi kebutuhan mereka.
Mereka senantiasa mengerahkan daya upaya di dalam menolong mereka,
bersikap lembut dengan fakir miskin, bersikap kasih sayang terhadap
tetangga dan kerabat, lemah lembut dengan penuntut ilmu, menolong dan
berbuat kebajikan kepada mereka, berbakti kepada orang tua dan ulama
dan memelihara kedua orang tua (di waktu tuanya). Alloh Ta'ala berfirman :

#1608;#1614;#1573;#1616;#1606;#1617;#1614;#1603;#1614; 
#1604;#1614;#1593;#1614;#1604;#1614;#1609; 
#1582;#1615;#1604;#1615;#1602;#1613; 
#1593;#1614;#1592;#1616;#1610;#1605;#1613;

Sesungguhnya pada dirimu (Muhammad) terdapat akhlak yang agung
(al-Qolam : 4)

dan Rasulullah Shallallahu `alaihi wa Salam bersabda :

((#1571;#1579;#1602;#1604; #1588;#1574; #1601;#1609; 
#1575;#1604;#1605;#1610;#1586;#1575;#1606; 
#1575;#1604;#1582;#1604;#1602; #1575;#1604;#1581;#1587;#1606;))

Sesuatu yang paling berat di timbangan adalah akhlak yang baik.
Shahih diriwayatkan oleh Imam Ahmad. (Hiyas Salafiyyah oleh Samir
al-Kuwaiti).

Namun bukan artinya tidak ada sikap keras dan tegas di dalam dakwah.
Terkadang sikap keras dan tegas diperlukan di dalam dakwah apabila
situasi dan kondisi mengharuskannya dan mashlahat yang ditimbulkannya
semakin besar. Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ibnu Bazz
rahimahullah :

#1608;#1604;#1575; #1588;#1603; #1571;#1606; 
#1575;#1604;#1588;#1585;#1610;#1593;#1577; 
#1575;#1604;#1573;#1587;#1604;#1575;#1605;#1610;#1577; 
#1580;#1575;#1569;#1578; 
#1576;#1575;#1604;#1578;#1581;#1584;#1610;#1585; #1605;#1606; 
#1575;#1604;#1594;#1604;#1608; #1601;#1610; 
#1575;#1604;#1583;#1610;#1606; #1548; #1608;#1571;#1605;#1585;#1578;
#1576;#1575;#1604;#1583;#1593;#1608;#1577; #1573;#1604;#1609; 
#1587;#1576;#1610;#1604; #1575;#1604;#1581;#1602; 
#1576;#1575;#1604;#1581;#1603;#1605;#1577; 
#1608;#1575;#1604;#1605;#1608;#1593;#1592;#1577; 
#1575;#1604;#1581;#1587;#1606;#1577; 
#1608;#1575;#1604;#1580;#1583;#1575;#1604; 
#1576;#1575;#1604;#1578;#1610; #1607;#1610; #1571;#1581;#1587;#1606; 
#1548;
#1608;#1604;#1603;#1606;#1607;#1575; #1605;#1593; #1584;#1604;#1603; 
#1604;#1605; #1578;#1607;#1605;#1604; #1580;#1575;#1606;#1576; 
#1575;#1604;#1594;#1604;#1592;#1577; 
#1608;#1575;#1604;#1588;#1583;#1577; #1601;#1610; 
#1605;#1581;#1604;#1607;#1575; #1581;#1610;#1579; #1604;#1575; 
#1610;#1606;#1601;#1593; #1575;#1604;#1604;#1610;#1606;
#1608;#1575;#1604;#1580;#1583;#1575;#1604; 
#1576;#1575;#1604;#1578;#1610; #1607;#1610; #1571;#1581;#1587;#1606;

Tidak diragukan lagi bahwa syariat Islam datang dengan memperingatkan
dari sikap ekstrim di dalam beragama, dan memerintahkan untuk
berdakwah ke jalan al-Haq dengan hikmah, pelajaran yang baik dan
diskusi dengan cara yang lebih baik. Walau demikian tidaklah hal ini
berarti meniadakan sikap tegas dan keras yang pada tempatnya apabila
kelemahlembutan dan diskusi dengan cara yang lebih baik tidak
bermanfaat lagi. (Majmu' Fatawa wa Maqolat Mutanawwi'ah III:204 oleh
Imam Ibnu Bazz).

Dengan demikian, berdakwah dengan cara keras terus, atau lembut terus
adalah suatu kesalahan dan kejahilan akan syariat Islam yang mulia
ini. Oleh karena itu, seorang salafiy adalah orang yang mampu
menempatkan dirinya, kapan dia harus bersikap keras dan kapan harus
bersikap lemah lembut. Sesungguhnya tidaklah akan memudharatkan celaan
para pencela kepada mereka, karena orang-orang yang berdakwah dengan
jalan lemah lembut saja akan menuduh salafiy sebagai orang yang keras,
sedangkan di sisi lain, orang-orang yang berdakwah dengan keras saja
akan menuduh salafiy sebagai orang yang lunak (tamyi').

Wallahul Musta'an
Wassalamu'alaikum warahmatullah


--- In assunnah@yahoogroups.com, Joko Untoro [EMAIL 

[assunnah] Re:Bagaimana cara bertobat

2006-11-08 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdullillah
Semoga Allah Azza wa jalla melindungi kita dari syubhat yg
menyambar-nyambar.

Tobat adalah sesuatu yang wajib ketika manusia melakukan suatu dosa,
baik kecil apalagi yg besar. 
Adapun adab bertobat berdasarkan kumpulan pendapat adalah : 

1. Ikhlas tobat tersebut dikarenakan Allah.
2. Menyesali dengan sungguh-sungguh setiap perbuatan dosa yang telah
dilakukan. 
3. Bersungguh-sungguh meninggalkan perbuatan dosa tersebut.
4. Menarik diri dari lingkungan ataupun situasi yang akan menjerat
kita kembali berbuat dosa.
5. Memohon dengan sungguh² kepada Allah Tabaraka wa ta'ala agar
diberikan kesabaran dan kekuatan untuk selalu meniti dienul yang haq
ini.(Mengikuti apa yg diperrintahkanNya dan menjauhi semua laranganNYA) 

Untuk lebih jelasnya silahkan antum rujuk pada Riyadush Shalihin pada
bab Tobat. 

Sedangkan untuk Shalat Sunat Tobat berikut Akan ana coba jawab
berdasarkan Buku Al Masaail jilid IV Masalah ke 95 Hal. 311-314.
Disusun oleh Ustad Abdul Hakim bin Amir Abdat 

Artinya :
Dari Asmaa' bin Hakam Al Fazaariy ia berkata : Aku pernah mendengar
Ali radhiyallahu' anhu berkata : Aku adalah seorang apabila mendengar
dari Rasulullah shallallahi 'alaihi wa sallam sesuatu hadits, niscaya
Allah memberikan manfaat kepadaku apa yang Ia kehendaki. Dan apabila
salah seorang Shahabat-Shahabat beliau menceritakan (sesuatu hadits)
maka aku meminta kepadanya agar dia bersumpah, maka apabila dia telah
bersumpah kepadaku, aku pun membenarkannya.
Dan Abu Bakar telah menceritakan kepadaku (sesuatu Hadits) dan Abu
Bakar adalah seorang yang benar (as Shiddiq), dia berkata Aku pernah
mendengar Rasulullah shallallahi 'alaihi wa sallam bersabda, Tidak
seorang hamba pun yg telah mengerjakan sesuatu dosa, lalu dia
membaguskan wudhu'nya, kemudian berdiri shalat dua raka'at kemudian
(selesai shalat) dia memohon ampun kepada Allah (atas dosanya tsb),
melainkan Allah akan mengampuni (dosa)nya ; kemudian beliau membaca
ayat : Dan orang-orang yang mengerjakan perbuatan yang keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka segera mengingat Allah. (Surat
Ali Imran 135)

SHAHIH atau HASAN. Telah dikeluarkan oleh Abu Dawud (No. 1521,
Tirmidzy (1/252 296), Ibnu Majah (no. 1395), Ahmad (1/2,9,10, Al
Humaidy di Musnad-nya (No. 4), Ath Thayaalisiy di Musnad-nya (hal.
2), Ibnu Hibban (no. 2454-Mawaarid), Nasaa-i di kitabnya Amalul Yaum
wa Lailah (No. 417, 418, 419  420)

Syarah Hadits :

1. Shalat taubat hukumnya Sunat, untuk menyempurnakan kewajiban
taubat yg hukumnya wajib.
2. Jumlah raka'atnya dua raka'at
3. Waktunya bersamaan dengan taubat ketika melakukan dosa, meskipun
bertepatan dengan waktu-waktu yang terlarang, boleh menurut pendapat
yang lebih kuat dari dua pendapat ulama tentang shalat-shalat sunat
yang ada sebabnya seperti shalat taubat, shalat tahiyyatul masjid,
shalat intizhaar dan lain-lain. Alasannya telah dijelaskan dengan
hujjah yang sangat kuat oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (Majmu'
Fatawa (23/215)
4. Selesai shalat dua raka'at, kemudian memohon ampun bertaubat atas
dosa yang ia lakukan sesuai dengan zhahirnya hadits.
5. Shalat Taubat dua raka'at meskipun hukumnya tidak wajib, tetapi
dia mempunyai keutamaan yang sangat besar sekali, yaitu diampunkan
dosanya sebagaimana ketegasan sabda nabi yang mulia
shallallahu 'alaihi wa sallam

Note : Ada beberapa catatan kaki yg tidak ana nukil, silahkan rujuk
sendiri apabila antum mau.

Berdasarkan keterangan di atas silahkan antum rujuk, dan bandingkan
dengan perintah orang yg antum anggap Ustad tsb, apakah ada
kaifiyyah (sifat) seperti yg telah dihujjahkannya.

Allahumma musyoribal qulub, syarrif qulubaanaa alaa thoa'thiq, Yaa
Muqollibal qulub, tsabbit qolbi alaa dinniq.
Ya Allah yang membolak balikan hati manusia, tetapkanlah hati kami
dalam keta'atan kepada-Mu, Wahai Allah yang membolak - balikan hati
manusia, tetapkanlah hati kami dalam Agamamu

Wassalamu'alaikum warahmatullah

--- In assunnah@yahoogroups.com, m a h e [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabaraktuh
 
 Ada satu pertanyaan yang ingin saya sampaikan, sehubungan dengan
bertobat
 Bagaimana caranya bertobat? apakah ada sholat tobat? apakah ada
bacaan khususnya?
 Saya mengetahui kalau tobat yang baik adalah jika seseorang tersebut
tidak mengulangi perbuatan dosanya, tetapi 
 sebagai manusia biasa yang penuh keterbatasan kadang dosa yang sama
terulang kembali, apakah kita bisa bertobat kembali.
 Karena saya pernah mendengar ceramah, kalau kita berbuat dosa lekas
lah bertobat, dan jika melakukan dosa itu kembali lekaslah bertobat
lagi (cara ini diutarakan akan memperkecil ruang setan untuk
mengganggu kita untuk melakukan dosa yang sama)  apakah informasi
ini benar adanya.
 
 Apakah bacaan astagfirullah merupakan salah satu bacaan tobat 
 
 
 wassalaamu 'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh







Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL 

[assunnah] Re: tanya: fidyah dan aqiqah

2006-11-07 Terurut Topik Abu Ghazi
Wa'alaikumus Sallam warahmatulaah...

Segala puji hanyalah milik Alloh yang telah mempertautkan hati kaum
mukminin dan menganjurkan mereka supaya bersatu padu dan saling
berhimpun serta memperingatkan dari perpecahan dan perselisihan. Saya
bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq untuk disembah melainkan
hanyalah Alloh semata yang tidak memiliki sekutu. Dialah yang
mensyariatkan dan memudahkan, dan Dia terhadap kaum mukminin adalah
sangat penyantun. Saya juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan
utusan-Nya, yang diperintahkan dengan kemudahan dan berita gembira.
Beliau bersabda : Permudahlah dan janganlah kamu persulit, berikanlah
kabar gembira dan janganlah membuat orang lari dari kebenaran

Ya Alloh limpahkan sholawat, salam dan berkah kepada beliau, kepada
keluarganya yang suci dan kepada para sahabatnya yang mana Alloh
mensifatkan mereka sebagai kaum yang keras terhadap kaum kafir dan
lemah lembut diantara mereka, serta kepada siapa saja yang mengikuti
mereka hingga hari kiamat kelak. Ya Alloh tunjukilah diriku, tunjukkan
(kebenaran) untukku dan tunjukilah denganku (orang lain). Ya Alloh
sucikanlah hatiku dari rasa dengki dan luruskan lisanku dalam
menyampaikan kebenaran. Ya Alloh, aku berlindung kepada-Mu dari
menyesatkan (orang lain) dan disesatkan, dari menggelincirkan (orang
lain) dan digelincirkan, atau menzhalimi dan dizhalimi, atau membodohi
dan dibodohi. Amma Ba'du:(Al Akh Abu Salma Dinukil dari Muqoddimah
Rifqon Ahlas Sunnah bi Ahlis Sunnah oleh al-Allamah Abdul Muhsin
al-`Abbad, tanpa penerbit, cet. I, 1423 H./2003 M., hal. 3.)

Yaa Ukhti...
Lautan fiqh memang luas tetapi akan lebih ahsan kiranya penulisan
memang tidak disingkat. Karena ini yg lebih utama.
Sekiranya tidak atau enggan menulis lengkap cukupkanlah dengan
ASSALAMU'ALAIKUM, rasanya lebih baik ketimbang harus menyingkat salam

Memang sudah beberapa kali di ulas di sini dan beberapa pendapat ulama
kibar semuanya menyatakan sama, bahwa penulisan terhadap penganggungan
atau pun do'a memang seharusnya tidaklah disingkat.

Afwan bukan maksud ana utk berpolemik tapi ana hanya melihat dari segi
keutamaan berdasarkan pendapat ulama dan menghindari diri dari untuk
bermudah²
Wallahu ta'ala 'alam

Wassalamu'alaikum


--- In assunnah@yahoogroups.com, dhea s [EMAIL PROTECTED] wrote:

 assamau alaikum
 1. penulisan salam, skali lagi penulisannya, bukan pengucapannya,
sah-sah saja. Saya yakin, hingga hari ini ngga ada yg ngebaca
assalamu alaikum we er we be pasti ngebacanya lengkap assalamu
alaikum warahmatullah wa barakatuh;
 2. Fatwa seputar ini adalah masalah fiqh. Fiqh itu luas, lebih luas
dari samudera, jadi jangan mengaqidahkan fiqh, fiqh adalah pusatnya
khilaf, jangan memaksakan sesuatu yang oleh agama ditoleransikan; dan
jangan mentolerir apa yg oleh agama diaqidahkan.
 3. Di dalam kitab-kitab hadits saja, ada penulisan shallallahu
alaihi wa sallam di tulis dengan huruf shad dan mim, haddatsana
dengan na hadits dengan ha dan seterusnya.
 4. wallahu a'lam
 dhea
 


 hery marsanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Wa'alaykumussalaam,
 Mas Mercury, tolong dalam pengucapan salam jangan disingkat, silakan
antum check lagi diaturan milist dan artikel fatwa yang ada di yahoo
database.
 Dan untuk masalah aqiqah tolong disertakan dalil yang jelas dan
shahih. atau fatwa dari ulama.


 - Original Message 
 From: mercury rising
 To: assunnah@yahoogroups.com
 Sent: Monday, 30 October, 2006 6:24:45 PM
 Subject: Re: [assunnah] tanya: fidyah dan aqiqah

 Waalaikum salam wr.wb

 Jawaban
 1.Boleh
 2.Boleh, agar tidak bias yang dibayarkan nilainya adalah= harga
kambing+fidyah
 dan benar benar ditujukan untuk memberi makan fakir miskin.

 wassalam



 suratman wrote:

 Assalamu 'alaikum warohmatullohi wabarokatu
 Mohon bantuan jawaban.
 1. Bolehkah fidyah dibayarkan bersamaan dengan aqiqah anak, karena
waktunya hanya berjarak sebulan dengan akhir ramadhan.
 2. Bolehkah daging dan makanan aqiqah itu sekaligus untuk membayar
fidyah.
 Wassalamu 'alaikum warohmatullohi wabarokatu

 Abu hanin



Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Re: [assunnah] Tanya : Tentang Masalah Furu'iyah

2006-10-12 Terurut Topik Abu Ghazi



Wa'alaikumussallam warahmatulaahAlahmdulillah ana dapat dari artikel di www.muslim.or.idUntuk lebih lengkap silahkan antum rujuk pada link ini http://muslim.or.id/?p=558A.  Ushul  Furu’  Sering kali orang dengan perasaan lugu dan tanpa ada beban apa-apa mengatakan bahwa syari’at terbagi menjadi dua bagian: ushul  furu’. Akan tetapi, pernahkah kita pada suatu hari bertanya, apa perbedaan antara kedua permasalahan ini? Apakah definisi masalah ushul? Dan apakah definisi masalah-masalah furu’? Apakah manfaat dan tujuan dari pembagian ini? Adakah pengaruhnya dalam kehidupan beragama seorang muslim atau bahkan seorang thalibul ilmi?   Bila kita adakan penelitian ilmiyyah seputar makna dan penggunaan kedua istilah ini, niscaya kita akan mendapatkan kebingungan, dimana tidak satupun dari orang yang menggunakan istilah ini dapat menyebutkan dafinisi yang ilmiyyah dan benar bagi keduanya. 
 Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata: “Ulama’ salaf mengatakan: Pembedaan antara permasalahan ushul dan furu’ hanyalah pendapat Ahlul bid’ah dari kalangan ahlul kalaam yaitu orang-orang Mu’tazilah, Jahmiyyah dan orang-orang yang membeo dengan mereka. Dan kemudian pendapat ini berpindah kepada sebagian orang yang kemudian membahasnya dalam ilmu ushul fiqih, sedangkan mereka tidak mengetahui hakikat pendapat ini tidak juga kandungannya.”  Mereka juga menyatakan: “Sebagaimana pembedaan antara permasalahan ushul dan furu’ adalah bid’ah dan diada-adakan dalam agama Islam, pembedaan ini juga tidak ada dalilnya dari Al Kitab, tidak juga dari As Sunnah, tidak juga dari Ijma’, bahkan tidak juga seorangpun dari ulama’ dan para imam salaf yang mengatakannya. Dengan demikian pembedaan ini nyata-nyata bathil secara logika. Sebab orang-orang yang membedakan antara permasalahan ushul dari permasalahan furu’ tidak dapat membedakan antara keduanya dengan perbedaan yang benar
 dan dapat memisahkan antara keduanya. Mereka hanya menyebutkan tiga atau empat perbedaan yang semuanya bathil.  Dari mereka ada yang mengatakan: Permasalahan ushul ialah berbagai masalah ilmiyyah I’itiqadiyyah yang hanya diwajibkan untuk diketahui dan diyakini semata. Sedangkan permasalahan furu’ ialah berbagai masalah amaliyyah yang harus diamalkan.  Ulama’ salaf mengatakan bahwa: pembedaan ini adalah bathil, karena ada sebagian dari masalah amaliyyah permasalahan-permasalahan yang mengingkarinya dianggap kafir, misalnya: wajibnya shalat lima waktu, zakat, puasa bulan ramadhan, haramnya zina, riba, tindak kedhaliman, dan keji. Dan sebaliknya ada dari masalah ilmiyyah (I’itiqadiyyah) permasalahan-permasalahan yang berselisih padanya tidak dianggap berdosa, seperti perselisihan antara para sahabat: apakah Nabi Muhammad shollallahu’alaihiwasallam pernah melihat Allah? Demikian juga perselisihan mereka tentang sebagian hadits: apakah hadits
 tersebut pernah disabdakan oleh Nabi atau tidak? Dan apakah maknanya? Demikian juga perselisihan mereka pada sebagian kalimat apakah itu bagian dari Al Qur’an atau tidak? Demikian juga perselisihan mereka tentang makna sebagian ayat Al Qur’an dan As Sunnah, apakah Allah dan Rasul-Nya menginginkan demikian atau demikian? Demikian juga perselisihan sebagian orang tentang sebagian permasalahan yang amat pelik misalnya: permasalahan Al jauharul Fard, kesamaan antara organ (Ajsaam), kekekalan hal-hal maknawi () dan yang serupa dengannya maka pada permasalahan semacam ini tidak ada yang dikafirkan juga tidak difasiqkan.  Ulama’ salaf juga menyatakan: Dan pada permasalahan amaliyyah-pun terdapat ilmu (keyakinan) dan amalan, sehingga bila kesalahan pada permasalahan tersebut diampuni, maka kesalahan pada permasalahan ilmiyyah semata yang tidak mengandung amalan lebih layak untuk diampuni.  Dari ahlul kalam ada
 yang berpendapat: Permasalahan ushul ialah permasalahan yang padanya terdapat dalil yang qath’i sedangkan permasalahan furu’ adalah permasalahan yang padanya tidak terdapat dalil qath’i.  Ulama’ salaf menyatakan: Perbedaan ini juga salah, karena pada banyak dari permasalahan amaliyyah didapatkan dalil-dalil yang qath’i menurut orang yang mengetahuinya, walaupun selain mereka tidak mengetahuinya. Dan sebagian permasalahan amaliyyah ada yang telah disepakati sebagai permasalahan yang qath’i, diantaranya keharaman muharramat yang nyata dan jelas, kewajiban amal-amal wajib yang nyata dan jelas. Kemudian setelah itu seandainya ada orang yang mengingkari permasalahan tersebut karena kebodohan atau suatu takwil, maka ia tidak dikafirkan hingga ditegakkan hujjah atasnya. Sebagaimana sebagian orang pernah menghalalkan khamer pada zaman khilafah Umar, diantara mereka ialah Qudamah, mereka beranggapan bahwa khamer halal bagi mereka. Para sahabat tidak langsung
 memvonis mereka kafir, hingga mereka menjelaskan kepada mereka kesalahannya, dan kemudian merekapun bertaubat dan kembali… Dan firman Allah Ta’ala dalam Al Qur’an: ( 286)   :“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau menyiksa kami jikalau kami lalai atau kami tersalah.” (Al Baqarah 286) 

[assunnah] Re: tanya: Merapikan Jenggot

2006-10-10 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum warahmatulaah

Alahmadulillah, semoga Allah Tabaraka wa ta'ala menjauhkan kita dari
perbuatan tercela dan melindungi kita dari syubhat-syubhat yang
menyambar.

Yang dimaksud Ust. Hakim yaitu apabila jenggot sudah melebihi satu
genggaman. Kelebihan dari satu genggaman itulah yg dirapikan.
Agak sulit menuliskannya dengan kata² waktu itu beliau mencontohkannya.
Alhamdulillah ana sempat hadir pada saat kajian tersebut.
Wallahul musta'an

Wassalamu'alaikum warahmatulaah


--- In assunnah@yahoogroups.com, abu nurul [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

 Tadi pagi (09 okt 2006) saya mendengarkan rekaman kajian yang
diputarkan oleh stasiun Radio Hang FM Batam yang dibawakan oleh Ust.
Abdul Hakim bin Amir Abdat.
 Salah satu yang saya dengar pada saat sesi tanya-jawab ditanyakan
kepada beliau mengenai hukum merapikan jenggot untuk merapikannya dan
dijawab kurang lebih sbb: bahwa 3 orang yang membawakan Hadist ini,
semuanya merapikan dengan jalan memotong (tapi saya yakin bahwa bukan
memotong habis, melainkan memotong seperlunya saja utk merapikan).
 Yang saya tanyakan adakah ikhwah sekalian yang bisa menjelaskan
maksud beliau tersebut, karena saya juga berniat merapikan jenggot
saya karena bentuknya yang agak miring dan agak janggal kelihatan kalo
saya tidak rapikan. Mohon dijawab dengan dalilnya karena saya tidak
ingin orang menganggap bahwa orang yang berusaha utk bermanhaj Salaf
itu kesannya kurang rapi  bersih.

 Jazaakallahu khair...

 Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

 Abu nurul




Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[assunnah] Re: Cara menghitung bilangan 33 kali dalam bertasbih...

2006-10-09 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum warahmatulaah

Semoga Allah Tabaraka Wa Ta'ala menambahkan kepada kita semua ilmu yg
haq dan memudahkannya untuk memahaminya.

Ketahuilah akhi... bahwa berdzikir dgn menggunakan biji-bijian tasbih
adalah salah satu perbuatan yg tidak pernah ada contohnya ddari
Rasulullah Shallallahu' alaihi wa sallam.
Bahkan menyelisihi ajaran dari beliau.

Hadits Pertama :

Artinya : Dari Abdullah bin mr, ia berkata ,Aku melihat Rasulullah
Shallallahu' alaihi wa sallam. menghitung tasbih dengan tangan
kanannya (Hadits shahih riwayat Abu Dawud No. 1502  Tirmidzi)

Hadits Kedua :
Artinya : Dari Yasirah (seorang perempuan Muhajirin)ia berkata
Rasulullah Shallallahu' alaihi wa sallam pernah bersabda kepada kami ,
Hendaklah kalian selalu tetap bertasbih, dan bertahlil dan bertaqdis.
Dan Janganlah kalian lalai, nanti akibatnya kalian akan melupakan
tauhid (dalam riwayat lain : Rahmat). Dan hendaklah kalian hitung
dengan jari-jari (kalian), karena sesungguhnya jari-jari itu nanti
akan ditanya dan akan diminta untuk berbicara. (Hadits hasan Riwayat
Abu Dawud No. 1501. Ahmad  Tirmidzi)

Dua hadits di atas dengan tegas menyatakan bahwa :

1. Menurut petunjuk Nabi Shallallahu' alaihi wa sallam berdzikir itu
dihitungnya dengan tangan bukan dengan biji-bijian tasbih. Dan menurut
hadist Abdullah bin Amr bahwa Nabi Shallallahu' alaihi wa sallam
menghitungnya dengan tangan kanannya bukan dengan kedua tangannya
(kanan  kiri. Dari itu Muhammad Nashirudin Al Albani rahimahullah
mengatakan : Bertasbih dengan kedua tangan menyalahi Sunnah!
Pantaskan kita berdzikir dengan tangan kiri yang dipergunakan untuk
mencuci kotoran?

2. Menurut perintah Nabi Shallallahu' alaihi wa sallam sebagaimana
tersebut di hadits Yasirah berdzikir itu dihitung dengan jari-jari
tangan bukan dengan biji-bijian atau batu-batu tasbih sebagaimana
banyak dikerjakan oleh saudara saudara kita sekarang ini. Sedangkan
hikmahnya karena jari-jari itu nanti pada hari kiamat akan ditanya dan
diminta untuk berbicara (Baca Surat Yasin ayat 65, Surat An Nur ayat
24, Surat Fushiat ayat 20 - 22)

Demikian sperti yg diulas dalam Al Masaail Jilid 1 yg disusun oleh Ust
Abdul Hakim bin Amir Abdat Halaman 157 -158

Wallahul Musta'an
Wassalamu'alaikum warahmatulaah


--- In assunnah@yahoogroups.com, Hasanul Effendi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 Ma'af Pak, yang saya tanyakan adalah dalilnya (hadits-nya).

 Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 Hasanul Effendi


 - Original Message -
 From: Mudjiono [EMAIL PROTECTED]
 To: assunnah@yahoogroups.com
 Sent: Friday, October 06, 2006 7:09 AM
 Subject: Re: [assunnah] Cara menghitung bilangan 33 kali dalam
bertasbih...

  Wa'alaykumsalam warahmatullahi wabarakatuh,
  Pergunakan saja ruas/buku-buku pada tiga jari tangan kanan secara
  berulang;
  satu jari 11 hitungan, tiga jari 33 hitungan.
 
 
  Hasanul Effendi [EMAIL PROTECTED]
  To: assunnah@yahoogroups.com
  Sent by: assunnah@yahoogroups.com
  Subject:  [assunnah] Cara menghitung bilangan 33 kali dalam
bertasbih...
  05/10/2006 15:52
  Please respond to assunnah
 
  Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
 
  Mohon bantuannya untuk dapat berkenan memberikan dalil yang paling
utama
  sesuai tuntunan Rasul saw dalam tata cara menghitung bilangan
  masing-masing
  tiga puluh tiga kali dalam bertasbih, bertahmid dan bertakbir (seperti
  hadits di bawah ini).
 
  Apakah dengan tasbih, menyerupai tasbih yang dipakai umat Budha, atau
  dengan buku-buku jari tangan kiri dan kanan atau dengan buku-buku jari
  tangan kanan saja.
 
  Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
 
  Hasanul Effendi
  Mail to : [EMAIL PROTECTED]
  Palembang
 
 
  Setelah selesai shalat Nabi saw menyuruh kita membaca [Nabi saw
bersabda]:
 
  Barangsiapa bertasbih sesudah tiap-tiap shalat tiga puluh tiga
kali, dan
  bertahmid tiga puluh tiga kali, dan bertakbir tiga puluh tiga
kali, jumlah
  semuanya sembilan puluh sembilan kali, dan dia sempurnakan menjadi
seratus
  kali dengan :
 
  Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syarikalahu lahul mulku wa lahul
hamdu
  wa
  huwa 'alaa kulli syai-in qadiir  [Tiada Tuhan melainkan Allah
  sendiri-Nya,
  tak ada sekutu bagi-Nya, Bagi-Nyalah pemerintahan - dan
bagi-Nyalah pujian
  dan Dia atas segala sesuatu Maha Berkuasa].
 
  Niscaya diampunkan segala dosanya oleh Allah - walaupun dosanya
sebanyak
  buih laut.
 
  {H.R.Ahmad, Al Bukhary, Muslim, Abu Daud dan At Turmudzy dari Abu
  Hurairah,
  Subulus Salam I:271}.




Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:

[assunnah] Re: Fwd: mohon penjelasan masalah TUYUL

2006-09-19 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh 

Semoga Allah Ta'ala melapangkan dada kita semua untuk menerima
kebenaran, dan mensucikan jiwa kita dari keangkara murkaan dan hawa
nafsu serta bisikan setan yang menyesatkan.

--- Akh Haryogo menulis Saya sendiri juga sudah lupa bukunya
karangan siapa, karena buku tersebut saya baca saat saya masih SD.

Kalaulah antum sendiri tidak paham darimana dalil itu muncul dengan
alasan lupa kenapa antum tetap memasukkannya sebagai dalil. 
Bukankah dalil terhadap suatu agama itu haruslah rajih dan sharih.  
Dalam satu kesempatan Syaikh Bin Baaz Rahimahullahu ta'ala dalam satu
tanya jawab berkata :

Syaikh Abdul Azis bin Baz rahimahullah (wafat th.1420 H) berkata
ketika menceritakan tentang akhlak dan sifat-sifat yang harus dimiliki
oleh seorang da'i :

Haruslah da'wahmu itu ditegakkan atas hujjah yang nyata, yaitu
berdasarkan ilmu, janganlah engkau jahil dengan apa yang engkau
serukan kepada manusia.

Allah berfirman:
Katakanlah : Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang
mengikutiku mengajak kalian (kepada) Allah dengan hujjah yang nyata.
[Yusuf : 108]

---Kemudian Akh Haryogo menulis : Hal itu juga diajarkan oleh Ustadz
Ismail (guru ngaji saya waktu kecil di Ponorogo

Sudah ma'ruf dan ahsan bahwa kita harus menghormati guru-guru kita.
Tetapi jangan lupa dengan kaidah-kaidah kebenaran bahwa yg hanya dapat
dipercaya kebenarannya adalah Rasulullah Shalaallahu ' alaihi wa sallam.

Satu kaidah bergama yg disamapikan oleh Imam Malik bin Anasa
Rahimahullah yg perlu dicatat dengan tinta emas adalah sbb : 

Setiap orang perkataannya bisa dianggap benar atau salah kecuali
penghuni makam ini (Rasulullah SAW) (perkataan Imam Darul Hijrah,
Malik ibn Anas rahimahullah).

Bahkan Imam As Syafi'i –sebagaimana yang dikisahkan oleh muridnya
Rabi' bin Sulaiman- dengan tegas mengatakan:

Rabi' bin Sulaiman mengisahkan: Aku menjenguk As Syafi'i di saat
beliau sedang sakit, kemudian beliau menanyakan perihal
sahabat-sahabat kami, lantas berkata kepadaku: Wahai nak, aku
berangan-angan seandainya seluruh manusia mempelajari karya-karyaku,
dan mereka tidak menisbatkan sedikitpun dari karya-karya itu
kepadaku. (Diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dalam kitabnya Hilyatul
Auliya' 9/118)

Jadi semuanya harus kita kembalikan kepada Kitabullah Dan Sunnah
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam berdasarkan pemahaman Sahabat
dan para Salafunash shalih.

--- Lalu Akh Haryogo kembali menulis : Pada dasarnya permohonan doa
manusia dikabulkan Allah berdasarkan keimanan dan niatnya. Inna amalu
bi niat.

Jadi kalaupun, menurut anda cukup dengan membaca ayat Kursy 1x ya
silakan. Tapi tak ada salahnya kan memperbanyak doa?

Dalam beragama tidak cukup hanya niatan ikhlas, dan tentunya agama ini
bukan dibangun atas pendapat ana, antum,kami, kita, anda, kalian, kamu
dll...(kata ganti orang atau benda)

Dan merupakan keyakinan kita pula bahwa syari'at Islam bukan dibuat
oleh manusia, akan tetapi dia bersumber dari Dzat Yang Mahabijaksana
lagi Mengetahui segala perkara yang bermanfaat dan yang membahayakan
hamba-hamba-Nya. Syari'at yang diwahyukan-Nya kepada manusia terbaik
sepanjang perjalanan hidup manusia, seorang Nabi yang diutus sebagai
rahmat bagi alam semesta, seorang Rasul yang berbicara dengan
bimbingan wahyu dan tidak bersumber dari hawa nafsunya

Allah Ta'ala berfirman yang artinya, Demi bintang ketika terbenam,
kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah
yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu
tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya) (An Najm: 1-4)

Berikut ana nukilkan tulisan salah satu ustad  kita yaitu Ust.
Muhammad Arifin Badri MA (Semoga Allah menjaganya) ketika mendebat
zikir jama'ah tentang kaidah ibadah dalam agama Islam. 

Ibadah hukum asalnya haram kecuali ada dalil yang memerintahkannya.
Supaya ibadah diterima oleh Allah maka harus memenuhi dua syarat,
yaitu ikhlas dan mutaba'ah.

Pada suatu hari Rasulullah shollallahu'alaihiwasallam shalat
berjamaah bersama kami, kemudian beliau menghadap kepada kami, lalu
beliau memberi kami nasehat dengan nasehat yang sangat mengesan,
sehingga air mata berlinang, dan hati tergetar. Kemudian ada seorang
sahabat yang berkata: Wahai Rasulullah, seakan-akan ini adalah nasehat
seorang yang hendak berpisah, maka apakah yang engkau wasiatkan
(pesankan) kepada kami? Beliau menjawab: Aku berwasiat kepada kalian
agar senantiasa bertaqwa kepada Allah, dan agar senantiasa setia
mendengar dan taat, walaupun ia (pemimpin/penguasa) adalah seorang
budak ethiopia, karena barang siapa yang berumur panjang setelah aku
wafat, niscaya ia akan menemui banyak perselisihan. Maka hendaknya
kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah kholifah-kholifah
yang telah mendapat petunjuk lagi cerdik. Berpegang eratlah kalian
dengannya, dan gigitlah dengan geraham kalian. Jauhilah oleh kalian
urusan-urusan yang diada-adakan, karena setiap urusan yang
diada-adakan ialah bid'ah, dan setiap bid'ah ialah sesat. (Riwayat

[assunnah] Re: Fwd: mohon penjelasan masalah TUYUL

2006-09-18 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalammu'alaikum warhamatullahi wa barakatuh

Al-Hamdu Lillah, Semoga Allah memudahkan kita menelusuri jalan yang
terang ini dan semoga Dia memelihara kita dari syubhat-syubhat yang
menyambar

Akh Haryogo menulis : Selain itu, sebelum tidur biasakanlah membaca
ayat Kursi sebanyak 3 kali yang dialamatkan untuk diri pribadi,
keluarga dan harta benda (rumah)

Yaa akhi .. tolong antum sebutkan dalilnya atas tulisan antum ini.
Bila antum sudah temukan silahkan sertakan, sehingga setiap orang akan
beroleh manfaat dari tulisan antum dengan merujuknya.

Tetapi apabila tidak ada dan atau terdapat dari sumber yg maudlu' atau
dla'if segeralah antum mohon ampun kepada Allah Azza wa Jalla dan
bertobat, karena antum telah memberikan suatu amalan yg tanpa dalil
dan dapat menyesatkan.

Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami kebenaran itu sebagai kebenaran
dan limpahkan kepada kami (nikmat) mengikutinya (kebenaran tersebut)
dan tunjukkanlah kepada kami kebatilan itu sebagai kebatilan, dan
limpahkanlah kepada kami (nikmat) menjauhinya.

Wallahul musta'an
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh

Catatan Buat Admin : 
Thayyib ya akh seandainya antum semua para admin, diantara kesempitan
waktu dapat lebih menseleksi lagi jenis email yg masuk, apakah
berdalil atau tidak.
Jazzakumullahu khairan katsira.


[Catatan Admin]
Jazakallahu khairan katsiraa atas nasehat antum untuk kami, Admin Assunnah. 
Afwan apabila kami masih memiliki kekurangan di dalam me-maintain milis 
Assunnah. Semoga ke depannya, kami dapat menjadi lebih baik.
Wallahu'alam,



--- In assunnah@yahoogroups.com, Haryogo Pamungkas [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh

 Tuyul adalah sejenis jin (syaithan). Karena itu bacalah QS Al Baqarah
 setiap malamnya di rumah akhi. Selain itu, sebelum tidur biasakanlah
 membaca ayat Kursi sebanyak 3 kali yang dialamatkan untuk diri pribadi,
 keluarga dan harta benda (rumah). Terus berdoalah mohon perlindungan
 kepada Allah subhanallahu wa ta'ala. Insya Allah memberi manfaat besar
 bila dilakukan secara ikhlas lillahi ta'ala.

 PENGUSIR  SETAN
 Dari Abu Hurairah Radhiallaahu'anhu, ia berkata : Telah bersabda
 Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam, Janganlah kamu jadikan rumah
 rumah kamu sebagai pekuburan, sesungguhnya syaithan akan lari dari rumah
 yang dibacakan di dalamnya surat Al Baqarah. (Hadits shahih riwayat
 Muslim (2/188).

 Wassalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh


 -Original Message-
 From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
 Behalf Of Fatchur Berlianto
 Sent: Thursday, September 14, 2006 8:57 AM
 To: assunnah@yahoogroups.com
 Subject: [assunnah] Fwd: mohon penjelasan masalah TUYUL

 Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh,

 Adakah antum semua mengetahui perkara ini?


 -- Forwarded message --
 From: ambi gultom
 Date: Sep 13, 2006 6:51 PM
 Subject: mohon penjelasan masalah TUYUL
 To: [EMAIL PROTECTED]

 Assalamu'alikum WR WB

 Belakangan ini di komplek tempat kami tinggal, beredar cerita dari warga
 bahwa mereka berkeluh-kesah akan berkurangnya jumlah uang yang telah
 dihitung secara benar dan disimpan rapi. Di sisi lain warga juga
 bercerita
 bahwa pada jam malam jam 2.00 - 3.00 pagi mereka sering melihat
 anak-anak
 bermain-main di tempat tertentu ataupun sedang berkumpul-kumpul tanpa
 memakai baju, dan perkiraan warga yang melihatnya adalah TUYUL.

 Yang ingin kami tanyakan adalah bagaimana sesungguhnya keberadaan tuyul
 yang
 telah mencuri uang warga tersebut ? dan jika benar akan keberadaannya,
 bagaimana cara menumpasnya (menangkalnya) sesuai aturan Allah SWT dan
 sunnah
 Rasullah ? syukron

 Wassalamu'alikum WR WB





Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[assunnah] Re: Siapa Syeikh Abdul Qadir Jailani

2006-09-08 Terurut Topik Abu Ghazi
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh 

Kami memuji Allah sesuai dengan nama-nama dan sifatnya serta
kebesaranNya dan bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah
kecuali Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusanNya, yang diutus
oleh Allah sebagai pembawa berita gembira dan ancaman saat kiamat
sudah dekat.

Untuk pertanyaan no. 1 ana jawab Tidak Tahu karena kurang mengerti
maksudnya dan keterbatasan ilmu. 

Untuk jawaban pertanyaan kedua alhamdulillah ana pernah dapat dari
milist ini juga yg sempat di posting oleh al akh Hasbi Asshidiqqi
seperti di bawah ini 

Siapakah Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani ??

Soal: 
Pada edisi 06/VI/1423H-2002H, rubric Risalatikum memuat pertanyaan
dari Akh M.Zainul Musthafa, Sorong, Papua Barat mengenai sosok Syeikh
Abdul Qadir Al Jailani. Berikut ikni jawaban yang kami janjikan.

Jawab : 

Nama Beliau : 
Nama lbeliau adalah Ja'far bin Tsa'lab bin Ja'far bin Ali bin
Muthahhar bin Naufal Al Adfawi. Seoarang 'ulama bermadzhab Syafi'I
yang tinggal di Baghdad. 

Kelahiran dan wafatnya beliau :
Dilahirkan pada pertengahan bulan Sya'ban tahun 685 H. Wafat tahun 748
H di Kairo. Biografi beliau dimuat oleh Al Hafidz di dalam kitab Ad
Durarul Kaminah, biografi nomor 1452.
Imam Ibnu Rajab menyatakan bahwa Syeikh Abdul Qadir Al Jailani lahir
pada tahun 490/471 H di kota Jailan atau disebut juga dengan Kailan.
Sehingga diakhir nama beliau ditambahkan kata Al Jailani atau Al
Kailani atau juga Al Jiliy. (Biaografi beliau dimuat dalam Kitab Adz
Dzail 'Ala Thabaqil Hanabilah I/301-390, nomor 134, karya Imam Ibnu
Rajab Al Hambali. Buku ini belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia).
Beliau wafat pada hari Sabtu malam, setelah maghrib, pada tanggal 9
Rabi'ul Akhir tahun 561 H di daerah Babul Azaj.

Masa muda beliau :
Beliau meninggalkan tanah kelahiran, dan merantau ke Baghdad pada saat
beliau masih muda. Di Baghdad belajar kepada beberapa orang ulama'
seperti Ibnu Aqil, Abul Khatthat, Abul Husein Al Farra' dan juga Abu
Sa'ad Al Muharrimi. Beliau belajar sehingga mampu menguasai ilmu-ilmu
ushul dan juga perbedaan-perbedaan pendapat para ulama'. Suatu ketika
Abu Sa'ad Al Mukharrimi membangun sekolah kecil-kecilan di daerah yang
bernama Babul Azaj. Pengelolaan sekolah ini diserahkan sepenuhnya
kepada Syeikh Abdul Qadir Al Jailani. Beliau mengelola sekolah ini
dengan sungguh-sungguh. Bermukim disana sambil memberikan nasehat
kepada orang-orang yang ada tersebut. Banyak sudah orang yang
bertaubat demi mendengar nasehat beliau. Banyak orang yang bersimpati
kepada beliau, lalu datang ke sekolah beliau. Sehingga sekolah itu
tidak kuat menampungnya. Maka, diadakan perluasan

Murid-murid beliau :
Murid-murid beliau banyak yang menjadi ulama' terkenal. Seperti Al
Hafidz Abdul Ghani yang menyusun kitab Umdatul Ahkam Fi Kalami Khairil
Anam. Juga Syeikh Qudamah penyusun kitab figh terkenal Al Mughni. 
Perkataan ulama tentang beliau :
Syeikh Ibnu Qudamah rahimahullah ketika ditanya tentang Syeikh Abdul
Qadir, beliau menjawab,  kami sempat berjumpa dengan beliau di akhir
masa kehidupannya. Beliau menempatkan kami di sekolahnya. Beliau
sangat perhatian terhadap kami. Kadang beliau mengutus putra beliau
yang bernama Yahya untuk menyalakan lampu buat kami. Beliau senantiasa
menjadi imam dalam shalat fardhu. Syeikh Ibnu Qudamah sempat tinggal
bersama beliau selama satu bulan sembilan hari. Kesempatan ini
digunakan untuk belajar kepada Syeikh Abdul Qadir Al Jailani sampai
beliau meninggal dunia. (Siyar A'lamin NubalaXX/442).
Beliau adalah seorang 'alim. Beraqidah Ahlu Sunnah, mengikuti jalan
Salafush Shalih. Dikenal banyak memiliki karamah-karamah. Tetapi
banyak (pula) orang yang membuat-buat kedustaan atas nama beliau.
Kedustaan itu baik berupa kisah-kisah, perkataan-perkataan,
ajaran-ajaran, thariqah yang berbeda dengan jalan Rasulullah, para
sahabatnya, dan lainnya. Diantaranya dapat diketahui dari perkataan
Imam Ibnu Rajab,  Syeikh Abdul Qadir Al Jailani adalah seorang yang
diagungkan pada masanya. Diagungkan oleh banyak para syeikh, baik
'ulama dan para ahli zuhud. Beliau banyak memiliki keutamaan dan karamah. 
Tetapi ada seorang yang bernama Al Muqri' Abul Hasan Asy
Syathnufi Al Mishri  (Nama lengkapnya adalah Ali Ibnu Yusuf bin Jarir
Al Lakh-mi Asy Syath-Nufi. Lahir di Kairo tahun 640 H, meninggal tahun
713 H. Dia dituduh berdusta dan tidak bertemu dengan Syeikh Abdul
Qadir Al Jailani) mengumpulkan kisah-kisah dan keutamaan-keutamaan
Syeikh Abdul Qadir Al Jailani dalam tiga jilid kitab. Dia telah
menulis perkara-perkara yang aneh dan besar (kebohongannya ). Cukuplah
seorang itu berdusta, jika dia menceritakan yang dia dengar. Aku telah
melihat sebagian kitab ini, tetapi hatiku tidak tentram untuk
berpegang dengannya, sehingga aku  tidak meriwayatkan apa yang ada di
dalamnya. Kecuali kisah-kisah yang telah mansyhur dan terkenal dari
selain kitab ini. Karena kitab ini banyak berisi riwayat dari
orang-orang yang tidak dikenal. Juga terdapat perkara-perkara yang
jauh ( dari agama dan akal ), 

[assunnah] Re: Tanya: sunnah dan sunat

2006-09-08 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 

Segala puji bagi Alloh Subhaanahu wa Ta'ala. Kami memuja- Nya, memohon
bantuan-Nya dan mengharapkan ampunan-Nya dari kejelekan diri dan
keburukan tingkah laku kami. Orang-orang yang dibimbing-Nya tidak
kehilangan jejak dan orang yang disesatkan tidak akan mendapat petunjuk.

Permasalahan seperti ini sudah sering di bahas, dan memang sering
menimbulkan kerancuan di antara kita. 
Alhmadulillah ana nukilkan satu pengertian tentang AsSunnah yg ana
dapat dari Artikel Zikir Berjamaah di www.muslim.or.id tulisan Ust.
Muhammad Arifin Badri MA (semoga Allah menjaganya.
Tafadhdhol, semoga menjadi jelas 

Ditinjau dari segi etimologi, kata As Sunnah bermakna: At Thoriqoh,
atau As Siroh, yang artinya: jalan/ metode atau sejarah hidup/
perilaku, sebagaimana yang dinyatakan oleh Ar Razy dan lainnya.
[Mukhtar Al Shihah, oleh Muhammad bin Abi Baker Al Razi hal: 133, Al
Qamus Al Muhith, oleh Al Fairuz Abady, 2:1586].

Sedangkan bila ditinjau dari segi terminologi, maka kata As Sunnah
memiliki tiga arti dan penggunaan. [Lihat Irsyad Al Fuhul, oleh
Muhammad bin Ali As Syaukany, 1/155-156, dan Mauqif Ahl As Sunnah Min
Ahl Al Ahwa' wa Al Bida', oleh DR. Ibrahim bin `Amir Ar Ruhaily 1/33-35].

   1. As Sunnah dengan makna: mandub, atau mustahab, yang artinya,
sebagaimana yang disebutkan oleh penulis:
  Suatu pekerjaan yang pelakunya terpuji dan orang yang
meninggalkannya tidak tercela atau Sesuatu yang diperintahkan secara
tidak tegas untuk dikerjakan. [Lihat: Al Mustasyfa oleh Al Ghozaly,
1/215, Raudhot An Nadlir, oleh Ibnu Qudamah 1/94, dan Nihayat As Sul,
oleh Al Isnawy, 1/77].

  Dan yang biasa menggunakan kata As Sunnah dengan pengertian
semacam ini ialah ulama' fiqih dan ushul fiqih, sehingga sering kita
mendengar atau membaca ungkapan: hukum permasalahan ini ialah sunnah
atau permasalahan ini hukumnya sunnah.

   2. As Sunnah dengan pengertian: segala sesuatu yang disandarkan
kepada Nabi Muhammad shollallahu'alaihiwasallam, baik ucapan,
perbuatan, penetapan atau lainnya. Dengan pengertian ini, kata As
Sunnah semakna dengan kata Al Hadits. Sebagai contoh penggunaan kata
As Sunnah dengan makna ini, ucapan para ulama': Dalil haramnya khamer
ialah: Al Kitab (Al Qur'an), As Sunnah, dan Ijma' (kesepakatan ulama').

   3. As Sunnah dengan pengertian: lawan dari kata bid'ah, sehingga
sering kita mendengar ucapan ulama': amalan ini sesuai dengan As
Sunnah, bahkan penulis sendiri telah menggunakan kata As Sunnah dengan
pengertian semacam ini, yaitu tatkala ia memberikan judul bukunya:
ZIKIR BERJAMA'AH, SUNNAH ATAU BID'AH. Sehingga kata As Sunnah dengan
pengertian ini mencakup seluruh ajaran Nabi
shollallahu'alaihiwasallam, atau dengan kata lain, As Sunnah ialah
sinonim dari kata Islam. Penggunaan kata As Sunnah dengan pengertian
semacam ini selaras dengan hadits berikut:#1583;

Dari sahabat Anas bin Malik rodhiallahu'anhu, ia berkata: ada tiga
orang yang menemui istri-istri Nabi shollallahu'alaihiwasallam, mereka
bertanya tentang amalan ibadah Nabi shollallahu'alaihiwasallam. Dan
tatkala mereka telah diberitahu, seakan-akan mereka menganggapnya
sedikit, kemudian mereka balik berkata: Siapakah kita bila dibanding
dengan Nabi shollallahu'alaihiwasallam, Allah telah mengampuni
dosa-dosa beliau, baik yang telah lampau atau yang akan datang. Salah
seorang dari mereka berkata: Kalau saya, maka saya akan sholat malam
selama-lamanya. Yang lain berkata: Saya akan berpuasa sepanjang tahun
dan tidak akan berbuka (berhenti berpuasa). Yang lain lagi berkata:
Saya akan meninggalkan wanita, dan tidak akan menikah selama-lamanya.
Kemudian Rasulullah shollallahu'alaihiwasallam datang, lantas
bersabda: kaliankah yang berkata demikian-demikian? Ketahuilah,
sungguh demi Allah, sesungguhnya saya adalah orang yang paling takut
kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya diantara kalian, akan tetapi saya
berpuasa dan juga berbuka, sholat (malam) dan juga tidur, dan saya
juga menikahi wanita. Maka barang siapa yang membenci sunnahku
(ajaranku), maka ia tidak termasuk golonganku.(Riwayat Al Bukhari,
5/1949, hadits no: 4776, dan Muslim, 2/1020, hadits no: 1401).

As Syathiby Al Maliki (w. 790 H) -rahimahullah- berkata: Dan kata As
Sunnah juga digunakan sebagai lawan kata dari bid'ah, sehingga
dikatakan: Orang itu beramal sesuai dengan As Sunnah, bila ia beramal
sesuai dengan yang diamalkan oleh Nabi shollallahu'alaihiwasallam,
baik amalan itu disebutkan dalam Al Qur'an atau tidak. Dan juga
dikatakan: Orang itu mengamalkan bid'ah, bila ia melakukan
sebaliknya. [Al Muwafaqoot oleh As Syathiby 4/3].

Ibnu Hazm -rahimahullah- (w. 456 H) berkata: Ahlus Sunnah yang akan
kami sebutkan ialah Ahlul Haq (penganut kebenaran), sedangkan selain
mereka ialah Ahlul Bid'ah, karena mereka (Ahlus Sunnah) ialah para
sahabat -radliallahu `anhum-, dan setiap orang yang menempuh metode
mereka, dari para tabi'in, kemudian Ashabul Hadits (penganut hadits),
dan setiap orang yang meneladani mereka dari kalangan ahli fiqih pada
setiap 

[assunnah] Re: tarhib Romadhon

2006-09-07 Terurut Topik Abu Ghazi
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wa barakatuh 

Al-Hamdu Lillah, Ash-Shalaatu Was-Salaamu 'ala Rasuulillahi wa Aalihi
wa Shahbihi Ajma'in. Segala puji milik Allah Tabaraka wa Ta'ala dan
semoga Dia memudahkan kita untuk memahami ad-Dien yang mudah dan agung
ini.

Semoga Allah memudahkan kita menelusuri jalan yang terang ini dan
semoga Dia memelihara kita dari syubhat-syubhat yang menyambar

Akhir² ini memang lazim kita mendengar atau bahkan mendapat ucapan
bermaaf-maafan sebelum ramadhan

Hal ini menjadi pertanyaan tentang dalil hadits yg mendukung amal ini.
Ada satu hadits yg sering diketengahkan mereka, tapi tidak diketahui
derajat dan kedudukannya di sisi para ulama hadits. Bunyinya adalah :
Ketika Rasullullah sedang berhotbah pada suatu Sholat Jum'at (dalam
bulan Sya'ban),  beliau mengatakan Aamin sampai tiga kali, dan para
sahabat begitu mendengar Rasullullah mengatakan Aamin,  terkejut dan
spontan mereka ikut mengatakan Aamin. Tapi para sahabat bingung, 
kenapa Rasullullah berkata Aamin sampai tiga kali. 
Ketika selesai sholat jum'at, para sahabat bertanya kepada
Rasullullah,  kemudian beliau menjelaskan: ketika aku sedang
berhotbah, datanglah Malaikat Jibril dan berbisik, hai Rasullullah
aamin-kan do'a ku ini, jawab Rasullullah. 
Do'a Malaikat Zibril itu adalah sbb: 
Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum
memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut: 
Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika
masih ada); 
Tidak berma'afan terlebih dahulu antara suami istri; 
Tidak berma'afan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya. 
Maka Rasullahpun mengatakan Aamin sebanyak 3 kali.  Dapat kita
bayangkan, yang berdo'a adalah Malaikat dan yang meng-aminkan adalah
Rasullullah dan para sahabat, dan dilakukan pada hari Jum'at. 
Tentunya do'a tersebut akan didengar oleh Allah swt.

Begitu tulisan dan  yg sering kita dengar dari mimbar-mimbar ceramah
dan kita baca. Tapi apakah hadits ini benar, karena si penulis maupun
penceramah tidak pernah mencantumkan sekalipun periwayat maupun sanad
hadits di atas. 

Berikut saya nukilkan hadits yg sah (shohih) dari Nabi shollallahu
`alaihi wasalam yg senada, tapi beda isinya.
Lengkap hadist : 
Artinya : Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam naik ke atas mimbar
kemudian berkata, Amin, amin, amin. 
Para sahabat bertanya. Kenapa engkau berkata 'Amin, amin, amin, Ya
Rasulullah? Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Telah
datang malaikat Jibril dan ia berkata :
 'Hai Muhammad celaka seseorang yang jika disebut nama engkau namun
dia tidak bershalawat kepadamu dan katakanlah amin!' maka kukatakan,
'Amin',kemudian Jibril berkata lagi, 'Celaka seseorang yang masuk
bulan Ramadhan tetapi keluar dari bulan Ramadhan tidak diampuni
dosanya oleh Allah dan katakanlah amin!', maka aku berkata : 'Amin'. 
Kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata lagi. 'Celaka
seseorang yang mendapatkan kedua orang tuanya atau salah seorang dari
keduanya masih hidup tetapi justru tidak memasukkan dia ke surga dan
katakanlah amin!' maka kukatakan, 'Amin. [Hadits Riwayat Bazzar dalam
Majma'uz Zawaid 10/1675-166, Hakim 4/153 dishahihkannya dan disetujui
oleh Imam Adz-Dzahabi dari Ka'ab bin Ujrah, diriwayatkan juga oleh
Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad no. 644 (Shahih Al-Adabul Mufrad No.
500 dari Jabir bin Abdillah)]

Semoga dengan adanya hadits ini bisa menjadi koreksi bagi kita.

Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami kebenaran itu sebagai kebenaran
dan limpahkan kepada kami (nikmat) mengikutinya (kebenaran tersebut)
dan tunjukkanlah kepada kami kebatilan itu sebagai kebatilan, dan
limpahkanlah kepada kami (nikmat) menjauhinya.

Wallahul Musta'an 
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh 





 

--- In assunnah@yahoogroups.com, Rizky Damanhuri [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bismillah
 
 Assalaamu'alaikum arohmatullohi wabarokatuh
 
 kpd ikhwan semua ana minta bantuan apa saja persiapan dalam
menyambut bulan Romadhon dan adakah hadits yg shohih yg menjelaskan
bahwa para sahabat saling memaafkan sebelum Romadhon
 
 Syukron jazakumulloh
 
 
 
 Send instant messages to your online friends
http://uk.messenger.yahoo.com









 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/zAINmC/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via 

[assunnah] [Mohon Info] Toko Buku Salaf di Surabaya ?

2006-08-28 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Al-Hamdu Lillah, Ash-Shalaatu Was-Salaamu 'ala Rasuulillahi wa Aalihi
wa Shahbihi Ajma'in. Segala puji milik Allah Tabaraka wa Ta'ala dan
semoga Dia memudahkan kita untuk memahami ad-Dien yang mudah dan agung
ini.

Ayyuhal Ikhwah, mohon infonya alamat Toko-toko Buku Bermanhaj Salaf yg
ada di daerah Surabaya dan sekitarnya.
Atas bantuan infonya ana ucapkan Jazzakumullahu khairan katsira

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuhu





Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [assunnah] Informasi Derajat Hadits Nishfu Sya'ban

2006-08-24 Terurut Topik Abu Ghazi



Assalamu'alaikum warhamatullahi wabarakatuh Alhamdulillah Semoga Allah Tabaraka wa ta'ala menambahkan ilmu kepada kita semua dan dimudahkanNya utk mengamalkannya. aamiin Alhamdulillah ana dapat artikel dari milist ini juga artikel 3 Nov 2000 seperti di bawah ini semoga bermanfaat. Sekedar saran utk masalah seperti ini ada baiknya antum mengetik keyword pada fasilitas search, karena hal-hal yg berkaitan dengan masalah² seperti ini tentunya tidak tersembunyi dari ikhwan² kita dan kemungkinan besar sudah pernah dibahas. BULAN SYA’BAN Antara
 Yang Disyari’atkan dan Yang Tidak Disyari’atkan  Perkara-Perkara Yang Disyari’atkan  Siapa yang memasuki bulan Sya’ban sementara dia punya qadha puasa Ramadhan, wajib baginya untuk segera menggantinya jika dia mampu, tidak boleh baginya untuk
 menundanya hingga setelah Ramadhan berikutnya jika tidak ada halangan. Siapa yang tidak mengganti qadha puasanya hingga berakhir bulan Sya’ban maka wajib baginya bertaubat atas kelalaiannya dan dia tetap diwajibkan mengganti puasanya tersebut ditambah membayar kafarat setiap hari yang ditinggalkan dengan memberikan kepada orang miskin satu mud beras (atau makanan pokok lainnya).  Disunnahkan untuk memperbanyak shaum (puasa) pada bulan Sya’ban, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dahulu selalu melakukannya. Dalam kitab As-Shahihain (Shahih Bukhari dan Muslim) terdapat hadits ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha, dia berkata: “Aku belum pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menyempurnakan shaum selama satu bulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, dan aku belum pernah melihat beliau memperbanyak shaum dalam satu bulan kecuali pada bulan Sya’ban.” Hikmah diperintahkannya untuk memperbanyak shaum pada bulan Sya’ban –wallahu a’lam- adalah sebagai pembukaan bagi bulan Ramadhan yang diwajibkan shaum padanya, agar terlatih untuk melakukan shaum pada bulan tersebut.  Tidak boleh menyambung shaum pada bulan Sya’ban hingga bulan Ramdhan. Sehari atau dua
 hari terakhir pada bulan Sya’ban harus dihentikan, kecuali jika pada hari itu berbarengan dengan hari biasa dia melakukan shaum padanya, seperti hari Senin atau Kamis, maka dia boleh melakukannya. Terdapat dalam kitab Ash-Shahihain dari hadits Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam beliau bersabda: “Jangan kalian dahulukan Ramadhan dengan shaum sehari atau dua hari, kecuali (pada hari) yang dia (biasa) shaum, maka shaumlah.” Para ulama menyebutkan hikmahnya dalam masalah ini yaitu: “Agar puasa bulan Ramadhan tidak ditambah dengan puasa selainnya sebagaimana untuk tujuan yang sama dilarang shaum pada hari raya (hari ‘Ied). Begitu juga – hikmah yang lainnya – sebagaimana diketahui bahwa antara perbuatan sunnah
 (nafl) dan perbuatan wajib (fardhu) hendaknya ada pemisah (jeda) waktu pelaksanaannya, sebagaimana antara shalat nafilah (sunnah) dan shalat fardhu.”  Perkara-Perkara Yang Tidak Disyari’atkan  Mengkhususkan hari dan malam Nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban)
 dengan melakukan shaum dan shalat, semua perbuatan tersebut tidak ada riwayat yang shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, juga dari para sahabatnya. Hal tersebut merupakan perkara yang diada-adakan. Terdapat hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam Sunan-nya, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Jika datang malam Nisfu Sya’ban maka beribadahlah pada malam harinya dan puasalah pada siang harinya, sesungguhnya Allah Ta’ala turun pada hari itu saat matahari terbenam di langit dunia seraya berfirman: “Siapa yang meminta ampun akan Aku ampuni, siapa yang minta rizki akan Aku beri rizki, siapa yang sakit akan Aku sembuhkan.” Hadits ini dilemahkan oleh Imam Bukhari dan lainnya. Adapun mengenai keutamaan malam nisfu Sya’ban, maka berkatalah Al-hafidz Ibn Rajab Rahimahullah: “Mengenai keutamaan malam nisfu Sya’ban terdapat sejumlah hadits yang diperselisihkan kedudukannya, sebagian besar ulama melemahkannya, sedangkan Ibnu Hibban menyatakan shahih sebagiannya dan menempatkannya dalam kitab Shahihnya.” (Latha’iful Ma’arif: 143). Perlu diketahui bahwa Ibnu Hibban dikenal oleh ulama hadits sebagai orang yang menggampangkan dalam men-shahihkan hadits.  Di sebagian tafsir disebutkan bahwa: Malam mulia yang padanya diturunkan Al-Qur’an yang termasuk dalam firman Allah Ta’ala: “inna anzalnahu fi lailatil qadr” adalah malam
 Nisfu Sya’ban. Pendapat ini keliru dan menyimpang dari kandungan Al-Qur’an itu sendiri, dan para ulama telah membantahnya. Al-Qurthubi seraya mengutip Abu Bakar bin Arabi berkata dalam tafsirnya: “Diantara mereka ada yang mengatakan bahwa malam tersebut (maksudnya Lailatul qadar) terjadi pada malam Nisfu Sya’ban, itu adalah pendapat yang keliru, karena Allah Ta’ala tatkala berfirman dalam kitab-Nya (syahru romadhonalladzi unzila fihilqur’an) menjelaskan bahwa waktu turunnya Al-Qur’an adalah pada bulan Ramadhan dan kemudian menetapkan waktu malamnya dalam ayat ini: (fi lailati mubarokah) maka siapa yang menyangka bahwa hal 

[assunnah] Re: Tanya : Voucher Belanja dari Transaksi Riba

2006-08-17 Terurut Topik Abu Ghazi
;#1614;#1593;#1614;#1575;#1608;#1614;#1606;#1615;#1608;#1575;#1618;
 #1593;#1614;#1604;#1614;#1609; 
#1575;#1604;#1573;#1616;#1579;#1618;#1605;#1616;

Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa
dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (QS Al
Maaidah: 2)

Dalam hal khamar secara khusus, Rasulullah shalallahu `alaihi wa
sallam bersabda:

#1593;#1606; #1571;#1606;#1587; #1576;#1606; 
#1605;#1575;#1604;#1603; #1602;#1575;#1604;: #1604;#1593;#1606; 
#1585;#1587;#1608;#1604; #1575;#1604;#1604;#1607; #1601;#1610; 
#1575;#1604;#1582;#1605;#1585; #1593;#1588;#1585;#1577; 
#1593;#1575;#1589;#1585;#1607;#1575; 
#1608;#1605;#1593;#1578;#1589;#1585;#1607;#1575;
#1608;#1588;#1575;#1585;#1576;#1607;#1575; 
#1608;#1581;#1575;#1605;#1604;#1607;#1575; 
#1608;#1575;#1604;#1605;#1581;#1605;#1608;#1604;#1577; 
#1573;#1604;#1610;#1607; #1608;#1587;#1575;#1602;#1610;#1607;#1575; 
#1608;#1576;#1575;#1574;#1593;#1607;#1575; #1608;#1570;#1603;#1604; 
#1579;#1605;#1606;#1607;#1575; 
#1608;#1575;#1604;#1605;#1588;#1578;#1585;#1610; #1604;#1607;#1575;
#1608;#1575;#1604;#1605;#1588;#1578;#1585;#1575;#1577; #1604;#1607;. 
#1585;#1608;#1575;#1607; #1575;#1604;#1578;#1585;#1605;#1584;#1610; 
#1608;#1575;#1576;#1606; #1605;#1575;#1580;#1577; 
#1608;#1575;#1604;#1591;#1576;#1585;#1575;#1606;#1610;#1548; 
#1608;#1602;#1575;#1604; #1575;#1604;#1581;#1575;#1601;#1592; 
#1585;#1608;#1575;#1578;#1607; #1579;#1602;#1575;#1578;.

Dari sahabat Anas bin Malik rodhiallohu `anhu ia berkata: Rosululloh
telah melaknati berkaitan dengan khamar sepuluh orang: pemerasnya,
pemesan yang meminta untuk diperaskan, peminumnya, pembawanya
(distributornya), orang yang dibawakan kepadanya, pelayan yang
menuangkannya, penjualnya, pemakan hasil jualannya, pembelinya, dan
orang yang dibelikan untuknya. (HR Tirmizi, Ibnu Majah, dan Thabrani,
dan Al Hafidz Ibnu Hajar berkata: Para perawinya adalah tsiqat
(memiliki kredibilitas tinggi)

Dalam hal riba, Rasulullah shalallahu `alaihi wa sallam bersabda:

#1593;#1606; #1580;#1575;#1576;#1585; #1602;#1575;#1604;: 
#1604;#1593;#1606; #1585;#1587;#1608;#1604; #1575;#1604;#1604;#1607; 
#1575;#1604;#1604;#1607; #1589;#1604;#1609; #1575;#1604;#1604;#1607; 
#1593;#1604;#1610;#1607; #1608; #1587;#1604;#1605; 
#1570;#1603;#1604; #1575;#1604;#1585;#1576;#1575; 
#1608;#1605;#1608;#1603;#1604;#1607;
#1608;#1603;#1575;#1578;#1576;#1607; 
#1608;#1588;#1575;#1607;#1583;#1610;#1607;#1548; 
#1608;#1602;#1575;#1604;: #1607;#1605; #1587;#1608;#1575;#1569;) 
#1585;#1608;#1575;#1607; #1605;#1587;#1604;#1605;

Dari sahabat Jabir rodhiallohu `anhu ia berkata: Rasulullah shalallahu
`alaihi wa sallam telah melaknati pemakan riba (rentenir), orang yang
memberikan/membayar riba (nasabah), penulisnya (sekretarisnya), dan
juga dua orang saksinya. Dan beliau juga bersabda: Mereka itu sama
dalam hal dosanya (HR Muslim)

Subhanalloh, demikianlah agama islam, agama yang sempurna dari segala
aspeknya, islam menghendaki agar masyarakat muslim benar-benar
masyarakat yang bersih dan suci dari praktek-praktek kemaksiatan,
sehingga segala pintu yang menuju kepadanya ditutup dan diharamkan.
Dan segala hal yang berkaitan dengan kemaksiatan dan syiar-syiarnya
dimusnahkan. Begitu juga kebalikannya, segala kebaikan dan pintu
menuju kepadanya di buka lebar-lebar, Allah berfirman:

#1608;#1614;#1578;#1614;#1593;#1614;#1575;#1608;#1614;#1606;#1615;#1608;#1575;#1618;
 #1593;#1614;#1604;#1614;#1609; 
#1575;#1604;#1618;#1576;#1585;#1617;#1616; 
#1608;#1614;#1575;#1604;#1578;#1617;#1614;#1602;#1618;#1608;#1614;#1609;

Dan bertolong menolonglah dalam kebajikan dan ketakwaan. (QS Al
Maaidah: 2) 

Demikian ya akhi...afwan kalau kurang berkenan,  semoga Allah
menambahkan kita ilmu dan dijauhkan dari sifat futur utk menerapkan
ilmu dari Dien yg Haq lagi mudah ini. 
Wallahul musta'an 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

--- In assunnah@yahoogroups.com, Saipah Gathers [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Utk sdr abu Ghazi,
 Alhamdullillah,keluarga saya selalu berhati-hati dalam bertransaksi,
 masalah fatwa-fatwa dari ulama sekaliber bin Baz,Utsmaimin dan para
 murid2 nya yg menyebar di barat (InggrisAmerika),kami sudah
mendengarkan
 fatwa-fatwa mereka ttg kartu kredit sampe asuransi mobil,sayang saya tak
 bisa menuliskan bukti (buku terlalu banyak,males),juga dari DVD
lectures dari para
 syaikh2 manhaj salaf itu.Kami tinggal di negara kafir,jadi harus
lebih berhati-hati,
 tapi kalo saya banding2kan dengan negaraku(Indonesia),duh rasanya malu,
 marah dan sesak napas,mayoritas muslim tapi tega bank konvensionalnya
 tidak ada fasilitas tabungan tanpa bunga, kartu kredit tanpa iuran
tahunan.
 Bank syariah saja masih diragukan ttg cara-cara bagi hasil nya.
 
 Mengenai pembayaran iuran bulanan itu bukanlah riba, tapi merupakan uang
 jasa kepada bank yg telah memberikan fasilitas ATM
international,debit card
 dan credit card,dan biaya nya murah,kalo dibandingkan bank-bank
konvensional
 di Indonesia sudah bayar pajak bulanan ,bayar iuran

[assunnah] Re: Tanya : Voucher Belanja dari Transaksi Riba

2006-08-16 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuhu 
 
Al-Hamdu Lillah, Semoga Allah memudahkan kita menelusuri jalan yang
terang ini dan semoga Dia memelihara kita dari syubhat-syubhat yang
menyambar

Afwan sebelumnya untuk saudara Saipah Gathers, kalau boleh ana
sarankan, harap berhati-hati dalam memberikan pendapat mengenai
sesuatu. Hendaknya antum mencantumkan pendapatatau fatwa ulama yg
antum yakini kebenarannya. 
Masalah muamalah memang tidak terlalu diatur dalam agama tetapi harus
tetap merujuk kepada kaidah² yg syar'i kalau tidak maka kita akan
termasuk seprti yg difirmankan Allah sbb : 

#1602;#1604; #1571;#1585;#1571;#1610;#1578;#1605; #1605;#1575; 
#1571;#1606;#1586;#1604; #1575;#1604;#1604;#1607; #1604;#1603;#1605; 
#1605;#1606; #1585;#1586;#1602; #1601;#1580;#1593;#1604;#1578;#1605; 
#1605;#1606;#1607; #1581;#1585;#1575;#1605;#1575; #1608; 
#1581;#1604;#1575;#1604;#1575;

Artinya:
Katakanlah: terangkanlah kepadaku tentang rezeki yang diturunkan
Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya)
halal. (QS Yunus: 59) Majmu' Fatawa, oleh Ibnu Taimiyyah 29/17
 
Dalam muamalah bukan hanya kaifiyahnya, tetapi sumber usaha juga sudah
diatur dalam Islam. 

Mungkin belum layak bagi kita mengeluarkan suatu pendapat atau fatwa,
apalagi ijtihad terhadap suatu permasalahan yg belum jelas kita
ketahui atau kita pahami.
Ijtihad kita selaku thullabul ilmiy yaitu bertanya mencari pendapat
kepada ulama dan merujuk kepada suatu pendapat berdasarkan pemahaman
Salafush Shalih. 
Karena agama ini tidak didasarkan kepada perkataan-perkataan menurut
saya, menurut pendapat saya, atau menurut perasaan saya, atau hati
saya mengatakan dst...dst..dst
Agama ini dibangun atas dalil atau hujjah yg jelas/nyata seperti dalam
Firman Allah :

Katakanlah : Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang
mengikutiku mengajak kalian (kepada) Allah dengan hujjah yang nyata.
[Yusuf : 108]

Kalau antum mau merujuk masalah muamalah dagang (Jual beli) dalam
bingkai syri'at Islam  silahkan antum rujuk pada link ini.
http://muslim.or.id/?p=314
Dalam Tulisan ini yg disusun oleh Ust. Muhammad Arifin Badri. MA
(semoga Allah menjaganya) dikupas secara komprehensif mengenai
kaifiyah muamalah perdagangan (Jual Beli) dalam Islam.

Afwan sekali lagi jangan tersinggung, ini nasehat atas dasar cinta
karena Allah  ta'ala dan dalam kerangka nasehat menasehati, siapa tahu
nanti ana juga akan butuh nasehat antum. 

Semoga Alloh ta'ala senantiasa melimpahkan taufik dan `inayah-Nya
kepada kita semua agar dapat menerapkan ajaran-ajaran agama kita ini
dalam setiap aspek kehidupan kita, dan juga agar dapat mewariskan ilmu
agama ini kepada generasi penerus kita, Amiin.

Wassalamu'alaikum warahmatullah
Abu Ghazi 


--- In assunnah@yahoogroups.com, Saipah Gathers [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Wa'alaykumasalam warohmatullahiwabarokaatuh,
 Tidak semua kartu kredit itu praktek riba, tergantung yg menggunakan
nya, apa dia bayar sebelum jatuh tempo atau lewat, kalo lewat berarti
sudah berpraktek ke riba.
 Saya punya kartu kredit dari Chase bank amerika, bebas biaya
tahunan, tak ada bunga bila bayar sebelum jatuh tempo, tabungan juga
begitu, tak ada bunga bank, cuma membayar tax setiap bulan sekitar $4.
 
 
 Kusnadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Assalamu'alaikum wr wb
 
 Afwan saya mau tannya, kalau kita menerima voucher belanja dari orang
 lain kemudian kita tahu kalau voucher itu diperoleh dari pengumpulan
 point pemakaian Kartu Kredit orang tersebut, Apakah hukumnya haram
 menggunakan voucher tersebut ?, karena setahu ana penggunaan Kartu
 Kredit itu merupakan praktek riba
 
 mohon penjelasannya
 
 wasalamu'alaikum wr wb
 
 kusnadi









Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[assunnah] Re: MASJID SABIILUN NAJAAH?

2006-08-14 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh

Al-Hamdu Lillah, Ash-Shalaatu Was-Salaamu 'ala Rasuulillahi wa Aalihi
wa Shahbihi Ajma'in. Segala puji milik Allah Tabaraka wa Ta'ala dan
semoga Dia memudahkan kita untuk memahami ad-Dien yang mudah dan agung
ini dan semoga Allah tegak As-Sunnah di muka bumi ini dengan perantara
sebagian dari kita-kita. Aamiin 

Alhamdulillah dalam pembangunan dan pengelolaan Masjid ini insyaAllah
semuanya melibatkan ikhwan-ikhwan Salafyun. 
Dan dalam pembangunan masjid Sabiilun Najaah melibatkan  ikhwan-ikhwan
dari Singapore dan Malaysia,  dengan advise dari Ustad Rasul Bin Dahri. 
Alhamdulillah tanggapan dari negeri jiran kita ini sangat luar biasa. 

InsyaAllah tanggal 26 ini kami akan memulai pengecoran lantai 2, dan
sabtu kemarin tgl 12 August bersama ustad Hakim bin Amir Abdat
berkesempatan untuk meninjau pembangunannya.

Ikhwan kita yg menjadi kontak person di Singapore adalah  akhi DR.
Hisyam Lee, dan Akhi Zulkifli, silahkan antum menghubungi beliau
apabila antum mau. Mereka sering hadir dalam tiap kajian Ustad Rasul
bin Dahri di Singapore.  

Apabila ingin lebih jelas silahkan menghubungi ketua panitia
pembangunan Masjid via Japri lansgung ke Bp. Asep Hidayat
0813-72395051 atau di [EMAIL PROTECTED]

Maha suci Allah kami memujiNya hanya kepadaNYA kami memohon
pertolongan dan kemudahan dalam membangun Masjid ini. 
Wallahul Musta'an

Wassalamu'alaikum Warhamatullahi wabarakatuh
Abu Ghazi 


--- In assunnah@yahoogroups.com, Isa As Salafy [EMAIL PROTECTED] wrote:

 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
 Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh,
 Al-Hamdu Lillah, Nasta'inuhu wa Nastaghfiruh, Wa Na'udzu Billahi Min
Syururi
 Anfusina, Man Yahdihillahu Falaa Mudhilla Lahu Wa Man Yudhlil Falaa
Haadiya
 Lahu. Asyhadu An-Laa ilaaha illallahu wa Asyhadu Anna Muhammadan
 Rasulullahi,
 
 Amma Ba'du.Ya ikhwatal eemaan:  MASJID SABIILUN NAJAAH?
 Ana di-beri tugas untuk mengumpulkan dana untuk Masjid Sabiilun
Najaah.Ana
 berada di Singapura.
 Persoalan ana adakah masjid ini dikelolakan oleh ikhwan kita Salafy,
atau
 lain2 minta informasinya biar ana jelas.
 
 Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa membimbing kita untuk
mengikuti
 manhaj salaf di dalam memahami dienul Islam ini, mengamalkannya dan
berteguh
 diri di atasnya, sehingga bertemu dengan-Nya dalam keadaan husnul
khatimah.
 Amin yaa Rabbal ‘Alamin
 
 Semoga bermanfaat.
 Wabillahitaufiqwalhidayah .
 والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
 Wassalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh
 
 Abu Hamzah As-salafy.





Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[assunnah] Re: Informasi pengajian di Batam dan Bintan

2006-08-11 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum warhamtullahi wabarakatuh 

Alhamdulillah, shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada
Nabi Muhammad shollallahu'alaihiwasallam, keluarga, sahabat dan
seluruh pengikutnya hingga hari qiyamat. Amiin.

Semoga Allah menambahkan kepada antum ilmu dan ketaqwaan kepada Allah
ta'ala dan di jauhkan dari setiap yang tercela dan segala keburukan.

Berikut Jadwal kajian di Batam, untuk Bintan sementara belum ada
kajian rutin. Saat ini kedatngan Ustad ke Bintan hanya berdasarkan
undangan saja.  

Hari : Ahad
Tema : Dasar-dasar Tauhid dan kajian keluarga 
Tempat   : Griya Kurnia Djaja
Jam  : 16. 00 
Pemateri : Ust. Arif/ Ust. Abu Nida/ Ust. ABu Fairuz

Hari : Senin
Tema : Akhlak/ Kitab Riyadhus Shalihin  
Tempat   : Masjid Baiturrahim Griya Mantang Batu Aji
Jam  : Ba'da Isya' 
Pemateri : Ust. Abu Fairuz

Hari : Selasa (Tentative)
Tema : Tauhid (Umum)  
Tempat   : Studio Hang FM 106
Jam  : 20.00 
Pemateri : Ust. Abu Fairuz

Hari : Rabu (Tentative)
Tema : Fiqh Umum  
Tempat   : Studio Hang FM 106 
Jam  : 20.00
Pemateri : Ust. Abu Fairuz

Hari : Kamis 
Tema : Tauhid - Kitab Fathul Madjid Syarah Kitabut Tauhid
Tempat   : Masjid Miftahul Jannah, Dormitory blok Q1 - Muka Kuning
Jam  : Ba'da Isya
Pemateri : Ust. Abu Fairuz

Hari : Jumat
Tema : Fiqih - Kitab Bulughul Maram
Tempat   : Masjid Jihadul Akbar, Griya Batu Aji Asri - Batu Aji
Jam  : Ba'da Isya
Pemateri : Ust. Abu Fairuz

Hari : Sabtu (2 x seminggu)
Tema : Fiqh - Wanita  
Tempat   : Rumah Bp. Asep
Jam  : Ba'da Dhuhur  
Pemateri : Ust. Abu Fairuz

Hari : Sabtu (2 x seminggu)
Tema : Umum  
Tempat   : Mushola Panbil Industrial Estate 
Jam  : Ba'da Dhuhur 
Pemateri : Ust. Abu Fairuz

Demikian semoga bermanfaat 
Wallahul musta'an 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi 







Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[assunnah] Re: Tanya Psikologi (mohon klarifikasi)

2006-08-10 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum warhamtullahi wabarakatuh

Al-Hamdu Lillah, Nasta'inuhu wa Nastaghfiruh, Wa Na'udzu Billahi Min
Syururi Anfusina Man Yahdihillahu Falaa Mudhilla Lahu Wa Man Yudhlil
Falaa Haadiya Lahu. Asyhadu An-Laa ilaaha illallahu wa Asyhadu Anna
Muhammadan Rasulullahi, Amma Ba'du.

Semoga Allah memudahkan kita menelusuri jalan yang terang ini dan
semoga Dia memelihara kita dari syubhat-syubhat yang menyambar.

Beberapa waktu yg lalu ana memang langsung bertemu dgn Ustad Yazid
Semoga Allah menjaganya, setelah kajian malam di Studio Hang FM Batam.
Waktu itu pertanyaan ana seputar penggunaan obat penenang bagi
pengidap penyakit jiwa.
Dan ana mempetkenalkan diri ana sebagai seorang psikolog.
Pada saat itu ana langsung disindir dengan keras oleh Ustad dengan
mengatakan bahwa ilmu Psikologi itu berasal dari Yahudi. Dan ustad
melanjutkan bahwa sebaik²nya pengobatan jiwa adalah dengan menggunakan
Al Qur'an. Pada saat itu ada beberapa saksi ikhwan kita dalam ruangan
itu. Ana mengatakan apa yg dikatakan Ustad adalah benar kemudian
beliau melanjutkan bahwa pengobatan jiwa tidak boleh tergantung dengan
apapun termasuk obat kecuali dalam kondisi darurat.
Kalau ana cerna pernyataan Ustad Yazid memang shahih dan beliau
berkata berdasarkan keilmuan dan tidak ada yg salah dengan pernyataan
beliau.

Di lain waktu ana bertemu dengan Ustad Hakim bin Amir Abdat (Semoga
Allah menjaga Beliau), beliau tidak mempersoalkan ilmu Psikologi dan
beliau diam tentang ilmu Psikologi. Bahkan pada waktu itu ana sempat
bertukar pikiran dgn beliau tentang masalah kejiwaan. Dan memang
beliau banyak menganjurkan ana utk membaca buku² masalah hati/
Taskiyatun Nafs  dari Ibnu Qayyim Al Jauziyah rahimahullah dan
semisalnya.

Ketika ana ketemu degan Ustad Abu Haidar (Semoga Allah menjaganya)
dari Bandung ketika beliau mengisi kajian di dekat tempat tinggal ana.
Permasalahan yg sama pernah ana ajukan kepada beliau. Beliau sama
sekali tidak terlihat menyindir dengan keras apalagi mentahdzir ilmu.
Psikologi.

Yg lebih lagi ketika ana ketemu dgn Ustad Armen Halim Naro (Semoga
Allah menjaga beliau), beliau justeru memuji ilmu Psikologi ini,
terutama ketika dikaitkan dengan kemampuan kita menghubungkan dengan
hukum² Allah. Dan pada saat itu ana sempat berinteraktif bersama di
radio berbarengan dengan beliau.

Nah itulah beberapa pendapat ulama kibar Indonesia yg ana temui
mengenai ilmu psikologi.
Pada dasarnya semua ilmu itu sudah termaktub di dalam Al Qur'an apakah
itu ilmu astronomi, ilmu kesehatan, ilmu kejiwaan dll.
Jadi kembalikan semuanya kepada Al Qur'an dan Assunnah, begitu
kelihatan bertentangan silahkan antum tinggalkan.

Tidaklah ada kebaikan di dunia atau di akhirat, melainkan telah
diajarkan dalam agama Islam, dan tidaklah ada kejelekan melainkan,
Islam telah memperingatkan umat manusia darinya, Allah berfirman:
#1608;#1606;#1586;#1604;#1606;#1575; #1593;#1604;#1610;#1603; 
#1575;#1604;#1603;#1578;#1575;#1576; 
#1578;#1576;#1610;#1575;#1606;#1575; #1604;#1603;#1604; 
#1588;#1610;#1569; #1608;#1607;#1583;#1609; 
#1608;#1585;#1581;#1605;#1577; #1608;#1576;#1588;#1585;#1609; 
#1604;#1604;#1605;#1587;#1604;#1605;#1610;#1606;
Artinya:
Dan telah Kami turunkan kepadamu Al Kitab ( Al Quran) untuk
menjelaskan segala sesuatu dan sebagai petunjuk serta rahmat dan kabar
gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (QS An Nahl: 89).

Bila Nabi shollallahu'alaihiwasallam telah mengajarkan kepada umatnya
tata cara buang air kecil dan besar, mustahil bila beliau
shollallahu'alaihiwasallam tidak mengajarkan kepada umatnya tata cara
berdakwah, penegakan syariat Islam di bumi, dan terlebih lebih tata
cara beribadah kepada Allah. Sehingga tidak ada alasan bagi siapa pun
untuk merekayasa suatu metode atau amalan dalam beribadah kepada Allah
ta'ala.

Hanya kepada Allah kami berlindung dan mohon petunjuk.
Wallahul musta'an.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi
Abu Ghazi


--- In assunnah@yahoogroups.com, lulu aliudin [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bismillah. Walhamdulillah. Wa la haula wa la quwwata Illa biLlah.
Amma Ba'du

 Sebelumnya ana mohon ma'af jika tulisan ana berkonotasi memotong
motong perkataan Al Ustadz Al Fadhil Yazid Jawwas semoga Alloh
menjaganya. Jika ada penjelasan lain yang lebih faqih dari Ustadzuna
Al Fadhil Yazid Jawwas yang bertentangan dengan apa yang ana tulis di
milis ini maka pendapat ana mengikuti pendapat yang sesuai dengan Al
Qur-an dan As Sunnah dengan pemahaman salafus sholih. Benarkah
pernyataan tersebut ucapan ustadz Yazid? (Ketika ana menulis risalah
ini hari rabu 9 agustus 2006 pukul 20.29 ana minta klarifikasi dari
teman ana tersebut via sms dan sampai selesainya tulisan ini belum ada
jawaban)

 Masalah lain yang berkaitan dengan pencerahan jiwa korban gempa
misalnya yang ditangani oleh psikolog serta permasalahan lainnya yang
menjadi garapan psikolog yang berhubungan dengan kejiwaan, maka ana
bertanya Apakah Ulama Robbani dengan berbekal Kalamulloh dan Hadits
nabi Shallallahu alaihi wa sallam yang mengetahui jalan keluar

[assunnah] Re: tanya playgroup/TK/pesantren bermanhaj salaf ??

2006-08-10 Terurut Topik Abu Ghazi
Wa'alaikumussalam warahmatullahi

Segala puji bagi Alloh Subhaanahu wa Ta'ala. Kami memuja- Nya, memohon
bantuan-Nya dan mengharapkan ampunan-Nya dari kejelekan diri dan
keburukan tingkah laku kami. Orang-orang yang dibimbing-Nya tidak
kehilangan jejak dan orang yang disesatkan tidak akan mendapat petunjuk.

Setahu ana yayasan ini (Daud Khalifatullah) bukanlah yayasan yg
dikelola ikhwan? Salafi.
Yayasan yg dikelola oleh ikhwan? kita yaitu Yayasan Al-Kahfi.
Dimana saat ini Alhamdulillah sudah mendapat alokasi lahan yg sedang
dalam proses pembangunan gedung sekolah dan Masjid
Masjid yg saat ini tengah dibangun dan diharapkan pada ramadhan ini
sudah dapat dipergunakan adalah Masjid Sabiluun Najaah. Sampai saat
inipun masih kita genjot pembangunan/pendanaannya guna mengejar sampai
ramadhan.
Wallahul Musta'an

Adapun PG/ TK dan SD yg tengah dibangun adalah dengan nama Sekolah
Fajar Illahi.
Yg lokasinya berdekatan dgn Masjid Sabiluun Najaah.
Lokasinya ada di Batu Aji, di depan Show Room Ahass Honda, kalau antum
mengarah ke sana akan terlihat plang namanya.

Ada juga Yayasan lain yg bernama Anshorusunnah yg dikelola oleh ikwan?
kita mantan FASWJ.

Wassalamu'alaikum warhamatullah


--- In assunnah@yahoogroups.com, Anggoro Yulianto
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 As salaamu'alaikum,

 Saya mau menanyakan tentang yayasan Daud Khalifatullah  ada yang paham
 nggak ya tentang keberadaan yayasan tersebut, kemudian manhaj apa,
 pokoknya seluk beluk tentang yayasan tersebut, karena saya dapat
 informasi mereka ada keinginan hendak mendirikan TPA di Batam.
 Mohon share informasinya bila kebetulan ada dari saudara-saudaraku yang
 mengetahuinya..

 Jazakallah Khairon katsiro


 -Original Message-
 From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
 Behalf Of Abu Azzam Muzhoffar
 Sent: Tuesday, August 08, 2006 9:25 AM
 To: assunnah@yahoogroups.com
 Subject: [assunnah] Re: tanya playgroup/TK/pesantren bermanhaj salaf di
 semarang??

 Wa'alaykumussalam wr. wb.

 Walhamdulillah
 Di daerah banyumanik ada ya akhi
 Insya Allah para Ustad dan Ustadzahnya bermanhaj Salaf, akan tetapi
 modelnya belum se-solid seperti pesantren Salafy Imam Bukhori di
 Solo, karena di Semarang masih tergolong baru.

 Pesantren Ulil Abshor, Milik Ustadz Kastori (Banyumanik)
 Pesantren tsb mengelola TK bernama Qurrotu A'yun, anak ana yang ke-2
 juga sekolah disana saat ini. Afwan, ana lupa alamat dan nomor telp
 pesantren.
 Antum bisa hubungi salah seorang guru yang mana ISTRINYA mengajar di
 TK/SD dari pesantren tersebut. Coba kontak ke Akh Bambang :
 081328784778

 Di daerah tembalang juga ada pesantren salafy NurussSunnah
 Kontak, Akh Mubarok : 024-70712630

 Jika belum jelas atau gak ketemu, silakan kontak ana ke 081338338736

 Wassalam,

 Abu Azzam Muzhoffar



 Pada tanggal 06/08/07, abdullah al hakimi [EMAIL PROTECTED] menulis:
  As salaamu'alaikum
 
  saya mohon bantuan informasi kepada antum semua.
 
  saya punya keponakan perempuan dan laki-laki di
  semarang tepatnya daerah banyumanik. umurnya memang
  masih kecil mau 4 tahun dan yang laki 3 tahun.
  kira-kira apakah di antara antum ada yang tau
  playgroup/tk yang bermanhaj salaf? saya khawatir kalau
  bukan bermanhaj salaf
 
  trus, kira-kira ada gak ya pesantren yang menerima
  murid dari umur kecil. keluarga saya belum menerima
  salaf, tapi bapak saya mnyuruh saya mencari pesantren
  karena bapak saya mau cucunya hafiz al qur an dan
  mempercayakan saya mencarinya. saya khawatir
  kalau keponakan saya malah dimasukkan ke pesantren al
  mu'min ngruki, Solo kepunyaan abu bakar ba'asyir
  karena bapak saya menawarkannya ke kakak.
 
  terima kasih atas informasinya. jazakumulloh khoir





Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[assunnah] Daurah Ilmiyyah Ustd. Abdul Hakim bin Amir Abdat di Batam

2006-08-08 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Berikut kami samapaikan jadwal Daurah Ustad Abdul Hakim bin Amir Abdat
di Batam dari tanggal 11 - 13 Agustus 2006

Hari Jumat 11 Agustus 2006 Khutbah Jum'at di Masjid Bukit Indah Sukajadi.

Hari Jum'at 11 Agustus 2006 jam 20.00 di Masjid Nur Hidayah Bida Ayu,
Tanjung Piayu
Tema : Kedudukan Sunnah Dalam Islam

Hari Sabtu 12 Agustus 2006 jam 20.00 di Masjid Amanatul Ummah Duta
Mas, Batam Centre
Tema : Kedudukan Akal dalam Islam

Hari Ahad 13 Agustus 2006 Jam 09.00 di Musholla Attoyibah Taman
Lestari, Batu Aji
Tema : Kemulian Ilmu dan Sunnah

Wassalamu'alaikum warhamtullahi wabarakatuh





Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[assunnah] Re: Artikel Hukum Jenggot

2006-07-28 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Al-Hamdu Lillah, Nasta'inuhu wa Nastaghfiruh, Wa Na'udzu Billahi Min
Syururi Anfusina Man Yahdihillahu Falaa Mudhilla Lahu Wa Man Yudhlil
Falaa Haadiya Lahu. Asyhadu An-Laa ilaaha illallahu wa Asyhadu Anna
Muhammadan Rasulullahi, Amma Ba'du.

Semoga Allah memudahkan kita menelusuri jalan yang terang ini dan
semoga Dia memelihara kita dari syubhat-syubhat yang menyambar

Semoga Allah menambahkan kepada antum ilmu dan ketaqwaan kepada Allah
ta'ala dan di jauhkan dari setiap yang tercela dan segala keburukan.

Ketahuilah akhi yg semoga dirahmati Allah, bahwa beragama tidak cukup
dengan akal. Apabila kita mendahulukan akal kita maka akan banyak
sekali logika, sintesa, analisa atau pun kompilasi kita tidak akan
terjangkau oleh kemampuan otak kita yg beratnya kurang lebih hanya
2800 gram saja ini.
Kecerdasan kita bak langit dan bumi jika dibandingkan dengan wahyu
Allah. Mungkin kalau sedikit boleh membandingkan tetesan air di lautan
adalah ilmu kita sementara samudera itu adalah ilmu Allah Tabaraka wa
Ta'ala.

Sesungguhnya derajat tertinggi manusia di mata Allah adalah
penghambaan diri dan berserah diri kita hanya kepada Allah Ta'ala
saja. Dengan mengikuti semua yg diperintahkan dan meninggalkan setiap
yg dilarang, dengan dilandasi keikhlasan dan mutaba'ah.

Sesungguhnya salah satu akidah Islam yang kita tidak boleh sedikitpun
memendam keraguan tentangnya adalah bahwasanya syari'at yang
diturunkan oleh Allah kepada ummat manusia adalah aturan yang telah
sempurna yang akan menyelamatkan mereka dari kebinasaan dunia dan
akhirat.

Allah Ta'ala berfirman yang artinya, Pada hari ini telah Ku
sempurnakan bagimu agamamu, dan telah Ku cukupkan nikmat-Ku atasmu dan
Aku telah ridha Islam menjadi agama bagimu (Al Maa'idah: 3)

Apakah antum masih ragu.???

Atau antum lupa dengan  apa yg difirmankan oleh Allah Subhana wa
ta'ala tentang Rasulullah Shallallahu a'laihi wa sallam.

Allah Ta'ala berfirman yang artinya, Demi bintang ketika terbenam,
kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah
yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu
tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya) (An Najm: 1-4)

Apakah masih ada keraguan di hati antum???

Pahamkanlah wahai akhi.

Akhirul kata semoga Allah Tabaraka wa Ta'ala menjaga kita semua agar
selalu istiqomah dalam menjalani apa yg disyari'atkan
Wallahul' musta'an

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Abu Ghazi


--- In assunnah@yahoogroups.com, Arief  Dwi Purnomo
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 ...janganlah kalian menyerupai orang-orang yahudi dan nashara
 Fenomena sekarang bahwa group-group band yang notabene orang kafir
(bisa yahudi dan nashara)
 Banyak yang memanjangkan jenggot dan memangkas kumis. Ini trend baru
bagi mereka.
 Kalau begini bagaimana ya akhi? Apakah ada hadist untuk akhir zaman?
 Ana pernah dengar orang menyeletuk bahwa ada hadist untuk akhir
zaman yang menyatakan bahwa muslim akhir zaman hendaknya menipiskan
jenggot dan membiarkan kumis tumbuh asal tipis dan tidak menutupi mulut.
 Apakah benar hadist tsb ada?
 Mohon pencerahan.

 Arief Dwi Purnomo


  -Original Message-
  From:   assunnah@yahoogroups.com [SMTP:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Nuryanto, Arief
  Sent:   Wednesday, July 26, 2006 7:05 AM
  To: assunnah@yahoogroups.com
  Subject:RE: [assunnah] Artikel Hukum Jenggot
 
  wa'alaikumussalam wa rahmatulloh wa barokatuh
  Berikut saya lampirkan artikel dalam format pdf, 64KB mengenai
Hukum Jenggot.
  Semoga bermanfaat.
 
  Wassalamu'alaikum wa rohmatulloh wa barokatuh
 
  Arief Nur
 
 
  -Original Message-
  From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Behalf Of Firdaus
  Sent: Wednesday, July 26, 2006 16:08
  To: assunnah@yahoogroups.com
  Subject: [assunnah] Artikel Hukum Jenggot
  Importance: High
 
  Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
 
  Ikwan sekalian adakah yang punya Artikel mengenai Hukum Jenggot
berbentuk pdf atau Apa saja. Urgent! Untuk saudara ana yg masih
terombang-ambing.
 
  Atas perhatiannya ana ucapkan Jazzakumullohu khoiron katsiiron.
Juga kepada
  pak Moderator yang telah banyak membantu.





Website anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[assunnah] Re: tanya hukum bagi yang mengolok-olok AlQur'an

2006-06-02 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Al-Hamdu Lillah, Ash-Shalaatu Was-Salaamu 'ala Rasuulillahi wa Aalihi
wa Shahbihi Ajma'in. Segala puji milik Allah Tabaraka wa Ta'ala dan
semoga Dia memudahkan kita untuk memahami ad-Dien yang mudah dan agung
ini.

Ada sedikit kutipan dari almanhaj.com


HUKUM MENGOLOK-OLOK AGAMA

Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

Pertanyaan.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Apa hukum
mengolok-olok Allah Subhanahu wa Ta'ala atau RasulNya Shallallahu
`alaihi wa sallam atau sunnahnya ?

Jawaban
Mengolok-olok Allah Subhanahu wa Ta'ala atau RasulNya Shallallahu
`alaihi wa sallam atau sunnah adalah suatu kekufuran dan riddah
(keluar dari Islam), mengeluarkan pelakunya dari ke-Islamannya,
berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Artinya : Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang
mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab, Sesungguhnya kami
hanya bersenda gurau dan bermain-main saja. Katakanlah, Apakah dengan
Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya kamu selalu berolok-olok ? Tidak usah
kami minta maaf karena kamu kafir sesudah beriman  [At-Taubah : 65-66]

Jadi, setiap yang mengolok-olok Allah atau RasulNya Shallallahu
`alaihi wa sallam atau sunnah beliau, berarti ia kafir dan murtad, ia
wajib bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Jika ia bertaubat
kepada Allah, maka Allah akan menerima taubatnya, berdasarkan
firmanNya kepada orang yang mengolok-olok.

Artinya : Tidak usah kamu minta maaf, Karena kamu kafir sesudah
beriman. Jika Kami memaafkan segolongan dari kamu (lantaran mereka
taubat), niscaya Kami akan mengadzab golongan (yang lain) disebabkan
mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa [At-Taubat : 66]

Allah menjelaskan bahwa Ia bisa memaafkan segolongan dari antara
mereka, dan itu hanya terjadi dengan bertaubat kepada Allah Subhanahu
wa Ta'ala dari kekufuran mereka yang disebabkan oleh olok-olok mereka
terhadap Allah, ayatNya dan RasulNya.

[Al-Majmu Ats-Tsamin, Juz 1, hal. 72-73, Syaikh Ibnu Utsaimin]

[Disalin dari buku Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il
Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia
Fatwa-Fatwa Terkini-3, Terbitan Darul Haq]

Wassalamu'alaikum warahmatullah



--- In assunnah@yahoogroups.com, salafy_qs [EMAIL PROTECTED] wrote:

 assalamu'alaikum
 ana mau tanya apakah hukuman yang pantas diterima bagi orang yang
 sengaja dan sadar mengolok-olok Al Qur'an dan dia adalah seorang
 muslim...

 jazakallahu khoiron katsiro

 abu abdurrahman





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Home is just a click away.  Make Yahoo! your home page now.
http://us.click.yahoo.com/DHchtC/3FxNAA/yQLSAA/TXWolB/TM
~- 

SALURKAN BANTUAN ANDA UNTUK KAUM MUSLIMIN YANG TERKENA MUSIBAH
GEMPA DI DAERAH YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA KEPADA LEMBAGA AMAL YANG
TERPERCAYA

Website Anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[assunnah] Re: hewan tidak bersisik

2006-06-02 Terurut Topik Abu Ghazi
Wa 'alaikumus-salaamu wa rahmatullahi wa barakaatuh

Al-Hamdu Lillah, Nasta'inuhu wa Nastaghfiruh, Wa Na'udzu Billahi Min
Syururi Anfusina Man Yahdihillahu Falaa Mudhilla Lahu Wa Man Yudhlil
Falaa Haadiya Lahu. Asyhadu An-Laa ilaaha illallahu wa Asyhadu Anna
Muhammadan Rasulullahi, Amma Ba'du.

Semoga Allah tegak As-Sunnah di muka bumi ini dengan perantara
sebagian dari kita-kita. Aamiin.

Ayyuhal ikhwah..

Memutuskan suatu perkara Halal atau Haram bukanlah hak manusia, tetapi
sepenuhnya adalah Hak ALLAH Tabaraka wa ta'ala melalui Rasul-Nya Nabi
Yang Mulia Muhammad Shallallahu a'laihi wa sallam.
Karena perkara Halal dan Haram bukanlah suatu perkara yg sepele,
yang hanya dapat ditimbang dengan dalil perasaan, suka atau tidak suka
dll, di luar dalil Naqli (wahyu).
Karena sesuatu yg jelas keharamannya tidak ada hak sedikitpun bagi
manusia utk menghalalkannya atau sebaliknya sesuatu yg sudah jelas
halalnya tidak berhak seorang manusia untuk mengharamkannya.

Sudah seharusnya kita merujuk kepada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah
Shallalahu a'laihi wa sallam, karena keharamam sesuatu itu dalam Islam
adalah sesuatu yg jelas dan dapat ditinjau dari berbagai segi.
Dapat ditinjau dari zatnya, kaifiyyahnya (sifatnya), cara
memperolehnya, waktunya ataupun tempatnya dsb.

Ini ana nukilkan dari artikel mengenai makanan haram, yg kalau nggak
salah ana pernah dapat dari milist ini juga, sehingga kita tidak
berpolemik dengan akal kita mengenai keharaman dan kehalalan sesuatu.

DALIL MAKANAN HARAM

Sumber : Majalah Al-Furqon

Islam memerintahkan kepada pemeluknya untuk memilih makanan yang
halal  serta menjauhi makanan haram. Rasulullah bersabda : Dari Abu
Hurairah  ra berkata : Rasulullah saw bersabda:
 Sesungguhnya Allah baik tidak  menerima kecuali hal-hal yang baik,
dan sesungguhnya Allah  memerintahkan kepada orang-orang mu'min
sebagaimana yang diperintahkan  kepada para rasul, Allah berfirman:
Hai rasul-rasul, makanlah dari  makanan yang baik-baik, dan
kerjakanlah amal yang shaleh. Sesungguhnya  Aku Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan. , Dan firmanNya yang lain:  Hai orang-orang yang
beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik  yang Kami berikan
kepadamu Kemudian beliau mencontohkan seorang  laki-laki, dia telah
menempuh
perjalanan jauh, rambutnya kusut serta  berdebu, ia menengadahkan
kedua tangannya ke langit: Yaa Rabbi ! Yaa  Rabbi ! Sedangkan ia
memakan makanan yang haram, dan pakaiannya yang ia  pakai dari harta
yang haram, dan ia meminum dari minuman yang haram,  dan dibesarkan
dari hal-hal yang haram, bagaimana mungkin akan diterima  do'anya.
(HR Muslim no. 1015)

MAKANAN HARAM

[A]. BANGKAI
Yaitu hewan yang mati bukan karena disembelih atau diburu. Hukumnya
jelas haram dan bahaya yang ditimbulkannya bagi agama dan badan
manusia  sangat nyata, sebab pada bangkai terdapat darah yang
mengendap sehingga  sangat berbahaya bagi kesehatan. Bangkai ada
beberapa macam sbb :

[a].Al-Munkhaniqoh yaitu hewan yang mati karena tercekik baik secara
sengaja atau tidak.

[b].Al-Mauqudhah yaitu hewan yang mati karena dipukul dengan
alat/benda keras hingga mati olehnya atau disetrum dengan alat
listrik.

[c]. Al-Mutaraddiyah yaitu hewan yang mati karena jatuh dari tempat
tinggi atau jatuh ke dalam sumur sehingga mati.

[d]. An-Nathihah yaitu hewan yang mati karena ditanduk oleh hewan
lainnya (lihat Tafsir Al-Qur'an Al-Adzim 3/22 oleh Imam Ibnu Katsir).
Sekalipun bangkai haram hukumnya tetapi ada yang dikecualikan yaitu
bangkai ikan dan belalang berdasarkan hadits : Dari Ibnu Umar
berkata:   Dihalalkan untuk dua bangkai dan dua darah. Adapun dua
bangkai yaitu  ikan dan belalang, sedang dua darah yaitu hati dan
limpa. (Shahih.  Lihat Takhrijnya dalam Al-Furqan hal 27 edisi
4/Th.11)

Rasululah juga pernah ditanya tentang air laut, maka beliau
bersabda:
Laut itu suci airnya dan halal bangkainya.: (Shahih. Lihat
Takhrijnya dalam Al-Furqan 26 edisi 3/Th 11).

Syaikh Muhammad Nasiruddin  Al--Albani berkata dalam Silsilah As-
Shahihah (no.480): Dalam hadits  ini terdapat faedah penting yaitu
halalnya setiap bangkai hewan laut  sekalipun terapung di atas air
(laut)? Beliau menjawab: Sesungguhnya  yang terapung itu termasuk
bangkainya sedangkan Rasulullah bersabda:  Laut itu suci airnya dan
halal bangkainya (HR. Daraqutni: 538)

Adapun hadits tentang larangan memakan sesuatu yang terapung di
atas  laut tidaklah shahih. (Lihat pula Al-Muhalla (6/60-65) oleh
Ibnu Hazm  dan Syarh Shahih Muslim (13/76) oleh An-Nawawi).

[B}. DARAH
Yaitu darah yang mengalir sebagaimana dijelaskan dalam ayat
lainnya :  Atau darah yang mengalir (QS. Al-An'Am: 145).
Demikianlah dikatakan  oleh Ibnu Abbas dan Sa'id bin Jubair.
Diceritakan bahwa orang-orang  jahiliyyah dahulu apabila seorang
diantara mereka merasa lapar, maka  dia mengambil sebilah alat tajam
yang terbuat dari tulang atau  sejenisnya, lalu digunakan untuk
memotong unta atau hewan yang kemudian  darah yang keluar
dikumpulkan dan dibuat makanan/minuman. Oleh karena  itulah, Allah

Balasan: Re: [assunnah] Tanya: NABI BESAR?????

2006-05-01 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah

Ini ana kutipkan artikel lama dari www.assunnah.or.id bagaimana
Rasulullah Shallallahu a'laihi wa sallam menjada tauhid

Upaya Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Dalam Menjaga Kemurnian
Tauhid Dan Menutup Segala Jalan Menuju Syirik

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
'Abdullah bin Asy-Syikhkhir menuturkan: Tatkala aku ikut pergi
bersama suatu delegasi Bani 'Amir menemui Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa Sallam, kami berkata:

Engkau adalah sayyid (tuan) kita. Maka beliau bersabda: Sayyid yang
sebenarnya adalah Allah Tabaraka wa Ta'ala. Lalu kami berkata: Dan
engkau adalah yang paling mulia dan paling agung kebaikannya di antara
kita. Beliaupun bersabda: Ucapkanlah semua atau sebagian kata-kata
yang wajar bagi kamu sekalian dan janganlah terseret oleh syetan. (HR
Abu Dawud dengan sanad jayyid).

Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu 'anhu, ia menuturkan bahwa ada
orang-orang berkata:

Ya Rasulullah; wahai orang yang paling baik di antara kita dan putera
orang yang paling baik di antara kita; wahai tuan kita dan putera tuan
kita! Maka, ketika itu, bersabdalah beliau: Saudara-saudara
sekalian! Ucapkanlah kata-kata yang wajar saja bagi kamu sekalian dan
janganlah sekali-kali kamu sekalian terbujuk oleh syetan. Aku adalah
Muhammad, hamba Allah dan utusan-Nya. Aku tidak senang kamu sekalian
mengangkatku melebihi kedudukanku yang telah diberikan kepadaku oleh
Allah 'Azza wa Jalla. (HR An-Nasa'i dengan sanad jayyid)

Kandungan tulisan ini:

1. Peringatan kepada para sahabat agar tidak bersikap berlebihan
terhadap beliau. Bab ini menunjukkan bahwa tauhid tidak akan sempurna
dan murni, kecuali dengan menghindarkan diri dari setiap ucapan yang
menjurus kepada perlakuan yang berlebihan terhadap seorang makhluk,
karena dikhawatirkan akan menyeret ke dalam syirik.

2. Orang yang dikatakan kepadanya: Engkau adalah sayyid (tuan)
kita, seyogyanya menjawab: Sayyid yang sebenarnya adalah Allah
Tabaraka wa Ta'ala.

3. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam memperingatkan kepada
para sahabat agar tidak terseret dan terbujuk oleh syetan, padahal
mereka tidak mengatakan kecuali yang sebenarnya.

4. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Aku tidak
senang kamu sekalian mengangkatku melebihi kedudukan (yang sebenarnya)
yang telah diberikan kepadaku oleh Allah 'Azza wa Jalla.

Dikutip dari buku: Kitab Tauhid karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.
Penerbit: Kantor Kerjasama Da'wah dan Bimbingan Islam, Riyadh 1418 H.


--- In assunnah@yahoogroups.com, SARJONO ARJO [EMAIL PROTECTED] wrote:

 BISMILLAAHIR ROHMAANIR ROHIIM
 BAROKALLAH HU FIK
 saya rasa hal kayak gini kagak usah ditanyaain lagi lebih baik kita
tanyakan keimanan kita aja sendiri apakah udah ITTIBA kita kepada nabi
kita Muhammmad SAW, sudahkah kita menjalani apa yg diajarkan, sudahkan
kita mengerjakan sunnahnya serta menjauhkan BID'AH dan yg lebih utama
lagi udahkah kita berdakwah seprti nabi kita karena wajib bagi setiap
muslim utk berdakwah, dsb
 Karena istilah nabi besar itukan cuma sebutan aja jadi jangan
dipersoalkan sepanjang yg mengucapkan tidak, gulluw dan bahkan membuat
sosok nabi kita itu sebagai tuhan keduanya, nauzubillah minzalik


 --- Saat Bedan [EMAIL PROTECTED] menulis:
 Fikiran saya, cara mencintai nabi ialah memahami
 seerahnya, menghayati perjuangan nya dan menuruti
 perintahnya, jauhi hal2 bid'ah. Nabi tidak meminta
 agar di sebut nabi besar, cukuplah dengan pujian yang
 telah Allah berikan kepada nya.


 siti komariyah ahmad [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 Ini keterlaluan!! jika anda menyebut ada NABI BESAR
 tentu ada NABI KECIL, NABI SEDERHANA. Saya tidak ingin
 melanjutkan dengan menerapkan kata BESAR, KECIL kepada
 yang lain. Sudut pandang anda terhadap pemakaian kata
 ini terlalu naif. Atau memang kami (saya) yang masih
 bodoh, sehingga tidak pernah terpikirkan adanya Nabi
 keci jika ada nabi besar, nabi sederhana dan selainnya
 yang anda sebutkan. Saya mohon petunjuk anda bagaimana
 batasan ghuluw yang anda pahami itu? Bagaimana cara
 kita mencintai nabi Muhammad Sholollohu'alaihi
 wasallam? Sikap seperti apa yang dilarang menurut
 agama itu. Mudah-mudahan dengan pencerahan dari anda,
 kami tidak terjerumus dalam ghuluw dan mudah-mudahan
 kami masih tergolong ummat nabi yang senantiasa
 mencintainya.


 Saat Bedan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Ini benar2 keterlaluan, kalau ada Nabi Besar sudah
 tentu ada nabi kecil dan kalau ada yang kecil
 bagaimana dengan Nabi sederhana? Tidak kurang di
 Singapura terdapat banyak orang-orang yang GHuluw
 seperti ini kononnya cinta kepada Nabi SAW tetapi
 masih banyak yang melanggar syariatNya. Semoga Allah
 memberi hidayahNya kepada mereka.


 Dani Frima [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Saya sering mendengar orang2 Islam baik dari kalangan
 awam maupun terpelajar menyebut Rasulullah dengan
 sebutan: NABI BESAR MUHAMMAD (shallallahu 'alaihi wa
 salam). Nah, dari situ saya mau tanya:

 Apa boleh kita menyebut Nabi Muhammad shallallahu
 'alaihi wa salam dengan 

[assunnah] Re: Tanya Khamar pada Makanan

2006-04-08 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum warahmatullah

Alhamdulillah

Rasanya tidak ada khilaf diantara ulama tentang haramnya khamar. Ada lebih 30 
hadits yg membahas mengenai keharaman khamar yg diterangkan pada Al Masaail 
jilid 1

Ana akan mengutip beberapa hadits saja yg ana anggap relevan dgn pertanyaan 
antum

Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shalallahu 
a'laihi wa sallam Apa-apa yg banyaknya memabukkan, maka sedikitpun (hukumnya) 
HARAM (HADITS SHAHIH riwayat Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud No. 3681 dan Ibnu Majah 
No. 3393)

Dari Saad bin Abi Waqqash, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shalallahu 
a'laihi wa sallam ,Aku melarang kamu dari sedikitpun apa yg banyaknya 
memabukkan (Hadits SHAHIH riwayat Ahmad dan Nasa'i)

Dari sini rasanya jelas keharaman barang tsb. Karena kita tahu bahwa Ang Ciu 
itu adalah arak. Sedangkan mirin bahannya terbuat dari sejenis Sake, walaupun 
mereka mengatakan itu kecap.
Dan kitapun harus memahami bahwa bukan hanya alkohol yg memabukkan atau 
menghilangkan kesadaran atau menutupi akal kita.

Selain itu akan diperkuat lagi oleh hadist berikut :

Dari Ibnu Umar, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shalallahu a'laihi wa 
sallam, Dilaknat khamar itu atas sepuluh jurusan :
1. Dilaknat khamr karena dzatnya sendiri
2. Yang meminumnya
3. Yang menuangkannya/ yang mengedarkannya
4. Yang menjualnya
5. Yang membelinya
6. Yang memeras/ membuat/ membikin (bahan-bahannya)
7. Yang meminta diperaskan/ pemiliknya
8. Yang membawanya
9. Yang menerimanya/ tukang tadahnya
10. Yang memakan harga (hasil) nya (penjualan)
(HADITS SHAHIH riwayat Ahmad, Abu Dawud No. 3674. Ibnu Majah No. 3380)

Dari hadits² di atas silahkan antum simpulkan sendiri.
Kalau mau silahkan antum rujuk pembahasan masalah khamr ini pada Buku Al 
Masaail Jilid 1 hal. 191-211 yg disusun oleh Ustad Abdul Hakim bin Amir Abdat
Wallahu ' alam bishawab

Wallahu musta'an
Wassalamu'alaikum warahmatullah


--- In assunnah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamua'laikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

 Ana pernah mendengar dari seorang ikhwan ahlussunnah mengenai
makanan yang
 sampai sekarang masih belum jelas buat saya.
 Oleh sebab itu, ana  mau tanya beberapa hal tentang makanan:
 1. Benarkah terdapat khilaf dikalangan ulama ahlussunnah mengenai
alkohol
 yang terkandung dalam makanan, sebagian ulama ada yang berpendapat
alkohol
 yang terkandung dalam makanan (ang ciu utk chinese food, mirin pada
masakan
 Jepang, dll), bukan tergolong khamar sehingga tidak haram buat kaum
 muslimin untuk memakannya.
 2. Sebagian lagi ada yang berpendapat, hal tersebut mutlak haramnya.
 3. Kalau sekiranya khilaf tersebut memang ada, manakah pendapat yang
lebih
 kuat?

 Mohon penjelasan dari ikhwan ahlussunnah yang mungkin pernah membaca,
 mendengar kajian atau memiliki pengetahuan tentang hal ini.

 Jazakallahu Khairan Katsiro

 Wassalamua'laikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

 Abu Ibrahim
 L.1974





Website Anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[assunnah] Re: Tanya : Kajian di Singapura

2006-03-03 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum warahmatullah

Pengajian yg antum maksud mungkin adalah pengajian yg sering dibawakan oleh 
Ust. Rasul Bin Dahri (semoga Allah selalu menjaganya utk selalu menegakkan 
dakwah yg haq ini)

Beliau  aktif memberikan pengajian di Malaysia dan Singapore, dimana beliau 
selalu melakukan Tasfiyah dan Tarbiyah kepada para jemaah di negeri jiran 
tersebut.
Beliau sangat aktif dalam menyebarkan ajaran yg haq ini dimana kedua negeri 
jiran tsb sudah sangat tercemar dengan Harakah Jama'ah Tabligh Dan beliau 
adalah salah satu ustad dari sedikit yg ada dalam menyebarkan dakwah yg Haq 
ini, ditengah-tengah kecurigaan (Paranoid) kedua negeri jiran akan hantu 
terorisme. Karena kajian di sana tidaklah sebebas kita di Indonesia.

Kami yg ada di Batam sudah beberapa kali bekerja sama dgn beliau, dan menurut 
rencananya minggu ini beliau akan mengunjungi kami di Batam untuk sekedar 
ber-anjangsana sambil bertukar informasi

Allahu Musta'an
Wassalamu'alaikum warahmatullah
Abu Ghazi


--- In assunnah@yahoogroups.com, Wanty Ocktavianti
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamualaikum..
 Afwan ana mau tanya maksudnya pengajian Ustaz Rasul Dari itu
 seperti apa?
 Jazakumullah


 On Tue, 28 Feb 2006 08:35:34 +0800
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Di kuala Lumpur juga terdapat kelas pengajian Ustaz
  Rasul Dari.
  Sekiranya ada yang ingin menyertai boleh menghubungi ana
  melalui email address ana.
 
  Jazakumullahu khairan
 
 
  azizan aaziz [EMAIL PROTECTED]
  Sent by: assunnah@yahoogroups.com
  27-02-2006 08:23 AM
 
  Assalamualaikom, Ustaz rasul baru sahaja balik dari
  Perlis. Beliau d jemput oleh krajaan perlis Seminar
  kefahaman abdul wahab (wahabi).
  Seminar  ini akan di adakan di Bangunan wawasan 2020,
  kangar, Perlis, malaysia. Pd 16 dan 17/03/06 insyallah.
  Saudara2 sekelian boleh bertanya kpd ustaaz Rasul.
  Boleh dtg ke sini. Dtg awal.
 
  Sekian Tereima kasih




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 


Website Anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [assunnah]Nasab Anak Hasil Zina

2006-02-27 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum warahmatullah 

Jazzakallah khair ya akhi... 

Namun yg ana pertanyakan adalah 

Al Akh Denny Budi Cahyadi menulis : Namun perlu di ketahui bila anak
perempuan tsb dulunya dilahirkan krn
 kebobolan dan orang tuanya nikah setelah lebih 4 bulan kebobolan
maka ayah
 kandung tdk berhak menjadi wali.

Apakah ada batasan sharih ketika seseorang menikah dia atas usia
kehamilan 4 bulan itu nasabnya tidak bersambung.
Lalu bagaimana yg sudah ketahuan sejak awal misalnya hamil 1 bulan
lalu kemudian menikah..!

Bagi ana pernyataan Al Akh Denny Budi Cahyadi membingungkan ketika ana
hubungkan dgn artikel yg antum nukil.
Dan alhamdulillah ana juga udah membaca buku yg antum maksud, tetapi
tidak menemui seperti yg dinyatakan oleh Al Akh Denny 
Maka dari itu ana butuh bayyan ttg 4 bulan itu dari dalil yg mana...?

Allahu musta'an 
Wassalamu'alaikum  



--- In assunnah@yahoogroups.com, Abu Abdillah [EMAIL PROTECTED] wrote:

 From: Abu Ghazi [EMAIL PROTECTED]
 Date: Wed Feb 22, 2006  1:40 pm
 Subject: Re: Tanya : Wali == Ayah kandung ???
 Assalamu'alaikum
 Mohon bayyannya akhi
 Kira� dalil apa yg antum pakai utk menjelaskan bahwa nasab seorang
 anak tidak bersambung ke ayahnya apabila pernikahan terjadi setelah
 kehamilan dia atas 4 bulan (Kehamilan di luar nikah).
 Mohon penjelasannya
 Barrakallahufeek
 
 
 Alhamduillah
 Masalah nasab anak zina, penjelasannya saya ringkaskan dari
pembahasan Hamil Di Luar Nikah Dan Masalah Nasab Anak dari buku
Menanti Buah Hati Dan Hadiah Untu Yang Dinanti, yang ditulis oleh
Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat
 
 APABILA SEORANG PEREMPUAN [1] BERZINA KEMUDIAN HAMIL, MAKA ANAK YANG
DILAHIRKANNYA ADALAH ANAK ZINA DENGAN KESEPAKATAN PARA ULAMA
 
 Oleh
 Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat
 
 Anak tersebut dinasabkan kepada ibunya [2] dan tidak dinasabkan
kepada laki-laki yang menzinai ibunya (bapak zinanya), tegasnya
hubungan nasab antara anak dengan bapaknya terputus. Demikian juga
dengan hukum waris terputus dengan bapaknya, dia hanya mewarisi ibunya
dan ibunya mewarisinya. Demikian juga hak kewalian -kalau seorang anak
perempuan- terputus dengan bapaknya.
 
 Yang menjadi wali nikahnya ialah sultan (penguasa) atau wakilnya
seperti qadli (penghulu) [3]. Dan tidak wajib bagi bapaknya memberi
nafkah kepada anak yang lahir dari hasil zina [4].
 
 Akan tetapi hubungan sebagai mahram tetap ada tidak terputus
meskipun hubungan nasab, waris, kewalian dan nafkah terputus. Karena
biar bagaimana pun juga anak itu adalah anaknya, yang tercipta dari
air maninya walaupun dari hasil zina. Oleh karena itu haram baginya
menikahi anak perempuannya dari hasil zina sama haramnya dengan anak
perempuannya yang lahir dari pernikahan yang shahih.
 
 Lebih luasnya lagi bacalah kitab-kitab dibawah ini
 
 [1]. Al-Mughni Ibnu Qudamah Juz 9 hal. 529-530 tahqiqi Doktor
Abdullah bin Abdul Muhsin At-turkiy
 [2]. Majmu Fatawa Ibnu Taimiyah Jilid 32 hal, 134-142
 [3]. Majmu Syarah Muhadzdzab Juz 15 hal. 109-113
 [4]. Al-Ankihatul Faasidah hal. 75-79 Abdurrahman bin Abdirrahman
Sumailah Al-Ahsal
 
 [Disalin dari buku Menanti Buah Hati Dan Hadiah Untu Yang Dinanti,
Penulis Abdul Hakim bin Amir Abdat, Penerbit Darul Qalam]
 _
 Foote Note
 [1]. Gadis atau Janda
 [2]. Misalnya Fulan bin Fulanah atau Fulanah binti Fulanah
 [3]. Al-Muhalla Ibnu Hazm Juz 10 hal 323 masalah 2013. Al-Majmu
Syarah Muhadzdzab Juz 15 hal. 112. Majmu Fatawa Ibnu Taimiyah 34/100
 [4]. Tidak wajib maknanya tidak berdosa kalau dia tidak memberi
nafkah, akan tetapi tidak juga terlarang baginya untuk memberi nafkah.
Ini berbeda dengan anak dari pernikahan yang shahih, berdosa bagi
seorang bapak kalau dia tidak memberi nafkah kepada anak-anaknya.
 
 
 __
 Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE!
 http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/









 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 


Website Anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]

 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[assunnah] Re: Sholat Hajat dan Sholat Istikharah

2006-02-23 Terurut Topik Abu Ghazi
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh

Hadits-hadits mengenai shalat hajat tidak ada yg shahih jadi sebaiknya
jangan diamalkan.
Silahkan rujuk pada buku Hadits-hadits Dla'if dan Maudhu yg disusun
oleh Ust. Hakim bin Amir Abdat kalau anti mau

Wallahu musta'an 
Wassalamu'alaikum warahmatullah 




--- In assunnah@yahoogroups.com, Rien Ariningsih
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
 
 Saya mau tanya ya.., dapatkah sholat hajat dan sholat istikharah
dilakukan dalam satu malam bersamaan ? Maklum dalam menjalani
kehidupan yang fana ini suka ada kebingungan dan hajat yang belum
terpenuhi..
 
 Demikian, jazakumullah khairon katsiro..
 Wassalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh










 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

--
HADIRILAH.. SILATURAHMI ULAMA DAN UMMAT KE II BERSAMA MURID-MURID SENIOR
ULAMA AHLI HADITS ABAD INI SYAIKH MUHAMMAD NASHIRUDDIN AL-ALBANI, MASJID
ISTIQLAL, AHAD 20 MUHARRAM 1427H/19 FEBRUARI 2006M JAM 08.00 – 12.00
Website Anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
-- 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[assunnah] Re: Tanya : Wali = Ayah kandung ???

2006-02-22 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum 

Mohon bayyannya akhi 
Kira� dalil apa yg antum pakai utk menjelaskan bahwa nasab seorang
anak tidak bersambung ke ayahnya apabila pernikahan terjadi setelah
kehamilan dia atas 4 bulan (Kehamilan di luar nikah).
Mohon penjelasannya 

Barrakallahufeek

Wassalamu'alaikum  

--- In assunnah@yahoogroups.com, Denny Budi Cahyadi [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Yang urutan yang paling utama adalah ayah kandung trus kakek trus
saudara
 kandung laki2x dari perempuan tsb.
 
 Namun perlu di ketahui bila anak perempuan tsb dulunya dilahirkan krn
 kebobolan dan orang tuanya nikah setelah lebih 4 bulan kebobolan
maka ayah
 kandung tdk berhak menjadi wali.
 Secara hukum negara memang ayahnya, tetapi secara hukum agama
ayahnya tdk mempunyai hak Perwalian.
 
 Semoga keterangan saya dapat membantu.
 








 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

--
HADIRILAH.. SILATURAHMI ULAMA DAN UMMAT KE II BERSAMA MURID-MURID SENIOR
ULAMA AHLI HADITS ABAD INI SYAIKH MUHAMMAD NASHIRUDDIN AL-ALBANI, MASJID
ISTIQLAL, AHAD 20 MUHARRAM 1427H/19 FEBRUARI 2006M JAM 08.00 – 12.00
Website Anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
-- 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[assunnah] Re: Tanya: Dzikir dengan manik2 atau biji2an (tasbih)

2006-02-21 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum warahamtullahi 

Memang kalau dilihat pernyataan yg antum kutip tsb adalah pendapat
Syakhul Islam Taimiyah, tapi antum tidak juga mencantumkan dari hadist
siapa Ibnu Taimiyah menyandarkan dalilnya.

Kalau yg antum maksud adalah hadist Sa'ad bin Abi Waqqash yg matannya
kurang lebih sama maka takhrij'nya sbb :

Dari Sa'ad bin Abi Waqqash, bahwa ia pernah masuk ke rumah seorang
perempuan bersama Rasulullah Shallallahu a'laihi wa sallam, sdedangkan
di tangan perempuan itu ada biji-bijian atau batu kecil yang
dipergunakan untuk menghitung tasbih dengannya.. dst (Hadits
Riwayat Abu Dawud 1500. Tirmidzi  Hakim 1/547, 548)

Dalam hadits ini tanpa lafadzh Ummul Mu'minin seperti yg antum kutip
dari Syekhul Islam Ibnu Taimiyah   
  
Hadits ini diriwayatkan dari jalan :
1. Amir bin Harits
2. Sa'id bin Abi Hilal 
3. Khuzaimah 
4. Aisyah bin Sa'ad bin Abi Waqqash
5. Dari Bapaknya (Sa'ad bin Abi Waqqash)

Sanad hadits ini dla'if karena ada Khuzaimah seorang perawi yg
majhul/ tidak dikenal sebagaimana yg diterangkan oleh Imam adz
Dzahabi kitabnya Mizanul I'tidal dan Syaikhul Islam Ibnu Hajar dlm
kitanya at Taqrib 
Selain itu Sa'id bin Abi Hilal No. 2 meski dia seorang rawi yg sangat
kepercayaan akan tetapi as Saajiy telah menceritakan dari Imam Ahmad 
bin Hambal bahwa Sa'id ini di akhir umurnya telah rusak hafalannya.
Oleh karena itu Al Albani Rahimahullah mengatakan Bagaimana mungkin
hadits ini berderajat hasan atau shahih...? 

Imam Tirmidzi setelah meriwayatkan hadits (dari jalan lain)  ini
berkata : Hadits ini gharib/ asing, kami tidak mengenalnya kecuali
dari jalan ini, dari hadits Hasyim bin Sa'id Alkufy dan sanadnya tidak
dikenal

Telah berkata Ibnu Ma'in (Guru Imam Bukhari) bahwa Hasyim bin Sa'id
Tidak ada apa-apanya (maksudnya : Dia itu lemah). Kata Imam Ibnu 'Ady
Ukuran riwayatnya tidak boleh diturut Kata Ibnu Hajar Dha'if

Demikian yg ana kutip Dari AlMasaail Jilid 1 ttg Bid'ahnya berzikir
dgn biji-bijian tasbih hal. 161-162. Disusun oleh Ust. Abdul Hakim bin
Amir Abdat 
Kalau ingin lebih jelas silahkan antum rujuk apabila antum mau 

Sudah Ma'ruf apa yg dikatakan oleh Al Akh Hilmy bahwa kita tidak boleh
Ta'asub dan harus lebih rajin meneliti suatu fatwa, anjuran, larangan
dll yg bertentangan dengan hadits� yg sudah terkenal tentang
ke-shahih-annya

Wallahu Musta'an 
Wassalamu'alaikum warahmatullah  
  
--- In assunnah@yahoogroups.com, Teguh Prihattanto
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamua'laikum warokhmatullohi wabarokatuh.
 
 Alhamdulilah ... kalu ada keterangan seperti ini ..
 mungkin akh hilmy bisa lebih menjelaskan dengan sanad dan matannya
yang bisa menyebabkan dhoifnya riwayat tersebut 
 
 Syukron ..
 
 Wassalamua'laikum warokhmatullohi wabarokatuh.
 
 








 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

--
HADIRILAH.. SILATURAHMI ULAMA DAN UMMAT KE II BERSAMA MURID-MURID SENIOR
ULAMA AHLI HADITS ABAD INI SYAIKH MUHAMMAD NASHIRUDDIN AL-ALBANI, MASJID
ISTIQLAL, AHAD 20 MUHARRAM 1427H/19 FEBRUARI 2006M JAM 08.00 – 12.00
Website Anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
-- 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[assunnah] Re: Tanya : Hukum Makan Hati Ayam

2006-02-20 Terurut Topik Abu Ghazi
Wa'alaikumuSalam warahmatullahi wa barakatuh 
Alhamdulillah 

Dari Ibnu Umar 
berkata:   Dihalalkan untuk dua bangkai dan dua darah. Adapun dua 
bangkai yaitu  ikan dan belalang, sedang dua darah yaitu hati dan 
limpa. (Shahih.  Lihat Takhrijnya dalam Al-Furqan hal 27 edisi 
4/Th.11) 

Wassalamau'alaikum Warahmatullah


--- In assunnah@yahoogroups.com, satrya darmawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamu'alaikum
 
 ane mau tanya;
 Bagaimanakah hukum memakan Hati Ayam yang sudah di masak ??
 
 
 
 
 What are the most popular cars? Find out at Yahoo! Autos





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

--
HADIRILAH.. SILATURAHMI ULAMA DAN UMMAT KE II BERSAMA MURID-MURID SENIOR
ULAMA AHLI HADITS ABAD INI SYAIKH MUHAMMAD NASHIRUDDIN AL-ALBANI, MASJID
ISTIQLAL, AHAD 20 MUHARRAM 1427H/19 FEBRUARI 2006M JAM 08.00 – 12.00
Website Anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
-- 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[assunnah] Re: Posisi istri sholat dengan suaminya

2006-02-20 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 
Alhamdulillah 

Ana akan coba kutipkan salah satu hadits mengenai hal ini 

Lafadzh arab tidak ana tulis 

Dari Ibnu Abbas, ia berkata Aku perah shalat di sisi/tepi Nabi
Shallallahu a'laihi wa sallam, dan Aisyah shalat bersama kami di
belakang kami, sedang aku (berada) di sisi Nabi Shallallahu a'laihi wa
sallam. Aku shalat bersamanya (berjama'ah)
SHAHIH riwayat Ahmad dan Nasa'i 

Keterangan :
1. Perkataan Aku shalat di sisi/ tepi Nabi Shallallahu a'laihi wa
sallam terjemahan dari kalimat Shallaitu il janbin Nabiyyi
Shallallahu a'laihi wa sallam
2. Janbun menurut kamus-kamus Arab artinya Sisi, tepi, samping,
sebelah, pihak dekat
3. Jika dikatakan dalam bahasa Arab Janban li janbin maka artinga
sebelah menyebelah, bahu membahu 
4. Dengan memperhatikan hadist di atas dan memahami dari segi
bahasanya, maka dapatlah kita mengetahui bahwa Ibnu Abbas ketika
shalat bersama Nabi Shallallahu a'laihi wa sallam ia berada di samping
sejajar dgn Nabi Shallallahu a'laihi wa sallam
5. Hadits ini juga menunjukkan bahwa perempuan tempatnya di belakang.
Baik yg jadi ma'mum itu hanya seorang perempuan saja atau bercampur
laki dan perempuan. 

Note : Ma'mum apabila seorang saja harus berdiri di sebelah kanan
sejajar dgn imam

Demikian yg dapat ana nukil dari Al Masaail jilid 1 hal. 244 yg
disusun oleh Ust. Abdul Hakim bin Amir Abdat. 
Semoga bermanfaat 

Allahu musta'an 
Wassalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh   


--- In assunnah@yahoogroups.com, Abu Salahuddin [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamu alaikum,
 
 Saya mau menanyakan posisi sholat istri berjamaah dengan suaminya.
Apakah istri berada di belakang imam atau sejajar dengan imam di
sebelah kirinya ? Mohon petunjuknya.
 Semoga amal ibadah kita diterima Allah Subbahana Wataala.
 Jazak Allahu Khairan
 
 Wassalamu alaikum,
 Abu Salahuddin








 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

--
HADIRILAH.. SILATURAHMI ULAMA DAN UMMAT KE II BERSAMA MURID-MURID SENIOR
ULAMA AHLI HADITS ABAD INI SYAIKH MUHAMMAD NASHIRUDDIN AL-ALBANI, MASJID
ISTIQLAL, AHAD 20 MUHARRAM 1427H/19 FEBRUARI 2006M JAM 08.00 – 12.00
Website Anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
-- 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[assunnah] Re: Duduk Tahiyat Akhir Sholat Subuh

2006-02-16 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wa barakatuh

Kalau ana boleh sharing 
Banyak terjadi ikhtilaf dalam masalah shalat
Dan ini adalah masalah biasa di kalangan ulama kita dan semuanya
memiliki dasar yg kuat utk melaksanakannya. 
Contohnya seperti posisi tangan saat bangun dari sujud utk ke rakaat
berikutnya ada yg dgn tangan menggenggam ada yg dgn tangan
tertelungkup. Dan posisi istirahat (duduk sebentar sebelum bangkit)
setelah sujud inipun sifatnya hanya sunat saja.  

Atau pada saat turun sujud juga terjadi Ikltilaf antara Syaikh
Utsaimin Rahimahullah dan Syaikh Al Albani Rahimahullah dimana menurut
Syaikh Al Albani sujud turun tangan duluan dan sebaliknya menurut
Syaikh Utsaimin adalah lutut duluan. Silahkan Baca Hadits Wa'il bin
Hujr dan Hadits Abu Hurairah dlm hal ini. (Sifat Sujud)  

Atau duduk antara dua sujud ada yg iftirasy atau Iq'a

Atau pada saat tasyahud ada yg menggerak�kan jari telunjuknya ada yg
tidak.

Bahkan bacaan ketika sujud aja kurang lebih ada 13 macam  

Menurut hemat ana silahkan saja dilakukan antara keduanya selagi
memiliki dasar yg kuat dan rajih, demi menghidupkan sunnah.
Dan kalaupun antum merasa suatu dalil lebih kuat ketimbang yg lainnya
silahkan saja lakukan, dan jangan merasa was-was karena sesungguhnya
was-was itu dari syathan.  

Allahu musta'an 
Wallahu'alam bishawab
Wassalamu'alaikum Warahmtullah 

--- In assunnah@yahoogroups.com, abdillah81 [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Wa'alaikumsalam warahmatullah
 
 akhi, yang antum paparkan memang benar, ada dua pendapat yang kuat 
 yaitu pendapat Imam Syafi'i dan pendapat Imam Ahmad,
 tetapi pendapat Imam Ahmad di pilih oleh dua Imam Ahlu Sunnah masa 
 ini, yaitu Syeikh Ibnu Baz (lihat Fatawa Lajnah Daimah 7/15-8) dan 
 Syeikh Al-Albani (lihat Tamamul Minnah hal. 223), bahkan di dalam 
 kitab Sifat Sholat Nabi di jelaskan, seperti sholat sunnat (contoh: 
 witir) yang tiga rakaat, karena tidak ada tasyahud awal maka duduk 
 akhirnya tetap iftirasy.
 
 Wallahu'alam
 





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

--
HADIRILAH.. SILATURAHMI ULAMA DAN UMMAT KE II BERSAMA MURID-MURID SENIOR
ULAMA AHLI HADITS ABAD INI SYAIKH MUHAMMAD NASHIRUDDIN AL-ALBANI, MASJID
ISTIQLAL, AHAD 20 MUHARRAM 1427H/19 FEBRUARI 2006M JAM 08.00 – 12.00
Website Anda: http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
-- 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[assunnah] Info Kajian Paltalk dari Batam

2006-01-31 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
 
Alhamdulillah mulai tadi malam (31/1/06) siaran Radio Dakwah Hang 106
FM - Batam  kembali dapat diikuti melalui internet/Paltalk:

Siang - sore di Groups Religion  Teologi - Islam , 
Room alkahfi batam (hang106)

Semoga bermanfaat bagi ikhwah dimanapun berada untuk
menimba ilmu Dien. 

Dan Alhamdulillah banyak pertanyaan dari ikhwan kita di Korea, Jepang
dan Spanyol namun krn keterbatasan waktu tdk semua pertanyaan dapat
disampaikan. 

Insya Allah nanti malam (01/02/06) jam 20.00 waktu Batam akan diadakan
kajian Fiqih oleh Al-Ustadz Abu Fairuz Lc. Mohon disebarluaskan

 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Atas nama management Hang FM 106  








 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 

-
HADIRILAH .. SILATURAHMI ULAMA DAN UMMAT KE II BERSAMA MURID-MURID SENIOR 
ULAMA AHLI HADITS ABAD INI SYAIKH MUHAMMAD NASHIRUDDIN AL-ALBANI, MASJID 
ISTIQLAL, AHAD 20 MUHARRAM 1427H/19 FEBRUARI 2006M JAM 08.00 – 12.00 
website anda.http://www.assunnah.or.id  http://www.almanhaj.or.id website audio
http://assunnah.mine.nu Berlangganan: [EMAIL PROTECTED] 
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[assunnah] Re: Tanya : Zikir Pakai Tasbih

2006-01-03 Terurut Topik Abu Ghazi
Wa'alaikummussalam warahmatullahi wabarakatuhu 

Dzikir dgn menggunakan tasbih, adalah suatu bentuk bid'ah yg tidak 
ada contohnya dari Sahabat apalagi dari Rasulullah 
Shallalahu 'alaihi wa sallam

Dan semua hadits yg dikemukakan oleh mereka sebagai jawaban adanya 
dalil mengenai biji²an tasbih atau semisalnya semuanya termasuk ke 
dalam hadits yg lemah, sangat lemah bahkan hadits palsu yang 
tentunya tidak dapat kita jadikan sandaran kita untuk beramal.   

Telah diriwayatkan oleh Ibnu Wadhdhah al Qurtubi di kitabnya al 
Bida'un wan Nahyu 'Anhu hal. 12 dari Shult bin Bahram, ia 
menceritakan : Ibnu Mas'ud pernah melalui seorang perempuan yang ada 
padanya biji-bijian tasbih yang ia pergunakan untuk bertasbih. Maka 
ibnu Mas'ud memutuskannya dan membuang biji²an tasbih itu. Kemudian 
beliau melewati seorang laki² yg sedang bertasbih dgn batu² kecil. 
Lalu beliaupun menendang dengan kakinya lalu berkata' Kamu telah 
mendahului (yaitu mengerjakan sesuatu yg tidak ada contohnya dari 
Nabi Shallalahu 'alaihi wa sallam) Kamu telah mengerjakan Bid'ah 
yang gelap! Kamu telah mengalahkan ilmunya sahabat² Muhammad 
Shallalahu 'alaihi wa sallam! (Seolah-olah kamu lebih pintar dari 
para Shahabat yg tidak pernah mengerjakan demikian.

Sedangkan yg benar adalah dgn menggunakan jari² tangan kanan, dgn 
demikian tangan kiri tidak boleh dipergunakan untuk menghitung dzikir.

Adapun dalilnya sbb :

Dari Abdullah bin Amr, ia berkata ,Aku melihat Rasulullah 
Shallalahu 'alaihi wa sallam menghitung tasbih dengantangan kanannya 
(Hadits SHAHIH riwayat Abu Dawud No. 1502  Tirmidzi) 
[Ana Katakan] Tasbih yg dimaksud pada hadits yg mulia ini adalah 
bacaan tasbih bukannya biji tasbih. Begitu yg ana kutip ketika 
daurah Ust.  Hakim bin Amir Abdat di Masjid Raya Batam 25 April 
2005. Wallahu'alam bishawab

Hadits 2
Dari Yasirah (Seorang perempuan Muhajirin), ia berkata Rasulullah 
Shallalahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda kepada kami, Hendaklah 
kalian selalu tetap bertasbih, dan bertahlil dan bertaqdis. Dan 
janganlah kalian lalai, nanti akibatnya kalian akan melupakan tauhid 
(dalam riwayat lain : rahmat). Dan hendaklah kalian hitung dgn jari-
jari (kalian) karena sesungguhnya jari-jari itu nanti akan ditanya 
dan akan diminta berbicara )Hadits HASAN riwayat Abu Dawud No. 1501, 
Ahmad  Tirmidzi).

Kesimpulan :

1. Bahwa berdzikir dgn menghitung memakai biji-bijia²an atau 
semisalnya hukumnya bid'ah yg menyalahi sunnah Nabi 
Shallalahu 'alaihi wa sallam 

2. Menurut sunnah Nabi Shallalahu 'alaihi wa sallam bahwa menghitung 
dzikir itu dgn jari-jari tangan kanan. 

Demikian yg dapat ana kutip dari Buku Al Masaail Jilid 1 hal. 157 - 
169  yg disusun oleh Ustad Abul Hakim bin Amir Abdat. 

Untuk lebih jauh silahkan rujuk apabila antum mau 

Allahu Musta'an 
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Abu Ghazi  
 
--- In assunnah@yahoogroups.com, 
hisham sam [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Assalamualaikum
 
 saya nak tanya ...apa hukumnya berzikir dgn menggunakan tasbih yg 
 diperbuat dari manik2 atau batu dan sebagainya?






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 


Website Islam pilihan anda.
http://www.assunnah.or.id
http://www.almanhaj.or.id
Website kajian Islam - http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[assunnah] Re: tanya sholat hajat

2006-01-02 Terurut Topik Abu Ghazi
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuhu 

Alhamdulillah 

Sebelumnya kalau boleh ana sarankan, utk penggunaan bahasa arab 
apalagi yg menerangkan kemuliaan Allah dan Rasulnya, jangan 
menggunakan singkatan, seperti : 
Subhana wa Ta'ala menjadi SWT 
Shallallahu 'alaihi wa sallam menjadi SAW
Radiallahu 'anhu menjadi ra 
Warahmatullahi Wabarakatuh menjadi wr. wb 
dan yg lain semisalnya

Allahu musta'an 

Sedangkan mengenai sholat hajat dapat ana nukil dari buku Hadits-
hadits Dla'if dan Maudlu' yg disusun oleh Ustad Hakim bin Amir Abdat. 
Ana langsung nukil dari kesimpulannya, dan tahrij' hadits ana 
lewatkan pada hal. 43 - 44, Penerbit Darul Qalam   

[Ustad Abdul Hakim Berkata]
Ketahuilah ! sepanjang pemeriksaan kami tidak terdapat satupun 
hadits SHAHIH atau HASAN tentang shalat hajat, baik mengenai 
shalatnya atau do'anya saja atau kedua-duanya.Yang ada hanyalah 
seperti hadits² di atas (dla'if, dla'ifun jiddan == Lemah atau sangat 
lemah -- pen) bahkan lebih lemah dan tentu saja tidak diperbolehkan 
kita mengamalkannya.

Silahkan rujuk pada buku di atas apabila antum mau . 

Wallahu 'alam bishawab 
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Abu Ghazi   
   


--- In assunnah@yahoogroups.com, dheel laras [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Assalamu'alaikum Wr.Wb.

   Saya mau tanya tentang sholat hajat, bagaimana syarat dan 
rukunnya 
 serta bacaan apa saja yg harus dibaca?
   Terima kasih sebelumnya atas jawabannya.

   Wassalamu'alaikum Wr.Wb
 
 
 __
 Apakah Anda Yahoo!?
 Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik 
terhadap spam  
 http://id.mail.yahoo.com









 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 


Website Islam pilihan anda.
http://www.assunnah.or.id
http://www.almanhaj.or.id
Website kajian Islam - http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[assunnah] Re: Tanya Tentang Syaid Sabiq

2005-12-29 Terurut Topik Abu Ghazi
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuhu 

Apabila antum mau silahkan rujuk kitabnya Nashiruddin Al Albani 
rahimahullah yaitu Tamammul Minnah, yg alhamdulillah sudah ada 
terjemahannya, kalau ana nggak khilaf ada 2 jilid 

Sebagian besar isi buku tersebut mengenai sanggahan dan Tahqiq 
(Penelitian lbh dalam)tentang beberapa ahkam hadits yg dikemukakan 
oleh Sayid Sabiq.

Allahu Musta'an 
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu 
Abu Ghazi 


--- In assunnah@yahoogroups.com, Kurniawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
 
 Asaatidz dan Ikhwan FILLAH ana ingin bertanya dengan beberapa 
 pertanyaan sbb :
 
 1. Siapa Syaid Sabiq dan bagaimana Biografinya secara singkat ? 
 
 2. Sepengetahuan ana Syaid Sabiq pengarang Fiqh Sunnah dan ana mau 
 tanya tentang nama kitab yg mentakrijnya kalau tidak salah 
pengrangnya 
 Muhammad Nasrudin Albani ?
 
 Jazzakumullah 
 Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 


Website Islam pilihan anda.
http://www.assunnah.or.id
http://www.almanhaj.or.id
Website kajian Islam - http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[assunnah] Re: Tanya Posisi Duduk

2005-12-26 Terurut Topik Abu Ghazi
--- In assunnah@yahoogroups.com, win [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh..
 ana mau tanya tentang posisi duduk tashyatul akhir pada sholat . 
yang  hanya dua rakaat
 tolong jawabnya beserta dalilnya

Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuhu 

Sebenarnya masalah ini sudah beberapa kali dibahas, apabila antum 
sudi membolak-balik file yg lama. 
Tapi ini ana coba posting lagi masalah ini yg juga ana ambil dari 
milist sini kiriman salah satu ikhwan kita. 
Semoga bermanfaat 

   

 SIFAT DUDUK DALAM SHALAT DUA RAKAAT

Oleh: Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat

 (afwan, lafadz hadits dalam tulisan arab tidak ana tulis--penukil)

 

Telah berselisih para ulama dalam masalah sifat duduk di dalam shalat 
yang dua raka?at seperti shalat shubuh, shalat jum’at, dan shalat-
shalat sunat yang dua rakaat, apakah sifat duduknya iftirasy seperti 
duduk di antara dua sujud, atau tawarruk?

Sebagian ulama berpendapat bahwa: Setiap shalat yang dua raka’at atau 
dengan kata lain setiap shalat yang hanya ada satu tasyahhud-nya 
saja, seperti shalat shubuh, shalat jum’at, dan shalat-shalat sunat 
yang dua raka’at, sifat duduknya adalah iftirasy seperti duduk di 
antara dua sujud.

Dalil meraka ialah kemutlakan hadits-hadits atau riwayat yang 
menjelaskan bahwa hukum asal sifat duduk di dalam shalat adalah 
iftirasy. Kecuali shalat-shalat yang ada dua tasyahhud-nya seperti 
shalat zhuhur, ashar, maghrib, isyaa’, dan shalat-shalat sunat yang 
empat raka?at, maka duduk akhirnya tawarruk.

Ringkasnya, kalau shalat itu dua raka’at maka kembali kepada hukum 
asal sifat duduk di dalam shalat yaitu iftirasy. Dan kalau shalat itu 
mempunyai dua tasyahhud, maka sifat duduk tasyahhud awal adalah 
iftirasy, sedangkan tasyahhud akhir sifat duduknya tawarruk.

Inilah yang menjadi madzhab-nya Imam Ahmad bin Hambal dan mereka yang 
sepaham dengan beliau.

Adapun madzhab Imam Abu Hanifah, karena sangat berpegang dengan hukum 
asal sifat duduk di dalam shalat adalah iftirasy, maka madzhab beliau 
tidak membedakan antara shalat yang dua raka’at dengan shalat yang 
mempunyai dua tasyahhud atau antara tasyahhud awal dan akhir sama 
saja, yaitu kembali kepada hukum asal sifat duduk di dalam shalat 
yaitu iftirasy, tidak ada tawarruk.

Madzhab Imam Abu Hanifah ini lemah, kalau tidak mau dikatakan sangat 
lemah, karena jelas sekali bertentangan dengan sejumlah hadits yang 
menjelaskan adanya sifat duduk tawarruk.

Kita kembali ke madzhab Imam Ahmad, dari keputusan madzhab beliau 
kita mengetahui, tidak ada satupun dalil-setahu saya-yang sampai 
kepada kita yang menjelaskan secara khusus bahwa Nabi 
shallallahu ‘alaihi wa sallam kalau shalat yang dua raka’at seperti 
shalat shubuh dan lain-lain sifat duduknya adalah iftirasy. Atau 
sebagian Shahabat pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam 
shalat dua raka?at duduknya iftirasy. Sebab, kalau ada riwayat yang 
seperti ini, sah dan tegas, maka tidak ada lagi perselisihan, tetapi 
wajib bagi kita taslim dan mengamalkannya sesuai dengan contoh Nabi 
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena tidak ada dalil khusus 
seperti yang saya terangkan di atas, maka tahulah kita bahwa masalah 
ini adalah masalah cara mengeluarkan hukum atau istimbath yang sering 
membawa perselisihan yang berkepanjangan di antara para ulama?.

 

Dalil madzhab iftirasy dan bantahannya:

 

603. Dari Qasim bin Muhammad, dari Abdullah bin Abdullah bin umar, 
dari bapaknya (yaitu Abdullah bin Umar), bahwasannya dia pernah 
berkata, ?Sesungguhnya sebagian dari sunnah shalat[1] ialah engkau 
hamparkan kaki kirimu dan engkau tegakkan (kaki) kananmu.?[2]

Shahih. Telah dikeluarkan oleh Nasaa-i (juz 2 hal. 235)

   Berkata Aisyah menjelaskan tentang sifat shalat Rasulullah 
shallallahu ‘alaihi wa sallam-diantaranya: 

604. ‘dan beliau mengucapkan setiap dua raka’at at tahiyyat, dan 
beliau menghamparkan kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya (yakni 
beliau duduk iftirasy)?

Shahih. Diriwayatkan oleh Muslim (juz 2 hal. 54) dan lain-lain. 

Berkata Waa-il bin Hujr menjelaskan tentang sifat shalat Rasulullah 
shallallahu ?alaihi wa sallam-diantaranya: 

605. ?kemudian beliau duduk menghamparkan kaki kirinya (yakni duduk 
iftirasy), dan beliau meletakkan telapak tangan kirinya di atas paha 
dan lutut kirinya, beliau jadikan batas sikut kanannya di atas paha 
kanannya kemudian beliau menggenggam dua jarinya di antara jari-jari 
tangan (kanan)nya (yakni jari manis dan jari kelingkingnya), kemudian 
beliau membuat satu lingkaran (dengan kedua jarinya yaitu jari tengah 
dan ibu jarinya), kemudian beliau mengangkat jari (telunjuk)nya, maka 
aku melihat beliau menggerak-gerakannya beliau berdo?a dengannya.

(Lihatlah kembali kelengkapan lafadz dan takhrij hadits ini di Al 
Masaa-il jilid 2 masalah ke 29 nomor hadits 237). 

Tiga buah hadits di atas dan yang semakna dengannya telah dijadikan 
dalil oleh dua madzhab besar: 

Pertama: Imam Abu Hanifah dan 

[assunnah] Re: Tanya: daging kepiting dan kaidah hadits

2005-12-23 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum
Alhamdullillah

Dari Abdurrahaman bin Utsman (ia Berkata): Sesungguhnya seorang tabib (dokter) 
pernah bertanya kepada Nabi Shallalahu a'laihi wa sallam tentang kodok yg akan 
ia jadikan sebagai obat. Maka Nabi Shallalahu a'laihi wa sallam telah melarang 
tabib tersebut membunuh kodok.
SHAHIH.
Telah dikeluarkan oleh Abu Dawud (No. 3871  5269 dan ini lafadznya), Nasa'i 
(7/120), Ahmad (3/453, Hakim (4/411) dan Baihaqiy (9/258, mereka semua 
meriwayatkannya dari jalan Ibnu Abi Zi'b, dari Said bin Khalid bin Mussaya, 
dari Abdurrahman Utsman (seperti di atas)

Takhrij' hadist ana lewatkan

Fiqih Hadits:

1. Karena Nabi Shallalahu a'laihi wa sallam telah melarang membunuhnya, baik 
untuk dimakan atau dimanfaatkan.

2. Larangan memakannya. Karena tidak ada faedahnya kalau yg dimaksud hadits di 
atas hanya terbatas pada larangan membunuhnya tetapi halal memakannya ! Cara yg 
seperti ini merupakan kemujudan dan lebih zhahir dari kaum zhahiriyyah tanpa 
mau memahami lafazh dan siyaaq (susunan). Tentunya yang dimaksud oleh si tabib 
ialah dgn cara memakannya atau memberi makan kepada si pasien yg diyakininya 
bahwa daging kodok itu sebagai obat. Inilah yg cepat kita tangkap dgn mudah 
dari permintaan ijin tabib/dokter tsb kepada Nabi Shallalahu a'laihi wa sallam. 
Apakah saudara memahami bahwa maksud dokter tsb menggunakan kodok hanya 
dioles-oleskan saja tanpa harus memakannya?

Tambahan Ana : Tentunya apabila ingin dimakan, kodok tersebut harus kita bunuh 
dulu, dan ini sudah jelas terlarang atau minimal kalaupun antum mau memakannya 
mentah² berarti antum telah membunuh kodok itu dan inipun jelas terlarang. 
Wallahu Musta'an

3. Para ulama telah membuat suatu kaidah dan telah menjadikannya sebagai salah 
satu sebab tentang haramnya suatu binatang yaitu : Setiap binatang yang kita 
diperintah untuk membunuhnya atau dilarang membunuhnya hukumnya adalah haram 
dimakan.

Demikian yg ana ringkas dari buku Al Masaail Jilid 4 yang disusun oleh Ustad 
Abdul Hakim bin Amir Abdat masalah Hukum Kodok Hal. 267 - 272.

Wassalamu'alaikum


--- In assunnah@yahoogroups.com, sri endah endah [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Assalamualaikum wr. wrb

 Saya mau tanya menganai daging kepiting dan katak halalkah
 dikomsumsi ?
 Karena saya pernah membeli dan mengkomsumsinya waktu saya kecil.

 Terima kasih
 Wassalam



--
Send instant messages to your online friends
http://uk.messenger.yahoo.com




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 


Website Islam pilihan anda.
http://www.assunnah.or.id
http://www.almanhaj.or.id
Website kajian Islam - http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[assunnah] Daurah Ilmiyyah Batam

2005-12-22 Terurut Topik Abu Ghazi
JADWAL ACARA DAURAH ILMIYYAH 2005

MU’ASASAH AL KAHFI †BATAM Bekerja sama dengan radio HANG FM 106
28 DZULQO’DAH †01 DZULHIJJAH 1426H/30 DESEMBER 2005 †01 JANUARI 2006

JUM’AT, 28 DZULQO’DAH/30 DESEMBER di Masjid Nurul Islam, Muka Kuning 
•19.00 - 22.00 : Ustadz Armen Halim Naro [Pekanbaru †Riau]

SABTU, 29 DZULQO’DAH/31 DESEMBER di Masjid Nurul Islam, Muka Kuning
•09.30 - 09.35 :  Pembukaan (Panitia)
•09.35 - 09.55 :  Sambutan RMKIB
•09.55 - 10.15 :  Sambutan MUI
•10.15 - 11.45 :  Materi I dan tanya jawab: Ustadz Armen Halim 
Naro [Pekanbaru †Riau]
•11.45 - 13.00 :  Sholat Dhuhur dan Istirahat makan siang
•13.00 - 14.30 :  Materi II: Ustadz Aunur Rafiq bin Ghufron [Sidayu †
Gresik]
•14.30 - selesai:Tanya jawab

SABTU, 29 DZULQO’DAH/31 DESEMBER di Studio Radio Hang 106FM, Batam 
Center
•19.30 - 22.00 :  Ustadz Armen Halim Naro dan Ustadz Aunur  Rafiq bin 
Ghufron

AHAD, 01 DZULHIJJAH/01 JANUARI di Studio Radio Hang 106FM, Batam 
Center
• 09.30 †12.00 :  Ustadz Armen Halim Naro dan Ustadz Aunur 
Rafiq bin Ghufron

AHAD, 01 DZULHIJJAH/01 JANUARI di Studio Radio Hang 106FM, Batam 
Center
• 19.30 - 22.00 :  Ustadz Armen Halim Naro









 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 


Website Islam pilihan anda.
http://www.assunnah.or.id
http://www.almanhaj.or.id
Website kajian Islam - http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[assunnah] Re: Orang yang sudah mati dapat berbicara kembali

2005-11-18 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu 

Afwan 
Atas dasar tafsir siapa antum mengatakan orang-orang yg sudah mati 
dapat berbicara lagi...
Tafsir Ibnu Abbas radhiyallahu anhu kah , Ibnu Katsir kah atau siapa. 
Atau Menurut antum sendiri.., mohon klarifikasi... 

Tentang apa yg teman antum ceritakan itu merupakan jelas² dusta atas 
nama Allah dan dusta atas nama agama.

Berikut kutipan dari http://www.almanhaj.or.id 
Tafadhdhol dirujuk 
Wallahul Musta'an

Wassalamu'alaikum 

APAKAH ORANG MATI DAPAT MENDENGAR PANGGILAN ORANG YANG MEMANGGILNYA ?


Oleh
Lajnah Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta


Pertanyaan.
Lajnah Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Apakah para 
wali yang shalih mendengar panggilan orang-orang yang memanggilnya ? 
Apa makna sabfda Nabi Shallallahu ?alaihi wa sallam.

?Artinya : Demi Allah sesungguhnya orang yang telah meninggal dari 
kalian (di dalam kuburnya) mendengar bunyi langkah terompah kalian??.

Mohon penjelasan !

Jawaban.
Pada dasarnya bahwa orang yang telah meninggal dunia baik yang shalih 
atau yang tidak shalih, mereka tidak mendengar perkataan manusia, 
sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta?ala.

?Artinya : Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar 
seruanmu ; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat 
memperkankan permintaanmu. Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari 
kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu 
sebagaimana yang diberikan oleh Yang maha Mengetahui? [Fathir : 14]

Begitu juga firmanNya Subhanahu wa Ta?ala.

?Artinya : Dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang 
di dalam kubur dapat mendengar? [Fathir : 22]

Akan tetapi terkadang Allah memperdengarkan kepada mayit suara dari 
salah satu rasulnya untuk suatu hikmah tertentu, seperti Allah 
memperdengarkan suara Rasulullah Shallallahu ?alaihi wa sallam kepada 
orang-orang kafir yang terbunuh di perang Badar, sebagai penghinaan 
dan penistaan untuk mereka, dan kemuliaan untuk Rasulullah 
Shallallahu ?alaihi wa sallam. Sampai-sampai Nabi Shallallahu ?alaihi 
wa sallam mengatakan kepada para sahabatnya ketika sebagian mereka 
mengingkari hal tersebut.

?Artinya : Tidaklah kalian lebih mendengar apa yang aku katakana 
daripada mereka, akan tetapi mereka tidak mampu menjawab? [1]

Lihat pembahasan ini di kitab ?An-Nubuwat?, kitab ?At-Tawassul Wa-al-
Wasilah? dan kitab ?Al-Furqan?, seluruhnya karya Syaikhul Islam Ibnu 
Taimiyah. Maka kitab-kitab tersebut cukup memadai dalam mengupas 
pembahasan ini.

Adapun mayat yang mendengar suara langkah orang yang mengantarnya 
(ketika berjalan meninggalkan kuburnya) setelah dia dikubur, maka itu 
adalah pengengaran khusus yang ditetapkan oleh nash (dalil), dan 
tidak lebih dari itu (tidak lebih dari sekedar mendengar suara 
terompah mereka), karena hal itu diperkecualikan dari dalil-dalil 
yang umum yang menunjukkan bahwa orang yang meninggal tidak bisa 
mendengar (suara orang yang masih hidup), sebagaimana yang telah lalu.

Shalawat dan salam semoga tercurah atas Nabi kita Muhammad 
Shallallahu ?alaihi wa sallam, keluarganya, dan sahabat-shabatnya.

[Fatawa Li Al- Lajnah Ad-Da?imah I/151-152 dari Fatwa no. 7366 Di 
susun oleh Syaikh Ahmad Abdurrazzak Ad-Duwaisy, Darul Asimah Riyadh. 
Di salin ulang dari Majalah Fatawa edisi 7/I/ 1424H]
_
Foote Note
[1] Hadits Riwayat Ahmad ?dan ini lafalnya- (I/27 : III/104, 182, 263 
dan 287), Bukhari II/101 dan Nasa?i IV/110





--- In assunnah@yahoogroups.com, wirahidin [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu 
gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh 
karenanya ORANG-ORANG YANG SUDAH MATI DAPAT BERBICARA, (tentulah Al 
Quran itulah dia). Sebenarnya segala urusan itu adalah kepunyaan 
Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa 
seandainya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah 
memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang yang kafir 
senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau 
bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sehingga datanglah 
janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.
 (QS. Ar Ra'd : 31)
 
 Poinnya adalah : orang yang sudah mati dapat bicara kembali.
 
 Masalah saya adalah adanya orang (saudara temen saya) yang meyakini 
bisa bicara dengan roh-roh orang yang sudah mati. Misal bicara dengan 
roh mbah fulan dengan masuk ketubuh manusia (seperti cenayang).
 
 Mohon penjelasannya, mohon disertai pula dalil-dalil yang shahih.
 
 Terima kasih atas bantuannya









 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/TXWolB/TM
~- 


Website Islam pilihan anda.
http://www.assunnah.or.id

[assunnah] Re: Tanya : Kebiasaan Sungkeman.

2005-11-14 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu,
Alhamdulillah 

Setahu ana tradisi sungkeman tsb adalah suatu bentuk penghormatan 
kepada orang yg kita anggap lebih tua daripada kita atau yg lebih 
kita hormati.
Sesungguhnya kewajiban utk menghormati kedua orang tua sudah jelas 
dan ma'ruf. 
Mengenai adabnya yg harus kita ketahui lagi lebih jauh. 
Ini ana kutipkan bagaimana seorang Rasulullah Shallalahu a'laihi wa 
sallam, seseorang yg Ma'sum yg telah jelas jaminan surga baginya,
tetap saja bersahaja dalam memandang dirinya dan tetap yg ditinggikan 
hanya Allah Azza wa jalla 
Apalagi hanya kita yg manusia biasa yg faqir lagi dla'if ini.

Berikut kutipan yg ana ambil dari www.assunnah.or.id sebagai suatu 
perbandingan bagaimana sifat Rasulullah Shallallahu a'laihi wa sallam 
memandang suatu bentuk penghormatan. Jangankan utk disembah, 
dipanggil tuanku saja beliau menolak. 
Sedangkan dalam ritual sungkeman tersebut terdapat esensi meninggikan 
derajat seseorang dia atas selainnya. 
Wallahu 'alam musta'an

Upaya Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Dalam Menjaga Kemurnian 
Tauhid Dan Menutup Segala Jalan Menuju Syirik

Oleh
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab 

'Abdullah bin Asy-Syikhkhir menuturkan: Tatkala aku ikut pergi 
bersama suatu delegasi Bani 'Amir menemui Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi wa Sallam, kami berkata: 

Engkau adalah sayyid (tuan) kita. Maka beliau bersabda: Sayyid 
yang sebenarnya adalah Allah Tabaraka wa Ta'ala. Lalu kami 
berkata: Dan engkau adalah yang paling mulia dan paling agung 
kebaikannya di antara kita. Beliaupun bersabda: Ucapkanlah semua 
atau sebagian kata-kata yang wajar bagi kamu sekalian dan janganlah 
terseret oleh syetan. (HR Abu Dawud dengan sanad jayyid). 

Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu 'anhu, ia menuturkan bahwa ada 
orang-orang berkata: 

Ya Rasulullah; wahai orang yang paling baik di antara kita dan 
putera orang yang paling baik di antara kita; wahai tuan kita dan 
putera tuan kita! Maka, ketika itu, bersabdalah beliau: Saudara-
saudara sekalian! Ucapkanlah kata-kata yang wajar saja bagi kamu 
sekalian dan janganlah sekali-kali kamu sekalian terbujuk oleh 
syetan. Aku adalah Muhammad, hamba Allah dan utusan-Nya. Aku tidak 
senang kamu sekalian mengangkatku melebihi kedudukanku yang telah 
diberikan kepadaku oleh Allah 'Azza wa Jalla. (HR An-Nasa'i dengan 
sanad jayyid) 

Kandungan tulisan ini: 

Peringatan kepada para sahabat agar tidak bersikap berlebihan 
terhadap beliau. Bab ini menunjukkan bahwa tauhid tidak akan sempurna 
dan murni, kecuali dengan menghindarkan diri dari setiap ucapan yang 
menjurus kepada perlakuan yang berlebihan terhadap seorang makhluk, 
karena dikhawatirkan akan menyeret ke dalam syirik. 

Orang yang dikatakan kepadanya: Engkau adalah sayyid (tuan) kita, 
seyogyanya menjawab: Sayyid yang sebenarnya adalah Allah Tabaraka wa 
Ta'ala. 

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam memperingatkan kepada para 
sahabat agar tidak terseret dan terbujuk oleh syetan, padahal mereka 
tidak mengatakan kecuali yang sebenarnya. 

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Aku tidak senang 
kamu sekalian mengangkatku melebihi kedudukan (yang sebenarnya) yang 
telah diberikan kepadaku oleh Allah 'Azza wa Jalla. 

Dikutip dari buku: Kitab Tauhid karya Syaikh Muhammad bin Abdul 
Wahhab. Penerbit: Kantor Kerjasama Da'wah dan Bimbingan Islam, 
Riyadh 1418 H. 
---
Created at 21 March 2004 | Tauhid 



--- In assunnah@yahoogroups.com, Sigiet [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu,
 
 Bagi orang Jawa budaya 'sungkeman' merupakan bagian ritual
 yang tak dapat dipisahkan dari acara-acara tertentu, mis; lebaran / 
 pernikahan Disatu sisi muamalah yang 'sunnah' tidak mengijinkan 
kita 
 melakukan hal tsb.
 
 Adakah ikhwah fillah yang dapat memberikan bahasan akan hal ini ? 
Agar 
 dpt digunakan untuk da'wah pada keluarga ?
 
 Shukran untuk bantuannya.
 
 Jazakallah khair
 
 Sigiet - Abu Rizq









 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
~- 


Website Islam pilihan anda.
http://www.assunnah.or.id
http://www.almanhaj.or.id
Website kajian Islam - http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[assunnah] Re: Tanya: Terapi Al- Isyq

2005-10-17 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum 

Alhamdulillah

Tafadhdhol yaa akhi.. tapi mungkin lafadz arabicnya kurang sempurna. 
Ini ana nukilkan dari Ustad kita di Batam 

Wassalamu'alaikum
ABu Ghazi  

TERAPI  RASULULLAH DALAM PENYEMBUHAN PENYAKIT AL-ISYQ (CINTA)

Mukaddimah
Virus hati yang bernama cinta ternyata telah banyak memakan korban. 
Mungkin anda pernah mendengar seorang remaja yang  nekat bunuh diri 
disebabkan putus cinta, atau tertolak cintanya. Atau anda pernah 
mendengar kisah Qeis yang tergila-gila kepada Laila. Kisah cinta yang 
bermula sejak mereka bersama mengembala domba ketika kecil hingga 
dewasa. Akhirnya sungguh tragis, Qeis benar-benar menjadi gila ketika 
laila dipersunting oleh pria lain. Apakah anda pernah mengalami 
problema seperti ini atau sedang mengalaminya ? mau tau terapinya ? 
mari sama-sama kita simak terapi mujarab yang disampaikan ibn Qoyyim 
dalam karya besarnya ”Zadul Ma’ad”.

Beliau berkata: ”Gejolak cinta adalah jenis penyakit hati yang  
memerlukan penanganan khusus disebabkan perbedaannya dengan jenis 
penyakit lain dari segi bentuk, sebab maupun terapinya. Jika telah 
menggerogoti kesucian hati manusia dan mengakar di dalam hati, sulit 
bagi para dokter mencarikan obat penawarnya dan penderitanya sulit 
disembuhkan.

Allah mengkisahkan penyakit ini di dalam Alquran tentang dua tipe 
manusia, pertama wanita dan kedua  kaum homoseks yang cinta  kepada 
mardan (anak laki-laki yang rupawan). Allah mengkisahkan bagaimana 
penyakit ini telah menyerang istri Al-Azizâ€gubernur Mesirâ€yang 
mencintai Nabi Yusuf, dan menimpa  Kaum Luth. Allah mengkisahkan 
kedatangan para malaikat ke negeri Luth  

وَجَاءَ أَهÙ'لُ الÙ'مَدِينَةِ 
يَسÙ'تَبÙ'شِرُونَ(67)قَالَ إِنÙ`َ 
هَؤُلَاءِ ضَيÙ'فِي فَلَا تَفÙ'ضَحُونِ
(68)وَاتÙ`َقُوا اللÙ`َهَ وَلَا تُخÙ'زُونِ
(69)قَالُوا أَوَلَمÙ' نَنÙ'هَكَ عَنِ 
الÙ'عَالَمِينَ(70)قَالَ هَؤُلَاءِ 
بَنَاتِي إِنÙ' كُنÙ'تُمÙ' فَاعِلِينَ(71)
لَعَمÙ'رُكَ إِنÙ`َهُمÙ' لَفِي 
سَكÙ'رَتِهِمÙ' يَعÙ'مَهُونَ(72)

Dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Luth) dengan gembira 
(karena) kedatangan tamu-tamu itu. Luth berkata: Sesungguhnya mereka 
adalah tamuku; maka janganlah kamu memberi malu (kepadaku), dan 
bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku 
terhina.Mereka berkata: Dan bukankah kami telah melarangmu dari 
(melindungi) manusia? Luth berkata: Inilah puteri-puteri (negeri) 
ku (kawinlah dengan mereka), jika kamu hendak berbuat (secara yang 
halal). (Allah berfirman): Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya 
mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan). Surat al-
Hijr:68/72

Kebohongan Kisah Cinta Nabi dengan Zainab Binti Jahsy

Ada sekelompok orang yang tidak tahu menempatkan 
kedudukan Rasul sebagaimana layaknya, beranggapan bahwa  Rasulullah 
tak luput dari penyakit ini sebabnya yaitu tatkala beliau melihat 
Zaenab binti Jahsy sambil berkata kagum: ”Maha Suci Rabb yang 
membolak-balik hati” sejak itu Zaenab mendapat tempat khusus di dalam 
hati Rasulullah Saw, oleh karena itu Beliau berkata kepada Zaid bin 
Haritsah: ”Tahanlah ia di sisimu hingga Allah menurunkan ayat:

تَقُولُ لِلÙ`َذِي أَنÙ'عَمَ اللÙ`َهُ 
عَلَيÙ'هِ وَأَنÙ'عَمÙ'تَ عَلَيÙ'هِ أَم
Ù'سِكÙ' عَلَيÙ'كَ زَوÙ'جَكَ وَاتÙ`َقِ 
اللÙ`َهَ وَتُخÙ'فِي 
فِي نَفÙ'سِكَ مَا اللÙ`َهُ مُبÙ'دِيهِ 
وَتَخÙ'شَى النÙ`َاسَ وَاللÙ`َهُ أَحَقÙ`ُ 
أَنÙ' تَخÙ'شَاهُ

Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah 
melimpahkan ni`mat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi ni`mat 
kepadanya: Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah, 
sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan 
menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang 
lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri 
keperluan terhadap isterinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu 
dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mu'min untuk 
(mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak 
angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya. Dan 
adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi. (al-Ahzab:37)[1]

Sebagain orang beranggapan ayat ini turun berkenaan kisah kasmaran 
Nabi, bahkan sebagian penulis mengarang buku khusus mengenai kisah 
kasmaran para Nabi dan meyebutkan kisah Nabi ini di dalamnya. Hal ini 
terjadi akibat kejahilannya terhadap Alquran dan kedudukan para 
Rasul, hingga ia memaksakan kandungan ayat apa-apa yang tidak layak 
dikandungnya dan menisbatkan kepada Rasulullah suatu perbuatan yang 
Allah menjauhkannya dari diri Beliau 

Kisah sebenarnya, bahwa zainab  binti Jahsy adalah istri  Zaid ibn 
Harisah .--bekas budak Rasulullah

[assunnah] Re: Tentang Shalat Tasbih!

2005-10-17 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum Akhi Yunus 

Alhamdulillah 
Berikut ana nukil kembali dari artikel yg pernah di posting beberapa 
minggu yg lalu. InsyaAllah lebih komprehensif dan lebih lengkap 
dalilnya.   
Tafadhdhol, semoga bermanfaat 

Wassalamu'alaikum 
Abu Ghazi

Shalat Tasbih

Pertanyaan:
Apakah terdapat hadits yang menguatkan shalat Tasbih ?, bila 
jawabannya : ya, maka apa landasannya ? 

Jawaban:
Alhamdulillah, terdapat hadits marfu' (yang dirafa'kan kepada Nabi 
Shallallahu 'alaihi Wasallam) berkaitan dengan shalat Tasbih dan 
dihasankan oleh sebagian Ahlul 'ilm, akan tetapi banyak diantara para 
ulama yang mendho'ifkan (melemahkan) hadits tersebut dan 
menganggapnya tidak masyru'. 

Dalam hal ini, al-Lajnah ad-Dâimah (semacam MUI-penj) telah ditanyai 
mengenai shalat Tasbih dan memberikan jawabannya sbb : Shalat Tasbih 
adalah bid'ah dan hadits yang berkaitan dengannya tidak tsabit (tidak 
dapat dipertanggung jawabkan keshahihan sumbernya dari Nabi 
Shallallahu 'alaihi Wasallam) bahkan (kualitasnya) adalah Munkar 
[hadits yang termasuk kategori lemah yang diriwayatkan oleh orang 
yang dha'if (lemah) bertentangan dengan riwayat orang yang dapat 
dipercayai (tsiqah)], dan sebagian Ahlul 'ilm menyebutkan hadits 
tersebut dalam kategori hadits-hadits maudhu' (palsu).

[Lihat : Fatawa al-Lajnah ad-dâimah, jld. VIII, h. 163]

Syaikh Ibn 'Utsaimin berkata : Shalat Tasbih tidak masyru' karena 
haditsnya lemah. Imam Ahmad berkata :'(hadits tentang shalat Tasbih) 
tidak shahih', bahkan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah 
berkata :'(haditsnya) adalah dusta'. (Syaikh Utsaimin 
melanjutkan) :Tidak seorang pun dari para Imam (Aimmah) yang 
memustahabkannya, dan benarlah (Syaikhul Islam) -rahimaulllah- . 
Sesungguhnya orang yang merenungkan shalat tersebut niscaya akan 
mendapatkan kejanggalan-kejanggalan didalamnya baik dalam tata 
caranya, sifatnya atau pun perbuatannya (prakteknya), ditambah lagi; 
bila benar ia (shalat Tasbih tsb) masyru' niscaya termasuk hadits-
hadits yang banyak diriwayatkan dan ditransformasikan lantaran 
banyaknya keutamaan dan pahalanya. Maka, tatkala (realitasnya) 
tidaklah demikian dan tak seorang pun dari para Imam yang 
memustahabkannya, disini diketahui bahwa ia (hadits yang berkaitan 
dengannya) bukanlah hadits yang shahih.Dan diantara aspek 
kejanggalannya adalah (sebagaimana terdapat dalam teks hadits yang 
meriwayatkannya) : (Dia mengerjakannya (shalat Tasbih) sekali dalam 
sehari atau dalam seminggu atau dalam sebulan atau dalam setahun atau 
seumur sekali).. Ini merupakan bukti bahwa ia (hadits tentang shalat 
ini) tidak shahih (sebab) jikalau benar ia masyru' niscaya shalat 
tersebut dilakukan secara kontinyu ; tidak (dengan) memberikan 
pilihan kepada orang berupa pilihan yang amat jauh dan berbelit-
belit. Maka berdasarkan hal tersebut, sesungguhnya tidaklah 
sepatutnya seseorang melakukannya. Wallahu a'lam. 

[ Fatawa Manaril Islam, I/203]


DERAJAT HADITS SHOLAT TASBIH[1]

Pertanyaan :
Sering terdengar bahkan pernah terlihat dari kaum muslimin yang 
melakukan sholat tasbih pada malam-malam tertentu khususnya malam 
jum'at apakah ada dasarnya dari al qur'an dan assunnah?

Jawab :

Ada beberapa hadits yang menjelaskan tentang sholat tasbih.

1. Hadits Ibnu 'Abbas

Dari Ibnu 'Abbas, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam 
besabda kepada 'Abbas bin Abdul Muthhalib : 'Wahai Abbas, wahai 
pamanku maukah saya berikan padamu?, maukah saya anugerahkan padamu?, 
saya akan tunjukkan suatu perbuatan yang mengandung 10 keutamaan yang 
jika kamu melakukannya maka akan diampuni dosamu, yaitu dari awalnya 
hingga akhirnya, yang lama maupun yang baru, yang tidak disengaja 
maupun yang disengaja, yang kecil maupun yang besar, yang tersembunyi 
maupun yang nampak. Semuanya 10 macam. Kamu sholat 4 raka'at, setiap 
raka'at kamu membaca AL Fatihah dan satu surah. Jika selesai maka 
bacalah Subhanallahi walhamdulillahi walaa ilaaha illallah wallahu 
akbar sebelum ruku' sebanyak 15 kali, kemudian kamu ruku' lalu bcalah 
kalimat itu didalamnya sebanyak 10 kali, kemudian bangun dari ruku' 
baca lagi sebanyak 10 kali, kemudian sujud baca lagi sebanyak 10 
kali, kemudian bangun dari sujud baca lagi sebnayak 10 kali, kemudian 
sujud lagi dan baca lagi sebanyak 10 kali, kemudian bangun dari sujud 
sebelum berdiri baca lagi sebanyak 10 kali, maka semuanya sebanyak 75 
kali setiap raka'at. Lakukan yang demikian itu dalam empat raka'at. 
Lakukanlah setiap hari, kalau tidak mampu lakukan setiap pekan, kalau 
tidak mampu setiap pekan maka setiap bulan, kalau tidak mampu setiap 
bulan maka setiap tahun dan jika tidak mampu lakukanlah sekali dalam 
seumur hidupmu'.

Hadits ini mempunyai empat jalan, yaitu :

Pertama, dari Al Hakam bin Aban, dari Ikrimah, dari Ibnu 'Abbas, 
bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada 
Al Abbas bin Abdul Muththalib.kemudian dia menyebutkan haditsnya.

Dikeluarkan oleh Abu Daud 2/29 no.1297, Ibnu Majah 2/158-159 no.1387, 
Ibnu Khuzaimah dalam Shohihnya 2

[assunnah] Re: Tanya Ukuran Zakat Fithri

2005-10-16 Terurut Topik Abu Ghazi
--- In assunnah@yahoogroups.com,
febrik2002 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh
 Adakah ikhwan yang mengetahui ukuran zakat Fithri?
 wasslamau'alaikum warahmatullah wabarakatuh
Assalamu'alaikum 

Alhamdulillah 
Ini ana ambil dari http://www.almanhaj.or.id 
Sekalian koreksi buat mereka yg telah berlebih²an dalam 
menggantikan zakat fithri dengan uang.

Wassalamu'alaikum 
Abu Ghazi 

BOLEHKAH MENGELUARKAN ZAKAT FITHRI DENGAN UANG ?

Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Rahimahullah
Bagian Terakhir dari Dua Tulisan [2/2]

Pertanyaan
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Rahimahullah ditanya : Hukum 
mengeluarkan zakat fithri dalam bentuk uang karena orang yang 
memperbolehkan hal tersebut.

Jawaban
Tidaklah asing bagi seorang muslim manapun bahwa rukun Islam yang 
paling penting adalah persaksian (Syahadat) bahwa tidak ada 
sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad 
Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah utusan Allah.

Konsekwensi syahadat La Ilaha Ilallah adalah tidak menyembah kecuali 
hanya kepada Allah saja, sedangkan konsekwensi syahadat Muhammad 
Rasulullah adalah tidak menyembah Allah kecuali dengan cara-cara yang 
telah disyari'atkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. 
Zakat fithri adalah ibadah menurut ijma kaum muslimin, dan semua 
ibadah pada dasarnya tauqifi (mengikuti dalil atau petunjuk). Maka 
tidak boleh lagi seorang hamba untuk beribadah kepada Allah dengan 
satu ibadahpun kecuali dengan cara yang diambil dari Nabi 
Shallallahu 'alaihi wa sallam, Rasul yang telah Allah firmankan 
tentangnya.

Artinya : Dan tiadalah yang diucapkannya itu (al-Qur'an) menurut 
kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang 
diwahyukan (kepadanya)  [An-Najm : 3-4]

Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
Artinya : Barangsiapa membuat cara yang baru dalam perkara agama ini 
apa yang tidak termasuk agama ini maka hal itu tertolak.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mensyari'atkan zakat 
fithri dengan hadits yang shahih : Satu sha' makanan atau anggur 
kering atau keju. Imam Bukhari dan Imam Muslim telah meriwayatkan 
dari Abdullah bin Umar Radhiallahu 'anhu, dia berkata :

Artinya : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mewajibkan 
zakat fithri dengan satu sha' kurma, atau gandum atas setiap orang 
muslimin yang merdeka ataupun budak baik laki mupun perempuan kecil 
ataupun besar
Dan Rasulullah Shallallahu 'alihi wa sallam memerintahkan supaya 
zakat itu dilaksanakan sebelum orang keluar untuk melakasanakan 
shalat Idul Fitri.

Imam Bukhari dan Muslim juga meriwayatkan dari Abu Said al-Khudri 
Radhiallahu 'anhu, dia berkata.

Artinya : Kami memberikan zakat fitrah itu pada zaman Nabi 
Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan satu sha makanan, atau satu sha' 
kurma atau gandum atau anggur kering dalam satu riwayat satu sha' 
keju

Inilah sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam zakat 
fithri. Dan sudah diketahui bersama bahwa pensyari'atan dan 
pengeluaran zakat ini ditetapkan, di tengah kaum muslimin terutama 
penduduk Madinah sudah ada Dinar dan Dirham, dua mata uang yang utama 
kala itu namun Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak 
menyebutkan keduanya dalam zakat fithri. Kalau seandainya salah satu 
dari keduanya boleh dipakai dalam zakat fithri tentu hal itu sudah 
dijelaskan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, karena tidak 
boleh menunda-nunda keterangan pada saat dibutuhkan. Dan kalaulah hal 
itu pernah dikerjakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tentu 
telah dikerjakan oleh para sahabat Radhiallahu 'anhum. Kami belum 
pernah mengetahui ada seorang sahabat Nabi-pun yang menyerahkan uang 
dalam zakat fithri padahal mereka adalah orang-orang yang paling 
paham terhadap sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan mereka 
orang-orang yang paling keras keinginannya dalam melaksanakan sunnah 
tersebut. Dan jika mereka pernah melakukannya, tentu hal itu sudah di 
nukil periwayatannya sebagaimana perkataan serta perbuatan mereka 
lainnya yang berkaitan dengan perkara-perkara syar'i juga telah 
dinukil periwayatannya. Allah berfirman.

Artinya : Sungguh terdapat contoh yang baik buat kalian pada diri 
Rasulullah [Al-Ahzab : 21]

Dan firman-Nya.

Artinya : Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk 
Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang 
yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan 
merekapun ridha kepada Allah, dan Allah menyediakan bagi mereka surga-
surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya ; mereka kekal di 
dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar [At-Taubah : 
100]

Dari penjelasan kami ini akan menjadi jelas bagi pencari kebenaran, 
bahwa menyerahkan uang dalam zakat fithri tidak boleh dan tidak sah 
bagi si pengeluar zakat karena hal tersebut menyelisihi dalil-dalil 
syar'i yang telah disebutkan.

Saya memohon kepada Allah agar Dia memberikan taufiq kepada kami dan 
semua kaum muslimin

[assunnah] Re: Tanya : Hadits Puasa Dibagi Tiga

2005-09-21 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum Wr Wb 

Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran
baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin. 
Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya 
itu, dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu 
seburuk-buruk tempat kembali 

(QS. An-Nisa: 115) 

Kalau antum cermati kedua hadist yg ada pada kitab Ustad Hakim
tersebut memang diminta merujuk pada kitab : Dla'if Jamiush Shagier 
wa Ziyadatihii no. 2314. Faidul Qadir No. 2815.

Rujukan ini hanya khusus utk hadist No. 53 yang tidak ditakhrij'
secara terperinci, tapi sudah cukup bagi kita untuk tidak 
menyandarkan hadits ini sebagai dalil. Apalagi setelah kita merujuk 
pada hadist no. 54 nanti.   

Yang Artinya : Awal bulan ramadlan merupakan rahmat, sedangkan 
pertengahannya merupakan maghfirah (ampunan, dan akhirnya merupakan 
pembebasan (Riwayat Ibnu Abi Dunya, Abnu Asakir, Dailami dan lain-
lain dari jalan Abu Hurairah)

Sedangkan hadist yg ana lihat redaksinya lebih lengkap daripada 
hadits No. 54 yg ditakhrij' secara ringkas sbb : 

Artinya : Dari Salamn Al Farisi, ia berkata : Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berkhutbah kepada kami di hari 
terakhir bulan Sya'ban. Beliau bersabda, Wahai manusia! 
Sesungguhnya akan menaungi kamu satu bulan yang agung yang penuh 
berkah. Bulan di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu 
bulan. Bulan yang Allah telah jadikan puasanya sebagai kewajiban dan 
shalat malamnya sunat. Barang siapa yang beribadat di bulan itu 
dengan satu cabang kebaikan, adalah dia seperti orang yang 
menunaikan kewajiban di bulan lainnya. Dan barang siapa yang yang 
menunaikan kewajiban di bulan itu, adalah dia seperti orang yang 
menunaikan tujuh puluh kewajiban di bulan lainnya. Dan itulah bulan 
sabar, sedangkan kesabaran itu ganjarannya surga ... dan dia bulan 
yang awalnya rahmat, di tengahnya maghfirah (ampunan) dan akhirnya 
pembebasan dari api neraka. (Riwayat Ibnu Khuzaimah no. hadits 1887 
dan lain-lain)

DLA'IF MUNKAR
Sanad hadits ini dla'if karena ada seorang rawi bernama : Ali bin
Zaid bin Jun'dan. Dia ini rawi yang lemah sebagaimana telah 
diterangkan oleh Imam Ahmad, Yahya, Bukhari, Daruquthni, Abu Hatim 
dan lain². Dan Imam Khuzaimah sendiri berkata : Aku tidak 
berhujjah dengannya karena jelek hafalannya. Imam Abu Hatim 
mengatakan : Hadits ini munkar! 

Periksalah kitab : Silsilah Dla'ifah wal Maudlu'ah no. 871. At 
tagrib wat tarhieb jilid 2 halaman 94. Mizaanul I'tidal jilid 3 hal. 
127

Silahkan rujuk kembali pada buku Hadits-hadits Dlai'f dan Maudlu' 
karangan Ustad Hakim bin Amir Abdat pada Hal. 89 -91 


Barrakallahufeekum 
Wasalamu'alaikum 

Abu Ghazi

--- In assunnah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuhu
 
 1.  Ikhwati fillah, adakah yang mengetahui takhrij puasa dibagi 3, 
depannya
 ampunan tengahnya rahmat dst (ana gak hafal). Hadits ini disebutkan 
dalam
 buku kumpulan hadits dlaif dan maudlu' ustadz Hakim. Hanya saja
 penjelasannya diminta meruju' kekitab lain (kl gak salah Dlaif
Jamiush
 Shaghir)
 
 2.  Adakah yang memiliki risalah Ramadhan baik sunnah2nya maupun 
bid'ah2nya
 + hadits2 dlaif seputarnya.
 
 Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuhu






 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/TXWolB/TM
~- 


Website Islam pilihan anda.
http://www.assunnah.or.id
http://www.almanhaj.or.id
Website kajian Islam - http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[assunnah] Re: Tanya : Hukum Salam-salaman

2005-09-20 Terurut Topik Abu Ghazi
Assalamu'alaikum Wr. Wb 

Mungkin ini berguna buat antum mengenai adab bersalaman.
Artkel ini ana kutip dari http://www.almanhaj.or.id


BERSALAMAN [BERJABAT TANGAN] SETELAH SHALAT

Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Baz

Pertanyaa,
Syaikh Abdul Aiz bin Baz ditanya : Bagaimana hukum bersalaman setelah 
shalat, dan apakah ada perbedaan antara shalat fardhu dan shalat 
sunnah ?

Jawaban
Pada dasarnya disyariatkan bersalaman ketika berjumpanya sesama 
muslim, Nabi Shallallahu ?alaihi wa sallam senantiasa menyalami para 
sahabatnya Radhiyallahu ?anhum saat berjumpa dengan mereka, dan para 
sahabat pun jika berjumpa mereka saling bersalaman, Anas 
Radhiyallahu ?anhu dan Asy-Sya?bi rahimahullah berkata :

?Adalah para sahabat Nabi Shallallahu ?alaihi wa sallam apabila 
berjumpa mereka saling bersalaman, dan apabila mereka kembali dari 
bepergian, mereka berpelukan?

Disebutkan dalam Ash-Shahihain [1], bahwa Thalhah bin Ubaidillah 
Radhiyallahu ?anhu, salah seorang yang dijamin masuk surga, bertolak 
dari halaqah Nabi Shallallahu ?alaihi wa sallam di masjidnya menuju 
Ka?ab bin Malik Radhiyallahu ?anhu ketika Allah menerima taubatnya, 
lalu ia menyalaminya dan mengucapkan selamat atas diterima taubatnya. 
Ini perkara yang masyhur di kalangan kaum Muslimin pada masa Nabi 
Shallallahu ?alaihi wa sallm dan setelah wafatnya beliau, juga 
riwayat dari Nabi Shallallahu ?alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda.

?Artinya : Tidaklah dua orang muslim berjumpa lalu bersalaman, 
kecuali akan berguguranlah dosa-dosa keduanya sebagaimana 
bergugurannya dedaunan dari pohonnya? [2]

Disukai bersalaman ketika berjumpa di masjid atau di dalam barisan, 
jika keduanya belum bersalaman sebelum shalat maka bersalaman 
setelahnya, hal ini sebagai pelaksanaan sunnah yang agung itu 
disamping karena hal ini bisa menguatkan dan menghilangkan permusuhan.

Kemudian jika belum sempat bersalaman sebelum shalat fardhu, 
disyariatkan untuk bersalaman setelahnya, yaitu setelah dzikir yang 
masyru?. Sedangkan yang dilakukan oleh sebagian orang, yaitu langsung 
bersalaman setelah shalat fardu, tepat setelah salam kedua, saya 
tidak tahu dasarnya. Yang tampak malah itu makruh karena tidak adanya 
dalil, lagi pula yang disyariatkan bagi orang yang shalat pada saat 
tersebut adalah langsung berdzikir, sebagaimana yang biasa dilakukan 
oleh Nabi Shallallahu ?alaihi wa sallam setelah shalat fardhu.

Adapun shalat sunnah, maka disyariatkan bersalaman setelah salam jika 
sebelumnya belum sempat bersalaman, karena jika telah ersalaman 
sebelumnya maka itu sudah cukup.

[Fatawa Muhimmah Tatallqu Bish Shalah, hal. 50-52, Syaikh Ibnu Baz]


[Disalin dari buku Al-Fatawa Asy-Syar?iyyah Fi Al-Masa?il Al-
Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-
Fatwa Terkini, hal 199-200 Darul Haq]
_
Foote Note
[1]. Al-Bukhari, Kitab Al-Maghazi 4418, Muslim kitab At-Taubah 2769
[2]. Abu Daud, Kitab Al-Adab 5211-5212, At-Turmudzi Kitab Al-Isti?
dzan 2728, Ibnu Majah Kitab Al-Adab 3703, Ahmad 4/289, 303 adapun 
lafazhnya adalah : ?Tidaklah dua orang Muslim berjumpa lalu 
bersalaman, kecuali keduanya akan diampuni sebelum mereka berpisah?.




--- In assunnah@yahoogroups.com, Wagiman S. [EMAIL PROTECTED] 
wrote:
 Assalaamu 'alaikum warahmatullhi wabarakaatuhu,
 
 Para ustadz dan ikhwan sekalian
 Tiap ba'da shalat Jum'at terakhir menjelang Ramadlan dan menjelang 
liburan Hari Raya, di tempat kerja saya selalu diadakan salam-salaman 
di masjid (berkeliling) dan sambil membaca shalawatan kata mereka.
 Yang saya tanyakan bagaimana hukumnya dan cara menyikapi hal tsb. 
(selama ini saya tidak ikut-ikutan). Mohon penjelasannya.
 
 Jazakumullah khairan,
 Shobirin







 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/TXWolB/TM
~- 


Website Islam pilihan anda.
http://www.assunnah.or.id
http://www.almanhaj.or.id
Website kajian Islam - http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/