[assunnah] Kemana Perginya Uang Umat Islam?

2013-08-13 Terurut Topik Prada Aisyah
KEMANA PERGINYA UANG UMAT ISLAM?

Oleh
Ustadz DR Muhammad Arifin Badri MA

http://almanhaj.or.id/content/3689/slash/0/kemana-perginya-uang-umat-islam/

PENDAHULUAN
Bulan suci ramadhan tak lama lagi akan tiba, dan nuansa religi ibadah dan
perayaan hari raya Iedul Fitri mulai dirasakan umat Islam. Semangat ibadah
dan kesucian hati yang selalu berkembang pada bulan suci ini pelan namun
pasti mulai terasa di tengah-tengah masyarakat. Wajar bila, satu demi satu
dari berbagai hal terkait dengan keduanya mulai semarak diperbincangkan.

Antusiasme umat Islam yang begitu besar terhadap kedatangan bulan suci
Ramadhan dan hari raya Iedul Fitri sangat beralasan. Betapa tidak, bulan
ini memiliki beribu-ribu keistimewaan dan mendatangkan berjuta-juta
keberkahan.

إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
وَمَرَدَةُ الْجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا
بَابٌ، وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجِنَانِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ
وَنَادَى مُنَادٍ : يَابَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَابَاغِيَ الشَّرِّ
أَقْصِرْ، وَاللَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُل لَيْلة

“Bila malam pertama bulan Ramadhan telah tiba, maka seluruh setan dan jin
gentayangan di belenggu. Seluruh pintu neraka ditutup, tidak satu pintupun
yang masih terbuka. Sebaliknya, seluruh pintu surga dibuka, dan tidak satu
pintupun yang tertutup. Lebih dari itu, ada penyeru yang berkata. ‘Wahai
para pencari kebaikan bergegaslah dan wahai pencari kejelekan berhentilah!.
Dan pada setiap malam Allah memerdekakan sebagian hambanya dari ancaman
siksa neraka” [HR, at-Tirmidzi dan lainnya]

Sebagaimana perayaan Iedul Fitri walaupun Anda lakukan setiap tahun, namun
tetap saja mampu mendatangkan kebahagian yang tidak pernah dapat ditebus
dengan apapun. Karena itu Anda senantiasa menanti-nantikan kesempatan ini,
dan rela berkorban dengan apapun demi merasakan keindahannya di
tengah-tengah keluarga. Biaya yang mahal, jauhnya perjalanan dan lelahnya
menghadapi kemacetan jalan, dalam sekejap semuanya sirna bila Anda berhasil
merasakan kehangatan Iedul Fitri di tengah orang-orang yang Anda cintai.

Hari besar ini tidak pernah surut mengobarkan kerinduan dalam batin Anda
kepada kampung halaman dan kedamaian bercengkrama dengan keluarga. Iedul
Fitri begitu istimewa dalam hidup Anda, karena terbukti mampu mengantarkan
Anda kepada kenangan hidup keluarga semasa Anda kecil, namun dalam suasana
dan keadaan yang berbeda. Betapa tidak, setelah Anda berhasil mewujudkan
sebagian cita-cita dan merasakan indahnya sukses dalam urusan dunia,
kenangan masa indah semasa kanak-kanak kembali bangkit. Kondisi semacam ini
tentu terasa istimewa, sehingga Anda rela berkorban dengan apapun untuk
mendapatkannya.

PENGORBANAN DEMI KENANGAN INDAH IEDUL FITRI
Indahnya nuansa berlebaran di tengah-tengah-tengah handai taulan tercinta
di kampung halaman, terlanjur menguasai perasaan Anda. Akibatnya Anda tidak
pernah menyoal berapapun biaya yang harus anda tanggung dan seberat apapun
perjuangan yang harus Anda lalui.

Kondisi ini bukan hanya terjadi pada diri Anda seorang, namun juga terjadi
pada seluruh umat Islam, termasuk penulis. Walau demikian tidak sepantasnya
keindahan perayaan Iedul Fitri menjadikan kita lalai dan lupa daratan.

Benar Islam merestui Anda untuk bersenang ria dan menikmati hasil jerih
payah Anda selama satu tahun.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ دَخَلَ عَلَىَّ أَبُو بَكْرٍ وَعِنْدِى جَارِيَتَانِ
مِنْ جَوَارِى الأَنْصَارِ تَغَنِّيَانِ بِمَا تَقَاوَلَتْ بِهِ الأَنْصَارُ
يَوْمَ بُعَاثٍ قَالَتْ وَلَيْسَتَا بِمُغَنِّيَتَيْنِ فَقَالَ أَبُوبَكْرٍ
أَبِمُزْمُورِ الشَّيْطَانِ فِي بَيْتِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَذَلِكَ فِى يَوْمِ عَيدٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ((يَا أَبَا بَكْرٍ إِنَّ لِكُلِّ قَوْمٍ عِيدًا وَهَذَا
عِيدُنَا))

“Aisyah Radhiyallahu anhuma mengisahkan : Pada suatu hari raya, ayahku Abu
Bakar Radhiyallahu anhu datang ke rumahku, sedangkan saat itu ada dua anak
wanita kecil dari putri-putri kaum Anshar menyenandungkan slogan-slogan
(yel-yel) kaum Anshar pada peperangan Bu’ats, namun keduanya bukanlah
biduanita terlatih. Menyaksikan keduanya, ayahku Abu Bakar Radhiyallahu
anhu langsung menghardik dan berkata, ‘Layakkah ada seruling-seruling setan
di dalam rumah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam? Mendengar hardikan
ayahku, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Wahai Abu
Bakar, sejatinya setiap kaum pastilah memiliki hari perayaan, dan hari ini
adalah hari perayaan kita” [Muttafaqun ‘alaih]

Walau demikian, bukan berarti Islam membenarkan anda melampui batas
sehingga perayaan Iedul Fitri Anda lepas kontrol dan tanpa ukur.

Pada suatu hari saya membaca suatu berita bahwa untuk menyambut perayaan
Iedul Fitri tahun 1432H, BI menyiapkan dana tunai sebesar Rp 61,36 triliun.
Namun pada kenyataannya, prediksi BI ini tidak tepat, bahkan jauh dari
kenyataan yang terjadi di lapangan. Dalam kurun waktu sekitar 4 minggu ini,
ternyata dana tunai yang diserap oleh masyarakat, terutama 

[assunnah] Kemana Perginya Uang Umat Islam?

2013-08-06 Terurut Topik Abu Abdillah
KEMANA PERGINYA UANG UMAT ISLAM?
Oleh
Ustadz DR Muhammad Arifin Badri MA
http://almanhaj.or.id/content/3689/slash/0/kemana-perginya-uang-umat-islam/


PENDAHULUAN
Bulan suci ramadhan tak lama lagi akan tiba, dan nuansa religi ibadah dan 
perayaan hari raya Iedul Fitri mulai dirasakan umat Islam. Semangat ibadah dan 
kesucian hati yang selalu berkembang pada bulan suci ini pelan namun pasti 
mulai terasa di tengah-tengah masyarakat. Wajar bila, satu demi satu dari 
berbagai hal terkait dengan keduanya mulai semarak diperbincangkan.

Antusiasme umat Islam yang begitu besar terhadap kedatangan bulan suci Ramadhan 
dan hari raya Iedul Fitri sangat beralasan. Betapa tidak, bulan ini memiliki 
beribu-ribu keistimewaan dan mendatangkan berjuta-juta keberkahan.

إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ 
الْجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ، 
وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجِنَانِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَنَادَى مُنَادٍ 
: يَابَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَابَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَاللَّهِ 
عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُل لَيْلة

“Bila malam pertama bulan Ramadhan telah tiba, maka seluruh setan dan jin 
gentayangan di belenggu. Seluruh pintu neraka ditutup, tidak satu pintupun yang 
masih terbuka. Sebaliknya, seluruh pintu surga dibuka, dan tidak satu pintupun 
yang tertutup. Lebih dari itu, ada penyeru yang berkata. ‘Wahai para pencari 
kebaikan bergegaslah dan wahai pencari kejelekan berhentilah!. Dan pada setiap 
malam Allah memerdekakan sebagian hambanya dari ancaman siksa neraka” [HR, 
at-Tirmidzi dan lainnya]

Sebagaimana perayaan Iedul Fitri walaupun Anda lakukan setiap tahun, namun 
tetap saja mampu mendatangkan kebahagian yang tidak pernah dapat ditebus dengan 
apapun. Karena itu Anda senantiasa menanti-nantikan kesempatan ini, dan rela 
berkorban dengan apapun demi merasakan keindahannya di tengah-tengah keluarga. 
Biaya yang mahal, jauhnya perjalanan dan lelahnya menghadapi kemacetan jalan, 
dalam sekejap semuanya sirna bila Anda berhasil merasakan kehangatan Iedul 
Fitri di tengah orang-orang yang Anda cintai.

Hari besar ini tidak pernah surut mengobarkan kerinduan dalam batin Anda kepada 
kampung halaman dan kedamaian bercengkrama dengan keluarga. Iedul Fitri begitu 
istimewa dalam hidup Anda, karena terbukti mampu mengantarkan Anda kepada 
kenangan hidup keluarga semasa Anda kecil, namun dalam suasana dan keadaan yang 
berbeda. Betapa tidak, setelah Anda berhasil mewujudkan sebagian cita-cita dan 
merasakan indahnya sukses dalam urusan dunia, kenangan masa indah semasa 
kanak-kanak kembali bangkit. Kondisi semacam ini tentu terasa istimewa, 
sehingga Anda rela berkorban dengan apapun untuk mendapatkannya.

PENGORBANAN DEMI KENANGAN INDAH IEDUL FITRI
Indahnya nuansa berlebaran di tengah-tengah-tengah handai taulan tercinta di 
kampung halaman, terlanjur menguasai perasaan Anda. Akibatnya Anda tidak pernah 
menyoal berapapun biaya yang harus anda tanggung dan seberat apapun perjuangan 
yang harus Anda lalui.

Kondisi ini bukan hanya terjadi pada diri Anda seorang, namun juga terjadi pada 
seluruh umat Islam, termasuk penulis. Walau demikian tidak sepantasnya 
keindahan perayaan Iedul Fitri menjadikan kita lalai dan lupa daratan.

Benar Islam merestui Anda untuk bersenang ria dan menikmati hasil jerih payah 
Anda selama satu tahun.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ دَخَلَ عَلَىَّ أَبُو بَكْرٍ وَعِنْدِى جَارِيَتَانِ مِنْ 
جَوَارِى الأَنْصَارِ تَغَنِّيَانِ بِمَا تَقَاوَلَتْ بِهِ الأَنْصَارُ يَوْمَ 
بُعَاثٍ قَالَتْ وَلَيْسَتَا بِمُغَنِّيَتَيْنِ فَقَالَ أَبُوبَكْرٍ أَبِمُزْمُورِ 
الشَّيْطَانِ فِي بَيْتِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 
وَذَلِكَ فِى يَوْمِ عَيدٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ 
وَسَلَّمَ ((يَا أَبَا بَكْرٍ إِنَّ لِكُلِّ قَوْمٍ عِيدًا وَهَذَا عِيدُنَا))

“Aisyah Radhiyallahu anhuma mengisahkan : Pada suatu hari raya, ayahku Abu 
Bakar Radhiyallahu anhu datang ke rumahku, sedangkan saat itu ada dua anak 
wanita kecil dari putri-putri kaum Anshar menyenandungkan slogan-slogan 
(yel-yel) kaum Anshar pada peperangan Bu’ats, namun keduanya bukanlah biduanita 
terlatih. Menyaksikan keduanya, ayahku Abu Bakar Radhiyallahu anhu langsung 
menghardik dan berkata, ‘Layakkah ada seruling-seruling setan di dalam rumah 
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam? Mendengar hardikan ayahku, Rasulullah 
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Wahai Abu Bakar, sejatinya setiap kaum 
pastilah memiliki hari perayaan, dan hari ini adalah hari perayaan kita” 
[Muttafaqun ‘alaih]

Walau demikian, bukan berarti Islam membenarkan anda melampui batas sehingga 
perayaan Iedul Fitri Anda lepas kontrol dan tanpa ukur.

Pada suatu hari saya membaca suatu berita bahwa untuk menyambut perayaan Iedul 
Fitri tahun 1432H, BI menyiapkan dana tunai sebesar Rp 61,36 triliun. Namun 
pada kenyataannya, prediksi BI ini tidak tepat, bahkan jauh dari kenyataan yang 
terjadi di lapangan. Dalam kurun waktu sekitar 4 minggu ini, 

[assunnah] Kemana Perginya Uang Umat Islam?

2012-08-06 Terurut Topik Abu Abdillah

KEMANA PERGINYA UANG UMAT ISLAM?

Oleh
Ustadz DR Muhammad Arifin Badri MA
http://almanhaj.or.id/content/3326/slash/0/kemana-perginya-uang-umat-islam/

PENDAHULUAN
Bulan suci ramadhan tak lama lagi akan tiba, dan nuansa religi ibadah dan 
perayaan hari raya Iedul Fitri mulai dirasakan umat Islam. Semangat ibadah dan 
kesucian hati yang selalu berkembang pada bulan suci ini pelan namun pasti 
mulai terasa di tengah-tengah masyarakat. Wajar bila, satu demi satu dari 
berbagai hal terkait dengan keduanya mulai semarak diperbincangkan.

Antusiasme umat Islam yang begitu besar terhadap kedatangan bulan suci Ramadhan 
dan hari raya Iedul Fitri sangat beralasan. Betapa tidak, bulan ini memiliki 
beribu-ribu keistimewaan dan mendatangkan berjuta-juta keberkahan.

إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ 
الْجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ، 
وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجِنَانِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَنَادَى مُنَادٍ 
: يَابَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَابَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَاللَّهِ 
عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُل لَيْلة

“Bila malam pertama bulan Ramadhan telah tiba, maka seluruh setan dan jin 
gentayangan di belenggu. Seluruh pintu neraka ditutup, tidak satu pintupun yang 
masih terbuka. Sebaliknya, seluruh pintu surga dibuka, dan tidak satu pintupun 
yang tertutup. Lebih dari itu, ada penyeru yang berkata. ‘Wahai para pencari 
kebaikan bergegaslah dan wahai pencari kejelekan berhentilah!. Dan pada setiap 
malam Allah memerdekakan sebagian hambanya dari ancaman siksa neraka” [HR, 
at-Tirmidzi dan lainnya]

Sebagaimana perayaan Iedul Fitri walaupun Anda lakukan setiap tahun, namun 
tetap saja mampu mendatangkan kebahagian yang tidak pernah dapat ditebus dengan 
apapun. Karena itu Anda senantiasa menanti-nantikan kesemapatan ini, dan rela 
berkorban dengan apapun demi merasakan keindahannya di tengah-tengah keluarga. 
Biaya yang mahal, jauhnya perjalanan dan lelahnya menghadapi kemacetan jalan, 
dalam sekejap semuanya sirna bila Anda berhasil merasakan kehangatan Iedul 
Fitri di tengah orang-orang yang Anda cintai.

Hari besar ini tidak pernah surut mengobarkan kerinduan dalam batin Anda kepada 
kampung halaman dan kedamaian bercengkrama dengan keluarga. Iedul Fitri begitu 
istimewa dalam hidup Anda, karena terbukti mampu mengantarkan Anda kepada 
kenangan hidup keluarga semasa Anda kecil, namun dalam suasana dan keadaan yang 
berbeda. Betapa tidak, setelah Anda berhasil mewujudkan sebagian cita-cita dan 
merasakan indahnya sukses dalam urusan dunia, kenangan masa indah semasa 
kanak-kanak kembali bangkit. Kondisi semacam ini tentu terasa istimewa, 
sehingga Anda rela berkorban dengan apapun untuk mendapatkannya.

PENGROBANAN DEMI KENANGAN INDAH IEDUL FITRI
Indahnya nuansa berlebaran di tengah-tengah-tengah handai taulan tercinta di 
kampung halaman, terlanjur menguasai perasaan Anda. Akibatnya Anda tidak pernah 
menyoal berapapun biaya yang harus anda tanggung dan seberat apapun perjuangan 
yang harus Anda lalui.

Kondisi ini bukan hanya terjadi pada diri Anda seorang, namun juga terjadi pada 
seluruh umat Islam, termasuk penulis. Walau demikian tidak sepantasnya 
keindahan perayaan Iedul Fitri menjadikan kita lalai dan lupa daratan.

Benar Islam merestui Anda untuk bersenang ria dan menikmati hasil jerih payah 
Anda selama satu tahun.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ دَخَلَ عَلَىَّ أَبُو بَكْرٍ وَعِنْدِى جَارِيَتَانِ مِنْ 
جَوَارِى الأَنْصَارِ تَغَنِّيَانِ بِمَا تَقَاوَلَتْ بِهِ الأَنْصَارُ يَوْمَ 
بُعَاثٍ قَالَتْ وَلَيْسَتَا بِمُغَنِّيَتَيْنِ فَقَالَ أَبُوبَكْرٍ أَبِمُزْمُورِ 
الشَّيْطَانِ فِي بَيْتِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 
وَذَلِكَ فِى يَوْمِ عَيدٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ 
وَسَلَّمَ ((يَا أَبَا بَكْرٍ إِنَّ لِكُلِّ قَوْمٍ عِيدًا وَهَذَا عِيدُنَا))

“Aisyah Radhiyallahu anhuma mengisahkan : Pada suatu hari raya, ayahku Abu 
Bakar Radhiyallahu anhu datang ke rumahku, sedangkan saat itu ada dua anak 
wanita kecil dari putri-putri kaum Anshar menyenandungkan slogan-slogan 
(yel-yel) kaum Anshar pada peperangan Bu’ats, namun keduanya bukanlah biduanita 
terlatih. Menyaksikan keduanya, ayahku Abu Bakar Radhiyallahu anhu langsung 
menghardik dan berkata, ‘Layakkah ada seruling-seruling setan di dalam rumah 
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam? Mendengar hardikan ayahku, Rasulullah 
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Wahai Abu Bakar, sejatinya setiap kaum 
pastilah memiliki hari perayaan, dan hari ini adalah hari perayaan kita” 
[Muttafaqun ‘alaih]

Walau demikian, bukan berarti Islam membenarkan anda melampui batas sehingga 
perayaan Iedul Fitri Anda lepas kontrol dan tanpa ukur.

Pada suatu hari saya membaca suatu berita bahwa untuk menyambut perayaan Iedul 
Fitri tahun 1432H, BI menyiapkan dana tunai sebesar Rp 61,36 triliun. Namun 
pada kenyataannya, prediksi BI ini tidak tepat, bahkan jauh dari kenyataan yang 
terjadi di lapangan. Dalam kurun waktu sekitar 4 minggu ini,