Re: [balita-anda] Artikel-bawa bayi luar kota
Dear Mbak Evariny, Maap telat ikutan responnya. Hmmm Raka baru berusia 2 bl kan ?! Berarti mbak baru berhenti menyusui < 2 bl kan ?! Banyak loh mbak ibu2 yg sudah berhenti menyusui > 2 bl tapi tetap bisa menyusui lagi bayinya. Ini yg sudah disampaikan oleh Mbak Sylvie, yaitu relaktasi. Ok saya coba posting ttg relaktasi ya disini. Moga membantu. Kalau saat ini banyak ibu adopsi yg berhasil menyusui bayi adopsinya. Spt teman saya yg tinggal di US, Cindy dan putri angkatnya, Savannah. Padahal ia belum pernah melahirkan apalagi hamil. Kenapa kita gak ?! Tentu kita, ibu kandungnya, lebih dari bisa. Yg dibutuhkan hanya manajemen laktasi dan confidence. Keep breastfeed ya non ! Luluk == RELAKTASI Ditulis oleh Luluk Lely Soraya I Saat ini mulai banyak para ibu & ayah yg menyadari pentingnya ASI bagi sang anak. Tapi saat ia menyusui anaknya banyak sekali kendala yg ditemui spt tekanan dari lingkungan, minimnya pengetahuan sang ibu & ayah, dsb sehingga menyebabkan ia gagal menyusui dg baik. Akibatnya produksi ASI berkurang & karenanya bayi malas menyusu hingga ASI betul2 "kering". Beberapa mg yg lalu ada pertanyaan menarik dari beberapa teman saya, bisa gak ya seorg ibu yg telah lama berhenti menyusui kemudian ingin kembali menyusui anaknya ? Jawabannya sangat bisa. Jadi jika ibu tsb memutuskan kembali menyusui anaknya setelah berhenti menyusui sama sekali eberapa lama, ini lah yg disebut dg Relaktasi atau kembali menyusui. Mungkinkah ibu yg sudah berhenti menyusui kemudian menyusu kembali ?! Pertanyaan selanjutnya adalah apakah mungkin seorg ibu yg sudah tidak menyusui selama 2 bulan katakan dan ASInya betul2 kering, kemudian bisa menyusui kembali ? Saat ini di dunia laktasi, relaktasi sangat mungkin dilakukan oleh tiap ibu. Meski perlu diketahui bahwa selama masa "istirahat" dari kegiatan menyusui, produksi ASI mungkin menjadi jauh berkurang atau bahkan terhenti. Nah pada saat sang ibu hendak menyusui kembali, seluruh organ produksi ASI butuh waktu untuk "mempersiapkan diri" agar dapat bekerja kembali & siap memproduksi ASI. Bahkan saat ini di belahan dunia sana, mulai banyak para ibu adopsi berhasil menyusui bayi adopsinya, meski sang ibu adopsi tsb tidak/belum pernah hamil. Tentu saja dg semangat yg kuat, support yg bagus & juga teknik tertentu. Lamanya ibu kembali menyusui Sehubungan dg masa "persiapan" organ ASI, ada beberapa hal yang perlu diingat, yaitu tiap wanita membutuhkan waktu yg berbeda untuk menghasilkan ASI. Mungkin ada beberapa ibu yg membutuhkan waktu beberapa hari saja untuk memproduksi ASI secara optimal. Tetapi bila sang ibu berhenti menyusui untuk waktu yg cukup lama, maka biasanya perlu waktu antara 1-2 minggu agar produksi ASI kembali spt semula. Selain itu, usia anak juga memperngaruhi. Misalkan, akan lebih mudah dan lebih cepat bagi tubuh untuk menghasilkan ASI kembali, bila si kecil masih berumur < 2 bulan dibandingkan bila si kecil sudah berumur > 6 bulan. Tapi bukannya mustahil ya. Proses terbentuknya ASI kembali Bagaimana sih caranya si ibu ini bisa menghasilkan ASI padahal ia sudah berhenti menyusui selama beberapa waktu ? Memang ada teknik-teknik khusus untuk kembali membuat si organ produksi ASI bekerja kembali. Tapi intinya ada 2 hal, yaitu dilakukan stimulasi pada payudara & organ2 produksi ASI dg cara dipompa atau diperas. Kedua, mengajarkan kembali sang anak bagaimana cara menyusu di payudara sang ibu. Disini biasanya dibutuhkan alat tambahan spt Lactation-aid. Berikut adalah tips-tips utk menjalankan relaktasi : 1. Siapkan mental & cari dukungan sebanyak2nya. Relaktasi butuh waktu dan kesabran tinggi. Seringkali ibu merasa putus asa. Karenanya ia butuh dukungan & bantuan dari orang2 terdekatnya (suami, teman, keluarga). 2. Hubungi & konsultasi klinik laktasi. Anda butuh arahan & support dari ahli laktasi. Utk melakukan relaktasi butuh teknik2 khusus & treatment khusus dari ahli laktasi. Spt pemberian obat2an tertentu utk membantu hormon produksi ASI (oksitosin) bekerja baik. 3. Susuilah si kecil secara teratur dan sesering mungkin. Juga di sela2 masa menyusui, ibu disarankan utk melakukan pemijatan & pemerahan / pemompaan pada payudara untuk membantu menstimulasi produksi ASI. 4. Di awal2 menyusui, mungkin anda membutuhkan lactation aid, yaitu alat berupa kantung berisi ASI donasi atau susu formula yg digantungkan di leher dan disambungkan ke selang halus yug ditempel di putting payudara ibu. Sehingga ketika anak menyusu, ia melakukan 2 hal sekaligus : mendapatkan nutrisi dari ASI donasi / susu formula & hisapan bayi akan menstimulasi organ produksi ASI yg ada dibawah putting & areola. 5. Lakukan saat ibu & anak dalam keadaan relax. Jangan pernah memaksa anak utk menyusu. Jika ia menolak atau kelelahan dsb tentu akan mengganggu proses jalannya relaktasi. Tunda hingga kondisinya nyaman utk semua. Jika terus dipaksakan bisa2 anak jadi trauma dan ibu
Re: [balita-anda] Artikel-bawa bayi luar kota
Dear semua yang udah ngasih masukan... Terima kasihhh banget buat Mbak Rini, Pak Herman, Mbak Sylvia, Mama Kavindra, Pak Cheff Ahmad, dan Mbak Gita... Terutama buat Mbak Sylvia.. saya baru tau ada klinik laktasi. Saya akan langsung coba ngehubungin, soalnya saya udah desperate banget pingin kasih ASI buat anak saya... apalagi setelah divonis Raka alergi susu sapi, jadi susu formula-nya makin terbatas aja. Duh sedih banget kalo ASI-ku ngga keluar. Makasih ya semuanyaaa _ Mamanya Baby Raka http://www.evariny.com/ - Original Message - From: "Gita Nur ASN" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, March 27, 2006 1:00 PM Subject: Re: [balita-anda] Artikel-bawa bayi luar kota Semoga membantu, KIAT BEPERGIAN JAUH DENGAN BAYI P erjalanan dengan pesawat, kereta api, dan kapal laut aman bagi bayi. Namun, ada syaratnya. Agar perjalanan jauh terasa menyenangkan lakukan persiapan dengan matang. Anjuran ini ternyata tak sesederhana yang dibayangkan jika Anda melakukannya bersama bayi. Orangtua harus dapat mengantisipasi situasi selama perjalanan, antara lain dengan mengenali karakter kendaraan yang akan ditumpangi, apakah mobil pribadi, bus, pesawat, kereta api, atau kapal laut. Tidak ada yang ideal dari pilihan-pilihan alat transportasi itu karena semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Inilah yang dapat Anda lakukan supaya bayi tetap nyaman di perjalanan, seperti dipaparkan Dr. Iramaswaty Kamarul, Sp.A, dari Klinik Pela 9, Jakarta. JIKA NAIK PESAWAT TERBANG Jarak ratusan kilometer bisa ditempuh pesawat dengan beberapa menit. Itulah kelebihan utama pesawat dibanding angkutan lain. Inilah kiat nyaman di pesawat: * Jagalah selalu kesehatan bayi . Sedapat mungkin penuhi jadwal imunisasi beberapa hari sebelum waktu keberangkatan. Kalau Anda tidak yakin dengan kondisi kesehatannya, lakukan pemeriksaan ke dokter. * Hindari jadwal keberangkatan sibuk dan superpadat seperti waktu liburan atau akhir pekan. * Selesaikan semua urusan sebelum naik pesawat, seperti menyiapkan makanan atau minuman buat si kecil dan mengganti popoknya yang sudah kotor. Bawalah Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Re: [balita-anda] Artikel-bawa bayi luar kota
Semoga membantu, KIAT BEPERGIAN JAUH DENGAN BAYI P erjalanan dengan pesawat, kereta api, dan kapal laut aman bagi bayi. Namun, ada syaratnya. Agar perjalanan jauh terasa menyenangkan lakukan persiapan dengan matang. Anjuran ini ternyata tak sesederhana yang dibayangkan jika Anda melakukannya bersama bayi. Orangtua harus dapat mengantisipasi situasi selama perjalanan, antara lain dengan mengenali karakter kendaraan yang akan ditumpangi, apakah mobil pribadi, bus, pesawat, kereta api, atau kapal laut. Tidak ada yang ideal dari pilihan-pilihan alat transportasi itu karena semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Inilah yang dapat Anda lakukan supaya bayi tetap nyaman di perjalanan, seperti dipaparkan Dr. Iramaswaty Kamarul, Sp.A, dari Klinik Pela 9, Jakarta. JIKA NAIK PESAWAT TERBANG Jarak ratusan kilometer bisa ditempuh pesawat dengan beberapa menit. Itulah kelebihan utama pesawat dibanding angkutan lain. Inilah kiat nyaman di pesawat: * Jagalah selalu kesehatan bayi . Sedapat mungkin penuhi jadwal imunisasi beberapa hari sebelum waktu keberangkatan. Kalau Anda tidak yakin dengan kondisi kesehatannya, lakukan pemeriksaan ke dokter. * Hindari jadwal keberangkatan sibuk dan superpadat seperti waktu liburan atau akhir pekan. * Selesaikan semua urusan sebelum naik pesawat, seperti menyiapkan makanan atau minuman buat si kecil dan mengganti popoknya yang sudah kotor. Bawalah bekal lebih untuk berjaga-jaga siapa tahu jadwal keberangkatan pesawat ditunda. Beruntunglah ibu yang memberikan ASI kepada bayi karena tak mesti repot menyiapkan susu di botol dan menjaga higienenya. * Susui bayi atau beri ia apa pun yang aman untuk diisap, seperti empeng, sendok plastik, atau biskuit bayi saat pesawat lepas landas. Ini berguna untuk menyeimbangkan tekanan udara di telinganya. Alangkah baiknya jika telinga bayi disumbat dengan kapas bulat atau spons (biasanya disediakan pihak maskapai) selama perjalanan. Tindakan menyumbat telinga wajib dilakukan saat bayi sedang batuk atau pilek. Dalam kondisi itu, saluran di sekitar hidung dan telinga bayi mengalami pembengkakan, sehingga menyumbat saluran eustachius-nya. Tekanan udara yang berubah-ubah di pesawat membuat pembengkakan bertambah parah. Akibatnya, telinga bagian dalam terasa nyeri dan bayi gampang rewel akibat ketidaknyamanan ini. Dampak yang lebih buruk, gendang telinga bayi terancam pecah dan mengganggu sensitivitas pendengarannya. * Jangan arahkan pengatur udara (AC) langsung ke tubuh bayi. Kecilkan jika aliran udara dirasa cukup besar. Jangan segan untuk meminta bantuan pramugari dan pramugara jika Anda tidak tahu cara melakukannya. Jika bayi terlihat kedinginan, pakaikan baju hangat, topi, kaus kaki, dan sarung tangan. * Usaplah dengan lembut bagian punggungnya agar ia tenang jika deru pesawat membuat bayi rewel atau terbangun dari tidurnya. Mintalah tempat duduk di dekat jendela. Dengan cara itu, si kecil yang telah berusia 4 bulan ke atas bisa sesekali melihat pemandangan indah di bawah. * Perhatikan standar penyelamatan dalam keadaan darurat . Perhatikan di mana pintu darurat, apa yang harus dilakukan jika tekanan udara di dalam kabin menjadi tidak normal, dan apa yang harus dilakukan jika pesawat mendarat darurat di laut. Patuhi semua aturan dan petunjuk perjalanan di pesawat. Selalu pakai sabuk keselamatan di saat lepas landas dan mendarat. Sebaiknya, pasang terus sabuk keselamatan untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu pesawat turun atau naik secara drastis. * Pastikan bayi berada di posisi yang aman dalam jangkauan Anda. Tidak perlu membawa kursi khusus atau keranjang bayi. Selain repot, boleh jadi kursi itu tidak bisa dipasang di kursi pesawat. Si kecil cukup didekap lembut atau berada di pangkuan. Lewat cara itu, bayi merasa lebih aman dan nyaman. Toh, perjalanan antarkota dengan pesawat tidak memakan waktu terlalu lama. * Jaga kesehatan ibu dan ayah. Hati-hati jika ibu mudah mabuk udara karena akan sulit mengurus si kecil. Untuk meminimalkannya, mintalah tempat duduk di dekat tepi depan sayap. Posisi ini konon dapat mengurangi kemungkinan mabuk udara. Mintalah pasangan atau orang dewasa lain yang pergi bersama-sama untuk membantu menangani si kecil jika Anda mabuk selama perjalanan. JIKA NAIK KERETA API Tidak ada deru mesin mengganggu dan tekanan udara yang berubah-ubah seperti dalam kabin pesawat. Oleh karena itu, kereta api lebih nyaman buat bayi, termasuk bayi yang sedang batuk pilek. Inilah yang disarankan: * Mintalah duduk di dekat jendela dan menghadap ke depan agar bayi bisa menikmati pemandangan indah dari pegunungan dan hamparan sawah yang dilewati. Ajaklah bayi berkomunikasi tentang hal-hal yang baru dilihatnya. Itulah salah satu kelebihan kereta api. * Pesanlah tiket beberapa hari sebelumnya supaya dapat memilih tempat duduk paling nyaman dan aman. Dengan cara itu, Anda tak perlu repot-repot terjebak dalam antrean panjang demi mendapatkan karcis. Jangan pilih tempat duduk dekat pintu gerbong atau toilet, karena Anda dan bayi akan sering terga