Re: [balita-anda] Artikel-bawa bayi luar kota

2006-03-28 Terurut Topik Luluk Lely Soraya I

Dear Mbak Evariny,

Maap telat ikutan responnya.
Hmmm Raka baru berusia 2 bl kan ?!
Berarti mbak baru berhenti menyusui < 2 bl kan ?!
Banyak loh mbak ibu2 yg sudah berhenti menyusui > 2 bl tapi tetap bisa 
menyusui lagi bayinya.

Ini yg sudah disampaikan oleh Mbak Sylvie, yaitu relaktasi.
Ok saya coba posting ttg relaktasi ya disini.

Moga membantu.
Kalau saat ini banyak ibu adopsi yg berhasil menyusui bayi adopsinya.
Spt teman saya yg tinggal di US, Cindy dan putri angkatnya, Savannah.
Padahal ia belum pernah melahirkan apalagi hamil.
Kenapa kita gak ?! Tentu kita, ibu kandungnya, lebih dari bisa.
Yg dibutuhkan hanya manajemen laktasi dan confidence.

Keep breastfeed ya non !
Luluk
==
RELAKTASI
Ditulis oleh Luluk Lely Soraya I

Saat ini mulai banyak para ibu & ayah yg menyadari pentingnya ASI bagi sang 
anak. Tapi saat ia menyusui anaknya banyak sekali kendala yg ditemui spt 
tekanan dari lingkungan, minimnya pengetahuan sang ibu & ayah, dsb sehingga 
menyebabkan ia gagal menyusui dg baik.  Akibatnya produksi ASI berkurang & 
karenanya bayi malas menyusu hingga ASI betul2 "kering". Beberapa mg yg lalu 
ada pertanyaan menarik dari beberapa teman saya, bisa gak ya seorg ibu yg 
telah lama berhenti menyusui kemudian ingin kembali menyusui anaknya ? 
Jawabannya sangat bisa.
Jadi jika ibu tsb memutuskan kembali menyusui anaknya setelah berhenti 
menyusui sama sekali eberapa lama, ini lah yg disebut dg Relaktasi atau 
kembali menyusui.


Mungkinkah ibu yg sudah berhenti menyusui kemudian menyusu kembali ?!

Pertanyaan selanjutnya adalah apakah mungkin seorg ibu yg sudah tidak 
menyusui selama 2 bulan katakan dan ASInya betul2 kering, kemudian bisa 
menyusui kembali ?
Saat ini di dunia laktasi, relaktasi sangat mungkin dilakukan oleh tiap ibu. 
Meski perlu diketahui bahwa selama masa "istirahat" dari kegiatan menyusui, 
produksi ASI mungkin menjadi jauh berkurang atau bahkan terhenti. Nah pada 
saat sang ibu hendak menyusui kembali, seluruh organ produksi ASI butuh 
waktu untuk "mempersiapkan diri" agar dapat bekerja kembali & siap 
memproduksi ASI.


Bahkan saat ini di belahan dunia sana, mulai banyak para ibu adopsi berhasil 
menyusui bayi adopsinya, meski sang ibu adopsi tsb tidak/belum pernah hamil. 
Tentu saja dg semangat yg kuat, support yg bagus & juga teknik tertentu.


Lamanya ibu kembali menyusui

Sehubungan dg masa "persiapan" organ ASI, ada beberapa hal yang perlu 
diingat, yaitu tiap wanita membutuhkan waktu yg berbeda untuk menghasilkan 
ASI. Mungkin ada beberapa ibu yg membutuhkan waktu beberapa hari saja untuk 
memproduksi ASI secara optimal. Tetapi bila sang ibu berhenti menyusui untuk 
waktu yg cukup lama, maka biasanya perlu waktu antara 1-2 minggu agar 
produksi ASI kembali spt semula. Selain itu, usia anak juga memperngaruhi. 
Misalkan, akan lebih mudah dan lebih cepat bagi tubuh untuk menghasilkan ASI 
kembali, bila si kecil masih berumur < 2 bulan dibandingkan bila si kecil 
sudah berumur > 6 bulan. Tapi bukannya mustahil ya.


Proses terbentuknya ASI kembali

Bagaimana sih caranya si ibu ini bisa menghasilkan ASI padahal ia sudah 
berhenti menyusui selama beberapa waktu ?
Memang ada teknik-teknik khusus untuk kembali membuat si organ produksi ASI 
bekerja kembali. Tapi intinya ada 2 hal, yaitu dilakukan stimulasi pada 
payudara & organ2 produksi ASI dg cara dipompa atau diperas. Kedua, 
mengajarkan kembali sang anak bagaimana cara menyusu di payudara sang ibu. 
Disini biasanya dibutuhkan alat tambahan spt Lactation-aid.


Berikut adalah tips-tips utk menjalankan relaktasi :

1. Siapkan mental & cari dukungan sebanyak2nya.
Relaktasi butuh waktu dan kesabran tinggi. Seringkali ibu merasa putus asa. 
Karenanya ia butuh dukungan & bantuan dari orang2 terdekatnya (suami, teman, 
keluarga).


2. Hubungi & konsultasi klinik laktasi.
Anda butuh arahan & support dari ahli laktasi. Utk melakukan relaktasi butuh 
teknik2 khusus & treatment khusus dari ahli laktasi. Spt pemberian obat2an 
tertentu utk membantu hormon produksi ASI (oksitosin) bekerja baik.


3. Susuilah si kecil secara teratur dan sesering mungkin. Juga di sela2 
masa menyusui, ibu disarankan utk melakukan pemijatan & pemerahan / 
pemompaan pada payudara untuk membantu menstimulasi produksi ASI.


4. Di awal2 menyusui, mungkin anda membutuhkan lactation aid, yaitu alat 
berupa kantung berisi ASI donasi atau susu formula yg digantungkan di leher 
dan disambungkan ke selang halus yug ditempel di putting payudara ibu. 
Sehingga ketika anak menyusu, ia melakukan 2 hal sekaligus : mendapatkan 
nutrisi dari ASI donasi / susu formula & hisapan bayi akan menstimulasi 
organ produksi ASI yg ada dibawah putting & areola.


5. Lakukan saat ibu & anak dalam keadaan relax. Jangan pernah memaksa 
anak utk menyusu. Jika ia menolak atau kelelahan dsb tentu akan mengganggu 
proses jalannya relaktasi. Tunda hingga kondisinya nyaman utk semua. Jika 
terus dipaksakan bisa2 anak jadi trauma dan ibu 

Re: [balita-anda] Artikel-bawa bayi luar kota

2006-03-28 Terurut Topik Evariny Andriana

Dear semua yang udah ngasih masukan...
Terima kasihhh banget buat Mbak Rini, Pak Herman, Mbak Sylvia, Mama 
Kavindra, Pak Cheff Ahmad, dan Mbak Gita...
Terutama buat Mbak Sylvia.. saya baru tau ada klinik laktasi. Saya akan 
langsung coba ngehubungin, soalnya saya udah desperate banget pingin kasih 
ASI buat anak saya... apalagi setelah divonis Raka alergi susu sapi, jadi 
susu formula-nya makin terbatas aja. Duh sedih banget kalo ASI-ku ngga 
keluar.


Makasih ya semuanyaaa

_
Mamanya Baby Raka
http://www.evariny.com/

- Original Message - 
From: "Gita Nur ASN" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Monday, March 27, 2006 1:00 PM
Subject: Re: [balita-anda] Artikel-bawa bayi luar kota



Semoga membantu,

KIAT BEPERGIAN JAUH DENGAN BAYI

P erjalanan dengan pesawat, kereta api, dan kapal laut aman bagi bayi.
Namun, ada syaratnya.

Agar perjalanan jauh terasa menyenangkan lakukan persiapan dengan matang.
Anjuran ini ternyata tak sesederhana yang dibayangkan jika Anda 
melakukannya
bersama bayi. Orangtua harus dapat mengantisipasi situasi selama 
perjalanan,
antara lain dengan mengenali karakter kendaraan yang akan ditumpangi, 
apakah

mobil pribadi, bus, pesawat, kereta api, atau kapal laut. Tidak ada yang
ideal dari pilihan-pilihan alat transportasi itu karena semuanya memiliki
kelebihan dan kekurangan. Inilah yang dapat Anda lakukan supaya bayi tetap
nyaman di perjalanan, seperti dipaparkan Dr. Iramaswaty Kamarul, Sp.A, 
dari

Klinik Pela 9, Jakarta.
JIKA NAIK PESAWAT TERBANG

Jarak ratusan kilometer bisa ditempuh pesawat dengan beberapa menit. 
Itulah

kelebihan utama pesawat dibanding angkutan lain. Inilah kiat nyaman di
pesawat:
* Jagalah selalu kesehatan bayi . Sedapat mungkin penuhi jadwal imunisasi
beberapa hari sebelum waktu keberangkatan. Kalau Anda tidak yakin dengan
kondisi kesehatannya, lakukan pemeriksaan ke dokter.
* Hindari jadwal keberangkatan sibuk dan superpadat seperti waktu liburan
atau akhir pekan.
* Selesaikan semua urusan sebelum naik pesawat, seperti menyiapkan makanan
atau minuman buat si kecil dan mengganti popoknya yang sudah kotor. 
Bawalah







Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]



Re: [balita-anda] Artikel-bawa bayi luar kota

2006-03-26 Terurut Topik Gita Nur ASN
Semoga membantu,

KIAT BEPERGIAN JAUH DENGAN BAYI

P erjalanan dengan pesawat, kereta api, dan kapal laut aman bagi bayi.
Namun, ada syaratnya.

Agar perjalanan jauh terasa menyenangkan lakukan persiapan dengan matang.
Anjuran ini ternyata tak sesederhana yang dibayangkan jika Anda melakukannya
bersama bayi. Orangtua harus dapat mengantisipasi situasi selama perjalanan,
antara lain dengan mengenali karakter kendaraan yang akan ditumpangi, apakah
mobil pribadi, bus, pesawat, kereta api, atau kapal laut. Tidak ada yang
ideal dari pilihan-pilihan alat transportasi itu karena semuanya memiliki
kelebihan dan kekurangan. Inilah yang dapat Anda lakukan supaya bayi tetap
nyaman di perjalanan, seperti dipaparkan Dr. Iramaswaty Kamarul, Sp.A, dari
Klinik Pela 9, Jakarta.
JIKA NAIK PESAWAT TERBANG

Jarak ratusan kilometer bisa ditempuh pesawat dengan beberapa menit. Itulah
kelebihan utama pesawat dibanding angkutan lain. Inilah kiat nyaman di
pesawat:
* Jagalah selalu kesehatan bayi . Sedapat mungkin penuhi jadwal imunisasi
beberapa hari sebelum waktu keberangkatan. Kalau Anda tidak yakin dengan
kondisi kesehatannya, lakukan pemeriksaan ke dokter.
* Hindari jadwal keberangkatan sibuk dan superpadat seperti waktu liburan
atau akhir pekan.
* Selesaikan semua urusan sebelum naik pesawat, seperti menyiapkan makanan
atau minuman buat si kecil dan mengganti popoknya yang sudah kotor. Bawalah
bekal lebih untuk berjaga-jaga siapa tahu jadwal keberangkatan pesawat
ditunda. Beruntunglah ibu yang memberikan ASI kepada bayi karena tak mesti
repot menyiapkan susu di botol dan menjaga higienenya.
* Susui bayi atau beri ia apa pun yang aman untuk diisap, seperti empeng,
sendok plastik, atau biskuit bayi saat pesawat lepas landas. Ini berguna
untuk menyeimbangkan tekanan udara di telinganya. Alangkah baiknya jika
telinga bayi disumbat dengan kapas bulat atau spons (biasanya disediakan
pihak maskapai) selama perjalanan. Tindakan menyumbat telinga wajib
dilakukan saat bayi sedang batuk atau pilek. Dalam kondisi itu, saluran di
sekitar hidung dan telinga bayi mengalami pembengkakan, sehingga menyumbat
saluran eustachius-nya. Tekanan udara yang berubah-ubah di pesawat membuat
pembengkakan bertambah parah. Akibatnya, telinga bagian dalam terasa nyeri
dan bayi gampang rewel akibat ketidaknyamanan ini. Dampak yang lebih buruk,
gendang telinga bayi terancam pecah dan mengganggu sensitivitas
pendengarannya.
* Jangan arahkan pengatur udara (AC) langsung ke tubuh bayi. Kecilkan jika
aliran udara dirasa cukup besar. Jangan segan untuk meminta bantuan
pramugari dan pramugara jika Anda tidak tahu cara melakukannya. Jika bayi
terlihat kedinginan, pakaikan baju hangat, topi, kaus kaki, dan sarung
tangan.
* Usaplah dengan lembut bagian punggungnya agar ia tenang jika deru pesawat
membuat bayi rewel atau terbangun dari tidurnya. Mintalah tempat duduk di
dekat jendela. Dengan cara itu, si kecil yang telah berusia 4 bulan ke atas
bisa sesekali melihat pemandangan indah di bawah.
* Perhatikan standar penyelamatan dalam keadaan darurat . Perhatikan di mana
pintu darurat, apa yang harus dilakukan jika tekanan udara di dalam kabin
menjadi tidak normal, dan apa yang harus dilakukan jika pesawat mendarat
darurat di laut. Patuhi semua aturan dan petunjuk perjalanan di pesawat.
Selalu pakai sabuk keselamatan di saat lepas landas dan mendarat. Sebaiknya,
pasang terus sabuk keselamatan untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu pesawat
turun atau naik secara drastis.
* Pastikan bayi berada di posisi yang aman dalam jangkauan Anda. Tidak perlu
membawa kursi khusus atau keranjang bayi. Selain repot, boleh jadi kursi itu
tidak bisa dipasang di kursi pesawat. Si kecil cukup didekap lembut atau
berada di pangkuan. Lewat cara itu, bayi merasa lebih aman dan nyaman. Toh,
perjalanan antarkota dengan pesawat tidak memakan waktu terlalu lama.
* Jaga kesehatan ibu dan ayah. Hati-hati jika ibu mudah mabuk udara karena
akan sulit mengurus si kecil. Untuk meminimalkannya, mintalah tempat duduk
di dekat tepi depan sayap. Posisi ini konon dapat mengurangi kemungkinan
mabuk udara. Mintalah pasangan atau orang dewasa lain yang pergi
bersama-sama untuk membantu menangani si kecil jika Anda mabuk selama
perjalanan.
JIKA NAIK KERETA API

Tidak ada deru mesin mengganggu dan tekanan udara yang berubah-ubah seperti
dalam kabin pesawat. Oleh karena itu, kereta api lebih nyaman buat bayi,
termasuk bayi yang sedang batuk pilek. Inilah yang disarankan:
* Mintalah duduk di dekat jendela dan menghadap ke depan agar bayi bisa
menikmati pemandangan indah dari pegunungan dan hamparan sawah yang
dilewati. Ajaklah bayi berkomunikasi tentang hal-hal yang baru dilihatnya.
Itulah salah satu kelebihan kereta api.
* Pesanlah tiket beberapa hari sebelumnya supaya dapat memilih tempat duduk
paling nyaman dan aman. Dengan cara itu, Anda tak perlu repot-repot terjebak
dalam antrean panjang demi mendapatkan karcis. Jangan pilih tempat duduk
dekat pintu gerbong atau toilet, karena Anda dan bayi akan sering terga