Re: [blogger_makassar] Mencari Pedoman Rakyat

2007-05-21 Terurut Topik Muhammad Noer
Sayang sekali... Pedoman rakyat sudah tidak terbit lagi.. ada masalah internal 
disana, intinya Idealisme susah melawan Materialisme

Muhammad Ruslailang Noertika [EMAIL PROTECTED] wrote: 

 
 Pada mulanya adalah 1 maret 1986, ketika berlangsung  lomba Lukis anak-anak SD 
memperingati hari lahir salah satu koran tertua dan  terbesar (kala itu) di 
Ujung Pandang Pedoman Rakyat. Saya yang masih  kelas 4 SD belum pernah tahu 
kalau ada Koran bernama  Pedoman.
  
 Hadiah terbesar sepanjang masa kanak-kanak saya di  tahun 1986, uang Rp 
100,000, voucher buku Rp 100,000 di toko buku Pedoman Ilmu,  beasiswa Rp 
25,000/bulan selama setahun, dan tak ketinggalan 3 buah organ tiup  untuk 
Sekolah saya yang di pinggiran Pannampu, diterima langsung oleh ibu  Syamsiah, 
Kepsek SD Neg Inpres Pannampu 1. Saya ingat bahwa LE Manuhua sendiri  yang 
memberikan hadiah itu untuk saya. Bapak saya, bersama ketua RT dari Pasar  
Pannampu, turut hadir meninggalkan kios nya sekdar menonton acara ini di Gedung 
 PR, Arief Rate Makassar. Bangga rasanya, apalagi saya juga kebagian kaos  
bertuliskan Pedoman Rakyat, 30 tahun mengabdi.
  
 20 tahun berselang, saya tak mampu menemukan koran  legendaris ini di 
kios-kios Koran di kota Makassar, kecuali satu di lapak Pasar  Pannampu, jadi 
pembungkus kacang. Itupun edisi entah kapan.
 20 tahun berselang, kata temanku penjual koran, Pedoman  tak dijual eceran, 
kalaupun diecer gak laku. Pedoman hanya beredar di pelanggan2  setia yang 
umumnya ambteenar senior jaman baheula.
 20 tahun  berselang, saya coba googling mencari  web site Pedoman Rakyat, yang 
ada hanya sekumpulan artikel menuliskan sosok LE  Manuhua dalam obituari.
 mencari pedoman rakyat ibarat mencari kutu dalam  haLaman sejarah indonesia
 kalaupun ketemu, adanya di tumpukan  usang
  
 pertanyaan:
 masih adakah yang berlangganan Pedoman  Rakyat?
 berapa halaman sekarang? 12  halaman?
  
  -- rusle'  --
 http://noertika.wordpress.com
  

 
 
  
-
  
 
 
 
   

   
-
Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story.
 Play Sims Stories at Yahoo! Games. 

Re: [blogger_makassar] Mencari Pedoman Rakyat

2007-05-21 Terurut Topik Toar Andi Sapada

sepertinya memang PR tidak terbit mi lagi deh..
saya biasa nongrong di warung depan percetakannya PR di jl mappanyukki tapi
tidak pernah mi sa liat cetak PR, yg ada disana malah Tibun Timur..



--
Toar Andi Sapada
| http://cikal61.tk |
Makassar,
Sulawesi Selatan, Indonesia

Sekawan Harapan Tanah Air indonesia


Re: [blogger_makassar] Mencari Pedoman Rakyat

2007-05-21 Terurut Topik fitri blue
katanya, PR itu lagi mo di upgrade.maklum pegawainya sudah pada
angkatan tua. trus nanti namanya akan berubah karena pengelolanya 
juga sekrng dah berubah. tp sy setuju klo PR itu memang beda dari
yang lain, sisi budaya lokalnya sangat jelas kentara.
*mati mi ja..sudah jelas,kentara lagi..hihiii..*

pit
http://www.penikmatmusim.blogspot.com/

- Original Message 
From: Muhammad Ruslailang Noertika [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]; blogger_makassar@yahoogroups.com
Sent: Sunday, May 20, 2007 8:18:31 PM
Subject: [blogger_makassar] Mencari Pedoman Rakyat

 
Pada mulanya adalah 1 maret 1986, ketika berlangsung lomba Lukis anak-anak SD 
memperingati hari lahir salah satu koran tertua dan terbesar (kala itu) di 
Ujung Pandang Pedoman Rakyat. Saya yang masih kelas 4 SD belum pernah tahu 
kalau ada Koran bernama Pedoman.
 
Hadiah terbesar sepanjang masa kanak-kanak saya di tahun 1986, uang Rp 100,000, 
voucher buku Rp 100,000 di toko buku Pedoman Ilmu, beasiswa Rp 25,000/bulan 
selama setahun, dan tak ketinggalan 3 buah organ tiup untuk Sekolah saya yang 
di pinggiran Pannampu, diterima langsung oleh ibu Syamsiah, Kepsek SD Neg 
Inpres Pannampu 1. Saya ingat bahwa LE Manuhua sendiri yang memberikan hadiah 
itu untuk saya. Bapak saya, bersama ketua RT dari Pasar Pannampu, turut hadir 
meninggalkan kios nya sekdar menonton acara ini di Gedung PR, Arief Rate 
Makassar. Bangga rasanya, apalagi saya juga kebagian kaos bertuliskan Pedoman 
Rakyat, 30 tahun mengabdi.
 
20 tahun berselang, saya tak mampu menemukan koran legendaris ini di kios-kios 
Koran di kota Makassar, kecuali satu di lapak Pasar Pannampu, jadi pembungkus 
kacang. Itupun edisi entah kapan.
20 tahun berselang, kata temanku penjual koran, Pedoman tak dijual eceran, 
kalaupun diecer gak laku. Pedoman hanya beredar di pelanggan2 setia yang 
umumnya ambteenar senior jaman baheula.
20 tahun  berselang, saya coba googling mencari web site Pedoman Rakyat, yang 
ada hanya sekumpulan artikel menuliskan sosok LE Manuhua dalam obituari.
mencari pedoman rakyat ibarat mencari kutu dalam haLaman sejarah indonesia
kalaupun ketemu, adanya di tumpukan usang
 
pertanyaan:
masih adakah yang berlangganan Pedoman Rakyat?
berapa halaman sekarang? 12 halaman?
 
-- rusle' --
http://noertika. wordpress. com
 

 


 




   
Luggage?
 GPS? Comic books? 
Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search
http://search.yahoo.com/search?fr=oni_on_mailp=graduation+giftscs=bz

Re: [blogger_makassar] Mencari Pedoman Rakyat

2007-05-21 Terurut Topik ndy pada

kalau ada pedoman rakyat, kali aja kita bisa bikinG pedoman blogger.
heheheheh.. asal ma' sede'.
Iya..waktu 2006, saya dan Rara sempat ji ke kantornya PR utk bawa undangan
:)

--
With Luv,
Andi Tenri Pada

http://tulisan-ndy.blogdrive.com