Re: [budaya_tionghua] Re: Istilah Tiongkok dan Cina di Wikipedia Indonesia==...
IBRAHIM ISA --- 25 OKT 2007. Bung Tjing Chan CT y.b. PERMASAALAHAN SEBUTAN 'TIONGHOA' , 'TIONGKOK' ATAU 'CINA' -- INTI-SARINYA ADALAH MASAALAH POLITIK Saya sependapat dengan Bung, seperti yang Bung rumuskan: ' . . . sebutan Cina yang disahkan pemerintah Orba melalui Keputusan Presidium Kabinet tahun 67 untuk menggantikan sebutan Tiongkok/Tionghoa, * adalah dalam rangka politik anti Tiongkok dan untuk melecehkan Tionghoa di Indonesia, adalah pelaksanaan politik memusuhi Tiongkok* dengan mengobrak-abrik kedutaan RRT dan kemudian ditingkatkan deengan pembekuan hubungan diplomatik. Juga, pada saat pembicaraan pemulihan hubungan diplomatik diakhir tahun 89, Pemerintah RRT minta kembali menggunakan sebutan Tiongkok/Tionghoa sedang Pemerintah Orba masih saja ngotot mempertahankan sebutan Cina, dan sebagai kompromi yang bisa diberikan Pemerintah RRT, diambillah sebutan CHINA sebagaimana sebutan dalam bhs. Inggris! Membicarakan masalah tsb dari segi budaya dll bisa-bisa saja, TETAPI JANGAN DILEPASKAN DARI MASALAH POLITIK ANTI-TIONGKOK DAN POLITIK RASIALIS ANTI-ETNIS TIONGHOA REZIMORBA. Hanya dengan cara demikian baru bisa melihat dengan jernih inti masalah tsb. Salam hormat, IBRAHIM ISA - ChanCT schreef: Diskusi soal sebutan Cina vs Tiongkok/Tionghoa sudah berulang kali dibicarakan, ... tidak juga ada kesimpulan akhir, tetap saja terserah pada masing-masing kawan, masing-masing media ingin menggunakan sebutan yang mana. Disinilah keajaiban yang mungkin hanya terjadi di Indodnesia. Jelas dan mungkin semua orang meyakini, bahwa masalah penamaan seseorang apalagi sebutan terhadap satu bangsa dan negara, sepenuhnya adalah hak orang itu, bangsa dan negara itu. Bagi kita yang beradab dan bisa menghormati permintaan seseorang, satu bangsa dan negara tentu hanya bisa memenuhi permintaan mereka ingin disebut apa dan menggunakan istilah Cina atau Tiongkok/Tionghoa. Kita boleh saja bertahan menggunakan sebutan Cina, seandainya setiap Tionghoa tidak keberatan deengan sebutan Cina. Dan jelas, sebutan Cina yang disahkan pemerintah Orba melalui Keputusan Presidium Kabinet tahun 67 untuk menggantikan sebutan Tiongkok/Tionghoa, adalah dalam rangka politik anti Tiongkok dan untuk melecehkan Tionghoa di Indonesia, adalah pelaksanaan politik memusuhi Tiongkok dengan mengobrak-abrik kedutaan RRT dan kemudian ditingkatkan deengan pembekuan hubungan diplomatik. Juga, pada saat pembicaraan pemulihan hubungan diplomatik diakhir tahun 89, Pemerintah RRT minta kembali menggunakan sebutan Tiongkok/Tionghoa sedang Pemerintah Orba masih saja ngotot mempertahankan sebutan Cina, dan sebagai kompromi yang bisa diberikan Pemerintah RRT, diambillah sebutan CHINA sebagaimana sebutan dalam bhs. Inggris! Setelah Soeharto lengser, dimulai dengan Presiden Gus-Dur pada saat pertemuan resmi deengan pejabat pemerintah Tiongkok, sudah mulai menggunakan sebutan Tiongkok/Tionghoa. Tidak lagi bertahan menggunakan sebutan CINA. Begitu juga pada saat Megawati menjadi Presiden dan dilanjutkan oleh Presiden SBY. Itulah pertanda npersahabatan deengan rakyat Tiongkok yang besar. Hanya saja, sudah seharusnya Bangsa Indonesia menunjukkan diri sebagai bangsa besar yang berani mengakui kesalahan dan mengoreksi kesalahannya yang dilakukan pemerintah terdahulu. Penggunaan istilah CINA yang tidak bersahabat dan mengandung penghinaan itu! Segera cabut Keputusan Presidium Kabinet, 25 Juli 1967 yang menetapkan perubahan penggunaan istilah Tiongkok/Tionghoa menjadi Cina. Akuilah terus terang keputusan itu sebagai keputusan yang tidak bersahabat dan dalam mengikuti arus Perang-Dingin politik anti-Tiongkok dan anti-Tionghoa yang terjadi. Salam, ChanCT - Original Message - From: Skalaras To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, October 25, 2007 1:58 AM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Istilah Tiongkok dan Cina di Wikipedia Indonesia==... Saya kira, golongan Tionghoa yang tetap menerima istilah Cina ini dihati kecilnya sebenarnya masih kurang sreg dng istilah Tionghoa dan Tiongkok, kurang sreg karena mereka kurang familiar dng istilah2 itu, dan sudah terbiasa dng istilah Cina. Penggunaan istilah memang perlu pembelajaran dan pembiasaan, dulu banyak orang juga tak biasa saat dipaksa beralih dari Tionghoa menjadi Cina, setelah 39 tahun banyak yang jadi terbiasa. Sekarang, demi solidaritas sosial, untuk melawan politik penghinaan Orba, untuk menghapus luka lama, mengapa kita tak berusaha keras membiasakan diri dng istilah yang lebih netral? apa ada yang merasa dirugikan meninggalkan istilah cina? Salam, ZFy - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Wednesday,
[budaya_tionghua] Mohon Patromak please
Ibu ku sedang mencari satu bait dari semacam puisi yang kurang jelas. Kata ibuku asalnya dari San Zi Jing ( aku mah gak ngerti, bisa jadi pernah dibahas di millis ini ). REN ZI CHU XING BEN SHAN ? ?? XI XIANG YUAN Baris ke tiga ibuku tidak begitu ingat dengan baik, mohon patromaknya yah.. Terima kasih banget atas bantuannya. sur
[budaya_tionghua] Re: Mohon Patromak please
encoding: Big5 Rekan Suryana, Baris pertama Sanzi Jing ¤T¦r¸g itu adalah ¤H ¤§ ªì¡A ©Ê ¥» µ½¡C ©Ê ¬Û ªñ¡A ²ß ¬Û »·¡C ren2 zhi1 chu1 xing4 ben3 shan4 xing4 xiang1 jin4 xi2 xiang4 yuan3 artinya: Watak sejati manusia pada awalnya/sejak lahir/pada dasarnya bersifat baik. Watak sejati semua manusia sebenarnya pada dasarnya sama yaitu baik, namun kebiasaan, tingkah laku, pengaruh lingkungan sekitar dan pendidikan yang diterima selanjutnya membedakan mereka. Sanzi Jing pernah dibahas dalam milis ini namun tidak mendapatkan perhatian yang luas. Mungkin karena dianggap terlalu kuno dan lebih suka menjadi modern. Padahal sampai dengan jaman sebelum sekolah Tionghoa ditutup paksa, Sanzi Jing adalah kurikulum wajib sebagai dasar-dasar menjadi orang Tionghoa. Di Malaysia, Singapura, Taiwan Sanzi Jing tetap masuk sebagai kurikulum pendidikan. Sejak tahun 2004 akhir juga ada revitalisasi Sanzi Jing di Tiongkok daratan. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, gsuryana [EMAIL PROTECTED] wrote: Ibu ku sedang mencari satu bait dari semacam puisi yang kurang jelas. Kata ibuku asalnya dari San Zi Jing ( aku mah gak ngerti, bisa jadi pernah dibahas di millis ini ). REN ZI CHU XING BEN SHAN ? ?? XI XIANG YUAN Baris ke tiga ibuku tidak begitu ingat dengan baik, mohon patromaknya yah.. Terima kasih banget atas bantuannya. sur
Re: [budaya_tionghua] Mohon Patromak please
gsuryana [EMAIL PROTECTED] wrote: Ibu ku sedang mencari satu bait dari semacam puisi yang kurang jelas. Kata ibuku asalnya dari San Zi Jing ( aku mah gak ngerti, bisa jadi pernah dibahas di millis ini ). REN ZI CHU XING BEN SHAN ? ? ? XI XIANG YUAN Baris ke tiga ibuku tidak begitu ingat dengan baik, mohon patromaknya yah.. Terima kasih banget atas bantuannya. sur == Baris ketiga : XING XIANG JIN (= Watak Kemanusiaannya hampir sama) Semoga berguna.. Salam dari Indarto.tan
[budaya_tionghua] OOT: Kamus kecil Bahasa Medan
Horas Richard Hutahaean Orang Medan memiliki bahasa yang unik. Tapi jangan salah sangka, bahasa yang dimaksud di sini bukan bahasa daerah (seperti bahasa Batak). Penduduk Medan itu sangat heterogen, terdiri dari beragam suku/etnis. Jadi, ketika kita menyebut bahasa Medan, yang dimaksud adalah bahasa Indonesia ala Medan, bukan bahasa daerah*). Berikut adalah beberapa di antara bahasa Medan yang khas tersebut. Banyak di antara istilah-istilah ini yang tentu sudah sangat akrab bagi kita. Tapi di Medan, pengertiannya benar-benar berbeda! == ISTILAH-ISTILAH UMUM == motor = mobil kereta = sepeda motor (agar tidak bingung, biasanya toko-toko tidak pakai istilah service motor, tapi service sepeda motor. Kalau ditulis service motor, nanti dikira service mobil, hehehehe Toko-toko biasanya masih menggunakan bahasa yang umum dipakai di Indonesia, seperti motor untuk sepeda motor. Tapi agar pengertiannya tidak campur aduk dengan mobil --- yang di Medan disebut sebagai motor --- maka mereka menggunakan istilah yang lengkap; sepeda motor). honda = sepeda motor (walaupun mereknya bukan Honda, tetap aja disebut honda, hihihi.) pajak = pasar pasar = jalan raya (Di Medan, ada pula daerah-daerah yang disebut Pasar 1, Pasar 2, dan seterusnya. Pengertiannya mungkin lebih kurang sama dengan Blok 1, Blok 2, dan seterusnya) limpul = lima puluh (dipakai untuk menyebut uang Rp 50 atau Rp 50.000) limrat = lima ratus (dipakai untuk menyebut uang Rp 500 atau Rp 500.000) limper = lima perak (dipakai untuk menyebut uang Rp 5. Sekarang uang pecahan ini sudah tidak ada, jadi istilah limper pun mungkin sudah hilang). yang disingkat biasanya hanya pecahan uang dengan angka berkepala 5. Jadi kalau Rp 400 misalnya, tidak bisa disebut patrat hihihi. pening = pusing pusing = keliling deking = beking paten = hebat kali = banget, sangat (hebat kali kau! Artinya, lu hebat banget deh!) BK = plat kendaraan bermotor (Plat motor di Medan memang BK. Jadi kita sering ditanya, BK motor kau berapa?. BK ini sudah jadi generik di sana, sama seperti Aqua atau Rinso) = SAPAAN AKRAB SEHARI-HARI = Kak = panggilan untuk orang (perempuan) yang lebih tua atau dituakan (sama dengan Mbak di Jawa) Bang = panggilan untuk orang (pria) yang lebih tua atau dituakan (tidak sama dengan bang becak atau abang tukang bakso, hehehee...) Uwak = (panggilan sopan untuk orang yang sudah tua, semacam bapak/ibu, atau kakek/nenek gitu deh) Orang medan juga jarang memanggil orang lain dengan sebutan kamu Kamu itu dianggap sebagai bahasa yang sangat halus. Mereka lebih suka pakai kata kau Untuk menyebut dirinya sendiri, orang medan lebih suka pakai istilah awak (dari bahasa Melayu). Tapi anehnya, istilah awak juga sering memiliki arti kamu sombong kali awak ini artinya: sombong banget lu bingung kan? hehehehe... = DI ANGKUTAN UMUM = Untuk menyuruh sopir berhenti, biasanya penumpang berkata pinggir (bukan kiri). Kiri justru biasa dipakai oleh kondektur untuk menyuruh pejalan kaki minggir. Kiri kau! maksudnya: minggir lu! === ARAH DAN MATA ANGIN === Untuk menyebut arah, orang Medan hampir tak pernah menggunakan istilah-istilah mata angin (utara, barat, timur, selatan, dan sebagainya). Jadi, jangan harap orang Medan berkata, rumahku di sebelah utara rumahnya. mereka akan lebih suka berkata, rumahku di sebelah kiri rumahnya. Untuk menunjukkan lokasi tertentu di peta pun, mereka jarang menggunakan istilah-istilah mata angin tersebut. Jadi, untuk mengatakan Palembang terletak di selatan Medan, mereka lebih suka mengatakan, Palembang terletak di bawah Medan. Medan terletak di atas Palembang Hehehehehe... === PEMERINTAHAN === Di Medan, Istilah dan konsep RT / RW sangat tidak populer. Mereka lebih suka menggunakan istilah kampung atau Lorong sebagai bagian dari desa. Karena itu, di sana kita akan sering mendengar istilah Kepala Kampung atau Kepala Lorong, disingkat Keplor (Tapi huruf e pada keplor dibaca sebagai e taling seperti pada kata-kata pendek, belok, dst). ALAT TRANSPORT
[budaya_tionghua] Parlemen Malaysia Bahas Kata Indon
Bagaimana jadinya kalau Pemerintah Malaysia justru berkeras menggunakan sebutan INDON, ya? Itulah, bukti bahwa masalah penyebutan seseorang apalagi satu bangsa dan negara sepenuhnya adalah hak orang bersangkutan, sepenuhnya adalah hak bangsa dan negara itu ingin disebut dengan nama apa. Kita sebagai bangsa dan orang yang beradab, sudah seharusnya menerima dan menghormati permintaan orang, bangsa dan negara itu ingin dan lebih suka disebut apa. Jadi, janganlah berkeras menggunakan sebutan Cina pada orang, bangsa dan negara yang tidak suka dengan sebutan Cina, apapun alasannya. Apalagi tak dapat disangkal perubahan sebutan Tiongkok/Tionghoa menjadi CINA ditahun 67 itu didorong oleh politik anti-Tiongkok dan bermaksud melecehkan Tionghoa di Indodnesia, bagian warga yang tak terpisahkan dari rumpun bangsa Indonesia sendiri. Salam, ChanCT 24/10/07 08:44 Parlemen Malaysia Bahas Kata Indon Kuala Lumpur (ANTARA News) - Panggilan Indon bagi WNI di Malaysia mencuat di Parlemen Malaysia, Selasa malam (23/10), ketika sedang membahas anggaran kegiatan parlemen negara jiran ini. Anggota parlemen Sri Aman, Jimmy Donald, mencuatkan isu ini karena Indonesia merasa terhina dan dipermalukan dengan panggilan Indon, padahal panggilan itu tidak ada maksud dan prasangka apa pun. Rakyat Malaysia tidak berniat merendahkan martabat dengan panggilan seperti itu, katanya sebagai dikutip Berita Harian, Rabu. Rakyat Malaysia tidak prejudis (berprasangka, buruk red) terhadap warga Indonesia, kata Jimmy. Saya diinformasikan bahwa rakyat Indonesia, termasuk pemimpin dan menterinya sangat sensitif dan tidak suka dipanggil Indon, tambah dia. Ada tidak usulan anggaran untuk memberi pengertian supaya mereka (Indonesia) menyadari kita bukan prejudis dan merendah-rendahkan mereka? katanya. Dr Rahman Ismail, anggota parlemen dari Barisan Nasional untuk wilayah Gombak, mengatakan perlu adanya anggaran untuk menjelaskan hal itu kepada rakyat Indonesia terkait panggilan Indon. Dr Rahman turut mendesak Kerajaan Malaysia untuk segera bertindak membendung prejudis rakyat Indonesia terhadap Malaysia yang dianggap sebagai sombong. Tuduh media RI Rahman menuduh media massa di Indonesia sering melakukan provokasi terhadap rakyatnya dan menuduh Malaysia tidak akan maju atau tidak bisa memiliki lapangan terbang KLIA, Sepang, jika tidak ada pekerja Indonesia. Malaysia sering dikecam dan diputarbelitkan media di Indonesia dengan isu remeh dan kecil. Jika perkembangan ini tidak dipantau, ini akan mewujudkan kebencian di kalangan rakyat Indonesia, katanya. Bagaimanapun, hubungan kedua negara berjiran itu masih baik. Sehubungan itu, Dr Rahman mengusulkan supaya Parlemen Malaysia turut berusaha memperkukuhkan hubungan dua negara ini dengan lebih sering mengadakan pertemuan dengan anggota parlemen Indonesia. (*) [Non-text portions of this message have been removed]
[budaya_tionghua] Feng Shui dan Rasionalitas
Fengshui dan Rasionalitas Ada yang berpendapat bahwa sesuatu dianggap normal jika dapat dipahami dengan intelegensi manusia. Masuk akal, make sense. Orang melihat dan merasakan hujan dan kita semua dapat menjelaskan dengan gamblang bagaimana proses alam itu terjadi. Berbeda dengan itu, paranormal, dianggap sebagai sesuatu yang diluar normal. Yaitu - adalah hal- hal yang tidak dimengerti oleh akal manusia. Karena diluar kemampuan pemikiran manusia, maka manusia mulai berkhayal untuk mencari solusi terhadap masalah yang tak dapat dimengerti itu. Inikah paranormal? Bagaimana jika gejala-gejala alam lain yang sulit dimengerti oleh orang normal ternyata dapat dimengerti oleh mereka yang disebut paranormal? heri
Re: [budaya_tionghua] OOT: Kamus kecil Bahasa Medan
Tambahan, Congok = Rakus Budiman - Original Message - From: Jimmy Okberto To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, October 26, 2007 8:59 AM Subject: [budaya_tionghua] OOT: Kamus kecil Bahasa Medan Horas Richard Hutahaean Orang Medan memiliki bahasa yang unik. Tapi jangan salah sangka, bahasa yang dimaksud di sini bukan bahasa daerah (seperti bahasa Batak). Penduduk Medan itu sangat heterogen, terdiri dari beragam suku/etnis. Jadi, ketika kita menyebut bahasa Medan, yang dimaksud adalah bahasa Indonesia ala Medan, bukan bahasa daerah*). --- budayakan hemat bandwith --
Re: [budaya_tionghua] Mohon Patromak please
Baris ketiga adalah XING XIANG JIN - Original Message From: gsuryana [EMAIL PROTECTED] To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Thursday, October 25, 2007 10:44:30 PM Subject: [budaya_tionghua] Mohon Patromak please Ibu ku sedang mencari satu bait dari semacam puisi yang kurang jelas. Kata ibuku asalnya dari San Zi Jing ( aku mah gak ngerti, bisa jadi pernah dibahas di millis ini ). REN ZI CHU XING BEN SHAN ? ? ? XI XIANG YUAN Baris ke tiga ibuku tidak begitu ingat dengan baik, mohon patromaknya yah.. Terima kasih banget atas bantuannya. sur __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [budaya_tionghua] OOT: Kamus kecil Bahasa Medan
Horas bah laeku, Ada sedikit koreksi yang agak mengganggu. Sepeda motor, setahu saya orang Medan bilang montor (bukan motor) bisa juga diartikan mobil.. Contohnya naik montor apa kau ? aku naik Honda (untuk sepeda motor) atau aku naik mobil (untuk mobil) He he he Horas aka dongan sahutaku (salam untuk teman sekampungku) John Siswanto --- Jimmy Okberto [EMAIL PROTECTED] wrote: Horas Richard Hutahaean Orang Medan memiliki bahasa yang unik. Tapi jangan salah sangka, bahasa yang dimaksud di sini bukan bahasa daerah (seperti bahasa Batak). Penduduk Medan itu sangat heterogen, terdiri dari beragam suku/etnis. Jadi, ketika kita menyebut bahasa Medan, yang dimaksud adalah bahasa Indonesia ala Medan, bukan bahasa daerah*). Berikut adalah beberapa di antara bahasa Medan yang khas tersebut. Banyak di antara istilah-istilah ini yang tentu sudah sangat akrab bagi kita. Tapi di Medan, pengertiannya benar-benar berbeda! == ISTILAH-ISTILAH UMUM == motor = mobil kereta = sepeda motor (agar tidak bingung, biasanya toko-toko tidak pakai istilah service motor, tapi service sepeda motor. Kalau ditulis service motor, nanti dikira service mobil, hehehehe Toko-toko biasanya masih menggunakan bahasa yang umum dipakai di Indonesia, seperti motor untuk sepeda motor. Tapi agar pengertiannya tidak campur aduk dengan mobil --- yang di Medan disebut sebagai motor --- maka mereka menggunakan istilah yang lengkap; sepeda motor). honda = sepeda motor (walaupun mereknya bukan Honda, tetap aja disebut honda, hihihi.) pajak = pasar pasar = jalan raya (Di Medan, ada pula daerah-daerah yang disebut Pasar 1, Pasar 2, dan seterusnya. Pengertiannya mungkin lebih kurang sama dengan Blok 1, Blok 2, dan seterusnya) limpul = lima puluh (dipakai untuk menyebut uang Rp 50 atau Rp 50.000) limrat = lima ratus (dipakai untuk menyebut uang Rp 500 atau Rp 500.000) limper = lima perak (dipakai untuk menyebut uang Rp 5. Sekarang uang pecahan ini sudah tidak ada, jadi istilah limper pun mungkin sudah hilang). yang disingkat biasanya hanya pecahan uang dengan angka berkepala 5. Jadi kalau Rp 400 misalnya, tidak bisa disebut patrat hihihi. pening = pusing pusing = keliling deking = beking paten = hebat kali = banget, sangat (hebat kali kau! Artinya, lu hebat banget deh!) BK = plat kendaraan bermotor (Plat motor di Medan memang BK. Jadi kita sering ditanya, BK motor kau berapa?. BK ini sudah jadi generik di sana, sama seperti Aqua atau Rinso) = SAPAAN AKRAB SEHARI-HARI = Kak = panggilan untuk orang (perempuan) yang lebih tua atau dituakan (sama dengan Mbak di Jawa) Bang = panggilan untuk orang (pria) yang lebih tua atau dituakan (tidak sama dengan bang becak atau abang tukang bakso, hehehee...) Uwak = (panggilan sopan untuk orang yang sudah tua, semacam bapak/ibu, atau kakek/nenek gitu deh) Orang medan juga jarang memanggil orang lain dengan sebutan kamu Kamu itu dianggap sebagai bahasa yang sangat halus. Mereka lebih suka pakai kata kau Untuk menyebut dirinya sendiri, orang medan lebih suka pakai istilah awak (dari bahasa Melayu). Tapi anehnya, istilah awak juga sering memiliki arti kamu sombong kali awak ini artinya: sombong banget lu bingung kan? hehehehe... = DI ANGKUTAN UMUM = Untuk menyuruh sopir berhenti, biasanya penumpang berkata pinggir (bukan kiri). Kiri justru biasa dipakai oleh kondektur untuk menyuruh pejalan kaki minggir. Kiri kau! maksudnya: minggir lu! === ARAH DAN MATA ANGIN === Untuk menyebut arah, orang Medan hampir tak pernah menggunakan istilah-istilah mata angin (utara, barat, timur, selatan, dan sebagainya). Jadi, jangan harap orang Medan berkata, rumahku di sebelah utara rumahnya. mereka akan lebih suka berkata, rumahku di sebelah kiri rumahnya. Untuk menunjukkan lokasi tertentu di peta pun, mereka jarang menggunakan istilah-istilah mata angin tersebut. Jadi, untuk mengatakan Palembang terletak di selatan Medan, mereka lebih suka mengatakan, Palembang terletak di bawah Medan. Medan terletak di atas Palembang Hehehehehe... === PEMERINTAHAN === Di Medan, Istilah dan konsep RT / RW sangat tidak populer. Mereka