[budaya_tionghua] Re: Sam Po Tong

2010-09-08 Terurut Topik Dipo
Irawan heng,

Saya baru dengar tentang nisan2 yang ditemukan, mudah2an nisan2 itu dipelihara 
dengan baik sekarang. Apakah sempat dipelajari dari tahun berapa nisan2 itu 
dibuat ? 

Mengenai legenda puasa itu saya juga pernah mendengar, tapi dalam versi ini 
yang mengajari sang Laksamana sendiri

Salam

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, irawanraha...@... wrote:

 Setahu saya, dari berbagai catatan
  sejarah memang tidak tercantum adanya peristiwa kunjungan Zheng He ke 
 Semarang. Namun satu Hal yang perlu diingat, pada saat itu kota Semarang 
 belum terbentuk, belum ada namanya ! Masih merupakan pantai pinggir laut.
 
 Ketika itu pelabuhan  yang ramai adalah di Tuban, Jepara ( bahkan kelak 
 Belanda baru memindahkan pangkalannya dari Jepara ke Semarang ).
 
 Satu Hal lagi yang perlu diingat, Pecinan Semarang bermula dari daerah 
 sekitar Sam Po Tong. Hal ini, bisa dibuktikan dengan adanya makam Tionghoa 
 kuno di daerah sana yang pernah direnovasi pada jaman dinasti Qing era Qian 
 Long.  
 
 Mengenai goa, konon yang asli berjarak 100 meter ( sekitar Phapros ) namun 
 sudah runtuh ketika terjadi hujan badai. Kemudian dibangun tiruannya ( 
 sekarang goa di bawah ). Pada tahun 2005 dibuatlah goa yang baru ( yang 
 sekarang dipakai ).
 
 Sejauh ini, saya belum pernah mendengar jika goa itu digunakan untuk 
 pertapaan Zheng He, melainkan tempat pengobatan Wang Qing Hong, yang konon 
 ditinggal bersama pengawalnya di tempat itu.
 
 Pada saat pembangunan Sam Po Tong di tahun 2005 banyak ditemukan nisan Islam 
 masyarakat Tionghoa. Pada saat saya kecil, terdapat cerita, bahwa yang 
 mengajarkan rakyat pribumi Semarang puasa adalah armada Zheng He.  
 
 Sayang, sekarang klenteng Sam Po Tong telah mengalami degradasi Dan 
 komersialisasi. Saya sendiri terakhir ke sana saat perayaan kedatangan Zheng 
 He 2 hari menjelang awal puasa. Tidak seramai dulu lagi.
 
 Irawan R
  
 Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone





Re: [budaya_tionghua] Re: Sam Po Tong

2010-09-08 Terurut Topik irawanraharjo
Jangankan nisan-nisan, batu prasasti dari Oey Tjie Sien yang membebaskan tanah 
Simongan dari tangan Yahudi bernama Johannes saja keberadaannya saja sudah 
tidak diketahui lagi. Padahal ukurannya satu lemari.

Irawan R

Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Dipo dipod...@yahoo.com
Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Wed, 08 Sep 2010 23:40:55 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Reply-To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Sam Po Tong

Irawan heng,

Saya baru dengar tentang nisan2 yang ditemukan, mudah2an nisan2 itu dipelihara 
dengan baik sekarang. Apakah sempat dipelajari dari tahun berapa nisan2 itu 
dibuat ? 

Mengenai legenda puasa itu saya juga pernah mendengar, tapi dalam versi ini 
yang mengajari sang Laksamana sendiri

Salam

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, irawanraha...@... wrote:

 Setahu saya, dari berbagai catatan
  sejarah memang tidak tercantum adanya peristiwa kunjungan Zheng He ke 
 Semarang. Namun satu Hal yang perlu diingat, pada saat itu kota Semarang 
 belum terbentuk, belum ada namanya ! Masih merupakan pantai pinggir laut.
 
 Ketika itu pelabuhan  yang ramai adalah di Tuban, Jepara ( bahkan kelak 
 Belanda baru memindahkan pangkalannya dari Jepara ke Semarang ).
 
 Satu Hal lagi yang perlu diingat, Pecinan Semarang bermula dari daerah 
 sekitar Sam Po Tong. Hal ini, bisa dibuktikan dengan adanya makam Tionghoa 
 kuno di daerah sana yang pernah direnovasi pada jaman dinasti Qing era Qian 
 Long.  
 
 Mengenai goa, konon yang asli berjarak 100 meter ( sekitar Phapros ) namun 
 sudah runtuh ketika terjadi hujan badai. Kemudian dibangun tiruannya ( 
 sekarang goa di bawah ). Pada tahun 2005 dibuatlah goa yang baru ( yang 
 sekarang dipakai ).
 
 Sejauh ini, saya belum pernah mendengar jika goa itu digunakan untuk 
 pertapaan Zheng He, melainkan tempat pengobatan Wang Qing Hong, yang konon 
 ditinggal bersama pengawalnya di tempat itu.
 
 Pada saat pembangunan Sam Po Tong di tahun 2005 banyak ditemukan nisan Islam 
 masyarakat Tionghoa. Pada saat saya kecil, terdapat cerita, bahwa yang 
 mengajarkan rakyat pribumi Semarang puasa adalah armada Zheng He.  
 
 Sayang, sekarang klenteng Sam Po Tong telah mengalami degradasi Dan 
 komersialisasi. Saya sendiri terakhir ke sana saat perayaan kedatangan Zheng 
 He 2 hari menjelang awal puasa. Tidak seramai dulu lagi.
 
 Irawan R
  
 Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone






Re: [budaya_tionghua] Re: Sam Po Tong *

2010-09-08 Terurut Topik Dharma Hutauruk
Salah satu kelemahan kita orang Indonesia adalah kurang menghargai, 
(sehingga) kurang memelihara catatan sejarah diri pribadi (jarang yg  
punya diary) maupun sejarah keluarga (papah/mamah, kakek/nenek, dan  
seterusnya.
Kita lebih senang berceritera secara lisan krn ada pendengar yg baik  
yg ketika kemudian berceritera kepada yg lain ditambah bumbu pemanis  
dst, dst.
Maka walau berlalu puluhan tahun atau ratusan tahun, sudah sangat  
sulit untuk mengetahui apa sesungguhnya terjadi.
Lalu kita menerima info yg bermula dari konon, sahibul hayat, katanya,  
ceriteranya.

Selamat berlibur merayakan Idul Fitri
Dharma

Sent from my iPhone

On Sep 9, 2010, at 6:40 AM, Dipo dipod...@yahoo.com wrote:

You chose to allow budaya_tionghua@yahoogroups.com even though this  
message failed authentication

Click to disallow |
Irawan heng,

Saya baru dengar tentang nisan2 yang ditemukan, mudah2an nisan2 itu  
dipelihara dengan baik sekarang. Apakah sempat dipelajari dari tahun  
berapa nisan2 itu dibuat ?


Mengenai legenda puasa itu saya juga pernah mendengar, tapi dalam  
versi ini yang mengajari sang Laksamana sendiri


Salam

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, irawanraha...@... wrote:

 Setahu saya, dari berbagai catatan
 sejarah memang tidak tercantum adanya peristiwa kunjungan Zheng He  
ke Semarang. Namun satu Hal yang perlu diingat, pada saat itu kota  
Semarang belum terbentuk, belum ada namanya ! Masih merupakan pantai  
pinggir laut.


 Ketika itu pelabuhan yang ramai adalah di Tuban, Jepara ( bahkan  
kelak Belanda baru memindahkan pangkalannya dari Jepara ke Semarang ).


 Satu Hal lagi yang perlu diingat, Pecinan Semarang bermula dari  
daerah sekitar Sam Po Tong. Hal ini, bisa dibuktikan dengan adanya  
makam Tionghoa kuno di daerah sana yang pernah direnovasi pada jaman  
dinasti Qing era Qian Long.


 Mengenai goa, konon yang asli berjarak 100 meter ( sekitar  
Phapros ) namun sudah runtuh ketika terjadi hujan badai. Kemudian  
dibangun tiruannya ( sekarang goa di bawah ). Pada tahun 2005  
dibuatlah goa yang baru ( yang sekarang dipakai ).


 Sejauh ini, saya belum pernah mendengar jika goa itu digunakan  
untuk pertapaan Zheng He, melainkan tempat pengobatan Wang Qing  
Hong, yang konon ditinggal bersama pengawalnya di tempat itu.


 Pada saat pembangunan Sam Po Tong di tahun 2005 banyak ditemukan  
nisan Islam masyarakat Tionghoa. Pada saat saya kecil, terdapat  
cerita, bahwa yang mengajarkan rakyat pribumi Semarang puasa adalah  
armada Zheng He.


 Sayang, sekarang klenteng Sam Po Tong telah mengalami degradasi  
Dan komersialisasi. Saya sendiri terakhir ke sana saat perayaan  
kedatangan Zheng He 2 hari menjelang awal puasa. Tidak seramai dulu  
lagi.


 Irawan R

 Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone