[daarut-tauhiid] Undangan Pengajian MQ Kajian Muslimah - 27 Maret 2006

2006-03-23 Terurut Topik Humas DTjkt
Undangan Pengajian Majelis Manajemen Qolbu


Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamu'alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh,

Bersama ini kami mengundang muslimin/muslimat dimana saja
berada untuk menghadiri pengajian rutin yang Insya Allah
akan diselenggarakan dengan jadwal sebagai berikut:

I. Pengajian Majelis Manajemen Qolbu
Hari/tanggal : Senin, 27 Maret 2006
Waktu: 19.00 - 21.00 WIB
Penceramah   : KH. Abdullah Gymnastiar
   Pimpinan PP Daarut Tauhiid
Tempat   : Masjid Agung Al-Azhar
   Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

II. Kajian Khusus Muslimah
Hari/tanggal : Senin, 27 Maret 2006
Waktu: 15.30 - 17.30 WIB
Penceramah   : Ummu Ghaida Muthmainnah (Teh Ninih)
Tempat   : Aula Buya Hamka - Masjid Agung Al-Azhar
   Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Pengajian ini terbuka untuk umum, dan tidak dipungut biaya.
Demikian undangan ini kami sampaikan, semoga Allah SWT
meridhoi langkah kita. Amin ya Rabbal Alamin.

Wassalamualaikum wa Rahmatullahi wa Barakaatuh,
Humas - Daarut Tauhiid Jakarta


==

DAARUT TAUHIID CABANG JAKARTA
- Jalan Cipaku I no. 43 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12170
Telepon : (021) 723-5255
Fax : (021) 723-5258
email : [EMAIL PROTECTED]

- Komplek Rukan Ciputat Indah Permai, Blok C2
Jalan Ir. H. Juanda no. 50 - Ciputat 15419
Telepon : (021) 740-1460
Fax : (021) 740-1351

=




===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[daarut-tauhiid] Guruku Sayang, Guruku Malang

2006-03-23 Terurut Topik Bayu Gautama
Guruku Sayang, Guruku Malang
   
  Pak Catur namanya. Saya pernah memperolok-olok guru Bahasa Indonesia itu, 
bahkan berkali-kali. Tak terhitung kali saya menjelek-jelekkan namanya di 
belakang dia, bahkan pernah sekali saya berseru kegirangan saat seorang teman 
berteriak meledeknya. Pertanda saya setuju dan mengamini ledekan teman yang 
dialamatkan untuk guru berperawakan kurus dan tak tinggi itu. 

Jika mengingatnya kembali, saya menyesal telah memperlakukannya dengan tidak 
hormat. Sepanjang tiga tahun di bangku SMA saya tak pernah melihatnya memakai 
pakaian bagus, kecuali seragam putih biru yang kerap ia kenakan. 
Jangan-jangan gajinya yang kecil memang tak memungkinkannya membeli pakaian 
baru, karena untuk makan sehari-hari pun sudah begitu kurangnya. Selama tiga 
tahun itu pula saya tak pernah melihatnya bertambah gemuk, sejak pertama masuk 
sekolah itu hingga saya lulus, berat badannya tak bertambah. Jangan-jangan, ia 
terlalu pusing memutar dan mengatur pengeluaran sehari-harinya dari 
penghasilannya yang tak seberapa itu. Sepanjang tiga tahun itu pula, bahkan 
motornya tak pernah ganti. Boleh jadi, motor milik Pak Catur itu motor terjelek 
yang parkir di halaman sekolah. Kalah mentereng dari motor milik anak-anak 
didiknya. Saya tak pernah tahu, apakah Pak Catur saat itu berstatus guru bantu 
atau guru honorer yang lebih sering harus mengurut dada saat menerima imbalan 
dari
 jerih payah mengajarnya setiap hari? 

Bu bayar bu, bu bayar... begitu ledekan saya kepada salah seorag guru SD 
saya, Ibu Bayyar. Namanya memang demikian, jadi tak sedikit memang siswa di SD 
itu yang mengolok-olok namanya. Terlebih ketika ia secara inisiatif pribadinya 
menyelenggarakan program belajar tambahan di luar sekolah (les privat tapi 
sedikit wajib) di rumahnya. Ibu Bayyar memungut biaya yang sekitar 500 rupiah 
setiap anak untuk satu kali pertemuan. Waktu itu kami sering menudingnya 
sebagai program pengayaan diri. 

Tapi kini saya menyesal telah melakukan itu semua. Bu Bayyar tak pernah marah 
saya meledeknya, ia tetap tersenyum. Barangkali senyumnya itulah yang menutupi 
kesulitannya selama ini menyambung hidup dengan mengandalkan profesinya sebagai 
guru. Jangan-jangan Ibu Bayyar termasuk guru bantu atau honorer yang dibayar 
secara tak manusiawi, sehingga memaksanya mencari tambahan dengan 
menyelenggarakan les privat. 

Tak hanya Ibu Bayyar. Sebagian besar guru di SD, SMP dan SMA waktu itu juga 
seolah berlomba menjual buku pelajaran, apakah itu merupakan program bersama 
sekolah maupun program pribadi, apakah buku baru maupun fotocopy-an. Waktu itu 
saya menanggapinya sinis sebagai bisnis tambahan para guru itu. Pernah sekali 
saya berpikir, jelas saja banyak siswa di Indonesia sering gagal dalam banyak 
pelajaran, karena guru-gurunya sibuk berbisnis. Bahkan saya juga mencurigai, 
tidak majunya pendidikan di Indonesia bisa jadi disebabkan oleh konsentrasi 
guru-gurunya terpecah, ya mendidik ya bisnis. 

Belakangan saya menyadari semua dugaan itu salah. Penghasilan guru yang hanya 
cukup untuk makan beberapa hari itu lah penyebab sesungguhnya. Bagaimana mereka 
tak pusing memikirkan bayar listrik, air, atau sewa rumah mereka setiap bulan? 
dari mana ia mendapatkan uang untuk makan minggu kedua hingga menjelang gajian 
berikutnya? bagaimana juga mereka menyediakan bayaran sekolah untuk anak-anak 
mereka sendiri? atau jangan-jangan banyak kasus di negeri ini, bahwa terdapat 
anak-anak guru yang tak bisa sekolah lantaran tak ada biaya? 

Jika kini ratusan ribu guru menuntut hak mereka untuk sekadar dijadikan pegawai 
negeri sipil, atau menuntut transparansi atas hasil seleksi Calon Pegawai 
Negeri Sipil, itu bukan semata tuntutan emosional pribadi. Tangisan mereka 
adalah cermin luka puluhan tahun menanti sebuah mimpi yang tak pernah terwujud, 
sebatas harap akan status; pegawai negeri. Mereka tak pernah putus asa berharap 
perhatian dan kepedulian pemerintah akan nasib para guru yang selalu 
dianaktirikan. Tenggotakan mereka tak pernah kering untuk tetap menyuarakan 
impian sederhana mereka, demi mendapatkan jaminan di masa depan. 

Sejuta maaf saya untuk semua guru di muka bumi ini, betapa diri ini kurang 
menghargai semua jerih payahmu. Akankah nasib guru terus seperti ini, hingga 
suatu saat nanti tak ada lagi yang berkenan menjadi guru karena nasib mereka 
yang tak pasti? bukankah pemimpin negeri ini dan seluruh orang sukses di muka 
bumi ini adalah hasil didikan para guru?

Saya yakin masih ada yang akan menjadi guru sampai kapan pun, tapi saya juga 
berharap mereka tak sekadar mendapat imbalan yang membuat mereka tak 
bersemangat mendidik anak-anak kita. Sungguh, jika Anda menanyakan kepada para 
guru, terhiburkah mereka dengan sematan pahlawan tanpa tanda jasa?

Bayu Gawtama






===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! 

[daarut-tauhiid] OOT : Es Batu Lebih Kotor Ketimbang Air Toilet

2006-03-23 Terurut Topik L.Meilany
Es Batu Lebih Kotor Ketimbang Air Toilet
Yulia Dian - detikHot

Jakarta, Anda suka meminum minuman dingin dari restoran siap saji? Mulai
sekarang Anda harus berhati-hati karena lewat penelitian telah terbukti
es batu yang disediakan restoran fast food mengandung lebih banyak kuman
daripada air toilet. Ihh...

Anda kerap merasa kurang nyaman menggunakan air yang berada di kamar
mandi umum? Tentunya Anda tak bisa menjamin kebersihan air tersebut
bukan? Tapi apakah Anda pernah berpikir dari mana asal air yang
dibekukan menjadi es batu di restoran siap saji?

Sepertinya Anda harus mengubah anggapan bahwa es batu yang berasal dari
restoran siap saji aman untuk dikonsumsi. Sebuah penelitian baru-baru
ini membuktikan bahwa 70% es batu restoran siap saji lebih memiliki
banyak kuman dibandingkan air toilet.

Penelitian ini dilakukan oleh seorang anak perempuan yang baru berusia
12 tahun, Jasmine Roberts. Lewat penelitian ini Jasmine berhasil
mendapatkan penghargaan proyek sekolah menengah.

Jasmine membuktikan penelitian ini dengan mengambil contoh es batu dan
air toilet dari lima restoran siap saji yang berada di wilayah Florida
Selatan. Setelah lengkap, ia melakukan pengecekan bakteri dari contoh es
batu dan air toilet itu di University of South Florida.

Dari hasil tes positif ditemukan bakteri E.coli yang biasanya terdapat
dari sisa air pembuangan yang menyebabkan timbulnya beberapa jenis
penyakit.

Bakteri ini seharusnya tak berada di dalam es batu. Jasmine membantu
kita memperingatkan adanya bahaya kesehatan yang bisa disebabkan oleh es
batu ini, ungkap Dr. David Katz komtributor masalah kesehatan 'Good
Morning Amerika' seperti dilansir detikhot dari ABC News, Senin
(27/2/2006).

Baik Jasmin dan Dr. David mengatakan bahwa es batu tersebut dinilai
lebih kotor dari air toilet karena mesin es batunya tidak bersih dan
orang menggunakan tangan yang kotor untuk mengambil es. Sedangkan air
toilet dinilai lebih bersin karena berasal dari sumber air yang telah
melalui proses penyaringan.(yla)



[Non-text portions of this message have been removed]






===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[daarut-tauhiid] Tafsir Mimpi Menurut Al-Qur`an dan As-Sunnah

2006-03-23 Terurut Topik Zakia \[Aikaz Studio\]
  Tafsir Mimpi Menurut Al-Qur`an dan As-Sunnah 
  http://www.gemainsani.co.id/Info/default.asp?Info=
  

Ustadz Abu Sa’ad al-Wa’izh berkata, “Pada prinsipnya mimpi yang baik itu 
bersumber dari aneka amal yang benar dan mengingatkan akan aneka akibat dari 
berbagai urusan. Dari mimpi yang baik itu muncullah aneka perintah, larangan, 
berita gembira, dan peringatan. Dikatakan demikian karena mimpi yang baik 
merupakan sisa dan bagian dari kenabian, bahkan ia merupakan satu dari dua 
bagian kenabian, sebab ada nabi yang wahyunya berupa mimpi. Orang yang menerima 
wahyu melalui mimpi disebut Nabi. Adapun orang yang menerima ucapan malaikat 
saat dia terjaga disebut Rasul. Inilah yang membedakan antara nabi dan rasul.E
Abu Ali Hamid bin Muhammad bin Abdullah ar-Rafa` memberitahukan kepada kami, 
dari Muhammad ibnul-Mughirah, dari Makki bin Ibrahim, dari Hisyam bin Hasan, 
dari Muhammad bin Sirin, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda,

“Jika masa semakin dekat, mimpi seorang muslim nyaris tidak pernah dusta. 
Muslim yang paling benar mimpinya adalah yang paling jujur perkataannya. Mimpi 
seorang mukmin merupakan satu bagian dari 46 bagian kenabian. Mimpi ada tiga 
macam: mimpi yang baik sebagai berita gembira dari Allah ‘azza wa jalla, mimpi 
seorang muslim yang dialami oleh dirinya sendiri, dan mimpi sedih yang berasal 
dari setan. Jika salah seorang di antara kamu mengalami mimpi yang tidak 
disukai, janganlah menceritakannya kepada orang lain, bangunlah, kemudian 
shalatlah.E(Muttafaq ‘alaih)

Beliau bersabda, 

“Aku menyukai mimpi ihwal rantai, tetapi tidak menyukai mimpi ihwal 
belenggu.E(Shahih al-JamiE

Rantai ditakwilkan dengan keteguhan pada agama.

Abu Abdullah al-Mahlabi dan Muhammad bin Ya’qub bin Yusuf menceritakan kepada 
kami dari al-‘Abbas ibnul-Walid bin Mazid, dari ‘Uqbah bin ‘Alqamah 
al-Mu’arifi, dari al-Auza’i, dari Yahya bin Abi Katsir, dari Abi Salamah bin 
Abdurrahman, dari ‘Ubadah ibnush-Shamit bahwa ia bertanya kepada Rasulullah 
tentang ayat 63-63 surah Yunus, “Yaitu orang-orang yang beriman dan mereka 
selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan 
dalam kehidupan di akhirat.EMaka, Rasulullah menjawab, 

“Sungguh kamu telah menanyakan sesuatu kepadaku yang belum pernah ditanyakan 
oleh seorang pun selainmu. Al-busyra ialah mimpi yang baik yang dialami oleh 
seseorang atau dianugerahkan Allah kepadanya.E(As-Silsilah ash-Shahihah)

Ustadz Abu Sa’ad berkata, “Hadits-hadits yang kami riwayatkan tersebut 
menunjukkan bahwa mimpi itu memang sesuatu yang benar secara substansial dan 
bahwa mimpi itu memiliki ketentuan dan dampak.E
Di antara dalil yang menunjukkan kebenaran mimpi ialah bahwa saat Ibrahim 
tidur, Allah memperlihatkan kepadanya seolah-olah dia menyembelih putranya. 
Setelah bangun, dia pun melaksanakan apa yang diperintahkan kepadanya saat 
tidur. Allah Ta’ala mengisahkan kejadian tersebut,

“Maka tatkala anak itu mencapai kesanggupan berusaha bersama-sama Ibrahim, 
Ibrahim berkata, ‘Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku 
menyembelihmu. Maka, pikirkanlah apa pendapatmu!EDia menjawab, ‘Hai bapakku, 
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku 
termasuk orang-orang yang sabar.’” (ash-Shaaffat: 102)

Setelah Ibrahim a.s. memahami mimpinya dan berupaya melaksanakannya, lalu Allah 
memberinya jalan keluar karena kasih-sayang-Nya, dia mengetahui bahwa mimpi itu 
merupakan hukum. Demikian pula halnya dengan mimpi yang dialami Yusuf a.s., 
yang dikisahkan Allah dalam Al-Qur`an sebagai kisah yang populer dan terkenal.

Abu Sa’id Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim meriwayatkan kepada kami dari Ali bin 
Muhammad al-Waraq, dari Ahmad bin Muhammad bin Nashr, dari Yusuf bin Bilal, 
dari Muhammad bin Marwan al-Kalbi, dari Abu Shalih, dari Ibnu Abbas bahwa 
Aisyah berkata, “Rasulullah terkena sihir. Maka, beliau jatuh sakit, sehingga 
kami mengkhawatirkannya. Ketika beliau berada antara tidur dan terjaga, 
tiba-tiba turun dua malaikat: yang satu berada di dekat kepala Rasulullah dan 
yang lain berada di dekat kaki beliau. Malaikat yang berada dekat kepala 
berkata kepada malaikat yang berada dekat kaki, ‘Mengapa dia sakit?EMalaikat 
bertanya demikian supaya Nabi saw. memahami persoalannya. 

Temannya menjawab, ‘Terkena sihir.E

‘Siapa yang melakukannya?E
‘Lubaid bin A’sham, orang Yahudi.E
‘Di mana dia melakukannya?E
‘Di sumur Dzarwan.E
‘Bagaimana mengobatinya?E
‘Kirimlah orang ke sumur itu dan keringkan airnya. Jika tampak sebuah batu 
besar, singkirkanlah karena di bawahnya terdapat tali busur yang berpintal 
sebelas dan diletakkan di dalam kantong. Setelah itu bakarlah ia. Insya Allah 
dia sembuh. Jika dia menyuruh orang, hendaknya dia mengeluarkan kantong itu.’”

Ibnu Abbas melanjutkan, “Nabi pun bangun dan beliau telah memahami apa yang 
dikatakan kepadanya oleh malaikat. Beliau menyuruh ‘Ammar bin Yasir dan 
sekelompok sahabatnya ke sumur tersebut yang airnya telah berubah seperti 

[daarut-tauhiid] Donor Darah 2 hari lagi

2006-03-23 Terurut Topik dpudtjkt
Assalamualikum Wr Wb 

Insya Allah DOMPET PEDULI UMMAT daarut tauhiid JAKARTA akan 
mengadakan kegiatan :
 
DONOR DARAH 
bekerja sama dengan PALANG MERAH INDONESIA 

Insya Allah akan di selenggarakan pada hari Sabtu tanggal 25 Maret 
2006 jam 10 s/d 13 WIB.
Bertempat di DAARUT TAUHIID Jl. Cipaku 1 No. 43 Keb. Baru Jakarta 
Selatan.

Kami mengundang Bapak/Ibu untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut.

Informasi Selengkapnya bisa menghubungi:
Bpk. Yusron di no Tlp. 021-7401460 Fax. 021-7401351

E-mail: [EMAIL PROTECTED]
Milis DPU-DT JKT : [EMAIL PROTECTED] 
Website: http://dpudtjkt.multiply.com
 http://donatur.multiply.com

SETETES DARAH ANDA SANGAT BERARTI BAGI MEREKA YANG MEMBUTUHKAN










===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[daarut-tauhiid] Kisah of the day : Pria Itu Membutuhkan sebuah KAIL

2006-03-23 Terurut Topik Kosi
Assalaamu'alaykum warahmatullah wabarakaatuh,

Hari ini saya mendapatkan email ini dari sebuah milis PKS...

~~~

PRIA ITU AKTIVIS DAKWAH (?)

Hari sangat terik menyengat Jakarta. Orang yang lalu lalang di 
jalanan berusaha untuk menyembunyikan badan dan wajah mereka dibalik 
topi. Ibu - ibu membuka payung mereka untuk sedikit mengurangi 
terpaan sinar ultra violet. Calon penumpang bis yang sedang berderet 
di halte pun mengipas-kipas badannya untuk mengusir hawa panas.

Di sebuah gang kecil, tidak jauh dari halte, di depan warung yang 
terselip diantara rumah-rumah kontrakan yang sempit dan kumuh, 
seorang pria duduk di pinggir gang sambil memakan roti. Roti itu 
diambilnya dari warung di depannya tanpa membayar. Beberapa orang 
yang melewatinya tempat itu berlalu begitu saja tanpa menghiraukan 
lelaki itu, bahkan tak sedikit yang memandangnya sinis. Lelaki itupun 
tetap menikmati rotinya dengan tatapan mata kosong sambil sesekali 
berbicara tentang jahiliyah, tentang perlunya dakwah, tentang ukhuwah 
bercampur dengan ucapan tentang bisnis dengan untung besar, sekolah 
islami, anak-anak yang butuh pendidikan dan sebagainya. Kadang ia 
seperti bertutur dengan seorang raja. Kata-katanya tak terarah dan 
tumpang tindih. Iapun berbicara sendirian. Tanpa teman ...

Siapakah dia? Dari beberapa sumber yang dekat dengannya, diceritakan 
bahwa dia adalah mantan aktivis dakwah era 90-an. Pria itu pernah 
berdakwah bersama-sama kita. Pria itu sangat giat berdakwah dan benar-
benar menjadi qudwah bagi murid-muridnya. Darinya, para murid 
meneladani ruh tadhiyah dalam keadaan sempit maupun lapang, sabar 
dalam menghadapi ujian dan semangat untuk bekerja di jalan Allah 
meninggikan kalimatNya Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk 
melakukan penyadaran kepada generasi muda  sampai akhirnya, 
datanglah musibah dakwah. Dia mengalami kecelakaan yang cukup 
serius dan kepalanya harus dioperasi. Berbagai upaya medispun 
dilakukan oleh keluarganya.

Tetapi, pasca operasi dia justru menunjukkan tanda-tanda gangguan 
mental. Bicaranya kacau dan aneh. Tindakannya pun tak terduga. Selang 
beberapa bulan kemudian, ia dibawa ke psikiater dan dinyatakan 
mengalami schizoprene. Halusinasinya terus berkembang dan itu 
membuatnya seolah-olah sedang berbicara dengan seseorang, walaupun 
sama sekali tidak ada orang lain selain dirinya. Hidupnya tergantung 
dari obat-obatan dokter. Saat ia tidak minum obat maka gangguan 
mentalnya semakin parah. Harga obatnya lumayan mahal untuk ukuran 
istrinya yang telah menjadi tulang punggung keluarga sejak pria itu 
sakit.

Suatu ketika, pria itu tidak minum obat dalam jangka waktu lama, 
karena tidak ada uang untuk membeli obat, maka jadilah, sakitnya 
semakin parah. Ia tak lagi ingat siapa dirinya, sampai-sampai ia tak 
malu membuka baju di tempat umum. Astaghfirullah...

Melihat itu semua. Keluarga membawanya ke RSJ. Pria itu dirawat 
selama empat bulan dengan biaya puluhan juta rupiah. Sang istri telah 
menjual seluruh harta yang pernah mereka miliki untuk pengobatan dan 
untuk menghidupi ke tiga putra-putrinya.

Kini, setelah kurang lebih sepuluh tahun berlalu, tak ada lagi yang 
mereka miliki untuk membiayai kehidupan keluarga. Sang istri banting 
tulang dan pria itu tinggal di rumah kontrakan dirawat oleh ibunya 
yang janda dan sudah beranjak renta ...

Nasehat psikiater, ia harus sibuk dengan aktivitas yang dapat melatih 
otaknya untuk berfikir normal, sementara itu pengobatanpun tak boleh 
berhenti. Sang istri yang teramat lelah menghadapi beban kehidupan, 
pernah berpikir untuk meninggalkannya. Tetapi, niatnya dia urungkan 
mengingat dahulu tatkala mereka sama-sama sehat, segala permasalahan 
ditanggung berdua. Dan lagi anak-anaknya pun masih sangat menyayangi 
Bapaknya.

Kini, sang istri berniat memberi kesibukan suaminya, ia ingin 
membuatkan warung kecil-kecilan buat suaminya. Sang istri sangat 
menjaga diri agar tidak meminta-minta kepada orang lain, iffah dan 
itsar yang dia kenal sejak dulu telah menjadi wataknya yang tidak 
akan pernah luntur, iffah dan itsarnya telah mencegahnya dari 
mengeluh dan merengek pada sesame teman aktivis, hingga dia dan 
keluarganya seolah hilang dari peredaran dakwah dan dilupakan. Tapi 
ia tetap aktif disela-sela kesibukannya memenuhi nafkah ketiga 
anaknya dan pengobatan suaminya. Hanya Allahlah tumpahan segala asa 
dan harapannya. Qiyamullail dan shoum sunnah telah menjadi teman 
terdekatnya.

Sabarlah Ukhti dengan kondisi suamimu sekarang, sabarlah dengan 
susahnya hidupmu sekarang, pertolongan Allah begitu dekat bagi bagi 
hamba-hambanya yang terkasih. Saudaraku dijalan dakwah, Semoga Allah 
segera menurunkan pertolongan kepadamu ...

Jakarta, 21 Maret, ditulis oleh Inna Nur Susiami

Saudaraku seiman dan seislam, adakah yang berminat untuk membantu 
meringankan beban pria itu... Cukuplah dengan membantu membuatkan 
toko kecil buatnya. Janganlah kita melupakan perannya sebagai penyeru 
dakwah... Jangan-jangan kita 

Re: [daarut-tauhiid] Pelajaran Tentang Mahar (Mas Kawin) dari seorang Mu'alaf

2006-03-23 Terurut Topik regan tini
Ass wr wb, 
  Salam kenal buat semua Ikhwah Fillah.
  saya baru gabung sekitar 1 bulan yg lalu, sy ingin m'beri tanggapan ttg 
tulisan mengenai pelajaran ttg mahar dari seorang mualaf. 
   
  Seperangkat alat sholat serta Al Quran yg pada umumnya sering dijadikan mahar 
di Indonesia, pertanggungjawabannya memang tidak ringan di hadapan Allah.  
Namun tidak jarang hal ini hanya menjadi suatu tradisi di masyarakat kita sbg 
lambang kesholehan seseorang, meskipun setelah menikah mahar tsb hanya menjadi 
hiasan di lemari atau bahkan hanya ditumpuk di bagian lemari yg paling dalam. 
  Astagfirullah   
   
  Sedangkan pemberian mahar berupa uang, hewan ternak atau sesuatu yg bisa 
diukur(mpy nilai nominal tertentu) akan dapat lebih bernilai bagi mempelai 
wanita, karena mahar tsb mrpkn nafkah awal dari mempelai laki-laki kpd mempelai 
wanita.
   
  Saya pernah membaca sebuah artikel yg merupakan jawaban atas pertanyaan 
seseorang dari situs eramuslim.com  beberapa wkt yg lalu. Jawaban dari seorang 
ustadz tsb , mungkin dpt mjd penjelasan bagi kita smua utk mengetahui lebih 
dalam ttg bagaimana pemberian mahar itu sendiri yg berlaku dlm Islam di jaman 
Rasul  Sahabat.
   
   
   
  Wassalam
   
   
  [EMAIL PROTECTED]
   
   
  Berikut ini artikelnya, 
  Diambil dari www.eramuslim.com
   
  Perihal Seperangkat Alat Sholat dan Al-Qur'an sebagai Mas Kawin  
Assalammualaikum Wr. Wb.
  Saya ingin menanyakan perihal seperangkat alat sholat dan Al-Qur’an yang 
dijadikan sebagai mas mawin saat pelaksanaan akad nikah. Ada yang mengatakan 
bahwa jika seperangkat alat sholat dan Al-Qur’an dijadikan mas kawin bisa 
memberatkan bagi si suami dan si istri jika kedua alat tersebut tidak 
diamalkan.. bisa dikatakan keduanya akan berdosa. Sehingga jika kedua mempelai 
merasa berat, jangan menjadikan kedua alat tersebut sebagai Mas kawin. Namun 
ada juga yang mengatakan bahwa hal tersebut hanya sekedar symbol, dan bisa 
diamalkan kapan saja. Pertanyaan saya:
  Bagaimana jika salah satunya tidak diamalkan, contohnya Al-Qur’an tersebut 
baru dibaca/diamalkan setelah 5 tahun perkawinan, yang mana sebelumnya 
Al-Qur’an tersebut hanya sebagai penghias lemari buku. Bagaimana dengan dosa 
yang ditanggung oleh si suami dan si istri apakah selama Al-Qur’an tersebut 
tidak diamalkan mereka sudah menanggung dosa?
  Kiranya itu saja yang ingin saya tanyakan. Atas perhatian dan jawaban Bapak 
Ustadz saya ucapkan terima kasih.
  Wassalammualaikum wr. wb.
  Mery Sukamto 
Jawaban

  Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
  Mahar adalah harta yang diberikan pihak calon suami kepada calon istrinya 
untuk dimiliki sebagai penghalal hubungan mereka. Mahar ini menjadi hak istri 
sepenuhnya, sehingga bentuk dan nilai mahar ini pun sangat ditentukan oleh 
kehendak istri. Bisa saja mahar itu berbentuk uang, benda atau pun jasa, 
tergantung permintaan pihak istri.
  Mahar dan Nilai Nominal
  Mahar ini pada hakikatnya dinilai dengan nilai uang, sebab mahar adalah 
harta, bukan sekedar simbol belaka. Itulah sebabnya seorang dibolehkan menikahi 
budak bila tidak mampu memberi mahar yang diminta oleh wanita merdeka. Kata 
'tidak mampu' ini menunjukkan bahwa mahar di masa lalu memang benar-benar harta 
yang punya nilai nominal tinggi. Bukan semata-mata simbol seperti mushaf 
Al-Quran atau benda-benda yang secara nominal tidak ada harganya.
  Hal seperti ini yang di masa sekarang kurang dipahami dengan cermat oleh 
kebanyakan wanita muslimah. Padahal mahar itu adalah nafkah awal, sebelum 
nafkah rutin berikutnya diberikan suami kepada istri. Jadi sangat wajar bila 
seorang wanita meminta mahar dalam bentuk harta yang punya nilai nominal 
tertentu. Misalnya uang tunai, emas, tanah, rumah, kendaraan, deposito syariah, 
saham, kontrakan, perusahaanatau benda berharga lainnya.
  Adapun mushaf Al-Quran dan seperangkat alat shalat, tentu saja nilai 
nominalnya sangat rendah, sebab bisa didapat hanya dengan beberapa puluh ribu 
rupiah saja. Sangat tidak wajar bila calon suamiyang punya penghasilan 
menengah, tetapi hanya memberi mahar semurah itu kepada calon istrinya.
  Akhirnya dengan dalih agar tidak dibilang 'mata duitan', banyak wanita 
muslimah yang lebih memilih mahar semurah itu. Lalu diembel-embeli dengan 
permintaan agar suaminya itu mengamalkan Al-Quran. Padahal pengamalan Al-Quran 
itu justru tidak terukur, bukan sesuatu yang eksak. Sedangkan ayat dan hadits 
yang bicara tentang mahar justru sangat eksak dan bicara tentang nilai nominal. 
Bukan sesuatu yang bersifat abstrak dan nilai-nilai moral.
  Justru embel-embel inilah yang nantinya akan merepotkan diri sendiri. Sebab 
bila seorang suami berjanji untuk mengamalkan isi Al-Quran sebagai mahar, maka 
mahar itu menjadi tidak terbayar manakala dia tidak mengamalkannya. Kalau mahar 
tidak terbayar, tentu saja akan mengganggu status perkawinannya.
  Mahar Dengan Mengajar Al-Quran
  Demikian juga bila maharnya adalah mengajarkan Al-Quran kepada istri, tentu 
harus dibuat batasan bentuk 

[daarut-tauhiid] Gizi Buruk Itu Bencana!

2006-03-23 Terurut Topik Bayu Gautama
Gizi Buruk Itu Bencana!
   
  Semakin sering kita mendengar dan melihat kasus gizi buruk yang menimpa 
balita-balita di berbagai daerah. Boleh jadi, berita tentang kasus gizi buruk 
terus menerus menghiasi layar kaca televisi, sejak berita terpagi hingga berita 
tengah malam. 
   
  Sebagai gambaran, di Nusa Tenggara Barat (NTB), sepanjang tahun 2005 dinas 
kesehatan setempat mencatat 3565 kasus gizi buruk yang menimpa balita di 
Provinsi tersebut, 13 di antaranya bahkan meninggal dunia. Data lainnya 
menyebutkan, di provinsi tersebut terdapat 49.000 balita menderita gizi buruk. 
Sementara tetangganya, NTT, penderita gizi buruk sebanyak 463.370 balita. Dari 
jumlah tersebut, 51.547 balita dalam kondisi gizi kurang dan 10.897 orang dalam 
kondisi gizi buruk. Masih di Provinsi yang sama, per awal Juni 2005 terdapat 
119 kasus busung lapar yang tersebar di 12 kabupaten/kota. Jumlah tersebut 
terdiri dari 113 penderita marasmus (kekurangan karbohidrat), 5 orang penderita 
kwashiorkor (kekurangan protein), dan 1 orang penderita marasmus-kwashiorkor. 
   
  Tak hanya di dua Provinsi yang jauh di Timur, bahkan di wilayah yang dekat 
dengan pusat pemerintahan pun terdapat kasus gizi buruk, seperti di Jakarta dan 
Banten. Di Cilincing, Jakarta Utara, misalnya, lebih dari 4000 balita menderita 
gizi buruk, tak sedikit di antaranya yang sudah meninggal dunia. Belum di 
beberapa daerah lainnya di Jakarta. Banten, salah satu Provinsi baru yang 
letaknya tak jauh dari pelupuk mata pemerintah pusat pun terdapat banyak kasus 
gizi buruk. Yang lebih mencengangkan, disinyalir Banten merupakan wilayah 
dengan kasus gizi buruk tertinggi di Asia. Sehingga World Health Organization 
(WHO), badan kesehatan dunia harus menempatkan perwakilannya di Provinsi 
berpenduduk 6,5 juta tersebut. Kabupaten Lebak, salah satu kabupaten yang 
dianggap paling banyak ditemukan kasus gizi buruk di Banten. Kasus serupa juga 
ditemui di Jawa Barat dan Jawa Tengah. 
   
  Secara keseluruhan, sepanjang tahun 2005 di Indonesia tercatat 1,67 juta 
kasus gizi buruk. Meski data yang dikeluarkan Care International Indonesia 
menunjukkan angka yang lebih mengagetkan, yakni sepuluh kali dari angka yang 
dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan itu. 
   
  Sayangnya, penanganan kasus gizi buruk ini terkesan lambat oleh pemerintah. 
Seolah gizi buruk bukanlah sebuah ancaman, boleh jadi gizi buruk dan busung 
lapar dianggap tak berbahaya dan bukan merupakan sebuah bencana. Sungguh ironi 
jika ternyata ada anggapan demikian, karena sesungguhnya gizi buruk bukan 
sekadar bencana, tetapi juga sebuah malapetaka yang akan berkepanjangan 
sekaligus mengancam masa depan bangsa. 
   
  Penanganan dan perhatian dari pemerintah terkesan tidak serius, kasus gizi 
buruk ini pun sedikit luput dari perhatian masyarakat kebanyakan. Sehingga 
ketika kasus ini berkali-kali muncul di televisi atau surat kabar, masyarakat 
baru tercengang, seolah tak percaya ada anak Indonesia menderita gizi buruk. 
Padahal, kasus ini sudah berlangsung sangat lama dan bertahun-tahun. 
   
  Tak seperti pengangan bencana alam yang serius, pemerintah dan segenap 
masyarakat begitu cepat mengirimkan bantuan bagi para korban bencana. Tidak 
demikian dengan kasus gizi buruk, tak terlihat iring-iringan kendaraan 
memberikan bantuan pangan, tak terlihat tim medis khusus layaknya yang 
dikirimkan ke lokasi bencana alam, tak nampak antusias masyarakat dan ribuan 
elemen masyarakat bahu membahu menyorongkan bantuan, baik melalui lembaga 
kemanusiaan atau datang langsung ke lokasi bencana. 
   
  Padahal, sebuah ancama lost generation terpampang jelas di depan kita. Bangsa 
Indonesia diyakini akan kehilangan generasi-generasi yang cerdas, mandiri, 
tangguh dan tak berketergantungan. Jika gizi buruk tak ditangani serius, 
sebagian generasi bangsa ini akan menjadi generasi yang loyo, memiliki 
keterbelakangan mental, tak mandiri dan selalu berketergantungan. Bahkan bisa 
disebut, generasi yang dihasilkan dari kasus-kasus gizi buruk ini adalah mereka 
yang kelak hanya akan menjadi beban negara. Sebuah harga mahal yang harus 
dibayar negeri ini, lebih mahal dari dari biaya penyelamatan yang sebenarnya 
bisa kita mulai sejak dini. 
   
  Masihkah kita tak menganggap kasus gizi buruk ini sebagai bencana? relakah 
jika negeri ini di masa depan akan banyak dihuni oleh generasi terbelakang? 
Sebelum semuanya terlambat, mari bahu membahu bersama ACT-Aksi Cepat Tanggap 
dalam program Ayo Peduli Rawan Pangan 2006; Operasi Gizi Busung Lapar dengan 
tema; Selamatkan Balita Kita, Selamatkan Bangsa. 
   
  ***
  Bantuan Anda bisa disalurkan melalui rekening kemanusiaan ACT- Aksi Cepat 
Tanggap : 
  BCA  676 0 30 31 33, Mandiri 128 000 4593 338, Syariah Mandiri 101 0001 114, 
Muamalat 304 0023 015, BNI Syariah 009 611 0239 (semua rekening atas nama 
Yayasan Aksi Cepat Tanggap)
   
  Informasi: Bayu Gawtama (0852 190 68581), 021-7414482 ext 117 atau klik 
www.aksicepattanggap.com 
   





[daarut-tauhiid] LOWONGAN STAF DI BIMBEL NURUL FIKRI

2006-03-23 Terurut Topik Hendarto Budiraharjo
   DALAM RANGKA PENGEMBANGAN LEMBAGA BIMBINGAN DAN KONSULTASI BELAJAR DI 
WILAYAH JABOTABEK, DIBUTUHKAN :
   
   
  Staf Administrasi 
   
  Bidang :  aOPERASIONALaSDM  aPEMASARAN
   Kualifikasi :
  1.  Pria Tidak Merokok
  2.  Pendidikan minimal D3, S-1 lebih disukai
  3.  Dapat mengoperasikan komputer program under Windows
  4.  Pekerja keras, bersedia bekerja sistem shift 
  5.   Mempunyai motivasi mengembangkan dunia pendidikan Islam
  6.  Usia maksimal 27 tahun. 
  7.   Penampilan Rapi  Menarik
   
  8.  .Mampu bekerja Mandiri  Terampil berkomunikasi.
  9.  Diutamakan yang mempunyai pengalaman di bidangnya
   
   
  kirimkan surat lamaran langsung atau via pos ke :
  Bagian SDM LBKB NURUL FIKRI   Jl. Duren Tiga Barat No.10  Jakarta Selatan 
12760  Email ke : [EMAIL PROTECTED]Catatan :
  1.   Surat lamaran diterima paling lambat Sabtu, 1 April 2006
  2.   Cantumkan No. Telpon / Handphone Anda







===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[daarut-tauhiid] Siapakah Saya ?. Saya adalah HambaNya!

2006-03-23 Terurut Topik Arief Ludiantoro
Siapakah Saya ?... Saya adalah HambaNya!

Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani
Lefke, Cyprus 26 Februari 2006
Diambil dari http://mevlanasufi.blogspot.com http://mevlanasufi.blogspot.com/ 
 
 
A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Allaahumma shalli 'alaa Sayyidinaa Muhammadiw wa 'alaa aalihi wa Shahbihi 
ajma'iin
 
Destur, ya Sayyidi, ya Sultanu-l Awliya!
Bismillahi r-Rahmâni r-RahûŠ
 
Ini adalah sebuah perkumpulan. Semoga Allah mengampuni kita! Apabila kita 
diberikan pengampunan, maka keridhaan Allahpun datang, jika Allah tidak 
mengampuni, maka Allah tidak memberikan ridhaNya. Dan kita memohon pengampunan 
Allah : O, Tuhanku, ampunilah hambaMu yang lemah ini. 
 
Kita sama seperti manusia yang lain sebagai hamba, itulah alasan penciptaan 
kita. Kita diciptakan untukNya, untuk menyembah, menjadi hambaNya! 
Subhannallah, Maha Suci Allah - Dia menciptakan manusia dan mengirimnya dari 
Surga ke bumi dan Dialah yang menciptakan semuanya, tak ada Pencipta yang lain. 
 Kewajiban pertama yang harus kita tahu adalah, kita harus belajar dan 
bertingkah laku, itulah penghambaan kepadaNya. 
 
Pertama kita harus mengajari anak-anak kita, dengan bertanya : Siapakah kamu? 
Jika kamu bertanya kepada keledai: Siapakah kamu? Keledai mungkin akan 
menjawab: Saya seekor keledai. Dan apakah tugasmu, untuk apa kamu 
diciptakan, apa yang kamu tahu tentang itu? Keledai mungkin akan menjawab: 
Ya, saya diciptakan untuk bekerja, memberikan layanan kepada manusia. Saya 
adalah hamba dan pelayan bagi manusia. 
 
Kemarilah kamu! Siapakah namamu?
Nama saya fulan atau fulani.
Siapakah kamu?
Dia mungkin akan menjawab: Saya adalah saya.
Siapakah kamu?
Saya adalah seseorang, yang hanya tinggal dibumi, saya adalah makhluk.
 
Apakah tugasmu, untuk apa kamu diciptakan?
Ooo..Saya tidak pernah menduga akan diajukan pertanyaan seperti itu. Tidak 
pernah ada yang bertanya untuk tujuan apa saya diciptakan dan bahkan saya 
sendiri tidak pernah mencari tahu alasan untuk bertanya pada diri sendiri untuk 
apa saya diciptakan!. 
 
Artinya keledai lebih mengetahui tugasnya sebagai hamba dan pelayan bagi 
manusia; anjing, kucing, sapi, rubah, kerbau, unta, domba dan kambing 
mengetahui bahwa mereka diciptakan untuk manusia. Tetapi ketika kita bertanya 
kepada manusia: Untuk apakah kamu diciptakan? Manusia mungkin menjawab: Saya 
tidak pernah ditanya seperti itu, tidak ada seorang pun pernah bertanya dan 
saya tidak menemukan alasan ataupun jawaban atau saya tidak pernah berpikir 
untuk bertanya pada diri sendiri: untuk apa saya ada?. 
 
Itu berarti level hewan diatas level manusia, karena hewan mengetahui tujuan 
mengapa mereka diciptakan, tapi manusia berkata :Saya tidak tahu. Saya tidak 
pernah memikirkan hal itu. 
 
Yang kita bahas sekarang adalah ma'rifat, itulah yang kita tanyakan pada diri 
kita. Sebelum semuanya, sebelum semua diketahui, kamu hatus mengerti tentang 
dirimu sendiri: Siapakh saya? Itulah ma'rifat - untuk mengetahui diri 
sendiri. Siapa mengetahui dirinya mengenal Tuhannya. 
 
Ketika kamu telah mengetahuinya, kamu akan menanyakan pertanyaan lain: Apabila 
saya makhluk, diciptakan dan ada diplanet ini, siapakah Yang Satu yang telah 
menyiapkan bumi ini sebagai tempat tinggal saya? Siapakah yang menyiapkan? 
Siapa yang mengirim saya? Dari milyaran atau jutaan milyar dan ratusan milyar 
sistem, galaksi, bagaimana saya dapat berada diplanet ini? 
 
Jawabannya bukan sesuatu yang dapat kamu pelajari melalui kapasitas kamu, 
tidak. Apabila kita dapat mempelajari semua melalui kapasitas kita yang ada, 
maka sudah tidak dibutuhkan sekolah, menyiapkan pendidikan tinggi atau 
mendirikan pesantren dan sebagainya. Untuk apa? Tidak perlu! Jika dapat 
menjawab pertanyaan ini: Siapakah aku?, jika pertanyaan tersebut dapat 
dijawab oleh diri kita sendiri, maka tidak ada alasana atau keuntungan 
mengirimkan seseorang seperti para Nabi as. 
 
Dapatkah kamu belajar sendiri? Melalu keakuanmu, apakah kamu mengetahui alasan 
keberadaanmu? Bila dapat, maka tidak dibutuhkan seseorang untuk berkata: 
Datang dan dengarlah, saya berbicara bagi kamu, sesuatu yang kamu belum pernah 
dengar sebelumnya bahkan berpikir tentangnya!. 
 
Tetapi manusia sekarang seperi Nimrod; Nimrod tidak pernah berkata: Saya 
adalah makhluk atau saya diciptakan, tidak, yang dia katakan :Saya Tuhanmu, 
dan kamu hambaku. Saya adalah Tuhan di bumi ini!. Ketika SayyidunENabi 
Ibrahim as datang dan berkata: O Nimrod, datang dan katakan 'O Tuhanku bahwa 
Kaulah yang menciptakanku dan mendandani aku sebagai seorang raja yang menjadi 
hambaMu' . Nimrod tidak memandang dirinya dan berkata: Saya hanya manusia 
biasa, tidak, dia menjawab kepada SayyidunEIbrahim: Oh! Yang anda maksud 
adalah Raja Surga, Tuhanmu, yang menyuruhku menjadi hambaNya dan sayalah raja 
dunia, sayalah raja. 
 
Bila kamu berkata kepada manusia sekarang,Datang dan sembahlah, datang dan 
lakukan penghambaan! Mereka akan berkata,Untuk siapa? Dan mereka akan 
berkata. 

[daarut-tauhiid] Fw: (kiriman muallaf)

2006-03-23 Terurut Topik Humas DTjkt

- Original Message -
From: erry [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, March 21, 2006 9:15 AM
Subject: Foto digendongan Aa (kiriman muallaf)

Al Davy [EMAIL PROTECTED] wrote:


Assalammualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Aa Gym yang terhormat.

Saya seorang mantan muallaf (6 tahun yang lalu).
Memerlukan waktu hampir 30 tahun untuk menentukan
Islam sebagai jalan hidup saya.

Saya berasal dari keluarga K** yang sangat taat,
tetapi selalu tinggal dan bersahabat dalam lingkungan
muslim yang taat pula (walaupun beberapa kali pindah
rumah saya selalu berada di lingkungan Kauman bahkan
isteri sayapun dari daerah Kauman).

Salah satu pemicu saya untuk menjadi seorang muslim
adalah pernyataan sederhana dari mertua saya yang
sederhana tapi sangat saya cintai dan hormati:
'ISLAM ADALAH AGAMA NALAR'.

Kemudian berbagai pengalaman spiritual saya selalu
bermula dari pernyataan tersebut, termasuk pemahaman
tentang betapa mulianya seorang Rasulullah untuk tidak
ingin di'cultus individual'kan.
Sejak saat itu saya tidak pernah memuja seseorangpun
secara berlebihan.

Tetapi minggu lalu anak saya yang baru berumur 2,5
tahun, mengajarkan kepada saya untuk membedakan antara
pemujaan yang buta dengan pengidolaan terhadap
seseorang yang baik.
Memang sejak kecil dia sudah mulai ikut sholat
berjamaah dalam keluarga terutama saat sholat magrib
karena ada kebiasaan untuk sholat tepat waktu di
keluarga kami, dan salah satu yang wajib ditunggu
adalah tampilnya Aa sebelum adzan magrib di salah satu
setasiun televisi.

Dan ketika minggu lalu dia tahu Aa akan memberikan
tausyiah di masjid Bintaro, dia selalu bertanya setiap
hari untuk dapat berfoto dengan Aa, dan setiap siang
selalu membawa baju koko dan memakai pici
kesayangannya apabila keluar rumah karena takut
terlupa apabila berfoto dengan Aa Gym.

Pada hari Minggu saya berusaha menepati janji saya,
dan sejak jam 3 sore kami berpanas panasan untuk
mewujudkan impiannya.

Dan saat yang ditunggu tiba, mobil datang dan pintu
dibuka, wajah Aa Gym terlihat oleh saya dalam keadaan
lelah atau ada sesuatu yang mengganggu, dan saya
langsung memohon ijin menyerahkan anak saya dalam
gendongannya dengan modal nekad dan tahan malu,
alhamdulillah dan sekali lagi alhamdulillah Aa
bersedia, dan ternyata anak saya malah lupa bergaya
dan malah terpesona pada Aa.

Dan setelah melihat hasil fotonya saya cukup terkejut
karena roman muka yang saya lihat ternyata begitu
berbeda, karena tidak ada wajah letih dan muram dan
berganti dengan wajah yang penuh kasih sayang
(saya percaya insyaallah ini bukan karena Aa seorang
publik figur, tetapi karena begitulah seharusnya hati
seorang muslim).

Saya yakin anak saya belum mengenal peng'cultus
individual'an tetapi dia sudah dapat mengidolakan
seseorang seperti halnya teman temannya mengidolakan
Dora atau Barney, dan alhamdulillah dia mengidolakan
seorang Aa Gym.
Dan foto itu dengan bangga selalu dibawanya dan semua
orang di keluarga, sekolah, dan komplek kami tinggal
sudah melihatnya.

Mungkin saat itu tidak ada kesempatan saya untuk
mengucapkan terima kasih, dan ini saat yang tepat
untuk mengucapkan terima kasih yang tulus dari kami
sekeluarga, terutama karena ada Aa Gym yang telah
menjadi idola Muhammad Al Davy.


Wassalammualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 15 Maret 2006
J.Bardo





===
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=== 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/