[daarut-tauhiid] Fwd: SANE Kampanyekan Pengusiran Orang Islam dari AS
SANE Kampanyekan Pengusiran Orang Islam dari AS Senin, 18 Jun 07 16:49 WIB Organisasi-organisasi anti-Islam bertambah lagi dengan berdirinya SANE, singkatan dari Society of American for National Existence. Tidak tanggung-tanggung, tujuan utama SANE adalah mengusir agama Islam dari bumi AS. Bagaimana caranya? Caranya dengan menerapkan konsep hukuman 20 tahun penjara bagi siapa saja yang terlihat patuh atau mendukung ajaran Islam di AS. Pendiri SANE adalah David Yerushalmi. Latar belakang Yerushalmi memberikan alasan kuat mengapa ia mati-matian ingin mengusir orang-orang Islam. Dalam situs SANE dimuat biografi singkat Yerushalmi. Ia antara lain disebut ikut berperan dalam mendirikan Israel Export Development Co, Ltd, sebuah lembaga yang dijadikan alat untuk mengeluarkan kebijakan dalam bidang usaha. Lembaga inilah yang mendorong reformasi pasar bebas secara radikal di Israel. Yerushalmi sempat tinggal di Israel selama 15 tahun dan dialah yang melakukan pendekatan terhadap enam senator AS dan 13 anggota parlemen, agar mereka berkirim surat pada PM Israel-waktu itu dijabat Yitzhak Rabin-yang isinya mendukung pembentukan zona pasar bebas itu. Dan ia rencananya akan menempatkan perusahaan-perusahaan teknologi tinggi milik Israel dan AS di zona yang biaya pembentukannya menelan biaya 2 milyar dollar. David Yerushalmi juga salah seorang dari jajaran pengurus Institute for Advanced Strategic and Political Studies (IASPS), sebuah lembaga think tank yang berbasis di Yerusalem dan memiliki kantor perwakilan di Washington D. C. Lembaga IASPS sendiri adalah lembaga yang sengaja dibentuk untuk melakukan pembelaan terhadap Israel dan SANE adalah salah satu organisasi pro Israel yang mensponsori aksi massa pro Israel di Washington DC pada tanggal 10 Juni kemarin. Tak pelak lagi, SANE sama dengan sejumlah organisasi lainnya seperti Campus Watch, Jihad Watch dan Dhimmi Watch, yang kesemuanya adalah organisasi pro Israel yang anti-Islam dan Muslim. Proyek-proyek organisasi ini adalah mengekploitasi semangat patriotisme untuk memunculkan histeria anti-Islam di AS. Kampanye yang digelar SANE adalah memberlakukan sanksi 20 tahun penjara bagi mereka yang taat pada Islamatau siapapun yang mendukungnya. Hal itu dipaparkan dalam kertas kerja yang mereka rilis pada bulan Februari kemarin. Kemudian, pada tanggal 13 Juni, SANE merilis apa yang mereka sebut Proyek Pemetaan Syariah di Amerika yang tujuannya untuk memata-matai sekitar 2. 300 institusi agama Islam yang ada di AS. Proyek ini akan mengumpulkan informasi tentang keberadaan 2. 300 masjid di AS beserta sekolah-sekolah agama yang diselenggarakannya, memberikan informasi pada para penegak hukum dan masyarakat serta meneliti apakah ajaran Islam mengarah pada konspirasi untuk menumbangkan pemerintahan AS, demikian pernyataan yang ditulis SANE terkait proyek tersebut. Bersamaan dengan peluncuran Proyek Pemetaan Syariah SANE mengklaim bahwa ada ratusan Islamic Center di AS yang menjadi sarang para aktivis ekstrim dan mengajarkan kekearasan, terorisme dan kebencian terhadap Amerika. SANE juga mengusulkan adanya larangan terhadap imigran Muslim serta pernyataan bahwa semua warga Muslim yang bukan warga negara AS adalah musuh dan harus dideportasi. Hal tersebut tertuang dalam sebuah manifesto yang ditulis oleh Yershalmi pada bulan Januari lalu, berjudul War Manifesto-The War Against Islam. Bukan suatu kebetulan, semua proyek-proyek SANE disebarluaskan oleh Insight, majalah online yang masih satu group dengan surat kabar kelompok sayap kiri Washington Times. Meski makin banyak organisasi anti-Islam, kehidupan warga Muslim di AS tetap dinamis baik secara politik maupun sosial. Mereka menganggap kehadiran SANE hanya sebagai upaya untuk meneror dan mengintimidasi komunitas Muslim di Amerika. (ln/Islamicity/MG) Source : http://www.eramuslim.com/berita/int/7618164635-sane-kampanyekan-pengusiran-o rang-islam-as.htm
[daarut-tauhiid] MOHON BANTUAN DAN INFORMASI TEMPAT PENGOBATAN GRATIS UNTUK PENDERITA HYDROCHEAPALUS
_ Assalamu alaikum, Wr Wb,… Yth. Bapak / Ibu dan Rekan-rekan Kami mau sharing, dan mudah-mudahan bisa membantu. Kami mempunyai tetangga dekat rumah, yang tinggal di daerah Sudimara Timur – Ciledug, Tangerang. Dimana mereka mempunyai seorang anak berusia -/+ 8 bulan yang menderita penyakit Hydrocheapalus sejak bayi. Kedua orang tuanya termasuk katagori warga yang tidak mampu, Sang suami hanyalah pekerja serabutan, sang Istri seorang Ibu Rumah tangga. Mereka tinggal di sebuah rumah kontrakan seluas -/+ 5x5 m2 diruangan tsb berfungsi sbg temapat tidur, dapur dan keperluan lainnya. Kondisi anaknya saat ini sangat menyedihkan karena semakin hari kepalanya makin membesar. (liat photonya yach). Dikarenakan orang tuanya tidak mampu untuk membawa ke rumah sakit yang pasti sangatlah dibutuhkan biaya yang tidak sedikit, maka sudi kiranya jika kita dapat meringankan beban mereka untuk secepatnya membawa ke rumah sakit untuk dilakukan tindakan operasi. Jika ada Bapak / Ibu dan rekan-rekan baik perseorangan atau perusahaan yang berniat membantu atau menengok anak tersebut terlampir alamat lengkapnya ; Jl. Masjid 17 Rt 001 / 08 – Sudimara Timur – Ciledug, Tangerang – Banten. Jika merasa kesulitan untuk mengetahui alamat tsb diatas atau membutuhkan informasi lainnya bisa menghubungi kami ( tetangga ) ; 1. Sukma0811.919.338 2. Rudy 0812.947.6901 Atas perhatian dan niat baik dari Bapak / Ibu, rekan-rekan baik perorangan dan perusahaan. Kami atas nama tetangga dekat mengucapkan banyak terima kasih. Kalao tidak mereporkan minta tolong di forward ke teman2x lainnya. Wassalam
[daarut-tauhiid] Islam dan Positive Thingking
Islam dan Positive Thinking Oleh: Abdullah Hakam Syah Islam memfasilitasi umat manusia agar dapat menikmati hidup ini dengan tenang, damai dan tanpa beban. Menikmati hidup dengan selalu tersenyum, ringan dalam melangkah, serta memandang dunia dengan berseri-seri. Inilah implementasi dari ajaran Islam yang memang dirancang untuk selalu memudahkan dan menjadi rahmat bagi sekalian alam. Untuk mewujudkan hidup yang sealu tersenyum, ringan dan tanpa beban tersebut; Islam memberikan beberapa tuntunan. Yaitu di antaranya: menjaga keseimbangan, selalu berbaik sangka (Khusnudzdzan), juga dengan berpikir positif. Namun karena keterbatasan ruang dan waktu, saya akan membatasi pembahasan kali ini hanya tentang khusnudzdzan dan berpikir positif. Pertanyaan yang sangat mendasar adalah: mengapa Islam sampai menekankan pentingnya khusnudzdzan dan berpikir positif? Paling tidak, ada empat alasan yang bisa dikemukakan di sini. Pertama, kita harus khusnudzdzan dan berpikir positif karena ternyata orang lain seringkali tidak seburuk yang kita kira. Contoh terbaik mengenai hal ini ialah kisah Nabi Khidhir dan Nabi Musa Alaihima As-Salam. Suatu kali, Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan Nabi Musa untuk menambah ilmu dari seseorang yang sedang berdiri di tepi pantai yang mempertemukan dua arus laut. Setelah mencari tempat yang dimaksud, di situ beliau menemukan Nabi Khidhir, dan kemudian mengutarakan maksudnya. Nabi Khidhir mau menerima dengan satu syarat; Nabi Musa tidak boleh grasa-grusu bertanya sampai Nabi Khidhir menjelaskan. Tapi aku yakin, kamu tidak akan bisa bersabar, tambah Nabi Khidhir lagi. Namun karena Nabi Musa bersikeras, akhirnya dimulailah perjalanan beliau berdua berdasarkan syarat tadi. Ternyata benar!! Ketika dalam perjalanan itu Nabi Khidhir melakonkan hikmah demi hikmah yang telah diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, tak sekalipun Nabi Musa mampu bersabar untuk tidak grasa-grusu menafsirkan yang bukan-bukan. (Qs. Al-Kahfi: 60-82). Dalam kisah Qur'ani ini, poin penting yang dapat dipetik: kita harus selalu berbaik sangka dan berpikir positif terhadap orang lain. Karena, bisa jadi, orang lain tidaklah seburuk yang kita kira. Sebab kita hanya bisa melihat apa yang tampak, namun tidak tahu niat baik apa yang ada di hatinya dan seterusnya. Kedua, berbaik sangka dan berpikir positif dapat mengubah suatu keburukan menjadi kebaikan. Kita dapat menemukan pembuktiannya dalam teladan Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam, ketika seluruh kafilah-kafilah Arab berkumpul di Makkah pada tahun-tahun pertama turunnya wahyu. Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan Rasulullah untuk menyampaikan risalah Islam kepada semua kafilah itu. Namun yang terjadi, mereka justru mencaci dan menyakiti Rasulullah, serta melumuri wajah beliau dengan pasir. Saat itu, datanglah malaikat ke hadapan Rasulullah, Wahai Muhammad, (dengan perlakuan mereka ini) sudah sepantasnya jika kamu berdoa kepada Allah agar membinasakan mereka seperti doa Nuh `Alaihi As- Salamatas kaumnya. Rasulullah segera mengangkat tangan beliau. Tetapi yang terucap dalam doa beliau bukanlah doa kutukan, melainkan untaian maaf dan harapan bagi orang-orang yang telah menyakitinya, Ya Allah, berilah petunjuk kepada kaumku. Sesungguhnya (mereka melakukan semua ini terhadapku) hanya karena mereka tidak tahu. Ya Allah, tolonglah aku agar mereka bisa menyambut ajakan untuk taat kepada-Mu. (Al-Ahadits Al-Mukhtarah, karya Abu `Abdillah Al-Maqdasi, 10/14). Pilihan beliau ternyata tidak salah. Tak lama setelah peristiwa tersebut, mereka yang pernah menyakiti beliau berangsur-angsur memeluk Islam dan menjadi Sahabat yang paling setia. Ini sesuai dengan ajaran Al-Qur'an, Tanggapilah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dengan dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat akrab. (Qs. Al-Fushilat: 34) Ketiga, berbaik sangka dan berpikir positif dapat menyelamatkan hati dan hidup kita. Sebab hati yang bersih adalah hati yang tidak menyimpan kebencian. Hati yang tenteram adalah hati yang tidak memendam syakwasangka dan apriori terhadap orang lain. Dan hati yang berseri-seri hanyalah hati yang selalu berpikir positif bagi dirinya maupun orang lain. Kebencian, berburuk sangka dan berpikir negatif hanya akan meracuni hati kita. Sebab itulah, ketika Orang-orang Yahudi mengumpat Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam yang sedang duduk santai bersama Aisyah Radhiyallahu `Anha, dan Aisyah terpancing dengan balas menyumpahi mereka; Rasulullah segera mengingatkan Aisyah, Kamu tidak perlu begitu, karena sesungguhnya Allah menyukai kesantunan dan kelemah-lembutan dalam segala hal. (Riwayat Al- Bukhari dan Muslim, dari Aisyah Ra.). Subhanallah!! Beliau yang seorang utusan Allah dan pemimpin masyarakat muslim, yang sebenarnya bisa dengan mudah membalas perlakuan Orang-orang Yahudi itu, ternyata memilih untuk tetap santun dan berpikir
[daarut-tauhiid] Kajian Sholat Kehidupan Juni 07
Betapa ternyata sholat berarti hidup Sholat selama hidup, sholat adalah gambaran kehidupan Tapi sudahkah kita dapat merasakan Dari sekian waktu sholat yang telah kita lakukan ? Temukan pemahamannya dalam KAJIAN SHOLAT DAN KEHIDUPAN bersama : M. Amrullah Muzayyin Ahad, 24 Juni 2007 Pukul : 08:00 - 11:00 WIB Di Masjid Takhobbar PT Telkom Jl. Raya Ketintang 156 Surabaya Dengan materi : 1. Sholat dan gerak 2. Sholat naik turun 3. Tangan dan kaki 4. Sholat dan energi 5. Sholat dan darah 6. Sholat menunduk 7. Salam ke kanan dan ke kiri 8. Sholat dan huruf 9. Membuka rahasia 17 10. Sholat berlatih atau bertanding 11. Sholat dan buah 12. Sholat dan alas kaki 13. Sabar, sholat dan khusyu' 14. Sholat dan mati 15. Sholat dan Isro Mi'roj 16. Sholat dan paku bumi 17. Sholat dan ikhlas 18. Sholat dan punggung 19. Sholat dan gerhana 20. Sholat dan gambaran kehidupan dunia akherat 21. Sholat dan segitiga 234 22. Sholat dan perjuangan 23. Sholat dan jiwa raga 24. Sholat dan wajah 25. Sholat dan anak-anak * Kajian terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya * Informasi hubungi : (031) 71302022, 72178148, 7714
[daarut-tauhiid] Saya ingin sekolah lagi
Saya Ingin Sekolah lagi sumber:eramuslim.com Tiap tahun, mendekati bulan Juni-Juli, aneka spanduk dan poster pengumuman penerimaan siswa baru bertebaran di mana-mana. Bahkan beberapa bulan sebelumnya, spanduk-spanduk tersebut sudah bisa dengan mudah ditemui di sejumlah ruas jalan mapun persimpangan. Pengumuman serupa juga telah bisa ditemui terpampang di media cetak seperti koran dan majalah. Bagi banyak orangtua, mereka juga telah lama mempersiapkan diriterutama uangdemi kelanjutan pendidikan anak-anaknya tercinta. Jika tidak memasukkan anak-anaknya ke sekolah, maka mereka harus bersiap untuk melunasi biaya daftar ulang yang juga tidak sedikit. Bahkan banyak dari mereka yang juga telah mempersiapkan anak-anaknya dengan sepatu baru, buku baru, seragam baru, dan sebagainya. Semuanya memiliki harapan dan cita-cita agar masa depan anaknya bisa lebih baik ketimbang mereka sendiri. Dan hanya lewat pendidikan yang baik, semuanya itu diharapkan bisa tercapai. Namun semua itu tidak berlaku bagi Feni. Bagi gadis berkerudung yang baru menginjak usia 17 tahun Februari lalu, kehidupan seakan telah berhenti. Dunia yang begitu luas bagi teman-teman sebayanya, untuk dirinya hanya sebatas dinding rumah yang ditumpanginya karena belas kasihan orang lain. Cakrawala yang begitu lapang bagi dirinya hanya sebatas atap rumah yang sering bocor tak mampu menampung curahan air hujan. Jangankan untuk bercita-cita mau jadi apa kelak, untuk makan apa besok pun Feni tidak tahu. Kemarin, hari ini, dan esok, baginya sama saja. Rumah menjadi satu-satunya tempat yang paling aman. Walau demikian, Feni tidak mampu untuk membohongi dirinya bahwa dia masih menyimpan secercah asa untuk kembali bersekolah, walau hanya sedikit, dan kian lama cahayanya kian pudar. Dan jika sudah demikian, Feni hanya bisa menangis dalam kesendiriannya. Setahun sudah gadis berkulit putih ini tidak bersekolah lagi. Masih jelas terbayang dalam benaknya, ketika menerima raport kenaikan ke kelas tiga SMA setahun lalu, walau dirinya dinyatakan naik kelas, namun bukan kebahagiaan yang dirasakan. Kedua orangtuanya telah angkat tangan, tidak sanggup lagi membiayai sekolahnya. Di tengah derai tawa kawan-kawannya, Feni meninggalkan gedung sekolah dengan menahan isak tangis. Walau gadis ini tahu kedua orangtuanya tidak mampu, dia tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan mengalami nasib seperti ini. Segala harapan dan angan-angannya terbang sudah. Tiada lagi keceriaan dan keindahan masa remaja. Segalanya telah berubah menjadi awan hitam yang mengepungnya tiap hari. Ujian Dari Allah SWT Sang bunda bukannya tidak tahu apa yang tengah dirasakan anaknya. Ibu yang selalu berkerudung ini juga hanya bisa terdiam dan pasrah dengan segala apa yang menimpanya. Mungkin ini sudah nasib saya. Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi , ujar Bu Nasroh (38) saat ditemui Eramuslim. Com. Sang ayah, Pak Hendra (55), bisa dibilang tidak memiliki penghasilan tetap. Di usianya yang telah beranjak tua dan rambut yang sudah banyak dihiasi warna putih, Pak Hendra sekarang hanya diperbantukan menyupir oleh salah seorang kenalannya. Dibayarnya harian, paling banyak limapuluh ribu perhari, itu pun limabelas ribunya habis untuk transport. Tapi tidak setiap hari dia dapat. Ya uang yang sudah sedikit itu harus kami gunakan seirit mungkin, ujar Bu Nasroh. Di tengah segala kekurangan, selain menanggung kedua anaknyaIntan (19) dan Femi (17), Pak Hendra dan Bu Nasroh masih harus menanggung hidup Fikri (4) dan kakak perempuan Pak Hendra yang sudah renta. Fikri sendiri bukan anak kandung mereka, hanya saja mereka sudah mengasuh Fikri sejak anak itu belum bisa berjalan. Orangtuanya entah ke mana, padahal masih kerabat kami, ujar Bu Nasroh seraya menyatakan Fikri sudah dianggap sebagai anaknya sendiri. Saya Ingin Sekolah Lagi Fikri pula satu-satunya hiburan bagi Feni. Setahun putus sekolah dan hanya berdiam diri di rumah, gadis ini mengaku dekat sekali dengan Fikri. Namun tanpa setahu siapa pun, lewat tirai jendela yang tipis, Feni sering memandangi kawan-kawan sebayanya berseragam putih abu-abu pergi ke sekolah di pagi hari. Di saat siang atau menjelang petang, ketika kawan-kawannya kembali ke rumah, Femi kembali melongokkan kepalanya di jendela hanya untuk memandangi seragam putih abu-abu yang kini terasa begitu mewah bagi dirinya. Femi sebenarnya anak yang periang, tapi setahun belakangan, sejak ia tidak sekolah lagi, dia menjadi anak yang pemalu. Dia tidak mau lagi bermain dengan anak-anak sebayanya dan seharian mengurung diri di dalam rumah, ujar Bu Nasroh yang mengaku sebenarnya ingin sekali meneruskan sekolah anak bungsunya ini. Tapi ya, apa daya, saya dan suami tidak bia berbuat apa-apa lagi. Untuk mencari sesuap nasi saja kami sulitnya bukan main..., tambahnya. Kepada Eramuslim, dengan malu-malu Feni mengakui bahwa dirinya sangat ingin kembali ke bangku sekolah. Saya tinggal
[daarut-tauhiid] Disuruh Jongkok Lalu Ditembak
Selasa, 19 Juni 2007 'Bapak Disuruh Jongkok, Terus Ditembak' JAKARTA -- Perjalanan bersama ayah dan dua adiknya, Sabtu (9/6) siang itu, tampaknya menjadi pengalaman paling traumatis dalam hidup Sidiq Abdullah Yusuf (8 tahun). Sidiq melihat sang ayah --Yusron Mahmudi alias Abu Dujana yang ditetapkan Polri sebagai tersangka teroris-- ditembak dari jarak dekat oleh anggota Detasemen Khusus 88 (Antiteror) Mabes Polri. ''Bapak disuruh turun dari motor, disuruh jongkok, terus ditembak dari belakang,'' ujar Sidiq pelan, ketika datang ke Mabes Polri bersama ibunya, Sri Mardiyati (35 tahun), dan rombongan keluarga, Senin (18/6). Sidiq berkisah, siang itu Yusron bersama dia serta dua adiknya, Salman Faris Abdul Rahman (6 tahun) dan Hilma Sofia (2,5 tahun), pergi untuk menonton pemilihan kepala desa di lapangan Desa Kebarongan, Kec Kemrajen, Kab Banyumas, Jateng. Sekitar 100 meter dari rumah, di suatu perempatan, kata Sidiq, sepeda motor ayahnya tiba-tiba dipepet pengendara sepeda motor lainnya. Ketiganya pun secara bersamaan terjatuh dari motor. Bahkan, Hilma yang saat itu membonceng di depan Yusron, sempat tertindih motor. ''Habis itu, aku dipegangi oleh orang itu,'' ujar Sidiq yang tampang polosnya menyiratkan trauma belum hilang darinya. Hanya kalimat-kalimat pendek yang bisa dikutip wartawan dari mulut Sidiq. Pengakuan Sidiq kepada Tim Pengacara Muslim (TPM) tak kalah mencengangkan. Menurut Qadhar Faisal, salah satu kuasa hukum keluarga Yusron, tidak hanya Sidiq yang melihat ayahnya ditembak dari jarak dekat. Dua adik Sidiq, kata Qadhar, juga ikut melihat ayah mereka tak berdaya ditembus timah panas, sebelum akhirnya mereka masuk kembali ke rumah. ''Saat lari, Sidiq mendengar empat kali tembakan, Salman tiga kali,'' kata Qadhar. Sri Mardiyati yang kemarin datang ke Mabes Polri sambil menggendong Hilma, menambahkan, tak lama setelah tiga anaknya sampai di rumah, beberapa petugas menjemput keluarganya. Lalu, mereka dibawa ke sebuah hotel di Yogyakarta. Sejak saat itu, Mardiyati dan anak-anaknya tidak pernah lagi bertemu Yusron. ''Saya tidak kenal Abu Dujana, suami saya bernama Yusron atau dikenal Ainul Bahri,'' tegas Mardiyati ketika wartawan menanyakan sejauh mana kedekatannya dengan Abu Dujana. Dia yakin, proses penangkapan polisi terhadap suaminya yang dianggap tersangka teroris, hanyalah rekayasa untuk memuaskan dunia Barat. Suaminya, kata Mardiyati, hanyalah pengrajin tas biasa. ''Saya menyangkal semua yang diekspose media.'' Merasa proses penangkapan Yusron melanggar HAM, Qadhar akan mempraperadilankan Kapolri, Jenderal Sutanto, ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Surat gugatan praperadilan akan didaftarkan pada Rabu (20/6). Pelanggaran HAM, katanya, terjadi karena ketika ditembak, Yusron tidak memegang senjata, tak mencoba melarikan diri, tidak melawan, dan bukan pelaku tindak pidana. Terlebih, penembakan Yusron disaksikan langsung ketiga anaknya. Sebelumnya, Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Bambang Hendarso Danuri, menegaskan tidak ada rekayasa dalam proses penangkapan teroris. Bambang mengatakan, bisa mempertanggungjawabkan aksi penggerebekan teroris secara hukum. (dri ) http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=297115 http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=297115kat_id=3 kat_id=3 [Non-text portions of this message have been removed]
[daarut-tauhiid] Meneruskan Generasi
MENERUSKAN GENERASI Salah satu kebahagiaan dalam berumah tangga adalah ketika punya keturunan. Sebaliknya akan membuat sedih dan menderita ketika tidak memiliki keturunan. Fitrah manusia adalah ingin hidup langgeng. Tapi karena umur terbatas, maka kita ingin melanggengkan eksistensi kita lewat keturunan. Bukan hanya meneruskan keturunan, melainkan juga memunculkan kebahagiaan. Rasanya, kita seperti melihat diri kita terlahir kembali ke dunia dalam bentuk yang lebih kecil. Dan, lantas takjub dibuatnya. Maka, ayah dan ibunya seringkali berebut menyebut persamaan si anak dengan dirinya. Wah, hidungnya kayak hidungku, kata si ayah. Ya, tapi matanya kayak mataku, kata ibunya tidak mau kalah. Keduanya lantas tertawa lebar. Bahagia menyambut kehadiran sang buah hati. Memperoleh keturunan adalah kebahagiaan yang tiada terkira dalam rumah tangga. Allah membalas susah payah orang tua dalam membuat anak tersebut dengan rasa bahagia yang luar biasa. Anda yang belum punya anak, pasti tak akan bisa memahami betapa bahagianya memiliki anak. QS. Ali lmran (3): 39 Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh. QS. Huud (11): 71 Dan isterinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishaq, dan dari Ishaq (akan lahir puteranya) Ya'qub. Begitulah, ayat-ayat Qur'an pun bercerita tentang kegembiraan dan kebahagiaan mereka yang memperoleh anak setelah sekian lama belum memperolehnya. Anak-anak itulah yang bakal meneruskan kehidupan orang tuanya. Karena itu Allah memerintahkan kepada setiap orang tua agar menjaga, merawat dan mendidik anak-anaknya dengan sebaik-baiknya, supaya menjadi generasi yang salih dan salihah. Anak-anak yang pandai, berakhlak mulia, sejahtera, dan memberi manfaat sebesar-besarnya. QS. An Nisaa' (4): 9 Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. Nah, untuk menghasilkan generasi kuat semacam itu kuncinya ada pada kualitas lembaga rumah tangga yang dibangun oleh orang tuanya. Jika rumah tangga itu Islami, tenteram, bahagia, dan tertata dengan baik, Insya Allah akan menghasilkan anak-anak yang baik di masa depan. Sebaliknya, jika rumah tangga tersebut amburadul, maka ia pun akan menghasilkan anak-anak yang amburadul. Rasulullah pernah mengatakan, bahwa seorang anak dilahirkan dalam keadaan suci dan bersih. Orang tuanyalah yang menjadikannya seorang muslim, nasrani, yahudi atau majusi. Hal ini menunjukkan betapa sentralnya peranan orang tua bagi kualitas anak-anaknya di masa depan. Jika orang tuanya suka bertengkar, maka anak-anaknya pun akan memiliki sifat-sifat suka bertengkar. Jika orang tuanya suka berlaku kasar, maka anak-anaknya pun bakal senang berlaku kasar. Namun, jika orang tuanya memberikan contoh kasih sayang dan kelembutan dalam keluarga, maka anak-anak mereka pun bakal menyukai budaya kasih sayang dan kelembutan dalam hidupnya. Pendidikan di sekolah dan luar sekolah masih kalah oleh pendidikan dalam keluarga. Sejak kecil anak melihat contoh yang paling dekat dengannya. Dan itu ada pada orang tua mereka. Memang ada masa-masa si anak mencoba meniru contoh-contoh yang ada di luar keluarganya, akan tetapi terbukti kemudian, mereka akan kembali pada apa yang telah terbiasa dan dibiasakan oleh orang tuanya sejak kecil kepadanya. Karena itu, sering kita dengar pepatah mengatakan bahwa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Artinya, seorang anak tidak akan jauh dari akhlak dan didikan orang tuanya. Selain karena faktor genetik yang diturunkan, hal itu juga bersumber dari kebiasaan yang ditanamkan selama bertahun-tahun. Maka, betapa idealnya kalau anak-anak kita itu, selain memiliki kualitas orang tuanya, juga berkembang dengan kualitas dirinya sendiri yang sesuai dengan jamannya. Janganlah berharap untuk menjadikan anak-anak itu sama persis seperti kita. Karena jaman mereka akan sangat berbeda dengan jaman orang tuanya. Kesuksesan orang tua adalah ketika anak-anaknya tumbuh berkembang melebihi dirinya...
[daarut-tauhiid] Bedah Buku Kristologi
*Assalamu'alaikum Wr. Wb.,* ** *Dept. SLTNI, KEPUTRIAN, dan SDIS RISKA* kembali mengajak saudara/i sekalian untuk mengikuti kajian Islam *bedah buku KRISTOLOGI * yang Insya Allah akan dilaksanakan pada : *Hari/Tanggal: Ahad, 01 Juli 2007* *Pukul: 09.30 WIB* *Tempat : Ruang Zainab Motik Masjid Agung Sunda Kelapa - * * Menteng.* *Tema : MUSTAHIL KRISTEN BISA MENJAWAB* *Pembicara : Ust. H. Insan L.S. Mokoginta* *Moderator : Ust. Taufiqurahman.* Acara ini terbuka untuk umum, mohon diinformasikan ke saudara/i kita. Yesus adalah seorang Nabi yang diutus oleh Allah untuk menyelamatkan bangsa Israel dari jurang kehancuran. Beliau selalu menegakan hukum Taurat Musa dan tidak pernah merubah sedikitpun. Tetapi kemudian ajaran Yesus yang selalu mengamalkan ajaran Nabi Musa, ternyata di campur aduk dengan ajaran dan dogma pagan (Agama penyembah berhala) kuno yang sangat bertentangan dengan agama tauhid yang dibawa oleh Nabi Adam, Abraham (Ibrahim), Musa, Isa (Yesus). Banyak sekali dogma Kristen yang tidak berdasar pada kitab sucinya. Meskipun pendiri kristen menciptakan ayat-ayat palsu untuk menopang dogma tersebut, dunia sudah bisa dibohongi lagi. Diantara dogma dusta itu: Kebangkitan Yesus, Perayaan natal, halalnya babi dan lain-lain. *H. Insan L.S. Mokoginta seorang mualaf mantan kristen katolik mengajukan 11 pertanyaan berkaitan dengan ajaran kristen dengan* *menjanjikan memberi hadiah Rp. 10.000.000,- bahkan untuk pertanyaan berkaitan tentang Yesus yang dimuat dalam Lukas 24:44-46, penulis menyediakan hadiah mobil BMW bagi yang bisa memberi jawabannya.* Untuk lebih jelasnya marilah kita beli dan baca buku MUSTAHIL KRISTEN BISA MENJAWAB karangan Ustadz H. Insan L.S. Mokoginta, Semoga dapat memberi mauidha khasanah juga memperkuat keyakinan kita pada agama Allah. *Pada hari ini telah aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah aku cukupkan nikmatKU bagimu, dan telah aku ridhoi ISLAM sebagai agamamu * *(Q.S. Al-Maidah:3)* *Cat: Bagi yang ingin membeli buku dan VCD tentang dialog Islam vs Kristen lainnya dapat menghubungi Sdr. Jhanan Ketua Dept SLTNI RISKA(021) 70371016/08128036823 dan sebagian buku dan VCD tentang dialog Islam vs Kristen telah dititipkan dan dapat dibeli di DANUS Sekretariat RISKA. * ** *Wassalamu'alaikum Salam Wr. Wb.* *Humas Dept SLTNI, KEPUTRIAN, dan SDIS RISKA* *Info selengkapnya:* *- Sekretariat RISKA : (021) 319-05-839* *- Jhanan : (021) 70371016/08128036823* *- Ade : (021) 68744471* *- Dwi Baskoro : (021) 93665433* *- Gugus: (021) 30100033 * Remaja Islam Sunda Kelapa - RISKA, Remaja Islam yang punya gaya TM Sekretariat: Jl. Taman Sunda Kelapa #16 Menteng, Jakarta Pusat 10310 telp. 021 - 31905839 fax. 021 - 3154179 email: [EMAIL PROTECTED] website: www.riskaonline.org
[daarut-tauhiid] Zakat untuk Kemanusiaan
Bahwa pada sebagian harta kita ada hak untuk orang lain, untuk mereka yang lemah (dhuafa). Maka ada mekanisme infak dan sedekah yang diajarkan Rasulullah kepada setiap umatnya sebagai bentuk kecintaan terhadap sesama. Tak hanya itu, infak dan sedekah pun merupakan wujud kesadaran tertinggi akan sebuah makna kepemilikan setiap sen harta yang kita peroleh. Betul bahwa apapun bentuknya, harta yang kita miliki saat ini adalah salah satu nikmat yang Allah berikan kepada setiap hamba-Nya. Betul pula jika setiap rezeki yang Allah berikan kepada manusia diartikan sebagai bentuk kasih Allah kepada makhluk. Sehingga sangatlah pantas jika manusia merasa harus terus menerus berdekatan dengan Tuhannya. Pertama, jelas karena jika bukan karena Allah, maka tak akan limpahan rezeki mengalir kepadanya. Kedua, tentu karena setiap hamba mengerti betul memang hanya Allah lah yang mampu berkehendak atas dirinya. Kehendak itu bisa berupa menambah nikmat (rezeki) atau berupa adzab dengan mengambil nikmat itu. Sesungguhnya, semua kehendak Allah itu boleh jadi ditentukan oleh cara kita mensyukuri nikmat yang didapat. Meski nyatanya, tidak sedikit diantara kita yang terlupa dan menganggap seluruh yang kita miliki saat ini adalah penuh hasil jerih sendiri. Terlupa juga tentang sebagian harta yang bukan milik kita dan semestinya diberikan kepada yang berhak. Terlebih, lupa pula bahwa setiap sen milik kita yang berasal dari Allah akan dikembalikan kepada Allah, karena sesungguhnya semua itu hanyalah pinjaman. Bahkan, yang lebih menyedihkan, terlupa kita akan sebentuk tanggungjawab terhadap seluruh harta yang pernah Allah titipkan itu. Karenanya Allah tak hanya memerintahkan untuk berinfak dan sedekah. Mekanisme lainnya adalah zakat, sebuah cara yang diajarkan Nabi Muhammad Saw dalam rangka menyucikan harta. Bahwa setiap harta itu ada pertanggungjawabannya, dari mana didapat dan untuk apa dibelanjakan. Karenanya, zakat, infak dan sedekah sungguh sangat menolong siapapun yang melakukannya. Jika zakat bisa membersihkan harta kita, dan infak serta sedekah mampu meringankan kita dari bentuk pertanggungjawaban kepada Allah. Berbahagialah siapa pun yang melakukannya. Harta yang senantiasa dikeluarkan zakatnya, adalah harta yang bersih. Tersenyumlah di hadapan Allah yang mempertanggungjawabkan harta-harta yang bersih. Begitu pun dengan infak dan sedekah. Jika kita senantiasa menyisihkan sebagian harta untuk kaum dhuafa, sesungguhnya kita tengah menolong diri sendiri. Jangan pernah menganggap zakat, infak dan sedekah yang kita keluarkan itu telah membantu orang-orang lemah. Sungguh, yang lebih terbantu dari setiap sen yang kita keluarkan itu adalah diri kita sendiri. Jika bisa diumpamakan, seorang anak yang diberikan sepiring kue oleh ibunya dengan sedikit pesan, berikan sebagian untuk adikmu ya, kue ini tidak hanya untukmu nak,. Ketika dia makan sebagian dan sebagian lainnya diberikan kepada adiknya, tentu saja ibunya akan senang. Bahkan boleh jadi si adik akan memberikan kesaksian bahwa benar ia mendapatkan bagian kue dari sang kakak. Tak hanya itu, ketika si ibu bertanya tentang sepiring kue itu, anak itu akan ringan menjawab, sebagian sudah kakak berikan untuk adik. Sekarang bayangkan jika si anak itu menikmati sendiri sepiring kue itu tanpa menyisihkannya untuk adiknya. Si kakak akan gagap ketika ditanya tentang bagian kue untuk adiknya. Ibunya pun akan marah saat tahu anaknya tak menjalankan perintahnya. Dan boleh jadi, kue berikutnya hanya akan diberikan kepada adiknya, dan tak ada lagi jatah kue untuk si kakak. Bayangkan jika tak ada yang kita keluarkan untuk berzakat. Bayangkan pula jika tak ada sebagian harta yang kita sedekahkan. Allah akan mempertanyakan semua harta yang kita makan itu. Sungguh, zakat, infak dan sedekah akan meringankan disaat kita harus mempertanggungjawabkan harta yang kita peroleh. Dan boleh jadi, akan datang dari berbagai arah yang tidak diduga, kaum lemah yang terus menerus menolong kita dengan bersaksi bahwa kita telah pernah membagi sebagian harta kita. Segerakan berzakat, infak dan sedekah. Teramat banyak bersebaran kaum lemah, dan diantara kaum lemah itu adalah korban bencana. Zakat untuk kemanusiaan adalah sebuah cara mengalirkan kepedulian, sekaligus membuka lebih banyak pintu-pintu pertolongan disaat kita benar-benar membutuhkannya, termasuk diwaktu pertanggungjawaban di hadapan Allah kelak. Insya Allah. Salurkan Bantuan Anda Melalui ACT di : BCA # 676 030 2021 BSM # 101 000 1114 Mandiri # 128 000 4593 338 Muamalat # 304 0023 015 BII Syariah # 270 2000 256 Permata Syariah # 0971 001 224 SMS FOR HUMANITY : ketik : ACT DONASI kirim ke 7505 Rp. 5000/SMS (semua operator) ketik : ACT DONASI kirim ke 7475 Rp. 2000/SMS (semua operator) ketik : Reg ACT kirim ke 7475 Untuk informasi terkini dan inspirasi kemanusiaan Rp. 1000/SMS (semua operator) ACT HOTLINE : 021- 741 4482
[daarut-tauhiid] Bahagiakan Pasangan
BAHAGIAKAN PASANGAN Salah satu kebahagiaan adalah ketika melihat orang yang kita cintai bahagia. Kebahagiaan jenis ini levelnya lebih tinggi dari kebahagiaan yang bersifat individual. Boleh jadi, ini masuk dalam kategori kebahagiaan sosial. Tidak gampang untuk memperoleh kebahagiaan jenis ini. Apalagi bagi mereka yang bersifat egois. Semua kebahagiaannya diukur dari kebahagiaan diri sendiri. Orang yang demikian adalah tipikal 'pemburu kebahagiaan', yang justru tidak pernah menemukan kebahagiaan... Berumah tangga adalah sebuah cara untuk memperoleh kebahagiaan, dengan cara membahagiakan pasangan kita. Partner kita. Istri atau suami. Bisakah itu terjadi? Bisa, ketika berumah tangga dengan berbekal cinta. Bukan sekadar berburu cinta. Lho, memang apa bedanya? Berbekal cinta, berarti kita mencintai pasangan kita. Ingin memberikan sesuatu kepada pasangan agar ia merasa bahagia. Sedangkan berburu cinta, berarti kita menginginkan untuk dicintai. Menginginkan sesuatu dari pasangan kita, sehingga kita merasa bahagia. Menurut anda, manakah yang lebih baik? Mengejar cinta atau memberikan cinta? Mengejar kebahagiaan ataukah memberikan kebahagiaan? Mengejar kepuasan ataukah justru memberikan kepuasan? Mana yang bakal membahagiakan, yang pertama ataukah yang ke dua? Ternyata, yang ke dua. Mengejar cinta hanya akan mendorong anda untuk berburu sesuatu yang semu belaka. Yang tidak pernah anda raih. Karena, keinginan adalah sesuatu yang tidak pernah ada habisnya. Apalagi keserakahan. Hari ini Anda merasa memperoleh cinta dari pasangan Anda, maka berikutnya anda akan merasa tidak puas. Dan ingin memperoleh yang lebih dari itu. Sudah memperoleh lagi, berikutnya anda akan ingin lebih lagi. Ini hampir tak ada bedanya dengan ingin mengejar kesenangan dengan cara memiliki mobil atau rumah. Ketika kita masih miskin, kita mengira akan senang memiliki mobil berharga puluhan juta rupiah. Kita berusaha mengejarnya. Lantas memperolehnya. Dan kita memang senang. Tapi, tak berapa lama kemudian, kita menginginkan untuk memiliki mobil yang berharga ratusan juta rupiah. Mobil yang telah kita miliki itu tidak lagi menyenangkan, atau apalagi membahagiakan. Benak kita terus menerus terisi oleh bayangan betapa senangnya memiliki mobil berharga ratusan juta rupiah. Jika kemudian kita bisa memenuhi keinginan itu, kita pun merasa senang. Tetapi, ternyata itu tidak lama. Benak kita bakal segera terisi oleh bayangan-bayangan, betapa senangnya memiliki mobil yang berharga miliaran rupiah. Begitulah seterusnya. Coba rasakan hal ini dalam kehidupan anda, maka anda akan merasakan dan membenarkannya. Kesenangan dan kebahagiaan itu bukan anda peroleh dengan cara mengejarnya, melainkan dengan cara merasakan apa yang sudah anda miliki. Dan jika anda mensyukurinya, maka kebahagiaan itu akan datang dengan sendirinya pada perubahan yang datang berikutnya. Anda tak perlu mengejar kebahagiaan, karena anda sudah menggenggamnya. Yang perlu anda lakukan sebenarnya adalah memberikan perhatian kepada apa yang sudah anda miliki. Bukan melihat dan mengejar sesuatu yang belum anda punyai. Semakin anda memberikan perhatian kepada apa yang telah anda miliki, maka semakin terasa nikmatnya memiliki. Jadi, kuncinya bukan mengejar, melainkan memberi. Demikian pula dalam berumah tangga. Jika kita ingin memperoleh kebahagiaan, caranya bukan dengan mengejar kebahagiaan itu. Melainkan dengan memberikan kebahagiaan kepada pasangan kita. Bukan mengejar cinta, melainkan memberikan cinta. Bukan mengejar kepuasan, melainkan memberikan kepuasan. Maka anda bakal memperoleh kebahagiaan itu dari dua arah. Yang pertama, anda akan memperolehnya dari pasangan anda. Karena merasa dibahagiakan, ia akan membalas memberikan kebahagiaan. Yang ke dua, kebahagiaan itu bakal muncul dari dalam diri anda sendiri. Ketika kita berhasil memberikan kepuasan kepada pasangan kita, maka kita bakal merasa puas. Ketika berhasil memberikan kesenangan kepada partner kita, maka kita pun merasa senang. Dan ketika kita berhasil memberikan kebahagiaan kepada istri atau suami kita, maka kita pun merasa bahagia. Ini, nikmatnya bukan main. Jumlah dan kualitasnya terserah anda. Ingin lebih bahagia, maka bahagiakanlah pasangan anda. Ingin lebih senang, maka senangkanlah pasangan anda lebih banyak lagi. Dan, anda ingin lebih puas? Maka puaskanlah pasangan anda dengan kepuasan yang lebih banyak. Anda pun bakal merasa semakin puas. Terserah anda, minta kesenangan, kepuasan, atau pun kebahagiaan sebesar apa. Karena kuncinya ada di tangan anda sendiri. Semakin banyak memberi semakin nikmat rasanya. Anda yang terbiasa egois dan mengukur kebahagiaan dari kesenangan pribadi, akan perlu waktu untuk menyelami dan merenungkan kalimat-kalimat di atas. Contoh yang lebih konkret adalah perkawinan dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan. Perkawinan semacam ini sungguh membuat menderita pihak yang tidak
[daarut-tauhiid] Nikmat dalam diam
Nikmat Dalam Diam Oleh Dwipuji Lestari Sarfat Sebagai anak kedua dan kebetulan satu-satunya wanita, aku menjadi sosok yang harus memberi teladan yang baik bagi adik-adikku, bahkan bagi lingkungan kami karena aku anak seorang guru. Kenapa harus aku? Karena kakakku satu-satunya tuna rungu dan tuna wicara. Tak jarang aku mengeluh, aku pun ingin bebas tanpa menanggung beban sebagai sosok teladan, terkadang ingin nakal semasa itu, aku ingin belajar kalau suka saja. Namun beban itu mau tak mau aku pikul. Apapun yang kulakukan adik-adik pasti meniru. Kakak sendiri bersekolah di luar kota sejak umur 4, 5 tahun dan kami hanya bertemu satu tahun sekali karena keterbatasan ekonomi kami. Sampai suatu ketika, aku kelas-kelas SMA, kakakku yang kala itu sudah berumur 17 tahun memilih berhenti sekolah. Dia mengatakan dalam bahasa tubuh sederhana dengan jari-jari yang dirangkai menjadi huruf membentuk kalimat AKU TIDAK MAU SEKOLAH LAGI. Sontak kami terheran-heran dan dia pun mengerti keterkejutan kami. Penjelasannya cukup singkat namun masih kuingat hingga kini, bahwa sia-sia kakak disekolahkan karena tidak akan mengubah kondisinya, uang biaya sekolahnya untuk adik-adik saja. Dia ingin kami adik-adiknya sekolah yang tinggi. Aku menangis, segala pengorbananku tidaklah ada apa-apanya dibanding kakak. Padahal aku sering mengeluh dan kini aku merasa hina dibanding kakak, apalagi aku adalah manusia normal secara fisik. Kakakku yang bisu, dalam diamnya dia tak pernah memikir dirinya sendiri. Bahkan ketika aku, adiknya kuliah pun dia masih sempat membelikan beberapa lembar baju dari hasil keringatnya sendiri sebagai kuli bangunan. Ya Allah berikanlah tempat terbaik bagi kakakku kelak di sisi-Mu, hanya itu doaku. Kakakku hidup mandiri tanpa bantuan ekonomi yang berarti dari orang tua. Dia jauh lebih memahami perasaan orang tua daripada kami, yang normal. Kakakku yang bisu dan tuli. Tidak pernah sedikit pun aku merasa malu mengatakan dan menceritakan dirinya. Bisudan tuli, bagi segelintir orang adalah aib. Tidak bagiku, karena bisu dia tak pernah mengatakan hal-hal yang melukai hati orang. Berbeda denganku yang terkadang masih suka mengatakan hal-hal tak berguna, pun dia tuli karena tidak perlu mendengar orang-orang bergosip yang akan memancing dosa. Allah, nikmat-Mu begitu indah. Aku bersyukur memiliki seorang kakak seperti dia yang membuka mata kami untuk senantiasa berterimakasih pada-Mu. Saat nafsu dunia begitu membuncah, aku ingat kakak. Dia teladan hidupku dalam keterbatasannya, dalam diamnya. sumber: eramuslim.com
[daarut-tauhiid] Tips sederhana ketenangan jiwa
Bismillahirrohmaanirrohiim TIPS SEDERHANA KETENANGAN JIWA Assalamualaikum Wr Wb Semoga salam tercurahkan kepada Baginda Mulia Rasulullah Muhammad Shallalahualihi wassalam yang telah membawa pelita dari gelap menuju jalan ilaihiah yang terang benderang. Berikut ada tips bagi Anda dari ana yang faqir ini, yang mungkin saat ini selalu dirundung gelisah oleh kehidupan duniawi, afwan mungkin antum semua sudah mengetahuinya. Mohon kalau ada salah, tolong dikoreksi. Inilah tipsnya: *Bangun sepertiga malam ucapkanlah doa: Alhamdulillahhilladzi ahyana badama ama tana wa ilaihinnusuur- kemudian lakukan sholat tahajud dan berdoalah kepada Allah Azza Wa Jalla. Insya Allah di keheningan malam, kekhusyukan akan mudah dicapai. Bacalah Al Quran dalam sholat Anda dengan menghayati atau bacalah bacaan yang mengingat kedahsyatan Yaumul Akhir dan perihnya siksa neraka, agar kita dapat merasakan kecilnya kita sebagai manusia yang lemah. *Memulai hari dengan sholat subuh berjamaah di masjid / musholla (pahalanya 27 derajad lebih besar ketimbang sholat munfarid / sendirian) kemudian lanjutkan dengan membaca Al Quran secara tartil (perlahan) dan pahami maknanya.. Dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan. QS 73 : 4 Membaca Quran bila dilakukan dengan tergesa-gesa akan mengurangi penghayatan terhadap makna yang dikandungnya. Kemudian baca juga arti yang terkandung dari bacaan itu. Untuk itu memang sebaiknya membaca Al Quran yang disertai terjemahnya. Insya Allah bila dibaca dengan tenang akan menimbulkan ketenangan jiwa. Kemudian dilanjutkan berzikir dengan membaca doa-doa Al MaTsurot (pagi dan petang) yang diajarkan Baginda Rasullah SAW, Insya Allah kita senantiasa berada dalam penjagaan Allah SWT. Karena hanya Allah yang besar sedangkan yang lain adalah kecil adanya. *Kemudian ulangi lagi zikir Al Matsurot itu tatkala hari menjelang petang. Usahakan sholat fardhu berjamaah dan tepat waktu. Bila perlu berpuasalah sunah senin kamis agar perut dapat beristirahat dan insya Allah, doa orang yang berpuasa akan makbul. Di saat sekarang ini memang untuk istiqomah berat likunya, sedangkan untuk maksiyat sangat mudah jalannya. Kehidupan maksiyat ini memang dimulai dari gaya hidup serba materialistic hedonis. Kemaksiyatan inilah yang membuat hati menjadi kosong dan hampa yang membuat kita senantiasa gelisah dan takut.. Jadi sebisa mungkin hindarilah membuka pagi dengan menonton TV, membaca koran, senam maksiyat, atau membuka internet. Ingatlah, Allah akan ingat hamba-hamba yang selalu mengingatnya. Allah menyuruh kita untuk berzikir di waktu pagi dan petang karena dua titik waktu inilah yang menjadi penanda perpisahan antara kegelapan dan terangnya dunia. Yang tentu saja menjadi salah satu pengingat kita akan roda kehidupan. Bahwa hidup ini hanya sementara dan ada batasnya, dan hanya kepada Allah lah kita berserah diri dan mohon perlindungan. Wallahualam bish showab. Wassalamualaikum Wr Wb Abu Fadhil www.friendster.com/34603540 === Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar === website: http://dtjakarta.or.id/ === Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/